• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUASAAN TANAH DENGAN MELAWAN HUKUM OLEH SEORANG YANG MENGAKU SEBAGAI AHLI WARIS ( STUDI PUTUSAN

1. Dasar- Dasar Pertimbangan Hukum

Bahwa permohonan dari Pembanding semula Tergugat/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara serta persyaratan yang ditentukan undang-undang oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima

Bahwa Pembanding dalam Memori Banding telah mengemukakan keberatan pada pokoknya sebagai berikut :

a) Bahwa hakim dalam Putusan Sela tangga; 02 Juni 2015 sangat keliru, didalam pokok gugatan tidak menyebutkan secara tegas apakah terdapat hubungan waris malwaris antara Tergugat degan Alm. Tn. X dalam kaitannya dengan objek perkara.

b) Bahw pertimbangan hukum majelis diatas haruslah dinyatakan ditolak karena telah menilai secara sepihak pokok gugatan Penggugat.

c) Bahwa Penggugat dalam gugatannya dengan tegas mengatakan adalah salah seorang ahli waris Alm. Tn. X yang meninggal tahun 1963

d) Bahwa Penggugat dalam gugatannya menyatakan adalah yang berhak atas tanah milik Alm. Tn. X karena sebagai ahli waris satu-satunya dari Alm. Tn. X adalah harus dinyatakan ditolak karena Alm. Ny. N merupakan isteri dari Alm.

Tn. X

e) Bahwa keberadaan Tergugat/ Pembanding diatas tanah terperkara adalah karena Tergugat/Pembanding adalah merupakan anak kandung dari Alm. Ny.

N isteri dari Alm. Tn. X

f) Bahwa setelah melihat fakta dipersidangan tak satupun bukti surat yang diajukan Penggugat yang membuktikan bahwa obyek perkara adalah milik Alm. Tn. X yang didapat sebelum menikah dengan Alm. Ny. N

Bahwa Terbanding/ Pengguat dalam Kontra Memori Banding telah mengemukakan keberatan pada pokoknya sebagai berikut :

a) Bahwa disini Pembanding hanya mengulang-ulang membahas soal waris mewaris yang bukan merupakan kewenangan dari Pengadilan Negeri Pakam karena dalam perkara ini Majelis Hakim tingkat pertama cukup berpedoman kepada Penetapan Ahli Waris yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Lubuk Pakam mengenai siapa-siapa saja yang berhak atas tanah tersebut.

b) Bahwa untuk selanjutnya Terbanding tidak membahas lagi dalil-dali Pembanding yang berkaitan dengan hal waris mewaris lainnya sebagaimana contohnya yang terdapat dalam halaman 19 dan 20 dari Memori banding tentang terdindingnya (terhijabnya) Terbanding , karena dalil pembanding tersebut tidak relevan dan bukan menjadi kewenangan Pengadilan Negeri karena adanya Penetapan Ahli Waris Nomor : 27/Pdt.P/2006/PA.LpK tanggal 28 Agustus 2006 (Bukti P-3) c) Bahwa sekali lagi ditegaskan kalau seandainya Pembanding berkeberatan dengan

adanya Penetapan Ahli Waris Nomor : 27/Pdt.P/2006/PA.LpK tanggal 28 Agustus 2006 (Bukti P-3) seharusnya Pembanding menggugat Penetapan tersebut ke Pengadilan Agama Lubuk Pakam baik diajukan secara inperson pribadi Pembanding ataupun melalui kuasa hukumnya yang lebih berkwalitas, bukan mendalilkan secara berulang-ulang.

d) Bahwa begitu juga Pembanding terlalu tendensius dengan menyatakan pertimbangan Hukum Majelis didasarkan pada keterangan-keterangan saksi yang diduga direkayasa yang tidak pernah disampaikan dipersidangan.

e) Bahwa tidak benar saksi yang diajukan oleh Penggugat/ Tebanding yaitu Saksi Harun dan Kasbi direkayasa keterangannya oleh Majelis Hakim karena Saksi Harun dan Kasbi memang benar yang pada pokoknya ada menerangkan bahwa sebelum Alm. Tn. X menikah dengan Alm.Ny. N telah menguasai dan mengusahai tanah tersebut….. dst nya.

f) Bahwa keterangan tersebut diberikan kedua saksi diatas adalah atas pernyataan dari Kuasa hukum Penggugat/ Terbanding, sedangkan pada saaat persidangan tersebut Pembanding/Tergugat secara inperson ataupun kuasanya tidak menghadiri sidang walaupun telah dipanggil secara patut.

g) Bahwa, Majelis Hakim Tingkat Banding setelah memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan putusan Pengadilan

Negeru Lubuk Pakam tanggal 01 Oktober 2015 Nomor : 51/Pdt.G/2015/PN.Lbp dan telah pula membaca serta memperhatikan dengan seksama surat memori banding yang diajukan oleh pihak Tergugat/ Pembanding dan surat kontra memori banding yang diajukan oleh Penggugat/ Terbanding

h) Bahwa Majelis Hakim tingkat banding terlebih dahulu mempertimbangkan putusan sela No.51/Pdt.G/2015/PN.Lbp tanggal 02 Juli 2015, karena pihak Tergugat mengajukan banding atas putusan sela tersebut.

i) Menimbang bahwa perkara a quo ada titik singgung kewenangan mengadili Peradilan Umum dengan Peradilan Agama.

j) Bahwa yang disengketakan dalam perkara a quo adalah menurut Penggugat/

Terbanding tanah perkara merupakan tanah Alm. Tn. X yang diperoleh sebelum perkawinan dengan Alm. Ny. N atau dengan kata lain tanah perkara merupakan harta bawaan Alm. Tn. X yang dibawa dalam perkawinannya dengan Alm. Ny. N sehingga Penggugat sebagai ahli waris dari Alm. Tn. X mempunyai hak terhadap tanah perkara. Sedangkan menurut Tergugat/ Pembanding tanah perkara adalah merupakan harta bersama yang diperoleh dalam perkawinan anatara Alm. Tn. X dengan Alm. Ny. N, karena Tergugat/Pembanding adalah anak kandung dari Alm.

Ny. N suami pertama dan sebagai ahli waris Alm. Ny. N mempunyai hak atas tanah perkara.

k) Bahwa Penggugat Tn. MI dan Tergugat Tn. B beragama islam.

l) Bahwa berdasarkan bukti P.3 Penetapan Pengadilan Agama Lubuk Pakam No.27/Pdt.P/2006/PA.LpK tanggal 28 Agustus 2006 (Bukti P-3) menetapkan ahli waris yang mustahak dari Alm. Tn. X yang meninggal dunia pada tahun 1963 adalah : a. Alm. Ny. N (Isteri) b. Dan seterusnya s/d o

m) Bahwa dari bukti T.3 Nursiah telah meninggal dunia pada tahun 2005 dan Nursiah adalah ibu kandung dari Tergugat Basyaruddin.

n) Bahwa pasal 49 ayat (1) tahun 1989 perubahan kedua dengan UU No.50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, menyebutkan Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang : a. perkawinan,wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum islam, c. wakaf dan shadaqah yang dimaksud bidang perkawinan termasuk penyelesaian harta bersama ( Penjelasan pasal 49 ayat 12).

o) Bahwa oleh karena tanah yang disengketakan masing-masing pihak menyatakan perbedaan asal usulnya, apakah harta bawaan dalam perkawinan oleh Papah bin Zainal Abidin dengan Nursiah atau merupakan harta bersama yang diperoleh dalam perkawinan antara Papah bin Zainal Abidin dengan Nursiah, maka kewenagan absolut adalah pengadilan agama.

p) Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut meurut Pengadilan Tinggi putusan Sela Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 2 Juli 2015 No.51/Pdt.G/2015/PN.LBP harus dibatalkan tidak dapat dipetahankan lagi.

q) Bahwa oleh karena putusan Sela tersebut dibatalkan, maka terhadap putusan akhir Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 1 Oktober 2015

No.51/Pdt.G/2015/PN.LBP dengan sendirinya juga harus dibatalkan, karena Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo.

r) Bahwa karena pihak Penggugat/ Terbanding dipihak yang kalah dalam perkara ini, maka ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat/ Terbanding dalam kedua tingkat peradilan.