BAB III. GAMBARAN UMUM PERAYAAN EKARISTI DI PAROKI
C. Laporan Hasil Penelitian Peranan Ekaristi dalam Mengembangkan
2. Dampak Positif Ekaristi bagi Hidup Beriman
2. Dampak positif Ekaristi bagi Hidup Beriman a. Mengalami pengalaman iman melalui Ekaristi b. Ekaristi yang memperkembangkan Hidup Beriman 2 Soal 3,4 3 a.Faktor pendukung Ekaristi a. Faktor pendukung dalam Ekaristi
b. Keterlibatan aktif dalam Ekaristi 2 Soal 5,6 b.Faktor penghambat Ekaristi a. Faktor penghambat dalam Ekaristi 1 Soal 7 4 Keprihatinan dan harapan untuk Ekaristi a. Keprihatinan dalam Ekaristi b. Harapan akan perkembangan hidup beriman melalui Ekaristi
c. Harapan untuk Ekaristi
3 Soal 8,9,10
9. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses pengaturan dan pengorganisasian secara sistematis transkrip wawancara dan bahan-bahan yang lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap data yang diolah agar dapat diprensentasikan semuanya pada orang lain. Analisis data penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu memahami, mempelajari dan memperjelas seluruh
data yang sudah ditemukan. Kemudian direduksi sehingga mendapatkan suatu kesimpulan yang utuh.
C. Laporan Hasil Penelitian Peranan Ekaristi dalam Mengembangkan Hidup Beriman Umat Kristiani Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas
Pada bagian ini akan dilaporkan hasil penelitian melalui wawancara. Hasil penelitian akan dibahas secara berurutan sesuai dengan variabel penelitian. Bagian ini berisi hasil jawaban para responden yang sudah dipelajari penulis dari seluruh sumber data penelitian. Jumlah responden yang diwawancarai berjumlah 13 orang. 13 orang tersebut yaitu 12 orang umat (RU) dan 1 orang Pastor Paroki (RP).
Penelitian dilaksanakan selama ± 2 minggu pada tanggal 26 September sampai dengan 11 Oktober 2018. Penulis melakukan wawancara secara bergilir dengan berkunjung ke rumah-rumah para responden. Durasi wawancara ± 15 menit hingga 40 menit.
1. Pemahaman Umat tentang Ekaristi
Variabel ini mencakup dua pertanyaan yang bertujuan mendapatkan gambaran bagaimana pemahaman umat Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas tentang Ekaristi.
a. Pemahaman Ekaristi
Berdasarkan hasil wawancara, umat dapat menjawab pertanyaan perihal hakikat dari Ekaristi. RU1, RU2, RU6, RU7, RU8, RU10, dan RU12 memahami Ekaristi sebagai perayaan pengenangan perjamuan malam terakhir yang pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama demi menghasilkan suatu persatuan atau persekutuan umat (Lampiran 4: RU1, RU2, RU6, RU7, RU8, RU10, RU12). Menurut RU4, RU5, RU11 dan RU12 Ekaristi adalah suatu ungkapan rasa syukur kepada Allah karena telah menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosa (Lampiran 4: RU4, RU5, RU11, RU12).
Menurut RP, RU3 dan RU9 Ekaristi adalah sebuah sumber dan juga puncak kehidupan umat Kristiani (Lampiran 4: RP, RU3, RU9). Sumber yang berarti tumpuan hidup dan puncak yang berarti tujuannya disatukan oleh kurban Kristus sendiri. Bisa dikatakan pemahaman umat tentang Ekaristi sudah baik dan terarah.
RU8 mengungkapkan bahwa Ekaristi adalah sebuah kerinduan yaitu kerinduan yang mendalam akan kehadiran Yesus Kristus. Ungkapan RU8 menggambarkan bahwa umat sebetulnya sudah benar-benar haus dan lapar akan kehadiran serta keselamatan Yesus Kristus (Lampiran 4: RU8). RP mengungkapkan bahwa selain sumber dan puncak iman Kristiani, Ekaristi juga sebagai kelanjutan dan kebaharuan warisan yang Yesus berikan yang akhirnya menyatukan umat dalam kurban Kristus sendiri (Lampiran 4: RP).
b. Makna Ekaristi
Berdasarkan hasil wawancara, umat sudah memaknai Ekaristi dalam hidup mereka. RU1, RU3, RU4, RU5, RU6 dan RU12 memaknai Ekaristi sebagai suatu kebutuhan dalam hidup mereka dan merubah sikap mereka dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik (Lampiran 4: RU1, RU3, RU4, RU5, RU6, RU12). RU4 mengemukakan bahwa hidupnya tidak bisa lepas dari Ekaristi karena bagi dirinya bukan hal yang terpisah antara pekerjaan dan kesempatan bertemu dengan Tuhan (Lampiran 4: RU4).
RU9, RU10 dan RU11 memaknai Ekaristi sebagai suatu wadah untuk bersatu dengan Tuhan. Lewat Ekaristi, Tuhan benar-benar hadir dalam hati mereka (Lampiran 4: RU9, RU10, RU11). RU9 mengungkapkan bhawa tidak semua orang bisa ikut dalam Ekaristi karena hanya orang-orang yang telah dibaptis yang bisa ikut (bersatu dengan Tuhan) dalam Ekaristi (Lampiran 4: RU9).
RU8, RU2 dan RU7 memaknai Ekaristi sebagai suatu perwujudan iman Katolik. Ekaristi juga membantu menumbuhkan iman umat Kristiani (Lampiran 4: RU8, RU2, RU7). RU8 menjelaskan juga bahwa,” Ekaristi semakin meyakinkan bahwa diri kita mempunyai Yesus dan kita harus semakin mempererat iman kita akan pribadi Yesus melalui Ekaristi” (Lampiran 4: RU8). RP memaknai Ekaristi sebagai suatu rahmat tahbisan yang ia miliki. Ekaristi juga membuat imamatnya penuh karena menghadirkan kembali warisan Kristus dan menyatukan
kesinambungan antara umat jaman sekarang dan jemaat perdana (Lampiran 4: RP).
2. Dampak Positif Ekaristi bagi Hidup Beriman
Variabel selanjutnya yaitu tentang dampak positif Ekaristi bagi hidup beriman umat. Variabel ini berisi dua pertanyaan yang mengarahkan responden untuk memberikan jawaban mengenai dampak positif Ekaristi bagi hidup beriman umat.
a. Mengalami Pengalaman Iman melalui Ekaristi
Pengalaman iman merupakan peristiwa dimana Tuhan benar-benar hadir dalam hidup umat beriman. Responden mendapatkan berbagai pengalaman iman melalui keikutsertaan mereka dalam perayaan Ekaristi. RP, RU1 RU3 dan RU7 mengalami pengalaman iman dengan merasakan suatu momen saat mereka merasa berserah diri kepada Tuhan (Lampiran 4: RP, RU1 RU3, RU7). Momen saat Tuhan benar-benar merubah hidup mereka menjadi lebih baik. RU1 mengungkapkan bahwa pernah dijamah Tuhan lewat mimpi dan kemudian ia mengikuti Ekaristi untuk berserah diri pada Tuhan (Lampiran 4: RU1). RP juga merasa dekat dengan Yesus lewat dirinya sendiri yaitu bertugas sebagai Imam yang senantiasa mengajak dirinya untuk terus menerus mengadakan Ekaristi terus-menerus walaupun terkadang tidak ada orang sama sekali (Lampiran 4: RP).
RU2, RU4, RU5, RU6, RU8, RU9, RU10, RU11 dan RU12 mengalami pengalaman iman dengan merasakan kelegaan hati, kedamaian hati dan mengalami Tuhan lewat Sabda yang dibacakan (Lampiran 4: RU2, RU4, RU5,
RU6, RU8, RU9, RU10, RU11, RU12). RU4 mengemukakan bahwa merasakan kelegaan hati, rasa senang dan tenang saat Ekaristi (Lampiran 4: RU4). RU6 mengungkapkan bahwa merasakan kehadiran Tuhan membuat imannya semakin kuat (Lampiran 4: RU6). RU10 mengungkapkan bahwa dirinya merasakan Tuhan yang benar-benar hadir dan berkarya saat ia menjadi pendamping atau seorang katekis yang menyerahkan para katekumen dewasa saat misa. Ia merasakan Tuhan benar-benar ada dan berkarya dalam dirinya (Lampiran 4: RU10).
b. Ekaristi yang Memperkembangkan Hidup Beriman
Jawaban para responden sudah menggambarkan Ekaristi memiliki pengaruh cukup besar bagi perkembangan hidup beriman mereka. Rata-rata responden mengungkapkan bahwa Ekaristi sangat membantu memperkembangkan hidup beriman mereka. Ada satu atau dua orang responden menganggap Ekaristi hanya berdampak kecil dalam memperkembangkan hidup beriman mereka. Ekaristi memiliki peran besar bagi hidup beriman mereka. Ekaristi menjadi bagian penting dalam Gereja Katolik khususnya dalam memperkembangkan iman. Menurut RU2, Ekaristi termasuk dalam 10 Perintah Allah yaitu pada perintah Kuduskanlah Hari Tuhan dengan melaksanakan Ekaristi (Lampiran 4: RU2). Maka kita sebagai umat Katolik menjadikan Ekaristi sebagai inti untuk mengembangkan keimanan.
Menurut RU4 Ekaristi selalu berdampak positif bagi hidupnya. RU4 mengungkapkan bahwa sekecil apapun dampak yang diterima dalam Ekaristi, itu membawa perkembangan iman di kehidupan sehari-hari, yang jelas ada
dampaknya (Lampiran 4: RU4). Menurut RU9 Ekaristi mempengaruhi kehidupan rumah tangganya yaitu menciptakan sikap pengendalian diri agar bisa menyelesaikan masalah dalam kehidupan berkeluarga serta melalui Ekaristi rejeki pun mengalir (Lampiran 4: RU9).