• Tidak ada hasil yang ditemukan

II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka

2.3 Definisi Operasional

Isi berita pertanian adalah karakteristik berita pertanian yang dapat dilihat melalui proporsi berita yang dimuatnya. Proporsi berita pertanian oleh surat kabar adalah muatan format penyajian berita di dalam surat kabar yang diukur menurut frekuensi pemunculan, volume berita, sumber informasi, bentuk penyajian, dan posisi berita.

Frekuensi pemunculan dan volume berita serta posisi berita dalam penelitian ini dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator. Kemudian dapat juga dilihat dari kategorisasi format penyajian di dalam surat kabar yang dibagi menurut bidang masalah, sumber informasi, dan bentuk penyajian. Dengan penggolongan sebagai berikut:

1. Frekuensi pemunculan adalah jumlah pemunculan tiap berita pertanian yang dimuat pada SKH Kompas sesuai dengan pengkategoriannya, digolongkan menjadi: Analisis Isi Surat Kabar Proporsi Berita Pertanian

Frekuensi Pemunculan Berita Berdasarkan Kategori Bidang

Masalah

Volume Sajian Berita Berdasarkan Kategori Bidang

Masalah

Sumber Informasi Berita Pertanian

Bentuk Penyajian Berita Pertanian

a. Rendah, menunjukkan frekuensi pemunculan kurang dari 30 kali selama setahun

b. Sedang, menunjukkan frekuensi pemunculan berkisar 30 - 50 kali selama setahun

c. Tinggi, menunjukkan frekuensi pemunculan di atas 60 kali selama setahun 2. Volume berita adalah luas ruang atau kolom yang digunakan tiap berita

pertanian yang dimuat pada SKH Kompas sesuai dengan pengategoriannya yang dinyatakan dalam sentimeter kolom (cmK), digolongkan menjadi:

a. Kecil, menunjukkan besarnya volume berita pertanian kurang dari 8 x 4 = 24 cmK

b. Sedang, menunjukkan besarnya volume berita pertanian berkisar dari 8 x 4 = 24 cmK sampai dengan 18 x 9 = 162 cmK

c. Besar, menunjukkan besarnya volume berita pertanian di atas 18 x 9 = 162 cmK

3. Posisi berita adalah letak pemberitaan yang disajikan oleh SKH Kompas sesuai dengan kategori yang dinyatakan dalam halaman.

a. Depan: menunjukkan posisi berita berada pada halaman 1 sampai dengan 16

1. Atas : letak berita berada di bagian atas halaman 2. Bawah : letak berita berada di bagian bawah halaman

b. Belakang: menunjukkan posisi berita berada pada halaman 32 ke atas 1. Atas : letak berita berada di bagian atas halaman

2. Bawah : letak berita berada di bagian bawah halaman

c. Tengah: menunjukkan posisi berita berada pada halaman 17 sampai dengan 32

1. Atas : letak berita berada di bagian atas halaman 2. Bawah : letak berita berada di bagian bawah halaman

Dengan demikian untuk melihat proporsi berita-berita pertanian berdasarkan frekuensi pemunculan, volume berita, sumber informasi, bentuk penyajian, dan posisi berita, maka dibuat kategorisasinya, yaitu:

4. Bidang masalah adalah persoalan yang dikandung di dalam berita SKH Kompas. Dalam penelitian ini bidang masalah pertanian dikategorikan sebagai berikut:

1. Lingkungan Pertanian: Identifikasi pada pemberitaan tentang keadaan alam yang terjadi di lingkungan sekitar pertanian, dampak kerusakan alam pada pertanian, manajemen sumber daya alam, tata ruang lingkungan pertanian, tata pertanaman dan kerusakan alam (banjir, erosi, longsor, dll). 2. Kesejahteraan Petani: Identifikasi pada pemberitaan tentang kondisi sosial

petani (termasuk nelayan, peternak, dan pedagang) baik psikis maupun materiil (petani terpuruk, petani melarat), tingkat pengetahuan dan keahlian petani dalam bidang pertanian, sikap petani dalam pengambilan keputusan, serta tindakan petani dalam menangani masalah pertanian. 3. Ketenagakerjaan Petani: Identifikasi pada pemberitaan tentang tingkat

upah buruh tani, pekerja upahan, buruh angkut, pemilik penggarap, penyakap, penyewa, dan lain sebagainya.

4. Pemasaran Pertanian: Identifikasi pada pemberitaan tentang kenaikan dan penurunan harga komoditas pertanian, sistem tataniaga pertanian, pendapatan pemasaran pertanian, harga produksi pertanian, serta biaya (termasuk biaya operasional lembaga) dalam bidang pertanian (pupuk, tanaman, dan perikanan).

5. Sistem Keuangan dan Permodalan Pertanian: Identifikasi pada pemberitaan tentang laju inflasi dalam bidang pertanian, anggaran pertanian, laju kenaikan dan penurunan harga di bidang pertanian, indeks harga, investasi, dan lain sebagainya.

6. Sarana Produksi Pertanian: Identifikasi pada pemberitaan tentang penyediaan, pengawasan serta pendistribusian pupuk, bibit unggul, insektisida, pestisida, obat ternak, dan lain-lain.

7. Prasarana Produksi Pertanian: Identifikasi pada pemberitaan tentang penyediaan dan pengawasan infrastruktur pertanian, seperti: jalan, jembatan, bendungan, dan lain-lain yang berhubungan dengan bidang pertanian.

8. Penyuluhan dan Pendidikan Pertanian: Identifikasi pada pemberitaan tentang pendidikan, kursus dan pelatihan bagi masyarakat petani, pembinaan keswadayaan petani, pembentukan organisasi petani dan lain sebagainya.

9. Informasi Pertanian: Identifikasi pada pemberitaan tentang informasi panen raya, petani yang berhasil, perlombaan usaha tani, pejabat pemerintah yang memajukan usaha pertanian, kenaikan pangkat, pergantian pejabat di lingkup departemen pertanian, dan lain sebagainya. 10.Komoditas Pertanian: Identifikasi pada pemberitaan tentang penurunan

dan kenaikan produksi pertanian (padi, jagung, gula, kakao, ikan ternak dll), varietas unggul, serta penemuan jenis dan bentuk tanaman atau komoditas yang baru dikenal.

11.Iklim dan Cuaca: Identifikasi pada pemberitaan tentang cahaya, kelembaban, suhu, tekanan, gerakan udara, curah hujan, musim, dan banjir yang berhubungan dengan usaha tani. Termasuk mengenai perubahan, pengaruh dan usaha-usaha penanggulangannya.

12.Keteknikan Pertanian: Identifikasi pada pemberitaan tentang desain alat, mesin, bangunan untuk usaha pertanian. Termasuk teknik pengoperasian dan pendistribusian alat pertanian (tanaman, perikanan, dan peternakan). Sebagai contoh: mesin pengolah tanah, alat penangkap ikan, bangunan pemeliharaan ternak, dan bangunan irigasi.

13.Pangan dan Gizi: Identifikasi pada pemberitaan tentang pengolahan pangan dan ketahanan pangan serta pengaruhnya bagi tubuh manusia yang bersumber dari hasil pertanian (tanaman, ternak dan perikanan).

14.Peraturan Bidang Pertanian: Identifikasi pada pemberitaan tentang proses pembuatan dan isi undang-undang serta segala peraturan bidang pertanian. 15.Lahan dan Kondisinya: Identifikasi pada pemberitaan tentang unsur-unsur

tanah, seperti: bahan mineral, bahan organik, air tanah, irigasi (pengairan), kesesuaian lahan untuk tanaman, potensi dan pembukaan lahan baru, penyempitan lahan pertanian, kerusakan lahan karena ulah manusia, dan teknologi pengolahan lahan untuk tanaman.

16.Budidaya Tanaman: Identifikasi pada pemberitaan tentang usaha memaksimumkan hasil, bercocok tanam, pelestarian dan pemuliaan tanaman, meningkatkan daya guna hasil tanamanl, dan proses pemupukannnya.

17.Hama dan Penyakit Tanaman: Identifikasi pada pemberitaan tentang identifikasi dan analisis keterkaitan antara hama dan penyakit dengan faktor-faktor lingkungan agroekosistem, pengaruhnya, serta cara atau teknologi pengendaliannya terhadap tanaman.

18.Budidaya Ikan: Identifikasi pada pemberitaan tentang pengolahan lahan dan jasad perairan untuk budidaya ikan, mengembangbiakan, penyediaan benih, penyediaan dan pemberian makanan ikan, perawatan kesehatan ikan, pengelolaan jasad budidaya ikan, pelestarian jenis ikan, serta penemuan jenis dan bentuk ikan yang baru dikenal.

19.Sumberdaya Perairan: Identifikasi pada pemberitaan tentang potensi sumberdaya perairan, kesesuaian habitat, penyuburan, pencegahan dan pengendalian pencemaran perairan, pengendalian tanaman air dan gulma, konservasi perikanan, serta pemanfaatan sumber daya hayati laut.

20.Pengolahan Hasil Perikanan: Identifikasi pada pemberitaan tentang usaha menyelamatkan dan meningkatkan dayaguna hasil perikanan sejak diproduksi sampai kepada konsumen.

21.Budidaya Ternak: Identifikasi pada pemberitaan tentang sistem pemeliharaan, seleksi, sistem perkawinan, penggemukan, pembagian ternak kepada para petani untuk dipelihara, pelestarian ternak, usaha peningkatan dayaguna hasil ternak (mutu daging, susu dan telor), pengolahan dan pemberian pakan ternak dan komoditi ternak besar dan kecil. Termasuk penemuan jenis dan bentuk ternak yang baru dikenal. 22.Kesehatan Ternak: Identifikasi pada pemberitaan tentang usaha

pencegahan dan pengobatan penyakit, fasilitas kesehatan, dan penyakit yang dapat ditularkan oleh ternak dan hewan kepada manusia.

23.Kehutanan: Identifikasi pada pemberitaan tentang kondisi hutan, hasil hutan, habitat hewan hutan, industri kehutanan, dan lain-lain.

2. Bentuk penyajian berita adalah format penyajian berita pertanian yang dimuat dalam surat kabar. Kategori bentuk penyajian berita di surat kabar dikelompokkan sebagai berikut:

1. Tajuk Rencana: Opini surat kabar yang ditulis oleh redaksi SKH Kompas pada peristiwa atau sesuatu yang dianggap penting untuk dibahas lebih lanjut.

2. Foto: Berita atau informasi yang dikemas dalam bentuk gambar, baik yang mendukung berita maupun gambar yang berdiri sendiri yang ditampilkan oleh SKH Kompas dengan menggunakan CmK (sentimeter kolom).

3. Pojok: Opini surat kabar yang ditulis secara singkat atau pendek yang terletak pada bagian sudut halaman surat kabar, biasanya berisi komentar penulisnya (redaksi) terhadap pernyataan, tindakan public figure atau tokoh pada peristiwa tertentu.

4. Kolom: Tulisan lepas berisi opini, pandangan, penilaian atau penekanan kecenderungan yang ditulis seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan pada suatu topik atau masalah yang berkembang di masyarakat.

5. Surat Pembaca: Opini singkat yang ditulis pembaca atau publik dan dimuat dalam rubrik khusus surat pembaca berisi keluhan atau komentar pembaca menyangkut kepentingan dirinya atau masyarakat.

6. Berita Langsung: Berita yang disajikan redaksi hanya berdasarkan fakta peristiwa atau fakta pendapat tanpa memberikan penjelasan dari fakta peristiwa atau pendapat tersebut

7. Berita Tak Langsung: Berita yang disajikan redaksi dengan memberikan tambahan penjelasan terhadap fakta peristiwa atau fakta pendapat.

8. Feature: Karangan khas berupa cerita (bukan fiksi) yang ditulis dengan cara yang menyenangkan pembaca dengan menggunakan teknik penulisan yang tidak perlu mengikuti jalur yang disyaratkan dalam penulisan berita.

3. Sumber informasi adalah analisa terhadap kategorisasi narasumber berita yang diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Pemerintah: Orang yang menjadi sumber informasi yang didapat dari pemerintah yakni orang yang secara resmi menduduki jabatan tertentu dalam lembaga pemerintahan, misalnya Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Lurah beserta para pembantunya yang menduduki jabatan struktural

2. Non Pemerintah: Orang yang menjadi sumber informasi yang didapat dari orang yang secara resmi tidak menduduki jabatan tertentu dalam lembaga pemerintahan, misalnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), peneliti, pengamat, akademisi, pakar, dan masyarakat.

3. Pemerintah dan Non Pemerintah: Gabungan sumber informasi dari pihak pemerintah dan pihak non pemerintah.

III PENDEKATAN LAPANGAN