Melaju untuk
Keberlanjutan
Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam
penyelenggaraan TIME di kawasan
regional.
Misi
• Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi
dengan harga yang kompetitif
• Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik
di Indonesia
Sasaran
Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis
legacy dan meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
Inisiatif Strategi
1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur broadband.
2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak/Fixed Wireless Access (“FWA”)
serta mengelola portofolio nirkabel.
3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group. 4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI). 5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment. 6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan
internasional yang strategis.
7. Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki.
8. Mengintegrasikan Next Generation Network
(“NGN”) dan Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (“OBCE”). 9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan
portofolio.
10. Melakukan transformasi budaya Perusahaan.
TIME
Bisnis Utama Telkom
Telecommunication
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis
l e g a c y
Te l ko m . S e b a g a i i ko n b i s n i s
perusahaan, Telkom melayani sambungan
telepon kabel tidak bergerak, telepon
nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi
data,
Plain Ordinary Telephone Service
(”POTS”).
broadband, satelit, penyewaan
jaringan dan interkoneksi, serta telepon
seluler yang dilayani oleh anak perusahaan
Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom
telah menjangkau beragam segmen pasar
mulai dari pelanggan individu, Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) serta korporasi.
Information
Layanan informasi merupakan model bisnis
yang dikembangkan Telkom dalam ranah
New Economy Business (“NEB”). Layanan
ini memiliki karakteristik sebagai layanan
terintegrasi bagi kemudahan proses kerja
dan transaksi yang mencakup Value Added
Services (“VAS”) dan Managed Application/
IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT
enabler Services (“ITeS”).
Media
Media merupakan salah satu model bisnis
yang dikembangkan sebagai bagian dari
NEB Telkom. Layanan media ini menawarkan
Free To Air (“FTA”) dan PayTV untuk gaya
hidup digital yang moderen.
Edutainment
Pembangunan Sarana dan Prasarana
• Revitalisasi dan Pembangunan Taman Digital di beberapa kota utama
di Indonesia.
• Revitalisasi dan penghijauan bantaran kali di Jakarta Selatan.
• Pembangunan sarana ibadah.
• Bantuan peralatan elektronik untuk pengamanan kawasan laut
Indonesia.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
• Total penyaluran dana pinjaman lunak mencapai Rp302.6 miliar dengan
jumlah mitra binaan sebanyak 9.189 unit usaha, termasuk penyaluran
dana melalui kerjasama dengan BUMN lain sebesar Rp22.2 miliar.
• Biaya pelatihan kewirausahaan, yang berlangsung di seluruh Indonesia
berjumlah Rp17.7 miliar.
2011 2010 2009
Nilai Ekonomi yang diperoleh 71.901.432 69.109.378 68.155.260 Nilai Ekonomi didistribusikan untuk:
Mitra Usaha (Biaya operasi) 25.412.647 25.254.025 21.198.700
Karyawan (Gaji dan imbalan lainnya) 7.327.132 7.331.693 8.038.755
Pemegang Saham (Deviden) 9.195.921 9.042.041 9.102.624
Bank (Bunga Bank) 2.185.799 1.826.045 1.591.147
Pemerintah (Pajak-pajak) 5.035.463 5.829.422 5.359.074
Masyarakat (Bantuan/Sumbangan) 99.215 171.523 290.443
Jumlah 49.256.177 49.454.749 45.580.743
Nilai Ekonomi yang ditahan 22.645.255 19.654.629 22.574.517
•
Penghematan energi dari 59,9A ke 23,9A melalui pengalihan dari
switch
TDM ke teknologi
softswitch.
•
Penggunaan BTS di luar gedung yang berukuran lebih kecil telah menghemat energi hingga
90% atau 3,291,3 KVA.
•
Penghematan energi di BTS dalam gedung dengan menggunakan
transformer
baru yang
lebih hemat energi.
•
Penggunaan energi terbarukan yang berasal dari energi matahari dan mikrohidro berhasil
mengurangi emisi karbon sebanyak 961,39 ton CO
2setiap tahunnya.
•
Pemanfaatan pembangkit listrik Hybrid (sel surya dan
windpower
) bekerjasama dengan
LIPI dalam rangka mendukung Telkom
Go Green
.
•
Penerapan konsep Kantor Tanpa Kertas (
paperless oice
) berhasil menurunkan pemakaian
kertas.
•
Penghematan pemakaian kertas sebanyak 9,766 rim melalui penerapan aplikasi nota dinas
online
.
•
Menyediakan berbagai aplikasi dalam rangka penerapan
paperless oice
bagi pembisnis
dan entitas lainnya.
•
Pengelolaan sampah dilakukan bersama Dinas Kebersihan setempat. Proses material yang
dapat didaur ulang diserahkan kepada pihak ketiga.
•
Khusus untuk AC baru diharuskan AC yang tidak menggunakan gas Freon R.6 atau Halon
sehingga emisi karbon dapat dimitigasi.
•
Melakukan proses daur ulang air. Yang digunakan untuk mencuci kendaraan operasional
dan menyiram tanaman di halaman kantor.
•
Penanaman 174,039 pohon, atau 101% dari rencana penanaman sebanyak 172,000 pohon.
•
Perbaikan lingkungan dan revitalisasi bantaran Kali Pasanggrahan.
•
Pembangunan taman digital, dilengkapi dengan
browsing internet
di Taman Bungkul,
Surabaya, Jawa Timur.
•
Rehabilitasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di beberapa lokasi TPA, dan dialihkan
fungsinya menjadi Taman Wisata.
Jumlah Dana (Rp juta) Aktivitas
Bantuan Kepada Korban Bencana Alam 493.4 17
Bantuan Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat 14.772.5 656
Bantuan Peningkatan Kesehatan Masyarakat 4.654.7 177
Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum Masyarakat 5.277.1 332 Bantuan Peningkatan Kegiatan Keagamaan dan Sarana Ibadah Masyarakat 6.503.1 503
Bantuan Pelestarian Alam 2.435.1 61
Bantuan BUMN Peduli 10.852.5 7
[image:6.595.47.485.255.489.2]Total 44.988.4 1.753
Tabel Penyaluran Bantuan Dana Program Bina Lingkungan 2011
Profil Karyawan per 31 Desember 2011
Telkom
Anak Perusahaan Manajemen
Senior Manajemen
Madya Pengawas Lainnya
136
2.497
9.694
7.453
2.848 2.162
76
Pelatihan dan Promosi Karyawan
n
Sebanyak 11,874 karyawan telah mengikuti kompetensi perubahan (
Shifting
Competency
) dan kompetensi pengembangan (
Developing Competencies
)
selama tahun 2011 terdiri dari 3,864 karyawan mengikuti program
Telecommu-nication,
6,362 karyawan mengikuti program Information dan 3,266 karyawan
mengikuti program Media dan program
Edutainment,
baik di dalam maupun
luar negeri.
n
Biaya program pelatihan dan pendidikan selama tahun 2011 berjumlah Rp157,0
miliar, atau rata-rata sebesar Rp7.9 juta per karyawan yang mengikuti program
tersebut.
n
Penilaian unjuk kerja tahun 2011 telah dilakukan kepada 19,780 karyawan
dan 418 diantaranya atau sebesar 2,11% dari total karyawan telah menerima
promosi/kenaikan pangkat atau jabatan operasional.
Dana Pensiun – Manfaat Pasti
2011 Rp889,1 miliar | 2000 Rp485,2 miliar | 2009 Rp187 miliar.
Keselamatan. Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (K3)
Sejak 2009 pengelolaan K3 berhasil mencapai tingkat kecelakaan nihil atau
zero
accident.
Riset dan Pengembangan
Investasi guna meningkatkan kualitas produk dan layanan melalui kegiatan riset
dan pengembangan tahun 2010 mencapai sekitar Rp8 miliar dan tahun 2011
Rp13 miliar.
Kepuasan Pelanggan
Pada tahun 2011, layanan untuk pelanggan korporasi memperoleh angka CSI
88,92% dan angka CLI 86,26%, sedangkan untuk segmen pelanggan
wholesale
atau pelanggan OLO nilai CSI 82,68% dan nilai CLI 74,81%.
1856
Pengoperasian telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia pada jaman kolonial merupakan awal sejarah Telkom.1906
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dengannama “JAWATAN”.
1965
PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro). dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).1974
PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.1991
Perumtel mengalami perubahan status. yaitu menjadi PerusahaanPerseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia. atau Telkom sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
1995
PerusahaanPerseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, tercatat di
Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya sehingga berubah menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk).
FEBRUARI
• Top Brand Award 2011 untuk produk kartuHALO, simPATI, Flexi, Speedy dan Flash dari Marketing
Magazine & Frontier Consulting Group.
• Indonesia Brand Champion Award 2011 untuk kategori
Most Popular Brand of Stock, Most Recommended Brand of Stock dan Customer’s Brand Choice of Stock dari MarkPlus Insight & Marketeers Magazine.
• Brand Equity Champion of Celluler Operator untuk produk simPATI dan penghargaan Brand Equity Champion of Mobile.
• Internet Provider untukFlash dari MarkPlus Insight & Marketeers Magazine.
• Perusahaan Idaman Award 2010 dan The Most Gracious Company dari Majalah Warta Ekonomi.
MARET
• Call Center Award 2011 untuk Telkom 147 dalam kategori Telecommunication, Pay TV dan Internet Service Provider dari Majalah Service Excellence.
• Indonesia Brand Champion Award 2011 Telco & Gadget untuk produk Speedy,Flexi, simPATI, dan Flash dari MarkPlus.
APRIL
• Forsel Award 2011 untuk Flexi dalam kategori
Operator CDMA terfavorit versi Majalah Forsel. • The Best CDMA Operator dari Majalah Seluler.
• Asia’s Best Managed Company dari Majalah Finance Asia.
• Service Quality Award 2011 dari Majalah Marketing untuk kategori Walk in Center Terbaik untuk PlasaTelkom dan GraPARI.
JUNI
• Meraih bebagai penghargaan dalam ajang Indonesian Human Capital Study (IHCS) 2011, yaitu The Best For Human Capital Index kategori Infrastructure, Utilities, Transportation Industry, The Best For Employee Net Promoter Score kategori Infrastructure. Utilities, Transportation Industry, The Best for CEO Commitment, dan The Best For Human Capital Initiative.
• Corporate Image Award (IMAC) 2011 untuk kategori
Telecommunication Industry dan Internet Provider dari
Frontier Consulting Group.
JULI
• Capital Market Awards 2011 yang diselenggarakan BEI bersama KPEI dan KSEI.
• Penghargaaan dalam World HRD Congress and Stars of the Industry Group untuk kategori Best Employer Brand Award dan Asia’s Best Brand Award.
• CMO Asia Awards untuk kategori Excellence in Branding & Marketing dari CMO Council & World Branding Congress.
SEPTEMBER
• MDG’s Gold Award 2011 untuk kategori CSR Best Practice dari Corporate Forum for Community Development.
• Indonesia Green Award 2011 dari La Toi School of CSR.
• Annual Best Financial Institutional Award 2011 dari
Alpha Southeast Asia untuk kategori Most Consistent Dividend Policy and Strongest Adherence to
Corporate Governance.
• Meraih penghargaan Digital Marketing Award 2011
kategori Great Performing Brand in Social Media dari
Frountier Media Group.
• Annual Report Award 2010 dari Bapepam-LK
OKTOBER
• Net Promoter Customer Loyalty Award 2011 pada kategori CDMA and Broadband Internet untuk layanan Flexi & Speedy dari Majalah Swa.
• Meraih ICSA 2011 untuk kategori Postpaid FWA Simcard dan Internet Service Provider Wireline/Fixed dari Frontier Consulting Group.
NOVEMBER
• Frost & Sullivan Indonesia Excellence Award 2011
untuk Data Communication Service Provider of the Year dan Broadband Service Provider of the Year, dan Most Innovative Application of the Year untuk
Telkomsel dari Frost & Sullivan.
• Penghargaan Economic Challenges 2011 untuk sektor telekomunikasi dari Metro TV.
DESEMBER
• Berbagai penghargaan dari Majalah Business Review. yakni:
o The Best Corporation 2011.
o The Best Corporation for Corporate Communication.
o The Best Corporation for Marketing Management.
o The Best Corporation for Risk Management, dan o The Best Finance Perfomance for Non-Finance Corporation
• The Best Overall Sustainability Report 2010 dan The Best Sustainability Report 2010 kategori Services
dalam Indonesia Sustainability Reporting Awards
(ISRA) from National Centre for Sustainability Reporting (“NCSR”).
• Indonesia CSR Award 2011 dari Corporate Forum for Community Development.
• Best State Owned Enterprise dalam GCG 2011 dari
Indonesian Institute for Corporate Directorship
(IICD) bekerjasama dengan Majalah Business Review.
• Meraih empat penghargaan di ajang BUMN 2011
yang diselenggarakan oleh Majalah BUMN Track
dan Forum Humas BUMN, yaitu Runner-up untuk kategori Inovasi Pemasaran, Runner-up kategori
Inovasi SDM BUMN Terbaik; Runner-up INOVASI
26 Juli
Meluncurkan Indonesia Wi-Fi yang bertepatan dengan penutupan Rapat Pimpinan Telkom Group II/2011.
April
Merealisasikan komitmen untuk mereformasi infrastruktur telekomunikasi Indonesia melalui Proyek Nusantara Super Highway berbentuk pembangunan jaringan backbone iber optic sepanjang 47,099 km yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua.
31 Januari
Peluncuran Delivery Money Access (“Delima”)
di Graha Citra Caraka,
Jakarta. Delima merupakan
fasilitas bertransaksi seperti pengiriman dan penerimaan uang baik domestik maupun internasional dengan menggunakan perangkat telepon seluler.
7 Februari
Pendeklarasian tahun 2011 sebagai Tahun Quality of Service di Aula Pangeran Kuningan, Graha Citra Caraka sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas layanan pelanggan yang lebih baik.
30 Maret
Bersama 32 BUMN lainnya menandatangani MoU mengenai perjanjian kerja sama sinergi BUMN terkait penyediaan layanan Enterprise Resource Planning (ERP), di Kantor Kementerian BUMN.
Jakarta, di hadapan Menneg
BUMN, Mustafa Abubakar.
27 Mei
Penguatan sinergi New Plasa Telkom Group antara Telkom dan Anak Perusahaan. Telkomsel, melalui penandatanganan MoU di
Gedung Wisma Mulia, Jakarta, untuk
menjadikan Plasa Telkom sebagai titik pelayanan terpadu. Sinergi serupa telah dilakukan sebelumnya dengan TelkomVision pada akhir April 2011.
4 Juni
Meluncurkan produk terbaru, Groovia TV, di Gandaria City,
Jakarta, yang menawarkan
pengalaman menonton televisi baru di Indonesia dengan fitur layanan yang canggih seperti
video on demand, karaoke dan
game online.
16 Juni
Meluncurkan Indigo Fellowship 2011 di Menara
Multimedia, Jakarta.
PENGHARGAAN
YANG DIRAIH
9 Oktober
Terpilih sebagai ICT Partner dalam penyelenggaraan 19th ASEAN Summit
2011 di Nusa Dua, Bali, dengan
menyediakan kebutuhan voice dan data bagi peserta acara.
15 September
Bersama 15 perusahaan BUMN lainnya menandatangani MoU tentang konektivitas nasional melalui Indonesia
Logistics Company Services (ILCS) di Kantor Kementerian BUMN dalam rangka pengembangan potensi ekonomi, penguatan konektivitas
nasional serta SDM dan TI.
IKHTISAR KINERJA
KEBERLANJUTAN
28 September
Telkom bersama SK Telecom menandatangani perjanjian kerja sama pada tanggal 28 September
2011 di Hotel Ritz Carlton Jakarta
untuk menggarap layanan tutorial bahasa Inggris secara online yang disebut Connected Learning.
12 Oktober
Memperkenalkan logo baru Flexi sekaligus meresmikan pengadopsian
teknologi EVDO Rev A pada tanggal
12 Oktober 2011 untuk mendukung layanan Flexi sehingga pelanggan dapat melakukan video call, video streaming, video chatting, dan lain-lain dari perangkat seluler.
13 Oktober
Menjadi penyedia layanan Information Communication Technology (ICT) di acara bertaraf internasional “Sail Wakatobi – Belitong 2011“ di Tanjung Kelayang. Belitong, yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI. Boediono.
27 Oktober
Resmi mengganti sistem informasi terpadu bagi pelanggan dari Sistem Informasi Kastamer (SISKA) menjadi i-SISKA di ruang iSure, Grha Citra Caraka,
Jakarta.
Bersama PB ISSI kembali menyelenggarakan ajang balap sepeda bernama
Speedy Tour d’Indonesia yang diikuti oleh 19 tim dari dalam dan luar negeri dengan
melintasi rute Jawa-Bali.
24 November
Bersama Pertamina menandatangani MoU dalam hal penggunaan
refrigerant hidrokarbon
buatan Pertamina, MUSIcool, dalam rangka mendukung kampanye ramah lingkungan sekaligus penghematan konsumsi listrik Perusahaan (Telkom Go Green).
Menyerahkan Lifetime Achievement Award
di acara Indigo Digital
Music Award 2011 sebagai bentuk dukungan pada pengembangan industri konten dan penciptaan ekosistem musik digital.
Desember
Telkom mendukung perkembangan konten-konten kreatif digital Indonesia melalui Bandung
Digital Valley (“BDV”) yang
berlokasi di Telkom Research & Development Center – Gegerkalong Hilir Bandung.
Kontak Person (3.4)
Kami akan terus menyempurnakan laporan keberlanjutan untuk periode yang akan datang agar sesuai dengan harapan pengguna laporan dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk itu, kami mengharapkan adanya masukan dan saran dari para pembaca laporan ini.
Investor Relations
Grha Citra Caraka Lantai 5
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710
Tel : (62-21) 521 5109 Fax : (62-21) 522 0500 email : investor@Telkom.co.id www.telkom.co.id
Selanjutnya apabila ada masukan atau pertanyaan atas laporan ini. silahkan menghubungi:
03
08
KILAS BALIK TELKOM
10
PENGHARGAAN
YANG DITERIMA
12
RANGKAIAN
PERISTIWA
2011
16
TENTANG LAPORAN INI
Selamat datang di Laporan Keberlanjutan 2011 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom”, atau “Kami”). Ini merupakan laporan tahun ke 6. sejak laporan pertama tahun 2006 diluncurkan. Melalui laporan ini, kami menyampaikan kepada para pemangku kepentingan tentang kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial Perseroan selama tahun 2011.
18
04
IKHTISAR
KINERJA
KEBERLANJUTAN
Dalam Laporan Keberlanjutan ini, kata “Telkom”, “Perusahaan”, dan “Kami” merujuk kepada Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan anak perusahaan yang dikonsolidasikan. Sedangkan kata “Indonesia” merujuk kepada Republik Indonesia, “Pemerintah” adalah Pemerintah Indonesia, “Amerika Serikat” atau “AS” adalah
Amerika Serikat, “Rupiah” atau “Rp” adalah mata uang resmi Indonesia dan “Dolar AS” atau “US$” adalah mata uang
resmi Amerika Serikat. Beberapa angka tertentu (termasuk persentase) telah dibulatkan untuk mempermudah, sehingga angka, perhitungan, persentase dan rasio yang diberikan dengan yang sesungguhnya dapat berbeda, Kecuali jika disebutkan, semua informasi keuangan yang berhubungan dengan kami, disajikan dalam Rupiah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
DAFTAR ISI
PERISTIWA PENTING IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN D
AFT
AR ISI
20
MELESTARIKAN LINGKUNGAN BERSAMA TELKOM32
TUMBUH BERSAMATELKOM
48
TELKOM PEDULI58
INSAN TELKOM74
UTAMAKAN PELANGGAN
84
TATA KELOLA KEBERLANJUTAN96
TENTANG TELKOM109
LAPORAN PENGECEKAN LEVEL GRI
112
REFERENSI SILANG DENGAN
GRI-G3.1
115
DAFTAR ISTILAH
121
UMPAN BALIK
ASSURANCE STATEMENT
Laporan ini dimaksudkan pula untuk memenuhi kewajiban
pelaporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Telkom sebagaimana dimaksud oleh
pasal 66 ayat 2 c. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sebagian dari materi laporan ini telah disajikan dalam Laporan Tahunan 2011 Telkom.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah terminologi
yang sinonim dengan Corporate Social Responsibility
(CSR) dalam arti luas. sebagaimana dimaksud oleh pasal 1, undang-undang tersebut di atas, yang menyatakan
bahwa “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah
komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya”.
Sejalan dengan pengertian TJSL tersebut di atas, laporan ini memuat dengan lengkap kinerja Telkom dalam bidang;
ekonomi, lingkungan, ketenagakerjaan, hak azasi manusia, kemasyarakatan, dan tanggungjawab produk, Laporan ini disusun mengacu pada standar pelaporan internasional “Sustainability Reporting Guidelines” versi 3.1, yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI), berpusat di Amsterdam. Belanda.
Periode Laporan(3.1, 3.2, 3.3)
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan sejalan dengan laporan tahunan, serta untuk menilai kinerja manajemen secara tahunan, maka Kami menyusun dan menerbitkan laporan keberlanjutan setiap tahun. Laporan
ini adalah untuk periode 1 Januari – 31 Desember 2011.
Penerbitan laporan sebelumnya, adalah pada bulan April 2011, yaitu laporan untuk periode tahun 2010.
Proses Penetapan Isi Laporan(3.5)
Penetapan topik dan isi laporan didasarkan pada pertimbangan prinsip materialitas yaitu isu-isu yang berpengaruh signifikan bagi pemangku kepentingan dalam membuat keputusan. Topik materialitas diperoleh dari kajian data sekunder (desktop research) dan survei kepada pemangku kepentingan yang relevan. Oleh karenanya laporan ini memprioritaskan pada informasi yang memiliki kaitan penting dengan strategi bisnis Telkom, dan hal-hal yang menjadi perhatian para pemangku kepentingan.
Hasil riset menunjukkan, terdapat lima topik material yang menjadi fokus utama dalam Laporan Keberlanjutan ini, yaitu: kepuasan pelanggan, inovasi teknologi, kesehatan keuangan perusahaan, kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, dan
komitmen kepada pembangunan berkelanjutan, Di samping
itu, masukan dan ekspektasi para investor juga menjadi
pertimbangan dalam menetapkan isi laporan ini, Indikator GRI G3.1 yang diungkapkan dalam laporan ini merupakan isu-isu yang yang dianggap material dan relevan dengan bidang usaha Telkom.
Dengan pemilihan dan penetapan prioritas seperti tersebut
di atas. Kami mengharapkan laporan ini dapat digunakan oleh investor dan pemangku kepentingan lainnya sebagai dasar bagi mereka dalam membuat keputusan.
Sebagian indikator GRI G3.1 tidak diungkapkan dalam laporan ini karena dianggap tidak material, atau tidak relevan
dengan bisnis Telkom. Disamping itu terdapat pula indikator
GRI G3.1 yang tidak diungkapkan dalam laporan ini karena data belum tersedia. Untuk ini manajemen berupaya akan melengkapinya pada laporan tahun yang akan datang sesuai dengan penyempurnaan sistem dan prosedur akuntansi keberlanjutan yang tengah Kami lakukan dalam rangka memenuhi standar pelaporan GRI.
Boundary Laporan dan Teknik Pengukuran Data
(3.6 s.d. 3.9)
Data dan informasi keberlanjutan yang disajikan dalam
laporan ini hanya mencakup kinerja keberlanjutan Telkom sebagai perusahaan induk, tidak termasuk data keberlanjutan yang dikelola oleh masing-masing anak perusahaan.
Sedangkan untuk data dan informasi keuangan, seperti nilai-nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan (Lihat EC1), penyajiannya dalam laporan ini mencakup konsolidasian anak perusahaan dengan menggunakan metode ekuitas.
Penyajian data dalam laporan ini menggunakan prinsip daya banding, minimal dalam dua tahun berturut-turut. sehingga pengguna laporan dapat melakukan analisa tren.
Teknik pengukuran data finansial menggunakan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Sedangkan untuk data
non finansial atau data keberlanjutan. Kami menggunakan teknik pengukuran data yang berlaku secara internasional, seperti giga joule untuk menghitung pemakaian energi, dan sebagainya.
Perubahan dengan Laporan Tahun Sebelumnya
(3.10, 3.11)
Pada laporan keberlanjutan tahun sebelumnya Kami menampilkan beberapa data dan informasi yang diminta oleh Suplemen Sektor Telekomunikasi, namun karena suplemen sektor tersebut sampai saat laporan ini disusun masih berstatus sebagai pilot project maka dalam laporan ini Kami tidak lagi mengacu pada suplemen sektor tersebut. Perubahan tersebut tidak berpengaruh signifikan bagi pemangku kepentingan dalam pembuatan keputusan.
Selama periode pelaporan tidak terdapat perubahan yang fundamental terhadap struktur bisnis Telkom. Begitu pula tidak terdapat perubahan signifikan dengan laporan tahun sebelumnya dalam hal Boundary, ruang lingkup dan teknik pengukuran, kecuali tidak digunakannya lagi Suplemen Sektor Telekomunikasi.
Indeks GRI dan Assurance (3.12, 3.13)
Kami telah menugaskan Mazars Indonesia untuk melaksanakan limited assurance atas laporan ini, yang laporannya kami sajikan pada halaman 110 Sehubungann dengan itu, kami menyatakan bahwa laporan ini telah memenuhi kriteria level “A+”, sesuai dengan sistem level aplikasi GRI. Pernyataan kami ini telah dicek dan diakui oleh National Center for Sustainabilitiy Reporting (NCSR) sebagaimana dinyatakan dalam laporannya, yang Kami sajikan pada halaman 109 laporan ini.
Para Pemangku kepentingan yang terhormat.
Telkom sebagai BUMN penyelenggara layanan
telekomunikasi terbesar di Indonesia memiliki komitmen
kuat untuk mendorong laju pertumbuhan perekonomian
nasional melalui penciptaan nilai-nilai ekonomi berbasis
pembangunan berkelanjutan dan berpartisipasi aktif
pada upaya global dalam menanggulangi dampak
perubahan iklim melalui pemanfaatan energi terbarukan,
dan pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup. Kami
menyadari bahwa perubahan iklim dan pemanasan global
berdampak pada bisnis Telkom.
Risiko Utama. Tantangan dan Peluang Usaha (1.2)
Hujan deras disertai angin kencang dan banjir berpotensi
merusak jaringan kabel telekomunikasi maupun rusaknya
menara transmisi yang mengakibatkan gangguan
telekomunikasi. Hal ini pada gilirannya membuat Kami
harus mengeluarkan sejumlah dana untuk perbaikan di
samping hilangnya kesempatan mendapatkan penghasilan
dari para pelanggan.
Perubahan iklim sekaligus memberi peluang bagi Kami
untuk melakukan berbagai inovasi jenis layanan yang
bertujuan untuk memitigasi emisi karbon, misalnya dengan
membangun aplikasi teleconference yang memungkinkan pelaksanaan rapat-rapat strategis jarak jauh. Aplikasi lain
yang semakin populer adalah penerapan konsep paperless
oice. yang membuat kebutuhan kertas sebagai media penyimpan dokumen penting menjadi semakin berkurang.
Sebagai bagian wujud komitmen pada pelestarian
lingkungan. Kami telah menerapkan konsep paperless oice ini sejak beberapa tahun terakhir, dan mendukung penuh pengembangan layanan telekomunikasi yang
memungkinkan konsep tersebut diaplikasikan pada
kegiatan bisnis antar perusahaan.
Kami juga menunjukkan kepedulian tinggi pada tumbuh
dan berkembangnya layanan telekomunikasi di areal-areal
terpencil, agar terjadi pemerataan layanan telekomunikasi
melalui pemenuhan atas ketentuan Kewajiban Pelayanan
Universal (KPU) dengan mendukung pembiayaan
pengembangan layanan di daerah terpencil secara tepat
waktu seperti dipersyarakatkan oleh peraturan yang berlaku.
Berkembang Bersama Telkom
Selain mengembangkan bisnis guna menjamin
keberlangsungan usaha di masa mendatang, Kami juga
menunjukkan komitmen berpartisipasi dalam upaya
pengembangan kehidupan ekonomi masyarakat melalui
wadah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL
dan Program Corporate Social Responsibility (CSR). Kami memperkenalkan fasilitas online kepada para Mitra Binaan untuk memasarkan produk mereka sehingga memiliki daya
Program Bina Lingkungan yang difokuskan pada program
pendidikan serta program pembangunan sarana dan
prasarana untuk masyarakat termasuk ketersediaan
fasilitas telekomunikasi ixed maupun nirkabel bagi masyarakat.
Kami membentuk klaster-klaster usaha pelaku ekonomi
mikro dan menggalang kerjasama dengan BUMN tertentu
untuk mengaselerasi tumbuh dan berkembangnya potensi
ekonomi masyarakat, dengan memberikan pinjaman
bergulir, yang hingga akhhir tahun 2011 mencapai jumlah
Rp302 miliar untuk 9.189 unit usaha mikro, menengah
dan koperasi. Melalui pola ini, pertumbuhan ekonomi
masyarakat di seluruh pelosok area di mana Kami
beroperasi berkembang semakin baik dan kesejahteraan
masyarakat sekitarnya juga semakin meningkat.
Melestarikan Lingkungan Bersama Telkom
Selain menerapkan konsep paperless oice, Kami menjalankan berbagai inisiatif lain sebagai wujud dukungan
Kami pada upaya melestarikan lingkungan.
Sebagai partisipasi dalam upaya mitigasi kerusakan lapisan
ozon. Kami berupaya menurunkan penggunaan freon
(CFC) pada unit-unit pendingin ruangan pada
kantor-kantor Kami dengan bahan pendingin lain yang lebih
ramah lingkungan sesuai standar internasional, Kami juga
operasional maupun genset pada menara transmisi di areal
terpencil dengan mengembangkan penggunaan energi
matahari.
Kami juga berupaya agar seluruh bahan-bahan yang
digunakan untuk mendukung aktifitas usaha Kami tidak
mencemari lingkungan dengan menerapkan asas 3 R.
yakni; Reduce, Recycle dan Reuse.
Akhirul kata, atas nama Direksi Perseroan, Kami
menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku
kepentingan atas dukungan kepada Telkom dalam
mengembangkan usaha, menjaga keberlangsungan usaha
dan mendukung seluruh upaya yang Kami lakukan untuk
menyeimbangkan kinerja ekonomi dengan kinerja sosial
dan lingkungan. Seluruh upaya tersebut Kami lakukan
dengan sungguh-sungguh untuk menunjukkan komitmen
Telkom dalam mengembangkan bisnis TIME yang mampu
mendukung tumbuh dan berkembangnya kegiatan
komersial maupun non komersial yang lebih efisien dan
ramah lingkungan.
Jakarta, Juni 2012
Arief Yahya
“Kami juga berupaya agar seluruh bahan-bahan
yang digunakan untuk mendukung aktifitas
usaha Kami tidak mencemari lingkungan dengan
menerapkan asas 3 R. yakni;
Reduce, Recycle
“Kami mendukung gerakan pelestarian lingkungan secara langsung
melalui berbagai kebijakan dan kegiatan yang dilaksanakan
secara mandiri dan bersama komunitas lain, maupun secara tidak
langsung, melalui penyediaan berbagai layanan terpercaya dan
terintegrasi, yang memungkinkan dilakukannya berbagai kegiatan
bisnis, masyarakat dan lembaga lainnya yang lebih efisien, efektif
dan ramah lingkungan.”
LINGK
Dari dimensi lingkungan hidup, keberlanjutan memiliki
makna strategis. Keberlanjutan diartikan sebagai
keberlangsungan bumi beserta segenap isinya untuk
kehidupan generasi yang akan datang. Keberlanjutan
akan terwujud apabila kelestarian lingkungan terpelihara
sebagaimana mestinya. Pemeliharaan kelestarian
lingkungan memerlukan partisipasi semua pihak dan
semua jenis industri. Sebab, setiap kegiatan bisnis, apapun
bentuk, jenis dan skala usahanya, pasti berdampak
terhadap lingkungan. Begitu pula bisnis Telkom.
Isu lingkungan yang menjadi pusat perhatian dunia
sejak beberapa dasawarsa belakangan ini adalah
masalah perubahan iklim. Pemanasan global timbul
akibat pemakaian energi fosil, pemakaian bahan kimia
yang merusak lapisan ozon dan semakin berkurangnya
kawasan hutan karena fungsinya telah dialihkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Krisis lingkungan
ini akan berdampak buruk terhadap kehidupan manusia
dan makhluk lainnya, termasuk perusahaan apabila tidak
dilakukan pengelolaan lingkungan dengan baik, Kami
sadar bahwa operasi perusahaan memiliki potensi resiko
finansial akibat perubahan iklim.
Implikasi Finansial, Risiko dan Peluang Akibat Perubahan Iklim (EC2)
Risiko utama yang dihadapi Telkom adalah buruknya
kualitas sinyal maupun rusaknya BTS yang akan berakibat
pada terbatasnya area transmisi dan buruknya sinyal
telekomunikasi. Hal ini akan mempengaruhi kenyamanan
pelanggan dan turunnya frekuensi penggunaan sinyal,
penurunan ARPU dan pada akhirnya mengurangi
pendapatan Perseroan. Selain kehilangan potensi
pendapatan, Telkom harus pula melakukan investasi untuk
memperbaiki dan atau mengganti peralatan terkait.
Oleh sebab itu, Telkom memiliki komitmen yang tinggi,
untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan dengan
berwawasan lingkungan, Telkom berusaha menekan
dampak lingkungan akibat operasional perusahaan.
dengan membuat kebijakan yang ramah lingkungan dan
diterapkan bukan saja oleh internal perusahaan, tetapi Kami
mendorong pula para mitra usaha Telkom menerapkan
kebijakan serupa. Kerjasama program pelestarian
lingkungan, juga Kami lakukan bersama masyarakat.
Kami memiliki komitmen yang tinggi untuk ikut
melaksanakan upaya dunia mengatasi perubahan
iklim, Kami mengeluarkan berbagai kebijakan
untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.”
Perubahan iklim merupakan peluang bagi Bisnis Telkom untuk
meningkatkan aplikasi teknologi informasi dalam kegiatan
bisnis, seperti teleconference, yang dapat mengurangi
biaya perjalanan dinas. Demikian juga dengan penyampaian
berita personal yang kini dapat disampaikan melalui
interaksi komunikasi jarak jauh, tanpa harus bertatap muka.
Berkurangnya pergerakan fisik akibat penggunaan aplikasi
teknologi informasi terkini, pada akhirnya akan mengurangi
kebutuhan transportasi yang berarti juga mengurangi emisi
karbon yang merusak lingkungan.
Dampak Lingkungan dari Kegiatan Bisnis Telkom
Kegiatan Telkom pada intinya adalah mengelola jaringan
telekomunikasi kabel (ixed wireline) maupun nirkabel (wireless), layanan teknologi informasi dan konten media
edutainment.
Untuk mendukung layanan, Telkom membangun jaringan
kabel telepon yang ditanam di bawah tanah maupun
dibentangkan di atas tanah, membangun jaringan base transmitter station (BTS) pada titik-titik tertentu dan mendirikan kantor-kantor layanan pelanggan di seluruh
area operasionalnya. Tidak ada fasilitas pendukung Telkom
yang didirikan dikawasan hutan lindung maupun kawasan
yang dilindungi lainnya. Seluruh fasilitas tersebut dibangun
sekali untuk kurun waktu tertentu dengan rentang 10 hingga
30 tahun, sehingga dampaknya terhadap keanekaragaman
hayati sangat minim. Oleh karenanya kegiatan Telkom tidak
memberikan dampak negatif terhadap keanekaragaman
hayati, dan sumber air.
Kami menyadari bahwa kegiatan bisnis Telkom memiliki
dampak terhadap lingkungan dalam bentuk emisi karbon
(CO2) akibat pemakaian listrik untuk gedung perkantoran,
perangkat dan bangunan lainnya, pemakaian BBM untuk
kendaraan, kegiatan perjalanan dinas dan pemakaian
kertas. Ini semuanya berdampak terhadap lingkungan, yaitu
menambah emisi karbon (CO2) di atmosphir, penyebab
pemanasan global dan perubahan iklim. Selain daripada
itu, pemakaian bahan kimia yang merusak lapisan ozon
(ozone depleting substance/ODS), seperti freon untuk
pendingin ruangan (air conditioner) juga berpotensi kuat menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Pemakaian air di gedung perkantoran dan fasilitas lainnya
yang tersebar diseluruh daerah operasi Telkom akan
berdampak terhadap lingkungan bila tidak dikelola dengan
baik. Air merupakan bahan vital untuk kehidupan manusia
dan makhluk lainnya, oleh sebab itu, pemakaian air harus
dilakukan secara bertanggungjawab, sehingga baik
generasi sekarang maupun generasi yang akan datang,
dapat hidup dengan ketersediaan air yang cukup.
Dampak lingkungan yang lainnya dari kegiatan operasi
Telkom yang tidak dapat dihindari adalah limbah seperti
baterai bekas, pelumas dari mesin genset, limbah farmasi
dan sampah dari gedung kantor serta bangunan lainnya.
Ini semuanya juga akan berdampak buruk terhadap
lingkungan apabila tidak dikelola sebagaimana mestinya.
Dalam hal keanekaragaman-hayati, meskipun kegiatan
operasional Kami tidak berdampak secara signifikan,
namun Kami tetap berhati-hati dan menghindari agar
semua wilayah kerja, terutama pemasangan tower di
kawasan hutan tidak mengganggu spesies yang dilindungi
terutama yang tercatat dalam IUCN Red List.
Tanggung Jawab Lingkungan
Kami memiliki komitmen yang tinggi untuk ikut
melaksanakan upaya dunia mengatasi perubahan
iklim mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menjaga
keberlanjutan lingkungan. Pelaksanaannya dilakukan
terintegrasi dalam kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari, Di samping itu, pelaksanaan yang bersifat
di luar operasional perusahaan, Kami lakukan bersama
masyarakat melalui penyediaan dana untuk kegiatan
pelestarian lingkungan, Kami bertanggungjawab atas
dampak operasional Telkom terhadap lingkungan dan
berupaya menekan dampak tersebut serendah mungkin,
LINGK
Kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan diikuti dengan
sasaran dan target yang jelas. Untuk memastikan bahwa
program berjalan sesuai dengan kebijakan dan sampai
seberapa jauh terget telah dicapai. Kami menugaskan
satuan kerja terkait untuk melakukan kegiatan pemantauan
dan evaluasi, kemudian melaporkannya kepada manajemen.
Kami meyakini bahwa pengelolaan lingkungan terintegrasi
dengan bisnis perusahaan, dalam jangka panjang akan
berhasil menurunkan biaya operasi perusahaan.
Secara hukum, pelaksanaan tanggungjawab lingkungan
mengikuti rumusan yang dimuat dalam Undang-Undang
No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 1 (3)
yang menyatakan bahwa “Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas
setempat, maupun masyarakat pada umumnya”.
Undang-undang tersebut selanjutnya merupakan landasan secara
hukum atas pelaksanaan tanggungjawab Kami terhadap
lingkungan.
Respon Telkom Terhadap Perubahan Iklim(EN18)
Kami menyadari bahwa kegiatan operasional Telkom
mengeluarkan emisi karbon (CO2) terutama pemakaian
listrik dan penggunaan BBM. Walaupun secara keseluruhan
Kami belum menghitung carbon footprint Telkom, namun berbagai langkah strategis yang telah Kami lakukan sejak
tahun 2009 - dan berlanjut sampai tahun 2011, telah
mengurangi emisi CO2 dari bisnis Telkom secara signifikan.
Upaya yang Kami lakukan meliputi efisiensi energi gedung
perkantoran dan bangunan lainnya, pemakaian energi
terbarukan, dan pelaksanaan konsep kantor tanpa kertas.
Kebijakan pengelolaan lingkungan meliputi pula pada
masalah pemakaian air daur ulang, dan pengelolaan limbah
serta sampah kantor,
Telkom juga terus mendukung pengembangan dan
sosialisasi teknologi yang inovatif dan praktis yang bukan
saja ramah lingkungan, namun juga dapat memberikan
manfaat langsung kepada masyarakat.
Efisiensi Energi Gedung Perkantoran(EN6, EN7)
Sistem energi di gedung-gedung perkantoran Telkom
telah semakin lebih efisien. Berbagai langkah strategis
yang diterapkan untuk itu, antara lain adalah:
• Penggunaan kumpulan kapasitor (capasitor bank)
untuk mengoptimalkan penggunaan listrik;
• Pemasangan kaca ilm pada jendela untuk mengurangi
efek panas dari luar sehingga mengurangi kebutuhan
untuk sistem pendinginan atau pemakaian AC; • Penggantian penerangan konvensional dengan
menggunakan penerangan hemat energi; • Penggantian AC chiller dengan AC berdiri;
• Penerapan secara ketat “nyala-mati” listrik guna menghemat pemakaian listrik;
• Pengelompokan switch untuk mengurangi efek
pemanasan dan menghemat listrik;
• Pemasangan alat pengatur waktu (timer) pada
penerangan di luar gedung;
• Penempatan papan peringatan dan stiker di berbagai
lokasi yang strategis.
• Penyuluhan kepada karyawan untuk menghemat listrik
dan air.
Di beberapa lokasi operasi, penghematan energi yang
signifikan berhasil Kami capai melalui pengalihan dari
switch TDM ke teknologi softswitch, yang memberikan penghematan dari 59,9A ke 23,9A. Sejak pertama kali
diterapkan di seluruh Indonesia pada tahun 2009, proyek
softswitch ini telah diterapkan pada call agents (softswitch) di 12 lokasi dan gerbang trunk di 28 lokasi dengan kapasitas sebanyak 275,609 Line Unit (LU), guna menambah kapasitas sambungan telepon tidak bergerak, serta keperluan
modernisasi sentral dan akses dengan mengganti TDM
Efisiensi Energi BTS(EN5)
Penghematan energi yang signifikan juga datang dari
penggunaan BTS di luar gedung pada semua lokasi
BTS Telkom Flexi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur.
Kalimantan dan Kawasan Indonesia Timur, BTS di luar
gedung berukuran lebih kecil dari BTS di dalam gedung
dan tidak membutuhkan gardu dan pendingin. Dalam
kurun waktu satu tahun, Kami telah menghemat energi
dari berkurangnya keperluan pendinginan tersebut hingga
90% atau 3,291,3 KVA.
Sementara itu, BTS dalam gedung masih Kami gunakan di
sebagian besar wilayah Sumatera dan Jawa Tengah. Untuk
melakukan penghematan energi di BTS dalam gedung,
Kami menggunakan transformer baru yang lebih hemat energi, sehingga berhasil menekan biaya dari sebelumnya
Rp5-7 juta per bulan menjadi Rp500.000-Rp600.000
saja per bulan. Kedua bentuk investasi tersebut telah
menghasilkan penghematan energi luar biasa, dan akan
Kami terapkan pada seluruh BTS lainnya.
Pemakaian Energi Terbarukan (EN6, EN7, EN18) Mitigasi emisi karbon yang signifikan adalah melalui
perubahan pola konsumsi energi dari energi tak terbarukan
ke energi terbarukan. Melalui upaya ini, dampak lingkungan
dalam konteks emisi karbon (CO2) menjadi “zero” atau
“carbon free”.
Meskipun dalam skala kecil, Kami telah mulai melaksanakan
konsep “carbon free” untuk beberapa kegiatan operasional Kami, Anak perusahaan Kami, TelkomSEL, telah menjadi
pelopor dalam penggunaan BTS yang menggunakan
energi terbarukan (renewable energy) yang berasal dari
energi matahari dan mikrohidro. Dengan menggunakan sel
tenaga matahari sebagai energi untuk BTS, emisi karbon
yang dapat dikurangi bisa mencapai 961,39 ton CO2 setiap
tahunnya.
TelkomSEL telah mengoperasikan sebanyak 132 BTS yang
menggunakan sel bertenaga matahari di seluruh Indonesia
pada tahun 2009, dan 38 lagi beroperasi mulai tahun 2010
LINGK
sehingga kini jumlahnya menjadi 170 BTS. Untuk keperluan
tersebut. TelkomSEL telah melakukan investasi sebesar
Rp100 miliar untuk mengembangkan sistem energi
bertenaga matahari di tahun 2009, dan menginvestasikan
Rp50 miliar lagi di tahun 2010. Dengan 170 BTS bertenaga
matahari, saat ini TelkomSEL dipandang memiliki BTS
ramah lingkungan terbanyak dibandingkan dengan
operator lainnya di Asia, Telkom juga terus meningkatkan
upaya menggunakan sumber energi alternatif tersebut
khususnya di area terpencil.
Upaya lain dalam efisiensi energi adalah pemanfaatan
pembangkit listrik Hybrid (sel surya dan windpower) bekerjasama dengan LIPI dalam rangka mendukung Telkom
Go Green. Pengembangan perangkat ini dilaksanakan di daerah-daerah dengan intensitas sinar matahari yang
tinggi dan kecepatan angin memadai, seperti dikawasan
Nusa Tenggara.
Konsep Kantor Tanpa Kertas(EN23, EC2)
Upaya lainnya dalam mitigasi emisi karbon adalah dengan
menerapkan konsep Kantor Tanpa Kertas (paperless oice). Telkom telah menerapkan konsep ini secara bertahap dengan menerapkan aplikasi nota dinas online
sejak 1998 di beberapa unit dan telah diimplementasikan
secara nasional sejak 2004 mengacu pada Pedoman
Implementasi Sistem Kolaborasi Elektronis di Lingkungan
Telkom. Sejak diimpelementasikannya paperless oice maka manajemen Telkom mengambil kebijakan pemotongan anggaran pembelian kertas secara signifikan.
Dengan pemakaian kertas seminimum mungkin. Kami
telah mengurangi jumlah sampah kertas secara signifikan.
Saat ini seluruh unit di Telkom telah menggunakan
aplikasi nota dinas online untuk pengiriman nota dinas di
internal Telkom. Dalam tahun 2011 jumlah surat nota dinas
yang dibuat oleh seluruh unit di Telkom melalui aplikasi
notadinas online sejumlah 271.256 buah.
Dengan asumsi rata-rata:
− Satu dokumen Nota Dinas terdiri dari 2 (dua) lembar
kertas.
− Satu dokumen Nota Dinas ditujukan kepada 3 (tiga)
orang penerima.
− Satu dokumen Nota Dinas setelah diterima.
didisposisi kepada 3 (tiga) orang.
− Maka dapat dihitung 271,256 dokumen surat x 2 lembar
x 3 penerima x 3 disposisi sama dengan 4,882,608
lembar kertas atau sama dengan 9.766 rim kertas.
Dengan telah digunakannya aplikasi nota dinas online
maka telah terjadi pengematan kertas sebanyak 9,766
rim kertas.
Tidak kalah pentingnya adalah penyuluhan tentang
arti penting paperless oice supaya program tersebut berjalan secara rutin dan efektif. Telkom mengedukasi para
karyawan dalam menerapkan paperless oice, antara lain dalam hal penerbitan surat tagihan elektronik, pembayaran
tagihan secara terpusat melalui teller, Anjungan Tunai Mandiri (“ATM”), phone banking, internet banking, mobile banking, dan auto debit.
Upaya lain dalam efisiensi energi adalah
pemanfaatan pembangkit listrik
Hybrid
(sel
surya dan
windpower
) bekerjasama dengan LIPI
dalam rangka mendukung Telkom
Go Green
.”
Di samping berkontribusi terhadap program mitigasi
emisi karbon, manfaat nyata yang dirasakan pelanggan
melalui layanan ini dipandang sangat signiikan, misalnya;
waktu tempuh dan akses layanan lebih cepat, handal, dan
menghemat biaya. Saat ini hampir seluruh pelanggan non
korporasi (“OLO”) telah memanfaatkan layanan tersebut.
Penghematan yang Kami lakukan juga memiliki dampak
secara tidak langsung pada operasi Perusahaan.
Selain mendukung dan melaksanakan konsep paperless oice di lingkungan Telkom Group, produk layanan TIME Kami yang telah semakin lengkap dan terintegrasi mampu
mendukung penerapan konsep paperless oice pada berbagai instansi pemerintah maupun kegiatan bisnis. Pada
instansi pemerintah, pengajuan berbagai izin tertentu kini
sudah dapat dilakukan secara elektronik. Berbagai aturan
baru maupun perubahan aturan juga kini dapat diperoleh
secara elektronik termasuk laporan-laporan kajian ekonomi
makro, kondisi ekonomi makro bahkan buku rujukan dalam
rangka wajib belajar juga telah dapat diperoleh secara
elektronik.
Pada institusi swasta penerapan konsep paperless oice
juga semakin meningkat dengan penggunaan konsep
e-procurement yang semakin banyak diaplikasikan perusahaan-perusahaan berskala besar.
Aplikasi e-procurement selain menghemat bahan (kertas) juga memberi beneit dari sisi efisiensi waktu dan efektifitas penilaian calon mitra atau vendor/pemasok barang maupun
jasa yang dibutuhkan. Aplikasi ini juga memberi beneit lain berupa diperolehnya harga yang kompetitif, kualitas yang
terjaga dan naiknya citra perusahaan dari sisi penerapan
tata kelola yang baik, khususnya dalam hal transparansi
dan dukungan bagi pemberantasan praktek kolusi, korupsi
dan nepotisme. Selain itu, penerapan konsep paparless oice ini juga mampu membantu mengurangi pergerakan pegawai, yang berarti mengurangi transportasi dan berarti
membantu mengurangi emisi CO2.
LINGK
Mengingat dampak positif yang demikian besar dari
penerapan paperless oice baik terhadap lingkungan, terhadap kinerja Telkom Group maupun terhadap
pelanggan layanan TIME dari Telkom, Kami bertekad terus
meningkatkan unjuk kerja seluruh perangkat dan sistem
yang mendukung perbaikan kualitas layanan baik dari
sisi kejernihan sinyal, kemudahan akses, kecepatan dan
kuantitas kiriman data.
Pengelolaan Sampah dan Limbah B3(EN22)
Terkait dengan konsep Kantor Tanpa Kertas, pengelolaan
sampah dilakukan bersama Dinas Kebersihan setempat.
Pengawasan rutin diterapkan guna menekan jumlah
dan volume sampah yang tercecer, Telkom juga
melakukan pengelolaan sampah dan pembuangan secara
bertanggung jawab di seluruh kantor operasi.
Telkom juga terus mendukung pengembangan dan
sosialisasi teknologi yang inovatif dan praktis yang bukan
saja ramah lingkungan, namun juga dapat memberikan
manfaat langsung kepada masyarakat.
Terhadap material yang dapat didaur ulang, prosesnya
diserahkan kepada pihak ketiga, seperti; baterai bekas, kabel
tembaga dan material logam. Perangkat dan peralatan
yang sudah tua diganti dengan perangkat dan peralatan
baru, dan khusus untuk AC baru diharuskan AC yang tidak
menggunakan gas Freon R6 atau Halon sehingga emisi karbon dapat dimitigasi. Agar kebijakan retrofit gas freon
berjalan efektif, Kami mengadakan training untuk Teknisi
yang menangani Musicool dan memperoleh sertifikat dari
PT Pertamina (Persero).
Pengelolaan dan Pemakaian Air Daur Ulang(EN10)
Air adalah sangat vital untuk kehidupan manusia dan
berperan penting dalam menjaga keutuhan ecosystem. Oleh sebab itu pengelolaan dan pemakaian air menjadi isu yang
tak kalah pentingnya dengan upaya mitigasi emisi karbon,
Dalam kaitan ini, Kami memiliki komitmen yang tinggi untuk
bertanggungjawab atas pengelolaan dan pemakaian air.
Telkom hanya menggunakan air untuk operasional
gedung dan keperluan minum para pekerja. Karena
relatif sedikitnya volume konsumsi air, sumber air yang
terpengaruh bersifat secara tidak langsung, yaitu dari
konsumsi air yang dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum di mana Kami beroperasi. Dan meskipun volume
konsumsi air relatif sedikit, Kami telah melaksanakan
langkah strategis dalam pengeloaan air yaitu dengan
melakukan proses daur ulang air.
Secara sederhana proses daur ulang Kami lakukan dengan
menggunakan sistem filtrasi berbasis arang. Air hasil daur
ulang tersebut kemudian Kami gunakan untuk mencuci
kendaraan operasional dan menyiram tanaman di halaman
kantor. Selain itu, Kami juga telah memasang biopori
dan penampung air di sekeliling gedung kantor untuk
mengumpulkan air hujan.
Bike to Work
Dalam rangka hidup sehat dan sekaligus memitigasi
emisi karbon. Perusahaan menghimbau karyawan untuk
bersepeda ke kantor setiap hari Jumat. Himbauan ini
dikeluarkan pada tahun 2009, pelaksanaannya diikuti
dengan baik oleh sebagian besar karyawan hingga
tahun 2011. Diharapkan ini akan menjadi kebiasaan dan
membudaya di kalangan karyawan. Partisipasi dalam
program berskala nasional dinamakan “Bike to Work”.
Bantuan Pelestarian Lingkungan
Telkom secara proaktif membina budaya tanggung jawab
lingkungan bukan saja terhadap karyawan tetapi juga
meliputi masyarakat. Hal ini penting dilakukan dalam
rangka mengurangi dampak lingkungan akibat kegiatan
manusia pada umumnya, di samping untuk mendukung
program nasional dalam mengatasi perubahan iklim.
Sebagai Perusahaan yang dikelola secara profesional.
Telkom juga menunjukkan komitmennya menjaga
kelestarian lingkungan hidup dengan memberikan bantuan
LINGK
UNGAN
rehabilitasi lingkungan hidup sebagai bagian dari Program
Bina Lingkungan dan CSR. Program-program unggulan
yang dijalankan dalam tahun 2011 meliputi program; OBIT.
Revitalisasi dan penghijauan sarana publik. pengalihan
TPA menjadi Taman Wisata. penghijuan dan revitalisasi
bantaran sungai.
OBIT (One Billion Indonesia Trees)(EN13)
Sebagaimana tertuang dalam komitment Top Management
pada tanggal 23 Desember 2011 lalu yang menyatakan
bahwa Telkom sebagai BUMN mendukung penuh
Program OBIT sebagai bentuk komitmen Pemerintah
dalam menurunkan emisi CO2 hingga 26% pada 2020
mendatang yang dipertegas oleh Kementerian BUMN
untuk membangun dan mengembangkan hutan rakyat 2
juta Ha di Pulau Jawa hingga 2014.
Pada tahun 2011 Telkom berhasil melakukan penanaman
sebanyak 174.039 pohon setelah sebelumnya pada posisi
Juni 2011 telah direalisasikan penanaman 58.700 pohon
dalam 28 varietas jenis pohon, artinya dari rencana
penanaman sebanyak 172.000 pohon terealisasi 174.039
Penghijauan dan Revitalisasi Sarana Publik(EN13)
Dalam bantuan pelestarian lingkungan hidup, di samping
program penghijauan dan penanaman kembali sesuai
dengan program pemerintah, Telkom juga melaksanakan
Program Pembersihan dan revitalisasi sarana publik. Dalam
tahun 2011, sarana publik yang sudah direvitalisasi meliputi:
• Perbaikan lingkungan dan revitalisasi bantaran Kali Pasanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Telkom mulai terlibat dalam upaya pelestarian
lingkungan, penghijauan dan revitalisasi bantaran
kali Pasanggrahan sejak tahun 2006, dengan
menggandeng salah satu tokoh masyarakat setempat
yang dengan gigih mengupayakan terpeliharanya
lingkungan sekitar bantaran kali tersebut, Bang Idin.
Kondisi awal bantaran kali yang berfungsi sebagai
penampung dan penyalur limpasan hijan di perbukitan
di selatan Jakarta tersebut relatif gundul, dengan
bantaran yang cukup sesak dengan pemukiman. Hal
ini jauh dari ketentuan pemerintah setempat yang
mengharuskan koridor hijau hingga batas 40 meter
Akibatnya, setiap musim hujan tiba, perumahan
disekitar bantaran kali dilanda banjir yang baru surut
sesudah beberapa hari kemudian. Sebaliknya saat
musim kemarau, sumur-sumur penduduk relatif kering
dan debit air sungai susut dengan drastis. Salah satu
puncak bencana yang dirasakan warga sekitar adalah
bobolnya tanggul di Situ Gintung yang menelan korban
jiwa maupun harta yang tidak sedikit.
Melalui berbagai upaya revitalisasi, penanaman kembali
berbagai tanaman langka dan tanaman produktif yang
bermanfaat bagi masyarakat sekitar, maka kondisi
lingkungan sekitar bantaran kali semakin membaik.
Upaya penghijauan membuat lingkungan sekitar
bantaran kini lebih asri, kebutuhan air dari sumur-sumur
dangkal terjaga dan tidak terdengar lagi keluhan warga
yang kebanjiran saat musim penghujan tiba.
Hingga akhir tahun 2011, total tanaman penghijauan yang
berhasil ditumbuh kembangkan oleh Kelompok Tani
Sangga Buana saja, partner yang digandeng Telkom, telah mencapai angka 40 ribuan di areal bantaran seluas
sekitar 163 hektar. Selain dukungan penghijauan, Telkom
memberi dukungan peralatan keselamatan, seperti
perahu karet yang berguna untuk melakukan inspeksi
kondisi bantaran melalui sungai maupun dalam upaya
tanggap darurat bencana banjir.
• Taman Digital
Telkom memberikan bantuan penuh pembangunan
taman digital pertama di Indonesia. Lokasinya di Taman
Bungkul, Surabaya, Jawa Timur, Taman dimaksud
kini telah menjadi area bersosialisasi masyarakat
umum yang memiliki sarana informasi dan teknologi
komunikas. Dengan pemancar WiFi memadai dan perlengkapan pendukung lainnya bantuan Telkom,
masyarakat dapat berekreasi di alam terbuka sambil
tetap mengikuti perkembangan terkini melalui
browsing internet.
Pengalihan TPA Menjadi Taman Wisata
Sebagai kontribusi Telkom dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup. Kami membantu rehabilitasi Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah di beberapa lokasi TPA,
dan dialihkan fungsinya menjadi Taman Wisata, antara lain
adalah:
TPA Pasir Impun seluas 4 HA dan TPA Cicabe seluas 5 HA.
Kawasan yang tadinya merupakan tempat pembuangan
sampah dan kumuh, kotor dan berbau itu kemudian
direhabilitasi menjadi taman yang dapat digunakan
oleh masyarakat untuk kegiatan olah raga, rekreasi dan
sekaligus sebagai hutan kota dengan nama Taman Abdi
Negara.
Investasi Untuk Lingkungan(EN30)
Telkom menganggarkan dan mengeluarkan sejumlah
biaya pelestarian lingkungan sebagai wujud komitmen
perusahaan terhadap upaya rehabilitasi lingkungan. Total
dana partisipasi dalam pemeliharaan lingkungan ini di
tahun 2011 mencapai Rp2.435 juta, disalurkan dalam
bentuk:
• Partisipasi pada gerakan penghijauan nasional. • Penyuluhan penghijauan di sekitar kantor cabang dan
lingkungannya.
• Sponsorship gerakan penghijauan LSM maupun mitra
binaan.
• Penyelenggaraan gerakan penghijuan dalam rangka
Bina Lingkungan.
• Penghijauan dan revitalisasi sarana publik.
Dengan berbagai partisipasi yang dilakukan dibidang
pelestarian lingkungan tersebut akhirnya Telkom menerima
berbagai penghargaan di bidang lingkungan, dan tidak
pernah mengalami denda finansial terkait palanggaran
LINGK
UNGAN
Ditengah pesatnya pengembangan hutan beton
di kawasan Jabotabek yang tidak memperhatikan
ekosistem dan kelestarian lingkungan, Telkom menghadirkan nuansa hijau ramah lingkungan bagi warga masyarakat Betawi di bantaran Kali Pesanggrahan
Kelurahan Le-bakbulus Kecamatan Cilandak Jakarta
Selatan.
Telkom menyerahkan bantuan sebanyak 4.400 jenis pohon, di antaranya beberapa jenis pohon buah yang sudah langka senilai Rp160 juta, termasuk pengadaan pupuk untuk proses penanaman dan pemeliharaan hingga enam bulan ke depan. Program ini merupakan kelanjutan dari bantuan Telkom sebelumnya senilai Rp100 juta untuk pengadaan PC dan pembuatan website Sanggabuana serta 2 unit perahu karet.
Pada tahun 2006, Telkom juga pernah memberikan bantuan sejumlah dana untuk keperluan konservasi bantaran Kali Pasanggrahan ini, Kondisi awal bantaran kali yang berfungsi sebagai penampung dan penyalur limpasan hujan
di perbukitan di selatan Jakarta itu relatif
gundul, dengan bantaran yang cukup sesak dengan pemukman. Hal ini bertentangan jauh dari ketentuan pemerintah daerah, yang mengharuskan koridor hijau hingga batas 40 meter dari bibir sungai.
Akibatnya. setiap musim hujan tiba, perumahan di-sekitar bantaran kali dilanda banjir, yang baru surut sesudah beberapa hari kemudian, Sebaliknya saat musim kemarau, sumur-sumur penduduk relatif kering dan debit air sungai susut dengan drastis. Salah satu puncak bencana yang dirasakan warga sekitar adalah bobolnya tanggul di Situ Gintung pada tahun 2009 yang lalu, yang menelan korban jiwa maupun harta yang tidak sedikit.
Melalui bantuan Telkom, dilakukan upaya revitalisasi kawasan tersebut, dengan melakukan penanaman
kembali berbagai tanaman langka dan tanaman produktif yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar, sehingga kondisi lingkungan sekitar bantaran Kali Pesangrahan semakin membaik. Upaya penghijauan membuat lingkungan sekitar bantaran kini lebih asri, kebutuhan air dari sumur-sumur dangkal terjaga dan tidak terdengar lagi keluhan warga yang kebanjiran saat musim penghujan tiba.
Revitalisasi dan Penghijauan Bantaran Kali Pasanggrahan
Kisah Sukses
“Kami berkontribusi positif bagi tumbuh dan berkembangnya
perekonomian nasional maupun daerah secara langsung maupun
tidak langsung melalui pembayaran pajak, pembukaan lapangan
kerja dan pembinaan serta penciptaan potensi ekonomi masyarakat
selaras dengan pengembangan usaha dan peningkatan kinerja Kami.”
EK
Seperti tampak pada tabel tersebut, pada tahun pelaporan.
Kami berhasil membukukan nilai penjualan bersih sebesar
Rp71.25 triliun, naik 3.8% dari Rp68.63 trilun di tahun 2010.
Total nilai perolehan ekonomi adalah sebesar Rp71.90
triliun naik 4,0% dari sebesar Rp69.11 triliun di tahun 2010,
oleh karena adanya pendapatan bunga (bersih) sebesar
Rp545.97 miliar, penjualan aset sebesar Rp62.44 miliar dan
perolehan penyewaan aset sebesar Rp39.25 miliar.
DAMPAK EKONOMI BISNIS TELKOM
(EC9)Keberlanjutan dari dimensi ekonomi berhubungan dengan dampak ekonomi yang timbul akibat kegiatan operasi
perusahaan terhadap para pemangku kepentingan, juga termasuk dampak ekonomi bagi pertumbuhan ekonomi
daerah khususnya dan perekonomian nasional pada umumnya. Hal ini dengan jelas dapat digambarkan dari ikhtisar nilai
ekonomi yang diterima dan didistribusikan sebagaimana disampaikan pada tabel dibawah ini:
Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikan (EC1) (Rp juta)
2011 2010 2009
Nilai Ekonomi yang diperoleh
Pendapatan 71.253.404 68.629.181 67.677.518
Pendapatan bunga 545.968 419.635 459.594
Pendapatan investasi 375 1.720 2.575
Pendapatan penyewaan aset 39.246 54.361 29.161
Pendapatan dari penjualan aset bekas 62.439 4.481 (13.588)
Jumlah nilai ekonomi yang diterima 71.901.432 69.109.378 68.155.260
Nilai Ekonomi yang didistribusikan
Biaya operasional 25.412.647 25.254.025 21.198.700
Gaji dan tunjangan karyawan
Gaji karyawan 1.675.529 1.765.850 1.973.022
Tunjangan dan fasilitas karyawan; 5.651.603 5.565.843 6.065.733 Jumlah gaji dan tunjangan 7.327.132 7.331.693 8.038.755
Pembayaran kepada penyandang dana
Pemegang saham (dividen) 9.195.921 9.042.041 9.102.624
Bunga Bank 2.185.799 1.826.045 1.591.147
Jumlah pembayaran kepada penyandang dana; 11.381.720 10.868.086 10.693.771
Pengeluaran untuk pemerintah 5.035.463 5.829.422 5.359.074
Pengeluaran untuk masyarakat 99.215 171.523 290.443
EK
ONOMI
Dari seluruh perolehan nilai ekonomi tersebut Kami
mendistribusikan kembali sebesar Rp49.26 triliun kepada
para pemangku kepentingan. Mayoritas (51.6%) atau
Rp25.41 triliun didistribusikan kepada para mitra kerja
(provider BTS, content provider, sewa transponder satelit, dsb) diikuti pengeluaran kepada penyandang dana dalam
bentuk dividend pembayaran bunga (23.1%), senilai Rp11.38 triliun, diikuti pengeluaran pada pegawai (14.8%)
atau senilai Rp7.37 triliun. Sebesar Rp22.65 triliun Kami
tahan untuk membiayai berbagai kegiatan operasional
mapun pengembangan Perseroan pada tahun-tahun
selanjutnya.
Kegiatan usaha Kami menuntut pengembangan aplikasi
teknologi terbaru maupun penciptaan inovasi layanan
berbasis teknologi informasi yang harus dilakukan setiap
saat. Peningkatan pendapatan sebesar 3.8% tersebut
diatas menunjukkan ketatnya persaingan pada sektor
industri yang Kami jalani. Dilain pihak besarnya persentase
nilai ekonomi yang Kami distribusikan untuk biaya
operasional menunjukkan besarnya dana yang harus Kami
alokasikan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualitas transmisi jaringan.
Tabel distribusi ekonomi tersebut juga memberikan
gambaran bahwa peningkatan kinerja tidak hanya berarti
meningkatnya kekayaan para pemegang saham semata,
namun juga memberikan pengaruh positif kepada para
pemangku kepentingan lainnya baik kepada Pemerintah,
pegawai, mitra kerja maupun masyarakat sekitar.
Keterangan lebih mendetail mengenai kinerja keuangan
dapat dilihat pada Laporan Tahunan Telkom 2011.
Kontribusi pada Pendapatan Negara
Sebagai sebuah perusahaan milik negara, setiap tahun
Kami memberikan 4 (empat) jenis kontribusi kepada
negara, yakni: pajak, dividen, biaya penggunaan frekuensi,
dan bea masuk. Total pajak yang dibayarkan pada negara
pada tahun 2011 adalah sebesar Rp5.387 miliar, turun dari
pajak tahun 2010 yang mencapai Rp5.546 miliar.
Komponen kontribusi lain yang cukup besar yang Kami
bayarkan kepada negara adalah dividen. Sebagai salah satu
perusahaan milik negara dengan kinerja yang baik, hampir
setiap tahun Kami memberikan kontribusi pembagian
dividen dengan jumlah yang ditetapkan dalam RUPS.
Besaran dividend pay-out dalam lima tahun terakhir adalah antara 50% sampai 70%. Pada tahun laporan, besaran
dividend pay-out untuk tahun buku 2010 yang diputuskan dalam RUPS adalah sebesar 55% atau total senilai
Rp6.345 miliar dari total laba bersih (laba komprehensif)
sebesar Rp11.571 miliar, dengan jumlah dividen yang Kami
kontribusikan kepada negara adalah sebesar Rp3.323,8
miliar, naik 11,8% dari dividen tahun 2010 yang sebesar
Rp2.972.9 miliar.
Selain berkontribusi secara finansial. Kami memberi
kontribusi kepada negara yang bersifat material mencakup
pembangunan sejumlah sarana dan prasarana. antara lain:
n Revitalisasi dan Pembangunan Taman Digital di
beberapa kota utama di Indonesia.
n Revitalisasi dan penghijauan bantaran kali di
Jakarta Selatan.
n Pembangunan sarana ibadah.
n Bantuan peralatan elektronik untuk pengamanan
kawasan laut Indonesia.
n Dan sebagainya.
Partisipasi dalam Pembuatan Kebijakan Publik
(SO5)
Sebagai perusahaan dengan bidang usara disektor jasa dan
pengelolaan fasilitas telekomunikasi yang merupakan salah
satu sektor strategis dalam pembangunan dan kehidupan
berbangsa. Kami seringkali dilibatkan dalam penyusunan
dan pembahasan kebijakan sektor usaha telekomunikasi
dan usaha terkait, baik sebagai nara sumber maupun
Kebijakan sektor telekomunikasi yang diatur oleh
Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informasi
(“Menkominfo”) di antaranya mencakup: struktur
industri, formula tarif, ketentuan Kewajiban Pelayanan
Universal (“KPU”), alokasi frekuensi dan ketentuan jumlah
sambungan telepon tidak bergerak.
Bantuan Finansial dari Pemerintah (EC4)
Sebagai BUMN dengan kepemilikan mayoritas adalah
Pemerintah. Kami telah memberikan kontribusi yang
berarti kepada negara baik secara finansial maupun fisik
maupun non fisik. Namun demikian, dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya Kami tidak menerima bantuan
finansial langsung dari Pemerintah. Bantuan finansial
yang diterima melalui Pemerintah lebih berupa pinjaman
penerusan (two step loan) dari lembaga luar negeri, seperti
Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia.
Bantuan lain hanya berupa keringanan bea masuk atas
beberapa peralatan tertentu untuk meningkatkan kualitas
transmisi dalam rangka pelaksanaan proyek terkait
pinjaman penerusan dan pelaksanaan beberapa tugas
spesifik di bidang telekomunikasi maupun pengelolaan
frekuensi yang dilaksakan sesuai ketentuan.
Hubungan Dengan Pemasok, Kontraktor dan Mitra Kerja Lainnya(EC6, HR1, HR2, HR10)
Dengan daerah operasional mencakup seluruh wilayah
Indonesia, baik di daerah perkotaan maupun di areal
terpencil, Kami menyadari keberadaan pemasok barang
dan jasa, kontraktor pe