• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERIKEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBERDAYA ALAM MELALUIMODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI MIFTAHUL FALAH BATUR 01 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERIKEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBERDAYA ALAM MELALUIMODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI MIFTAHUL FALAH BATUR 01 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ "

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI

DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUIMODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI MIFTAHUL FALAH BATUR 01

KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh AHMAD JAMARI

NIM 115 11 046

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI

DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI MIFTAHUL FALAH BATUR 01

KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

AHMAD JAMARI NIM 115 11 046

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(4)

iv

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara pelajar Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721 Website :www.iainsalatiga.ac.idemail :administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :

Nama : Ahmad Jamari

NIM : 11511046

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul :

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI

DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA

ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI MIFTAHUL FALAH BATUR 01 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016”

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, Februari 2016 Dosen Pembimbing

Wahidin M.Pd

(5)
(6)
(7)

vii MOTTO

    

Artinya :Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah

kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya

kepadamu, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan “ (QS.At-taha:114)

dan

Pilihan adalah resiko jalani saja..

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk keluargaku hususnya ayahku “Bp.Suryani”

yang telah mendukung secara lahir dan batin, membiayai dari awal hingga ahir, matur suwun “PAK” kagem sedoyo perjuangane panjenengan kangge kulo.

Simbok Musrifah Almarhum. semoga tersenyum bahagia melihatku dari surga., mbah Mursiyah yang selalu bertanya dan menyuruh makan “wes madang po

gurung mat? kolek madang”.mbakyu Fitriyah, kang Ipin, dek Erna, Heri, Riska

yang selalu membuatku tersenyum.

Mapala MITAPASA “terimakasih” karena telah menjadikan aku “ahmad iler

jamari”.Seluruh Keluarga “gila” (bangoh cah ngeyel, bakri sokri motivator,

telo”anak betawi”, pelo bijak kriteng, bolong aazizizizi) cah idealis (Pendhel) kau

(8)

viii

angkatan 19 “maaf ya kalau pernah menampar/ menyakiti kalian” ,angkatan 20

“jadilah orang gila di MITAPASA”, angkatan 21 “ maaf ggak bisa lama

menemani proses kalian” keluarga besar mapala mitapasa (dobleh tukang ngece,

abah polo marai uwong serik ati, kang ciwil suka diem, juragan MMT, Juragan

SOTO, terimakasih. sedulur PKM 1 (Danang, Mat kartolo, sepow, kadal, mbiyen

enek pigi, kluwus, Teguh), Bapak Bahroni terimaksih telah menyuruh saya sholat

subuh jam 10.30 WIB, bapak/ ibu dosen terimakasih ilmunya, pak bon

terimakasih telah membantu merawat taman/tumbuhan kampus, pak satpam terimakasih teguran di”malam” itu, oh iyo.. Pak Sabar kantin “gila” matur suwun

wes entuk utang +kenanganmu. Bapak Wahidin, terimakasih bimbingan dari awal

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL

BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI

DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI

MIFTAHUL FALAH BATUR 01 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016”

Di dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan

dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,

peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah

memberikan kesempatan belajar pada peneliti.

2. Bapak Suwardi, M.Pd.,Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang

telah memberikan izin penelitian.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

yang telah memberikan izin penyusunan penelitian.

4. Bapak Wahidin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak Rasimin, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

(10)

x

6. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik dan

memberikan pencerahan untuk selalu berpikir kritis, edukatif, dan inovatif

selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.

7. Bapak Antoni Alif M.A,Kepala MI Miftahul Falah Batur 01 Kec.Getasan

Kab. Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

mengadakan penelitian.

8. Ibu Cahyati, S.Pd, Guru Kelas IV di MI Miftahul Falah Batur 01 Kec.Getasan

Kab. Semarang,yang telahbersedia menerima konsultasi dari penulis.

9. Seluruh guru dan karyawan MI Miftahul Falah Batur 01 Kec.Getasan Kab.

Semarang, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.

10.Seluruh siswa kelas IV MI Miftahul Falah Batur 01 Kec.Getasan Kab.

Semarang, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.

11.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini

mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan

semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan

bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Salatiga, 25 Februari 2016

(11)

xi ABSTRAK

Jamari, Ahmad. 2016.Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Materi Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching pada Siswa Kelas IV di MI Miftahul Falah Batur 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/ 2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Institut Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing: Wahidin, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil belajar, quantum teaching dan IPS.

Skripsi ini merupakan pembuktian dari model pembelajaran quantum teaching, yang dituangkan dalam bentuk rumusan masalah penelitian yaitu: Apakah quantum teaching dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam ? dari hal inilah kemudian dapat dirumuskan tujuan penulisan agar penelitian dapat terarah secara jelas, Yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam melalui model pembelajaran quantum teaching pada kelas IV MI Miftahul Falah Batur 01 kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang diartikan sebagai kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan

oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam

pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas dikenal dengan sebuah siklus yang berbentuk spiral berupa siklus I yang terdiri dari (perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi) dan seterusnya sampai penelitian menemukan ukuran atau keberhasilan. Pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dokumentasi dan tes.

(12)

xii DAFTAR ISI

Kover ... i

Logo ... ii

Kover ... iii

Nota pembimbing ... iv

Pengesahan pengujii ... v

Pernyataan Keaslian Tulisan ...vi

Motto dan persembahan ... vii

Kata pengantar ... ix

Abstraksi ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xvii

Daftar gambar ... xviii Daftar Lampiran ... xix

BAB I: PENDAHULUAN A. Latarbelakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 6

(13)

xiii

H. Sistematika Penulisan. ... 14

BAB II: KAJIAN PUSTAKA ... 16

A. Hasil belajar... 16

1. Teori belajar ... 16

2. Teori hasil belajar ... 17

3. Macam- macam hasil belajar ... 18

4. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 19

a. Faktor internal ... 19

b. Faktoreksternal ... 20

B. Ilmu pengetahuan sosial ... 24

1. Hakikat ilmu pengetahuan social di sekolah dasar ... 24

2. Fungsi dan tujuan ... 25

C. Materi belajar ... 26

1. Pengertian sumber daya alam... 26

2. Jenis sumber daya alam ... 26

D. Quantum teaching ... 27

1. Latar belakang dan pengertian quantum teaching ... 27

2. Model quantum teaching ... 28

3. Kerangka model quantum teaching ... 30

(14)

xiv

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN ... 36

A. Diskripsi sekolah ... 36

1. Sejarah berdirinya madrasah ... 36

2. Visi,misi dan tujuan madrasah ... 36

3. Tujuan pendidikan Madrasah ... 37

4. Keadaan tenaga pendidik ... 37

5. Keadaan siswa ... 39

6. Fasilitas dan sarana pendukung ... 40

7. Peralatan pendidikan ... 41

8. Media pendidikan ... 41

9. prestasi ... 43

B. Subjek penelitian ... 44

C. Lokasi dan waktu penelitian ... 44

D. Mata pelajaran ... 44

E. Pelaksanaan ... 45

1. SiklusI ... 45

2. SiklusII ... 48

(15)

xv

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. SIKLUS I ... 54

1. Daftar nilai siswa ... 54

2. Nilai rata- rata ... 55

3. Persentase siswa lulus ... 56

4. Persentase siswa tidak lulus ... 56

5. Rekapitulasi ... 56

6. Refleksi ... 57

B. SIKLUS II ... 57

1. Daftar nilai siswa ... 57

2. Nilai rata- rata ... 58

3. Persentase siswa lulus ... 59

4. Persentase siswa tidak lulus ... 59

5. Rekapitulasi ... 60

6. Refleksi ... 60

C. SIKLUS III ... 61

1. Daftarnilaisiswa ... 61

2. Nilai rata- rata ... 62

3. Persentase siswa lulus ... 63

4. Persentase siswa tidak lulus ... 63

(16)

xvi

6. Refleksi ... 64

D. PEMBAHASAN... 65

BAB V: PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

C. Penutup ... 69

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel1: Daftar Guru MI MiftahulFalahBatur 01 ... 37

Tabel 2: Daftar Siswa Kelas IV MI Miftahul Falah Batur 01 ... 39

Tabel3 : Peralatan pendidikan MI Miftahul Falah Batur 01 ... 39

Table 4: Koleksi perpustakaan MI Miftahul Falah Batur 01 ... 40

Tabel5 : Media pendidikan MI Miftahul Falah Batur 01 ... 40

Tabel6 : Ruang pokok MI Miftahul Falah Batur 01 ... 41

Tabel7: Daftar siswa kelas IV MI Batur 01 ... 43

Tabel8: Jadwal kegiatan penelitian ... 43

Tabel9 : Daftar nilai siswa siklus I ... 55

Tabel 10 : Rekapitulasi nilai evaluasi siklus I ... 57

Tabel 11 : Daftar nilai siswa siklus II ... 58

Tabel 12 : Rekapitulasi nilai evaluasi siklus II ... 60

Tabel 13 : Daftar nilai siswa siklus III ... 62

Tabel 14 : Rekapitulasi nilai evaluasi siklus III ... 64

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Diagram I : hasil belajar Siklus I ... 66

Diagram I : hasil belajar Siklus ... 67

(19)

xix Lampiran 8 SoaldanJawabanSiklus II ... Lampiran 9 RPP Siklus III ... Lampiran 10 Materi Siklus III ... Lampiran 11 Soal dan Jawaban Siklus III ... Lampiran 12 Daftar nilai siklus I.II.III ... Lampiran 13 Rekapitulasi Siklus I.II.III

(20)

20 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini adalah

salah satu dampak dari arus globalisasi dan ide modern, dimana seluruh

kemajuan itu tidak pernah lepas dari bekal dasar yang diperoleh dari dunia

pendidikan. Bekal dasar yang dimaksud adalah bekal yang diperoleh saat

seseorang memperoleh pengetahuan dalam aspek apapun. Dari hal inilah

yang kemudian terus berkembang seiring dengan pembinaan dari

fasilitator pendidikan dan juga kecerdasan pribadi seseorang, dengan

harapan mereka dapat berpengaruh terhadap perkembangan seperti yang

diharapkan.

Menurut Undang- undang no 20 tahun 2003 pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Hasbullah, 2009:4).

Penjelasan tersebut telah mendiskripsikan tentang pentingnya

pendidikan bagi setiap orang agar manusia dapat memahami manfaat bagi

diri dan lingkunganya. Hal ini diperkuat lagi dalam Al-Quran surat

(21)

21

Artinya :Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu unsur pendidikan yang terkandung dalam mata pelajaran, dimana IPS berfungsi untuk

mengembangkan pengetahuan nilai sikap dan keterampilan siswa tentang

masyarakat Bangsa dan Negara Indonesia. Tujuan IPS adalah untuk

mengajarkan konsep dasar sosiologi, geografi, ekononomi, sejarah dan

kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis,

mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri, memecahkan

masalah dan keterampilan sosial, membangun komitmen dan kesadaran

terhadap nilai-nilai sosial kemanusiaan, Meningkatkan kemampuam kerja

sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk baik secara

nasional maupun global (Arni,:110-111).

Fungsi dan tujuan tersebut dapat dicapai melalui langkah strategis

yang direncanakan dan tidak dipungkiri untuk mencapai sebuah tujuan

pendidikan pastinya ada berbagai faktor yang turut mempengaruhinya,

(22)

22

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV di MI Miftahul

Falah Batur 01 pada mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi dalam

memanfaatkan sumber daya alam,guru kelas mengemukakan bahwa IPS

merupakan mata pelajaran yang menarik karena IPS mempelajari kegiatan

yang berada di lingkungan sekitar siswa baik dari kebudayaan,

perekonomian maupun kesenian. Dari materi ini siswa dapat mengenal

sumber daya alam maupun sampai kegiatan perekonomian yang ada di

lingkunganya,secara contekstual siswa dapat mengetahui langsung

aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat, maka dengan siswa mengamati

secara langsung mereka akan lebih memahami yang dipelajari di ruang

kelas dan pada keadaan sebenarnya. Guru juga mengemukakan dalam

kegiatan belajar IPS tidak selalu berjalan sesuai dengan rancangan awal.

Problematika dalam pembelajaran IPS yang pertama adalah dalam

kegiatan belajar mengajar, karena banyak komponen yang saling terkait

dan salah satunya adalah metode pembelajaran.

Kemudian untuk menanggapi hal itu peneliti menemukan bahwa

metode yang sering digunakan adalah metode ceramah yang berakibat

pada kejenuhan siswa yang berefek samping dalam kegiatan belajar di

ruang kelas kurang kondusif. Nilai yang diperoleh siswa dalam kategori

lulus KKM juga sudah mencukupi tetapi selisih yang diperoleh dengan

KKM masih perlu ditingkatkan agar hasilnya dapat maksimal dan

menyeluruh dalam satu kela. Selain itu masih adanya siswa yang kurang

(23)

23

yang diperoleh siswa sehingga pencapaian KKM di seluruh siswa dalam

kelas tidak dapat dicapai secara menyeluruh.

Berdasarkan paparan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

permasalan yang muncul pada pelajaran IPS adalah penggunaan metode

yang monoton dan tidak menggunakan model active learning yang

berakibat pada masih diperlukanya peningkatan hasil belajar pada siswa

agar pencapaian hasil belajar siswa lebih tinggi diatas KKM sekolah.

Penyikapan dari permasalahan tersebut, penulis mencoba

menawarkan sebuah solusi dari permasalahan yang ada dengan

menggunakan model pembelajaran active learning yaitu model

pembelajaran quantum teaching. Quantum teaching adalah penggubahan

belajar yang meriah dengan segala nuansanya. Quantum teaching berfokus

pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas (De Porter,2008: 6).

Asas utama dalam quantum teaching adalah “bawalah dunia

mereka (siswa) ke dunia kita (guru) dan bawalah dunia kita ke dunia

mereka” inilah asas utama, alasan dasar dibalik segala strategi, model dan

keyakinan quantum teaching. Model ini juga mempunyai prinsip yang

dianggap sebagai sebuah chord dalam sebuah simfoni musik, prinsipnya

adalah segalanya berbicara, bertujuan, pengalaman sebelum, akui usaha

dan rayakan. Prinsip tersebut merupakan infrasruktur dalam kegiatan

belajar mengajar dan terkandung dalam quantum teaching. Selain itu

(24)

24

tandur merupakan sebuah akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, ulangi dan Rayakan.

Setelah diterapkanya model pembelajaran quantum teaching ini,

diharapakan dapat mengubah dan meningkatkan hasil belajar siswa, yang

kemudian penulis mengangkatnya dalam sebuah penelitian yang berjudul

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

MATERI KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAMMELALUIMODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI MIFTAHUL FALAH BATUR 01 KECAMATAN GETASAN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Apakah quantum

teaching dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi

kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam pada siswa

kelas IV di MI Miftahul Falah Batur 01Kecamatan Getasan Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2015/ 2016?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui apakah model pembelajaran quantum teaching

dapat meningkatkan hasil belajar materi kegiatan ekonomi dalam

memanfaatkan sumber daya alampada siswa kelas IV di MI Miftahul

Falah Batur 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran

(25)

25 D. Hipotesisdan indikator keberhasilan

Dalam rangka menguji coba model pembelajaran quantum teaching

untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS materi kegiatan

ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alampada siswa kelas IV di

MI Miftahul Falah Batur 01 maka penulis memberikan hipotesis penelitian

untuk di ujidengan menerima variabelnya yaitu:

Terdapat peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS materi

kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alampada kelas IV di

MI Miftahul Falah Batur 01 Kecamatan Getasan Kabupaten

Semarangyang signifikan setelah diterapkanya model pembelajaran

quantum teaching.

E. Kegunaan penelitian 1. Secara teoritis

Penulis berharap karya ini dapat dijadikan sebagai bekal untuk

mengembangkan wawasan teoritis bagi para calon pendidik

dilingkungan program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah

dalam menggunakan active learning hususnya model pembelajaran

quantum teaching.

2. Secara praktis

a. Bagi guru

Menambah keterampilan bagi para fasilitator pendidikan

(26)

26

siswa dapat meningkat sesuai dengan pengertian, tujuan dan

kerangka quantum teaching.

b. Bagi sekolah

Membantu meningkatkan hasil belajar siswa sehingga

kurikulum sekolah dapat dicapai sesuai dengan tujuan pencapaian

KKM (kriteria ketuntasan minimal) para siswanya, sehingga misi

dan visi sekolah mampu diraih dari kualitas para siswa-siswinya

melalui model pembelajaran quantum teaching.

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi perbedaan persepsi bagi para pembaca, maka

penulis memberikan beberapa definisi yang berkaitan dengan judul

penelitian yaitu:

1. Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan

berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar (Soekamto,

dalam strategi pembalajaran, Hamruni:2011).

2. Sumber daya alam

Sumber daya alam atau kekayaan alam adalah barang-barang

yang terkandung di alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi

(27)

27 3. Quantum teaching

Quantum: Interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Dengan demikian quantum teaching adalah penggubahan

bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar.

Quantum teaching adalah penggubahan belajar yang meriah dengan

segala nuansanya.

Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam

lingkungan kelas-interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka

untuk belajar (DePorter: 2008). Quantum teaching dimulai di

supercamp, sebuah program percepatan quantum learning yang

ditawarkan learning forum yaitu sebuah perusahaan pendidikan

internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis

dan keterampilan pribadi (Deporter, 1992:8).

Uraian diatas memberikan gambaran bahwa quantum teaching

adalah sebuah rangkaian yang mengatur kegiatan dalam kelas dengan

kerangka sistematis dan segala interaksi yang meliputi unsur belajar

efektif dan bermanfaat pada siswa serta lingkungan sekitar.

4. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri siswa

baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai

hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Hal itu dipertegas oleh

(Brahim, 2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat

(28)

28

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari

hasil tes mengenal sebuah materi pelajaran tertentu.

Selain dari pengertian tersebut hasil belajar juga dapat diartikan

sebagai gambaran tingkah laku seseorang yang berubah setelah proses

belajar difahami dan diterapkan dalam kehidupan dilingkunganya.

Menurut (Susanto,2013:6) Macam-macam hasil belajar dapat

dikategorikan sebagai berikut:

a. Pemahaman konsep

Pemahaman konsep diartikan sebagai kemampuan

menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Konsep

merupakan suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian yang

telah difahami.

b. Keterampilan proses

Merupakan keterampilan yang mengarah pada

pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar

sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam individu

siswa.

c. Sikap

Sikap bukan hanya merupakan aspek mental semata,

(29)

29 G. Metodologi penelitian

1. Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas,

PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersama dan tindakan tersebut diberikan oleh guru atau

dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto,2014:

3).

Posisi penulis adalah sebagai pelaksana dan pengamat untuk

menerapkan sebuah model pembelajaran yang kemudian diamati

hasilnya agar dapat bermanfaat sebagai alternatif untuk meningkatkan

hasil pembelajaran yang diperoleh siswa dikelas.

Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan desain yang di

kemukakan oleh (Arikunto,2014:16) secara garis besar terdapat empat

tahapan yang lazim yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi.

Dari gambar berikut dapat dijelaskan bahwa penelitian

tindakan kelas (PTK) membentuk sebuah siklus dengan bentuk spiral

yang diawali dari perencanaan sampai evaluasi, dimana siklus pertama

apabila masih diperlukan tindakan lagi maka dilanjutkan ke siklus

(30)

30

Gambar I : Bagan Siklus PTK

2. Subjek penelitian

a. Siswa

Dalam penelitian ini subjek yang dimaksud adalah seluruh siswa

kelas IV di MI Miftahul Falah Batur 01denganjumlah 16

siswaterdiridari 12 putri dan 4 putra. Subjek ini berfungsi untuk

mengukur hasil belajar siswa dan penerapan model pembelajaran

(31)

31 b. Guru/ Kolaborator

Pengumpulan data dengan metode wawancara dan observasi

terhadap pembelajaran yang disampaikan guru yang ditujukan

untuk mencari indikator dan batas kelulusan dalam mata pelajaran.

3. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Falah Batur 01

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang pada bulan Januari 2016.

4. Langkah-langkah penelitian

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini setelah Menentukan topik masalah peneliti

membuat rencana pembelajaran,Mempersiapkan sarana

pendukung belajar mengajar, lembar observasi dan alat evaluasi.

b. Tahap tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pada

tahap perencanaan.

c. Tahap observasi

Pada tahap ini peneliti akan menguraikan jenis data yang

dikumpulkan, cara, alat atau instrumen penelitian berupa angket/

(32)

32 d. Tahap refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

telah dilakukan (Suyadi, 2010:50). Dengan kata lain refleksi

berfungsi untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah

dilakukan oleh peneliti dan dilakukan secara jujur serta apa

adanya. Evaluasi yang dimaksudkan bukan hanya untuk peneliti

dan guru tetapi untuk siswa, lingkungan dan seluruh komponen

belajar-mengajar.

5. Instrumen penelitian

a. Observasi

Supardi mengemukakan bahwa observasi adalah alat untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Metode ini digunakan unuk melihat perubahan yang terjadi pada

hasil belajar siswa dengan quantum teaching yang digunakan.

b. Dokumentasi

Suharsini Arikunto menjelaskan bahwa metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, buku dan sebagainya (Suharsini Arikunto,

1997: 135). Metode ini digunakan untuk mencari data tentang

informasi sekolah yang meliputi kurikulum, struktur, guru, staf

dan lain- lain (Syarif, 2013: 11).

Selain itu metode ini juga dapat digunakan untuk

(33)

33

diskusi kurikulum, hasil tes, tugas siswa dan bagian buku yang

digunakan dalam pembelajaran (Wiriaatmadja, 2008:119).

Tindakan penulis pada tahap ini adalah pengumpulan

dokumen informasi sekolah, catatan proses penelitian dan hasil

penelitian.

c. Test

Test merupakan instrumen atau alat untuk mengukur

perilaku atau kinerja (performence) seseorang (Aiken, 1991). Alat

ukur tersebut berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan

kepada masing- masing subjek yang menuntut pemenuhan

tugas-tugas kognitif (Mc Millan & Shumacher, 1989: 173-174).

Selain itu tes juga digunakan untuk mengukur hasil

perlakuan yang dilakukan oleh peneliti dan digunakan sebagai

alat evaluasi untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa.

Tes yang diberikan sebagai alat evaluasi oleh peneliti

berupa soal pilihan ganda dan esai yang dilakukan pada setiap

siklusnya.

6. Analisis Data

a. Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis data berupa

analisis statistik sederhana untuk mencari nilai rata-rata (Mean)

yang diperoleh siswa pada prasiklus sampai pasca siklus yang

diperoleh dari hasil tes formatif yang diberikan kepada siswa.

(34)

34

Keterangan:

M = Jumlah nilai rata-rata

X = Frekuensi

N = Jumlah siswa

b. Selanjutnya untuk menghitung ketuntasan belajar siswa digunakan

rumus berikut :

Keterangan:

P = Jumlahnilaidalampersen

F = Frekuensi

N = Jumlah kegiatan keseluruhan (Umam, 2010:14).

c. Tahap ahir adalah setelah data dianalisis dan diperoleh hasilnya

maka hasil tersebut diolah menjadi bentuk data diskriptif.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah memahami isi dari skripsi ini, maka penulis

menyusunya dalam sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I:Pendahuluan,pada bagian ini berisi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator keberhasilan,

kegunaan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan

(35)

35

BAB II:Kajian pustaka, berisi teori-teori pendukung dari sumber

ilmiah, kerangka berfikir dan hipotesis.

BAB III:Pelaksanaan penelitian,diskripsi pelaksanaan siklus I

(rencana, pelaksanaan, observasi, pengumpulan data dan refleksi).

Diskripsi pelaksanaan Siklus II, Diskripsi pelaksanaan Siklus III dan

seterusnya.

BAB IV:Hasil penelitian dan pembahasan, bab ini berisi diskripsi

persiklus (hasil pengamatan, wawancara, refleksi keberhasilan dan

kegagalan). Serta pembahasan yang terfokus pada hipotesis penelitian.

(36)

36 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar 1. Teori belajar

Belajar adalah momodifikasi atau memperteguh perilaku melalui

pengalaman.Selain itu Hamalik juga menegaskan belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi

dengan lingkunganya. Perubahan ini menyangkut perubahan dalam

kebiasaan, sikap dan perilaku (Susanto,2013:3).

Jadi menurut teori ini Seorang yang dikatakan belajar yaitu seorang

yang telah mengalami perubahan tingkah laku dalam dirinya dari ketiga

aspek, pastinya perubahan itu tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat,

tetapi memerlukan proses yang panjang. Proses yang dimaksud adalah

adanya interaksi antar inividu maupun kelompok yang menghasilkan

perbedaan pemikiran dengan yang dilakukan oleh individu dan perubahan

tingkah laku sebagai akibatnya.

Sedangkan menurut W.S Winkel belajar adalah aktifitas mental

yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan

lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,

keterampilan,pemahaman dan nilai sikap yang relatif konstan.

Dari kedua pengertian yang dikemukakan para ahli diatas dapat

(37)

37

ada hasil atau perubahan dari ketiga aspek antara pengetahuan, sikap dan

keterampilan dalam waktu yang terus-menerus.

2. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri siswa

baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil

dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Hal itu dipertegas oleh Nawawi

dalam K. Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat

diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari hasil

tes mengenal sebuah materi pelajaran tertentu.

Dari paparan diatas yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah

wujud nyata dari siswa yang berbentuk skor, pengetahuan, sikap maupun

perbuatan maka diperlukan langkah pengukuran sebagai kriteria

pencapaian hasil belajar siswa. Untuk mengetahui apakah hasil belajar

dapat dicapai maka diperlukan suatu evaluasi. Sebagai mana diartikan

bahwa evaluasi adalah proses penggunaan informasi untuk membuat

pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan

siswa (Susanto, 2013:5).

Evaluasi inilah yang kemudian dijadikan pedoman oleh guru untuk

melihat kekurangan maupun perkembangan yang diperoleh siswa selama

(38)

38

3. Macam- macam hasil belajar

a. Pemahaman konsep

Menurut (Susanto, 2013:8) Konsep merupakan sesuatu yang

tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran,gagasan atau suatu

pengertian.

Orang yang telah memiliki konsep berarti orang tersebut telah

memiliki konsep yang jelas tetntang suatu konsep atau citra mental

tentang sesuatu. Sesuatu tersebut berupa objek kongkret atau

pemahaman abstrak.

Menurut (Bloom, 1979:89) Pemahaman konsepdiartikan

sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang

dipelajari. Pemahaman menurut bloom ini adalah seberapa besar siswa

mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan

oleh guru kepada siswa.

b. Keterampilan proses

(Setiawati, 1993:77) mengemukakan bahwaketerampilan

proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada kemampuan

mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan

yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

Keterampilan ini memberikan pondasi dasar untuk siswa

sebagai pendorong untuk mencapai keterampilan dan pengetahuan

(39)

39

konsep dasar yang diberikan oleh guru melalui kegiatan belajar

mengajar.

c. Sikap

Menurut (Susanto,2013:11), sikap tidak hanya merupakan

aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik.

Jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara

serempak.Kedua aspek yang ada didalam sikap akan menunjukan

perbuatan siswa yang nantinya akan terwujud dalam kenyataan

perbuatan yang terlihat oleh orang lain.

Menurut (Sadirman, 1996:275) sikap merupakan

kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola

dan tehnik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa

individu-individu maupun objek tertentu.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Pendapat yang dikemukakan oleh (Wasliman 2007:158) hasil

belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interakasi antara

berbagai faktor yang mempengaruhi,baik faktor internal maupun eksternal.

keduapenjelasanya adalah sebagai berikut :

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari peserta

didik yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. faktor ini meliputi :

kecerdasan,minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap

(40)

40

muncul dari diri peserta didik itu sendiri dengan berbagai faktor

external yang berpengaruh terhadap kondisi peserta didik.

b. Faktor eksternal

Berasal dari luar diri siswa seperti keluarga ,sekolah dan

masyarakat, keadaan ekonomi keluarga, keharmonisan atau perhatian

orang tua terhadap anaknya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Menurut (Ruseffendi,1991:7) faktor yang mempengaruhi hasil

belajar ada 10 macam diantaranya :

1. Kecerdasan anak

Kemampuan intelegensi seorang sangat mempengaruhi

terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecah

atau tidak suatu permasalan. Kecerdasan siswa sangat membantu

pengajar untuk membantu pengajar apakah siswa itu mampu

mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk meramalakan

keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan

meskipun tidak akan terlepas dari faktor lainya.

Bekal kecerdasan yang dimiliki siswa secara pribadi

sebelum dia memasuki usia sekolah sampai dia masuk kedunia

sekolah dan kegiatan belajar akan mempermudah para guru untuk

memberikan transfer pengetahuan secara cepat jika dibanding

(41)

41

2. Kesiapan atau kematangan

Kasiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan

dimana individu atau organ-oragan sudah berfungsi sebagaimana

mestinya. Dalam proses belajar kematangan sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan tersebut (Ruseffendi,1991:7).

Perlunya kematangan dari berbagai organ yang mendukung

untuk belajar juga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar

siswa. Siswa yang usianya telah siap atau sesuai dengan kelas yang

dimasukinya akan lebih unggul dalam kegiatan belajar

dibandingkan dengan siswa yang memasuki kelas tetapi belum

pada usia standarnya.

3. Bakat anak

Menurut Chaplin, bakat adalah kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

akan datang.

Bakat alamiah inilah yang akan dikembangkan disekolah

sesuai dangan potensi masing-masing siswa sehingga bekat ini

memang mampu dipersaingkan setelah siswa keluar dari dunia

sekolah.

4. Kamampuan belajar

Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan adalah

membuat anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk

(42)

42

mengerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupanya kelak.

Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggungjawab

yang besar tentunya berpengaruh positif tehadap hasil belajar yang

diraihnya.

Uraian diatas menyinggung bahwa kemauan belajar belum

muncul kareana siswa belum menyadarinya, hal inilah yang

menjadi tanggungjawab seorang guru untuk senantiasa menuntun

peserta didiknya agar hal ini dapat teratasi dan hasil belajar dapat

dicapai secara maksimal.

5. Minat

Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar tehadap sesuatu.

Seorang siswa yang menaruh minta besar terhadap pelajaran akan

memusatkan perhatian lebih banyak daripada siswa lainya.

Dikarenakan minat yang begitu tinggi yang ada pada siswa, hal ini

akan berpengaruh terhadap hasil belajar.

6. Model penyajian materi pelajaran

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung padamodel

penyajian materi. Penyajian materi yang menyenangkan, tidak

membosankan, menarik dan mudah dimengerti oleh siwa tentunya

berpengaruh positif terhadap keberhasilan belajar.

Penjelasan ini lebih menekankan dari faktor guru, dimana

(43)

43

untuk diaktualisasi di ruang kelas. Dengan harapan hasil belajar

yang diraih siswa berawal dari perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi guru yang terencana secara maksimal sebelum kegiatan

belajar dilakukan.

7. Pribadi dan sikap guru

Siswa, begitu juga manusia pada umumnya dalam

melkukan belajar tidak hnya melalui bacaan atau melalui guru saja,

tetapi juga bisa melalui contoh-contoh yang baik dari sikap,

tingkah laku, dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang

kreatif dan penuh inofatif dalam perilakunya, maka siswa akan

meniru gurunya yang aktif dan kreatif ini.

8. Suasana pengajaran

Susasanayang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara

siswa dengan guru dan menumbuhkan suasana yang aktif dantara

siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses

pengajaran.

9. Kompetensi guru

Guru yang profesional memiliki kemampuan tertentu.

Kemampuan itu diperlukan dalam membantu siswa belajar.

Keberhasilan siswa akan bnyak dipengaruhi oleh kemampuan

(44)

44 10.Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat berbagai tingkah laku manusia

dan berbagai latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah

dalam dunia pendidikan lingkungan masayarakatpun akan

mempengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern dengan

keterbukan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan

dibentuk oleh kondisi masyarakat ketimbang oleh keluarga dan

sekolah.

B. Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Hakikat ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar

Menurut (Zahiri,1984:47), hakikat ilmu pengetahuan sosial

adalah harapan untuk membina suatu masyarakat yang baik dimana

anggotanya benar-banar berkembang sebagai insan sosial yang

rasional dan penuh tanggungjawab, sehingga oleh karenanya

diciptakan nilai-nilai. Hakikat yang dimaksud adalah dasar-dasar atau

intisari dari ilmu pengetahuan sosial itu sendiri yang meliputi berbagai

aspek didalamnya. Dengan dikembangkan melalui kegiatan belajar

mengajar disekolah.

Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar

dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga

Negara sedini mungkin (Susanto, 2013:138).

Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji

(45)

45

dengan isu sosial dan kewarganegaraan (Arni, 2002:110). Pengertian

ini merupakan cakupan yang sangat luas dari IPS itu sendiri maka

harus diberikan batasan didalam kajian keilmuanya.

( Maryani 2006:12) misalnya, memberikan batasan bahwa

pendidikan IPS adalah bahan kajian yang terpadu (interdisipliner) yang

merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi dari

konsep-konsep dan keterampilan disiplin sejarah, geografi, sosiologi,

antropologi, politik dan ekonomi yang diorganisasikan secara ilmiah

dan psikologi untuk tujuan pembelajaran ( Susanto, 2013:140).

Kesimpulan mengenai hakikat IPS adalah sebagai jalan untuk

membekali peserta didikatau calon generasi penerus bangsa yang

mempunyai pengetahuan mendasar mengenai kewarganegaraan yang

terkandung dalam setiap aspek keilmuan ilmu pengetahuan sosial itu

sendiri.

2. Fungsi dan tujuan

a. Fungsi ilmu pengetahuan sosial disekolah dasar adalah untuk

mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa

tentang masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia.

b. Tujuan ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar yaitu :

1. Mengajarkan konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,

sejarah dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis

dan psikologis. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis

(46)

46

2. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai

sosial dan kemanusiaan.

3. Meningkatkan kemampuan dan kerjasama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk baik secara nasional maupun

global.

C. Materi IPS Sumber Daya Alam

1. Pengertian Sumber daya alam

Sumber daya alam atau kekayaan alam adalah barang-barang yang

terkandung di alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan

hidup manusia

(Agung, 2009 : 47).

Dari pengertian ini dapat diperluas

lagi bahwa Sumber daya alam (SDA) adalah seluruh bagian dari bumi

yang berasal dari komponen biotik seperti hewan, tumbuhan dan

mikroorganisme dan abiotik minyak bumi, gas alam, tanah dan sejenis

barang tambang.

2. Jenis sumber daya alam

Menurut (Agung, 2009 : 47) berdasarkan kelestarianya SDA dibagi

menjadi sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat

diperbarui.

a)

Sumber daya alam yang dapat diperbarui

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya

alam yang dapat dibudidayakan atau dikembangbiakkan. Karena dapat

(47)

47

habis. Contohnya adalah hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam

lestari secara alami di antaranya, yaitu air, tanah, udara dan matahari.

b)

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah

kekayaanalam yang akan habis setelah dipakai. Sebagian besar sumber

dayaalam yang tidak dapat diperbaharui berupa barang tambang.

Barangtambang terdiri atas barang tambang sumber energi, barang

tambanglogam dan barang tambang industri.

D. Quantum Teaching

1. Latar belakang dan pengertian quantum teaching

Munculnya quantum teaching yang diprakarsai oleh Bobby De

Porter merupakan sebuah metode mengajar yang digunakan dalam

sebuah program untuk remaja (super camp) dan dibuka pada tahun

1982.Untuk berhasil membuat metode ini De Porter belajar dengan

seorang bapak pembelajaran dipercepat (accelerated learning)

Dr.Georgi Lozanov. De Porter menerapkan seluruh metode belajar

yang diajarkan dengan hasil yang memuaskan. Kemudian De

Portermen dirikan sebuah Learning forum di Kalifornia, Kesuksesan di

Super camp mendatangkan undangan guru dari berbagai sekolah dan

wilayah untuk berlatih metode ini, dari hal inilah kemudian metode

belajar yang diajarkan Dr.Georgi terus berkembang dan akhirnya

(48)

48

(De Porter 2007:5) mendifinisikan Quantum: Interaksi yang

mengubah energy menjadi cahaya. Quantum teaching dengan

demikian adalah penggubahan bermacam-macam kegiatan yang ada

didalam dan disekitar momen belajar. Interaksi ini mencakup unsure

belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa.Interkasi ini

mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang

akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.

2. Model quantum teaching

Model quantum teaching hampir sama dengan sebuah simfoni

(De Porter, 2007:8). Simfoni diibaratkan sebagai simfoni dalam

bermusik, didalamnya terdapat berbagai unsur alat musik dan segala

perangkatnya sehingga mampu menghasilkan alunan lagu yang indah.

Analogi perangkat musik diruang kelas adalah segala media

yang ada didalam kegiatan belajar mengajar, kelengkapan dan kegiatan

yang dirancang dan disajikan oleh guru sehingga mampu

menghasilkan kegiatan belajar yang kondusif merupakan kegiatan

yang sebenarnya dari gambaran dalam bermain musik.

Dalam quantum teaching ada dua simfoni yang menjadi model

didalamnya yaitu :

a) Konteks

Konteks adalah latar untuk pengalaman anda. Konteks

merupakan keakraban ruang orkestra musik itu sendiri

(49)

49

musiknya (suasana), keseimbangan instrumen dan musisi dalam

bekerja sama (landasan), dan interprestasi sang maestro terhadap

lembaran musik (rancangan) (De Porter, 2007:8).

Penjelasana diatas adalah gambaran kegiatan bermusik

yang diwujudkan dalam kegiatan belajar dimana segala kondisi

dalam ruang kelas memang telah dirancang dengan sesungguhnya.

Rancangan inilah yang akan menghasilkan sebuah suasana

kegiatan belajar yang harmonis dan dapat membawa seorang siswa

menikmati kegiatan belajar mengajar dalam ruang kelas.

De Porter juga mengungkapkan didalam konteks guru akan

menemukan semua bagian diatas untuk menggubah kemauan siswa

dan suasana didalam kelas diantaranya berupa :

1) Suasana yang memberdayakan

2) Landasan yang kukuh

3) Lingkungan yang mendukung

4) Rancangan belajar yang dinamis

b) Isi

Bagian ini berbeda dengan konteks. Anggaplah lembaran

musik itu sendiri sebgai isi, not-not nyata pada sebuah halaman

yang lebihdari not pada sebuah halaman. Unsur isi adalah

begaimana setiap frase musik dimainkan (penyajian). Isi juga

(50)

50

memanfaatkan bakat setiap pemain musik dan potensi setiap

instrumen (De Porter 2007:8).

Paparan ini menjelaskan bahwa bagian isi juga menyangkut

siswa dan guru. Guru bertugas untuk menyajikan pembelajaran

dengan sebaik-baiknya dengan memanfaatkan potensi siswa agar

pembelajaran dapat berjalan dan tersampaikan. Hal yang

ditemukan guru dalam tahap ini adalah keterampilan pengjaran

dalam kurikulum dan materi apapun. De Porter menegaskan

keterampilan yang dimaksud adalah penyajian yang prima, fasilitas

yang luwes, keterampilan belajar-untuk-mengajar dan keterampilan

hidup.

3. Kerangka model quantum teaching

Dalam quantum teachingterdapat kerangka pengajaran yang

menjadi acuan sebagai model pembelajaran aktif, unsur-unsur yang

ada didalam kerangka ini adalah TANDUR (tumbuhkan,

alami,namai,demonstrasikan, ulangi,rayakan).Unsur inilah yang

membentuk basis struktural keseluruhan yang melandasi quantum

teaching.

a. Tumbuhkan

Unsur ini menjelaskan bahwa proses menumbuhkan minat dan

rasa ingin tahu siswa dengan penyertaan untuk menciptakan jalinan

dan kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami (De

(51)

51

secara langsung dalam mata pelajaran sehingga siswa mampu

memahami mata pelajaran dengan pengetahuan mereka sendiri.

Selain hal diatas tuntutan bagi guru untuk memunculkan "apa

manfaatnya bagiku" atau AMBAK juga menjadi pengaruh dalam unsur

ini. De Porter juga memberikan strateginya taitu dengan memberikan

pertanyaan, pantomim, lakon pendek, cerita drama dan video.

b. Alami

Unsur ini memberikanpengalaman bagi siswa dan memanfaatkan

hasrat alami otak untuk menjelajah (De Porter 2007; 90). Pengalaman

itu adalah sewaktu guru memanfaatkan pengetahuan dan keingintauan

siswa agar mereka mampu mengeksplor kecerdasan dengan pemikiran

alami siswa.

Tujuan dalam unsur ini adalah mengubah informasi yang

diterima siswa yang bersifat abstrak menjadi sesuatu yang kongkret

yang terdapat dalam setiap momen belajar.

Strategi yang diberikan De Porter yaitu dengan menggunakan

media belajar berupa permainan, simulasi dan pemberian

tugaskelompok serta kegiatan yang mengaktifkan pengetahuan yang

sudah mereka miliki.

c. Namai

Penanaman merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran

tempat dan sebagainya.Penamaan memberikan hasrat alami otak untuk

(52)

52

adalah saat untuk mengajarkan konsep, ketrampilan berfikir dan

strategi belajar(De Porter 2007: 91). Prinsipnya guru harus

mengajarkan kembali informasi yang diperoleh siswa dan membuat

informasi itu diubah menjadi pengalaman untuk membuat pengetahuan

tersebut benar-benar berarti.

d. Demonstrasikan

(De Porter, 2007:92) memberikan alasan bahwa demonstari harus

dilakukan karena hal ini memberikan siswa peluang untuk

menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka kedalam

pembelajaran yang lain dan dalam kehidupan mereka.

Proses demonstrasi juga diartikan sebagai tahap untuk

memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukan bahwa siswa

sudah tau terhadap apa yang mereka pelajari. Tugas seorang guru

dalam tahap ini adalah memadukan antara pengalaman dan informasi

yang diperoleh siswa dengan cara menunjukan dan melakukanya.

e. Ulangi

Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan rasa "aku tahu

bahwa aku tau ini". Jadi pengulangan harus dilakukan secara

multimodalitas dan multi kecerdasan, lebih baik dengan konteks yang

berbeda dengan asalnya berupa permainan, pertunjukan drama, dan

sebagainya (De Porter 2007 : 92).

Unsur ini menerangkan bahwa setelah siswa melakukan kegiatan

(53)

53

menguasainya, keyakinan seorang gurupun harus ada dan apabila guru

masih ragu maka diperlukan satu tahapan lagi yaitu latihan agar

pengetahuan dan keterampilan siswa dapat melekat secara permanen

didalam otak siswa.Selain itu agar target "aku tahu bahwa aku tahu"

dapat benar-benar terwujud dalam diri siswa.

f. Rayakan

Perayaan memberi rasa rampung dengan menghormati

usaha,ketekunan dan kesuksesan. Jika layak dipelajari maka layak

dirayakan (De Porter, 2007:93).

Ketika seorang siswa mampu menguasai pengetahuan dan

aplikasinya maka guru juga masih di tuntut untuk menjadi pemantau

agar hal itu memperkuat kesuksesan siswa sehingga dapat menjadi

motifasi tersendiri agar siswa mau melakukan dan mencoba secara

berulang-ulang. Strategi yang digunakan untuk merayakanya cukup

sederhana yaitu dengan memberikan penghargaan berupa pujian,

bernyanyi bersama dan tepukan tangan.

4. Asas quantum teaching

Quantum teaching bersandar pada konsep ini: “bawalah dunia

mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita kedunia mereka”.

Inilahasasutama, alasan dibalik segala strategi, model dan keyakinan

quantum teaching. Segala yang dilakukan dalam kerangka quantum

teaching, setiap interkasi dengan siswa, setiap rancangan kurikulum

(54)

54

mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita kedunia mereka (De

Porter: 2007:6).

Dari uraian tersebut kita dapat mengetahui sekilah tentang asas

quantum teaching, bagaiman pengaruhnya dalam proses pembelajaran

mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi belajar.

Belajar dari segalanya adalah kegiatan full-contact. Dengan kata

lain belajar merupakan segala aspek kepribadian manusia mulai dari

pikiran, perasaan dan bahasa tubuh disamping pengetahuan ,sikap dan

keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang. Dengan

demikian, karena belajar berurusan dengan orang secara keseluruhan,

hak untuk memudahkan belajar tersebut harus diberikan oleh pelajar

dan diraih oleh guru.

Jadi masuki dulu dunia mereka. Mengapa? karena tindakan ini

akan memberi anda izin untuk memimpin, menuntun dan memudahkan

perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih

luas. Bagaimana caranya? dengan mengaitkan apa yang anda ajarkan

dengan sebuah peristiwa , pikiran ,atau perasaan yang diperoleh dari

kehidupan rumah, sosial, atletik,musik seni, rekreasi atau akademis

mereka.

Memasuki dunia siswa memang tidaklah mudah, jika kita

bayangkan konsep memasuki dunia siswa adalah dengan memahami

berbagai latar belakang siswa dari berbagai aspek, hal itu bisa

(55)

55

adalah alternatif yang digunakan guru untuk memudahkan

dalammentransfer pengetahuan dengan mengaitkan pengalaman nyata

siswa sebagai metode dalam kegiatan belajar.

Setelah hal itu terbentuk anda dapat membawa dunia mereka ke

dunia anda, dan memberi mereka pemahaman anda mengenai dunia

itu. Disinilah kosakata baru, model mental, rumus dan lain-lain

dibeberkan (De Porter, 2007:7).

Dunia kita adalah sebuah pengetahuan yang luas, seiring dengan

interaksi yang ada pengetahuan itu akan dikuasai siswa dengan lebih

mendalam, pada tahap ini hal yang diharapkan adalah prestasi siswa

yang telah mereka pelajari dan membawa kedunianya dan

(56)

56 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Diskripsi Sekolah

1. Sejarah berdirinya madrasah

Sekolah ini berdiri pada tahun 1954 dan telah berganti kepala

sekolah sebanyak 6 kali, dulu sekolah ini bernama Madrasah

Ibtidaiyah Ma‟arif Batur 01 tetapi pada tahun 2009 berubah menjadi

Miftahul Falah Batur 01, terletak di Dsn. Batur Wetan RT 01 RW 13

Batur Kec.Getasan Kab.Semarang dengan akreditasi B, kepala sekolah

saat ini adalah bapak Antoni Alif A.Ma.

2. Visi,misi dan tujuan sekolah a. Visi Sekolah

”Terwujudnya Generasi Islam yang Terampil Qiro‟ah, Tekun

Beribadah, Berakhlak Karimah dan Unggul dalam Prestasi”

b. Misi Sekolah :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam

pencapaian prestasi akademik dan non akademik

2. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam

mempelajari Al qur‟an dan menjalankan ajaran agama Islam.

3. Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu

(57)

57

4. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga

kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan

5. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel

c. Tujuan Pendidikan di MI Miftahul Falah Batur 01

1. Tujuan Umum

Terciptanya kehidupan religi di lingkungan MI yang

ditunjukkan melalui akhalkul karimah, ukhuwah dan disiplin

beribadah sebagai dasar mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Tujuan Khusus

a) Mewujudkan pemahaman dan kemampuan peserta didik

dalam membaca Al Qur‟an.

b) Meningkatkan prestasi lulusan peserta didik yang siap

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c) Meningkatkan kepedulian terhadap semua warga sekolah

serta menjunjung tinggi kemandirian.

d) Meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah dengan disiplin

beribadah .

3. Keadaan tenaga pendidik

Table 1: Daftar guru MI Miftahul Falah Batur 01

No Nama Alamat Tempat/

tanggal lahir Jabatan

(58)
(59)

59 4. Keadaan siswa

Keadaan siswa yang dimaksud adalah keadaan siswa kelas

IV di MI Miftahul falah sebagaimana menjadi subjek penelitian.

Data siswa kelas IV sebagai berikut :

Table 2 : Daftar siswa kelas IV MI Miftahul Falah Batur 01

(60)

60

Dari data tersebut berdasarkan wawancara dengan kepala

sekolah pada tanggal 19 januari 2016 pukul 09.10 WIB, kepala

sekolah mengatakan bahwa sebagian besar profesi orang tua di

kelas IV adalah sebagai petani sayuran tetapi ada juga yang

berprofesi sebagai pedagang.

5. Fasilitas dan sarana pendukung pendidikan

a. Koleksi Perpustakaan

Table 3: Koleksi perpustakaan MI Miftahul Falah Batur 01 No Jenis Koleksi Jumlah Satuan

1. Buku Teks Utama 500 Examplar

2. Buku Bacaan 100 Examplar

(61)

61 b. Peralatan Pendidikan

Tabel 4 : Peralatan pendidikan MI Miftahul Falah Batur 01

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan Kondisi

1. Alat Peraga IPA

(62)

62

d. Ruangan Pokok

Tabel 6 : Ruang pokok MI Miftahul Falah Batur 01

No Nama Ruangan Jml Satua

n Kondisi

1. Ruang Kelas/ Belajar 7.(6 x 7m) M2 Cukup

2. Kantor (Kepsek/Guru/

Komite) 7X8 M

2

cukup

6. Prestasi

a. Prestasi Akademik

1. Jumlah Peserta US/M Tahun 2014 = 19 orang

2. Rata-rata hasil US/M Tahun 2014 = 7,89

3. Rata-rata nilai tertinggi US/M Tahun 2014 = 7,5

4. Jumlah yang diterima di SMP/ Sederajat Tahun 2014 = 19

orang

b. Prestasi Non Akademik

1. Juara I lari 200 M Pa dalam PORSENI Madsarah Tk

Kabupaten Tahun 2012

2. Juara III lari Sprint 100 M Pi PORSEMA Tk Kabupaten Tahun

2012

3. Juara I Atletik Kids Tk Kec. Getasan Tahun 2013

4. Juara III pawai Ta‟aruf 1 Muharam Tk Kec. Getasan tahun

(63)

63 B. Subyek Penelitian

1. Siswa

Dalam penelitian ini subyek yang dimaksud adalah seluruh siswa kelas

IV di MI Batur 01 dengan jumlah 16 siswa terdiri dari 12 putri dan 4

putra dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 7: Daftar siswa kelas IV MI Batur 01

No NIS Nama P/L Tempat, Tanggal Lahir

fahmi P Kab.Semarang, 07/07/2006

6 1159 Isti

sulistyawati P Kab.Semarang, 12/07/2006

7 1160 Kafiyatul M. P Kab.Semarang, 25/09/2006

oktaviana P Kab.Semarang, 28/10/2006

12 1165 Shinta

zakiyyah P Kab.Semarang, 08/10/2006

(64)

64

14 1167 Uliya

anasatun r. P Kab.Semarang, 19/08/2006

15 1168 Riswanti P Kab.Searang, 05/04/2006

16 1169 Diki

ardiyanto L Kab.Semarang, 05/10/2005

C. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di MI Batur 01 kecamatan getasan

kabupaten semarang pada bulan Januari 2016 dengan jadwal penelitian

dalam table berikut :

Table 8: Jadwal kegiatan penelitian

No Kegiatan Waktu Ket.

1 Penyusuna proposal 03-28 Desember2015

2 Permohonan ijin penelitian 05 januari 2016

3

Pelaksanaan penelitian

Siklus I Selasa,

12 Januari 2016

Siklus II Selasa,19 Januari

2016

Siklus III Selasa,

26Januari 2016

4 Penyusunan laporan Mulai 01 Febuari 2016

(65)

65 D. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

mata pelajaran IPS dengan materi kegiatane konomi dengan

memanfaatkan sumber daya alam. Materi tersebut disesuaikan dengan

silabus kelas IV MI Batur 01 yang terdapat pada semester II (genap).

E. Pelaksanaan 1. SiklusI

Kegiatan pembelajaran pada siklus dilaksanakan pada hari

selasa tangga 12 Januari 2016 pada jam ke-5 dan ke-6 ( 10.00 –

11.20 WIB). Secara garis besar pelaksanaan ini dapat didiskripsikan

sebagai berikut :

a) Perencanaan

perencanaan dimulai dengan mempersiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan media belajar

seperti fotokopi materi ajar, sound yang digunakan peneliti untuk

melengkapi kegiatan apersepsi dan kegiatan penutup pelajaran,

lembar observasi kegiatan guru dan siswa dan menyiapkan lembar

evaluasi pos test.

b) Pelaksanaan

Aktifitas pada pelaksanaan ini di awali dengan mengucapk

ansalam, doa, mengecek kehadiran, kesiapan siswa dan

memberikan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran dengan

(66)

66

Setelah kegiatana persepsi diatas dilaksanakan guru

mengelompokan siswa menjadi 4 kelompok yang terdiridari 3

putridan 1 putra dengan mengarahkan tugas masing- masing

kelompok dan sebagai penerapan model quantum teaching yang

pertamayaitu tumbuhkan, yang kedua yaitu alami maka guru

menyuruh siswa untuk membaca materi ajar kemudian guru

menjelaskanya.

Penerapan yang ketiga yaitu namai dengancara guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertanya

jawab dengan guru seputar materi ajar. Demonstrasi adalah

penerapan quantum teaching yang ke-4, guru memfasilitasi siswa

untuk mengerjakan tugas yang diberikan dan membimbing siswa

yang mengalami kesulitan.

Penerapanke-5adalah ulangi guru memberikan umpan balik

dan meluruskan kesalahan pemahaman, penguatan dan

penyimpulan. Setelah tahap itu dilakukan maka selanjutnya adalah

rayakan dengan cara guru memberikan penghargaan pada siswa

berupapujian, bernyanyi bersama sebagai penutup pelajaran

kemudian salam.

c) Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengamati kegiatan

belajarmengajar yang terjadi pada setiap siklus pembelajaran.

(67)

67

kegiatan guru dengan menggunakan instrument pengamatan yang

telah dipersiapkan sebelumnya. Selain itu pencatatan juga

diperlukan, Hal ini dilakukan agar segala aktifitas diruang kelas

dapat diketahui kendala, kelebihan dan kelemahanya.

d) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengamati kelemahan yang ada

didalam kelas hususnya pada pelaksanaan siklus, refleksi bukan

hanya gurumaupun siswa tetapi segala yang terjadi didalam proses

kegiatan pembelajaran awal hingga ahir, refleksi siklus I adalah

sebagai berikut :

1) Terdapat 3 siswa yang terlambat masuk kelas

2) Pertanyaan dari siswa saat kegiatan eksplorasi masih sedikit,

lebih seringnya pada proses konfirmasi.

3) Hasil belajar pada siklus 1 belum maksimal karena hanya ada

7 siswa yang mencapai ketuntasan.

4) Perlu penguasaan kelas agar seluruh siswa dapat terfokus

dalam pemebelajaran

5) Masih ada 9 siswa belum tuntas belajar.

6) Penyampaian dari guru masih mendominasi dalam kegiatan

eksplorasi sehingga siswa pasif karena hanya meyimak.

Gambar

Gambar I : Bagan Siklus PTK
Table 1: Daftar guru MI Miftahul Falah Batur 01
Table 2 : Daftar siswa kelas IV MI Miftahul Falah Batur 01
Table 3: Koleksi perpustakaan MI Miftahul Falah Batur 01
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil belajar mata pelajaran Matematika yang dimaksud adalah seberapa tinggi nilai yang didapat siswa kelas XI MAN Rejotangan setelah dilakukan proses

Meskipun hukum acara pidana sudah diatur dalam undang-undang namun dalam penyelesaian kasus penganiayaan adakalanya antara pelaku tindak pidana dan

Melalui penelitian deskriptif dilakukan analisis kemampuan kognitif mahasiswa untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah kimia berdasarkan

menelan serta reflek batuk belum sempurna. Sedangkan dismaturitas merupakan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat berat badan seharusnya untuk masa kehamilan,

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui media Kartu Bergambar (Draw Card) dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi Perkembangbiakan Hewan pada

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, Allah Bapa Yang Maha Kuasa, karena hanya atas kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai

[r]

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan teknologi informasi pembelajaran e-learning dengan ADDIE Model dapat memperkaya pedagogi