• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK EKONOMI BISNIS TELKOM (EC9)

Dalam dokumen SR TELKOM 2011 LR (Halaman 34-38)

Keberlanjutan dari dimensi ekonomi berhubungan dengan dampak ekonomi yang timbul akibat kegiatan operasi perusahaan terhadap para pemangku kepentingan, juga termasuk dampak ekonomi bagi pertumbuhan ekonomi daerah khususnya dan perekonomian nasional pada umumnya. Hal ini dengan jelas dapat digambarkan dari ikhtisar nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan sebagaimana disampaikan pada tabel dibawah ini:

Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikan (EC1) (Rp juta)

2011 2010 2009 Nilai Ekonomi yang diperoleh

Pendapatan 71.253.404 68.629.181 67.677.518

Pendapatan bunga 545.968 419.635 459.594

Pendapatan investasi 375 1.720 2.575

Pendapatan penyewaan aset 39.246 54.361 29.161

Pendapatan dari penjualan aset bekas 62.439 4.481 (13.588)

Jumlah nilai ekonomi yang diterima 71.901.432 69.109.378 68.155.260

Nilai Ekonomi yang didistribusikan

Biaya operasional 25.412.647 25.254.025 21.198.700

Gaji dan tunjangan karyawan

Gaji karyawan 1.675.529 1.765.850 1.973.022

Tunjangan dan fasilitas karyawan; 5.651.603 5.565.843 6.065.733 Jumlah gaji dan tunjangan 7.327.132 7.331.693 8.038.755

Pembayaran kepada penyandang dana

Pemegang saham (dividen) 9.195.921 9.042.041 9.102.624

Bunga Bank 2.185.799 1.826.045 1.591.147

Jumlah pembayaran kepada penyandang dana; 11.381.720 10.868.086 10.693.771

Pengeluaran untuk pemerintah 5.035.463 5.829.422 5.359.074

Pengeluaran untuk masyarakat 99.215 171.523 290.443

Jumlah nilai ekonomi yang didistribusikan 49.256.177 49.454.749 45.580.743 Jumlah nilai ekonomi ditahan sebelum dividen 31.841.176 28.696.670 31.677.141 Jumlah nilai ekonomi yang ditahan 22.645.255 19.654.629 22.574.517

EK

ONOMI

Dari seluruh perolehan nilai ekonomi tersebut Kami

mendistribusikan kembali sebesar Rp49.26 triliun kepada para pemangku kepentingan. Mayoritas (51.6%) atau Rp25.41 triliun didistribusikan kepada para mitra kerja (provider BTS, content provider, sewa transponder satelit, dsb) diikuti pengeluaran kepada penyandang dana dalam bentuk dividend pembayaran bunga (23.1%), senilai Rp11.38 triliun, diikuti pengeluaran pada pegawai (14.8%) atau senilai Rp7.37 triliun. Sebesar Rp22.65 triliun Kami tahan untuk membiayai berbagai kegiatan operasional mapun pengembangan Perseroan pada tahun-tahun selanjutnya.

Kegiatan usaha Kami menuntut pengembangan aplikasi teknologi terbaru maupun penciptaan inovasi layanan berbasis teknologi informasi yang harus dilakukan setiap saat. Peningkatan pendapatan sebesar 3.8% tersebut diatas menunjukkan ketatnya persaingan pada sektor

industri yang Kami jalani. Dilain pihak besarnya persentase

nilai ekonomi yang Kami distribusikan untuk biaya operasional menunjukkan besarnya dana yang harus Kami alokasikan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas transmisi jaringan.

Tabel distribusi ekonomi tersebut juga memberikan gambaran bahwa peningkatan kinerja tidak hanya berarti meningkatnya kekayaan para pemegang saham semata, namun juga memberikan pengaruh positif kepada para pemangku kepentingan lainnya baik kepada Pemerintah, pegawai, mitra kerja maupun masyarakat sekitar. Keterangan lebih mendetail mengenai kinerja keuangan dapat dilihat pada Laporan Tahunan Telkom 2011.

Kontribusi pada Pendapatan Negara

Sebagai sebuah perusahaan milik negara, setiap tahun Kami memberikan 4 (empat) jenis kontribusi kepada negara, yakni: pajak, dividen, biaya penggunaan frekuensi, dan bea masuk. Total pajak yang dibayarkan pada negara

pada tahun 2011 adalah sebesar Rp5.387 miliar, turun dari pajak tahun 2010 yang mencapai Rp5.546 miliar.

Komponen kontribusi lain yang cukup besar yang Kami bayarkan kepada negara adalah dividen. Sebagai salah satu perusahaan milik negara dengan kinerja yang baik, hampir setiap tahun Kami memberikan kontribusi pembagian dividen dengan jumlah yang ditetapkan dalam RUPS. Besaran dividend pay-out dalam lima tahun terakhir adalah antara 50% sampai 70%. Pada tahun laporan, besaran

dividend pay-out untuk tahun buku 2010 yang diputuskan dalam RUPS adalah sebesar 55% atau total senilai Rp6.345 miliar dari total laba bersih (laba komprehensif) sebesar Rp11.571 miliar, dengan jumlah dividen yang Kami kontribusikan kepada negara adalah sebesar Rp3.323,8 miliar, naik 11,8% dari dividen tahun 2010 yang sebesar Rp2.972.9 miliar.

Selain berkontribusi secara finansial. Kami memberi kontribusi kepada negara yang bersifat material mencakup pembangunan sejumlah sarana dan prasarana. antara lain:

n Revitalisasi dan Pembangunan Taman Digital di

beberapa kota utama di Indonesia.

n Revitalisasi dan penghijauan bantaran kali di

Jakarta Selatan.

n Pembangunan sarana ibadah.

n Bantuan peralatan elektronik untuk pengamanan kawasan laut Indonesia.

n Dan sebagainya.

Partisipasi dalam Pembuatan Kebijakan Publik

(SO5)

Sebagai perusahaan dengan bidang usara disektor jasa dan pengelolaan fasilitas telekomunikasi yang merupakan salah satu sektor strategis dalam pembangunan dan kehidupan berbangsa. Kami seringkali dilibatkan dalam penyusunan dan pembahasan kebijakan sektor usaha telekomunikasi dan usaha terkait, baik sebagai nara sumber maupun sebagai pelaksana keputusan yang ditetapkan.

Kebijakan sektor telekomunikasi yang diatur oleh Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”) di antaranya mencakup: struktur industri, formula tarif, ketentuan Kewajiban Pelayanan Universal (“KPU”), alokasi frekuensi dan ketentuan jumlah sambungan telepon tidak bergerak.

Bantuan Finansial dari Pemerintah (EC4)

Sebagai BUMN dengan kepemilikan mayoritas adalah Pemerintah. Kami telah memberikan kontribusi yang berarti kepada negara baik secara finansial maupun fisik maupun non fisik. Namun demikian, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya Kami tidak menerima bantuan finansial langsung dari Pemerintah. Bantuan finansial yang diterima melalui Pemerintah lebih berupa pinjaman penerusan (two step loan) dari lembaga luar negeri, seperti

Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia.

Bantuan lain hanya berupa keringanan bea masuk atas beberapa peralatan tertentu untuk meningkatkan kualitas transmisi dalam rangka pelaksanaan proyek terkait pinjaman penerusan dan pelaksanaan beberapa tugas spesifik di bidang telekomunikasi maupun pengelolaan frekuensi yang dilaksakan sesuai ketentuan.

Hubungan Dengan Pemasok, Kontraktor dan Mitra Kerja Lainnya(EC6, HR1, HR2, HR10)

Dengan daerah operasional mencakup seluruh wilayah

Indonesia, baik di daerah perkotaan maupun di areal terpencil, Kami menyadari keberadaan pemasok barang dan jasa, kontraktor pelaksana maupun mitra kerja lain, sangat penting bagi keandalan peralatan dan mutu layanan. Mengingat kegiatan operasional Kami harus berlangsungnya kegiatan dalam 24 jam, setiap hari, maka interaksi positif dengan para pemasok, kontraktor maupun mitra tersebut akan berdampak positif pula pada kinerja perusahaan.

Interaksi positif tersebut juga akan berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja di areal-areal kerja Kami

sehingga akan turut memacu pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional. Oleh karena itu, bagi Kami pemasok atau supplier dan kontraktor merupakan mitra-kerja yang penting sebagai bagian dari mata-rantai operasional perusahaan.

Total jumlah mitra kerja yang saat ini telah tercatat dalam daftar rekanan dan aktif terlibat dengan kegiatan operasional hingga periode pelaporan ini adalah sekitar 184 perusahaan besar maupun kecil.

Kami menerapkan azas profesionalisme dalam hubungan kerjasama dengan seluruh mitra kerja tersebut, dengan mempertimbangkan berbagai persyaratan yang mencakup standar mutu serta sistem manajemen dan keselamatan kerja (SMK3). Azas profesionalisme mencakup juga pemenuhan harga yang bersaing, kredibilitas, akuntabilitas, dan ketepatan atas pasokan barang maupun jasa dari para mitra kerja termasuk pemenuhan aspek-aspek HAM bagi para pekerja dari mitra kerja.

Untuk menjamin pemenuhan ketentuan tersebut, termasuk menjaga asas transparansi dan akuntabilitas. Kami menjalankan program evaluasi daftar mitra kerja secara berkala, baik dalam tahapan proses kerja maupun akhir kontrak kerja, sebagai dasar penilaian untuk proses seleksi selanjutnya. Proses ini dilaksanakan secara transparan dan

akuntabel, termasuk memberi waktu “masa sanggah” pada para mitra kerja.

Perseroan mensyaratkan pemenuhan aspek HAM pada kontraktor pelaksana yang minimal mencakup ketentuan jam kerja dan jam lembur, pemenuhan upah minimum regional dan jaminan asuransi kecelakaan kerja dalam perjanjian kontrak pelaksanaan kerja. (HR1)

Dalam rangka menjamin kualitas dan kontinuitas proses

seleksi. Kami menjalankan kebijakan “Prosedur dan Tata

cara Pengadaan Barang dan Jasa”, sesuai dengan ketentuan

EK

ONOMI

mekanisme pengawasan oleh Satuan Pengawas Internal, Kami juga telah memperkenalkan mekanisme pelaporan pelanggaran (“whistleblowing system”) untuk menjamin bahwa setiap transaksi pengadaan barang dan jasa telah berlangsung secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan. Pada tahun pelaporan 0% dari seluruh mitra kerja utama telah menjalani proses screening seperti ini.

Sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitarnya, Kami memberi kesempatan kepada usaha kecil dan koperasi setempat yang memiliki kompetensi untuk pekerjaan-pekerjaan jasa tertentu.

Dalam mewujudkan komitmen untuk mengembangkan

para mitra kerja, Kami menyelenggarakan serangkaian program, dalam bentuk: (1) program kerjasama tertentu, dan (2) program pengembangan dan pembinaan melalui pelatihan untuk para mitra kerja lokal dengan skala tertentu.(HR2)

Mendorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah (EC9)

Selain berkontribusi secara langsung kepada negara. Kami memberi kontribusi tak langsung terhadap perekonomian daerah melalui penyerapan tenaga kerja

lokal di sekitar wilayah operasional Perseroan. Dengan

kegiatan operasional yang berlangsung di seluruh wilayah Indonesia, Kami memberi kontribusi positif secara nasional, baik melalui penyerapan tenaga kerja langsung oleh Telkom, anak usaha, maupun oleh para mitra kerja Kami yang bertindak sebagai pemasok kebutuhan jasa perawatan peralatan, kebutuhan operasional harian maupun kebutuhan konstruksi pembangunan jaringan kabel telpon, pembangunan menara-menara BTS baru dan kantor-kantor perwakilan atau kantor cabang.

Perkembangan ekonomi yang membuat masyarakat saat ini semakin mobile membuat kebutuhan layanan telekomunikasi, baik berbasis jaringan tetap, ixed wireless

maupun layanan nirkabel semakin meningkat. Hal ini membua, Kami senantiasa bergerak memperluas cakupan

jaringan dan membangun fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan pelayanan jasa telekomunikasi. Peningkatan aktifitas penambahan jaringan tersebut membuka peluang semakin banyaknya tenaga kerja lokal yang terserap, membuka peluang peningkatan kegiatan perekonomian yang akan membuat semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat sekitar.

Oleh karena besarnya dampak positif dari penyerapan tenaga kerja lokal ini, Kami juga mempertimbangkan butir besaran penyerapan tenaga kerja lokal dalam memilih mitra pemasok maupun mitra kerja dalam mendukung kegiatan operasional Perseroan. Selain melalui penyerapan tenaga kerja, Kami berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian daerah melalui pembayaran pajak kendaraan bermotor atas seluruh armada kendaraan operasional yang beroperasi di daerah, sehingga turut menyumbang pada komponen

pendapatan asli daerah (PAD).

Dengan beroperasi di seluruh wilayah nusantara, Kami melihat

potensi pengembangan perekonomian setempat yang dapat saling mendukung dengan kegiatan operasional Perseroan. Oleh karenanya Kami berupaya menggali dan menumbuh-kembangkan kemampuan ekonomi tersebut melalui kegiatan pembinaan ekonomi kemasyarakatan yang akan Kami uraikan

dalam bab tersendiri; kinerja ekonomi Telkom. Kegiatan ini

Kami jalankan dengan program dan sasaran yang jelas dan terarah karena pertumbuhan perekonomian di daerah pada akhirnya membuka peluang bagi Kami untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan kinerja Perseroan.

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

Dalam dokumen SR TELKOM 2011 LR (Halaman 34-38)