• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. GAMBARAN UMUM PERAYAAN EKARISTI DI PAROKI

D. Pembahasan Hasil Penelitian Peranan Ekaristi dalam Mengembangkan

Assumpta Cawas

Pada bagian ini disampaikan pembahasan dari hasil penelitian tentang peranan Ekaristi dalam mengembangkan hidup beriman umat Kristiani paroki administratif santa maria assumpta Cawas. Pembahasan hasil penelitian disusun berdasarkan jawaban-jawaban responden dan berbagai referensi serta pemahaman dari penulis sendiri.

1. Pemahaman Umat tentang Ekaristi

Memahami hakikat Ekaristi menjadi bagian penting sebelum mengikuti Ekaristi. Saat mengikuti Ekaristi, pemahaman umat akan Ekaristi pun bertambah. Umat yang telah memahami hakikat Ekaristi akan lebih sadar dan terlibat aktif dalam Ekaristi.

a. Pemahaman Ekaristi

Berdasarkan hasil wawancara, umat sudah memahami hakikat Ekaristi. Ekaristi merupakan sumber dan puncak hidup umat Kristiani. Ekaristi tidak lepas dari perjamuan malam terkakhir Yesus dan para murid-Nya. Bisa dikatakan Ekaristi merupakan ungkapan umat beriman Kristiani untuk mengenangkan perbuatan Yesus yang mulia yaitu perjamuan-Nya dengan para murid.

Ekaristi adalah pemberian Allah sendiri yang kemudian dikenangkan hingga sekarang. Ekaristi merupakan ungkapan syukur yang amat mendalam dari seluruh umat Kristiani karena telah diselamatkan dari dosa-dosa melalui pengorbanan-Nya di kayu salib yang akhirnya menyatukan seluruh umat Kristiani. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa Ekaristi adalah sumber dan puncak iman Kristiani yang mempertemukan Kristus dengan umat beriman melalui pertukaran cinta kasih. Melalui Ekaristi, Allah menyapa umat, umat menanggapi sapaan Allah dan akhirnya umat menyembah dan memuji Allah.

b. Makna Ekaristi

Ekaristi sudah menjadi hal terpenting bagi umat beriman Kristiani. Melalui Ekaristi, umat telah menemukan inspirasi bagi hidup mereka. Ekaristi dimaknai sebagai suatu kebutuhan bagi mereka karena Ekaristi mengubah mereka menjadi manusia yang lebih baik lagi. Dengan dampak yang positif itu, umat semakin sadar bahwa Ekaristi dimaknai sebagai suatu wadah atau tempat untuk bersatu dengan Yesus sendiri.

Tidak hanya itu, penghayatan Ekaristi yang sungguh dapat menghasilkan suatu kesadaran bahwa Ekaristi merupakan perwujudan iman Katolik mereka. Dengan kata lain umat sudah memaknai Ekaristi dengan baik karena merasakan serta menyadari pertumbuhan imannya melaui Ekaristi. Maka dapat ditegaskan bahwa Ekaristi dimaknai sebagai bentuk persatuan umat Kristiani atau wujud nyata gereja yang dapat membantu memperkembangkan hidup beriman umat Kristiani.

2. Dampak Positif Ekaristi bagi Hidup Beriman

Dampak positif Ekaristi terwujudkan apabila umat benar-benar memahami dan mengikuti Ekaristi secara penuh. Keikutsertaan umat secara penuh akan memicu perkembangan hidup beriman mereka.

a. Mengalami pengalaman iman melalui Ekaristi

Pengalaman yang luar biasa yaitu pengalaman iman yaitu peristiwa saat Tuhan benar-benar hadir dan menyertai hidup beriman umat Kristiani. Sebagian

besar responden menjawab dan mengaku pernah mengalaminya. Responden merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hati mereka. Responden juga mengalami Tuhan lewat Sabda yang dibacakan serta merasa sudah diampuni sejak awal perayaan Ekaristi berlangsung.

Responden juga merasakan karya dan kehadiran Tuhan dalam Ekaristi. Mengikuti Ekaristi dengan khidmat mengantarkan umat masuk ke dalam momen serah diri mereka kepada Tuhan dan Tuhan benar-benar merubah hidup mereka menjadi lebih baik. Campur tangan Tuhan dalam setiap bagian dalam tata perayaan Ekaristi khususnya saat pengucapan doa saat konsekrasi menandakan bahwa Ekaristi benar-benar bentuk perayaan iman yang diwariskan oleh Tuhan sendiri dan harus terus-menerus dikenangkan dan diwariskan kepada anak cucu dikemudian hari. Dapat ditegaskan bahwa melalui Ekaristi, umat mendapatkan suatu pengalaman iman yang dapat membantu mereka untuk semakin beriman dan bersaksi di dalam masyarakat.

b. Ekaristi yang memperkembangkan hidup beriman

Ekaristi sesungguhnya mempunyai dampak dalam memperkembangkan hidup beriman. Pada dasarnya Ekaristi bertujuan untuk menghadirkan Tuhan dan menyatukan seluruh umat Kristiani. Dari pernyataan tersebut terbukti bahwa Ekaristi menjadi sarana dan tanda untuk memperkembangkan serta mewujudkan hidup beriman. Sebagian besar responden mengungkapkan bahwa Ekaristi turut membantu mereka memperkembangkan iman mereka.

Dari hasil wawancara, Ekaristi menjadi bagian terpenting dibandingkan unsur lain dalam Gereja Katolik khususnya dalam memperkembangkan iman. Dengan Ekaristi, iman umat terpupuk sedikit demi sedikit. Pada akhirnya Ekaristi sungguh mempengaruhi hidup beriman umat. Beberapa responden merasa Ekaristi menjadi acuan dalam kelancaran pekerjaan mereka sehari-hari. Ada pula yang merasa kehidupan keluarga menjadi lebih baik melalui Ekaristi. Ada perubahan sikap dalam hidup bermasyarakat yakni aktif dalam kegiatan RT/RW bahkan menjadi salah satu ketua RT. Dapat ditegaskan bahwa Ekaristi sungguh membantu memperkembangkan hidup beriman lewat keaktifan dan keterlibatan dalam masyarakat. Aktif dan terlibat tersebut merupakan wujud kesaksian iman umat yang berawal dari Ekaristi yang mengutus umat untuk mewartakan Kerajaan Allah di masyarakat. Hal ini menegaskan bahwa Ekaristi membantu hidup beriman umat semakin berkembang.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Ekaristi

Faktor pendukung menjadi sebuah kekuatan yang membuat Ekaristi berjalan dengan baik. Sedangkan faktor penghambat menjadi sebuah perhatian agar dikemudian hari Ekaristi dapat berjalan lebih baik.

a. Faktor pendukung

Faktor pendukung dalam Ekaristi menjadi kekuatan dan kelebihan tersendiri. Kekuatan yang membuat Ekaristi berkesan bagi siapa saja yang mengikutinya. Sebagaian besar responden mengungkapkan bahwa faktor

pendukung adalah umat yang aktif dan petugas liturgi yang profesional. Keterlibatan aktif umat tersebut menciptakan suasana Ekaristi yang reflektif, komunikatif dan amat khusyuk. Keterlibatan yang penuh termasuk tindakan konkret awal yang baik sebelum terjun ke dalam masyarakat. Tindakan konkret menjadi salah satu unsur penting di dalam proses pendewasaan iman (Heryatno, 2008: 24).

Tindakan konkret yang diharapkan ialah membawa kabar gembira bagi semua orang. Kemudian keaktifan dan keterlibatan sebelum dan setelah Ekaristi faktor pendukung dalam Ekaristi. Dapat ditegaskan bahwa faktor pendukung dalam Ekaristi yaitu umat dan petugas liturgi. Mereka harus mempersiapkan hati sebelum mengikuti Ekaristi, khidmat dan aktif saat perayaan Ekaristi serta mewujudkan kebersamaan dalam keluarga mereka masing-masing serta kesaksian dalam masyarakat setelah mengikuti Ekaristi.

b. Keterlibatan aktif dalam Ekaristi

Keterlibatan aktif dalam Ekaristi merupakan hal penting dalam keseluruhan perayaan Ekaristi. Sebagaian besar responden menjawab dan mengaku sudah terlibat aktif dalam Ekaristi. Keterlibatan menjadi petugas liturgi menjadi salah satu keterlibatan yang sangat baik. Kenyataannya masih banyak umat yang tidak mau menjadi petugas liturgi dengan alasan tidak bisa, malu bahkan malas.

Keterlibatan yang paling mudah yaitu menjadi umat yang tahu dan mau mengikuti Ekaristi sesuai dengan TPE atau Tata Perayaan Ekaristi yang

digunakan. Tahu dan mau kapan saat berdiri, kapan saat bernyanyi, kapan saat menjawab pernyataan Imam, kapan saat duduk dan lain sebagainya. Hal-hal sepele seperti itu malah menjadi suatu hal yang justru sulit dilakukan karena pada dasarnya belum tertanam sejak dini.

Namun beberapa responden menjawab dan mengaku tidak terlalu aktif dalam Ekaristi. Secara garis besar umat diharapkan aktif terlibat dalam Ekaristi. Menjadi umat itu sudah baik jika aktif, kalau tidak aktif diharapkan bisa diperbaiki lagi kedepannya. Maka dapat ditegaskan bahwa keterlibatan aktif dalam Ekaristi menjadi hal penting dalam memperkembangkan hidup beriman karena dengan terlibat aktif berarti menjadikan Ekaristi sebagai cara istimewa hadirnya Tuhan yang wafat dan bangkit untuk menyertai perjuangan hidup konkret umat-Nya dalam mengarungi peziarahan di dunia ini.

c. Faktor Penghambat

Seperti yang telah dikatakan di atas bahwa faktor penghambat dapat menjadi sebuah perhatian agar di kemudian hari Ekaristi dapat berjalan lebih baik. Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar responden mengemukakan bahwa faktor penghambat berasal dari umat dan petugas liturgi dalam Ekaristi. Sedangkan beberapa responden menganggap masalah teknis menjadi sebuah penghambat.

Penghambat dalam Ekaristi terkadang membuat umat menjadi tidak fokus. Tentu berlimpahnya umat yang hadir dalam Gereja, perlu tetap diimbangi dengan upaya menjaga kekhusukan dan kekhidmatan perayaan Ekaristi. Dengan demikian

dapat ditegaskan bahwa penghambat dalam Ekaristi adalah keaktifan dan penghayatan umat yang masih kurang, maka diharapkan adanya katekese iman dalam keluarga yang menjelaskan apa makna peryaaan Ekaristi itu sendiri.

4. Keprihatinan dan Harapan Ekaristi dalam Hidup Beriman

Harapan menjadi sebuah awal terbaik dari hal tertentu. Ekaristi dan hidup beriman pun tak lepas dari harapan-harapan yang berasal dari umat sendiri. Harapan akan Ekaristi yang semakin baik lagi tentunya menghasilkan iman yang baik pula. Hidup beriman semakin berkembang dengan Ekaristi yang semakin dinikmati oleh umat.

a. Keprihatinan dalam Ekaristi

Keprihatinan dalam Ekaristi menjadi hal yang harus diperhatikan dalam Ekaristi. Banyak keprihatinan berhenti pada keprihatinan saja tanpa adanya tindakan lanjut. Melalui keprihatinan umat diharapkan sadar dan berbenah diri agar bisa mengubah keprihatinan menjadi kekuatan. Berdasarkan wawancara, sebagian besar responden menganganggap partisipasi keterlibatan aktif umat masih kurang dalam Ekaristi.

Ungkapan umat tersebut menjadi sangat jelas bahwa keterlibatan aktif memang harus terwujud dalam Ekaristi. Keterlibatan aktif dalam Ekaristi juga memicu perkembangan iman umat. Di dalam Ekaristi, umat Kristiani sudah

seharusnya bersyukur kepada Tuhan agar mereka benar-benar merasakan hadirnya Tuhan ditengah-tengah mereka.

Namun ada responden mengatakan bahwa belum menemukan suatu keprihatinan yang benar-benar mengganggu perayaan Ekaristi (Lampiran 4: RU4, RU9). Ekaristi adalah perayaan iman yang dilakukan bersama-sama yang bertujuan untuk menyatukan umat Kristiani. Dilakukan bersama-sama artinya saling memperhatikan satu dengan lain dan tidak berfokus dengan dirinya sendiri. Maka dapat ditegaskan bahwa keprihatinan dalam Ekaristi sesuai jawaban para responden adalah keterlibatan aktif umat yang kurang karena hal tersebut membuat Ekaristi terasa hambar dan hanya kewajiban semata, padahal Ekaristi merupakan kebutuhan bagi umat beriman Kristiani demi terwujudnya umat Allah yang semakin berbuat baik bagi sesama. Keterlibatan yang kurang juga mengasumsikan kurangnya rasa syukur umat atas Ekaristi yang merupakan pemberian Allah demi mengembangkan hidup beriman umat.

a. Harapan akan perkembangan hidup beriman melalui Ekaristi

Harapan setiap pribadi agar iman mereka berkembang melalui Ekaristi amat banyak. Namun kesemuanya itu merujuk pada pribadi mereka masing-masing. Tujuh orang responden mengharapkan adanya penghayatan dan pemahaman lebih baik akan Ekaristi agar iman mereka berkembang. Enam orang responden mengharapkan agar Ekaristi yang sungguh-sungguh berdaya ubah dan berdaya guna bagi mereka.

Berserah diri dan mencintai Ekaristi merupakan wujud nyata penghayatan dalam mengikuti Ekaristi. Serah diri secara bebas berarti manusia yang mengimani Allah yang benar-benar berserah diri secara utuh kepada Allah sendiri. Orang yang mencintai Ekaristi tentu juga amat merindukan dan selalu mengupayakan kesatuan atau persaudaraan penuh kasih dalam keluarganya, komunitasnya atau masyarakatnya (Martasudjita, 2012:102).

Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa harapan umat yaitu meningkatnya penghayatan akan Ekaristi yang dapat mengubah hidup menjadi lebih baik khususnya dalam mengembangkan hidup beriman dan memberikan dirinya untuk orang lain. Langkah awal yaitu adanya rasa cinta pada Ekaristi. Mencintai Ekaristi berdampak baik bagi kehidupan sehari-hari para umat beriman Kristiani. Dengan menghayati Ekaristi secara penuh, umat Kristiani dapat mewujudkannya dalam masyarakat dalam bentuk rasa peduli dan peka terhadap orang yang membutuhkan, aktif dalam kegiatan organisasi tingkat desa serta kota dan mengupayakan rasa kemanusiaan lewat kegiatan sosial dan lingkungan hidup. Mencintai Ekaristi dapat menjadikan umat beriman semakin mencintai keluarganya, alam dan yang terpenting mencintai Allah sendiri.

c. Harapan akan Ekaristi

Umat di paroki Cawas memiliki suatu harapan agar Ekaristi semakin lebih baik. Rata-rata responden mengharapkan adanya penghayatan dan keterlibatan aktif umat dan petugas liturgi perlu ditingkatkan lagi. Di samping Ekaristi sebuah persembahan hidup, buah Ekaristi yang dapat dipetik ialah sebagai ungkapan

syukur atas keterlibatan umat. Perayaan Ekaristi adalah perayaan seluruh Gereja yang menuntut keterlibatan seluruh umat (KomLit KAS, 2010: 11).

Ekaristi juga diharapkan menjadi suatu perayaan yang sungguh-sungguh dihayati dan diresapi. Ekaristi sungguh menjadi sebuah rahmat yang berguna bagi manusia khususnya umat Kristiani. Ekaristi mau mengungkapkan pujian syukur atas karya penyelamatan Allah yang terlaksana melalui Yesus Kristus, sebagaimana berpuncak dalam peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus. Oleh sebab itu dapat ditegaskan bahwa harapan umat untuk Ekaristi adalah penghayatan dan keterlibatan aktif dengan cara mempersembahkan pujian syukur lewat Ekaristi dengan cara yang menarik. Ekaristi yang menarik akan membuat umat semakin tertarik dan rahmat dari Allah akan benar-benar sampai pada umat itu sendiri.

Dokumen terkait