• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan Pelaksanaan Bantuan Bibit Lele dan Hidroponik Oleh CSR Korindo Group Oleh CSR Korindo Group

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA Bab ini berisi tentang gambaran secara

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Program

4.2 Tahapan Pelaksanaan Bantuan Bibit Lele dan Hidroponik Oleh CSR Korindo Group Oleh CSR Korindo Group

Untuk hasil yang ingin dicapai dari program budidaya ikan lele dan hidroponik ini peneliti melihat pada proses tahapan pelaksanaan pemberdayaan bersama CSR oleh perusahaan. CSR Korindo Group memiliki 5 pilar program yang dikembangkan, yaitu, Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Lingkungan, dan Infrastruktur. Salah satu pilar yang dikembangkan di kelurahan Pancoran adalah pilar ekonomi, dalam bentuk program budidaya ikan lele dan hidroponik. Program budidaya ikan lele dan hidroponik dilaksanakan melalui beberapa proses tahapan mulai dari tahapan persiapan (engagement), tahapan pengkajian masalah (assessment), perumusan alternative program, perumusan rencana aksi, tahapan pelaksanaan program (implementasi), tahap evaluasi, hingga pelaksanaan terminasi. Berikut tahapan pelaksanaan pemberdayaan program budidaya lele dan hidroponik oleh masyarakat RW04, Kelurahan Pancoran bersama CSR Korindo:

a. Tahapan persiapan (Engagement)

Korindo Group melakukan persiapan dalam pelaksanaan kegiatan CSR. Pada tahap persiapan ini, terdapat dua tahapan pelaksanaan, yaitu tahapan persiapan petugas dan persiapan lapangan.

62

Tahapan persiapan petugas merupakan langkah awal yang dilakukan oleh perusahaan untuk mereka mendapat data mengenai kondisi dan situasi yang ada dimasyarakat.

Berikut ini kutipan wawanacara dengan pak Reza selaku Tim CSR

"tahapan persiapan dimulai dengan kita melakukan kegiatan social maping yang dilakukan oleh divisi CSR Korindo Group di wilayah sekitar khususnya di Kecamatan Pancoran. Kecamatan Pancoran dipilih karena merupakan wilayah ring 1 wisma Korindo dari 6 kelurahan yang ada diwilayah tersebut pada tahun 2015 dengan melihat potensi dan karakteristik. Potensi dan karakteristik seperti adanya suatu kegiatan dalam komunitas yang ada diwilayah tersebut. Kegiatan sosial maping ini menggunakan tools yang sudah kami buat yaitu social stakeholder maping sesuai dengan kebutuhan kami. Kemudian berdasarkan pengalaman kita sebelumnya kita lebih melihat kelompok atau komuitas yang sudah terbangun dan aktif alasanya yaitu karna sudah terbentuk ikatan sosial ini yang mempermudah kami dalam proses untuk men set up program yang sesuai" (Bapak Reza,16/03/2021) Berdasarkan kutipan wawancara diatas bahwa tahapan persiapan petugas dimulai dengan melakukan sosial maping terlebih dahulu yang dilakukan oleh divisi CSR Korindo Group untuk melihat potensi dan karakteristik yang ada pada wilayah tersebut. Wilayah tersebut berada pada kecamatan Pancoran yang dengan maksud yaitu bahwa wilayah Kecamatan Pancoran merupakan wilayah yang berada pada ring 1 operasional perusahaan. kelurahan

63

tersebut yaitu 6 Pancoran, Pangadegan, Rawa jati, Duren Kalibata, dan Duren Tiga.

Tools yang digunakan dalam kegiatan sosial maping ini sudah dipersiapkan yaitu dengan tools Social Stakeholder Maping. Tools ini digunakan untuk mengkaji bagaimana kondisi dan potensi serta karakteristik suatu wilayah sehingga dapat tergambarkan untuk Korindo menset-up program atau kegiatan yang sesuai dengan program yang ada di Korindo. Karakteristik dan potensi seperti sudah terbentuk suatu komunitas atau adanya kegiatan program yang sudah ada dimasyarakat yang kemudian Korindo mengembangkan programnya yang sesuai di lapangan. Karena menurut Korindo sangat beresiko sekali untuk melakukan pengembangan masyarakat dari awal. Sebab, berdasarkan pengalaman pada program sebelumnya mereka lebih mudah untuk menjangkau masyarakat yang sudah terbentuk. Karna bagi perusahaan masyarakat atau komunitas yang sudah terbentuk akan lebih mudah untuk di intervensi sebab mereka sudah terbentuknya ikatan. Selanjutnya dalam tahap persiapan pun juga dilakukan persiapan lapangan yang diungkapkan melalui kutipan berikut:

"setelah hasil social maping wilayah bahwa terdapat 3 wilayah yaitu Pangadegan, Pancoran dan Rawajati. Di Pancoran sendiri ada masyarakat RW 04 mempunyai kelompok usaha yaitu Impala yang sesuai dengan kriteria program yang Korindo miliki. langkah selanjutnya kita melakukan

64

koordinasi dengan stakeholder seperti Lurah, RW, dan RT setempat yang kemudian disusun program atau tentang kegiatan yang akan dijalankan bersama masyarakat. hasil dari sosial maping bahwa wilayah Kelurahan" (Pak Reza,16/03/2021) Berdasarkan kutipan wawancara diatas bahwa setelah melakukan social maping bahwa terdapat 3 wilayah kelurahan yang menjadi tempat untuk Korindo melakukan intervensi sosial disana. Bahwa wilayah tersebut memilki potensi yang dapat dikembangkan program yang sesuai dengan program yang dimiliki oleh Korindo. Khususnya diwilayah RW 04, kelurahan Pancoran terdapat kelompok usaha yang ikan lele dan hidroponik di wilayah tersebut.

Selanjutnya Korindo melakukan koordinasi dengan stakeholder yaitu Lurah, RW, dan RT setempat untuk melakukan sosialisasi program perusahaan kepada stakeholder yang mana dalam prosesnya terjalin kerjasama untuk melakukan MoU dengan pihak stakeholder.

b. Tahap Pengkajian (assessment)

Proses assessment merupakan proses mengkaji permasalahan yang ada dimasyarakat. Perusahaan dalam melakukan proses melibatkan bersama masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat (key-person) dan juga masyarakat wilayah setempat yaitu RW 04, Kelurahan Pancoran.

Selanjutnya pada tahap ini pihak CSR Korindo mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan dan juga sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat khususnya

65

wilayah RW 04, Kelurahan Pancoran. Berikut kutipan wawancara dengan Bapak Israfil selaku Ketua RW 04 beliau mengatakan yaitu:

"…. Iya mas Korindo datang ke RW 04 itu tahun 2017 waktu itu untuk melakukan sosialisasi tentang program CSR mereka. selain itu, disitu kita membahas bersama ya tentang permasalahan yang ada diwilayah RW 04 ini dan kebutuhan apa yang ada di RW 04 untuk sama-sama memecahkan masalah dan mencari solusi bersama. Itu juga dihadiri oleh CEO dari Korindo Group dan juga pihak CSR"(Bapak Israfil, 27/02/2021)

Proses asesesmen yang dilakukan oleh Korindo termasuk asesmen yang menyeluruh yaitu banyak mengajak masyarakat disekitar khususnya RW 04 untuk mendiskusikan mengenai program yang akan dilakukan.

Korindo mengutamakan pentingnya masukan atau aspirasi masyarakat.

Gambar 4.1

Proses assessment Korindo dengan masyarakat (Sumber: Data RW04, Kelurahan Pancoran)

66

Tim CSR Korindo Pak Reza mengatakan bahwa:

"…. Kemudian hasil pemetaan sosial tersebut kami sosialisasikan dan disusun rencana kerja sama dengan melibatkan masyarakat agar sesuai dengan kondisi lokal"(bapak Reza,05/03/2021)

Kemudian, setelah proses asesmen dilakukan masyarakat dan CSR Korindo akhrinya sepakat untuk melaksanakan program budidaya ikan lele dan hidroponik.

Hal ini dikarenakan di wilayah kelurahan Pancorn khususnys di RW 04, ditemukan berapa permasalahan seperti wilayah yang kurang produktif, ketimpagan, tidak tertatanya rumah dengan baik, dan banyak pensiun yang masih aktif untuk berkegiatan sosial. Pada proses asesmen yang dilakukan masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran juga memiliki permasalahan lain terkait fasilitas belajar mengajar PAUD yang sudah membutuhkan renovasi pembangunan PAUD. Sehingga CSR Korindo juga memberikan bantuan renovasi PAUD. Berikut kutipan wawancara:

"pada proses pengkajian masalah banyak kita temukan permasalahan seperti wilayah yang kurang produktif, adanya ketimpangan sosial disana.

Bentuknya yaitu terdapat wilayah komplek dan disampingnya perumahan yang tidak tertata.

Kemudian terkait potensi wilayah bahwa di RW 04 ini mereka melakukan kegiatan budidaya ikan lele yang mana saat kita melakukan assessmen disana mereka hanya mempunyai 1 kolam ikan saja.

Masyarakat disana mau berpartisipasi aktif budidaya ikan lele dan hidroponik termasuk

67

kelompok lansia bagi mereka yang masih produktif.

Kemudian, juga di dekat kantor RW terdapat PAUD yang perlu untuk direnovasi" (Bapak Reza,05/03/2021)

Dari hasil kutipan wawancara tersebut contoh bahwa proses assessment yang dilakukan oleh Korindo ini dilakukan secara komprehensif karena melibatkan masyarakat secara aktif sehinga mereka dapat merasakan dan mengemukakan permasalahan mereka yang keluar dari pendapat mereka sendiri. Kegiatan asesmen dilakukan pada bulan oktober 2017 dengan melibatkan banyak stakeholder yaitu seperti masyarakat RW 04, Lurah, dan RW.

Masalah yang dtemukan dalam kegiatan asesmen ini yaitu di RW 04, Kelurahan Pancoran terdapat kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yaitu budidaya ikan lele dan hidroponik. Dengan modal 1 kolam ikan mereka melakukan kegiatan budidaya ikan lele di RW 04. Kemudian hasil asesmen bahwa Korindo melihat bahwa dari kegiatan budidaya ikan lele dan hidroponik di RW 04, Kelurahan Pancoran yang melaksanakan kegiatan budidaya tersebut yaitu lebih dominan lansianya. Kemudian disamping kantor RW 04, Kelurahan Pancoran terdapat PAUD yang mana waktu tahun 2017 itu perlu dilakukan renovasi. Berikut kutipan wawancaranya:

"jadi begini mas, terdapat dua tipe program yang ada di Korindo, yaitu yang sifatnya utama dan hanya based on charity. Yang sifatnya utama ini merupakan program unggulan kami yaitu konsep

68

urban farming seperti hidroponik dan aquaponik.

Kemudian untuk yang based on charity ini merupakan program yang mana hanya sebagai tambahan program kami untuk masyarakat yang memang di wilayahnya kita lihat memerlukan bantuan tersebut, jadi Korindo punya dua program tersebut yang dikemas jadi satu, tetapi tetap menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat jikalau diwilayah potensi tersebut tidak perlu untuk dibangun PAUD ya kami tidak akan melakukan intervensi tersebut." (Bapak Reza,05/03/2021) Berdasarkan hasil kutipan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 program yang ada di Korindo yaitu program utama dan yang hanya based on charity. Pada program utamanya yaitu tentang urban farming dengan konsep hidroponik dan aquaponik yang mana program ini merupaka program unggulan kami. Untuk yang based on charity ini merupakan program untuk pencitraan perusahaan. tetapi, konsepnya kembali kepada kebutuhan masyarakat.

c. Tahap Perencanaan Alternatif Program

Tahap perencanaan alternative program merupakan tahap dimana perusahaan secara partispatif mencoba melibatkan masyarakat berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Pada tahap ini Korindo melakukan meeting pembahasan budidaya ikan lele dan hidroponik bersama masyarakat dan stakeholder seperti Lurah, RW, dan RT setempat untuk bersama-sama berfikir tentang

69

permasalahan yang ada diwilayah RW 04, Kelurahan Pancoran tersebut.

Kemudian pada tahap ini sebaiknya perusahaan dan masyarakat sudah harus memikirkan beberapa alternative program yang dapat mereka lakukan. Pada tahap ini, Korindo melaksanakan tahap ini sudah baik. hal ini dibuktikan berdasarkan hasil observasi bahwa terdapat program renovasi bangunan PAUD yang didirikan oleh Korindo sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Berikut kutipan wawancaranya.

"pada tahap perencanaan program alternative sebenernya sudah dilakukan sekaligus pada tahap asesmen ya. Jadi sebenernaya terkait perencanaan alternative program kita sesuaikan dengan apa yang bisa kita lakukan bersama masyarakat. Korindo dengan konsep puzzle dimana mengisi ruang-ruang yang belum terisi dari masyarakat dalam hal ini kebutuhan apa yang belum ada dan kita sesuaikan dengan kondisi budget dari perusahaan. maka dari itu, pada tahap sebelumnya yaitu asesmen, Korindo menanyakan tentang pihak mana saja yang melakukan intervensi di kelurahan Pancoran dan apa bentuk yang mereka lakukan di wilayah ini.

sehingga, Korindo dengan program charity berupa pembangunan renovasi PAUD dan program kesehatan bayi dan lansia berupa pemberian makan sehat untuk masyarakat dapat dilaksanakan di wilayah RW 04, Kelurahan Pancoran ini" (Bapak Reza, 05/03/2021)

Dari kutipan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan program Korindo menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Korindo

70

dengan program charity-nya yaitu, pembangunan renovasi PAUD dan pemberian kesehatan berupa makan gratis untuk bayi dan lansia menjadi program alternative untuk wilayah RW 04, Kelurahan Pancoran.

Selain itu, bu Nani selaku PKK mengungkapkan sebagai berikut:

"betul sekali mas, di RW 04 ini kami memang ada bangunan PAUD untuk kegiatan belajar mengajar untuk balita. Tetapi sudah lama dan perlu untuk direnovasi kembali. selain itu, memang betul diwilayah RW 04 ini seperti yang mas lihat bahwa banyak kegiatan yang melibatkan lansia. Disini banyak lansianya mas. Karna kita ada kegiatan senam pagi setiap hari sabtu. Jadi kami senang sekali ketika Korindo memberikan bantuan berupa renovasi buat PAUD ditambah dengan diberikan berupa taman bermain untuk anak-anak. sama dikasih makan sehat gratis gitu kayak bubur kacang hijau dan susu setelah senam untuk lansia"(Bu Nani,26/02/2021)

Berdasarkan kutipan wawancara diatas, Korindo dengan program pembangunan PAUD dan pemberian makan sehat gratis untuk lansia menjadi salah satu alternative program yang akan dijalankan diwilayah RW 04, Kelurahan Pancoran.

d. Tahap Formulasi Rencana Aksi

Pada tahap ini tim CSR membantu masing-masing kelompok masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka. Proses diskusi mengenai formulasii program

71

dilakukan di lokasip program tersebut yaitu di RW 04. Pada proses ini CSR Korindo menglokasikan dana CSR khusus untu masyarakat RW 04 melalu program budidaya ikan lele dan hidroponik. Pelaksanaan program ini merupakan hasil diskusi bersama masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran dan setelah proses diskusi masyarakat setuju untuk diberikan bantuan dana dari CSR Korindo tersebut.

Pendistribuian bantuan dilakukan secara bertahap dimulai dari bibit lele, pakan, hingga peralatan untuk pembuatan berbagai olahan makanan. Seluruh bentuk bantuan tersebut ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan program budidaya ikan lele dan hidroponik yang dilakukan oleh masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran.

"iya kita diskusi dulu mas sama Korindo kegiatannya tuh mau dibuat kayak gimana. jadi, bantuannya datang bertahap. Di tahun 2017 itu bantuan bibit lele, pakan lele sama tanaman hidroponik, terus di 2018 baru dapet bantuan alat-alat kayak mesin pres buat bikin olahan makanan macem-macem dari bahan dasarnya ikan lele karena dari Korindonya memang kasih ke masyarakat kita di RW04" (Ibu Nani, 26/02/2021) Tidak hanya itu, Korindo juga bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Daerah (DKPD) untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran tentang bagaiaman cara pengolahan dan pembuatan somay dan bakso. Berikut kutipan wawancanya:

72

"selain pemberian bantuan kita juga bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Daerah (DKPD) untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran untuk bagaiamana menggunakan alat pengolahan ikan menjadi aneka makanan seperti somay dan bakso" (Bapak Reza,95/03/2021)

e. Tahap Pelaksanaan Program (implementation)

Tahap pelaksanaan program ini merupakan satu tahap yang paling penting dalam program pemberdayaan masyarakat, karena sesuatu yang sudah direncanakan akan dilaksanakan.

Pada pelaksanaan program CSR Korindo Group telah membuat suatu tim bersama anggota dan masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran agar tidak ada pertentangan saat menjalankan program. Pihak perusahaan sudah berkoordinasi dengan RT, RW, serta kelurahan Pancoran mengenai jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan.

Biasanya masyarakat mendapatkan informasi pelaksanaan program ini dari pihak RT yang telah berkoordinasi dengan RW seperti yang dikatakan oleh pak Israfil selaku RW yaitu:

"… apapun informasi yang diberikan Korindo selalu kami sampaikan kembali kemasyarakat sehingga disini adanya sinergitas antara masyarakat dan pihak pemerintah (RW), dan perusahaan" (Bapak Israfil, 27/02/2021).

73

Proses pelaksanaan program yaitu dengan pemberian bibit ikan lele dan juga pakan lele kepada masyarakat untuk digunakan secara berkelanjutan. Tidak hanya itu tetapi juga ada pemberian motivasi dari Korindo yang dijelaskan sebagai berikut kutipan wawancaranya:

"iya, kita diberikan pakan ikan sebanyak 150 kg sebanyak 3 karung dan bibit ikan…"(Bapak Yunus,26/02/2021)

Selain itu, pak Anwar mengungkapan sebagai berikut:

"kegiatan berupa penyuluhan tentang peternakan dan kesehatan dan olahraga. selain itu ada pemberian motivasi dari penyuluhan agar masyarakat tidak jenuh. Kegiatan tersebut dikaitkan dengan 8 fungsi keluarga. Sehingga kegiatan yang dilakukan sifatnya terkoordinasi dengan bidang2 yang sesuai dengan kesehatan dan pemberdayaan di kelurahan" (Bapak Anwar,27/02/2021)

Selain pemberian bibit ikan dan pakan ikan ternyata terdapat pemberian bantuan mesin pengelolaan hasil ikan di tahun selanjutnya yaitu 2018 kepada masyarakat RW 04 per sekali panen yaitu kurag lebih 4-5 miggu sekali panen. Kami memberikan pakan kurang lebih 150 kg sebanyak 3 kali selama satu tahun pada tahun 2017-2018. Ditahun berikutnya yaitu 2018 kami

74

setelah melakukan evaluasi bahwa program budidaya ikan lele dan hidroponik di RW 04 Kelurahan Pancoran berhasil. Sehingga kita merasa perlu adanya pengembangan diwilayah RW 04 ini untuk menjadi lebih produktif lagi" (Bapak Reza,05/03/2021)

Berdasarkan kutipan wawancara ternyata dalam proses implementasi Korindo memberikan bantuan berupa pakan lele dan bibit lele saja dan tanaman hidroponik untuk masyarakat membudidayakannya. Program tersebut berhasil maka pada tahun berikutnya, Korindo bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Daerah (DKPD) untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran pelatihan tentang cara mengelola hasil ikan menjadi bakso dan somay kepada masyarakat. Karna pada prinsipnya Korindo memiliki konsep untuk mengisi ruang dalam masyarakat, apa yang belum ada maka Korindo hadir dengan mempertimbangkan hal-hal sesuai dengan sumber daya yang ada. Hal ini menjadi salah satu tujuan dari keberhasilan program dari Korindo yaitu meningkatkan kualitas masyarakat dengan keterampilan.

f. Tahap Evaluasi

Pada tahap evaluasi ini, program budidaya ikan lele dan hidroponik di RW 04 mendapat pengawasan dari berbagai pihak yaitu pihak Korindo, Kelurahan, RW yang mana mereka ikut serta bersama masyarakat juga dalam

75

proses budidaya ikan lele dan hidroponik. Berikut kutipan wawancara dengan bapak Israfil selaku RW 04, yaitu:

"sampai saat ini, disini saya selaku RW terus melakukan monitoring secara berkala tentang kegiatan budidaya ikan lele dan hidroponik agar terus berkelanjutan "(Bapak Israfil, 27/02/2021) Kemudian, Bapak Isno selaku lurah Pancoran juga menjelaskan tentang peran beliau sebagai lurah dalam program budidaya ikan lele dan hidroponik yaitu:

"selama dan sampai saat ini, kita sebagai pembina dan penanggung jawab secara penuh dengan program tersebut. Kami kawal masyarakat dengan melalui monitoring dan evaluasi secara berkala.

Proses evaluasi dan monitoringpun kami tentunya melbatkan masyarakat untuk ikut berpartispasi aktif untuk menilai sudah sejauh mana pergerakan dan perkemangan usaha mereka."Bapak Isno, 05/03/2021).

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari masyarakat dan petugas terhadap program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan maupun sudah selesai dilakukan dengan melibatkan masyarakat. Beberapa indicator keberhasilan dari program ini diungkapkan oleh Pak Reza selaku Tim CSR yaitu:

"indicator keberhasilan dari program jikalau program tetap berjalan walaupun tidak didanai atau di support lagi oleh Korindo. Kemudian, adanya peningkatan kualitas SDM atau keterampilan dari kelompok sasaran. Dari mulai awal kami datang melakukan pemetaan sosial sampai saat ini kami memang melihat adanya perkembangan dan

76

kemandirian yang terbentuk oleh masyarakat kelurahan Pancoran dalam proses budidaya ikan lele. Maka dari pada tahun 2020 kami mulai exit program karna berdasarkan hasil penilaian evaluasi Korindo bahwa masyarakat sudah dapat dikatakan mandiri dan berdaya karna ya memang masyaraka disana sudah terbentuk dan terjalin kerja sama yang erat. Oh iya mas, kan konsep kami ingin yaitu minimal dari kerja sama antara perusahaan dan mitra itu 2 tahun. Kami bermitra dengan kelurahan Pancoran dai 2017 sampai 2020 kemarin.

Sebenarnya kami mau mengembangkan program baru disana tetapi karna pendemi akhirnnya tidak terlaksana." Pak Reza,07/03/2021)

Berdasarkan kutipan wawancara diatas, bahwa pada proses evaluasi masyarakat RW 04, Kelurahan Pancoran sudah dikatakan berhasil. Keberhasilan program ini yaitu terciptanya kemandirian masyarakat dan terbentuknya suatu keterampilan dari kelompok sasaran maka dapat dibuktikan bahwa masyarakat menjadi lebih mandiri, produktif, dan memberikan dampak yang dirasakan oleh masyarakat pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan

g. Tahap Terminasi

Pada tahap ini perusahaan memutuskan kontrak kegiatan dengan salam terima kasih. Tahapan ini dilakukan sebab masyarakat RW 04 sudah menjadi mandiri dan dapat mengembangkan programnya sampai menjadi percontohan nasional. Selain itu, RW 04 juga banyak didatangi oleh mahasiswa utuk melakukan penelitian bahkan RW 04 ini

77

sampai dikenal di manacanegara. Hal tersebut diungkapkan oleh bapak Anwar yaitu:

"kami berterima kasih atas perhatian Korindo yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan membantu menggerakan kegiatan kami. Sampai akhirnya RW 04 ini menjadi kelompok percontohan bagi DKI. Selain itu, RW 04 juga sering didatangi oelh mahasiswa untuk mereka melakukan penelitian disini. Bahkan sampai RW 04 ini dikenal ke Australia" (Bapak Anwar).

Tahap terminasi sudah dijalankan oleh Korindo dan masyarakat sebagai bentuk ucapan terima kasih. Mereka semua berharap bahwa program ini dapat terus berjalan secara sustainable.

4.3 Evaluasi Dampak Program Bantuan Bibit Lele dan