• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Negatif Media Sosial

Dalam dokumen PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN (Halaman 60-65)

LANDASAN TEORI

5. Pengelompokan berdasarkan kemampuan

2.3 Dampak Media Sosial

2.3.2 Dampak Negatif Media Sosial

Dampak negatif media sosial bagi remaja:

1. Remaja menjadi kecanduan untuk menggunakan jejaring sosial tanpa tahu waktu. Kebanyakan apabila seorang remaja menggunakan jejaring sosial, mereka bisa saja berjam-jam untuk menggunakannya.

2. Remaja menjadi malas berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika remaja tersebut terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya.

3. Situs jejaring sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.

4. Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan jejaring sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut. Facebook menyediakan layanan game yang membuat remaja menjadi kecanduan game.

5. Menyebabkan kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial, semakin banyak para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi remaja yang masih polos, tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa modern anak zaman sekarang.

6. Bagi remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.

Dampak negatif media sosial terhadap hubungan dengan sesama: 1. Menjauhkan Orang-Orang di Dunia Nyata

Orang yang terjebak dalam media sosial memiliki kelemahan besar yaitu beresiko mengabaikan orang-orang di kehidupan sehari-harinya.

41

Jangan heran apabila anda lebih sering menghabiskan waktu berinteraksi di dunia maya apabila anda sudah terjebak, apalagi sekarang teknologi smartphone semakin memudahkan anda untuk mengakses internet. Anda akan mulai berpikir pergaulan lewat media sosial sudah cukup. Singkatnya, yang jauh semakin dekat, yang dekat semakin jauh.

Gambar 2.17 Media sosial bisa menghancurkan hubungan kita dengan orang lain.

2. Rentan Terhadap Pengaruh Buruk Orang Lain

Seperti di kehidupan sehari-hari, jika anda tidak menyeleksi orang-orang yang berada dalam lingkaran sosial anda maka anda akan lebih rentan terhadap pengaruh buruk. Bahkan menurut John Cacioppo, seorang peneliti dari Universitas Chicago, media sosial bisa mempengaruhi mood anda, tergantung dengan siapa anda menghabiskan waktu dan terhadap siapa anda memberikan perhatian di media sosial.

3. Masalah Privasi

Gambar 2.18 Tokoh masyarakat tidak dilindungi dalam kebanyakan situasi, karena mereka telah menempatkan diri mereka sudah dalam mata publik, dan kegiatan mereka (bahkan pribadi dan kadang-kadang intim) dianggap layak diberitakan.

Memiliki banyak teman di media sosial tidak selalu menguntungkan, terutama apabila anda sering mengungkapkan sesuatu yang seharusnya tidak diketahui orang lain. Media sosial bisa dengan mudah memperburuk citra diri anda jika anda tidak memanfaatkannya dengan benar karena apa yang anda tulis, tautkan, dan unggah bisa dengan mudah dilihat oleh orang lain.

42

Pada tahun 2010 Facebook di klaim tidak melindungi informasi pengguna facebook

walaupun sudah di protect profile orang tersebut. Dan banyak pula artis artis yang terkait isu tak sedap akibat menuliskan kata kata yang mungkin dianggap masyarakat tidak pantas.

4. Sosial Media Membuat Manusia Cenderung Menyendiri

Gambar 2.19 Meskipun media sosial tampaknya "menghubungkan" kita dengan teman-teman dan keluarga kita, pada kenyataannya kita semakin jauh terpisah oleh ilusi bahwa kita terhubung.

Berkembang dunia Internet yang semakin cepat termasuk perkembangan sosial media yang semakin pesat membuat sebagian orang cenderung hidup menyendiri dan asik dengan dirinya sendiri atau bahkan mengakibatkan berkurangnya interaksi sosial di dunia nyata. Interaksi sosial mereka lebih inten di dunia maya atau lebih tepatnya yang jauh terasa dekat dan dekat terasa dijauhkan. Hal ini tentunya akan mengurangi hubungan sosial di dunia nyata. Hubungan kurang baik antar keluarga, antar teman, maupun antar teman sekantor secara nyata dan digantikan di dunia sosial media. Perubahan pola hidup seperti ini harus diwaspadai dampak jangka panjangnya yang akan meretakan interaksi sosial di masyarakat, maupun di dunia kerja.

43

Gambar 2.20 Seorang individu apatis tidak memiliki minat atau kekhawatiran tentang kehidupan emosional, sosial, spiritual, filosofis dan / atau fisik dan dunia.

Akibat sosial media ini tak sedikit orang yang menjadi apatis, tidak peduli lingkungan, tidak peduli orang lain dan coba rasakan ketika dulu mungkin sebelum berkembangnya teknologi dan berkembangnya sosial media, ketika kita makan siang di kantor waktu tersebut termanfaatkan untuk berinteraksi sesama rekan sekantor, namun saat ini mungkin orang lebih nyaman makan sendirian dengan handphone di tangannya dan selalu menunduk memperhatikan handphonenya, asik dengan kehidupan sosialnya di media-media sosial.

6. Individualisme

Gambar 2.21Keyakinan bahwa kebutuhan setiap orang lebih penting daripada kebutuhan seluruh masyarakat atau kelompok.

Dengan teknologi informasi menjadikan penggunaannya cenderung menyendiri akan lebih membangun sifat individualisme para teman-teman di kantor, pastinya akan mengurangi jiwa Team Work dalam bekerja.

Hal ini dikhawatirkan akan menurunkan produktivitas perusahaan, meretakkan jiwa sosial, menjauhkan hubungan antar sesama dan interaksi sosial di media sosial bukanlah larangan, namun harusnya dipergunakan secara wajar dan bijaksana sehingga tidak merubah pola hidup yang akan membawa dampak negatif tehadap kehidupan di dunia nyata yang sesungguhnya.

Dampak negatif media sosial bagi masyarakat:

1. Munculnya tindak kejahatan. Banyak juga orang yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk melakukan kejahatan seperti contohnya penculikan dan penipuan

44

2. Mengganggu hubungan antar pasangan. Media sosial juga dapat memicu kecemburuan antar pasangan jika memang pasangan itu berhubungan yang tidak wajar dengan orang lain

3. Menimbulkan sifat candu. Media sosial juga dapat menimbulkan candu yang dapat mengakibatkan sifat penggunanya menjadi autis atau lebih menutup diri pada kehidupan sekitar

7. Hubungan dengan Tuhan terganggu

Kemampuan seorang untuk membangun hubungan/berkomunikasi sangatlah penting. Di era modern yang serba cepat seperti sekarang ini, banyak orang yang mengalokasikan dana besar di bidang komunikasi. Bahkan sekarang ini, sosial media sebagai sarana mempermudah hubungan komunikasi menjadi trendsetter yang diminati banyak orang.

Bukan hanya dalam bidang komunikasi saja, namun hubungan yang baik antar manusia juga semakin penting. Banyak orang yang membangun hubungan baik dengan orang-orang tertentu yang memiliki posisi tinggi dalam dunia kerja dan bermasyarakat untuk memperoleh kemudahan. Tanpa usaha untuk membangun hubungan, seringkali ada banyak hal yang menjadi lebih rumit untuk diselesaikan.

Jika kita bisa memahami cara dunia berpikir supaya mereka bisa membangun hubungan yang baik, kita akan menyadari bahwa membangun koneksi, komunikasi, dan hubungan, sangatlah penting untuk kemajuan. Jika hubungan antar sesama manusia saja begitu penting, apalagi hubungan dengan Tuhan? Jauh lebih penting dan jauh lebih besar dampaknya bagi hidup kita. Jika kita ingin menerima kapasitas anugerah yang LEBIH BESAR, hal mutlak yang harus kita lakukan adalah MEMBANGUN HUBUNGAN dengan Tuhan, sebab Dialah SUMBER segalanya!

45

Dalam dokumen PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN (Halaman 60-65)