• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV METODE PENILITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

VII. PERSEPSI TERHADAP KONDISI WISATA ALAM Pariwisata menawarkan produk dan jasa, dimana produk wisata meliputi Pariwisata menawarkan produk dan jasa, dimana produk wisata meliputi

8.1 Dampak Ekonomi Langsung

Dampak langsung adalah manfaat yang dirasakan oleh masyarakat berupa pendapatan yang diterima oleh penerima awal pengeluaran wisatawan. Ketika pengunjung mengeluarkan sejumlah uang untuk melakukan permintaan terhadap produk dan jasa di tingkat lokal pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat lokal yang bekerja di lokasi tersebut. Demikian juga dengan upaya pemerintah dalam melengkapi sarana dan prasarana di objek wisata, pada akhirnya bertujuan menciptakan pendapatan, kesempatan kerja, dan penerimaan pajak bagi wilayah tersebut. Kegiatan wisata di kawasan wisata Tanjung Mutiara lebih ramai dikunjungi pada akhir pekan dan libur nasional dibandingkan dengan hari-hari biasa. Hal ini menyebabkan sebagian pelaku usaha yang ada hanya beroperasi pada akhir pekan, namun ada juga sebagian pelaku usaha yang beroperasi setiap hari.

Total pengeluaran pengunjung per bulan diestimasi dari rata-rata pengeluaran pengunjung per hari dan jumlah kunjungan per bulan. Dampak

61 ekonomi yang dihasilkan oleh sektor pariwisata umumnya diukur dari keseluruhan pengeluaran pengunjung untuk keperluan akomodasi, konsumsi, perjalanan, dokumentasi, dan keperluan lainnya. Proporsi pengeluaran pengunjung objek wisata Tanjung Mutiara di Danau Singkarak dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 35. Proporsi pengeluaran pengunjung di kawasan Tanjung Mutiara Danau Singkarak Tahun 2013

Biaya Rata-rata pengeluaran (Rp)

Persentase (%) Pengeluaran di luar kawasan wisata

Biaya perjalanan 36 412.5 20.30 Kebocoran/kunjungan 36 412.5 20.30 Pengeluaran di dalam kawasan wisata

Konsumsi di dalam kawasan 97 125 54.15 Penginapan di dalam kawasan 0 0.00

Dokumentasi 0 0.00

Souvenir 6 750 3.77

Sewa alat 23 000 12.82

Tiket masuk 11 625 6.48

Biaya lain (parkir, toilet) 4 450 2.48 Pengeluaran di lokasi/kunjungan 142 950 79.70 Rata-rata Pengeluaran/kunjungan

(Rp/hari/orang)

179 362.5 100.00

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan persentase pengeluaran wisatawan di lokasi wisata maka dapat diperkirakan besarnya perputaran uang yang terjadi di kawasan wisata alam Tanjung Mutiara Danau Singkarak, khususnya pada akhir pekan.Setiap bulannya rata-rata junlah pengunjung di kawasan wisata Tanjung Mutiara mencapai 320 orang. Bahkan pada saat menjelang bulan Ramadhan dan pada hari raya Idul Fitri jumlah kunjungan dapat mencapai lebih dari 900 orang. Jika diasumsikan dalam satu pekan terdapat 80 dikurangi 10 pengunjung anak-anak usia sekolah, maka dalam satu pekan terdapat sekitar 70 orang pengunjung dewasa. Hasil penelitian menunjukkan pengeluaran rata-rata wisatawan untuk satu kali kunjungan adalah Rp 179 362.5 per orang. Jika rata-rata jumlah pengunjung pada setiap akhir pekan di kawasan wisata alam Tanjung Mutiara Danau Singkarak 70 orang maka dapat diperkirakan total pengeluaran wisatawan sekitar Rp 12 000 000 dimana sekitar

62

Rp 9 600 000 perputaran uang terjadi di dalam pulau dan sisanya merupakan economic leakage dari total pengeluaran wisatawan.

Tabel 36. Estimasi Aliran Uang pada Akhir Pekan dari Kegiatan Wisata di Tanjung Mutiara Danau Singkarak Tahun 2013

Jenis Biaya (Rupiah) Keterangan Transportasi 2 548 875 Non local

Konsumsi 6 798 750 Lokal

Tiket masuk 813 750 Lokal

Souvenir 472 500 Lokal

Sewa alat 1 610 000 Lokal

Lainnya (parkir, toilet) 311 500 Lokal Biaya Total 12 555 375

Sumber : Data primer diolah

Tingginya perputaran uang yang terjadi di kawasan wisata tersebut membuka peluang usaha bagi penduduk lokal. Meskipun unit usaha yang tercipta hanya sektor informal, berskala kecil, dan hanya ramai pada saat akhir pekan dan hari libur, namun unit usaha yang tercipta di kawasan ini cukup banyak dan dapat memenuhi kebutuhan para wisatawan. Unit usaha yang tercipta di kawasan wisata ini antara lain adalah kios, rumah makan, penyewaan alat, usaha kasur dan boneka, toilet umum, dan pengrajin oleh-oleh. Sebaran jumlah unit usaha dapat dilihat pada Tabel 37.

Tabel 37. Sebaran Unit Usaha pada Objek Wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak Tahun 2013

Unit Usaha Jumlah (unit)

Rumah makan 7

Pedagang asongan 19

Kios 31

Penyewaan alat 11

Penginapan 1

Sumber : Hasil pengamatan lapang, 2013

Unit usaha yang terdapat di lokasi wisata merupakan pihak penerima dampak ekonomi langsung dari pengeluaran wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum unit usaha yang terdapat di lokasi wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) umumnya dimiliki oleh penduduk asli, (2) telah berusaha 3 hingga 10 tahun, (3)

63 tidak memiliki mata pencaharian lain di luar unit usaha yang dimiliki, (4) umumnya investasi awal berkisar Rp 1 000 000 – Rp 5 000 000, dan (5) secara umum pendapatan pemilik unit usaha berkisar Rp 1 000 000 – Rp 3000 000 per bulan. Kelima ciri-ciri diatas menunjukkan bahwa unit usaha yang terdapat di kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak umumnya merupakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Meningkatnya jumlahkunjungan wisatawan tentunya juga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi yang dipicu oleh pengeluaran wisatawan sehingga aliran uang hasil dari transaksi yang terjadi pun semakin tinggi. Bagi pemilik usaha, penerimaan dari unit usaha selanjutnya akan digunakan kembali untuk menjalankan aktivitas unit usaha tersebut. Dalam melakukan produksinya, unti usaha ini membutuhkan bahan baku (input), baik yang tersedia di dalam atau sekitar kawasan wisata tersebut (lokal). Penggunaan input tersebut akan terkait dengan sejumlah biaya guna menyediakan input tersebut. Komponen biaya yang utama dari unit usaha ini adalah biaya pembelian input, upah tenaga kerja, pemeliharaan alat, biaya operasional harian (listrik dan air), pengembalian kredit, biaya transportasi lokal dan pajak atau retribusi yang dibayar ke pemerintah setempat. Keuntungan yang diterima oleh pemilik unit usaha (pendapatan pemilik) adalah penerimaan total dikurangi dengan total biaya.

Hasil penelitian menunjukkan proporsi terbesar terhadap penerimaan unit usaha adalah pendapatan pemilik sedangkan pajak dan retribusi merupakan proporsi atau bagian yang terkecil. Dampak ekonomi langsung dari pengeluaran wisatawan dirasakan langsung oleh pemilik unit usaha. Dampak ekonomi ini berupa pendapatan pemilik dari unit usaha di lokasi wisata. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pendapatan pemilik usaha di kawsan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak sebesar 42.13 persen, sedangkan dari biaya yang dikeluarkan oleh unit usaha tersebut yang memiliki proporsi yang paling kecil yaitu untuk pajak / retribusi adalah sebesar 0.25 persen. Adapun proporsi pendapatan pemilik unit usaha dan biaya-biaya yang dikeluarkan terhadap penerimaan total unit usaha dapat dilihat pada Tabel 38.

64

Tabel 38. Proporsi Pendapatan dan Biaya Produksi terhadap Penerimaan Total pada Unit Usaha Wisata di Tanjung Mutiara Danau Singkarak Tahun 2013

Komponen Proporsi terhadap Penerimaan Total (%) Keterangan Pendapatan pemilik 42.13 Lokal Upah tenaga kerja 11.75 Lokal Pembelian input 24.80 Lokal Pemeliharaan alat 1.13 Lokal Biaya operasional 1.47 Non lokal Pengembalian kredit 2.97 Non lokal

Pangan harian 14.14 Lokal

Transportasi lokal 1.36 Lokal Retribusi/pajak 0.25 Non lokal Sumber : Data primer diolah

Kisaran jumlah pendapatan yang diterima oleh unit usaha dan tenaga kerja di masing-masing unit usaha yang lebih rinci dapat dilihat Tabel 38. Pendapatan tertinggi di kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak terjadi di penginapan, sedangkan pendapatan yang paling rendah terjadi pada jenis usaha pedagang asongan.

Tabel 39. Kisaran Pendapatan Pemilik Unit Usaha di Kawasan Wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak

Unit Usaha Pendapatan Pemilik (Rp/bulan) Rumah makan 5 000 000 – 10 000 000 Kios 450 000 – 8 000 000 Sewa alat 700 000 – 1 000 000 Pedagang asongan 50 000 – 400 000 Sewa tikar 100 000 – 200 000 Penginapan 10 000 000 – 18 000 000

Sumber : Data primer diolah

Beberapa unit usaha seperti pengrajin oleh-oleh / makanan khas dan kios, sebagian tidak memiliki tenaga kerjakarena unit usaha tersebut masih berskala kecil atau menengah. Namun ada juga sebagian dari unit usaha ini yang memiliki tenaga kerja. Secara umum pendapatan yang diterima oleh unit usaha ini berkisar Rp 2 000 000 – Rp 3 000 000 per bulan. Kisaran pendapatan tenaga kerja di kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak berdasarkan jenis usahanya dapat dilihat pada Tabel 40.

65 Tabel 40. Kisaran Pendapatan Tenaga Kerja Lokal pada Unit Usaha di Kawasan

Wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak Tahun 2013

Unit Usaha Pendapatan Tenaga Kerja Lokal (Rupiah) Rumah makan 600 000 – 1 000 000

Kios 300 000 – 1000 000

Sewa alat 100 000 – 200 000

Penginapan 1 000 000 – 1 500 000 Sumber : Data primer diolah

Bagi pemilik modal, tingginya jumlah kunjungan dan perputaran uang yang terjadi merupakan insentif untuk membuka unit usaha di kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya warga yang membuka kios dan rumah makan di kawasan wisata ini. Pendirian unit usaha yang semakin banyak diharapkan dapat membuka pekerjaan bagi masyarakat lokal yang umumnya memiliki modal dan keahlian yang terbatas.