• Tidak ada hasil yang ditemukan

, 2006. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 22 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Perkotaan Kota Taliwang

, 2012. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima

, 2012. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Anonymous, 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Institut Pertanian Bogor.

Bogor; Penerbit IPB Press.

Arturo Israel. 1992. Pengembangan Kelembagaan: Pengalaman Proyek-Proyek Bank Dunia. Jakarta: Penerbit LP3ES.

Bobo, Julius. 2003. Transformasi Ekonomi Rayat. Jakarta : Pustaka Cidesindo BPS dan BAPPEDA KSB. 2012. Sumbawa Barat Dalam Angka. Taliwang. BPS dan BAPPEDA KSB. 2012. Sumbawa Barat Dalam Angka. Taliwang. BPS. K. 2010. Stok Modal Sosial 2009. Badan Pusat Statistik

Brata, Aloysius G.2004. Nilai Ekonomis Modal Sosial pada Sektor Informal Perkotaan. Lembaga Penelitian Universitas Atma Jaya.

Fukuyama, Francis. 2000. IMF Working Paper : Social Capital and Civil Society Grootaert, Christian, Deepa Narayan, Veronica Nyhan Jones dan Michael

Woolcock. 2004. Measuring Social Capital : An Integrated Questionnaire, World Bank Working Paper No.18, Washington: The World Bank.

Grootaert, Christian, Thierry van Bastelaer. 2001. Understanding and Measuring Social Capital : Synthesis of Findings and Recommendations from the Social Capital Initiative, Social Development Family Environmentally and Socially Sustainable Development Network, Washington: The World Bank.

Grootaert, Christian. 1999. Social Capital, Household Well-being and Poverty in Indonesia. Working Paper No.6. Washingtong : The World Bank. Social Development Department. DC.20433, USA.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20567/3/Chapter%20II.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39653/4/Chapter%20II.pdf http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-strategi-menurut-para- ahli.html#_

Ife, Jime. 1995. Community Development: Creating Community-Vision, Analysis and

Practice. Longman. Australia.

Ikbar Yanuar. 2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif. Bandung : PT. Refika Aditama

John. 1991. Empowerment : The Politics of Alternativ

Kabupaten Sumbawa Barat. 2010. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 5. Krishna, A dan Shrader, E.1999. Social Capital Assessment Tool : Prepered for

The Conference on Social Capital and Poverty Reduction. Washington, DC: The World Bank

Mardikanto, T dan Poerwoko Soebiato.2013. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta

Maulana. 2009. Pemanfaatan Modal Sosial Masyarakat pada Program Pembangunan Gampong. Medan. Citizenship Behavior) dan Kepercayaan di PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Bogor.

Mikkelsen, Britha. 1999. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan: Sebuah Buku Pegangan bagi Para Praktisi Lapangan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Narayan, Deepa, dan Michael Cassidy (2001), A Dimensional Approach to Measuring Social Capital : Development and Validation of Social Capital Inventory, Current Sociology.

Nasdian, Fredian Tony. 2013. Pengembangan Masyarakat. Bogor; Penerbit IPB Press.

Rahmawati, 2011. Model Hubungan Modal Sosial, OCB (Organizational e Development.: Blackwell Cambridge MA & Oxford UK

Schiff, Maurice.2000. Love Thy Neighbor: Trade, Migration and Social Capital World Bank Development Research group (DECRG):Institute for the Study of Labor (IZA). May 8. 2000. World Bank Working. Tersedia dalam

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=229615

Soetomo. 2012. Keswadayaan Masyarakat Manifestasi Kapasitas Masyarakat untuk Berkembang secara Mandiri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung; Penerbit Alfabeta

Syahyuti.2008. Peranan Modal Sosial (Social Capital) Dalam Perdagangan Hasil Pertanian.Forum Penelitian Agro Ekonomi Volume 26 No.1, Juli 2008:32 Tersedia dalam http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/FAE26-1c.pdf

Tonkiss, F. 2000. Trust, Social Capital and Economy. Dalam F. Tonkiss dan A. Pasey (eds). Trust and Civil Society. New York. St. Martin‟s.

Trisni Utami. 2004. Penguatan kelompok Masyarakat (POKMAS) Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat : Jurnal Sosiologi Dilema. ISSN : 0215- 9635, Vol. 17 No.1 Th 2004 (Internet). (Diunduh 2013 April 03). Tersedia pada :

http://sosiologi.fisip.uns.ac.id/online-jurnal/wp-content/uploads/2012/05/7.- Vol.-17.1-Th-2004-6.pdf

Umar, Husein. 2001. Strategic Management in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Vipriyanti, Nyoman Utari. 2011. Modal Sosial dan Pembangunan Wilayah : Mengkaji succes story pembangunan di Bali. Malang : Universitas Brawijaya Press (UB Press)

Winardi. 1986. Bunga Rampai Masalah Ekonomi. Bandung. Tarsito

World Bank. 2000. World Development Report 1999/2000: Entering the 21st Century. New York : Oxford University Press.

http://www.acehinstitute.org/opini_muamar_vebry_071206_dead_capital.ht m.

Wrihatnolo, Randy R. dan Dwidjowijoto, Riant Nugraha. Manajemen Pemberdayaan. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

63 Lampiran 1 Analisis SWOT Pedagang Kaki Lima

INTERNAL

EKSTERNAL

(S) STRENGTH : 1. Lokasi PKL yang strategis

yaitu disekitar Alun-Alun Kota Taliwang yang dekat dengan fasilitas umum : Lapangan Sepak Bola, Lapangan Basket, Lapangan Tenis Arena Panjat Dinding, dan beberapa lokasi perkantoran

(instansi/perbankan) serta dekat dengan lokasi akan dibangunnya “Rumah

Adat” yang akan

difungsikan sebagai museum. (S1)

2. Adanya keinginan untuk saling berbagi (solidaritas) untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain. (S2)

(W) WEAK:

1. Tidak adanya sarana dan prasarana (fasilitas ketertiban dan kebersihan yang memadai) , misalnya : arena parkir yang memadai dan pembuangan limbah /sisa makanan (sanitasi) (W1)

2. Tidak adanya kelembagaan / organisasi formal PKL sehingga tidak adanya pembagian tugas pengelolaan komunitas PKL yang melembaga dan fungsi monitoring dan controlling

pelaksanaan kelembagaan nonformal masih lemah. Meskipun ada koordinator PKL, Namun belum optimal (W2) 3. Rendahnya kapasitas SDM PKLn

(kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan PKL masih sangat rendah) (W3)

4. Rendahnya tingkat kepercayaan, solidaritas dan kepedulian antar sesama PKL. (W4)

5. Sulitnya akes terhadap lembaga keuangan sehingga kesulitan dalam memperoleh akses permodalan. (W5) 6. Kurangnya pendampingan terhadap

PKL (W6)

7. Kurangnya variasi bahan makanan yang dijual oleh PKL.(W7)

(O) OPPORTINUTY:

1. Terbuka peluang untuk meningkatkan skala usaha seiring bertambahnya populasi penduduk Kota Taliwang dan belum tersedianya sarana PKL yang memadai. (O1)

2. Adanya kebijakan tentang penataan dan pemberdayaan PKL di tingkat atas

(nasional) serta adanya Dinas/Badan/Instansi /Lembaga yang menangani PKL di tingkat bawah (daerah) (O2)

3. Terbukanya peluang untuk mendapatkan pendanaan dari pihak swasta melalui dana dan kegiatan CSR (O3) 4. Terbukanya peluang untuk

meningkatkan kapasitas SDM PKL dari berbagai pihak (Pemerintah, swasta, Perguruan Tinggi, dan Lembaga Nonprofit /LSM). (O4)

5. Terbukanya peluang untuk mendapatkan akses keuangan dari Lembaga-Lembaga

(SO):

1. Menyediakan sarana bangunan (kompleks PKL) yang memadai dan dapat bernilai konsumsi, rekreasi, dan hiburan (S1O1,2,3)

(WO):

1. Menyediakan sarana dan fasilatas umum penunjang kegiatan PKL terutama sarana ketertiban dan kebersihan (W1O6&O9)

2. Mendorong terbentuknya kelembagaan baik formal maupun norformal (kelembagaan)(S4,3O2)

3. Pengembangan Kapasitas Modal Sosial PKL dan Tenaga Pendamping PKL (W3,4O2,3,4)

4. Memberikan fasilitasi/mediasi untuk mengakses pinjaman pendanaan (permodalan) dari berbagai pihak (jaringan)(S3O4,5)

Keuangan. (O5) (T) THREATH:

1. Masuknya pesaing bisnis (contoh : Alfamart/Indomart) atau toko kios yang menjual barang-barang yang sama dengan yang dijual para PKL dengan harga murah. (T2) 2. Munculnya lembaga

keuangan yang memberikan bunga lebih tinggi

(rentenir/bang renteng). (T3) 3. Belum adanya kebijakan

daerah yang mengatur tentang penataan dan pemberdayaan PKL di daerah. (T4)

(ST)

1. Pengelolaan lokasi dan komunitas PKL yang baik dengan menyediakan fasilitas yang tidak dimiliki oleh pesaing bisnis.(S1T1) 2. Membangun nilai-nilai

kerjasama dan kepercayaan antar sesama PKL untuk dapat membuat suatu sistem atau mekanisme yang dapat membantu masalah pendanaan (misalnya : arisan bulanan, unit simpan pinjam atau mungkin seperti koperasi ) (S2T2)

3. Mendorong terbitnya kebijakan (perda/perbup) tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL (norma)(S1,2 T3)

(WT):

1. Menciptakan variasi/diversifikasi barang dagangan PKL dengan menyajikan pelayanan yang tidak disediakan oleh pesaing

(W7T1)

2. Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang pengelolaan keuangan (W5T2) 3. Mendorong kepedulian dan perhatian

pada pihak pengambil kebijakan yang memihak pada PKL (jaringan) (W2,36T4).

65 Lampiran 2 Perancangan strategi (program aksi) Penguatan Modal Sosial Pedagang Kaki Lima

No Program Aksi Pelaksanaan Waktu Tempat Pihak terlilbat Sumber dana Tujuan A. Program Pengembangan Kapasitas Modal Sosial PKL dan Pendamping PKL

1. Meneruskan tradisi saling bantu dengan semangat gotong royong, baik pada saat senang maupun susah.

PKL Tentatif Sekitar Alun- Alun Taliwang PKL PKL Dalam rangka meningkatkan rasa saling percaya, solidaritas, kerjasama dan kebersamaan antar PKL

2. Menyelenggarakan

pertemuan tatap muka rutin untuk memperkuat

tenggang rasa, memenuhi kebutuhan dan memecahkan persolan bersama. PKL Tentatif Sekitar Alun- Alun Taliwang PKL, Pemerintah, Swasta PKL, Pemerintah dan Swasta meningkatkan rasa saling percaya, solidaritas, kerjasama dan kebersamaan antar PKL

B. Program Pengembangan Kelembagaan PKL (Tahap 2) 1. Mengidentifikasi

kelembagaan di komunitas PKL Alun-Alun Kota Taliwang yang telah ada

PKL, Dinas Koperindagk op Tentatif Dinas Koperinda gkop Pemerintah Pemerintah , Swasta, LPM (Perguruan Tinggi) Mengidentifikasi kelembagaan di komunitas PKL Alun- Alun Kota Taliwang yang telah ada 2. Mengevaluasi dan

Merumuskan Norma atau Aturan atau Kesepakatan Bersama PKL. PKL, Dinas Koperindagk op Tentatif Dinas Koperinda gkop Pemerintah Pemerintah , Swasta, LPM (Perguruan Tinggi)

No Program Aksi Pelaksanaan Waktu Tempat Pihak terlilbat Sumber dana Tujuan 3. Penyusunan Rancangan

Perda/Perbub Penataan dan Pemberdayaan PKL Dinas Koperindagk op Tentatif Dinas Koperinda gkop Pemerintah Pemerintah , Swasta, LPM (Perguruan Tinggi) menciptakan landasan (payung hukum) yang jelas tentang

keberadaan PKL terutama dalam rangka pengalokasian anggran dan prioritas kegiatan lainnya

C. Program Penguatan Jaringan / Kemitraan PKL (Tahap 3) 1. Membentuk Pola Kerjasama

antar PKL Dinas Koperindagk op, PKL, LPM Tentatif Dinas Koperinda gkop Pemerintah,PK L Pemerintah, Swasta, LSM, PT, PKL Menghimpun komitmen bersama antar PKL 2. Membangun dan memperkuat kerjasama dengan stakeholder lainnya yaitu pemerintah daerah, perbankan dan kelembagaan lain Dinas Koperindagk op Tentatif Dinas Koperinda gkop Pemerintah, swasta Pemerintah, Swasta, LSM, PT Menberikan fasilitasi dalam memperoleh akses permodalan melalui pemerintah, swasta, maupun lembaga keuangan lainnya (misalnya :perbankan, koperasi , dll)

67

79

Dokumen terkait