commit to user
EVALUASI USABILITAS SISTEM INFORMASI KERJA PRAKTEK DAN TUGAS AKHIR (SIKAPTA)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS
MENGGUNAKAN HIERARCHICAL TASK ANALYSIS (HTA)
Skripsi
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
FRANSISKA ENDAH CAHYANINGRUM I0307009
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user ii
commit to user
commit to user iv
commit to user
commit to user vi
KATA PENGANTAR
Terimakasih kepada Tuhan Yesus yang baik karena hanya berkat KasihNya maka karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Segenap rasa terima kasih penulis haturkan pada kesempatan yang indah ini dengan kerendahan hati dan setulusnya kepada:
1. Bapak Dr. Cucuk Nur Rosyidi, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Irwan Iftadi, S.T., M.Eng., dan Bapak Yusuf Priyandari, S.T., M.T.
selaku dosen pembimbing yang selalu berkenan memberikan masukan yang sangat berarti bagi penyusunan skripsi ini dan dengan sabar memberikan pengarahan, bimbingan, dan perbaikan selama penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Rahmaniyah Dwi Astuti, S.T., M.T., dan Ibu Fakhrina Fahma, STP., M.T., selaku dosen penguji yang berkenan memberikan saran, masukan dan perbaikan terhadap skripsi ini.
4. Ibu Azizah Aisyati, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan dalam menempuh studi di Teknik Industri UNS.
5. Papa mama tercinta, terima kasih atas setiap doa yang terucap, kasih sayang yang tercurah, perhatian, nasihat-nasihat dan dukungannya selama ini. You’re the best one I ever had.
6. Mbak Arina yang selalu mensupport dan ”mengoyak-oyak” untuk segera menyelesaikan skripsi ini
7. Niko krebo yang selalu memberikan sindiran sehingga memacu untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
8. Keluarga besar di Solo, Jogja, Jakarta, Bogor, Kalimantan, dan Lampung, terima kasih atas doa, perhatian, bantuan, dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Jon, terima kasih karena tidak pernah lelah memberi semangat.
10. Lala, thanks for your true love gave to me...muachhmuachh :*
11. Elwin, Thammy, dan Nophe, terima kasih buat supportnya selama ini.
Akhirnya selesai juga. Ayo dolann ☺
12. Sally, teman menunggu dosen buat bimbingan. Semangatt terus!!
commit to user
13. Bapak Wakhid A. Jauhari, S.T., M.T., yang telah berkenan membantu dalam mendapatkan informasi berhubungan dengan jabatan koordinator TA.
14. Mbak Tutik, Mbak Yayuk, dan Mbak Rina, yang selalu bersedia direpotkan dengan berbagai pertanyaan yang saja tujukan. Thanks a lot mbak.
15. Teman-teman seperjuangan Teknik Industri angkatan 2007 Reguler dan Nonreguler yang telah bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan studi Strata 1. Semoga kekompakan dan kebersamaan kita selalu terjaga.
16. Seluruh pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala bimbingan, bantuan, kritik, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa maupun siapa saja yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dengan senang hati dan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun.
Surakarta, Januari 2012
Penulis
commit to user viii
ABSTRAK
Fransiska Endah C., NIM : I 0307009. EVALUASI USABILITAS SISTEM INFORMASI KERJA PRAKTEK DAN TUGAS AKHIR (SIKAPTA) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS MENGGUNAKAN HIERARCHICAL TASK ANALYSIS (HTA). Tugas Akhir. Surakarta : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Januari 2012.
Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA) merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer yang dimiliki oleh Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). SIKAPTA ini bertujuan untuk menyampaikan informasi dengan mudah kepada mahasiswa, dosen, dan bagian administrasi terkait mata kuliah Kerja Praktek (KP) dan Tugas Akhir (TA). SIKAPTA telah mengalami lima kali perubahan versi dengan versi terakhir SIKAPTA adalah SIKAPTA v.1.4. Perubahan pada SIKAPTA hanya dilakukan sebagian saja. Apabila terdapat keluhan di salah satu bagian yang penting maka dilakukan perubahan SIKAPTA untuk memperbaiki keluhan tersebut. Belum adanya evaluasi secara menyeluruh terhadap SIKAPTA, mendasari dilakukannya evaluasi SIKAPTA secara menyeluruh terutama terkait masalah usabilitas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Hierarchical Task Analysis (HTA). HTA menghasilkan daftar tugas yang harus dilakukan oleh user dalam mengakses SIKAPTA. Metode HTA didukung dengan guideline usability yang membantu user dalam menemukan masalah-masalah usabilitas selama penggunaan SIKAPTA. Evaluasi SIKAPTA melibatkan tiga jenis user yaitu user admin sebanyak satu orang, mahasiswa sebanyak tiga orang, dan koordinator TA sebanyak satu orang.
Evaluasi SIKAPTA menghasilkan total keluhan yang dialami user sebanyak 31 keluhan yang terdiri dari 4 keluhan dari user admin, 13 keluhan dari user mahasiswa, dan 14 keluhan dari user koordinator TA. Hasil evaluasi SIKAPTA tersebut menunjukkan 12,9% keluhan dialami oleh admin, 41,94%
keluhan dialami oleh mahasiswa, dan 45,16% keluhan dialami oleh koordinator TA. Keluhan user yang tergolong masalah usabilitas tersebar di tugas masing- masing user, yaitu tersebar di 3 tugas admin, 15 tugas mahasiswa, dan 12 tugas koordinator TA.
Kata kunci : evaluasi, SIKAPTA, usabilitas, Hierarchical Task Analysis (HTA).
xvi + 70 halaman; 18 gambar; 8 tabel; lampiran Daftar pustaka : 28 (1991-2011)
commit to user ix
ABSTRACT
Fransiska Endah C., NIM : I 0307009. USABILITY EVALUATION OF SISTEM INFORMASI KERJA PRAKTEK DAN TUGAS AKHIR (SIKAPTA) DEPARTMENT OF INDUSTRIAL ENGINEERING UNS USING HIERARCHICAL TASK ANALYSIS (HTA). Tugas Akhir. Surakarta : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, January 2012.
Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA) is a computer based information system owned by department of industrial engineering Sebelas Maret University (UNS). SIKAPTA is aimed for students, lecturers, and administration staff to manage information easily related college course Kerja Praktek and Tugas Akhir. SIKAPTA has revised for five times with the last version is SIKAPTA v.1.4. Revision to the SIKAPTA only made in a part. If there are complaints in one of the important part then made revision SIKAPTA to improve the complaint. Because there is no evaluation thorough on SIKAPTA, so evaluation SIKAPTA related problems of usability will be done.
This research uses Hierarchical Task Analysis (HTA) approach. The HTA generates task list that users have to do to access SIKAPTA. HTA is supported by guideline usability which helps users to find problems of usability during using SIKAPTA. Evaluation SIKAPTA involving three kinds of user, namely administrator staff as much as 1 person, students as much as 3 persons, and coordinator TA as much as 1 person.
Evaluation of SIKAPTA produce 31 complaints said by user. It consist of 4 complaints from admin, 13 complaints from student, and 14 complaints from coordinator TA. The evaluation result of SIKAPTA indicates 12,9 % complaints from admin, 41,94 % complaints from students, and 45,16 % complaints from coordinator TA. Complaints user which classified usability problems distributed in the task each user, they are distributed in 3 administrator’s task, 15 students’
task, and coordinator TA’s task.
Keywords : evaluation, SIKAPTA, usability, Hierarchical Task Analysis (HTA).
xvi + 70 pages; 18 pictures; 8 tables; appendixes References : 28 (1991-2011)
commit to user x
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL...
LEMBAR PENGESAHAN...
LEMBAR VALIDASI...
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH……
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...
KATA PENGANTAR...
ABSTRAK...
ABSTRACT...
DAFTAR ISI...
DAFTAR TABEL...
DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR TABEL LAMPIRAN...
i ii iii iv v vi viii ix x xiii xiv xv xvi BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... I- 1 1.2 Perumusan Masalah ... I- 3 1.3 Tujuan Penelitian ... I- 3 1.4 Manfaat Penelitian ... I- 3 1.5 Batasan Masalah... I- 4 1.6 Asumsi ... I- 4 1.7 Sistematika Penulisan ... I- 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Jurusan Teknik Industri UNS ... II- 1 2.1.1. Sejarah Jurusan Teknik Industri UNS ... II- 1 2.1.2. Visi dan Misi Teknik Industri ... II- 2 2.1.3. Tujuan Teknik Industri UNS ... II- 2 2.1.4. Lokasi Teknik Industri UNS ... II- 2 2.2. Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir... II- 3 2.3. Pengertian Usability ... II- 4 2.3.1. Usability Evaluation... II- 5
commit to user
2.4. Hierarchical Task Analysis ... II- 6 2.4.1. Definisi Hierarchical Task Analysis ... II- 7 2.4.2. Struktur Hierarchical Task Analysis ... II- 8 2.4.3. Plan ... II- 11 2.5. Software Usability Measurement Inventory (SUMI) ... II- 17 2.6. Jumlah Responden ... II- 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Identifikasi Masalah ... III- 2 3.2 Perumusan Masalah ... III- 2 3.3 Penentuan Tujuan dan Manfaat Penelitian ... III- 2 3.4 Analisis SIKAPTA Menggunakan Hierarchical Task
Analysis (HTA) ... III- 3 3.5 Pembuatan Guideline Usability ... III- 4 3.5.1 Identifikasi Atribut Usability dari Studi Pustaka ... III- 4 3.5.2 Pendeskripsian Atribut ... III- 5 3.5.3 Pengelompokan ke Dimensi Usabilitas Menurut
Nielsen... III- 5 3.5.4 Penentuan Atribut Guideline Usability ... III- 5 3.6 Evaluasi Usabilitas SIKAPTA ... III- 6 3.7 Pemetaan Letak Keluhan pada SIKAPTA ... III- 7 3.8 Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian ... III- 7 3.9 Kesimpulan dan Saran... III- 7
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data ... IV- 1 4.1.1. Hasil Wawancara dan Observasi ... IV- 1 4.1.2. Hasil Studi Pustaka ... IV- 7 4.2 Analisis SIKAPTA Menggunakan Hierarchical Task
Analysis (HTA) ... IV-10 4.2.1. Administrasi ... IV-10 4.2.2. Koordinator TA ... IV-12 4.2.3. Mahasiswa ... IV-14
commit to user xii
4.3 Pembuatan Guideline Usability ... IV-15 4.3.1. Pengumpulan Atribut Awal Usability dari ... IV-15
Study Pustaka
4.3.2. Penterjemahan Atribut SUMI ... IV-15 4.3.3. Pengelompokan ke dalam Dimensi Usability ... IV-15
Menurut Nielsen
4.3.4. Peringkasan Atribut Bermakna Sama ... IV-15 4.4 Hasil Evaluasi Usabilitas SIKAPTA ... IV-18
4.4.1. Hasil Evaluasi Usabilitas SIKAPTA oleh User
Admin ... IV-19 4.4.2. Hasil Evaluasi Usabilitas SIKAPTA oleh User
Mahasiswa ... IV-20 4.4.3. Hasil Evaluasi Usabilitas SIKAPTA oleh User
Koordinator TA ... IV-24 4.5 Pemetaan Letak Keluhan Usabilitas SIKAPTA ... IV-28
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
5.1. Analisis Penentuan Responden... V- 1 5.2. Analisis Penentuan Fokus Evaluasi... V- 2 5.3. Analisis Pembuatan Hierarchical Task Analysis... V- 2 5.4. Analisis Penyusunan Guideline Usability... V- 3 5.5. Sebaran Keluhan Responden... V- 4 5.6. Analisis Kajian Masalah Usabilitas dengan Kebutuhan
User... V- 5 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan……… VI- 1
6.2. Saran……….. VI- 1
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 2.1 Hak Akses User SIKAPTA... II- 4 Tabel 2.2 Notasi Plan HTA... II- 16 Tabel 4.1 Hak Akses User dan Keaktifan Submenu... IV- 8
Tabel 4.2 Atribut SUMI………. IV- 17
Tabel 4.3 Atribut Guideline Usability……… IV- 18 Tabel 4.4 Hasil Evaluasi SIKAPTA oleh Admin... IV- 19 Tabel 4.5 Hasil Evaluasi SIKAPTA oleh Mahasiswa……… IV- 20 Tabel 4.6 Hasil Evaluasi SIKAPTA oleh Koordinator TA………… IV- 24
commit to user xiv
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 2.1. The cycle of task analysis decisions………... II- 9 Gambar 2.2 Contoh fixed sequences………. II- 11 Gambar 2.3 Contoh contingent sequences……… II- 12 Gambar 2.4 Contoh choices……….. II- 13 Gambar 2.5 Contoh optional completion……….. II- 14 Gambar 2.6 Contoh concurrent operations………... II- 15 Gambar 2.7 Contoh procedural cycles……….. II- 15 Gambar 2.8 Contoh remedial cycles……….. II- 16 Gambar 2.9 Kurva banyak pengguna dan masalah usabilitas yang
ditemukan... II- 18 Gambar 3.1. Metodologi Penelitian……… III- 1 Gambar 4.1 Hierarchical Task Analysis Administrasi dalam
Menggunakan SIKAPTA……….. IV-11
Gambar 4.2 Hierarchical Task Analysis Koordinator TA dalam
Menggunakan SIKAPTA……….. IV-12
Gambar 4.3 Hierarchical Task Analysis Mahasiswa dalam
Menggunakan SIKAPTA……….. IV-14
Gambar 4.4 Peta Letak Masalah Usabilitas yang Dialami Admin.... IV-29 Gambar 4.5 Peta Letak Masalah Usabilitas yang Dialami Mahasiswa.. IV-30 Gambar 4.6 Peta Letak Masalah Usabilitas yang Dialami Koodinator
TA... IV-31 Gambar 5.1 Pie Chart Persentase Keluhan SIKAPTA………. V- 4 Gambar 5.2 Grafik perbandingan masalah usabilitas dan kebutuhan
user... V- 6
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Hal Lampiran I - 1 Penterjemahan Atribut……… L1- 1 Lampiran I - 2 Pengelompokan Atribut... L1- 2 Lampiran II Form Evaluasi SIKAPTA……….. L2- 1 Lampiran III Daftar Tugas yang Harus Dikerjakan... L3- 1 Lampiran IV Guidelines Evaluasi Usabilitas SIKAPTA…………. L4- 1 Lampiran V Rekap Hasil Evaluasi... L5- 1
commit to user xvi
DAFTAR TABEL LAMPIRAN
Tabel L-1 Penterjemahan Atribut SUMI………. L1- 1 Tabel L-2 Pengelompokan Atribut Menurut Dimensi Usability
Nielsen……… L1- 2
Tabel L-3 Form Evaluasi User Mahasiswa………. L2- 1 Tabel L-4 Form Evaluasi User Koordinator TA... L2- 2 Tabel L-5 Form Evaluasi User Admin... L2- 3 Tabel L-6 Daftar Tugas Admin... L3- 1 Tabel L-7 Daftar Tugas Mahasiswa... L3- 2 Tabel L-8 Daftar Tugas Koordinator TA... L3- 3 Tabel L-9.1 Rekap Hasil Evaluasi Mahasiswa 1... L5- 1 Tabel L-9.2 Rekap Hasil Evaluasi Mahasiswa 2... L5- 3 Tabel L-9.3 Rekap Hasil Evaluasi Mahasiswa 3... L5- 5 Tabel L-10 Rekap Hasil Evaluasi Koordinator TA... L5- 6 Tabel L-11 Rekap Hasil Evaluasi Admin... L5- 7
commit to user
BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP)
LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN TUGAS AKHIR
EVALUASI USABILITAS SISTEM INFORMASI KERJA PRAKTEK DAN TUGAS AKHIR (SIKAPTA)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS
MENGGUNAKAN HIERARCHICAL TASK ANALYSIS (HTA)
PROGRAM UNGGULAN
Bidang Fokus : Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Peneliti :
Fransiska Endah Cahyaningrum NIM. I 0307009
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta 57126
Telp. (0271) 632110 Faks. (0271) 632110 HP.(085647319060) e-Mail: [email protected]
1 2 3 4
commit to user
LEMBAR PENGESAHAN Buku Catatan Harian Penelitian
(BCHP)
Judul Penelitian : Evaluasi Usabilitas Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA) Jurusan Teknik Industri UNS Menggunakan Hierarchical Task Analysis (HTA)
Program Unggulan :
1. Perancangan produk yang mengedepankan sudut pandang Biomekanika, baik yang dirancang secara manual maupun otomatis.
2. Perancangan Alat Bantu Produksi dan Alat Ukur, baik yang dirancang secara manual maupun otomatis.
3. Perancangan Sistem Logistik dan Supply Chain, baik yang dirancang secara manual maupun otomatis.
No 4 merupakan unggulan selain ke-3 (tiga) dari program unggulan.
Kelompok Bidang Keminatan (KBK) : Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Peneliti : Fransiska Endah Cahyaningrum
Jenis Kelamin : Perempuan
Lama Penelitian : 7 Bulan
Tanggal, Bulan, Tahun Mulai Penelitian
: 1 Juni 2011 Sampai Tanggal, Bulan, Tahun
Selesai Penelitian
: 2 Januari 2012
Tujuan Penelitian : Mengetahui dan memetakan letak masalah- masalah usabilitas yang dialami user SIKAPTA Sasaran Akhir Penelitian : Memberikan informasi mengenai masalah
usabilitas yang terjadi pada SIKAPTA bagi perancang Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA) Jurusan Teknik Industri UNS
1 2 3 4
commit to user
commit to user
SURAT PERNYATAAN KEMAJUAN TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Jurusan Teknik Industri yang menyatakan bahwa:
Nama : Fransiska Endah Cahyaningrum
NIM. : I 0307009
Judul Penelitian : Evaluasi Usabilitas Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA) Jurusan Teknik Industri UNS Menggunakan Hierarchical Task Analysis (HTA)
Bidang Fokus : Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Waktu Penelitian Telah
Jatuh Bulan ke∗)
: 7 bulan
Keterangan
Pembimbing 1 : Irwan Iftadi, ST, M.Eng Pembimbing 2 : Yusuf Priyandari, S.T., M.T.
Akan memenuhi ketentuan :
1. Apabila setelah 3 bulan dari proposal yang telah disetujui oleh pihak jurusan, penelitian saya tidak ada perkembangan sama sekali atau dinyatakan nihil oleh jurusan, maka proposal yang diajukan dapat dinyatakan GUGUR dikarenakan tidak memenuhi syarat waktu untuk dilanjutkan dan saya siap untuk mengajukan proposal ulang kembali.
2. Apabila setelah 6 bulan dari proposal yang telah disetujui oleh pihak jurusan, penelitian saya sangat lambat kemajuannya yang diikuti dengan keterangan dari dosen pembimbing, ataupun setelah seminar tugas akhir tidak ada perkembangan kembali atas segala agenda perbaikan, yang disertai keterangan dari dosen pembimbing, maka proposal yang diajukan atau segala sesuatu dari agenda perbaikan setelah diadakan acara seminar tugas akhir dapat dinyatakan GUGUR dikarenakan tidak memenuhi syarat waktu untuk dilanjutkan dan saya siap untuk mengajukan proposal ulang kembali.
3. Apabila setelah 9 bulan dari proposal yang telah disetujui oleh pihak jurusan, penelitian saya sangat lambat kemajuannya yang diikuti dengan keterangan dari dosen pembimbing, ataupun setelah seminar tugas akhir tidak ada perkembangan kembali atas segala agenda perbaikan, yang disertai keterangan dari dosen pembimbing, maka proposal yang diajukan atau segala sesuatu dari agenda perbaikan setelah diadakan acara seminar tugas akhir dapat dinyatakan GUGUR dikarenakan tidak memenuhi syarat waktu untuk dilanjutkan dan saya siap untuk mengajukan proposal ulang kembali.
4. Apabila setelah perpanjangan waktu ke dua selama 5 bulan, perkembangan penelitian saya sangat lambat kemajuannya yang diikuti dengan keterangan dari dosen pembimbing, atau setelah seminar tugas akhir tidak ada perkembangan kembali atas segala agenda perbaikan yang disertai keterangan dari dosen pembimbing, maka proposal yang diajukan
*) Terhitung dari tanggal dan bulan disyahkannya proposal oleh Koordinator Tugas Akhir
commit to user
commit to user
EVALUASI USABILITAS SISTEM INFORMASI KERJA PRAKTEK DAN TUGAS AKHIR (SIKAPTA)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS
MENGGUNAKAN HIERARCHICAL TASK ANALYSIS (HTA)
Skripsi
FRANSISKA ENDAH C.
I0307009
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan uraian tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan penelitian.
1.1. LATAR BELAKANG
Informasi merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam sebuah instansi. Informasi yang terorganisasi dengan baik dapat membantu berbagai pihak dalam memahami isi dari informasi tersebut. Sekarang ini telah banyak diciptakan suatu sistem informasi untuk mengorganisasikan sebuah informasi agar dapat diterima oleh berbagai pihak dengan mudah. Kinerja suatu instansi dapat ditingkatkan dengan adanya sistem informasi.
Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA) merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer yang dimiliki oleh Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). SIKAPTA ini bertujuan untuk menyampaikan informasi dengan mudah kepada mahasiswa, dosen, dan bagian administrasi terkait mata kuliah Kerja Praktek (KP) dan Tugas Akhir (TA).
SIKAPTA menyediakan semua surat-surat atau berkas-berkas yang diperlukan dalam mengajukan Kerja Praktek dan Tugas Akhir (KP-TA), seminar KP-TA, sidang TA, dan lain sebagainya. Melalui SIKAPTA, dosen pembimbing dapat memonitor progress KP/TA mahasiswa yang dibimbingnya. Koordinator KP-TA pun juga dapat mengetahui penyebaran minat pengerjaan KP-TA mahasiswa ke dalam bidang keminatan yang ada, seperti Optimasi dan Perancangan Sistem Informasi, Sistem Logistik dan Bisnis, Perencanaan dan Perancangan Produk, Sistem Produksi, Sistem Perancangan Kerja dan Ergonomi, dan Sistem Kualitas (Prasetyo, 2010).
SIKAPTA mulai digunakan di Jurusan Teknik Industri UNS pada 1 Maret 2009 (Teknik Industri, 2011). SIKAPTA telah mengalami lima kali perubahan versi dengan versi terakhir SIKAPTA adalah SIKAPTA v.1.4. Perubahan pada SIKAPTA hanya dilakukan sebagian saja. Apabila terdapat keluhan di salah satu bagian yang penting maka dilakukan perubahan SIKAPTA untuk memperbaiki
commit to user I-2
keluhan tersebut. SIKAPTA pertama kali release adalah SIKAPTA versi 1.0.
SIKAPTA versi 1.0 masih berupa trial kemudian diperbaiki pemrogramannya karena masih terdapat kesalahan-kesalahan logika pemrograman yang menyebabkan SIKAPTA belum dapat digunakan dengan baik menjadi SIKAPTA versi 1.1. SIKAPTA versi 1.2 mengalami perbaikan dalam kesalahan kop surat, kemudahan pencetakan form pendaftaran proposal TA setiap saat, penghapusan file help, dan beberapa perbaikan modul. SIKAPTA versi 1.3 telah mengalami perbaikan pada form kelengkapan KP dan TA bagian tanggal, perbaikan periode wisuda pada form pendaftaran sidang TA, dan adanya perbaikan kesalahan pengetikan. SIKAPTA versi 1.3 inilah yang sudah dapat dioperasikan. Namun SIKAPTA versi 1.3 masih saja mengalami beberapa keluhan sehingga perlu dilakukan perbaikan lagi menjadi SIKAPTA versi 1.4 karena terdapat adanya keluhan seperti tidak munculnya judul TA pada form nilai seminar dan sidang.
Sistem perbaikan yang hanya sebagian ini kurang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang sering dialami oleh user. Masing-masing user akan melaporkan segala keluhan yang dialami kepada user admin. Namun, keluhan- keluhan tersebut belum terekam dengan baik sehingga user admin hanya akan melaporkan keluhan-keluhan yang paling sering dikeluhkan. Belum terakomodasinya masalah-masalah pengguna SIKAPTA dengan perbaikan yang hanya sebagian, mendasari dilakukannya evaluasi SIKAPTA secara menyeluruh terutama terkait masalah usabilitas. Evaluasi usabilitas SIKAPTA secara menyeluruh ini diharapkan dapat mengakomodasi setiap masalah yang dialami user. Usabilitas, menurut ISO 9241-11 (1998) yang dikutip oleh Wikipedia (2011), adalah tingkatan suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan efektifitas, efisiensi, dan kepuasan pada suatu konteks penggunaan yang spesifik. Hal ini sangat berkaitan dengan tujuan dari perancangan SIKAPTA yaitu dapat mengelola data dengan baik untuk menghasilkan informasi yang akurat dan tersaji dengan cepat (Prasetyo, 2010).
Apabila pengguna SIKAPTA dapat menggunakannya secara efektif dan efisien maka tujuan perancangan SIKAPTA dapat tercapai, yaitu informasi yang akurat dan cepat didapat.
commit to user
Saat ini beberapa penelitian untuk mengevaluasi usabilitas telah dilakukan dengan berbagai metode yaitu Hierarchical Task Analysis (HTA), Focus Group Discussion (FGD), GOMS (Goals, Operators, Methods, Selection rules). HTA merupakan suatu metode sistematis untuk menggambarkan bagaimana pekerjaan diselenggarakan untuk memenuhi tujuan keseluruhan pekerjaan (Embrey, 2000).
FGD adalah metode pengumpulan data semi-struktural dimana pengguna dikumpulkan untuk mendiskusikan isu-isu dan keprihatinan dari tema kunci berdasarkan daftar yang dibuat oleh peneliti (Kumar, 1987). GOMS merupakan suatu metode yang menggambarkan pengetahuan prosedural pengguna sehingga dapat diketahui seberapa mampu menggunakan suatu sistem komputer. Metode yang digunakan dalam mengevaluasi usabilitas SIKAPTA adalah Hierarchical Task Analysis (HTA). HTA dipilih karena dianggap yang paling sesuai dengan keadaan SIKAPTA di mana terdapat langkah-langkah yang terstruktur dalam menyelesaikan setiap tugas di SIKAPTA.
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana melakukan evaluasi usabilitas Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA) Teknik Industri UNS menggunakan Hierarchical Task Analysis (HTA)?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui masalah-masalah usabilitas yang dialami oleh user dalam menggunakan SIKAPTA Teknik Industri UNS.
2. Memetakan letak masalah-masalah usabilitas yang dialami oleh user dalam menggunakan SIKAPTA Teknik Industri UNS.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian tugas akhir ini adalah hasil evaluasi SIKAPTA dapat dijadikan acuan bagi perancang SIKAPTA dalam melakukan perancangan ulang SIKAPTA agar lebih usable.
commit to user I-4 1.5. BATASAN
Adapun batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Responden yang dipilih adalah pengguna SIKAPTA yang meliputi koordinator TA, mahasiswa TI UNS angkatan 2007, dan administrator (bagian Tata Usaha TI UNS).
2. Evaluasi usabilitas SIKAPTA difokuskan pada layanan informasi Tugas Akhir (TA).
1.6. ASUMSI
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Software SIKAPTA yang digunakan selama penelitian tidak mengalami perubahan, yaitu SIKAPTA versi 1.4.
2. Kecepatan internet selama masa evaluasi adalah sama.
1.7. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan urutan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, penetapan asumsi-asumsi serta sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memberikan penjelasan secara terperinci mengenai teori-teori yang dipergunakan sebagai landasan pemecahan masalah serta memberikan penjelasan secara garis besar metode yang digunakan oleh penulis sebagai kerangka pemecahan masalah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab metodologi penelitian merupakan langkah pemecahan masalah yang terstruktur setahap demi setahap, dalam proses pelaksanaan pemecahan masalah dijelaskan dalam bentuk flowchart metodologi penelitian yang menguraikan gambaran tahapan proses penelitian.
commit to user
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini membahas tentang pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan untuk mengevaluasi usabilitas SIKAPTA.
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini menganalisis hasil pengolahan data dan menginterpretasi hasil dari penelitian.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan terhadap hasil penelitian serta saran-saran perbaikan untuk penelitian selanjutnya.
commit to user II-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian, sebagai landasan dan dasar pemikiran untuk membahas serta menganalisis permasalahan yang ada.
2.1. Gambaran Umum Jurusan Teknik Industri UNS 2.1.1. Sejarah Jurusan Teknik Industri UNS
Teknik Industri (TI) Universitas Sebelas Maret (UNS) didirikan pada bulan Juni 1998 dengan Nomor SK Pendirian Program Studi 53/DIKTI/Kep/1998 tertanggal 23 Pebruari 1998 yang ditandatangani oleh Dirjen DIKTI. Pendirian TI UNS dilandasi perlunya menyediakan sumber daya manusia yang dapat memenuhi kebutuhan dunia industri di Indonesia atau lebih khusus di Kota Surakarta serta kebutuhan dalam peningkatan efektivitas dan efisiensi aktivitas produksi juga menjadi salah satu pendorong munculnya disiplin ini. Disiplin keilmuan Teknik Industri muncul dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan tenaga-tenaga ahli dan terampil dalam hal perancangan, pengorganisasian, pengoperasian serta pengendalian suatu sistem produksi/industri yang luas dan kompleks (Teknik Industri UNS, 2010).
Menurut American Institute of Industrial Engineering (AIIE), Teknik Industri adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perancangan, perbaikan dan instalasi sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, metode, alat, bahan, informasi, dan energi (udayton.edu). Disiplin ilmu Teknik Industri pada dasarnya memberikan bekal pada seseorang menyelesaikan suatu permasalahan industri dengan pendekatan sistem (system approach).
Disiplin ini melihat permasalahan industri ditinjau dari aspek-aspek teknis sesuai dengan atribut ilmu keteknikan (engineering) yang disandangnya dan juga aspek- aspek non teknis yaitu kondisi sosio ekonomi. Wawasan Tekno-Sosio Ekonomi tersebut akhirnya menjadi ciri yang cukup terlihat pada profesi Teknik Industri.
Industri yang dimaksud dalam disiplin ilmu Teknik Industri mencakup semua tipe usaha/produksi yang ada, baik yang bergerak di sektor produksi barang jadi
commit to user
(industri manufaktur) ataupun jasa pelayanan (service industry). Oleh karena itu, bidang pekerjaan yang bisa ditangani disiplin ini sangat luas seperti pabrik manufaktur, rumah sakit, jasa bank/asuransi, jasa transportasi/distribusi, organisasi pemerintahan dan sebagainya (Teknik Industri UNS, 2010).
2.1.2. Visi dan Misi Teknik Industri
Visi dan misi Teknik Industri UNS adalah sebagai berikut:
1. Visi Teknik Industri UNS adalah :
"Kompetensi dalam pendidikan tinggi Teknik Industri yang berorientasi pada pengembang sistem manufaktur"
2. Misi Teknik Industri UNS adalah:
a. Melaksanakan pendidikan tinggi Teknik Industri yang berorientasi pada pengembanagan Sistem Manufaktur.
b. Melaksanakan Berbagai Penelitian dan Pengembangan keilmuan Sistem Manufaktur.
c. Mengaplikasikan hasil-hasil penelitian tentang Sistem Manufaktur pada Industri yang dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat (Teknik Industri UNS, 2010).
2.1.3. Tujuan Teknik Industri UNS Tujuan Teknik Industri UNS adalah:
1. Menghasilkan Sarjana yang mempunyai wawasan dan kompetensi Teknik Industri dalam bidang Sistem Manufaktur.
2. Menghasilkan berbagai karya dari berbagai hasil penelitian dan pengembangan keilmuan Sistem Manufaktur.
3. Meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan hasil-hasil penelitian tentang Sistem Manufaktur pada Industri yang dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat (Teknik Industri UNS, 2010).
2.1.4. Lokasi Teknik Industri UNS
Jurusan Teknik Industri UNS mempunyai lokasi yaitu di Gedung I Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta.
commit to user II-3
2.2. Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir
Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA) merupakan suatu software aplikasi yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai Kerja Praktek (KP) dan Tugas Akhir (TA) di Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret (TI UNS). Aplikasi SIKAPTA yang dikembangkan dapat digunakan pada jaringan lokal (local area network) Teknik Industri UNS secara intranet dan juga pada jaringan luas (wide area network) melalui jaringan internet.
SIKAPTA dapat diakses di komputer di Jurusan Teknik Industri, namun dapat juga diakses di komputer manapun yang telah terdapat software SIKAPTA dan terkoneksi secara online.
SIKAPTA memudahkan mahasiswa, dosen, dan admin (bagian Tata Usaha) dalam mengelola Kerja Praktek dan Tugas Akhir. Mahasiswa dapat mengetahui jadwal seminar KP, jadwal seminar TA, sidang TA, mendaftar KP, mendaftar TA, dan berbagai informasi mengenai KP dan TA. Dosen dapat mengetahui siapa saja mahasiswa bimbingannya, memantau progress mahasiswa bimbingan KP atau TA, meng-input nilai KP atau TA, dan beberapa informasi lain terkait KP dan TA. Admin juga dimudahkan dalam menyiapkan surat/form terkait pelaksanaan KP dan TA. SIKAPTA secara resmi efektif sejak tahun 2010.
User SIKAPTA antara lain : 1. Admin
Admin adalah bagian Tata Usaha (TU) TI UNS yang bertugas mengelola KP dan TA dengan memvalidasi dan mengeluarkan surat/form yang berkaitan dengan KP dan TA.
2. Mahasiswa Teknik Industri UNS
Mahasiswa dapat mengakses informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan KP dan TA di Teknik Industri UNS.
3. Dosen Teknik Industri UNS
Yang termasuk dosen Teknik Industri adalah koordinator KP, koordinator TA, dan dosen pembimbing KP dan TA.
User SIKAPTA memiliki hak akses masing-masing dalam menjalankan SIKAPTA. Berikut hak akses dari masing-masing user:
commit to user
Tabel 2.1 Hak Akses User SIKAPTA
Menu Sub Menu
Hak Akses Admin
(TU) Mahasiswa Dosen Koord.
KP
Koord.
TA
Tugas Akhir Cetak Kartu Monitoring Seminar TA v v v
Pendaftaran Proposal TA v
Penetapan Dosen Pembimbing TA v
Pengumuman Pembimbing TA v v v v v
Pendaftaran Seminar TA v
Check List Pendaftaran Seminar TA v
Penetapan Dosen Penguji TA v
Input Jadwal Seminar TA v
Jadwal Seminar TA v v v v v
Pendaftaran Sidang TA v
Check List Pendaftaran Sidang TA v
Input Jadwal Sidang TA v
Jadwal Sidang TA v v v v v
Kelengkapan TA v
Lihat Progress TA v v v v
Rekapitulasi Dosen Penguji TA v v v
Distribusi Tugas Akhir v
Cetak Lembar Validasi dan Pengesahan v
Koreksi Bidang Keminatan TA v
Disposisi dan Pembatalan TA v
Input Nilai TA v
Revisi judul TA v
Input Abstrak TA v
Pengumpulan Laporan TA v
Sumber: Prasetyo, 2010
2.3. Pengertian Usability
Menurut ISO 9241-11 (1998) yang dikutip oleh Wikipedia (2011), usability adalah tingkatan suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan efektifitas, efisiensi, dan kepuasan pada suatu konteks penggunaan yang spesifik. Konteks penggunaan terdiri dari pengguna, tugas, peralatan (hardware, software, dan material), dan lingkungan fisik serta sosial yang mempengaruhi usability produk dalam sistem kerja.
Menurut Nielsen (1993) usability adalah atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur seberapa mudah penggunaan suatu antar muka (interface). Kata
“Usability” juga merujuk pada suatu metode untuk meningkatkan kemudahan pemakaian selama proses desain. Usability diukur dengan lima kriteria, yaitu:
Learnability, Efficiency, Memorability, Errors, dan Satisfaction.
a. Learnability mengukur tingkat kemudahan melakukan tugas-tugas sederhana ketika pertama kali menemui suatu desain.
commit to user II-5
b. Efficiency mengukur kecepatan mengerjakan tugas tertentu setelah mempelajari desain tersebut.
c. Memorability melihat seberapa cepat pengguna mendapatkan kembali kecakapan dalam menggunakan desain tersebut ketika kembali setelah beberapa waktu.
d. Errors melihat seberapa banyak kesalahan yang dilakukan pengguna, separah apa kesalahan yang dibuat, dan semudah apa mereka mendapatkan penyelesaian.
e. Satisfaction mengukur tingkat kepuasan dalam menggunakan desain.
2.3.1. Usability Evaluation
Dalam The Usability First Glossary (2005) dikatakan bahwa usability evaluation dapat dilakukan dalam berbagai tahap, sebelum dan sesudah desain dan juga saat proses perbaikan desain. Dalam memilih metode evaluasi harus diperhatikan biaya tidak hanya dalam kaitannya dengan waktu dan material yang digunakan, tetapi juga kaitannya dengan pengguna karena biaya dapat menyebabkan kegagalan dalam menarik pengguna untuk kembali menggunakan software tertentu. Beberapa metode dalam evaluasi usabilitas diantaranya:
a. Teori penelusuran
Adalah satu pendekatan untuk mengevaluasi suatu interface dengan memecah dan meneliti aksi yang dilakukan pengguna saat harus menggunakan suatu sistem untuk melaksanakan tugas tertentu.
b. Fokus Grup
Mengumpulkan pengguna dalam suatu group diskusi untuk mendengarkan feedback mereka, reaksi dari suatu desain dan mendiskusikan pilihan mereka.
Fokus group berguna untuk menelusur masalah lebih lanjut yang tidak muncul saat wawancara.
c. GOMS
Merupakan suatu teknik dalam memodelkan dan mendeskripsikan kinerja manusia saat melaksanakan suatu tugas. GOMS merupakan kependekan dari Goals, Operators, Methods, and Selection Rules.
commit to user d. Prototyping
Menyertakan perbaikan representative dari suatu sistem yang bertujuan hanya untuk percobaan dan dapat dimulai dari sketsa sederhana sampai sistem fungsional sepenuhnya.
e. Analisis tugas
Mengevaluasi bagaimana pemakai menggunakan suatu software. Analisis dilakukan dengan menentukan tujuan dan tugas yang harus dilakukan, kemudian membuat rekomendasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan user-friendlines.
f. User testing
Mengamati interaksi pengguna dengan sistem sementara ahli usabilitas mengamati dan mencatat aksi yang dilakukan.
2.4. Hierarchical Task Analysis
Hierarchical Task Analysis (HTA) adalah salah satu metode analisis tugas.
HTA merupakan metode sistematis untuk menggambarkan bagaimana pekerjaan diselenggarakan dalam rangka memenuhi tujuan keseluruhan pekerjaan. Hal ini melibatkan identifikasi tujuan keseluruhan tugas, kemudian berbagai su-tugas dan kondisi di bawahnya yang harus mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan cara ini, perencanaan tugas-tugas kompleks dapat direpresentasikan sebagai hirarki operasi (hal-hal yang harus dilakukan dalam sistem) dan plan (kondisi yang diperlukan untuk melakukan operasi tersebut). HTA mendeskripsikan apa yang operator perlu lakukan dalam bentuk aktivitas fisik maupun kognitif untuk mencapai goal sistem (Embrey, 2000).
HTA dimulai dengan menetapkan tujuan umum yang harus dicapai, kemudian menggambarkan serangkaian sub-operasi dan plan yang dilakukan.
Plan merupakan komponen penting dari HTA karena menggambarkan sumber informasi yang harus dilakukan pekerja untuk memberi isyarat kebutuhan berbagai kegiatan. Setiap sub-operasi dapat di-breakdown lagi sesuai keperluan analis. Keluaran HTA adalah hirarki task, subtask dan plan yang menggambarkan urutan dan kondisi yang memungkinkan subtask berjalan.
Tujuan HTA adalah untuk menerapkan metode pemeriksaan pekerjaan yang mengkombinasikan penggambaran aktivitas manusia dengan pemahaman
commit to user II-7
tujuan kerja dalam organisasi dan sistem yang dilakukan. Metode analisis ini juga dimaksudkan untuk menyediakan cara praktis mengidentifikasi permasalahan yang kemudian dapat diatasi dengan solusi faktor manusia.
2.4.1. Definisi Hierarchical Task Analysis
Setiap diskusi metode dan alat-alat Hierarchical Task Analysis (HTA) harus terlebih dahulu mempertimbangkan asal-usul HTA dan penggunaan bentuk teknik HTA. HTA umumnya dianggap berasal dari Annett dan Duncan (1967), yang dasarnya tetap mengarah ke paham Taylor pada awal tahun 1900-an (Hone dkk., 2004).
Menurut Hone dkk. (2004), terdapat perbedaan penting antara HTA dari Annett dan Duncan (1967) dan HTA dari Taylor, yaitu:
1. Taylor fokus pada mengoptimalkan proses manufaktur dengan membuatnya mungkin bagi satu operasi untuk melakukan tugas kecil yang sama secara konsisten dan berulang-ulang.
2. Annett dan Duncan fokus pada memungkinkan pelatihan tugas yang kompleks dengan menguraikan ke dalam satu set komponen tugas yang kemudian dapat dilatih.
Terdapat tiga prinsip utama yang mengatur analisis menurut Annett dkk.
(1971) yang dikutip dalam Hone dkk. (2004) dinyatakan sebagai berikut:
1. Pada tingkat tertinggi kita memilih untuk mempertimbangkan tugas yang terdiri dari operasi dan operasi didefinisikan dalam hal tujuannya.
Tujuannya menyiratkan tujuan sistem dalam beberapa riil unit produksi, kualitas atau kriteria lainnya.
2. Operasi dapat dipecah menjadi sub-operasi masing-masing ditentukan oleh sub-tujuan lagi diukur secara riil oleh kontribusinya terhadap output atau tujuan sistem secara keseluruhan, dan terukur dalam hal standar kinerja dan kriteria.
3. Hubungan penting antara operasi dan sub-operasi adalah benar-benar hubungan hirarkis. Tugas tidak selalu berurutan meskipun tugas sering prosedural dimana sub-tujuan harus dicapai dalam urutan.
commit to user 2.4.2. Struktur Hierarchical Task Analysis
Shepherd (2001) mengilustrasikan siklus utama dari pengambilan keputusan yang digunakan dalam HTA yang ditunjukkan pada gambar 2.1.
Tujuan keseluruhan ditetapkanterlebih dahulu. Jika tidak ada masalah terhadap cara yang dilakukan, maka tindakan selanjutnya tidak perlu. Jika ada masalah, maka analis dapat memeriksa interaksi tugas manusia dan kinerja operasi yang mendukung, dalam rangka menentukan apakah masalah ini dapat diidentifikasi atau apakah solusi desain dapat disodorkan. Jika tidak ada hipotesis lebih lanjut, biasanya karena goal-nya masih terlalu kasar untuk tingkat keterangan wawasan yang cukup, kemudian melakukan redeskripsi ke subgoals dan rencana.
Keterangan:
1. Mengidentifikasi tujuan utama yang akan dianalisis
Langkah pertama dalam menganalisa tugas adalah mengidentifikasi dan fokus pada tujuan utama dari analisis. Terdapat dua perbedaan tujuan, yaitu tujuan sistem dan tujuan operator.
2. Menyelidiki kendala
Operator mengalami kendala dalam membuat tanggapan dan pada pilihan yang dapat dipilih analis dalam membuat rekomendasi. Misal, kondisi lingkungan yang buruk secara langsung dapat mempengaruhi persepsi. Jika iluminasi buruk, operator mungkin tidak mampu membedakan sinyal penting.
Jika analis dapat menyadari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, maka pengetahuan ini dapat dibawa ke analisis tugas sebagai sarana untuk lebih memahami masalah dengan tugas. Batasan desain merupakan faktor-faktor yang membatasi pilihan desain yang dapat dilakukan. Misalnya, batasan pekerja, teknis, dan budaya.
3. Menilai apakah tujuan dapat diterima
Penekanan dilakukan pada pentingnya analis membuat keputusan rasional mengenai apakah operasi atau tujuan harus diperiksa. Penekanan ditempatkan pada aturan P × C yang mempertimbangkan probabilitas kinerja yang tidak memadai dan biaya kinerja yang tidak memadai.
commit to user II-9
1. Identify the main goal to be
analysed
10. Identify and state next goal to
be examined
2. Explore its constraints
3. Judge whether the goal will be met to an acceptable
standard given prevailing circumstances
4. Cease further analysis at the
point
5.Examine the human-task
interaction
6. Estimate the cost-enefits of the
hypotheses
8. Attempt to redescribe the
goal 7. Record the
hypotheses and cease further analysis at this
point
9. Seek advice or review constraints One or more hypotheses have
been identified to enable current performance to become
acceptable
No acceptable hypothesis has beeb selected An acceptable (or
best) hypothesis has been selected
Redescription was succesful
Constraints are relaxed Redescription was
unsuccesful Current performance is
acceptable
Current performance is unacceptable
Are there further goals remaining to
be examined?
yes
no
Finish task analysis-move on
to development and evaluation
Gambar 2.1 The cycle of task analysis decisions
Sumber: Shepherd, 2001
commit to user 4. Menghentikan analisa lebih lanjut pada titik ini
Jika, setelah Tahap 3, nilai P × C diterima maka analisis tujuan tertentu dapat berhenti. Sebagai analis yang mendalami tugas, hasil ini akan muncul lebih sering sampai semua tugas ditangani dengan cukup rinci.
5. Memeriksa operasi dan interaksi manusia-tugas
Pemeriksaan harus mempertimbangkan operasi dan interaksi manusia- tugas untuk menghasilkan hipotesis yang akan mengatasi kekurangan kinerja atau membantu membuat penilaian tentang penyebab kelemahan dalam sebuah kinerja.
6. Memperkirakan manfaat-biaya
Salah satu hasil umum yang mengikuti pemeriksaan interaksi manusia- tugas adalah peningkatan kinerja. Aspek penting dari analisis tugas adalah analisis biaya-manfaat diterapkan pada hipotesis dalam pertimbangan. Jika biaya sebuah inovasi melebihi manfaatnya, maka inovasi tidak layak dilakukan.
Biaya meliputi modal dan biaya berulang yang terkait dengan inovasi dan biaya yang akan terjadi sebagai konsekuensi dari risiko yang masih akan berhasil. Selain itu, manfaat dapat meliputi peningkatan produktivitas, tetapi juga akan mencakup manfaat tersembunyi seperti keahlian tambahan perusahaan yang telah diperoleh sebagai hasil inovasi.
7. Merekam hipotesis dan menghentikan analisis lebih lanjut pada titik ini Jika hipotesis diterima, maka analis dapat berhenti pada titik itu. Analis harus mencatat hipotesis dan kemudian melanjutkan.
8. Mencoba untuk redeskripsi tujuan lagi
Jika analis tidak mampu menghasilkan hipotesis yang cocok, lakukan redeskripsi tujuan ke dalam subgoals dan rencana lagi.
9. Mencari saran atau meninjau kendala
Terkadang mustahil untuk analis melakukan redeskripsi. Hal ini mungkin karena analis tidak dapat mengetahui cara redeskripsi atau mungkin karena tidak mengetahui cara melihat kendala dalam sumber daya. Untuk mengatasi masalah tersebut, analis dapat meminta saran. Saran tersebut dapat memberikan bantuan dalam menyarankan metode redeskripsi, atau mungkin
commit to user II-11
memberikan pemeriksaan yang lebih akut dari interaksi manusia-tugas, yang mengarah ke hipotesis desain. Redeskripsi operasi atau tujuan adalah keterampilan yang berkembang dengan pengalaman.
10. Mengidentifikasi tujuan berikutnya yang akan diperiksa
Setelah HTA berlangsung dan redeskripsi pertama telah selesai, analis harus memilih subgoals tersisa mana yang harus diberikan perhatian.
2.4.3. Plan
Plan di HTA menunjukkan bagaimana operasi di bawahnya diatur untuk memenuhi tujuan umum mereka. Plan terdiri dari sejumlah batasan waktu dan hubungan urutan. Misalnya, dalam beberapa plan suboperation dilakukan secara berurutan, sementara di plan lain mungkin butuh untuk dilakukan bersama-sama.
Dalam plan lain operasi bergantung pada sistem tertentu yang terjadi. Waktu dan elemen urutan dapat dikombinasikan dengan cara yang berbeda dalam tugas yang sebenarnya untuk memperhitungkan berbagai jenis kinerja operator. Beberapa macam plan menurut Shepherd (2001) antara lain sebagai berikut:
1. Fixed sequences
Sebuah komponen fixed sequences dalam plan adalah di mana operasi kedua dilakukan ketika gol pertama telah berhasil dicapai. Berikut diberikan contoh mengenai fixed sequences plan:
Gambar 2.2 Contoh fixed sequences
Sumber: Shepherd, 2001
2. Contingent sequences
Elemen urutan kontingen di mana operasi berikutnya ditandai oleh sebuah peristiwa selain feedback dari operasi sebelumnya. Berikut diberikan contoh mengenai contingent sequences:
commit to user
Gambar 2.3 Contoh contingent sequences
Sumber: Shepherd, 2001
Perbedaan antara fixed sequences dengan contingent sequences adalah bahwa pada fixed sequences, operasi selanjutnya tergantung feedback operasi sebelumnya sedangkan contingent sequences tergantung pada isyarat sistem lain.
3. Choices
Banyak situasi di mana tindakan yang berbeda harus diikuti sesuai dengan keadaan yang berbeda. Pilihan (choices) dalam plan menunjukkan adanya beberapa pilihan operasi yang harus dilakukan sesuai dengan keadaan.
Gambar 2.4 merupakan analisis tugas kasir supermarket, yang berisi sejumlah choices yang berbeda dalam plan ditunjukkan dalam cara yang berbeda.
4. Optional completion
Banyak pekerjaan yang harus dilakukan tanpa kendala saat melakukannya.
Perlu dilakukan adanya checklist sehingga dapat membantu seseorang dalam melakukan pekerjaannya selangkah demi selangkah tanpa melupakan satu langkah pun. Gambar 2.5 menunjukkan bagaimana penyelesaian tugas opsional dilakukan.
commit to user II-13
Gambar 2.4 Contoh choices
Sumber: Shepherd, 2001
5. Concurrent operations
Plan dalam HTA yang menunjukkan satu atau lebih kegiatan dilakukan secara bersamaan. Hal ini biasa dilakukan dalam rangka penghematan biaya, energi, waktu, keselamatan pekerja, dan kondisi yang mengharuskan satu atau lebih kegiatan dilakukan secara bersamaan. Contoh concurrent operations ditunjukkan pada gambar 2.6.
6. Cycles
Plan dalam HTA yang menunjukkan adanya kegiatan yang dilakukan berulang. Terdapat dua jenis cycles plan, yaitu antara lain:
a. Procedural Cycles
Disebut procedural cycles (siklus prosedural) karena siklus tersebut menghubungkan akhir sebuah prosedur kembali untuk memulainya. Contoh HTA menggunakan procedural cycles plan ditunjukkan pada gambar 2.7.
commit to user b. Remedial cycles
Remedial cycles (siklus perbaikan) menunjukkan bahwa operator terlibat dalam serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang diperlukan. Contoh remedial cycles plan ditunjukkan pada gambar 2.8.
Gambar 2.5 Contoh optional completion
Sumber: Shepherd, 2001
commit to user II-15
Gambar 2.6 Contoh concurrent operations
Sumber: Shepherd, 2001
Gambar 2.7 Contoh procedural cycles
Sumber: Shepherd, 2001
commit to user
Gambar 2.8 Contoh remedial cycles
Sumber: Shepherd, 2001
Notasi plan dapat dibedakan dengan dua cara, yaitu berupa teks dan berupa simbol. Notasi standar digunakan untuk memudahkan dalam interpretasi plan di HTA. Notasi yang digunakan dalam plan dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Notasi Plan HTA
Tipe Plan Notasi
Linear 1 > 2 > 3 > 4
sequential plan 1 then 2 then 3 then 4 Do in order
Non-linear 1/2/3/4 non-sequential plan N/A
Do in any order simultaneous 1 + 2 + 3 + 4 concurrent plan 1 and 2 and 3 and 4
Do at the same time Branching X ? Y > 2 N > 3
Choice plan if X present then 2 else 3 Dp when required
Cyclical 1 > 2 > 3 > 4 > 1 …
Repetitious plan 1 then 2 then 3 then 4 repeat from 1 until Repeat the following until
Selection 1 : 2 : 3 : 4 exclusive plan 1 or 2 or 3 or 4
Choose one of the following
Sumber: Stanton, 2011
commit to user II-17
2.5. Software Usability Measurement Inventory (SUMI)
Software Usability Measurement Inventory (SUMI) adalah kuesioner standar untuk mengukur kualitas software seperti yang dialami oleh pengguna.
SUMI adalah penerus dari serangkaian kuesioner yang telah dibangun di atas ide asli (pertama kali dirumuskan pada akhir tahun 1970-an) dimana tes psikologi dapat digunakan untuk mengevaluasi sistem komputer dengan mengukur disposisi perilaku pengguna akhir. SUMI adalah satu set 50 pertanyaan yang harus dijawab dengan salah satu dari tiga pilihan: setuju, tidak tahu atau tidak setuju (Siebes, 2004).
SUMI telah menjadi standar de facto dalam pengukuran kualitas software dan telah digunakan oleh konsumen / konsultan (misalnya untuk menilai produk baru, membuat perbandingan antara versi-versi software, serta oleh pengembang software (untuk pengaturan dan memverifikasi standar kualitas, menyoroti aspek baik / buruk dari sebuah antarmuka) (www.sumi.ucc.ie). Setiap jenis aplikasi dapat dievaluasi dengan menggunakan SUMI asalkan memiliki input pengguna melalui perangkat keyboard atau pointing, tampilan pada layar, dan beberapa input dan output antara memori sekunder dan perangkat periferal (Veenendaal, 1998).
Beberapa keuntungan menggunakan Software Usability Measurement Inventory (SUMI) menurut Arh (2008) adalah sebagai berikut:
1. Mudah digunakan, tidak banyak biaya yang diperlukan.
2. Selama pengujian, penekanan terdapat pada menemukan cacat atau kekurangan. SUMI memberikan pendapat objektif.
3. Kuesioner sumi tersedia dalam beberapa bahasa, yaitu bahasa Inggris, Italia, Belanda, Spanyol, Perancis, Jerman, Yunani, Swedia dan US Inggris. Terjemahan telah dianalisis untuk memastikan bahwa perubahan yang berarti tidak terjadi pada satu pertanyaan (Siebes, 2004).
2.6. Jumlah Responden
Pengujian usabilitas adalah pemborosan sumber daya yang rumit. Hasil terbaik datang dari pengujian tidak lebih dari lima pengguna dan berjalan sebagai sebuah tes kecil sesuai kemampuan (Nielsen, 2000).
commit to user
Dalam studi sebelumnya, Tom Landauer, dan Nielsen menunjukkan bahwa sejumlah masalah usabilitas yang ditemukan dalam tes usabilitas dengan pengguna n adalah: N (1 - (1-L) n) di mana N adalah jumlah total masalah usabilitas dalam desain dan L adalah proporsi masalah usability ditemukan ketika pengujian single user. Nilai khas L adalah 31%, rata-rata di sejumlah besar proyek yang sudah dipelajari (Nielsen, 2000). Plot kurva untuk L = 31% memberikan hasil sebagai berikut:
Gambar 2.9 Kurva banyak pengguna dan masalah usabilitas yang ditemukan
Sumber: Nielsen, 2000
Pengumpulan data dari tes pengguna tunggal akan didapat hampir sepertiga dari semua yang ada untuk mengetahui masalah usabilitas dari desain.
Ketika menguji pengguna kedua, akan ditemukan bahwa pengguna tersebut melakukan beberapa hal yang sama seperti pengguna pertama. Namun akan ada wawasan baru dari apa yang dilakukan oleh orang kedua dan tidak ditemukan pada orang pertama. Jadi pengguna kedua menambahkan beberapa wawasan baru, tapi tidak sebanyak pengguna pertama. Pengguna ketiga akan melakukan banyak hal yang telah diamati pada pengguna pertama atau pengguna kedua dan bahkan beberapa hal sudah dilihat dua kali. Pengguna ketiga akan menghasilkan sejumlah kecil data baru, bahkan tidak sebanyak pengguna pertama dan kedua. Setelah pengguna kelima, hanya akan membuang-buang waktu saja karena hanya mengamati temuan yang sama berulang kali tetapi tidak belajar hal baru (Nielsen, 2000).
Kurva jelas menunjukkan bahwa perlu untuk menguji dengan minimal 15 pengguna untuk menemukan semua masalah usability dalam desain. Namun
commit to user II-19
Nielsen (2000) menyatakan bahwa lebih baik membagi pengujian menjadi tiga dengan masing-masing pengujian menggunakan lima pengguna. Diperlukan pengujian pengguna tambahan untuk web yang digunakan oleh beberapa kelompok berbeda. Saat melakukan tes pada kelompok pengguna yang berbeda, tidak perlu menyertakan anggota masing-masing kelompok sebanyak seperti ketika melakukan tes tunggal dari satu kelompok pengguna. Tumpang tindih antara pengamatan akan memberikan akhir yang lebih baik dari tes sejumlah kecil orang dalam kelompok masing-masing. Nielsen (2000) menyarankan:
1. 3-4 pengguna dalam kategori masing-masing untuk pengujian dua kelompok pengguna.
2. 3 pengguna pada masing-masing kategori untuk pengujian tiga atau lebih kelompok pengguna.
commit to user
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan dan menjelaskan secara sistematis mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ditunjukan pada gambar. 3.1 berikut ini:
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
commit to user III-2 3.1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah bertujuan untuk memperoleh gambaran permasalahan langsung di lapangan. Identifikasi masalah dilakukan dengan mengkaji pentingnya masalah usabilitas. Penelitian difokuskan pada suatu software aplikasi yang terdapat di Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret (TI UNS), yaitu SIKAPTA (Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir).
Dilakukan juga wawancara mengenai perubahan versi SIKAPTA yang telah dilakukan. Wawancara dilakukan selama bulan April 2011. Wawancara melibatkan user admin dan pihak perancang SIKAPTA. Hasil wawancara diperoleh sudah terjadi lima kali perubahan versi SIKAPTA sejak pertama kali diluncurkan. Perubahan versi dilakukan apabila terdapat keluhan-keluhan yang dialami oleh user. User mahasiswa dan dosen akan memberitahukan keluhan- keluhan yang dialami kepada user admin. User admin akan mencatat setiap keluhan yang dialami baik oleh user admin sendiri maupun oleh user lain. Setelah semua keluhan dicatat, user admin akan melaporkan kepada perancang SIKAPTA untuk diperbaiki.
3.2. Perumusan Masalah
Langkah ini bertujuan untuk merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Permasalahan-permasalahan yang timbul dalam SIKAPTA antara lain menyangkut masalah usabilitas atau kemampupakaian dari Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA). Menurut ISO 9241-11 (1998), usabilitas adalah tingkatan suatu produk dapat digunakan oleh pengguna spesifik untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan efektifitas, efisiensi, dan kepuasan pada suatu konteks penggunaan yang spesifik. Munculnya permasalahan dalam penggunaan SIKAPTA mendorong perlunya dilakukan usaha perbaikan sistem informasi untuk meningkatkan usabilitas sistem tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari identifikasi awal, rumusan masalah yang akan dibahas lebih lanjut adalah bagaimana melakukan evaluasi usabilitas Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA) Teknik Industri UNS dengan menggunakan Hierarchical Task Analysis (HTA).
3.3. Penentuan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setelah diperoleh permasalahan yang dipecahkan, kemudian ditentukan
commit to user
tujuan yang hendak dicapai dan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini.
Penetapan tujuan berguna untuk mengarahkan penelitian sehingga manfaat penelitian dapat diperoleh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan daftar masalah usabilitas Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir (SIKAPTA) di Jurusan Teknik Industri UNS. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui masalah usabilitas yang terjadi di SIKAPTA. Hasil evaluasi nantinya dapat dijadikan bahan acuan untuk memperbaiki usabilitas SIKAPTA agar masalah-masalah usabilitas dapat diminimalisir.
3.4. Analisis SIKAPTA Menggunakan Hierarchical Task Analysis (HTA) Analisis SIKAPTA dilakukan untuk mengetahui secara pasti tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing kelompok user. Analisis SIKAPTA dilakukan dengan menggunakan HTA. HTA merupakan suatu hirarki tugas yang dilengkapi dengan plan. Plan merupakan kondisi yang menggambarkan bagaimana tugas dilakukan. Hasil dari tahap ini merupakan daftar tugas-tugas yang harus dilakukan oleh responden dalam mengevaluasi SIKAPTA.
Proses pembuatan HTA dimulai dengan penetapan tujuan umum (tugas level 0) dari penggunaan SIKAPTA. Kemudian mem-breakdown menjadi beberapa tugas (level 1) yang dilakukan agar tujuan umum tercapai. Tugas level 1 di-breakdown menjadi sub-tugas. Tugas level 1 ini akan menjadi tujuan dari sub- tugas dibawahnya. Hal tersebut terus dilakukan sampai sub-tugas tidak dapat di- breakdown lagi. Plan digambarkan untuk setiap tujuan. Pembuatan HTA dilakukan secara terpisah untuk tiap user, yaitu admin, mahasiswa, dan koordinator TA.
Untuk dapat membuat HTA, terlebih dahulu harus diketahui mengenai submenu-submenu Tugas Akhir yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing- masing user. Data-data tersebut didapatkan melalui wawancara langsung kepada masing-masing user yang kemudian akan dibandingkan dengan hak akses yang telah dirancang oleh perancang SIKAPTA.
Wawancara dilakukan kepada user admin, mahasiswa, dan koordinator TA. Wawancara dilakukan pada bulan April 2011. Hasil wawancara didapatkan submenu-submenu Tugas Akhir yang menjadi tugas-tugas setiap user dan fungsi-