Agar tidak terjadi perbedaan persepsi bagi para pembaca, maka penulis memberikan beberapa definisi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu:
1. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar (Soekamto, dalam strategi pembalajaran, Hamruni:2011).
2. Sumber daya alam
Sumber daya alam atau kekayaan alam adalah barang-barang yang terkandung di alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (Agung, 2009:47).
27 3. Quantum teaching
Quantum: Interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Dengan demikian quantum teaching adalah penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar. Quantum teaching adalah penggubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya.
Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas-interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar (DePorter: 2008). Quantum teaching dimulai di supercamp, sebuah program percepatan quantum learning yang ditawarkan learning forum yaitu sebuah perusahaan pendidikan internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis dan keterampilan pribadi (Deporter, 1992:8).
Uraian diatas memberikan gambaran bahwa quantum teaching adalah sebuah rangkaian yang mengatur kegiatan dalam kelas dengan kerangka sistematis dan segala interaksi yang meliputi unsur belajar efektif dan bermanfaat pada siswa serta lingkungan sekitar.
4. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Hal itu dipertegas oleh (Brahim, 2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
28
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari hasil tes mengenal sebuah materi pelajaran tertentu.
Selain dari pengertian tersebut hasil belajar juga dapat diartikan sebagai gambaran tingkah laku seseorang yang berubah setelah proses belajar difahami dan diterapkan dalam kehidupan dilingkunganya. Menurut (Susanto,2013:6) Macam-macam hasil belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Pemahaman konsep
Pemahaman konsep diartikan sebagai kemampuan
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Konsep merupakan suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian yang telah difahami.
b. Keterampilan proses
Merupakan keterampilan yang mengarah pada
pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam individu siswa.
c. Sikap
Sikap bukan hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pada aspek respon fisik.
29 G. Metodologi penelitian
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas, PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama dan tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto,2014: 3).
Posisi penulis adalah sebagai pelaksana dan pengamat untuk menerapkan sebuah model pembelajaran yang kemudian diamati hasilnya agar dapat bermanfaat sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang diperoleh siswa dikelas.
Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan desain yang di kemukakan oleh (Arikunto,2014:16) secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Dari gambar berikut dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) membentuk sebuah siklus dengan bentuk spiral yang diawali dari perencanaan sampai evaluasi, dimana siklus pertama apabila masih diperlukan tindakan lagi maka dilanjutkan ke siklus yang kedua dan seterusnya.
30
Gambar I : Bagan Siklus PTK 2. Subjek penelitian
a. Siswa
Dalam penelitian ini subjek yang dimaksud adalah seluruh siswa kelas IV di MI Miftahul Falah Batur 01denganjumlah 16 siswaterdiridari 12 putri dan 4 putra. Subjek ini berfungsi untuk mengukur hasil belajar siswa dan penerapan model pembelajaran quantum teaching (Umam, 2010:10).
31 b. Guru/ Kolaborator
Pengumpulan data dengan metode wawancara dan observasi terhadap pembelajaran yang disampaikan guru yang ditujukan untuk mencari indikator dan batas kelulusan dalam mata pelajaran. 3. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Falah Batur 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang pada bulan Januari 2016. 4. Langkah-langkah penelitian
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini setelah Menentukan topik masalah peneliti
membuat rencana pembelajaran,Mempersiapkan sarana
pendukung belajar mengajar, lembar observasi dan alat evaluasi. b. Tahap tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pada tahap perencanaan.
c. Tahap observasi
Pada tahap ini peneliti akan menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara, alat atau instrumen penelitian berupa angket/ wawancara/ dan lain-lain (Suyadi, 2010:50).
32 d. Tahap refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan (Suyadi, 2010:50). Dengan kata lain refleksi berfungsi untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh peneliti dan dilakukan secara jujur serta apa adanya. Evaluasi yang dimaksudkan bukan hanya untuk peneliti dan guru tetapi untuk siswa, lingkungan dan seluruh komponen belajar-mengajar.
5. Instrumen penelitian a. Observasi
Supardi mengemukakan bahwa observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Metode ini digunakan unuk melihat perubahan yang terjadi pada hasil belajar siswa dengan quantum teaching yang digunakan.
b. Dokumentasi
Suharsini Arikunto menjelaskan bahwa metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku dan sebagainya (Suharsini Arikunto, 1997: 135). Metode ini digunakan untuk mencari data tentang informasi sekolah yang meliputi kurikulum, struktur, guru, staf dan lain- lain (Syarif, 2013: 11).
Selain itu metode ini juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data berupa silabi, rencana pembelajaran, laporan
33
diskusi kurikulum, hasil tes, tugas siswa dan bagian buku yang digunakan dalam pembelajaran (Wiriaatmadja, 2008:119).
Tindakan penulis pada tahap ini adalah pengumpulan dokumen informasi sekolah, catatan proses penelitian dan hasil penelitian.
c. Test
Test merupakan instrumen atau alat untuk mengukur perilaku atau kinerja (performence) seseorang (Aiken, 1991). Alat ukur tersebut berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada masing- masing subjek yang menuntut pemenuhan tugas-tugas kognitif (Mc Millan & Shumacher, 1989: 173-174).
Selain itu tes juga digunakan untuk mengukur hasil perlakuan yang dilakukan oleh peneliti dan digunakan sebagai alat evaluasi untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa.
Tes yang diberikan sebagai alat evaluasi oleh peneliti berupa soal pilihan ganda dan esai yang dilakukan pada setiap siklusnya.
6. Analisis Data
a. Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis data berupa analisis statistik sederhana untuk mencari nilai rata-rata (Mean) yang diperoleh siswa pada prasiklus sampai pasca siklus yang diperoleh dari hasil tes formatif yang diberikan kepada siswa. hal ini dapat dihitung dengan rumus :
34
∑
Keterangan:
M = Jumlah nilai rata-rata X = Frekuensi
N = Jumlah siswa
b. Selanjutnya untuk menghitung ketuntasan belajar siswa digunakan rumus berikut :
∑
Keterangan:
P = Jumlahnilaidalampersen F = Frekuensi
N = Jumlah kegiatan keseluruhan (Umam, 2010:14).
c. Tahap ahir adalah setelah data dianalisis dan diperoleh hasilnya maka hasil tersebut diolah menjadi bentuk data diskriptif.