• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Definisi Operasional

Financial Distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan sebelum terjadinya kebangkrutan, dimana perusahaan sedang

mengalami kesulitan kondisi keuangan. Financial distress disebabkan oleh beberarapa faktor, seperti: faktor ketidak cukupan modal, besarnya beban hutang dan bunga, serta menderita kerugian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Zmijewski.

2. Analisis Zmijewski Score

Zmijewski Score adalah metode untuk memprediksi keberlangsungan hidup suatu perusahaan dengan mengkombinasikan beberapa rasio keuangan umum yang memberikan bobot yang berbeda satu dengan lainnya.

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut (Pasrizal, 2014, hal. 1) laporan keuangan adalah sebuah laporan yang di susun sebagai bentuk pertanggung jawaban menejemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja perusahaan yang dicapai selama priode tertentu terkait masalah keuangan dan laporan keuangan juga laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu atau merupakan hasil akhir proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak.

Menurut (Priyanti, 2013, hal. 5) Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pencatatan, pengelolaan dan pemeriksaan dari transaksi finansial dalam suatu badan usaha yang dirancang untuk pembuatan keputusan baik dalam maupun luar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu pencatatan akuntansi dan juga merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode akuntansi.

Sedangkan menurut (Harahap, 2011, hal. 105) laporan keuangan mengambarkan kondisi keuangan dari hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan juga merupakan media yang penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keungan harus dapat dipahami karena laporan keuangan juga merupakan sarana informasi (screen) bagi analis dalam proses pengambilan keputusan

Jadi laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Dan juga merupakan daftar ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun pembukuan yang bersangkutan yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan serta untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang diberikan kepada pihak manajemen oleh para pemilik perusahaan.

Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan membaca laporan keuangan dengan tepat, seseorang dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan baginya. Menurut (Harahap, 2011, hal. 120-124) para pemakai laporan keuangan adalahsebagaiberikut:

1) Pemegang Saham

Pemegang saham ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan, aset, utang, modal, hasil, biaya, dan laba. Ia juga ingin melihat prestasi perusahaan dalam pengelolaan manajemen yang diberikan amanah. Ia juga mengetahui jumlah deviden yang akan diterim, jumalah pendapatan per saham, jumlah laba yang ditahan. Dan juga mengetahui perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu, perbandingan dengan usaha sejenis dan perusahaan lainnya.

Dari informasi ini pemegang saham dapat mengambil keputusan apakah ia akan mempertahankan sahamnya, mejual, atau menambahnya. Semua tergantung pada kesimpulan yang diambil dari informasi yang terdapat dalam laporan keuangan atau informasi tambahan lainnya.

2) Investor

Bagi investor ia akan melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan.

3) Analis Pasar Modal

Bagi analis pasar modal ia ingin mengetahui nilai perusahaan, kekuatan dan posisi keuangan perusahaan. Apakah layak disarankan untuk dibeli sahamnya, dijual atau dipertahankan.

Informasi ini akan disampaikan kepada langganannya berupa investor maupun lembaga.

4) Manajer

Manajer ingin mengetahui situasi ekonomi perusahaan yang dipimpinnya. Seorang manajer selalu dihadapkan kepada seribu satu masalah yang memerlukan keputusan cepat dan setiap saat.

Untuk sampai pada keputusan yang tepat, ia harus mengetahui selengkap-lengkapnya kondisi keuangan perusahaan baik posisi semua pos neraca (aset, utang, modal), Laba/Rugi, likuiditas, rentabilitas, sovabilitas, break even, laba kotor, dan sebagainya 5) Karyawan dan Serikat Pekerja

Bagi karyawan kegunaan lapaoran keuangan yakni untuk menetapkan apakah ia masih terus berkerja di perusahaan tersebut atau pindah. Ia juga mengetahui hasil usaha perusahaan supaya ia bisa menilai apakah penghasialan (renumerasi) yang diterimanya adil tau tidak.

6) Instansi Pajak

Bagi instansi pajak laporan keungan dapat di jadikan sebgai dasar menentukan kebenaran perhitungan pajak, pembayaran pajak, restitusi, dan juga untuk dasar penindakan.

7) Pemberi Dana (kreditur)

Bagi kreditur sebagai sumber informasi untuk menilai kekayaan perusahaan untuk menerima kredit yang akan diluncurkan.

8) Supplier

Supplier hampir sama dengan kreditur. Laporan keuangan bisa menjadi informasi untuk mengetahui apakah perusahaan layak diberikan fasilitas kredit, seberapa lama akan diberikan, dan sejauhmana potensi resiko yang dimiliki perusahaan.

9) Pemerintah atau Lembaga Pengatur Resmi

Pemerintah atau lembaga pengatur sangat membutuhkan laporan keuangan. Karena ia ingin mengetahui apakah perushaan telah mengikuti peraturan yang telah ia tetapkan.

10) Langganan atau Lembaga Konsumen

Dalam kondisi ini konsumen terlindungi dari kemungkinan praktik yang merugikan baik dari segi kualitas, kuantitas, harga dan lain sebagainya. Biasanya lebaga khusus yang membantu kepentingan konsumen ini adalah lenga konsumen, biasa juga dalam hal makanan halal majelis ulama. Sebaiknya laporan keuangan juga menyajikan tentang ini.

11) Lembaga Swadaya Masyarakat

LSM teretentu bisa saja memerlukan laporan keuangan untuk bisa melindungi konsumen, lingkungan, serikat pekerja. LSM seperti ini membutuhkan laporan keuangan untuk menilai sejauhmana perusahaan merugikan pihak tertentu yang dilindungi.

12) Peneliti/Akademis/Lembaga Peringkat

Bagi peneliti maupun akademis laporan keuangan sangat penting, sebagai data primer dalam melakukan penelitian terhadap topic tertentu yang berkaitan dengan laporan keuangan atau perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahan dasar yang diolah untuk mengambil kesimpulan dari suatu hipotesis atau penelitian yang dilakukan.

b. Tujuan Laporan Kuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1, pragraf 09, Revisi 2015)

adalah: “memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”.

Laporan keuangan juga menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka dalam rangka mencapai tujuan laporan keuangan, laporan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputu asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, konstribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik arus kas.

Laporan keuangan bertujuan untuk memeberikan informasi keuangan kepada para pemakai yang digunakan sebgai referensi dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Trueblood Report, yang dikutip Yadianti (2007) bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan, sehingga semua pihak dengan berbagai keterbatasan dapat menilai entitas perusahaan dan akhirnya dapat mengambil keputusan ekonomi. IFRS Framewok menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi banyak pemakai. Jadi satu laporan untuk berbagai pihak (Sirait, 2014, hal. 20).

Sejalan dengan perkembangan kepentingan kelompok pemakai informasi, maka laporan keuangan di perluas dengan tujuan sebagai berikut: (Pasrizal, 2014, hal. 2)

1) Membuat keputusan investasi dan kredit.

2) Menilai prospek arus kas.

3) Melaporkan sumber daya perusahaan.

Tujuan laporan keuangan menurut prinsip akuntansi Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2) Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

3) Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4) Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

5) Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan, seperti informasi mengenai kewajiban akuntansi yang dianut perusahaan.

c. Batasan-Batasan Laporan Keuangan

Menurut (Priyanti, 2013, hal. 5) laporan keuangan merupakan hasil pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran catatan data, penerapan prinsip-prinsip dan kebisaan akuntansi, dan penggunaan data pengalaman pribadi penyusunannya. Oleh sebab itu, tak mengherankan apabila laporan keungan mengandung keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut:

1) Bersifat historis.

2) Bersifat umum.

3) Pemakai taksiran dan pertimbangan pribadi.

4) Berisi informasi yang material saja.

5) Bersifat koservatif.

6) Menekan pada makna ekonomis, tidak pada betuk hukumnya.

7) Menggunakan istilah teknis akuntansi.

8) Mengandung berbagai alternatif metode akuntansi.

9) Tadak dapat menyajikan informasi kualitatif yang bersiafat non keuangan.

d. Komponen Laporan Keuangan

Menurut PSAK (No. 1, pragraf 10, Revisi 2015) laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:

Komponen laporan keuangan lengkap terdiri dari:

1) Laporan posisi keuangan pada akhir priode.

2) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama priode.

3) Laporan perubahan ekuitas selama priode.

4) Laporan arus kas selama priode.

5) Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain.

Laporan keuangan menurut PSAK (No. 1, pragraf 10, Revisi 2015):

1) Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut(PSAK No. 1, pragraf 54, Revisi 2015):

a) Aset tetap

b) Properti investasi c) Aset tak berwujud d) Asset keuangan

e) Investasi yang dicatat dengan metode ekuitas;

f) Dikosongkan g) Persediaan

h) Piutang dagang dan piutang lain i) Kas dan setara kas

j) Total asset yang diklasifikasikan sebagai asset yang dimiliki untuk dijual dan asset yang termasuk ke dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk di jual k) Utang dagang dan utang lain

l) Provisi

m) Liabilitas keuangan

n) Liabilitas dan aset untuk pajak kini

o) Liabilitas dan aset pajak tangguhanLiabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual

p) Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas

q) Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

2) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehesif Lain

Informasi yang disajikan dalam Bagian Laba Rugi atau Laporan Laba Rugi sebagai tambahan atas pos-pos yang diisyaratkan oleh SAK lain, bagian laba rugi atau laporan laba rugi mencakup pos-pos yang menyajikan jumlah berikut untuk periode PSAK (No. 1, pragraf 82, Revisi 2015):

a) pendapatan b) biaya keuangan

c) bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas

d) beban pajak

3) Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas mencakup informasi sebagai berikut PSAK (No. 1, pragraf 106, Revisi 2015):

a) Total penghasilan komprehensif selama periode berjalan, yang menunjukkan secara tersendiri jumlah total yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali

b) Untuk setiap komponen ekuitas, dampak penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan;

c) Dikosongkan

d) Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara tersendiri mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari:

i. laba rugi

ii. penghasilan komprehensif lain dan

iii. transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang menunjukkan secara tersendiri kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilangnya pengendalian.

4) Laporan Arus Kas

Informasi arus kas menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam menggunakan arus kas tersebut. PSAK 2: Laporan arus kas mengatur persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas PSAK (No. 1, pragraf 111, Revisi 2015).

5) Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan KeuanganPSAK (No. 1, pragraf 112, Revisi 2015):

a) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan sesuai dengan paragraph 117-124;

b) Mengungkapkan informasi yang diisyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan; dan

c) Menyediakan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

2. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian Analisis laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dan data non-kuantitatif yang bertujuan mengetahui kondisi keuangan dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Menurut Jhon J. Wild, K. R. Subaramanyam, dan Robert F, Halsey, analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Menurut Leopad A. Brernstein, analisis laporan keungan adalah proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu megevaluasi posisi keungan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi kerja perusahaan pada masa yang akan datang.

Menurut S. Munawir, analisis laporan keuangan adalah penelaahan hubungan dan tendensi atau kecendrungan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan (Mulyawan, 2015, hal. 100).

Sedangkan menurut Harahap analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata ini, kita dapat menjelaskannya dati arti masing-masing kata. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah neraca, laba atau rugi, dan arus kas (dana).

Kalau dua pengertiana ini digabungkan, analisis laporan keuangan berarti, menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain

baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Informasi yang diperoleh dari hubungan-hubungan ini menambah visi dari sisi lain, memperdalam informasi dari data yang ada yang erdapat dalam suatu laporan keuangan konvensional, sehingga lebih bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Pengertian lain tentang analisis laporan keuangan ini diberikan oleh penulis lain, menurut Bernstein analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dari teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan (Harahap, 2011, hal. 189-190).

Foster mengemukakan pengertian analisis laporan keuangan yakni, memperlajati hubungan-hubungan di dalam suatu set laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-kecenderungan dari hubungan ini sepanjang waktu. Dan menurut Helfert dalam kata pendahuluannya, walaupun tidak merupakan definisi eksplisit tetapi terkandung makna bahwa analisis laporan keuangan, merupakan alat yang digunakan dalam memahami masalah dan peluang yang terdapat dalam laporan keuangan. Helfert dalam bukunya ini menekankan bahwa analisis laporan keuangan adalah pada arus dana dalam suatu perusahaan, proyeksi, optimalisasi modal, dan sumber dana perusahaan (Harahap, 2011, hal. 189-190).

Menurut (Harahap, 2011, hal. 193-194) analisis laporan keuangan ini memiliki sifat-sifat sebgai berikut:

1) Fokus laporan adalah laporan keungan yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian historis, dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan.

2) Prediksi, analisis harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusaan di masa yang akan datang.

3) Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri sehingga hasil analisis sangat tergantung pada kualitas laporan ini. Penguasaan pada sifat akuntansi, prinsip akuntansi, sangat diperlukan dalam menganalisis laporan keuangan.

Jadi analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk estomasi dan prediksi yang paling mungkin mengenal kondisi dan kinerja perusahaan masa mendatang.

b. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Menurut (Harahap, 2011, hal. 195-197) dalam bukunya yang menjadi tujuan analisis laporan keuangan yakni:

1) Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).

2) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

3) Dapat membongakar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan 4) dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya

dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).

6) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang

dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisi laporan keuangan juga antara lain:

a) Dapat menilai prestasi perusahaan

b) Dapat memproyeksi keuangan perusahaan

c) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu:

i. Posisi keuangan

ii. Hasil uasaha perusahaan (hasil dan biaya) iii. Likuiditas

iv. Solvabilitas v. Aktivitas

vi. Rentabilistas atau profitabilitas vii. Indikator pasar modal

d) Menilai perkembangna dari waktu ke waktu e) Melihat komposisi struktur keuangan, atus dana

7) Dapat menetukan peringakat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

8) Dapat membandingkan situasi peusahaan dengan perusahaan lalu dengan periode sebelumnya atau dengan standar industry normal atau standar ideal.

9) Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.

10) Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.

Dari sudut lain tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein adalah sebagai berikut:

1) Screening

Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.

2) Forcasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

3) Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain.

c. Keterbatasan dan Kelemahan Analisis Laporan Keuangan

Menurut (Mulyawan, 2015, hal. 105-107) keterbatasan dan kelemahan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1) Keterbatasan analisis laporan keuangan

a) Laporan keuangan dapat bersifat historis, merupakan laporan atas kejadian yang tealah terjadi. Oleh karena itu, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai laporan mengenai kadaan saat ini.

b) Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi, bukan harga saat ini.

c) Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak.

d) Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan bebagai pertimbangan dalam memilih alternatif dari bebagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan, tetapi menimbulkan perbedaan angka laba ataupun aset.

e) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam mengahadapi ketidakpastiaan. Apabila terdapat kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, dapat dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. Jika ada indikasi marugi makakerugian tersebut harus diacatat, tetapi jika ada indikasi laba, laba tersebut tidak

boleh dicatat, dengan demikian ada holding gain yang tidak diungkapkan.

f) Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi serta sifat dari informasi yang dilaporkan.

2) Kelemahan Analisis Laporan Keuangan

a) Berdasarkan laporan keuangan masa lalu sehingga kesimpulan analisis salah.

b) Menilai laporan keuangan hanya dari angka-angka laporan keuangan sehingga terlepas dari pertimbangan perubahan ekternal perusahaan, misalnya perubahan pola hidup masyarakat.

c) Objek analisis hanya data historis yang menggambarkan masa lalu.

d) Terlalu terfokus pada pertimbangan mata uang asing sehingga timbul perbedaan akibat masalah kurs konvensional atau metode konsolidasi.

3) Kelemahan Analisis Ratio

a) Rasio diambil dari data akuntansi yang memerlukan tafsiran tersendiri. Data akuntansi itu mengandung data manipulasi atau kesalahan lainnya.

b) Kesalahan menilai bentuk perusahaan, misalnya menyamakan Turn Over untuk supermarket dengan dealer mobil.

c) Membandingkan industry rasio di Indonesia dengan perusahaan di luar negri sehingga analisisnya kurang berimbang atau memaksakan dirasionalisasi.

d) Laporan keuangan yang dianalisis tidak menggambarkan perubahan nilai uang dengan tenaga belinya.

e) Adanya Window Dressing, Income Smoothing, atau laporan konsolidasi.

3. Analisis Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Menurut (Subramanyam, 2017, hal. 36) analisis rasio adalah salah satu hal yang paling populer dan banyak digunakan untuk menganalisis data keuangan. Suatu rasio akan bermanfaat apabila ratio tersebut memang memperlihatan suatu hubungan yang mempunyai makna.

Ratio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Ratio ini merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan simptom (gejala-gejala yang tampak) suatu keadaan. Analisis ratio dapat menyikap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan yang menunjukkan kondisi atau kecendrungan yang tidak dapat dideteksi bila hanya melihat komponen-komponen ratio itu sendiri.

Sedangkan menurut (Fahmi, 2013, hal. 170) rasio (Ratio) disebut sebagai perbandingan jumlah, dari satu jumlah dengan jumlah yang lain kemudian dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya dijadikan bahan kajiaan untuk dianalisis dan diputuskan.

Analisis rasio keuangan atai financial ratio sangat penting

Analisis rasio keuangan atai financial ratio sangat penting

Dokumen terkait