• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA Bab ini berisi tentang gambaran secara

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Program

4.3 Evaluasi Dampak Program Bantuan Bibit Lele dan Hidroponik Oleh CSR Korindo Group HidroponikOleh CSR Korindo Group

4.3.1 Dampak Sosial Sebelum dan Sesudah Adanya Program

dan produk dan dampaknya yang dihasilkan. Penelitian ini berfokus kepada evaluasi dampak untuk melihat sejauh mana program menyebabkan perubahan yang dikehendaki. Dalam hal ini peneliti akan melihat bagaiamana kondisi masyarakat RW 04 sebelum dan sesudah adanya program bantuan dari CSR Korindo melalui pemberdayaan budidaya ikan lele dan hidroponik dengan melihat aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

4.3.1 Dampak Sosial Sebelum dan Sesudah Adanya Program

78

Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa program budidaya ikan lele dan hidroponik ini memberikan dampak secara sosial bagi masyarakat. Dampak sosial ini dapat dilihat dari adanya perubahan yang terjadi pada interaksi dalam hubungan anggota masyarakat yang bisa timbul kerja sama ataupun perselisihan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan masyarakat RW04, Kelurahan Pancoran diketahui bahwa dengan dibentuknya program budidaya lele dan hidroponik memberikan dampak yang signifikan pada aspek sosial dari sebelum dan sesudah hadirnya program tersebut. Pada aspek sosial ini berkaitan dengan adanya interaksi sosial yang terbangun antar anggota masyarakat.

a. Asosiatif

Asosatif merupakan suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan atau beberapa tujuan.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di lingkungan RW 04 Kelurahan Pancoran, peneliti memperoleh temuan data sejak sebelum adanya program dan perubahan yang terjadi setelah ada program budidaya kan lele dan hidroponik. Kondisi sebelum adanya program berkaitan dengan tidak adanya interaksi sosial yang intens antar anggota masyarakat serta aktivitas yang melibatkan seluruh anggota masyarakat di RW04, Kelurahan Pancoran hanya dilakukan pada saat perayaan hari-hari besar keagamaan dan nasional.

Berikut kutipan wawancara dari Ibu Nani, PKK:

79

"jadi, sebelum ada program budidaya ikan lele sama hidroponik tuh enggak ada kegiatan apa-apa lagi.

Yaa, cuma kegiatan kayak kemerdekaan gtu, acara 17-an lomba-lomba buat anak-anak sama remaja.

Terus kegiatan hari besar keagamaan. Nah, semenjak ada program budidaya ikan lele sama hidroponik, hampir setiap hari jadi ada kegiatan, kayak nyiramin tanaman hidroniknya, bersih-bersih kolam ikan lele, terus kerja bakti di sini, di RW04 bareng-bareng." (Ibu Nani, 26/02/2021)

Dari kutipan wawancara diatas juga diketahui bahwa sebelum adanya program budidaya ikan lele dan hidroponik tidak adanya kegiatan selain keagamaan dan kemerdekaan.

Kemudian, setelah adanya program budidaya ikan lele dan hidroponik, terjadi perubahan sosial dalam hal peningkatan interaksi sosial yang terjadi antar masyarakat. Mereka saling menjalin kerja sama yang erat melalui kegiatan gotong royong dalam membersihkan tanaman di sekitar lokasi pelaksanaan program, membersihkan kolam lele, dan kerja bakti di lingkungan RW04, Kelurahan Pancoran.

Selain itu, berdasarkan hasil observasi bahwa terlihat masyarakat berkumpul bersama di kantor RW 04 untuk sama-sama berinteraksi dan membicarakan mengenai kegiatan di RW04 sambil mengecek kolam ikan lele dan hidroponik sambal membersihkan kolam dan memberi makan lele.

Kemudian, interaksi antar anggota dan masyarakat terlihat dengan adanya rapat rutin bersama setiap satu bulan sekali dengan melibatkan stakeholder dari pemerintah

80

setempat, seperti Lurah Pancoran, Ketua RW04, masing-masing ketua RT di RW04, kelompok PKK, dan masyarakat secara keseluruhan di RW04. Berikut kutipan wawancara dengan Ibu Nani:

"kalo kita nih biasanya jalanin program budidaya ikan lele sama hidroponik bareng-bareng, sama Pak Lurahnya, Ketua RW04, masing-masing ketua RT di RW04, kelompok PKK, juga sama masyarakat secara keseluruhan di RW04." (Ibu Nani, 26/02/2021).

Kegiatan rapat rutin program budidaya lele dan hidroponik ini dilaksanakan di beberapa lokasi, seperti kantor RW, rumah ketua RT, rumah ketua RW 04, dan di RT06, Kelurahan Pancoran sebagai lokasi budidaya lele dan hidroponik dibuat. Berikut kutipan wawancara dari Pak Yunus:

"ya ada perubahan ya, aktivitas menjadi lebih ada seperti kita menyiram tanaman hidroponik dan memberi pakan ikan. Terus kalo kita itu sering ada rapat rutin setiap satu bulan sekali gitu dan itu sering rapatnya di beberapa tempat kayak kantor RW, rumah pak RT, rumah pak RW, dan bahkan di Kelurahan". (Pak Yunus 26/02/2021)

81

Gambar 4.2

Kegiatan Rapat Bersama di Lokasi Program (Sumber: Data Penelitian)

Hal ini diperkuat dengan pernyataan bu Hj Maemunah selaku masyarakat bahwa ada kegiatan bersih-bersih bersama yang memberikan manfaat bagi mereka juga, berikut kutipan wawancaranya:

"iya perasaan saya senang sekali ada banyak kegiatan disini. Saya senang banget nyapu-nyapu karna saya orangnya gasuka berantakan karna rishi sekali. Kalau ada sapu ya saya sapu aja sambal jemur badan". (Bu Hj Maemunah,26/02/2021) Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa secara sosial, adanya program budidaya ikan lele ini membuat masyarakat merasa senang dan lebih bermanfaat karna sebelumnya di wilayah RW 04 belum ada aktivitas seperti budidaya ikan lele dan hidroponik yang melibatkan

82

partisipasi masyarakat. Kemudian, dampak yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya program pemberdayaan budidaya ikan lele ini juga berkaitan dengan timbulnya kerja sama yang terbangun diantara mereka. Hal ini dijelaskan dalam kutipan wawancara dengan bu Nani selaku PKK RW 04:

"alhamdulilah, ini karna saya woro-woro dan ketua pak Anwar mempercayakan saya untuk mengkoordinasikan semua, karna ini juga sebagai bentuk hiburan untuk masyarakat jadi makin terjalin kerjasamanya dengan warga yang lain, warga juga makin aktif nih, jadinya pada mau kerja bareng-bareng buat jalanin ini program". (Bu Nani 26/02/2021).

Selain itu, pak Anwar selaku Tokoh masyarakat mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan program budidaya ikan lele dan hidroponik ini membuat masyarakat berpartisipasi aktif sehingga terbangun kerja sama satu dengan lainnya. Berikut kutipan wawancaranya:

"secara sosial tentunya masyarakat menjadi merasa nyaman dilihat bahwa keberadaan mereka sering kumpul hingga menjadi kompak antar masyarakat dengan kelompok, kemudian ketika ada kegiatan yang harus banyak melibatkan banyak orang masyarakat diminta untuk turut dan mereka mau untuk ikut berpartisipasi" (Bapak Anwar, 27/02/2021).

Berdasarkan temuan data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa dalam proses interaksi asosiatif, program budidaya ikan lele dan hidroponik ini memberikan

83

dampak yang positif dari kondisi tidak adanya aktivitas sosial menjadi lebih intens dan bersifat asosiatif dengan hadirnya program budidaya ikan lele dan hidroponik.

Perubahan sosial secara asosiatif ini terjadi dalam bentuk kerjasama yang terbangun atas peningkatan interaksi sosial antar masyarakat di RW04, Kelurahan Pancoran.

b. Disosiatif

Interaksi disosiatif merupakan interaksi yang mengarah kepada hal yang bersifat negative. Dengan kata lain bisa disebut opoisisi atau yang bertentangan dengan seseorang atau kelompok untuk meraih tujuan tertetu.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, peneliti tidak menemukan adanya proses interaksi disosiatif yang ada pada masyarakat di RW 04, Kelurahan Pancoran.

Bagi mereka, permasalahan terkait konflik ataupun selisih pendapat itu merupakan hal yang biasa dalam dinamika bermasyarakat. Berikut kutipan wawancaranya:

"Tidak pernah ada konflik yang berkepanjangan sih mas, di wilayah RW 04, kelurahan Pancoran ini selama program kegiatan budidaya ikan lele dan hidroponik ini berjalan dari masuknya program bantuan Korindo sampai saat ini. Sebab, apa yang diberikan Korindo, seluruh anggota masyarakat akan diberikan informasi sehingga adanya sinergitas disini. Bentuk informasi apapun ya mas, tidak hanya dari koirndo saja" (Bapak Israfil, 27/02/2021)

84

Berdasarkan kutipan wawancara diatas, bahwa tidak pernah adanya konflik yang berkepanjangan selama program budidaya ikan lele dan hidropnik ini berjalan.

Program Korindo masuk pada tahun 2017 yang mana masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran mendapatkan bantuan berupa bibit lele dan pakan lele serta bibit hidroponik dari Korindo. Menurut beliau selaku ketua RW 04 selama program berlangsung selalu menjelaskan kepada masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran mengenai informasi ataupun hal-hal yang disampaikan oleh Korindo.

Artinya, adanya sinergitas antara masyarakat dan juga pihak pemerintah juga perusahaan tentang bagaimana kondisi yang terjadi dilapangan.

Kemudian, pak Anwar selaku Tokoh masyarakat mengungkapkan bahwa:

"…. Sebaliknya, ketika terjadi permasalahan diantara kita, masyarakat diminta untuk saling terbuka satu sama lain". (Bapak Anwar, 27/02/2021)

Selain itu, Bu Hj Maemunah selaku masyarakat juga mengatakan berikut:

"iya, kalau kumpul ya biasa aja gitu dah biasa lah ada selisih faham, tapi yaudah lah biasa aja gitu.

Masalah seperti kayak ngasih jadwal makan ikan, bersihin kolam, bersih-bersih kadang ada yang gabisa datang terus ya saling iseng nyindir gitu.

Tapi yauda gitu mas ga dibawa kearah yang serius gitu karna kita hnya bergurau saja" (Bu Hj Maemunah, 26/02/2021)

85

Dari kutipan wawancara diatas dapat diketahui bahwa apabila terjadi permasalahan antara satu warga dengan warga lainnya, masyarakat akan mengupayakan untuk saling terbuka. Upaya ini memberikan dampak yang positif karena tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Bagi masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran prinsip keterbukaan menjadi hal yang paling utama untuk menghindari adanya konflik. Berikut kutipan wawancaranya:

"tentu ada ya selisih faham, tetapi kita tidak dibawa keberlanjutan dan gamasalah, kalau ada masalah yang diomongkan baik-baik. Disini kami sudah menganggap seperti keluraga. Saling mendukung dan terbuka satu sama lain" (Ibu Nani, 27/02/2021) Proses interaksi yang bersifat disosiatif dalam masyarakat di RW 04, Kelurahan Pancoran sejauh ini tidak memicu timbulnya konflik. Hal tersebut memang dikarenakan sudah terbangun rasa kekeluargaan untuk saling terbuka satu sama lain sehingga timbul kepercayaan pada masyarakat. Sehingga, dapat disimpulkan berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa tidak adanya proses disosiatif yang terjadi pada masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran.

4.2.2 Dampak Ekonomi Sebelum dan Sesudah Adanya