• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Perubahan Faktor Ekonomi terhadap Produksi, Konsumsi, dan Harga Cengkeh Indonesia Tahun 1999-2006

DAFTAR GAMBAR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3. Dampak Perubahan Faktor Ekonomi terhadap Produksi, Konsumsi, dan Harga Cengkeh Indonesia Tahun 1999-2006

5.3.1. Hasil Validasi Model

Tabel 21. Validasi Model Produksi, Konsumsi, dan Harga Cengkeh Indonesia Tahun 1999-2006

Variabel Notasi RMSPE (%) U-Theil

YCDt Produktivitas cengkeh 6.2430 0.0311

ATCt Luas areal cengkeh 1.9426 0.0098

QCDt Produksi cengkeh 7.1396 0.0361

ICDt Impor cengkeh 67107.4 0.4328

XCDt Ekspor cengkeh 85.6408 0.2281

SCDt Penawaran cengkeh 7.1316 0.0361

CCRt Konsumsi cengkeh industri rokok kretek 5.4461 0.0270

QRKt Produksi rokok kretek 5.4233 0.0266

HCDt Harga cengkeh domestik 40.8618 0.2227

HCIt Harga cengkeh impor 3042.0 0.9065

HCXt Harga cengkeh ekspor 76.5089 0.2492

Kriteria validasi dalam penelitian ini adalah RMSPE dan U-Theil (Tabel 21). Dari 11 variabel endogen terdapat empat variabel yang memiliki nilai RMSPE lebih besar dari 50 persen yaitu variabel impor cengkeh, ekspor cengkeh, harga cengkeh impor, dan harga cengkeh ekspor. Sedangkan nilai-nilai U relatif kecil yaitu mendekati nol, sehingga model produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia cukup valid untuk proses simulasi. Program komputer serta hasil

119

validasi model produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia tahun 1999-2006 dapat dilihat pada Lampiran 8 dan Lampiran 9.

5.3.2. Peningkatan Harga Cengkeh Domestik 20 Persen

Dampak peningkatan harga cengkeh domestik 20 persen terhadap produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia disajikan pada Tabel 22. Program komputer serta hasil simulasi model produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia tahun 1999-2006 dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran 11.

Tabel 22. Dampak Perubahan Faktor Ekonomi terhadap Produksi, Konsumsi, dan Harga Cengkeh Indonesia Tahun 1999-2006

Perubahan (%) Variabel Notasi Dasar Nilai Simulasi

1 Simulasi 2 Simulasi 3 Simulasi 4 Simulasi 5 YCDt Produktivitas cengkeh 165.9 1.145 -0.543 -0.422 0.06 -0.12

ATCt Luas areal cengkeh 427796 2.886 -7.993 -0.179 0.021 -0.002 QCDt Produksi cengkeh 71159037 4.127 -8.652 -0.555 0.032 -0.004 ICDt Impor Cengkeh 5242.1 -36.381 30.402 1.887 0.313 -1.051 XCDt Ekspor Cengkeh 7343.2 1.405 -2.914 -3.513 0.011 8.285 SCDt Penawaran cengkeh 71156936 4.125 -8.65 -0.555 0.032 -0.005 CCRt Konsumsi cengkeh industri rokok kretek 94943.5 -2.021 -0.374 -0.033 0.044 0.002 QRKt Produksi rokok kretek 186432 -2.570 -0.602 -0.049 0.065 0.003 HCDt Harga cengkeh domestik 32130.4 20.00 9.687 0.698 0.298 -0.047

HCIt Harga cengkeh

impor 26.0067 -5.156 3.296 0.301 0.064 -2.247

HCXt Harga cengkeh

ekspor 2.7434 -1.301 2.373 3.908 -0.011 -7.819

Keterangan: Simulasi 1: Peningkatan harga cengkeh domestik 20 persen Simulasi 2: Peningkatan harga pupuk 20 persen

Simulasi 3: Peningkatan suku bunga 20 persen

Simulasi 4: Peningkatan harga jual rokok kretek 20 persen

Simulasi 5: Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika 20 persen

Peningkatan harga cengkeh domestik 20 persen menyebabkan produktivitas cengkeh dan luas areal cengkeh mengalami peningkatan masing-masing 1.15 persen dan 2.89 persen. Produksi cengkeh juga meningkat 4.13 persen dikarenakan produktivitas dan luas areal cengkeh meningkat. Peningkatan produksi cengkeh akan berdampak pada penurunan impor cengkeh 36.38 persen dan peningkatan ekspor cengkeh 1.41 persen sedangkan harga cengkeh impor dan harga cengkeh ekspor masing-masing mengalami penurunan 5.16 persen dan 1.3 persen. Peningkatan produksi cengkeh juga akan menyebabkan penawaran cengkeh meningkat 4.12 persen. Peningkatan harga cengkeh domestik 20 persen akan berdampak pada penurunan konsumsi cengkeh industri rokok kretek dan produksi rokok kretek masing-masing 2.02 persen dan 2.57 persen.

5.3.3. Peningkatan Harga Pupuk 20 Persen

Dampak peningkatan harga pupuk 20 persen terhadap produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia disajikan pada Tabel 22. Peningkatan harga pupuk 20 persen menyebabkan produktivitas cengkeh dan luas areal cengkeh menurun masing-masing 0.54 persen dan 7.99 persen, sehingga produksi cengkeh juga mengalami penurunan 8.65 persen. Secara bersamaan akan berdampak pada peningkatan impor cengkeh 30.4 persen dan penurunan ekspor cengkeh 2.91 persen dengan harga cengkeh impor dan harga cengkeh ekspor masing-masing mengalami peningkatan 3.3 persen dan 2.37 persen. Hal ini menyebabkan penawaran cengkeh mengalami penurunan 8.65 persen. Penurunan produksi cengkeh akan menyebabkan harga cengkeh domestik meningkat 9.69 persen. Akibat peningkatan harga cengkeh domestik ini maka konsumsi cengkeh industri

121

rokok kretek dan produksi rokok kretek mengalami penurunan masing-masing 0.37 persen dan 0.60 persen.

5.3.4. Peningkatan Suku Bunga 20 Persen

Dampak peningkatan suku bunga 20 persen terhadap produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia disajikan pada Tabel 22. Peningkatan suku bunga 20 persen menyebabkan produktivitas cengkeh dan luas areal cengkeh menurun masing-masing 0.42 persen dan 0.18 persen, sehingga produksi cengkeh juga mengalami penurunan 0.56 persen. Penurunan produksi cengkeh akan berdampak pada peningkatan impor cengkeh 1.89 persen dan penurunan ekspor cengkeh 3.51 persen dengan harga cengkeh impor dan harga cengkeh ekspor masing-masing mengalami peningkatan 0.30 persen dan 3.91 persen. Hal ini menyebabkan penawaran cengkeh mengalami penurunan 0.56 persen. Penurunan produksi cengkeh akan menyebabkan harga cengkeh domestik meningkat 0.70 persen. Akibat peningkatan harga cengkeh domestik ini maka konsumsi cengkeh industri rokok kretek dan produksi rokok kretek mengalami penurunan masing-masing 0.03 persen dan 0.05 persen.

5.3.5. Peningkatan Harga Jual Rokok Kretek 20 Persen

Dampak peningkatan harga jual rokok kretek 20 persen terhadap produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia disajikan pada Tabel 22. Peningkatan harga jual rokok kretek 20 persen menyebabkan produksi rokok kretek mengalami peningkatan 0.07 persen, sehingga konsumsi cengkeh industri rokok kretek juga mengalami peningkatan 0.04 persen. Peningkatan konsumsi cengkeh industri rokok kretek menyebabkan impor cengkeh meningkat 0.31 persen yang akhirnya akan berdampak terhadap peningkatan harga cengkeh impor 0.06 persen.

Peningkatan harga cengkeh impor ini menyebabkan harga cengkeh domestik meningkat 0.30 persen. Peningkatan harga cengkeh domestik akan menyebabkan produktivitas dan luas areal cengkeh meningkat masing-masing 0.06 persen dan 0.02 persen, sehingga produksi cengkeh juga akan mengalami peningkatan 0.03 persen. Secara bersamaan akan berdampak pada peningkatan ekspor cengkeh 0.01 persen dengan harga cengkeh ekspor mengalami penurunan 0.01 persen. Hal ini menyebabkan penawaran cengkeh mengalami peningkatan 0.03 persen.

5.3.6. Depresiasi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika 20 Persen

Dampak depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika 20 persen terhadap produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia disajikan pada Tabel 22. Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika 20 persen berdampak meningkatkan ekspor cengkeh Indonesia 8.29 persen, selanjutnya menyebabkan harga cengkeh ekspor turun 7.82 persen. Selain itu, depresiasi nilai tukar rupiah menyebabkan menurunnya impor cengkeh Indonesia 1.05 persen dengan harga cengkeh impor yang juga mengalami penurunan 2.25 persen. Penurunan harga cengkeh impor ini menyebabkan harga cengkeh domestik menurun 0.05 persen. Penurunan harga cengkeh domestik akan menyebabkan produktivitas dan luas areal cengkeh menurun masing-masing 0.12 persen dan 0.002 persen, sehingga produksi cengkeh juga akan mengalami penurunan 0.004 persen. Secara bersamaan penurunan produksi cengkeh menyebabkan penawaran cengkeh mengalami penurunan 0.005 persen. Akibat penurunan harga cengkeh domestik maka konsumsi cengkeh industri rokok kretek dan produksi rokok kretek mengalami peningkatan masing-masing 0.002 persen dan 0.003 persen.