• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini memuat tentang lokasi dan waktu kajian, metode kajian dan perancangan strategi. Metode kajian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan gabungan atau multimetodologi, yaitu pendekatan penelitian yang memadukan penjaringan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif, Ikbar (2012). Perancangan strategi dibuat sebagai gambaran rekomendasi dari kajian.

Populasi dalam kajian ini adalah Pedagang Kaki Lima yang berjualan antara pukul 08.00 - 24.00 di Kawasan Alun-Alun Kota Taliwang. Adapun jumlah populasi Pedagang Kaki Lima yang ada di Kawasan Alun-Alun Kota Taliwang. Data Dinas Koperindagkop Sumbawa Barat adalah sebanyak 17 PKL, sedangkan yang ada pada saat penelitian dilaksanakan adalah sebanyak 11 PKL. 6 PKL lainnya sudah lama tidak berjualan sehingga peneliti tidak menyertakan dalam penelitian. Penyebab 6 PKL tersebut tidak berjualan adalah masalah permodalan.

Maka, peneliti memutuskan akan menggunakan seluruh PKL sebagai populasi kajian.

Lokasi dan Waktu Kajian

Kajian dilaksanakan di lingkup Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat, yaitu di Kelurahan Kuang. Waktu pelaksanaan kajian pada bulan Juni 2014 sampai dengan Januari 2015.

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Lokasi dipilih karena merupakan salah satu kelurahan tempat ibukota Kecamatan Taliwang di Sumbawa Barat yang paling banyak memiliki ruang terbuka hijau untuk fasilitas umum salah satunya adalah Alun-Alun Kota Taliwang. Sselain itu kuang juga memiliki lembaga ekonomi cukup banyak.

Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualilatif yaitu dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Selain itu metode ini didukung dengan pengumpulan data baik secara kualitatif maupun kuantitatif dari kuesioner dan wawancara mendalam (indepth interview dan observasi atau pengamatan lapangan.

Data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner terhadap seluruh anggota komunitas PKL Alun-Alun Taliwang. Variabel yang digali melalui kuesioner meliputi : (1)Variabel Modal Sosial yang terdiri; (a) Struktural Modal Sosial, dengan indikator variabel ; (1) Karakteristik dan Kepadatan Organisasi (Organizational Density and Characteristics), (2) Jaringan dan dukungan organisasi menguntungkan (Network and Mutual Support Organization); dan (3) Aksi bersama (Collective Action); (b) Kognitif Modal Sosial yang terdiri dari indikator; (1) Solidaritas (Solidarity), (2) Kepercayaan dan Kerjasama (Trust and Cooperation), (3) Resolusi Konflik (Conflict Resolution);yang disadur dari Krishna dan Shrader, (1999) dan (2) Variabel Profil PKL meliputi kegiatan ekonomi (produksi dan konsumsi).

Metode perancangan strategi berdasarkan analisis yang diperoleh dari data kuantitatif tentang modal sosial PKL, data profil dan kegiatan produksi ekonomi PKL, dan data kualitatif tentang modal sosial, kebijakan pemerintah dan data

keterlibatan beberapa pihak serta data sekunder dari litertur-litertur yang ada kemudian dianalisis menggunakan analisis SWOT.

Metode Pemilihan Populasi, Sampel dan Informan

Populasi dalam penelitian ini adalah Pedagang Kaki Lima yang berjualan antara pukul 08.00 - 24.00 di Kawasan Alun-Alun Kota Taliwang. Data Dinas Koperindagkop Sumbawa Barat adalah sebanyak 17 PKL. Akan tetapi, pada saat penelitian hanya 11 PKL yang ada. Maka, peneliti memutuskan untuk menggunakan seluruh populasi sebagai sampel penelitian karena jumlahnya yang sedikit.

Pemilihan informan menggunakan teknik purposive dan snowballing. Teknik purposive dilakukan dengan alasan mereka yang terpilih sebagai informan memiliki kompetensi dan memahami maksud dan tujuan dari penelitian. Sedangkan teknik snowballing dilakukan untuk memilih informan yang sebelumnya belum ditentukan peneliti, tapi mendapatkan rekomendasi dari informan yang dipilih secara purposive. Adapun informan yang dimaksud terdiri dari : (1) Kepala Bappeda KSB, (2) Kepala Koperindagkop KSB, (3) Kepala Seksi Perdagangan dan UMKM, (4) Camat Taliwang, (5) Koordinator PKL, (6) Tokoh Masyarakat, (7) dan PKL di Kawasan Alun Alun Taliwang.

Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat atau stakeholder lainnya (PKL, Pemerintah, dan lain sebagainya) sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil laporan pihak terkait. Pengumpulan data dilakukan dengan metode :

a. Wawancara mendalam;

Wawancara dilakukan terhadap pengelola program yaitu terhadap seluruh stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan program dan pemanfaat program dengan mengguakan panduan wawancara.

b. Observasi / pengamatan; dan

Kegiatan ini dilakukan dengan kunjungan langsung di lapangan untuk mengetahui kondisi Perdagangan PKL di Kawasan Alun-Alun Kota Taliwang.

c. Pengisian daftar pertanyaan (wawancara dengan kuesioner terstruktur) 2. Data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi

untuk melengkapi data primer. Dalam hal ini data sekunder yang digunakan adalah arsip atau dokumen yang relevan dengan judul penelitian.

Pengolahan dan Analisis Data

Sugiyono (2013) mengatakan analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain secara sistematis sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan memberikan ulasan atau interpretasi terhadap data primer dan sekunder yang diperoleh sehingga menjadi lebih jelas dan bermakna.

Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2011), mengemukakan bahwa analisis data kualitatif .dilakukan secara interaktif dan

23

berlangsung secara terus-menerus. Analisis data dalam kajian ini akan dilakukan melalui tahapan berikut :

1. Reduksi Data, yaitu mengumpulkan, memilah dan meringkas data hasil studi dokumen, obsevasi dan wawancara mendalam. Kemudian mengkategorikan data yang memiliki arti dan berkaitan dengan variabel modal sosial yaitu jaringan, aksi bersama, solidaritas, kepercayaan dan kerjasama, serta resolusi konflik. Termasuk data terkait aktivitas produksi dan ekonomi PKL;

2. Penyajian Data, yaitu mengkonstruksikan data dalm bentuk narasi sehingga mempermudah dalam analisis masalah;

3. Menarik kesimpulan dan verifikaksi, yaitu proses yang dilakukan secara terus menerus sejak awal memasuki kajian dan selama proses pengumpulan data.

Perancangan Strategi Metode Perancangan

Metode perancangan strategi yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats), Sugiyono (2013).

Partisipan Perancangan

Partisipan perancangan strategi pemberdayaan terdiri dari : 1. Pelaku PKL;

2. Pihak pemerintah; 3. Pihak swasta; dan 4. Pendamping/Fasilitator. Proses Perancangan

Proses perancangan strategi penguatan modal sosial pedagang kaki lima di kawasan Alun-Alun Taliwang dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Menganalisis kegiatan pemberdayaan yang sudah dilakukan untuk PKL di Kawasan Alun-Alun Taliwang. Tahap ini dilakukan mulai dari mengidentifikasi jenis kegiatan pemberdayaan PKL yang sudah pernah dilakukan maupun yang belum pernah dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa sering kegiatan itu sudah dilakukan dan seberapa besar manfaat yang sudah diterima terhadap kegiatan yang sudah dilakukan tersebut. 2. Menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan modal sosial PKL yang ada di Kawasan Alun-Alun Kota Taliwang. Tahap ini dilakukan melaui wawancara mendalam, diskusi kelompok (PKL) dan pengamatan lapangan. Dengan cara ini maka akan diperoleh masalah modal sosial yang ada pada PKL di Kawasan Alun-Alun Kota Taliwang dan dirumuskan secara bersama- sama. Tujuan dari identifikasi masalah modal sosial ini adalah untuk menunjukkan bahwa modal sosial sangatlah berguna untuk menunjang kondusivitas kegiatan perdagangan di Kawasan Alun-Alun Kota Taliwang. 3. Menganalisis keterlibatan masing-masing pihak (stakeholder), pemerintah,

masyarakat, swasta dan lainnya dalam pengembangan PKL di Kawasan Alun- Alun Kota Taliwang. Selain itu, untuk mengetahui seberapa besar kontribusi komunitas terhadap PKL di kawasan Alun-Alun Kota Taliwang. Tujuan lainnya untuk mengidentifikasi potensi dan masalah dari masing-masing

stakeholder dalam rangka penataan dan pemberdayaan PKL . Akses melihat ruang dan kapasitas untuk dapat berpastisipasi, yakni kesempatan untuk mempengaruhi dan menentukan kebijakan serta terlibat dalam penataan dan pemberdayaan PKL di Kawasan Alun-Alun Kota Taliwang.

4. Menguraikan potensi modal sosial yang dapat mendukung pemberdayaan PKL dalam meningkatkan kesejahteraan /peningkatan pendapatan. Pada tahap ini untuk mengetahui potensi modal sosial seperti karakteristik kelompok (PKL), jaringan hubungan sosial, aksi bersama, kepercayaan dan kerjasama, solidaritas dan resolusi konflik.

5. Menyusun strategi kebijakan dan rencana aksi pengutan modal sosial PKL dalam meningkatkan pendapatan PKL di Kawasan Alun-Alun Kota Taliwang. Pada tahap ini untuk mengetahui potensi modal sosial seperti jaringan hubungan sosial, aksi bersama, kepercayaan dan kerjasama, solidaritas dan resolusi konflik dan data produksi ekonomi PKL yang kemudian dikombinasikan berdasarkan faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi.

Dokumen terkait