• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

C. Definisi Operasional

1. Standar Ganda

Standar ganda yang dimaksud dalam penelitian ini merujuk kepada ukuran yang dikenakan secara tidak sama kepada pria dan wanita,

dan karena itu dianggap tidak adil. Misalnya, seorang pria yang mempunyai banyak pasangan dalam melakukan hubungan seks dianggap hebat atau "jantan", sementara seorang wanita yang melakukan hal yang sama akan dianggap murahan. Contoh lainnya, wanita sering dituntut tetap perawan pada hari pernikahannya, sementara pria biasanya tidak dituntut seperti itu.

Variabel ini akan diukur menggunakan skala bernama Double Standard Scale (Caron, Davis, Halteman, & Stickle, 1993) yang dimasukkan dalam Kuesioner II. Skala pengukuran ini terdiri dari 10 item

di mana subjek harus memberikan satu respon dari pilihan angka 1 sampai 5, yang berarti (1) untuk “sangat setuju” dan (5) untuk “sangat tidak setuju”. Semakin kecil skor yang didapat responden, maka artinya ia pun semakin menganut prinsip standar ganda. Skala ini telah terbukti reliabel dengan nilai Aplha Cronbach sebesar 0,72. Selain itu, skala ini dinilai mudah untuk digunakan.

2. Daerah asal

Daerah asal yang dimaksud dalam penelitian adalah jenis daerah yang dianggap subjek sebagai kampung halamannya.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek memilih satu dari beberapa pilihan daerah asal yang tercantum pada Kuesioner II.

3. Status sosio-ekonomi

Status sosio-ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelas sosial dan ekonomi subjek dalam masyarakat ditentukan oleh tingkat pendidikan, pengeluaran per bulan, dan jenis pekerjaannya.

Variabel ini akan diukur menggunakan indeks SES (socioeconomic status) yang dimasukkan dalam Kuesioner II, dan yang diadaptadi dari indeks SES dalam Spencer (1985). Semakin tinggi skor yang didapat responden, maka semakin tinggi pula status sosio-ekonominya. Item

“Pendapatan per bulan” dimodifikasi sendiri oleh Penulis berdasarkan

standar UMP Yogyakarta tahun 2012 (http://www.gajimu.com/main/gaji/Gaji-Minimum/ump-2012) yang dinilai

bisa mewakili daerah-daerah lainnya.

4. Religiusitas

Religiusitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa besar agama berpengaruh dalam kehidupannya dan juga seberapa jauh pelaksanaan ibadah serta besarnya penghayatan atas agama yang dianutnya.

Variabel ini akan diukur menggunakan skala yang diadaptasi dari

Intrinsic/Extrinsic Scale (Feagin, 1964) yang dimasukkan dalam Kuesioner II. Skala pengukuran ini terdiri dari 21 item di mana subjek harus memberikan satu respon dari pilihan angka 1 sampai 5, yang berarti

(1) untuk “sangat setuju” dan (5) untuk “sangat tidak setuju”. Semakin kecil skor yang didapat responden, maka artinya ia semakin religius.

5. Pengetahuan tentang hal-hal seputar seks

Pengetahuan tentang hal-hal seputar seks yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan subjek tentang reproduksi, alat kontrasepsi, kesehatan seksual, dan AIDS.

Variabel ini akan diukur menggunakan alat bernama Sexual Knowledge Scale (Chao, Lin, Ma, Ku, Tsai, Shi, 2010) yang dimasukkan dalam Kuesioner II. Skala pengukuran ini terdiri dari 30 item di mana subjek harus memberikan respon “Benar” atau “Salah” pada setiap item

tersebut. Semakin tinggi skor yang didapat responden, artinya semakin banyak pengetahuan yang telah dimilikinya. Skala ini telah terbukti reliabel dengan nilai Aplha Cronbach sebesar 0,804. Selain itu, skala ini dinilai mudah untuk digunakan.

6. Ras / suku / etnis

Ras / suku / etnis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karakteristik subjek berdasarkan ciri-ciri fisik dan daerah asalnya.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek memilih satu dari beberapa pilihan ras / suku / etnis yang tercantum pada Kuesioner II.

7. Keperjakaan

Keperjakaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan di mana pria / subjek penelitian belum pernah melakukan hubungan seks.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek menentukan sendiri apakah ia seorang perjaka atau bukan pada Kuesioner II.

8. Agama / kepercayaan

Agama / kepercayaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek memilih satu dari beberapa pilihan agama yang tercantum pada Kuesioner II.

9. Keadaan tinggal

Keadaan tinggal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dengan siapa subjek penelitian tinggal saat ini.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek memilih satu dari beberapa pilihan keadaan tinggal yang ada pada Kuesioner II.

10. Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa sering subjek penelitian merokok.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek menentukan seberapa sering subjek merokok pada skala yang ada pada Kuesioner II.

11. Status pernikahan

Status pernikahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pernyataan yang dibuat oleh subjek penelitian mengenai apakah dia adalah seorang lajang, pria beristri, atau duda.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek memilih satu dari beberapa pilihan status pernikahan yang tercantum pada Kuesioner II.

12. Usia

Usia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perhitungan tahun yang dimulai dari saat kelahiran subjek penelitian sampai dengan waktu mengisi kuesioner penelitian.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek menuliskan usianya pada Kuesioner II.

13. Sifat humoris

Sifat humoris yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan subjek penelitian dalam melihat humor atau sisi lucu dari segala hal yang dilihat, didengar, atau dirasakan.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek menentukan sendiri apakah ia seseorang yang bersifat humoris atau tidak pada Kuesioner II.

14. Sifat sabar

Sifat sabar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan subjek penelitian dalam menghadapi segala sesuatu dengan kepala dingin, tidak emosional, dan tidak terburu-buru.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek menentukan sendiri apakah ia seseorang yang bersifat sabar atau tidak pada Kuesioner II.

15. Sifat jujur

Sifat jujur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan subjek penelitian untuk berkata atau bertindak sesuai kenyataan, tanpa penipuan, dan tanpa kecurangan.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek menentukan sendiri apakah ia seseorang yang bersifat jujur atau tidak pada Kuesioner II.

16. Sifat setia

Sifat setia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan subjek untuk berpegang kuat pada komitmen dalam hubungan cinta, untuk tidak mengkhianati pasangan dengan cara selingkuh atau hal lainnya.

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan meminta subjek menentukan sendiri apakah ia seseorang yang bersifat setia atau tidak pada Kuesioner II.

17. Permisivitas pria terhadap keperawanan wanita lajang

Permisivitas pria terhadap keperawanan wanita lajang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu sikap atau kecenderungan pria untuk lebih terbuka dan membebaskan wanita untuk kehilangan keperawanannya sebelum ikatan pernikahan.

Variabel ini akan diukur menggunakan skala ukur permisivitas pada Kuesioner II yang dibuat oleh Penulis berdasarkan hasil Survei Awal dan Kuesioner I yang disebarkan Penulis sebelumnya kepada responden campur, yaitu pria dan wanita.

Dokumen terkait