• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUPS untuk Dewan Komisaris maupun Direksi, didasarkan pada pencapaian kinerja Telkom, termasuk pemenuhan

Dalam dokumen SR TELKOM 2011 LR (Halaman 90-95)

pelaksanaan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial.”

dan kepatutan (it and proper test) terhadap calon

anggota Komisaris dan Direksi. Kemampuan dan pandangan

untuk mengatasi isu lingkungan dan sosial turut menjadi bagian yang disorot dalam proses ini. Hasil seleksi tersebut selanjutnya dibawa dan diputuskan dalam RUPS.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi(4.5)

Tiap Komisaris menerima remunerasi dan kompensasi dalam bentuk honorarium bulanan dan tunjangan tertentu, serta sejumlah tantiem yang jumlahnya ditetapkan dalam

RUPS. Adapun Direksi mendapatkan remunerasi dan

kompensasi dalam bentuk gaji bulanan serta tunjangan lainnya dan berhak atas tantiem yang jumlahnya ditetapkan

dalam RUPS. Selain itu baik Komisaris maupun Direksi juga

berhak atas fasilitas dan tunjangan jabatan, yang bentuk maupun besarannya juga ditetapkan dalam RUPS.

Besaran remunerasi dan kompensasi yang ditetapkan

RUPS untuk Dewan Komisaris maupun Direksi, didasarkan

pada pencapaian kinerja Telkom. Termasuk pemenuhan pelaksanaan ekonomi, lingkungan dan sosial.

Menghindari Benturan Kepentingan(4.6)

Benturan kepentingan sebagaimana dijelaskan dalam peraturan Bapepam-LK adalah benturan antara kepentingan ekonomi Perusahaan dan para pemegang saham di satu sisi dan di sisi lain kepentingan ekonomi

pribadi anggota Dewan Komisaris, Direksi.

Suatu benturan kepentingan juga terjadi apabila anggota

Dewan Komisaris. Direksi atau pemegang saham utama dari

Perusahaan atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing terlibat dalam transaksi, kepentingan pribadi mereka mungkin berbenturan dengan kepentingan Perusahaan.

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan Good Corporate Governance. Kami senantiasa memperbaiki struktur

maupun prosedur pelaksanaannya dan memastikan penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran di setiap lini perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memitigasi potensi risiko benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas, fungsi serta tanggung jawab baik di level Komisaris.

Direksi, manajemen maupun karyawan Telkom.

Di samping itu. guna mencegah terjadinya benturan

kepentingan yang dapat menghambat pelaksanaan fungsi.

tugas dan kewenangan Dewan Komisaris maupun Direksi

dan Eksekutif Telkom lainnya, perseroan telah menyusun pedoman perilaku (code of conduct) bagi Insan Telkom,

termasuk Dewan Komisaris dan Direksi.

Prosedur Pengawasan Oleh Komisaris (4.9)

Sebagaimana disampaikan pada bagian terdahulu, tugas

utama Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan yang dijalankan Direksi dalam

mencapai kinerja Perusahaan, termasuk kinerja dibidang

ekonomi, sosial dan lingkungan. Dewan Komisaris juga

melakukan pengawasan untuk memastikan keandalan fungsi manajemen risiko, kepatuhan terhadap kode etik Perusahaan, prinsip-prinsip dan standar internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses

pengawasan oleh Dewan Komisaris dilakukan melalui mekanisme pelaporan, rapat-rapat dengan Direksi, serta pembentukan komite-komite yang berada dibawah Dewan

Komisaris.

Komite-komite dimaksud meliputi Komite Audit. Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi yang telah bekerja secara intensif selama tahun 2011. Komite Audit terus melakukan upaya sosialisasi pelaporan berbasis IFRS, sebuah standar pelaporan global yang akan memperkuat kualitas dan keterbukaan informasi keuangan.

T A T A KEL OLA KEBERLANJUT AN

Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko terus melakukan pengawasan secara harian, mingguan hingga bulanan terhadap seluruh potensi risiko investasi maupun pelaksanaan program, Kami juga telah menerapkan dan memperluas cakupan dari sistem peringatan dini yang akan membantu daya antisipasi dan tindak dini terhadap isu apapun yang dapat mengganggu pelaksanaan tata kelola.

Pengawasan oleh Dewan Komisaris akan terus ditingkatkan

untuk memperkuat sistem tata kelola perusahaan.

Keanggotaan dalam Asosiasi Industri dan

Organisasi Lainnya(4.13)

Sebagai bagian dari komunitas. dan untuk memperluas jaringan bisnis, maka Telkom ikut aktif sebagai anggota beberapa asosiasi nansional dan internsional, Melalui keanggotaan ini, Telkom ikut serta dalam berbagwai prakarsa yang bertujuan untuk meningkat pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui industri gas bumi.

Untuk lingkup nasional, Kami menjadi anggota di Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL). Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Asosiasi Kliring Telekomunikasi Indonesia (ASKITEL), Corporate Forum for Community Development (CFCD), Untuk lingkup Internasional, Kami

menjadi anggota di Asia Paciic Network Information Centre (APNIC), yaitu organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan kehandalan sumberdaya internet di kawasan Asia Pasifik, Kami juga memiliki status keanggotaan di International Telecomunication Union-Development (ITU-D), sebuah organisasi yang bertanggung

jawab dalam pembuatan kebijakan dan penyediaan program pelatihan serta strategi pendanaan untuk negara-negara berkembang di bidang telekomunikasi, dan

International Telecomunication Union-Telecomunication

(ITU-T), sebuah organisasi yang bertanggung jawab dalam pembuatan standar-standar telekomunikasi.

Penerapan Standar Internasional (4.12)

Dalam konteks keberlanjutan, Kami menerapkan

berbagai standar internasional sebagai bagian dari upaya Kami mengikuti prinsip-prinsip dan prakarsa-prakarsa global dibidang ekonomi, lingkungan dan sosial, Untuk melaporkan kinerja keberlanjutan, Kami menggunakan standar pelaporan yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI).

Kami turut melakukan upaya pencapaian tujuan progam

Millenium Development Goals (MDG’s), sesuai dengan

kebijakan Pemerintah, melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kondisi sosial masyarakat.

Meskipun secara resmi tidak tercatat sebagai anggota UN

Global Compact, tetapi dalam praktiknya, Telkom telah menjalankan Program Corporate Social Responsibility

(CSR) dan PKBL yang sejalan dengan UN Global Compact, Kami akan terus meningkatkan sistem tata kelola keberlanjutan dengan mempertajam pelaksanaan standar-standar internasional lainnya, seperti ISO 26000.

Mekanisme Penyampaian Pendapat kepada

Direksi(4.4)

RUPS adalah organ tertinggi dalam struktur tatakelola

perseroan, Dalam pelaksanaannya RUPS terdiri atas RUPS

Tahunan dan RUPS Luar Biasa, RUPS merupakan forum bagi pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dan didasarkan pada kepentingan usaha Telkom, Secara formal, melalui RUPS para pemegang saham dapat mempergunakan haknya dan memberikan

pendapat, saran dan rekomendasi kepada Direksi, Setiap keputusan RUPS mengikat Komisaris maupun Direksi

untuk dilaksanakan, Kepentingan pemegang saham minoritas diwakili oleh Komisaris Independen.

Selain melalui RUPS, pemegang saham dapat memberikan

saran dan pendapat kepada Direksi melalui

Rapat-rapat dengan pemegang saham mayoritas, dalam hal ini Kementerian BUMN, melalui forum Temu Investor, atau ketika investor melakukan kunjungan ke Telkom.

Sebagai unsur penting dalam pengelolaan perseroan, karyawan Telkom mempunyai hak untuk mengeluarkan

pendapat dan memberikan saran-saran kepada Direksi

melalui mekanisme formal seperti rapat-rapat Serikat Karyawan Telkom (SEKAR Telkom) dengan Manajemen dan Rapat-rapat kerja perusahaan. Selain daripada itu,

penyampaian saran dan pendapat kepada Direksi dapat

pula dilakukan melalui acara temu karyawan dengan

Direksi, dan pada acara kunjungan Kerja Direksi, Karyawan

dapat pula menyampaikan pendapat atau saran kepada

Direksi melalui media korespondensi seperti surat atau

surat elektronik.

Semua mekanisme penyampaian pendapat, saran dan rekomendasi sebagaimana dikemukan diatas, selama

tahun 2011 telah berjalan dengan baik. Di samping

mendapatkan berbagai pemikiran yang berhubungan

mekanisme yang dijalankan itu telah membuat hubungan dengan pemangku kepentingan internal, khususnya pemegang saham dan karyawan menjadi semakin efektif dalam rangka meningkatkan pertumbuhan bisnis Telkom.

Tata Hubungan dengan Pemangku Kepentingan

(4.14 s.d 4.17)

Kami senantiasa menyelenggarakan hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan secara berimbang dan responsif, Kami meyakini, interaksi timbal balik yang saling mendukung dengan para pemangku kepentingan akan memberi manfaat optimal bagi kedua belah pihak dalam memacu pertumbuhan Perusahaan. Identifikasi pemangku kepentingan dan interaksi dengan

mereka adalah sebagai berikut;

1. Pemegang Saham

Interaksi dengan pemegang saham dilakukan pada

umumnya oleh Divisi Hubungan Investor, yang dilaksanakan

dengan menerapkan azas transparansi dalam layanan informasi bagi pemegang saham,

Pelayanan terhadap investor dan pemegang saham, Kami

T A T A KEL OLA KEBERLANJUT AN

• Penyampaikan laporan berkala maupun khusus.

seperti Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, Laporan Interaktif, Laporan SEC, Info Memo, dan Laporan Keberlanjutan.

• Pengelolaan dan laporan administrasi saham. • Menyiapkan RUPST dan RUPSLB.

• Informasi harga saham dan pelaksanaan pembayaran

dividen.

• Pencatatan daftar pemegang saham secara periodik.

2. Pemerintah

Sebagai badan usaha milik Negara, Pemerintah merupakan pemangku kepentingan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan, Kami menjalin interaksi positif dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, Kami turut aktif memberikan masukan dalam berbagai kebijakan Pemerintah yang terkait dengan bisnis Kami, seperti penyusunan peraturan dalam bidang telekomunikasi, penetapan frekuensi dan pengawasan tarif, Kami juga melakukan interaksi dengan pemerintah dalam hal pemenuhan kewajiban pembayaran pajak, royalti frekuensi, pengelolan menara, kewajiban pelayanan

universal, kebijakan dividen, Demikian pula, Kami

berkoordinasi dengan pemerintah dalam pelaksanaan program PKBL/CSR.

3. Karyawan

Interaksi timbal balik dengan karyawan dijabarkan melalui pelaksanaan komitmen Kami dalam meningkatkan

profesionalisme, kompetensi dan jenjang karir SDM.

Realisasi komitmen tersebut Kami wujudkan melalui pelaksanaan serangkaian langkah-langkah strategis

pengelolaan SDM mencakup:

• Menjalankan program pengembangan dan peningkatan

kompetensi karyawan serta penyiapan jenjang karier yang memadai disertai pelatihan sebagai kader pemimpin Perseroan yang andal dan profesional.

• Melakukan penyelarasan (alignment) organisasi dan

penyempurnaan sistem manajemen SDM.

• Melaksanakan program transformasi budaya secara

menyeluruh.

• Pemberlakuan sistim insentif yang mendorong

karyawan untuk senantiasa memberikan kemampuan terbaiknya untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya perusahaan ditengah persaingan bisnis yang berkembang sangat dinamis.

4. Pemasok

Bagi Kami, pemasok merupakan mitra-kerja yang strategis sebagai bagian dari mata-rantai operasional usaha Telkom, Interaksi dengan para pemasok Kami lakukan berdasarkan pada ”Penerapan azas profesionalisme dengan mengedepankan quality. price dan delivery dalam hubungan kerjasama dengan supplier”.

Untuk itu, Kami menerapkan berbagai persyaratan bagi pemasok, yaitu mencakup standar mutu, harga, keandalan termasuk kepatuhan dalam menjaga dan memelihara dan keselamatan kerja (SMK3) dan manajemen lingkungan untuk pelaksanaan kontrak pembangunan dan perluasan jaringan di lapangan.

Dalam mewujudkan komitmen kerjasama dan

pengembangan para supplier lokal, Kami menyelenggarakan serangkaian program, yaitu dalam bentuk: (1) program kerjasama tertentu, dan (2) program pengembangan dan pembinaan melalui pelatihan untuk para supplier lokal dengan skala tertentu.

5. Pelanggan

Sebagai perusahaan yang berorientasi pada pelanggan, Kami memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar, Oleh karena itu, selain menerapkan manajemen mutu layanan jasa yang handal, Kami menjaga kepercayaan pelanggan melalui pelaksanaan berbagai program, mencakup: penyediaan fasilitas penyampaian keluhan pelanggan, penyediaan informasi produk dan jasa untuk pelanggan, layanan pengetahuan praktis mengenai info

Jenis Pemangku Kepentingan Metode Interaksi Frekuensi Pertemuan Harapan Pemangku Kepentingan - RUPS - 1 kali (minimal) 1. Menjaga dan meningkatkan nilai investasi - Investor road shows Disesuaikan melalui peningkatan kinerja usaha sesuai

Pemegang Saham - Investor gathering Disesuaikan harapan pemegang saham.

dan investor 2. Menghormati hak-hak pemegang saham

sesuai UU. Peraturan Pasar Modal.

Ketentuan lain yang berlaku dan AD/ART. - Pertemuan Bipartit - Disesuaikan 1. Terjalinnya hubungan yang harmonis dan - Dengar pendapat DPR - Disesuaikan konstruktif atas dasar kejujuran

- Komunikasi dan - Sesuai ketentuan dengan regulator.

Pemerintah dan pelaporan rutin 2. Telkom dan segenap karyawannya tunduk dan

Regulator mematuhi hukum. perundangan. dan peraturan

bisnis yang berlaku.

3. Telkom melaporka secara rutin perkembangan usahanya kepada pemerintah sebagai regulator. 4. Telkom menghadiri undangan hearing dengan

DPR.

- Melalui SEKAR - Pertemuan rutin 1. Kesetaraan.

- Restrukturisasi sesuai kebutuhan 2. Penghindaran praktek diskriminasi.

Karyawan Organisasi SDM 3. Terjaminnya keamanan. kesehatan.

- Training/hearing rutin dan keselamatan kerja.

- Pemenuhan employee 4. Terpenuhinya kebutuhan karyawan dari sisi satisfaction index pengembangan karir dan kesejahteraan hidup.

Ikhtisar Interaksi dengan Pemangku Kepentingan

Dalam dokumen SR TELKOM 2011 LR (Halaman 90-95)