• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Validasi Ahli dan Revisi Produk

1. Data Uji Coba Terbatas

Peneliti melakukan uji coba terbatas oleh siswa kelas IIA SD N Dayuharjo yang berjumlah 25 siswa. Pengalaman yang peneliti rasakan saat melakukan uji coba terbatas menggunakan perangkat pembelajaran inovatif yang sudah peneliti rancang di kelas yaitu siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa dapat saling berinteraksi dengan baik, dan siswa dapat mengajukan beberapa pertanyaan sehingga menimbulkan keingintahuan yang tinggi pada proses pembelajaran.

Peneliti melakukan validasi produk perangkat pembelajaran melalui uji coba terbatas dengan dinilai oleh seorang guru SD kelas II dan dinilai juga oleh teman sejawat yang melihat langsung peneliti melakukan uji coba produk. Guru tersebut berinisial Y dari SD Negeri Dayuharjo dan teman sejawat berinisial D dari Universitas Sanata Dharma. Uji coba produk dilakukan selama empat hari dan dimulai pada tanggal 30 Juli 2018. Terdapat beberapa aspek penilaian terhadap komponen perangkat pembelajaran dan uji coba. Komponen yang dimaksud yaitu: (1) guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan makna dan karakteristik model pembelajaran inovatif yang digunakan, (2) sesuai dengan sintaks model pembelajaran inovatif yang digunakan, (3) menerapkan pendekatan saintifik 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan) kepada siswa, (4) mengembangkan keterampilan belajar dasar abad 21 (berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan

komunikatif), (5) menguasai materi dalam mengajar dan tidak terjadi miskonsepsi, (6) berperan sebagai motivator dan fasilitator pada saat pembelajaran, (7) pembelajaran berpusat pada siswa, (8) menggunakan beragam media dalam pembelajaran, (9) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam kegiatan pembelajara, (10) mengusahakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi, (11) mengembangkan pendidikan karakter, (12) melaksanakan pembelajaran terpadu dengan landai, (13) menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, (14) melaksanakan penilaian otentik.

Berdasarkan hasil uji coba di kelas IIA, bapak Y memberi skor rerata pada model pembelajaran Cooperarif Learning tipe Number Head

Together (NHT) 4,82 dengan kategori “sangat baik”. Sedangkan hasil uji

coba pada model pembelajaran Quantum skor rerata 4,68 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat pembelajaran inovatif dinyatakan layak digunakan uji coba lapangan dengan revisi sesuai kritik dan saran. Bapak Y memberi komentar pada beberapa komponen perangkat pembelajaran model pembelajaran Cooperarif Learning tipe Number Head Together (NHT) yaitu: (1) guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan makna dan karakteristik model pembelajaran inovatif yang digunakan, (2) guru telah mengembangkan keterampilan belajar dasar abad 21 (berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif), (3) guru lebih berperan sebagai motivator & fasilitator pada saat pembelajaran, (4) pembelajaran berpusat pada siswa, (5) guru mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam kegiatan pembelajaran.

Komentar yang diberikan oleh bapak Y pada model pembelajaran

Cooperarif Learning tipe Number Head Together (NHT) yaitu: (1) belum

terlalu terlihat model pembelajarannya, (2) keterampilan belajar abad 21 kurang nampak, (3) sudah berperan sebagai motivator dan fasilitator namun terdapat kekurangan, (4) menggunakan sistem ceramah walaupun tidak banyak, (5) keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) kurang terlihat. Tetapi juga terdapat komentar positif yang diberikan oleh bapak Y

pada model pembelajaran Cooperarif Learning tipe Number Head

Together (NHT) yaitu: (1) sudah sesuai dengan sintaks model

pembelajaran inovatif yang digunakan, (2) sudah menerapkan pendekatan saintifik 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan) kepada siswa, (3) menggunakan beragam media dalam pembelajaran.

Komentar pada beberapa komponen perangkat pembelajaran model pembelajaran Quantum yaitu: (1) pembelajaran berpusat pada siswa, (2) guru menggunakan beragam media dalam pembelajaran, (3) guru mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam kegiatan pembelajaran. Komentar yang diberikan oleh bapak Y pada model pembelajaran Quantum yaitu: (1) cukup berpusat pada siswa, (2) media pembelajaran cukup beragam, (3) cukup terlihat pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Tetapi juga terdapat komentar positif yang diberikan oleh bapak Y pada model pembelajaran Cooperarif Learning tipe Quantum yaitu: (1) sudah sesuai dengan sintaks model pembelajaran inovatif yang digunakan, (2) sudah menerapkan pendekatan saintifik 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan) kepada siswa, (3) sudah mengembangkan keterampilan belajar dasar abad 21 (berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif) dengan baik.

Terdapat beberapa aspek penilaian terhadap komponen perangkat pembelajaran dan uji coba pada instrumen teman sejawat. Komponen yang dimaksud yaitu: (1) siswa dapat mencapai indikator pembelajaran yang ditetapkan, (2) siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, (3) siswa melaksanakan 5M dalam pembelajaran (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan), (4) siswa terkesan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, (5) siswa asyik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, (6) siswa terlibat dalam penggunaan media pembelajaran, (7) siswa memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran, (8) siswa berkembang kemampuan 4C-nya.

Berdasarkan hasil uji coba di kelas IIA, teman sejawat D memberi skor rerata pada model pembelajaran Cooperarif Learning tipe NHT 4,07 dengan kategori “baik”. Sedangkan hasil uji coba pada model pembelajaran Quantum skor rerata 4,07 dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaan inovatif dinyatakan layak digunakan uji coba lapangan dengan revisi sesuai kritik dan saran. Teman sejawat D memberi komentar pada beberapa komponen perangkat pembelajaran model pembelajaran

Cooperarif Learning tipe NHT yaitu: (1) siswa asyik dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, (2) siswa terkesan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, (3) siswa memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran. Komentar yang diberikan oleh teman sejawat D pada model pembelajaran Cooperarif Learning tipe NHT yaitu: (1) sebagian siswa terlihat sibuk sendiri, belum memperhatikan dan mengikuti pembelajaran, (2) terkesan senang, namun terlihat beberapa siswa bosan karena model pembelajaran sama dengan hari pertama, (3) siswa memperoleh pengalaman pembelajaran dari media yang sudah disajikan

Komentar pada beberapa komponen perangkat pembelajaran model pembelajaran Quantum yaitu: (1) siswa dapat mencapai indikator pembelajaran yang ditetapkan, (2) siswa melaksanakan 5M dalam pembelajaran (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan). Komentar yang diberikan oleh teman sejawat D pada model pembelajaran Quantum yaitu: (1) hanya terlihat beberapa siswa yang menonjol yang dapat mencapai indikator pembelajaran, (2) bagian menanya terlewatkan

Perangkat pembelajaran yang telah diuji cobakan dan dinilai oleh seorang guru direvisi sesuai masukan yang diberikan. Komentar dan revisi dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Komentar Guru SD Kelas II dan revisi Model Pembelajaran

Cooperarif Learning tipe NHT

No. Aspek yang dinilai Komentar Revisi

1. Guru melaksanakan

makna dan karakteristik model pembelajaran inovatif yang digunakan. pembelajarannya karakteristik model pembelajaran pada kegiatan RPP.

4. Guru telah mengembangkan keterampilan belajar dasar abad 21 (berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif)

Keterampilan belajar abad 21 kurang nampak Peneliti akan memperjelas karakteristik keterampilan belajar abad 21 pada kegiatan RPP.

6. Guru lebih berperan sebagai motivator & fasilitator pada saat pembelajaran. Sudah berperan sebagai motivator dan fasilitator namun ada kekurangan Peneliti akan mengubah langkah kegiatan supaya siswa dapat terlibat aktif pada saat pembelajaran. 7. Pembelajaran berpusat pada

siswa. Terdapat sistem ceramah Peneliti mengubah akan langkah kegiatan agar berpusat pada siswa. 9. Guru mengembangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam kegiatan pembelajaran. Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) kurang terlihat Peneliti akan memperjelas keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada kegiatan RPP.

Tabel 4.4 Komentar Guru SD Kelas II dan revisi Model Pembelajaran Quantum

No. Aspek yang dinilai Komentar Revisi

7. Pembelajaran berpusat pada

siswa. Cukup berpusat pada siswa Peneliti mengembangkan akan karakteristik pembelajaran terpadu pada kegiatan RPP. 8. Guru menggunakan beragam

media dalam pembelajaran. Media pembelajaran cukup beragam

Peneliti akan membuat media pembelajaran

yang lebih beragam.

9. Guru mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam kegiatan pembelajaran. Cukup terlihat pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) Peneliti akan memperjelas keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada kegiatan RPP.

Tabel 4.5 Komentar Teman Sejawat dan revisi Model Pembelajaran

Cooperarif Learning tipe NHT

No. Aspek yang dinilai Komentar Revisi

4. Siswa terkesan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Terkesan senang, namun terlihat beberapa siswa bosan karena model pembelajaran sama dengan hari pertama Peneliti akan membuat kegiatan dalam RPP yang lebih inovatif.

5. Siswa asyik dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran Sebagian siswa terlihat sibuk sendiri, belum memperhatikan dan mengikuti pembelajaran Peneliti akan lebih memperhatikan kegiatan dalam RPP supaya siswa dapat memperhatikan dan mengikuti pembelajaran

Tabel 4.6 Komentar Teman Sejawat dan revisi Model Pembelajaran Quantum

No. Aspek yang dinilai Komentar Revisi

1. Siswa dapat mencapai indikator

pembelajaran yang ditetapkan Hanya terlihat beberapa siswa yang menonjol yang dapat mencapai indikator pembelajaran Peneliti akan lebih memperhatikan kegiatan RPP yang dapat membuat seluruh siswa terlibat aktif.

3. Siswa melaksanakan 5M dalam pembelajaran (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan)

Bagian menanya

terlewatkan Peneliti mengubah

kegiatan secara rinci supaya begian 5M dapat diterapkan secara runtut. 2. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan berdasarkan masukan yang diberikan guru SD kelas II dan teman sejawat setelah uji coba yang dilakukan. Guru SD kelas II memberi masukan komponen pada model pembelajaran

Cooperarif Learning tipe NHT yaitu: (1) belum terlalu terlihat model

pembelajarannya. Peneliti akan mengembangkan karakteristik model pembelajaran pada kegiatan RPP, (2) keterampilan belajar abad 21 kurang nampak. Peneliti akan memperjelas karakteristik keterampilan belajar abad 21 pada kegiatan RPP, (3) sudah berperan sebagai motivator dan fasilitator namun terdapat kekurangan. Peneliti akan mengubah langkah kegiatan supaya siswa dapat terlibat aktif pada saat pembelajaran, (4) terdapat sistem ceramah. Peneliti akan mengubah langkah kegiatan agar berpusat pada siswa, (5) keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) kurang terlihat. Peneliti akan memperjelas keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada kegiatan RPP.

Guru SD kelas II juga memberi masukan komponen pada model pembelajaran Quantum yaitu: (1) cukup berpusat pada siswa. Peneliti akan mengembangkan karakteristik pembelajaran terpadu pada kegiatan RPP, (2) media pembelajaran cukup beragam. Peneliti akan membuat media pembelajaran yang lebih beragam, (3) cukup terlihat pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Peneliti akan memperjelas keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada kegiatan RPP.

Teman sejawat memberi masukan komponen pada model pembelajaran Cooperarif Learning tipe NHT yaitu: (1) terkesan senang, namun terlihat beberapa siswa bosan karena model pembelajaran sama

dengan hari pertama. Peneliti akan membuat kegiatan dalam RPP yang lebih inovatif, (2) sebagian siswa terlihat sibuk sendiri, belum memperhatikan dan mengikuti pembelajaran. Peneliti akan lebih memperhatikan kegiatan dalam RPP supaya siswa dapat memperhatikan dan mengikuti pembelajaran.

Teman sejawat juga memberi masukan komponen pada model pembelajaran Quantum yaitu: (1) hanya terlihat beberapa siswa yang menonjol yang dapat mencapai indikator pembelajaran. Peneliti akan lebih memperhatikan kegiatan RPP yang dapat membuat seluruh siswa terlibat aktif, (2) bagian menanya terlewatkan. Peneliti mengubah kegiatan secara rinci supaya begian 5M dapat diterapkan secara runtut.

Dokumen terkait