• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teknik analisis isi. Kuantitatif dalam hal ini diartikan sebagai upaya mendeskripsikan isi komunikasi berlandaskan frekuensi pemunculan isi komunikasi tersebut. Tujuan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat, tidak menguji hipotesis atau membuat suatu prediksi.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari SKH Kompas yang memuat liputan-liputan pertanian. Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berkaitan dengan tujuan penelitian seperti, buku, artikel, skripsi, tesis, dan karya ilmiah lainya yang dapat mendukung data primer.

Populasi penelitian ini adalah berita pertanian yang dimuat di dalam SKH Kompas selama satu tahun penerbitan terhitung sejak Maret 2010 sampai Februari 2011. Satu tahun penerbitan dipilih karena pada awal tahun 2011 mengalami kondisi iklim dan cuaca yang tidak stabil yang dapat memengaruhi kondisi sektor pertanian secara keseluruhan, sehingga menjadi layak untuk diteliti selama satu tahun kebelakang.

Unit pengamatan terkecil yang digunakan adalah unit yang terdokumentasi, yaitu tulisan dan gambar tentang pertanian yang dimuat dalam SKH Kompas. Dalam hal ini, analisis isi hanya dilakukan pada sampel bahan-bahan berita pertanian dari SKH Kompas yang merupakan objek kajian.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah Rotated Sampling. Teknik ini adalah pengambilan sampel dengan cara memutar dari sampel terbesar sampai terkecil dan seterusnya sampai mewakili seluruh sampel yang ada (Gbur dan Sielken 1982). Banyaknya sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 70 kali penerbitan pada SKH Kompas yang terbit mulai 1 Maret 2010 sampai dengan 28 Februari 2011. Dari 70 kali penerbitan tersebut diperoleh berita pertanian sebanyak 702.

Cara pengambilan sampel dengan Rotated Sampling ini adalah sebagai berikut: berita pertanian minggu pertama bulan Maret, bulan April minggu kedua, bulan Mei minggu ketiga, bulan Juni minggu keempat, bulan Juli minggu pertama, bulan Agustus minggu kedua, bulan September minggu ketiga, bulan Oktober minggu keempat, bulan November minggu pertama, bulan Desember minggu kedua, bulan Januari minggu ketiga, dan bulan Februari minggu keempat. Untuk lebih jelasnya teknik pengambilan sampel secara rotated sampling ini dapat dilihat pada (lampiran 2). Guna memermudah proses pengumpulan data digunakan angket sederhana. (lampiran 1).

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif. Teknik ini, yaitu data-data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara : Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase. Kemudian diklasifikasikan sehingga merupakan suatu susunan urut data, untuk selanjutnya dibuat tabel, dan dapat diproses lebih lanjut menjadi perhitungan pengambil kesimpulan ataupun untuk kepentingan visualisasi data.

Liputan tentang pertanian dapat diidentifikasi berdasarkan penggolongan atau pengkategorian dari berbagai berita yang dimuat SKH Kompas selama setahun penerbitan. Dalam identifikasi tersebut, dapat diseleksi sajian-sajian dalam surat kabar berdasarkan masalah untuk mengidentifikasi sejumlah variabel item-item berita atau sajian yang kemudian dihitung.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang variabel-variabel isi pemberitaan yang meliputi berita-berita pertanian: berita langsung, berita tak langsung, tajuk rencana, foto, pojok, kolom, surat pembaca, dan feature serta sumber informasinya. Ruang lingkup bidang masalah pertanian dikategorikan menjadi 23 kategori. Sebagai tolok ukur dari ke-23 kategori tersebut ialah diturunkan dari kategori yang disusun oleh Sihombing (1994:7-11).

Dalam hal ini, pemrosesan informasi yang menyangkut isi-isi komunikasi yang telah dibuat kategorisasinya, dimasukkan ke dalam tabel frekuensi dan selanjutnya dianalisis menurut frekuensi pemunculan dan volume (besar kolom) yang kemudian diinterpretasi dan dibandingkan.

Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan frekuensi dan volume berdasarkan bidang masalah pertanian. Untuk melihat posisi berita diukur dengan letak penempatan (atas dan bawah) dan halaman pada surat kabar. Microsoft Excel digunakan untuk menghitung rata-rata, jumlah, dan data terbanyak. SPSS 16.0 digunakan untuk menghitung hubungan dua variabel menurut pengukuran korelasi Pearson dan menghitung sebaran dua variabel dengan uji Chi-Square.

Perbedaan volume dan frekuensi pemunculan berdasarkan bidang masalah pertanian, sumber berita, bentuk penyajian berita dan posisi berita dapat diketahui dengan prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis data perolehan yang bersifat deskriptif dengan menggunakan tabel. Setiap jumlah frekuensi maupun volume masing-masing kategori data pada tabel dipresentasikan sehingga dapat diketahui jenjang masing-masing kategori. Dengan demikian dari hasil penelitian maka dapat dideskripsikan karakeristik masing-masing berita yang dimuat SKH Kompas.

3.4 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan suatu ketepatan alat ukur. Reliabilitas dapat menunjukkan kategori pada derajat kemampuan pengulangan penempatan data dalam berbagai kategori yang secara integral berhubungan dengan pemberi kode (juri). Menurut Krippendorf dalam Muhsin (1998:35) tujuan pengujian kehandalan (reliabilitas) adalah memantapkan apakah data yang diperoleh dalam penelitian dapat memberikan suatu dasar yang dapat dipercaya untuk menarik inferensi, membuat rekomendasi, mendukung keputusan-keputusan atau menerima sesuatu sebagai fakta.

Penentuan juri untuk menguji kehandalan suatu data, mensyaratkan minimal dua juri yang secara independen mendeskripsikan serangkaian unit pencatatan (Krippendorf dalamMuhsin 1998:35). Penulis menentukan juri dengan memilih juri yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi di bidang komunikasi terutama komunikasi bidang pertanian. Dalam penelitian ini menggunakan tiga juri yang mempunyai latar belakang dan berkompeten di bidang komunikasi dan pertanian.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menguji reliabilitas instrumen sehubungan dengan melibatkan juri sebagai berikut: Pertama, mencari tulisan atau gambar yang sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan. Kedua, setiap juri diminta memelajari kategori yang disusun. Keempat, setelah memahami kategori yang ada, diberikan pada setiap juri kumpulan tulisan dan atau gambar untuk dinilai. Kelima, hasilnya diketahui persamaan dan perbedaan pendapat antar juri. Keenam, dengan rumus Holsti dicari koefisien reliabilitas antar juri.

Besarnya hasil penilaian juri akan menunjukkan kesepakatan antar juri untuk menentukan apakah kategori yang disusun dapat dipergunakan (Muhsin, 1998:36). Untuk menguji nilai keputusan antar juri dari sampel koding di atas dihitung dengan rumus Holsti dalam Yunanto (2001: 43). Hasilnya dapat diketahui apakah penkategorian data dalam penelitian ini terandalkan atau tidak. Rumus Holsti sebagai berikut:

2M

Coefisien Reliability = ________________

N 1 + N 2

M = Nomer keputusan yang sama antara dua juri N1, N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri:

Tabel 2. Koefisien Reliabilitas Antar Juri untuk Kategori Bidang Masalah Pertanian

Juri I II III

I 0,67 0,75 --

II 0,83 -- 0,75

III -- 0,83 0,67

Untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri dihitung dengan rumus Composite Reliabilitas dengan rumus :

N ( X antar juri ) Composite Reliabilitas : ______________________ 1 + (N-1) ( X antar juri ) 3 (0.75) = _______________________ = 0.9 1 + (3-1) (0.75)

Berdasarkan tingkat kecocokan kategori, Krippendorf (1991:147) berpendapat, dalam analisis isi kecocokan yang kurang dari 0,7 cenderung tidak signifikan secara statistik. Tingkat kecocokan yang dapat diterima dalam penelitian adalah lebih dari 0,8.

Hasil menunjukkan bahwa kesepakatan antar juri itu tinggi, yaitu 0,9 (90%). Menurut Krippendorf (1991) nilai kesepakatan antar juri yang lebih dari 0.8 (80%) itu menunjukkan bahwa kategori-kategori yang digunakan dalam analisis isi ini terandal.