EK
ONOMI
pada mahasiswa yang terpilih, agar waktu belajar yang hanya 3 bulan ke depan dapat benar-benar dioptimalkan untuk menimba ilmu serta praktik di lapangan dan yang penting adalah memperluas pergaulan dan mendapatkan pengalaman berharga.
Co-Op Telkom Group merupakan bagian dari penciptaan
New Culture dan bagian dari partisipasi Telkom dalam turut mencerdaskan anak bangsa sebagaimana yang
diamanatkan dalam Pembukaan UUD ’45.
Mengembangkan Potensi Ekonomi Kreatifitas
Selain pelatihan kewirausahaan dengan pola yang umum tersebut di atas. Kami mendisain sebuah program unik disebut Program Kreatifitas. Program ini hakikatnya adalah menggali kreatifitas masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi dari kegiatan yang berbasis pada teknologi Telekomunikasi Informasi Media dan Edutainment (TIME). Berbagai kegiatan yang telah dijalankan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut.
Komunitas Digital Indonesia (Indigo)
Indigo atau Indonesia Community Digital adalah program untuk menumbuhkan kreatifitas digital melalui kerjasama dengan berbagai komunitas. Prakarsa strategis Indigo diluncurkan tahun 2007, sebagai fasilitas bagi komunitas kreatif Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital membangun industri kreatif yang akan ikut meningkatkan ekonomi nasional.
Pengembangan industri kreatif yang melibatkan komunitas, adalah bagian dari strategi jangka panjang Perseroan untuk membangun dan mendinamiskan industri komunikasi digital infrastruktur, layanan, aplikasi, dan konten, Melalui program Indigo, Kami ingin memposisikan diri sebagai penyedia sarana dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan para pelaku industri kreatif, sehingga secara bersama-sama menumbuhkan pasar bagi karya kreatif digital di Indonesia.
Indigo Digital Music Awards
Indigo Digital Music Awards merupakan kegiatan tahunan yang ditujukan sebagai apresiasi bagi industri musik digital anak negeri, yang dinilai berhasil dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat serta lingkungan. Melalui kegiatan ini Telkom Group ingin menunjukkan kepedulian dalam mengapresiasi karya anak negeri, dengan memperhatikan intellectual property right (IPR) atau hak kekayaan intelektual, yang dalam media digital dilindungi
digital right mechanism (DRM).
Indigo Music Awards diberikan kepada para individu di industri musik Indonesia, yang berperan menggerakkan tumbuhnya bisnis digital dalam negeri. Penjurian dilakukan dengan melihat apresiasi masyarakat melalui penggunaan
ring back tone (RBT) dan full track download, kualitas karya musik, serta popularitas airplay di media televisi maupun radio.
Indigo Fellowship 2011 – Wira Usaha Digital
Telkom pada 12 Juni 2011 meluncurkan Indigo Fellowship
2011. Program ini merupakan bentuk inisiatif Kami dalam mendorong tumbuhnya industri kreatif, khususnya di bidang digital content melalui wadah Indigo, Indigo
Fellowship juga diharapkan mendorong tumbuhnya wirausaha digital (digitalpreneur) baru dalam bisnis industri kreatif digital. Karenanya tema yang diusung
Indigo Fellowship 2011 adalah: Digital Creativepreneur for Nation Competitiveness.
Sejak progtram ini diperkenalkan, banyak masyarakat, baik perorangan atau kelompok yang mengikuti program ini. Mereka mendaftar melalui situs: www.fellowship2011. plasaindigo.comdan mengirimkan usulan tokoh maupun karya digital mereka serta mengikuti proses seleksi secara bertahap. Salah satu keunggulan kompetitif
Indigo Fellowship, adalah sistem yang komprehensif dan berkesinambungan dalam memfasilitasi industri kreatif. Hal tersebut diwujudkan melalui tahapan:
• Awake, menumbuhkan awareness publik terhadap keberadaan Indigo Fellowship yang akan menginspirasi masyarakat terhadap peluang baru dalam industri kreatif digital.
• Inspire, melalui story telling bagaimana serta mengapa industri kreatif tumbuh dan berkembang. From zero to hero, mencari bibit unggul yang diharapkan sukses mengelola bisnis/industri kreatif digital melalui ide kreatif dan jejaring yang ada.
• Connect, menciptakan sistem yang menjalin mata rantai industri kreatif dari hulu ke hilir dan menjadikannya sebagai bagian produk/layanan yang dipasarkan menjadi produk/layanan Telkom Group.
• Engage, mengajak partisipasi masyarakat dan komunitas membangun hubungan emosional yang harmonis dan berkesinambungan dengan pelaku/ tokoh industri kreatif digital.
Seluruh rangkaian kegiatan Indigo Fellowship mencapai puncaknya pada pagelaran kegiatan Indigo Award 2011 dan mengumumkan para pemenangnya, berdasarkan
kategori kompetisi sebagai berikut;
• Mobile Content & Application, adalah karya digital baik berupa konten atau aplikasi yang diaplikasikan di perangkat telepon selular.
• Web Based Content & Application, adalah karya digital dalam bentuk aplikasi atau kontenberbasis web yang dapat diakses melalui perangkat PC maupun koneksi internet.
• Business Application, adalah karya digital dalam bentuk aplikasi perangkat lunak untuk kebutuhan pelanggan korporasi dalam menjalankan bisnisnya melalui aplikasi komputer.
• Animasi/komik digital adalah karya digital dalam
bentuk aplikasi atau konten yang dapat diaplikasikan, baik di perangkat PC maupun telepon selular dalam bentuk komik digital atau animasi komputer.
EK
ONOMI
Di antara semua pemenang Indigo Fellowship 2011 maka Salingsapa.com merupakan pemenang yang mendapatkan animo yang paling besar karena website ini adalah jejaring sosial Islami yang pertama kali dibuat oleh anak
SMP dengan itur Khazanah dan Al-Quran. Dua itur ini
ternyata banyak digandrungi oleh penggunanya yang sudah mencapai 1,8 juta dengan 200,000 anggota yang tersebar di 52 negara di seluruh dunia, dengan hit sejumlah 2,300,000-an, padahal website ini belum berumur 1 tahun. Semua pemenang Indigo Fellowship 2011 ini akan diberikan kesempatan untuk dievaluasi lebih lanjut oleh para pakar untuk mendapatkan dana ventura di tahun 2012 sehingga bisa menjadi produk unggulan yang akan dipasarkan oleh Telkom Group.
PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN
Penyaluran bantuan Program Kemitraan Telkom dilaksanakan melalui dua metode, yaitu:
• Penyaluran Aktif, penyaluran bantuan dilakukan
berdasarkan proposal yang disampaikan oleh Calon
Mitra Binaan; dan
• Penyaluran Proaktif; penyaluran bantuan dilakukan
berdasarkan aktivitas pencarian Calon Mitra Binaan oleh Telkom.
Adapun bentuk penyaluran dana Program Kemitraan (PK) pada dasarnya terbagi atas tiga kelompok besar, yakni:
• Penyaluran Dana Program Kemitraan langsung kepada
Mitra Binaan tunggal (UKM, Koperasi),
• Penyaluran dalam rangka pembentukan klaster-klaster
usaha tertentu di suatu wilayah tertentu kepada kelompok-kelompok Mitra Binaan (UKM maupun Koperasi),
• Kerjasama penyaluran kepada Mitra Binaan melalui
lembaga lain yang berkompeten dalam menyalurkan dana program kemitraan, baik sesama BUMN maupun lembaga lain.
Penyaluran Dana Program Kemitraan Melalui Klaster
Salah satu cara penyaluran Program Kemitraan Telkom adalah pembinaan secara klaster dan komunitas, yaitu pembinaan yang dilakukan terhadap kelompok komunitas tertentu dengan menerapkan tanggung jawab secara “tanggung renteng” di antara kelompok tersebut atas dana pinjaman PK yang diberikan sebagaimana telah diamanatkan oleh Kementerian BUMN melalui PERMEN BUMN nomor PER-05/MBU/2007.
Pembinaan secara klaster dan komunitas memiliki banyak keuntungan di antaranya:
• Mendorong pengembangan produk/komoditas unggulan wilayah;
• Mengoptimalkan dana PKBL melalui sinergi berbagai kegiatan dalam satu wilayah;
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah;
• Menciptakan kerja sama dan networking antar Mitra
Binaan;
• Mendistribusikan sebagian tanggung jawab dalam
pengembalian pinjaman kepada kelompok sekaligus
melatih rasa kebersamaan; dan
• Mempermudah pengawasan terhadap penggunaan
pinjaman.
Pembentukan klaster dan komunitas dengan anggota ideal 10 Mitra Binaan dapat dilakukan calon Mitra Binaan yang pengajuan proposalnya telah disetujui dan akan menerima penyaluran PK pada triwulan tersebut berdasarkan:
• Kesamaan Jenis Usaha; • Kesamaan Lokasi Usaha; • Klaster (Usaha Inti dan Plasma)
• Konglomerasi usaha (dari hulu sampai ke hilir); • Kesamaan cara pemasaran;
Kerjasama Penyaluran Dana Program Kemitraan dengan Sesama BUMN
Pada tahun 2011, Telkom telah melaksanakan sinergi salur Program Kemitraan dengan sesama Badan Usaha Milik Negara, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/MBU/2007 tentang PKBL dan SE-14/
MBU/2008 tentang Optimalisasi Penyaluran Dana PK.
Sinergi ini diharapkan dapat mendorong pembiayaan Program Kemitraan untuk sektor yang banyak menyerap tenaga kerja (bersifat padat karya), meningkatkan manfaat PKBL bagi masyarakat luas, mendorong sinergi
antar BUMN dalam pelaksanaan PKBL, khususnya antar BUMN, dan meningkatkan kualitas pelaksanaan PKBL. Total Program Kemitraan yang disalurkan melalui BUMN Pembina lain untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp22.2 miliar.
Melalui berbagai program penyaluran tersebut, maka gambaran realisasi penyaluran dana Program Kemitraan Telkom tahun 2011 sebesar Rp302 miliar menurut sektor industri dan jumlah Mitra Binaan adalah sebagai berikut.
Penyaluran Dana Kemitraan Menurut Wilayah
Lainnya Jasa Perikanan Perkebunan Peternakan Pertanian Perdagangan Industri 1,46% 4.427,5 19.46% 58.893,95 2,70% 8.185,2 1,16% 3.515,8 3,34% 10.106,25 6,22% 18.832,95 47.28% 143.102,4 18.38% 55.633,2 43.27% 14.773 19,05% 6.503 15,46% 5.277 13,65% 4.654 7,13% 2.435 Pelestarian Alam Sarana Ibadah Sarana Umum Kesehatan Pendidikan Pelatihan Bencana Alam 1,45% 493 Lainnya Jasa Perikanan Perkebunan Peternakan Pertanian Perdagangan Industri 1.653 4,832 136 301 119 255 1.834 59 44.988 Penyaluran Kemitraan Collection Kemitraan Pembinaan Bina Lingkungan (termasuk BUMN Peduli)
REALISASI TARGET 319.059 302.697 224.760 233.750 15.928 17.766 125.624
BROSEM merupakan Mitra Binaan Telkom Community Development (CD) Area Jatim yang terpilih menjadi
salah satu peserta lomba CSR tingkat nasional. BROSEM
merupakan industri minuman sari apel di Batu Jawa
Timur, yang menghasilkan minuman segar khas daerah in. Bahan baku berupa apel banyak dihasilkan disini. Banyak industri yang sejenis dalam menghasilkan sari apel tapi produksi BROSEM mempunyai rasa yang
khas, demikian kata para customer, yaitu; “manisnya
pas dan tidak membuat tenggorokan serak”.
BROSEM juga merupakan Mitra Binaan unggulan
dengan pola klaster bagi Telkom CD Area V Jatim
karena di samping pembayaran angsuran yang tepat waktu, pengelolaan serta perkembangan usahanya pun cukup pesat berbagai penghargaan telah diraih oleh BROSEM, antara lain penghargaan dari Gubernur
Jatim. Semen Gresik Awards, penghargaan dari Wali
kota Batu dan juga telah mendapat penghargaan secara langsung dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada awal usahanya produk utama BROSEM difokuskan kepada jenang apel. Namun seiring berlalunya waktu, fokus produksi beralih dari jenang apel menjadi minuman sari buah apel dalam kemasan, sedangkan produk jenang apel menjadi produk sampingan. Keputusan untuk memproduksi sari buah apel disebabkan pemikiran bahwa sari buah apel lebih disukai oleh masyarakat karena kesegaranannya. Selain itu, sari buah apel dapat dikonsumsi sehari-hari, inilah alamat BROSEM di dunia maya. bila akan berkenalan lebih jauh dengan Brosemhttp://sariapelbrosem.com/
Kunci sukses BROSEM terletak pada kualitas produk dan manajemen usaha yang baik. Untuk menjaga kualitas produksi. BROSEM memiliki pemasok tetap
dari sebuah kelompok tani yang memasok kebutuhan buah apel. Seluruh bahan baku yang digunakan juga merupakan bahan baku yang berkualitas baik, sehingga cita rasa BROSEM tidak perlu diragukan.
Kini, rata-rata produksi sari buah apel BROSEM per bulan melampui sekitar 300 dos sari buah apel dalam berbagai ukuran kemasan. Sedangkan, pada hari besar atau hari libur, produksi sari buah apel meningkat menjadi 400-450 dos per bulan. Rata-rata hasil penjualan per bulan mencapai Rp11.7 juta Pertumbuhan laba saat ini berada pada kisaran 15-30%, ini menunjukkan bahwa BROSEM sebagai sebuah usaha
mandiri miliki proitabilitas yang baik. Dalam kegiatan
operasionalnya. BROSEM mempekerjakan 25 tenaga kerja yang berasal dari masyakat sekitar, di mana 4 di antaranya adalah laki-laki, dan 21 orang perempuan.
Dalam mempekerjakan karyawan, BROSEM menerapkan
prinsip non diskriminatif, sehingga setiap orang yang berkualifikasi dapat bekerja sebagai karyawan, tanpa membedakan suku, agama, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.