• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

2.4. Hierarchical Task Analysis

2.4.1. Definisi Hierarchical Task Analysis

Setiap diskusi metode dan alat-alat Hierarchical Task Analysis (HTA) harus terlebih dahulu mempertimbangkan asal-usul HTA dan penggunaan bentuk teknik HTA. HTA umumnya dianggap berasal dari Annett dan Duncan (1967), yang dasarnya tetap mengarah ke paham Taylor pada awal tahun 1900-an (Hone dkk., 2004).

Menurut Hone dkk. (2004), terdapat perbedaan penting antara HTA dari Annett dan Duncan (1967) dan HTA dari Taylor, yaitu:

1. Taylor fokus pada mengoptimalkan proses manufaktur dengan membuatnya mungkin bagi satu operasi untuk melakukan tugas kecil yang sama secara konsisten dan berulang-ulang.

2. Annett dan Duncan fokus pada memungkinkan pelatihan tugas yang kompleks dengan menguraikan ke dalam satu set komponen tugas yang kemudian dapat dilatih.

Terdapat tiga prinsip utama yang mengatur analisis menurut Annett dkk.

(1971) yang dikutip dalam Hone dkk. (2004) dinyatakan sebagai berikut:

1. Pada tingkat tertinggi kita memilih untuk mempertimbangkan tugas yang terdiri dari operasi dan operasi didefinisikan dalam hal tujuannya.

Tujuannya menyiratkan tujuan sistem dalam beberapa riil unit produksi, kualitas atau kriteria lainnya.

2. Operasi dapat dipecah menjadi sub-operasi masing-masing ditentukan oleh sub-tujuan lagi diukur secara riil oleh kontribusinya terhadap output atau tujuan sistem secara keseluruhan, dan terukur dalam hal standar kinerja dan kriteria.

3. Hubungan penting antara operasi dan sub-operasi adalah benar-benar hubungan hirarkis. Tugas tidak selalu berurutan meskipun tugas sering prosedural dimana sub-tujuan harus dicapai dalam urutan.

commit to user 2.4.2. Struktur Hierarchical Task Analysis

Shepherd (2001) mengilustrasikan siklus utama dari pengambilan keputusan yang digunakan dalam HTA yang ditunjukkan pada gambar 2.1.

Tujuan keseluruhan ditetapkanterlebih dahulu. Jika tidak ada masalah terhadap cara yang dilakukan, maka tindakan selanjutnya tidak perlu. Jika ada masalah, maka analis dapat memeriksa interaksi tugas manusia dan kinerja operasi yang mendukung, dalam rangka menentukan apakah masalah ini dapat diidentifikasi atau apakah solusi desain dapat disodorkan. Jika tidak ada hipotesis lebih lanjut, biasanya karena goal-nya masih terlalu kasar untuk tingkat keterangan wawasan yang cukup, kemudian melakukan redeskripsi ke subgoals dan rencana.

Keterangan:

1. Mengidentifikasi tujuan utama yang akan dianalisis

Langkah pertama dalam menganalisa tugas adalah mengidentifikasi dan fokus pada tujuan utama dari analisis. Terdapat dua perbedaan tujuan, yaitu tujuan sistem dan tujuan operator.

2. Menyelidiki kendala

Operator mengalami kendala dalam membuat tanggapan dan pada pilihan yang dapat dipilih analis dalam membuat rekomendasi. Misal, kondisi lingkungan yang buruk secara langsung dapat mempengaruhi persepsi. Jika iluminasi buruk, operator mungkin tidak mampu membedakan sinyal penting.

Jika analis dapat menyadari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, maka pengetahuan ini dapat dibawa ke analisis tugas sebagai sarana untuk lebih memahami masalah dengan tugas. Batasan desain merupakan faktor-faktor yang membatasi pilihan desain yang dapat dilakukan. Misalnya, batasan pekerja, teknis, dan budaya.

3. Menilai apakah tujuan dapat diterima

Penekanan dilakukan pada pentingnya analis membuat keputusan rasional mengenai apakah operasi atau tujuan harus diperiksa. Penekanan ditempatkan pada aturan P × C yang mempertimbangkan probabilitas kinerja yang tidak memadai dan biaya kinerja yang tidak memadai.

commit to user

3. Judge whether the goal will be met to an acceptable

standard given prevailing One or more hypotheses have

been identified to enable current performance to become

Gambar 2.1 The cycle of task analysis decisions

Sumber: Shepherd, 2001

commit to user 4. Menghentikan analisa lebih lanjut pada titik ini

Jika, setelah Tahap 3, nilai P × C diterima maka analisis tujuan tertentu dapat berhenti. Sebagai analis yang mendalami tugas, hasil ini akan muncul lebih sering sampai semua tugas ditangani dengan cukup rinci.

5. Memeriksa operasi dan interaksi manusia-tugas

Pemeriksaan harus mempertimbangkan operasi dan interaksi manusia-tugas untuk menghasilkan hipotesis yang akan mengatasi kekurangan kinerja atau membantu membuat penilaian tentang penyebab kelemahan dalam sebuah kinerja.

6. Memperkirakan manfaat-biaya

Salah satu hasil umum yang mengikuti pemeriksaan interaksi manusia-tugas adalah peningkatan kinerja. Aspek penting dari analisis manusia-tugas adalah analisis biaya-manfaat diterapkan pada hipotesis dalam pertimbangan. Jika biaya sebuah inovasi melebihi manfaatnya, maka inovasi tidak layak dilakukan.

Biaya meliputi modal dan biaya berulang yang terkait dengan inovasi dan biaya yang akan terjadi sebagai konsekuensi dari risiko yang masih akan berhasil. Selain itu, manfaat dapat meliputi peningkatan produktivitas, tetapi juga akan mencakup manfaat tersembunyi seperti keahlian tambahan perusahaan yang telah diperoleh sebagai hasil inovasi.

7. Merekam hipotesis dan menghentikan analisis lebih lanjut pada titik ini Jika hipotesis diterima, maka analis dapat berhenti pada titik itu. Analis harus mencatat hipotesis dan kemudian melanjutkan.

8. Mencoba untuk redeskripsi tujuan lagi

Jika analis tidak mampu menghasilkan hipotesis yang cocok, lakukan redeskripsi tujuan ke dalam subgoals dan rencana lagi.

9. Mencari saran atau meninjau kendala

Terkadang mustahil untuk analis melakukan redeskripsi. Hal ini mungkin karena analis tidak dapat mengetahui cara redeskripsi atau mungkin karena tidak mengetahui cara melihat kendala dalam sumber daya. Untuk mengatasi masalah tersebut, analis dapat meminta saran. Saran tersebut dapat memberikan bantuan dalam menyarankan metode redeskripsi, atau mungkin

commit to user II-11

memberikan pemeriksaan yang lebih akut dari interaksi manusia-tugas, yang mengarah ke hipotesis desain. Redeskripsi operasi atau tujuan adalah keterampilan yang berkembang dengan pengalaman.

10. Mengidentifikasi tujuan berikutnya yang akan diperiksa

Setelah HTA berlangsung dan redeskripsi pertama telah selesai, analis harus memilih subgoals tersisa mana yang harus diberikan perhatian.

2.4.3. Plan

Plan di HTA menunjukkan bagaimana operasi di bawahnya diatur untuk memenuhi tujuan umum mereka. Plan terdiri dari sejumlah batasan waktu dan hubungan urutan. Misalnya, dalam beberapa plan suboperation dilakukan secara berurutan, sementara di plan lain mungkin butuh untuk dilakukan bersama-sama.

Dalam plan lain operasi bergantung pada sistem tertentu yang terjadi. Waktu dan elemen urutan dapat dikombinasikan dengan cara yang berbeda dalam tugas yang sebenarnya untuk memperhitungkan berbagai jenis kinerja operator. Beberapa macam plan menurut Shepherd (2001) antara lain sebagai berikut:

1. Fixed sequences

Sebuah komponen fixed sequences dalam plan adalah di mana operasi kedua dilakukan ketika gol pertama telah berhasil dicapai. Berikut diberikan contoh mengenai fixed sequences plan:

Gambar 2.2 Contoh fixed sequences

Sumber: Shepherd, 2001

2. Contingent sequences

Elemen urutan kontingen di mana operasi berikutnya ditandai oleh sebuah peristiwa selain feedback dari operasi sebelumnya. Berikut diberikan contoh mengenai contingent sequences:

commit to user

Gambar 2.3 Contoh contingent sequences

Sumber: Shepherd, 2001

Perbedaan antara fixed sequences dengan contingent sequences adalah bahwa pada fixed sequences, operasi selanjutnya tergantung feedback operasi sebelumnya sedangkan contingent sequences tergantung pada isyarat sistem lain.

3. Choices

Banyak situasi di mana tindakan yang berbeda harus diikuti sesuai dengan keadaan yang berbeda. Pilihan (choices) dalam plan menunjukkan adanya beberapa pilihan operasi yang harus dilakukan sesuai dengan keadaan.

Gambar 2.4 merupakan analisis tugas kasir supermarket, yang berisi sejumlah choices yang berbeda dalam plan ditunjukkan dalam cara yang berbeda.

4. Optional completion

Banyak pekerjaan yang harus dilakukan tanpa kendala saat melakukannya.

Perlu dilakukan adanya checklist sehingga dapat membantu seseorang dalam melakukan pekerjaannya selangkah demi selangkah tanpa melupakan satu langkah pun. Gambar 2.5 menunjukkan bagaimana penyelesaian tugas opsional dilakukan.

commit to user II-13

Gambar 2.4 Contoh choices

Sumber: Shepherd, 2001

5. Concurrent operations

Plan dalam HTA yang menunjukkan satu atau lebih kegiatan dilakukan secara bersamaan. Hal ini biasa dilakukan dalam rangka penghematan biaya, energi, waktu, keselamatan pekerja, dan kondisi yang mengharuskan satu atau lebih kegiatan dilakukan secara bersamaan. Contoh concurrent operations ditunjukkan pada gambar 2.6.

6. Cycles

Plan dalam HTA yang menunjukkan adanya kegiatan yang dilakukan berulang. Terdapat dua jenis cycles plan, yaitu antara lain:

a. Procedural Cycles

Disebut procedural cycles (siklus prosedural) karena siklus tersebut menghubungkan akhir sebuah prosedur kembali untuk memulainya. Contoh HTA menggunakan procedural cycles plan ditunjukkan pada gambar 2.7.

commit to user b. Remedial cycles

Remedial cycles (siklus perbaikan) menunjukkan bahwa operator terlibat dalam serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang diperlukan. Contoh remedial cycles plan ditunjukkan pada gambar 2.8.

Gambar 2.5 Contoh optional completion

Sumber: Shepherd, 2001

commit to user II-15

Gambar 2.6 Contoh concurrent operations

Sumber: Shepherd, 2001

Gambar 2.7 Contoh procedural cycles

Sumber: Shepherd, 2001

commit to user

Gambar 2.8 Contoh remedial cycles

Sumber: Shepherd, 2001

Notasi plan dapat dibedakan dengan dua cara, yaitu berupa teks dan berupa simbol. Notasi standar digunakan untuk memudahkan dalam interpretasi plan di HTA. Notasi yang digunakan dalam plan dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Notasi Plan HTA

Tipe Plan Notasi

Linear 1 > 2 > 3 > 4

sequential plan 1 then 2 then 3 then 4 Do in order

Non-linear 1/2/3/4 non-sequential plan N/A

Do in any order simultaneous 1 + 2 + 3 + 4 concurrent plan 1 and 2 and 3 and 4

Do at the same time Branching X ? Y > 2 N > 3

Choice plan if X present then 2 else 3 Dp when required

Cyclical 1 > 2 > 3 > 4 > 1 …

Repetitious plan 1 then 2 then 3 then 4 repeat from 1 until Repeat the following until

Selection 1 : 2 : 3 : 4 exclusive plan 1 or 2 or 3 or 4

Choose one of the following

Sumber: Stanton, 2011

commit to user II-17

Dokumen terkait