• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar 1.Teori belajar

Belajar adalah momodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman.Selain itu Hamalik juga menegaskan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkunganya. Perubahan ini menyangkut perubahan dalam kebiasaan, sikap dan perilaku (Susanto,2013:3).

Jadi menurut teori ini Seorang yang dikatakan belajar yaitu seorang yang telah mengalami perubahan tingkah laku dalam dirinya dari ketiga aspek, pastinya perubahan itu tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan proses yang panjang. Proses yang dimaksud adalah adanya interaksi antar inividu maupun kelompok yang menghasilkan perbedaan pemikiran dengan yang dilakukan oleh individu dan perubahan tingkah laku sebagai akibatnya.

Sedangkan menurut W.S Winkel belajar adalah aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan

lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,

keterampilan,pemahaman dan nilai sikap yang relatif konstan.

Dari kedua pengertian yang dikemukakan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa keduanya mengharapkan bahwa dalam belajar harus

37

ada hasil atau perubahan dari ketiga aspek antara pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam waktu yang terus-menerus.

2. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Hal itu dipertegas oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari hasil tes mengenal sebuah materi pelajaran tertentu.

Dari paparan diatas yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah wujud nyata dari siswa yang berbentuk skor, pengetahuan, sikap maupun perbuatan maka diperlukan langkah pengukuran sebagai kriteria pencapaian hasil belajar siswa. Untuk mengetahui apakah hasil belajar dapat dicapai maka diperlukan suatu evaluasi. Sebagai mana diartikan bahwa evaluasi adalah proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa (Susanto, 2013:5).

Evaluasi inilah yang kemudian dijadikan pedoman oleh guru untuk melihat kekurangan maupun perkembangan yang diperoleh siswa selama proses belajar sebagai acuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

38

3. Macam- macam hasil belajar

a. Pemahaman konsep

Menurut (Susanto, 2013:8) Konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran,gagasan atau suatu pengertian.

Orang yang telah memiliki konsep berarti orang tersebut telah memiliki konsep yang jelas tetntang suatu konsep atau citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut berupa objek kongkret atau pemahaman abstrak.

Menurut (Bloom, 1979:89) Pemahaman konsepdiartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa.

b. Keterampilan proses

(Setiawati, 1993:77) mengemukakan bahwaketerampilan

proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

Keterampilan ini memberikan pondasi dasar untuk siswa sebagai pendorong untuk mencapai keterampilan dan pengetahuan yang lebih tinggi, pada fase ini siswa diarahkan untuk memahami

39

konsep dasar yang diberikan oleh guru melalui kegiatan belajar mengajar.

c. Sikap

Menurut (Susanto,2013:11), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik. Jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.Kedua aspek yang ada didalam sikap akan menunjukan perbuatan siswa yang nantinya akan terwujud dalam kenyataan perbuatan yang terlihat oleh orang lain.

Menurut (Sadirman, 1996:275) sikap merupakan

kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan tehnik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek tertentu.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Pendapat yang dikemukakan oleh (Wasliman 2007:158) hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interakasi antara berbagai faktor yang mempengaruhi,baik faktor internal maupun eksternal. keduapenjelasanya adalah sebagai berikut :

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari peserta didik yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. faktor ini meliputi : kecerdasan,minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap kebiasaan belajar, serta kondiai fisik dan kesehatan.Faktor ini akan

40

muncul dari diri peserta didik itu sendiri dengan berbagai faktor external yang berpengaruh terhadap kondisi peserta didik.

b. Faktor eksternal

Berasal dari luar diri siswa seperti keluarga ,sekolah dan masyarakat, keadaan ekonomi keluarga, keharmonisan atau perhatian orang tua terhadap anaknya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Menurut (Ruseffendi,1991:7) faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada 10 macam diantaranya :

1. Kecerdasan anak

Kemampuan intelegensi seorang sangat mempengaruhi terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecah atau tidak suatu permasalan. Kecerdasan siswa sangat membantu pengajar untuk membantu pengajar apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk meramalakan keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan meskipun tidak akan terlepas dari faktor lainya.

Bekal kecerdasan yang dimiliki siswa secara pribadi sebelum dia memasuki usia sekolah sampai dia masuk kedunia sekolah dan kegiatan belajar akan mempermudah para guru untuk memberikan transfer pengetahuan secara cepat jika dibanding dengan siswa yang mempunyai kecerdasan biasa saja.

41

2. Kesiapan atau kematangan

Kasiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan dimana individu atau organ-oragan sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar kematangan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tersebut (Ruseffendi,1991:7).

Perlunya kematangan dari berbagai organ yang mendukung untuk belajar juga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Siswa yang usianya telah siap atau sesuai dengan kelas yang dimasukinya akan lebih unggul dalam kegiatan belajar dibandingkan dengan siswa yang memasuki kelas tetapi belum pada usia standarnya.

3. Bakat anak

Menurut Chaplin, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

Bakat alamiah inilah yang akan dikembangkan disekolah sesuai dangan potensi masing-masing siswa sehingga bekat ini memang mampu dipersaingkan setelah siswa keluar dari dunia sekolah.

4. Kamampuan belajar

Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan adalah membuat anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar. Keengganan siswa untuk belajar mungkin mereka belum

42

mengerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupanya kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggungjawab yang besar tentunya berpengaruh positif tehadap hasil belajar yang diraihnya.

Uraian diatas menyinggung bahwa kemauan belajar belum muncul kareana siswa belum menyadarinya, hal inilah yang menjadi tanggungjawab seorang guru untuk senantiasa menuntun peserta didiknya agar hal ini dapat teratasi dan hasil belajar dapat dicapai secara maksimal.

5. Minat

Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar tehadap sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minta besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatian lebih banyak daripada siswa lainya. Dikarenakan minat yang begitu tinggi yang ada pada siswa, hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar.

6. Model penyajian materi pelajaran

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung padamodel penyajian materi. Penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan, menarik dan mudah dimengerti oleh siwa tentunya berpengaruh positif terhadap keberhasilan belajar.

Penjelasan ini lebih menekankan dari faktor guru, dimana tanggungjawab dan profesionalisme guru benar-benar dituntut

43

untuk diaktualisasi di ruang kelas. Dengan harapan hasil belajar yang diraih siswa berawal dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi guru yang terencana secara maksimal sebelum kegiatan belajar dilakukan.

7. Pribadi dan sikap guru

Siswa, begitu juga manusia pada umumnya dalam melkukan belajar tidak hnya melalui bacaan atau melalui guru saja, tetapi juga bisa melalui contoh-contoh yang baik dari sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan penuh inofatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kreatif ini.

8. Suasana pengajaran

Susasanayang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru dan menumbuhkan suasana yang aktif dantara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses pengajaran.

9. Kompetensi guru

Guru yang profesional memiliki kemampuan tertentu. Kemampuan itu diperlukan dalam membantu siswa belajar. Keberhasilan siswa akan bnyak dipengaruhi oleh kemampuan guruyang profesional.

44 10.Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat berbagai tingkah laku manusia dan berbagai latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masayarakatpun akan mempengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern dengan keterbukan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh kondisi masyarakat ketimbang oleh keluarga dan sekolah.

Dokumen terkait