i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI
DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUIMODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI MIFTAHUL FALAH BATUR 01
KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh AHMAD JAMARI
NIM 115 11 046
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI
DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI MIFTAHUL FALAH BATUR 01
KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
AHMAD JAMARI NIM 115 11 046
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
iv
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara pelajar Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721 Website :www.iainsalatiga.ac.idemail :administrasi@iainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :
Nama : Ahmad Jamari
NIM : 11511046
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul :
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI
DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA
ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI MIFTAHUL FALAH BATUR 01 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016”
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, Februari 2016 Dosen Pembimbing
Wahidin M.Pd
vii MOTTO
Artinya :Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah
kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan “ (QS.At-taha:114)
dan
Pilihan adalah resiko jalani saja..
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk keluargaku hususnya ayahku “Bp.Suryani”
yang telah mendukung secara lahir dan batin, membiayai dari awal hingga ahir, matur suwun “PAK” kagem sedoyo perjuangane panjenengan kangge kulo.
Simbok Musrifah Almarhum. semoga tersenyum bahagia melihatku dari surga., mbah Mursiyah yang selalu bertanya dan menyuruh makan “wes madang po
gurung mat? kolek madang”.mbakyu Fitriyah, kang Ipin, dek Erna, Heri, Riska
yang selalu membuatku tersenyum.
Mapala MITAPASA “terimakasih” karena telah menjadikan aku “ahmad iler
jamari”.Seluruh Keluarga “gila” (bangoh cah ngeyel, bakri sokri motivator,
telo”anak betawi”, pelo bijak kriteng, bolong aazizizizi) cah idealis (Pendhel) kau
viii
angkatan 19 “maaf ya kalau pernah menampar/ menyakiti kalian” ,angkatan 20
“jadilah orang gila di MITAPASA”, angkatan 21 “ maaf ggak bisa lama
menemani proses kalian” keluarga besar mapala mitapasa (dobleh tukang ngece,
abah polo marai uwong serik ati, kang ciwil suka diem, juragan MMT, Juragan
SOTO, terimakasih. sedulur PKM 1 (Danang, Mat kartolo, sepow, kadal, mbiyen
enek pigi, kluwus, Teguh), Bapak Bahroni terimaksih telah menyuruh saya sholat
subuh jam 10.30 WIB, bapak/ ibu dosen terimakasih ilmunya, pak bon
terimakasih telah membantu merawat taman/tumbuhan kampus, pak satpam terimakasih teguran di”malam” itu, oh iyo.. Pak Sabar kantin “gila” matur suwun
wes entuk utang +kenanganmu. Bapak Wahidin, terimakasih bimbingan dari awal
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI
DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI
MIFTAHUL FALAH BATUR 01 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016”
Di dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah
memberikan kesempatan belajar pada peneliti.
2. Bapak Suwardi, M.Pd.,Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang
telah memberikan izin penelitian.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang telah memberikan izin penyusunan penelitian.
4. Bapak Wahidin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak Rasimin, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
x
6. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik dan
memberikan pencerahan untuk selalu berpikir kritis, edukatif, dan inovatif
selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.
7. Bapak Antoni Alif M.A,Kepala MI Miftahul Falah Batur 01 Kec.Getasan
Kab. Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
mengadakan penelitian.
8. Ibu Cahyati, S.Pd, Guru Kelas IV di MI Miftahul Falah Batur 01 Kec.Getasan
Kab. Semarang,yang telahbersedia menerima konsultasi dari penulis.
9. Seluruh guru dan karyawan MI Miftahul Falah Batur 01 Kec.Getasan Kab.
Semarang, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.
10.Seluruh siswa kelas IV MI Miftahul Falah Batur 01 Kec.Getasan Kab.
Semarang, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.
11.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini
mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan
semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Salatiga, 25 Februari 2016
xi ABSTRAK
Jamari, Ahmad. 2016.Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Materi Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching pada Siswa Kelas IV di MI Miftahul Falah Batur 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/ 2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Institut Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing: Wahidin, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil belajar, quantum teaching dan IPS.
Skripsi ini merupakan pembuktian dari model pembelajaran quantum teaching, yang dituangkan dalam bentuk rumusan masalah penelitian yaitu: Apakah quantum teaching dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam ? dari hal inilah kemudian dapat dirumuskan tujuan penulisan agar penelitian dapat terarah secara jelas, Yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam melalui model pembelajaran quantum teaching pada kelas IV MI Miftahul Falah Batur 01 kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang diartikan sebagai kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan
oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam
pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas dikenal dengan sebuah siklus yang berbentuk spiral berupa siklus I yang terdiri dari (perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi) dan seterusnya sampai penelitian menemukan ukuran atau keberhasilan. Pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dokumentasi dan tes.
xii DAFTAR ISI
Kover ... i
Logo ... ii
Kover ... iii
Nota pembimbing ... iv
Pengesahan pengujii ... v
Pernyataan Keaslian Tulisan ...vi
Motto dan persembahan ... vii
Kata pengantar ... ix
Abstraksi ... xi
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xvii
Daftar gambar ... xviii Daftar Lampiran ... xix
BAB I: PENDAHULUAN A. Latarbelakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ... 5
E. Kegunaan Penelitian ... 6
F. Definisi Operasional ... 6
xiii
H. Sistematika Penulisan. ... 14
BAB II: KAJIAN PUSTAKA ... 16
A. Hasil belajar... 16
1. Teori belajar ... 16
2. Teori hasil belajar ... 17
3. Macam- macam hasil belajar ... 18
4. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 19
a. Faktor internal ... 19
b. Faktoreksternal ... 20
B. Ilmu pengetahuan sosial ... 24
1. Hakikat ilmu pengetahuan social di sekolah dasar ... 24
2. Fungsi dan tujuan ... 25
C. Materi belajar ... 26
1. Pengertian sumber daya alam... 26
2. Jenis sumber daya alam ... 26
D. Quantum teaching ... 27
1. Latar belakang dan pengertian quantum teaching ... 27
2. Model quantum teaching ... 28
3. Kerangka model quantum teaching ... 30
xiv
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN ... 36
A. Diskripsi sekolah ... 36
1. Sejarah berdirinya madrasah ... 36
2. Visi,misi dan tujuan madrasah ... 36
3. Tujuan pendidikan Madrasah ... 37
4. Keadaan tenaga pendidik ... 37
5. Keadaan siswa ... 39
6. Fasilitas dan sarana pendukung ... 40
7. Peralatan pendidikan ... 41
8. Media pendidikan ... 41
9. prestasi ... 43
B. Subjek penelitian ... 44
C. Lokasi dan waktu penelitian ... 44
D. Mata pelajaran ... 44
E. Pelaksanaan ... 45
1. SiklusI ... 45
2. SiklusII ... 48
xv
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
A. SIKLUS I ... 54
1. Daftar nilai siswa ... 54
2. Nilai rata- rata ... 55
3. Persentase siswa lulus ... 56
4. Persentase siswa tidak lulus ... 56
5. Rekapitulasi ... 56
6. Refleksi ... 57
B. SIKLUS II ... 57
1. Daftar nilai siswa ... 57
2. Nilai rata- rata ... 58
3. Persentase siswa lulus ... 59
4. Persentase siswa tidak lulus ... 59
5. Rekapitulasi ... 60
6. Refleksi ... 60
C. SIKLUS III ... 61
1. Daftarnilaisiswa ... 61
2. Nilai rata- rata ... 62
3. Persentase siswa lulus ... 63
4. Persentase siswa tidak lulus ... 63
xvi
6. Refleksi ... 64
D. PEMBAHASAN... 65
BAB V: PENUTUP ... 68
A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
C. Penutup ... 69
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel1: Daftar Guru MI MiftahulFalahBatur 01 ... 37
Tabel 2: Daftar Siswa Kelas IV MI Miftahul Falah Batur 01 ... 39
Tabel3 : Peralatan pendidikan MI Miftahul Falah Batur 01 ... 39
Table 4: Koleksi perpustakaan MI Miftahul Falah Batur 01 ... 40
Tabel5 : Media pendidikan MI Miftahul Falah Batur 01 ... 40
Tabel6 : Ruang pokok MI Miftahul Falah Batur 01 ... 41
Tabel7: Daftar siswa kelas IV MI Batur 01 ... 43
Tabel8: Jadwal kegiatan penelitian ... 43
Tabel9 : Daftar nilai siswa siklus I ... 55
Tabel 10 : Rekapitulasi nilai evaluasi siklus I ... 57
Tabel 11 : Daftar nilai siswa siklus II ... 58
Tabel 12 : Rekapitulasi nilai evaluasi siklus II ... 60
Tabel 13 : Daftar nilai siswa siklus III ... 62
Tabel 14 : Rekapitulasi nilai evaluasi siklus III ... 64
xviii
DAFTAR GAMBAR
Diagram I : hasil belajar Siklus I ... 66
Diagram I : hasil belajar Siklus ... 67
xix Lampiran 8 SoaldanJawabanSiklus II ... Lampiran 9 RPP Siklus III ... Lampiran 10 Materi Siklus III ... Lampiran 11 Soal dan Jawaban Siklus III ... Lampiran 12 Daftar nilai siklus I.II.III ... Lampiran 13 Rekapitulasi Siklus I.II.III
20 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini adalah
salah satu dampak dari arus globalisasi dan ide modern, dimana seluruh
kemajuan itu tidak pernah lepas dari bekal dasar yang diperoleh dari dunia
pendidikan. Bekal dasar yang dimaksud adalah bekal yang diperoleh saat
seseorang memperoleh pengetahuan dalam aspek apapun. Dari hal inilah
yang kemudian terus berkembang seiring dengan pembinaan dari
fasilitator pendidikan dan juga kecerdasan pribadi seseorang, dengan
harapan mereka dapat berpengaruh terhadap perkembangan seperti yang
diharapkan.
Menurut Undang- undang no 20 tahun 2003 pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Hasbullah, 2009:4).
Penjelasan tersebut telah mendiskripsikan tentang pentingnya
pendidikan bagi setiap orang agar manusia dapat memahami manfaat bagi
diri dan lingkunganya. Hal ini diperkuat lagi dalam Al-Quran surat
21
Artinya :Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu unsur pendidikan yang terkandung dalam mata pelajaran, dimana IPS berfungsi untuk
mengembangkan pengetahuan nilai sikap dan keterampilan siswa tentang
masyarakat Bangsa dan Negara Indonesia. Tujuan IPS adalah untuk
mengajarkan konsep dasar sosiologi, geografi, ekononomi, sejarah dan
kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri, memecahkan
masalah dan keterampilan sosial, membangun komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial kemanusiaan, Meningkatkan kemampuam kerja
sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk baik secara
nasional maupun global (Arni,:110-111).
Fungsi dan tujuan tersebut dapat dicapai melalui langkah strategis
yang direncanakan dan tidak dipungkiri untuk mencapai sebuah tujuan
pendidikan pastinya ada berbagai faktor yang turut mempengaruhinya,
22
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV di MI Miftahul
Falah Batur 01 pada mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi dalam
memanfaatkan sumber daya alam,guru kelas mengemukakan bahwa IPS
merupakan mata pelajaran yang menarik karena IPS mempelajari kegiatan
yang berada di lingkungan sekitar siswa baik dari kebudayaan,
perekonomian maupun kesenian. Dari materi ini siswa dapat mengenal
sumber daya alam maupun sampai kegiatan perekonomian yang ada di
lingkunganya,secara contekstual siswa dapat mengetahui langsung
aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat, maka dengan siswa mengamati
secara langsung mereka akan lebih memahami yang dipelajari di ruang
kelas dan pada keadaan sebenarnya. Guru juga mengemukakan dalam
kegiatan belajar IPS tidak selalu berjalan sesuai dengan rancangan awal.
Problematika dalam pembelajaran IPS yang pertama adalah dalam
kegiatan belajar mengajar, karena banyak komponen yang saling terkait
dan salah satunya adalah metode pembelajaran.
Kemudian untuk menanggapi hal itu peneliti menemukan bahwa
metode yang sering digunakan adalah metode ceramah yang berakibat
pada kejenuhan siswa yang berefek samping dalam kegiatan belajar di
ruang kelas kurang kondusif. Nilai yang diperoleh siswa dalam kategori
lulus KKM juga sudah mencukupi tetapi selisih yang diperoleh dengan
KKM masih perlu ditingkatkan agar hasilnya dapat maksimal dan
menyeluruh dalam satu kela. Selain itu masih adanya siswa yang kurang
23
yang diperoleh siswa sehingga pencapaian KKM di seluruh siswa dalam
kelas tidak dapat dicapai secara menyeluruh.
Berdasarkan paparan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
permasalan yang muncul pada pelajaran IPS adalah penggunaan metode
yang monoton dan tidak menggunakan model active learning yang
berakibat pada masih diperlukanya peningkatan hasil belajar pada siswa
agar pencapaian hasil belajar siswa lebih tinggi diatas KKM sekolah.
Penyikapan dari permasalahan tersebut, penulis mencoba
menawarkan sebuah solusi dari permasalahan yang ada dengan
menggunakan model pembelajaran active learning yaitu model
pembelajaran quantum teaching. Quantum teaching adalah penggubahan
belajar yang meriah dengan segala nuansanya. Quantum teaching berfokus
pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas (De Porter,2008: 6).
Asas utama dalam quantum teaching adalah “bawalah dunia
mereka (siswa) ke dunia kita (guru) dan bawalah dunia kita ke dunia
mereka” inilah asas utama, alasan dasar dibalik segala strategi, model dan
keyakinan quantum teaching. Model ini juga mempunyai prinsip yang
dianggap sebagai sebuah chord dalam sebuah simfoni musik, prinsipnya
adalah segalanya berbicara, bertujuan, pengalaman sebelum, akui usaha
dan rayakan. Prinsip tersebut merupakan infrasruktur dalam kegiatan
belajar mengajar dan terkandung dalam quantum teaching. Selain itu
24
tandur merupakan sebuah akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, ulangi dan Rayakan.
Setelah diterapkanya model pembelajaran quantum teaching ini,
diharapakan dapat mengubah dan meningkatkan hasil belajar siswa, yang
kemudian penulis mengangkatnya dalam sebuah penelitian yang berjudul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS
MATERI KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAMMELALUIMODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI MI MIFTAHUL FALAH BATUR 01 KECAMATAN GETASAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Apakah quantum
teaching dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi
kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam pada siswa
kelas IV di MI Miftahul Falah Batur 01Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2015/ 2016?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apakah model pembelajaran quantum teaching
dapat meningkatkan hasil belajar materi kegiatan ekonomi dalam
memanfaatkan sumber daya alampada siswa kelas IV di MI Miftahul
Falah Batur 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran
25 D. Hipotesisdan indikator keberhasilan
Dalam rangka menguji coba model pembelajaran quantum teaching
untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS materi kegiatan
ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alampada siswa kelas IV di
MI Miftahul Falah Batur 01 maka penulis memberikan hipotesis penelitian
untuk di ujidengan menerima variabelnya yaitu:
Terdapat peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS materi
kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alampada kelas IV di
MI Miftahul Falah Batur 01 Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarangyang signifikan setelah diterapkanya model pembelajaran
quantum teaching.
E. Kegunaan penelitian 1. Secara teoritis
Penulis berharap karya ini dapat dijadikan sebagai bekal untuk
mengembangkan wawasan teoritis bagi para calon pendidik
dilingkungan program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah
dalam menggunakan active learning hususnya model pembelajaran
quantum teaching.
2. Secara praktis
a. Bagi guru
Menambah keterampilan bagi para fasilitator pendidikan
26
siswa dapat meningkat sesuai dengan pengertian, tujuan dan
kerangka quantum teaching.
b. Bagi sekolah
Membantu meningkatkan hasil belajar siswa sehingga
kurikulum sekolah dapat dicapai sesuai dengan tujuan pencapaian
KKM (kriteria ketuntasan minimal) para siswanya, sehingga misi
dan visi sekolah mampu diraih dari kualitas para siswa-siswinya
melalui model pembelajaran quantum teaching.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi perbedaan persepsi bagi para pembaca, maka
penulis memberikan beberapa definisi yang berkaitan dengan judul
penelitian yaitu:
1. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan
berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar (Soekamto,
dalam strategi pembalajaran, Hamruni:2011).
2. Sumber daya alam
Sumber daya alam atau kekayaan alam adalah barang-barang
yang terkandung di alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
27 3. Quantum teaching
Quantum: Interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Dengan demikian quantum teaching adalah penggubahan
bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar.
Quantum teaching adalah penggubahan belajar yang meriah dengan
segala nuansanya.
Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam
lingkungan kelas-interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka
untuk belajar (DePorter: 2008). Quantum teaching dimulai di
supercamp, sebuah program percepatan quantum learning yang
ditawarkan learning forum yaitu sebuah perusahaan pendidikan
internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis
dan keterampilan pribadi (Deporter, 1992:8).
Uraian diatas memberikan gambaran bahwa quantum teaching
adalah sebuah rangkaian yang mengatur kegiatan dalam kelas dengan
kerangka sistematis dan segala interaksi yang meliputi unsur belajar
efektif dan bermanfaat pada siswa serta lingkungan sekitar.
4. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri siswa
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai
hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Hal itu dipertegas oleh
(Brahim, 2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat
28
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari
hasil tes mengenal sebuah materi pelajaran tertentu.
Selain dari pengertian tersebut hasil belajar juga dapat diartikan
sebagai gambaran tingkah laku seseorang yang berubah setelah proses
belajar difahami dan diterapkan dalam kehidupan dilingkunganya.
Menurut (Susanto,2013:6) Macam-macam hasil belajar dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a. Pemahaman konsep
Pemahaman konsep diartikan sebagai kemampuan
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Konsep
merupakan suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian yang
telah difahami.
b. Keterampilan proses
Merupakan keterampilan yang mengarah pada
pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar
sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam individu
siswa.
c. Sikap
Sikap bukan hanya merupakan aspek mental semata,
29 G. Metodologi penelitian
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas,
PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama dan tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto,2014:
3).
Posisi penulis adalah sebagai pelaksana dan pengamat untuk
menerapkan sebuah model pembelajaran yang kemudian diamati
hasilnya agar dapat bermanfaat sebagai alternatif untuk meningkatkan
hasil pembelajaran yang diperoleh siswa dikelas.
Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan desain yang di
kemukakan oleh (Arikunto,2014:16) secara garis besar terdapat empat
tahapan yang lazim yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.
Dari gambar berikut dapat dijelaskan bahwa penelitian
tindakan kelas (PTK) membentuk sebuah siklus dengan bentuk spiral
yang diawali dari perencanaan sampai evaluasi, dimana siklus pertama
apabila masih diperlukan tindakan lagi maka dilanjutkan ke siklus
30
Gambar I : Bagan Siklus PTK
2. Subjek penelitian
a. Siswa
Dalam penelitian ini subjek yang dimaksud adalah seluruh siswa
kelas IV di MI Miftahul Falah Batur 01denganjumlah 16
siswaterdiridari 12 putri dan 4 putra. Subjek ini berfungsi untuk
mengukur hasil belajar siswa dan penerapan model pembelajaran
31 b. Guru/ Kolaborator
Pengumpulan data dengan metode wawancara dan observasi
terhadap pembelajaran yang disampaikan guru yang ditujukan
untuk mencari indikator dan batas kelulusan dalam mata pelajaran.
3. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Falah Batur 01
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang pada bulan Januari 2016.
4. Langkah-langkah penelitian
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini setelah Menentukan topik masalah peneliti
membuat rencana pembelajaran,Mempersiapkan sarana
pendukung belajar mengajar, lembar observasi dan alat evaluasi.
b. Tahap tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pada
tahap perencanaan.
c. Tahap observasi
Pada tahap ini peneliti akan menguraikan jenis data yang
dikumpulkan, cara, alat atau instrumen penelitian berupa angket/
32 d. Tahap refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
telah dilakukan (Suyadi, 2010:50). Dengan kata lain refleksi
berfungsi untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah
dilakukan oleh peneliti dan dilakukan secara jujur serta apa
adanya. Evaluasi yang dimaksudkan bukan hanya untuk peneliti
dan guru tetapi untuk siswa, lingkungan dan seluruh komponen
belajar-mengajar.
5. Instrumen penelitian
a. Observasi
Supardi mengemukakan bahwa observasi adalah alat untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
Metode ini digunakan unuk melihat perubahan yang terjadi pada
hasil belajar siswa dengan quantum teaching yang digunakan.
b. Dokumentasi
Suharsini Arikunto menjelaskan bahwa metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, buku dan sebagainya (Suharsini Arikunto,
1997: 135). Metode ini digunakan untuk mencari data tentang
informasi sekolah yang meliputi kurikulum, struktur, guru, staf
dan lain- lain (Syarif, 2013: 11).
Selain itu metode ini juga dapat digunakan untuk
33
diskusi kurikulum, hasil tes, tugas siswa dan bagian buku yang
digunakan dalam pembelajaran (Wiriaatmadja, 2008:119).
Tindakan penulis pada tahap ini adalah pengumpulan
dokumen informasi sekolah, catatan proses penelitian dan hasil
penelitian.
c. Test
Test merupakan instrumen atau alat untuk mengukur
perilaku atau kinerja (performence) seseorang (Aiken, 1991). Alat
ukur tersebut berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan
kepada masing- masing subjek yang menuntut pemenuhan
tugas-tugas kognitif (Mc Millan & Shumacher, 1989: 173-174).
Selain itu tes juga digunakan untuk mengukur hasil
perlakuan yang dilakukan oleh peneliti dan digunakan sebagai
alat evaluasi untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa.
Tes yang diberikan sebagai alat evaluasi oleh peneliti
berupa soal pilihan ganda dan esai yang dilakukan pada setiap
siklusnya.
6. Analisis Data
a. Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis data berupa
analisis statistik sederhana untuk mencari nilai rata-rata (Mean)
yang diperoleh siswa pada prasiklus sampai pasca siklus yang
diperoleh dari hasil tes formatif yang diberikan kepada siswa.
34
∑
Keterangan:
M = Jumlah nilai rata-rata
X = Frekuensi
N = Jumlah siswa
b. Selanjutnya untuk menghitung ketuntasan belajar siswa digunakan
rumus berikut :
∑
Keterangan:
P = Jumlahnilaidalampersen
F = Frekuensi
N = Jumlah kegiatan keseluruhan (Umam, 2010:14).
c. Tahap ahir adalah setelah data dianalisis dan diperoleh hasilnya
maka hasil tersebut diolah menjadi bentuk data diskriptif.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah memahami isi dari skripsi ini, maka penulis
menyusunya dalam sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I:Pendahuluan,pada bagian ini berisi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator keberhasilan,
kegunaan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan
35
BAB II:Kajian pustaka, berisi teori-teori pendukung dari sumber
ilmiah, kerangka berfikir dan hipotesis.
BAB III:Pelaksanaan penelitian,diskripsi pelaksanaan siklus I
(rencana, pelaksanaan, observasi, pengumpulan data dan refleksi).
Diskripsi pelaksanaan Siklus II, Diskripsi pelaksanaan Siklus III dan
seterusnya.
BAB IV:Hasil penelitian dan pembahasan, bab ini berisi diskripsi
persiklus (hasil pengamatan, wawancara, refleksi keberhasilan dan
kegagalan). Serta pembahasan yang terfokus pada hipotesis penelitian.
36 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar 1. Teori belajar
Belajar adalah momodifikasi atau memperteguh perilaku melalui
pengalaman.Selain itu Hamalik juga menegaskan belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi
dengan lingkunganya. Perubahan ini menyangkut perubahan dalam
kebiasaan, sikap dan perilaku (Susanto,2013:3).
Jadi menurut teori ini Seorang yang dikatakan belajar yaitu seorang
yang telah mengalami perubahan tingkah laku dalam dirinya dari ketiga
aspek, pastinya perubahan itu tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat,
tetapi memerlukan proses yang panjang. Proses yang dimaksud adalah
adanya interaksi antar inividu maupun kelompok yang menghasilkan
perbedaan pemikiran dengan yang dilakukan oleh individu dan perubahan
tingkah laku sebagai akibatnya.
Sedangkan menurut W.S Winkel belajar adalah aktifitas mental
yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan
lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan,pemahaman dan nilai sikap yang relatif konstan.
Dari kedua pengertian yang dikemukakan para ahli diatas dapat
37
ada hasil atau perubahan dari ketiga aspek antara pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam waktu yang terus-menerus.
2. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri siswa
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Hal itu dipertegas oleh Nawawi
dalam K. Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat
diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari hasil
tes mengenal sebuah materi pelajaran tertentu.
Dari paparan diatas yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah
wujud nyata dari siswa yang berbentuk skor, pengetahuan, sikap maupun
perbuatan maka diperlukan langkah pengukuran sebagai kriteria
pencapaian hasil belajar siswa. Untuk mengetahui apakah hasil belajar
dapat dicapai maka diperlukan suatu evaluasi. Sebagai mana diartikan
bahwa evaluasi adalah proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan
siswa (Susanto, 2013:5).
Evaluasi inilah yang kemudian dijadikan pedoman oleh guru untuk
melihat kekurangan maupun perkembangan yang diperoleh siswa selama
38
3. Macam- macam hasil belajar
a. Pemahaman konsep
Menurut (Susanto, 2013:8) Konsep merupakan sesuatu yang
tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran,gagasan atau suatu
pengertian.
Orang yang telah memiliki konsep berarti orang tersebut telah
memiliki konsep yang jelas tetntang suatu konsep atau citra mental
tentang sesuatu. Sesuatu tersebut berupa objek kongkret atau
pemahaman abstrak.
Menurut (Bloom, 1979:89) Pemahaman konsepdiartikan
sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang
dipelajari. Pemahaman menurut bloom ini adalah seberapa besar siswa
mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan
oleh guru kepada siswa.
b. Keterampilan proses
(Setiawati, 1993:77) mengemukakan bahwaketerampilan
proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada kemampuan
mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan
yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
Keterampilan ini memberikan pondasi dasar untuk siswa
sebagai pendorong untuk mencapai keterampilan dan pengetahuan
39
konsep dasar yang diberikan oleh guru melalui kegiatan belajar
mengajar.
c. Sikap
Menurut (Susanto,2013:11), sikap tidak hanya merupakan
aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik.
Jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara
serempak.Kedua aspek yang ada didalam sikap akan menunjukan
perbuatan siswa yang nantinya akan terwujud dalam kenyataan
perbuatan yang terlihat oleh orang lain.
Menurut (Sadirman, 1996:275) sikap merupakan
kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola
dan tehnik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa
individu-individu maupun objek tertentu.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Pendapat yang dikemukakan oleh (Wasliman 2007:158) hasil
belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interakasi antara
berbagai faktor yang mempengaruhi,baik faktor internal maupun eksternal.
keduapenjelasanya adalah sebagai berikut :
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari peserta
didik yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. faktor ini meliputi :
kecerdasan,minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap
40
muncul dari diri peserta didik itu sendiri dengan berbagai faktor
external yang berpengaruh terhadap kondisi peserta didik.
b. Faktor eksternal
Berasal dari luar diri siswa seperti keluarga ,sekolah dan
masyarakat, keadaan ekonomi keluarga, keharmonisan atau perhatian
orang tua terhadap anaknya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Menurut (Ruseffendi,1991:7) faktor yang mempengaruhi hasil
belajar ada 10 macam diantaranya :
1. Kecerdasan anak
Kemampuan intelegensi seorang sangat mempengaruhi
terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecah
atau tidak suatu permasalan. Kecerdasan siswa sangat membantu
pengajar untuk membantu pengajar apakah siswa itu mampu
mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk meramalakan
keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan
meskipun tidak akan terlepas dari faktor lainya.
Bekal kecerdasan yang dimiliki siswa secara pribadi
sebelum dia memasuki usia sekolah sampai dia masuk kedunia
sekolah dan kegiatan belajar akan mempermudah para guru untuk
memberikan transfer pengetahuan secara cepat jika dibanding
41
2. Kesiapan atau kematangan
Kasiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan
dimana individu atau organ-oragan sudah berfungsi sebagaimana
mestinya. Dalam proses belajar kematangan sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan tersebut (Ruseffendi,1991:7).
Perlunya kematangan dari berbagai organ yang mendukung
untuk belajar juga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar
siswa. Siswa yang usianya telah siap atau sesuai dengan kelas yang
dimasukinya akan lebih unggul dalam kegiatan belajar
dibandingkan dengan siswa yang memasuki kelas tetapi belum
pada usia standarnya.
3. Bakat anak
Menurut Chaplin, bakat adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang.
Bakat alamiah inilah yang akan dikembangkan disekolah
sesuai dangan potensi masing-masing siswa sehingga bekat ini
memang mampu dipersaingkan setelah siswa keluar dari dunia
sekolah.
4. Kamampuan belajar
Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan adalah
membuat anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk
42
mengerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupanya kelak.
Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggungjawab
yang besar tentunya berpengaruh positif tehadap hasil belajar yang
diraihnya.
Uraian diatas menyinggung bahwa kemauan belajar belum
muncul kareana siswa belum menyadarinya, hal inilah yang
menjadi tanggungjawab seorang guru untuk senantiasa menuntun
peserta didiknya agar hal ini dapat teratasi dan hasil belajar dapat
dicapai secara maksimal.
5. Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar tehadap sesuatu.
Seorang siswa yang menaruh minta besar terhadap pelajaran akan
memusatkan perhatian lebih banyak daripada siswa lainya.
Dikarenakan minat yang begitu tinggi yang ada pada siswa, hal ini
akan berpengaruh terhadap hasil belajar.
6. Model penyajian materi pelajaran
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung padamodel
penyajian materi. Penyajian materi yang menyenangkan, tidak
membosankan, menarik dan mudah dimengerti oleh siwa tentunya
berpengaruh positif terhadap keberhasilan belajar.
Penjelasan ini lebih menekankan dari faktor guru, dimana
43
untuk diaktualisasi di ruang kelas. Dengan harapan hasil belajar
yang diraih siswa berawal dari perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi guru yang terencana secara maksimal sebelum kegiatan
belajar dilakukan.
7. Pribadi dan sikap guru
Siswa, begitu juga manusia pada umumnya dalam
melkukan belajar tidak hnya melalui bacaan atau melalui guru saja,
tetapi juga bisa melalui contoh-contoh yang baik dari sikap,
tingkah laku, dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang
kreatif dan penuh inofatif dalam perilakunya, maka siswa akan
meniru gurunya yang aktif dan kreatif ini.
8. Suasana pengajaran
Susasanayang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara
siswa dengan guru dan menumbuhkan suasana yang aktif dantara
siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses
pengajaran.
9. Kompetensi guru
Guru yang profesional memiliki kemampuan tertentu.
Kemampuan itu diperlukan dalam membantu siswa belajar.
Keberhasilan siswa akan bnyak dipengaruhi oleh kemampuan
44 10.Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai tingkah laku manusia
dan berbagai latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah
dalam dunia pendidikan lingkungan masayarakatpun akan
mempengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern dengan
keterbukan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan
dibentuk oleh kondisi masyarakat ketimbang oleh keluarga dan
sekolah.
B. Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Hakikat ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar
Menurut (Zahiri,1984:47), hakikat ilmu pengetahuan sosial
adalah harapan untuk membina suatu masyarakat yang baik dimana
anggotanya benar-banar berkembang sebagai insan sosial yang
rasional dan penuh tanggungjawab, sehingga oleh karenanya
diciptakan nilai-nilai. Hakikat yang dimaksud adalah dasar-dasar atau
intisari dari ilmu pengetahuan sosial itu sendiri yang meliputi berbagai
aspek didalamnya. Dengan dikembangkan melalui kegiatan belajar
mengajar disekolah.
Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar
dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga
Negara sedini mungkin (Susanto, 2013:138).
Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji
45
dengan isu sosial dan kewarganegaraan (Arni, 2002:110). Pengertian
ini merupakan cakupan yang sangat luas dari IPS itu sendiri maka
harus diberikan batasan didalam kajian keilmuanya.
( Maryani 2006:12) misalnya, memberikan batasan bahwa
pendidikan IPS adalah bahan kajian yang terpadu (interdisipliner) yang
merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi dari
konsep-konsep dan keterampilan disiplin sejarah, geografi, sosiologi,
antropologi, politik dan ekonomi yang diorganisasikan secara ilmiah
dan psikologi untuk tujuan pembelajaran ( Susanto, 2013:140).
Kesimpulan mengenai hakikat IPS adalah sebagai jalan untuk
membekali peserta didikatau calon generasi penerus bangsa yang
mempunyai pengetahuan mendasar mengenai kewarganegaraan yang
terkandung dalam setiap aspek keilmuan ilmu pengetahuan sosial itu
sendiri.
2. Fungsi dan tujuan
a. Fungsi ilmu pengetahuan sosial disekolah dasar adalah untuk
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa
tentang masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia.
b. Tujuan ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar yaitu :
1. Mengajarkan konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis
dan psikologis. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis
46
2. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan.
3. Meningkatkan kemampuan dan kerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk baik secara nasional maupun
global.
C. Materi IPS Sumber Daya Alam
1. Pengertian Sumber daya alam
Sumber daya alam atau kekayaan alam adalah barang-barang yang
terkandung di alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia
(Agung, 2009 : 47).
Dari pengertian ini dapat diperluaslagi bahwa Sumber daya alam (SDA) adalah seluruh bagian dari bumi
yang berasal dari komponen biotik seperti hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme dan abiotik minyak bumi, gas alam, tanah dan sejenis
barang tambang.
2. Jenis sumber daya alam
Menurut (Agung, 2009 : 47) berdasarkan kelestarianya SDA dibagi
menjadi sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat
diperbarui.
a)
Sumber daya alam yang dapat diperbaruiSumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya
alam yang dapat dibudidayakan atau dikembangbiakkan. Karena dapat
47
habis. Contohnya adalah hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam
lestari secara alami di antaranya, yaitu air, tanah, udara dan matahari.
b)
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaruiSumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah
kekayaanalam yang akan habis setelah dipakai. Sebagian besar sumber
dayaalam yang tidak dapat diperbaharui berupa barang tambang.
Barangtambang terdiri atas barang tambang sumber energi, barang
tambanglogam dan barang tambang industri.
D. Quantum Teaching
1. Latar belakang dan pengertian quantum teaching
Munculnya quantum teaching yang diprakarsai oleh Bobby De
Porter merupakan sebuah metode mengajar yang digunakan dalam
sebuah program untuk remaja (super camp) dan dibuka pada tahun
1982.Untuk berhasil membuat metode ini De Porter belajar dengan
seorang bapak pembelajaran dipercepat (accelerated learning)
Dr.Georgi Lozanov. De Porter menerapkan seluruh metode belajar
yang diajarkan dengan hasil yang memuaskan. Kemudian De
Portermen dirikan sebuah Learning forum di Kalifornia, Kesuksesan di
Super camp mendatangkan undangan guru dari berbagai sekolah dan
wilayah untuk berlatih metode ini, dari hal inilah kemudian metode
belajar yang diajarkan Dr.Georgi terus berkembang dan akhirnya
48
(De Porter 2007:5) mendifinisikan Quantum: Interaksi yang
mengubah energy menjadi cahaya. Quantum teaching dengan
demikian adalah penggubahan bermacam-macam kegiatan yang ada
didalam dan disekitar momen belajar. Interaksi ini mencakup unsure
belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa.Interkasi ini
mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang
akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.
2. Model quantum teaching
Model quantum teaching hampir sama dengan sebuah simfoni
(De Porter, 2007:8). Simfoni diibaratkan sebagai simfoni dalam
bermusik, didalamnya terdapat berbagai unsur alat musik dan segala
perangkatnya sehingga mampu menghasilkan alunan lagu yang indah.
Analogi perangkat musik diruang kelas adalah segala media
yang ada didalam kegiatan belajar mengajar, kelengkapan dan kegiatan
yang dirancang dan disajikan oleh guru sehingga mampu
menghasilkan kegiatan belajar yang kondusif merupakan kegiatan
yang sebenarnya dari gambaran dalam bermain musik.
Dalam quantum teaching ada dua simfoni yang menjadi model
didalamnya yaitu :
a) Konteks
Konteks adalah latar untuk pengalaman anda. Konteks
merupakan keakraban ruang orkestra musik itu sendiri
49
musiknya (suasana), keseimbangan instrumen dan musisi dalam
bekerja sama (landasan), dan interprestasi sang maestro terhadap
lembaran musik (rancangan) (De Porter, 2007:8).
Penjelasana diatas adalah gambaran kegiatan bermusik
yang diwujudkan dalam kegiatan belajar dimana segala kondisi
dalam ruang kelas memang telah dirancang dengan sesungguhnya.
Rancangan inilah yang akan menghasilkan sebuah suasana
kegiatan belajar yang harmonis dan dapat membawa seorang siswa
menikmati kegiatan belajar mengajar dalam ruang kelas.
De Porter juga mengungkapkan didalam konteks guru akan
menemukan semua bagian diatas untuk menggubah kemauan siswa
dan suasana didalam kelas diantaranya berupa :
1) Suasana yang memberdayakan
2) Landasan yang kukuh
3) Lingkungan yang mendukung
4) Rancangan belajar yang dinamis
b) Isi
Bagian ini berbeda dengan konteks. Anggaplah lembaran
musik itu sendiri sebgai isi, not-not nyata pada sebuah halaman
yang lebihdari not pada sebuah halaman. Unsur isi adalah
begaimana setiap frase musik dimainkan (penyajian). Isi juga
50
memanfaatkan bakat setiap pemain musik dan potensi setiap
instrumen (De Porter 2007:8).
Paparan ini menjelaskan bahwa bagian isi juga menyangkut
siswa dan guru. Guru bertugas untuk menyajikan pembelajaran
dengan sebaik-baiknya dengan memanfaatkan potensi siswa agar
pembelajaran dapat berjalan dan tersampaikan. Hal yang
ditemukan guru dalam tahap ini adalah keterampilan pengjaran
dalam kurikulum dan materi apapun. De Porter menegaskan
keterampilan yang dimaksud adalah penyajian yang prima, fasilitas
yang luwes, keterampilan belajar-untuk-mengajar dan keterampilan
hidup.
3. Kerangka model quantum teaching
Dalam quantum teachingterdapat kerangka pengajaran yang
menjadi acuan sebagai model pembelajaran aktif, unsur-unsur yang
ada didalam kerangka ini adalah TANDUR (tumbuhkan,
alami,namai,demonstrasikan, ulangi,rayakan).Unsur inilah yang
membentuk basis struktural keseluruhan yang melandasi quantum
teaching.
a. Tumbuhkan
Unsur ini menjelaskan bahwa proses menumbuhkan minat dan
rasa ingin tahu siswa dengan penyertaan untuk menciptakan jalinan
dan kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami (De
51
secara langsung dalam mata pelajaran sehingga siswa mampu
memahami mata pelajaran dengan pengetahuan mereka sendiri.
Selain hal diatas tuntutan bagi guru untuk memunculkan "apa
manfaatnya bagiku" atau AMBAK juga menjadi pengaruh dalam unsur
ini. De Porter juga memberikan strateginya taitu dengan memberikan
pertanyaan, pantomim, lakon pendek, cerita drama dan video.
b. Alami
Unsur ini memberikanpengalaman bagi siswa dan memanfaatkan
hasrat alami otak untuk menjelajah (De Porter 2007; 90). Pengalaman
itu adalah sewaktu guru memanfaatkan pengetahuan dan keingintauan
siswa agar mereka mampu mengeksplor kecerdasan dengan pemikiran
alami siswa.
Tujuan dalam unsur ini adalah mengubah informasi yang
diterima siswa yang bersifat abstrak menjadi sesuatu yang kongkret
yang terdapat dalam setiap momen belajar.
Strategi yang diberikan De Porter yaitu dengan menggunakan
media belajar berupa permainan, simulasi dan pemberian
tugaskelompok serta kegiatan yang mengaktifkan pengetahuan yang
sudah mereka miliki.
c. Namai
Penanaman merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran
tempat dan sebagainya.Penamaan memberikan hasrat alami otak untuk
52
adalah saat untuk mengajarkan konsep, ketrampilan berfikir dan
strategi belajar(De Porter 2007: 91). Prinsipnya guru harus
mengajarkan kembali informasi yang diperoleh siswa dan membuat
informasi itu diubah menjadi pengalaman untuk membuat pengetahuan
tersebut benar-benar berarti.
d. Demonstrasikan
(De Porter, 2007:92) memberikan alasan bahwa demonstari harus
dilakukan karena hal ini memberikan siswa peluang untuk
menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka kedalam
pembelajaran yang lain dan dalam kehidupan mereka.
Proses demonstrasi juga diartikan sebagai tahap untuk
memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukan bahwa siswa
sudah tau terhadap apa yang mereka pelajari. Tugas seorang guru
dalam tahap ini adalah memadukan antara pengalaman dan informasi
yang diperoleh siswa dengan cara menunjukan dan melakukanya.
e. Ulangi
Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan rasa "aku tahu
bahwa aku tau ini". Jadi pengulangan harus dilakukan secara
multimodalitas dan multi kecerdasan, lebih baik dengan konteks yang
berbeda dengan asalnya berupa permainan, pertunjukan drama, dan
sebagainya (De Porter 2007 : 92).
Unsur ini menerangkan bahwa setelah siswa melakukan kegiatan
53
menguasainya, keyakinan seorang gurupun harus ada dan apabila guru
masih ragu maka diperlukan satu tahapan lagi yaitu latihan agar
pengetahuan dan keterampilan siswa dapat melekat secara permanen
didalam otak siswa.Selain itu agar target "aku tahu bahwa aku tahu"
dapat benar-benar terwujud dalam diri siswa.
f. Rayakan
Perayaan memberi rasa rampung dengan menghormati
usaha,ketekunan dan kesuksesan. Jika layak dipelajari maka layak
dirayakan (De Porter, 2007:93).
Ketika seorang siswa mampu menguasai pengetahuan dan
aplikasinya maka guru juga masih di tuntut untuk menjadi pemantau
agar hal itu memperkuat kesuksesan siswa sehingga dapat menjadi
motifasi tersendiri agar siswa mau melakukan dan mencoba secara
berulang-ulang. Strategi yang digunakan untuk merayakanya cukup
sederhana yaitu dengan memberikan penghargaan berupa pujian,
bernyanyi bersama dan tepukan tangan.
4. Asas quantum teaching
Quantum teaching bersandar pada konsep ini: “bawalah dunia
mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita kedunia mereka”.
Inilahasasutama, alasan dibalik segala strategi, model dan keyakinan
quantum teaching. Segala yang dilakukan dalam kerangka quantum
teaching, setiap interkasi dengan siswa, setiap rancangan kurikulum
54
mereka kedunia kita dan antarkan dunia kita kedunia mereka (De
Porter: 2007:6).
Dari uraian tersebut kita dapat mengetahui sekilah tentang asas
quantum teaching, bagaiman pengaruhnya dalam proses pembelajaran
mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi belajar.
Belajar dari segalanya adalah kegiatan full-contact. Dengan kata
lain belajar merupakan segala aspek kepribadian manusia mulai dari
pikiran, perasaan dan bahasa tubuh disamping pengetahuan ,sikap dan
keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang. Dengan
demikian, karena belajar berurusan dengan orang secara keseluruhan,
hak untuk memudahkan belajar tersebut harus diberikan oleh pelajar
dan diraih oleh guru.
Jadi masuki dulu dunia mereka. Mengapa? karena tindakan ini
akan memberi anda izin untuk memimpin, menuntun dan memudahkan
perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih
luas. Bagaimana caranya? dengan mengaitkan apa yang anda ajarkan
dengan sebuah peristiwa , pikiran ,atau perasaan yang diperoleh dari
kehidupan rumah, sosial, atletik,musik seni, rekreasi atau akademis
mereka.
Memasuki dunia siswa memang tidaklah mudah, jika kita
bayangkan konsep memasuki dunia siswa adalah dengan memahami
berbagai latar belakang siswa dari berbagai aspek, hal itu bisa
55
adalah alternatif yang digunakan guru untuk memudahkan
dalammentransfer pengetahuan dengan mengaitkan pengalaman nyata
siswa sebagai metode dalam kegiatan belajar.
Setelah hal itu terbentuk anda dapat membawa dunia mereka ke
dunia anda, dan memberi mereka pemahaman anda mengenai dunia
itu. Disinilah kosakata baru, model mental, rumus dan lain-lain
dibeberkan (De Porter, 2007:7).
Dunia kita adalah sebuah pengetahuan yang luas, seiring dengan
interaksi yang ada pengetahuan itu akan dikuasai siswa dengan lebih
mendalam, pada tahap ini hal yang diharapkan adalah prestasi siswa
yang telah mereka pelajari dan membawa kedunianya dan
56 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Diskripsi Sekolah
1. Sejarah berdirinya madrasah
Sekolah ini berdiri pada tahun 1954 dan telah berganti kepala
sekolah sebanyak 6 kali, dulu sekolah ini bernama Madrasah
Ibtidaiyah Ma‟arif Batur 01 tetapi pada tahun 2009 berubah menjadi
Miftahul Falah Batur 01, terletak di Dsn. Batur Wetan RT 01 RW 13
Batur Kec.Getasan Kab.Semarang dengan akreditasi B, kepala sekolah
saat ini adalah bapak Antoni Alif A.Ma.
2. Visi,misi dan tujuan sekolah a. Visi Sekolah
”Terwujudnya Generasi Islam yang Terampil Qiro‟ah, Tekun
Beribadah, Berakhlak Karimah dan Unggul dalam Prestasi”
b. Misi Sekolah :
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam
pencapaian prestasi akademik dan non akademik
2. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam
mempelajari Al qur‟an dan menjalankan ajaran agama Islam.
3. Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu
57
4. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan
5. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel
c. Tujuan Pendidikan di MI Miftahul Falah Batur 01
1. Tujuan Umum
Terciptanya kehidupan religi di lingkungan MI yang
ditunjukkan melalui akhalkul karimah, ukhuwah dan disiplin
beribadah sebagai dasar mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Tujuan Khusus
a) Mewujudkan pemahaman dan kemampuan peserta didik
dalam membaca Al Qur‟an.
b) Meningkatkan prestasi lulusan peserta didik yang siap
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c) Meningkatkan kepedulian terhadap semua warga sekolah
serta menjunjung tinggi kemandirian.
d) Meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah dengan disiplin
beribadah .
3. Keadaan tenaga pendidik
Table 1: Daftar guru MI Miftahul Falah Batur 01
No Nama Alamat Tempat/
tanggal lahir Jabatan
59 4. Keadaan siswa
Keadaan siswa yang dimaksud adalah keadaan siswa kelas
IV di MI Miftahul falah sebagaimana menjadi subjek penelitian.
Data siswa kelas IV sebagai berikut :
Table 2 : Daftar siswa kelas IV MI Miftahul Falah Batur 01
60
Dari data tersebut berdasarkan wawancara dengan kepala
sekolah pada tanggal 19 januari 2016 pukul 09.10 WIB, kepala
sekolah mengatakan bahwa sebagian besar profesi orang tua di
kelas IV adalah sebagai petani sayuran tetapi ada juga yang
berprofesi sebagai pedagang.
5. Fasilitas dan sarana pendukung pendidikan
a. Koleksi Perpustakaan
Table 3: Koleksi perpustakaan MI Miftahul Falah Batur 01 No Jenis Koleksi Jumlah Satuan
1. Buku Teks Utama 500 Examplar
2. Buku Bacaan 100 Examplar
61 b. Peralatan Pendidikan
Tabel 4 : Peralatan pendidikan MI Miftahul Falah Batur 01
No Jenis Peralatan Jumlah Satuan Kondisi
1. Alat Peraga IPA
62
d. Ruangan Pokok
Tabel 6 : Ruang pokok MI Miftahul Falah Batur 01
No Nama Ruangan Jml Satua
n Kondisi
1. Ruang Kelas/ Belajar 7.(6 x 7m) M2 Cukup
2. Kantor (Kepsek/Guru/
Komite) 7X8 M
2
cukup
6. Prestasi
a. Prestasi Akademik
1. Jumlah Peserta US/M Tahun 2014 = 19 orang
2. Rata-rata hasil US/M Tahun 2014 = 7,89
3. Rata-rata nilai tertinggi US/M Tahun 2014 = 7,5
4. Jumlah yang diterima di SMP/ Sederajat Tahun 2014 = 19
orang
b. Prestasi Non Akademik
1. Juara I lari 200 M Pa dalam PORSENI Madsarah Tk
Kabupaten Tahun 2012
2. Juara III lari Sprint 100 M Pi PORSEMA Tk Kabupaten Tahun
2012
3. Juara I Atletik Kids Tk Kec. Getasan Tahun 2013
4. Juara III pawai Ta‟aruf 1 Muharam Tk Kec. Getasan tahun
63 B. Subyek Penelitian
1. Siswa
Dalam penelitian ini subyek yang dimaksud adalah seluruh siswa kelas
IV di MI Batur 01 dengan jumlah 16 siswa terdiri dari 12 putri dan 4
putra dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 7: Daftar siswa kelas IV MI Batur 01
No NIS Nama P/L Tempat, Tanggal Lahir
fahmi P Kab.Semarang, 07/07/2006
6 1159 Isti
sulistyawati P Kab.Semarang, 12/07/2006
7 1160 Kafiyatul M. P Kab.Semarang, 25/09/2006
oktaviana P Kab.Semarang, 28/10/2006
12 1165 Shinta
zakiyyah P Kab.Semarang, 08/10/2006
64
14 1167 Uliya
anasatun r. P Kab.Semarang, 19/08/2006
15 1168 Riswanti P Kab.Searang, 05/04/2006
16 1169 Diki
ardiyanto L Kab.Semarang, 05/10/2005
C. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di MI Batur 01 kecamatan getasan
kabupaten semarang pada bulan Januari 2016 dengan jadwal penelitian
dalam table berikut :
Table 8: Jadwal kegiatan penelitian
No Kegiatan Waktu Ket.
1 Penyusuna proposal 03-28 Desember2015
2 Permohonan ijin penelitian 05 januari 2016
3
Pelaksanaan penelitian
Siklus I Selasa,
12 Januari 2016
Siklus II Selasa,19 Januari
2016
Siklus III Selasa,
26Januari 2016
4 Penyusunan laporan Mulai 01 Febuari 2016
65 D. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah
mata pelajaran IPS dengan materi kegiatane konomi dengan
memanfaatkan sumber daya alam. Materi tersebut disesuaikan dengan
silabus kelas IV MI Batur 01 yang terdapat pada semester II (genap).
E. Pelaksanaan 1. SiklusI
Kegiatan pembelajaran pada siklus dilaksanakan pada hari
selasa tangga 12 Januari 2016 pada jam ke-5 dan ke-6 ( 10.00 –
11.20 WIB). Secara garis besar pelaksanaan ini dapat didiskripsikan
sebagai berikut :
a) Perencanaan
perencanaan dimulai dengan mempersiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan media belajar
seperti fotokopi materi ajar, sound yang digunakan peneliti untuk
melengkapi kegiatan apersepsi dan kegiatan penutup pelajaran,
lembar observasi kegiatan guru dan siswa dan menyiapkan lembar
evaluasi pos test.
b) Pelaksanaan
Aktifitas pada pelaksanaan ini di awali dengan mengucapk
ansalam, doa, mengecek kehadiran, kesiapan siswa dan
memberikan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
66
Setelah kegiatana persepsi diatas dilaksanakan guru
mengelompokan siswa menjadi 4 kelompok yang terdiridari 3
putridan 1 putra dengan mengarahkan tugas masing- masing
kelompok dan sebagai penerapan model quantum teaching yang
pertamayaitu tumbuhkan, yang kedua yaitu alami maka guru
menyuruh siswa untuk membaca materi ajar kemudian guru
menjelaskanya.
Penerapan yang ketiga yaitu namai dengancara guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertanya
jawab dengan guru seputar materi ajar. Demonstrasi adalah
penerapan quantum teaching yang ke-4, guru memfasilitasi siswa
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dan membimbing siswa
yang mengalami kesulitan.
Penerapanke-5adalah ulangi guru memberikan umpan balik
dan meluruskan kesalahan pemahaman, penguatan dan
penyimpulan. Setelah tahap itu dilakukan maka selanjutnya adalah
rayakan dengan cara guru memberikan penghargaan pada siswa
berupapujian, bernyanyi bersama sebagai penutup pelajaran
kemudian salam.
c) Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengamati kegiatan
belajarmengajar yang terjadi pada setiap siklus pembelajaran.
67
kegiatan guru dengan menggunakan instrument pengamatan yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Selain itu pencatatan juga
diperlukan, Hal ini dilakukan agar segala aktifitas diruang kelas
dapat diketahui kendala, kelebihan dan kelemahanya.
d) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengamati kelemahan yang ada
didalam kelas hususnya pada pelaksanaan siklus, refleksi bukan
hanya gurumaupun siswa tetapi segala yang terjadi didalam proses
kegiatan pembelajaran awal hingga ahir, refleksi siklus I adalah
sebagai berikut :
1) Terdapat 3 siswa yang terlambat masuk kelas
2) Pertanyaan dari siswa saat kegiatan eksplorasi masih sedikit,
lebih seringnya pada proses konfirmasi.
3) Hasil belajar pada siklus 1 belum maksimal karena hanya ada
7 siswa yang mencapai ketuntasan.
4) Perlu penguasaan kelas agar seluruh siswa dapat terfokus
dalam pemebelajaran
5) Masih ada 9 siswa belum tuntas belajar.
6) Penyampaian dari guru masih mendominasi dalam kegiatan
eksplorasi sehingga siswa pasif karena hanya meyimak.