• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kehidupan Siswa

Dalam dokumen PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN (Halaman 40-44)

LANDASAN TEORI

1. Social Networking

2.2 Kehidupan Siswa

Misalnya dalam kaidah dasar di surat biasanya menggunakan kata “Dengan Hormat”, tetapi di surat elektronik penggunaan kata “Hi” atau dalam bahasa Indonesia “Hai” menggantikan kata formal sebelumnya. Thurlow dkk juga mencontohkan bahwa kesalahan ketik, kesalahan penggunaan huruf kapital, hingga penggunaan tanda baca merupakan kelumrahan dalam netlingo karena teks sedang berbicara dan ketika berbicara standar penulisan dan atau tata bahasa tidak menjadi penting atau mengurangi pesan yang ingin disampaikan.

Gambar 2.16 NetLingo menjelaskan ribuan istilah yang mendefinisikan hidup kita secara online, termasuk daftar terbesar dari obrolan singkatan.

2.2 Kehidupan Siswa

2.2.1 Definisi Kehidupan

Kehidupan adalah ciri yang membedakan objek yang memiliki isyarat dan proses penopang diri (organisme hidup) dengan objek yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati atau karena mereka tidak memiliki fungsi-fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati.

Untuk mendefinisikan "kehidupan" dalam istilah yang tegas masih merupakan tantangan bagi para ilmuwan dan filsuf. Mendefinisikan "kehidupan" adalah hal yang sulit, karena hidup adalah sebuah proses, bukan substansi murni. Definisi apapun harus cukup luas untuk mencakup seluruh kehidupan yang dikenal, dan definisi tersebut harus cukup umum, sehingga, dengan itu, ilmuwan tidak akan melewatkan kehidupan yang mungkin secara mendasar berbeda dari kehidupan di bumi.

21

Berikut ini adalah pengertian dan definisi kehidupan:

 I KETUT GEDE YUDANTARA

Kehidupan merupakan anugerah dan amanah sebagai ciptaan Tuhan. Kehidupan merupakan cobaan hidup yang selalu dirundung suatu permasalahan. Kehidupan merupakan penebus dosa serta merupakan suatu proses reinkarnasi.

 CAMPBELL, REECE, MITCHELL

Kehidupan merupakan suatu hirarki, dimana setiap tingkat sruktur biologis merupakan pengembangan dari tingkatan di bawahnya.

 SAYYID QUTHB

Kehidupan merupakan rangkaian pengaturan sehingga kita sampai kepada adanya air dan kehidupan.

 NISTIAN ODOP

Kehidupan adalah guru yang sesungguhnya.  SUHAIRI AWANG

Kehidupan merupakan suatu kisah yang penuh berliku. Kelangsungannya senantiasa berputar – putar di ruang lingkup yang serupa dari satu generasi sejak mula manusia diciptakan hinggalah menjejak kepada waktu yang paling hampir dan kisahnya selalu berulang – ulang.

 PAULUS WAHANA

Kehidupan merupakan suatu fakta, yang tidak dengan sendirinya terkait dengan nilai.

 ALEXANDER PAULUS

Kehidupan adalah sebuah pendakian.  MITCH AXELRO

Kehidupan merupakan sebuah perjalanan untuk dijalani dan dinikmati.  J. C. MICHAELS

Kehidupan adalah perjalanan luar biasa menuju wilayah tak dikenal, sebuah jalur penuh tipu daya melalui hutan – hutan gelap, sebuah tirai gantung diatas kulit pohon yang bercabang – cabang.

22 2.2.2 Definisi Siswa

Siswa/siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan menengah pertama dan menengah atas. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.

Siswa merupakan pelajar yang duduk dimeja belajar setara sekolah dasar maupun menengah pertama (SMP), sekolah menengah keatas (SMA). Siswa-siswa tersebut belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan untuk mencapai pemahaman ilmu yang telah didapat dunia pendidikan. Siswa atau pesetra didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri (Kompas,1985).

Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. hal yang sama siswa juga dapat dikatakan sebagai sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik secara kelompok atau perorangan. Siswa juga dapat dikatan sebagai murid atau pelajar, ketika berbicara siswa maka fikiran kita akan tertuju kepada lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah (Jawa pos, 1949).

Pengertian yang sama diambil dari (Kompas Gramedia, 2005) Siswa adalah komponen masukan dalam system pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan siswa dapat ditinjau dan berbagi pendekatan antara lain:

1. Pendekatan sosial, siswa adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik.

2. Pendekatan psikologi, siswa adalah suatu organism yang sedang tumbuh dan berkembang.

23

3. Pendekatan edukatif, pendekatan pendidikan menempatkan siswa sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka system pendidikan menyeluruh dan terpadu. Siswa sekolah dasar masalah-masalah yang mncul belum begitu banyak, tetapi ketika memasuku lingkungan sekolah menengah maka banyak masalah yang muncul karena anak atau siswa sudah memasuku usia remaja. Selain itu juga siswa sudah mulai berfikir tentang dirinya, bagaimana kluarganya, teman-teman pergaulannya. Pada masa ini seakan mereka menjadi manusia dewasayang bisa segalanya dan terkadang tidak memikirkan akibatnya. Hal ini yang harus diperhatikan oleh orang tua, keluarga dan tentu saja pihak sekolah (Jawa pos,2013).

2.2.3 Pengelompokan Siswa

Jenis-Jenis Pengelompokan Peserta Didik

Ada banyak jenis pengelompokan peserta didik yang dikemukakan oleh para ahli. Mitchun ( Ali Imron, 1995: 74) mengemukakan dua jenis pengelompokan peserta didik. Yang pertama, ia namai dengan ability grouping, sedangkan yang kedua ia namai dengan

sub-grouping with in the class. Yang dimaksud ability grouping adalah pengelompokan berdasarkan kemampuan di dalam setting sekolah. Sedangkan sub- grouping with in the class

adalah pengelompokan dalam setting kelas.

Pengelompokan yang didasarkan atas kemapuan adalah suatu pengelompokan di mana peserta didik yang pandai dikumpulkan dengan yang pandai, yang kurang pandai dikumpulkan dengan yang kurang pandai. Sementara pengelompokan dalam setting kelas adalah suatu pengelompokan di mana peserta didik pada masing-masing kelas, dibagi lagi menjadi beberapa kelompok kecil. Pengelompokan ini juga memberi kesempatan kepada masing-masing individu untuk masuk ke dalam lebih dari satu kelompok.

Pengelompokan berdasarkan kemampuan dalam setting sekolah meliputi: 1. Pengelompokan dalam kelas-kelas

Agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik, peserta didik yang berjumlah besar perlu dibagi-bagi- menjadi kelompok-kelompok yang disebut kelas. Banyaknya kelas disesuaikan dengan jumlah peserta didik yang baru diterima, sedangkan jumlah peserta didik untuk (besarnya kelas = class size), untuk setiap tingkat dan jenis sekolah bisa berbeda.

Dalam dokumen PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN (Halaman 40-44)