• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan merupakan suatu anggaran yang menerangkan secara terperinci dan juga teliti tentang penjualan dimasa yang akan datang. Dalam hal ini target penjualan pada Usaha Kue Bapilin Mekaci.

2. Efektivitas Anggaran Penjualan

Efektivitas anggaran penjualan merupakan ketercapaian realisasi anggaran penjualan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini memperlihatkan persentase efektivitas anggaran penjualan pada Usaha Kue Bapilin Mekaci.

3. Perolehan Laba

Laba merupakan tujuan ekonomis bagi perusahaan, dengan laba perusahaan dapat memperluas usahanya. Dalam hal ini menentukan perolehan laba pada Usaha Kue Bapilin Mekaci.

10 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori

1. Anggaran

a. Pengertian Anggaran

Anggaran merupakan rencana tindakan yang dinyatakan dalam satuan uang untuk satu periode tertentu, biasanya satu tahun.

Sedangkan budget, adalah rencana manajemen, dengan anggaran bahwa penyusun anggaran akan mengambil langkah-langkah positif untuk merealisasi rencana yang telah disusun. Pengertian yang paling pokok bugdet merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu organisasi selama jangka waktu tertentu (Ahmad, 2011:183)

Menurut Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri, mengatakan bahwa budget merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan. Sedangkan penganggaran menunjukan suatu proses sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas, dan pelaksanaan rencana tersebut sampai pada akhirnya, tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil pelaksanaan rencana itu (Ahmad, 2011:183).

Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

Anggaran merupakan suatu bentuk rencana aktivitas suatu kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu periode mendatang yang secara umum dinyatakan secara kuantitatif berdasarkan angka-angka yang dibuat dengan pertimbangan yang komprehensif (Wijaya, 2017:108)

Budget (anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang

dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang (Munandar, 2013:1).

Dari pengertian tersebut terlihat bahwa suatu budget mempunyai empat unsur pokok, yaitu:

1) Rencana

Rencana ialah suatu penentuan terlebih dahulu atau penentuan di muka, tentang suatu aktivitas atau kegiatan yang akan datang. Budget termasuk sebagai sebuah rencana, karena budget juga merupakan penentuan terlebih dahulu atau penentuan di muka tentang kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. Hanya saja budget merupakan sebuah rencana yang mempunyai spesifikasi khusus, yaitu disusun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan, dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Apabila ada sebuah rencana yang tidak memenuhi spesifikasi tersebut, maka rencana semacam itu tidak dapat disebut sebagai sebuah budget (anggaran).

Ada beberapa alasan yang mengharuskan sebuah perusahaan menyusun sebuah rencana untuk menghadapi masa yang akan datang, antara lain:

a) Masa yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian, sehingga jauh-jauh hari sebelum masa tersebut tiba, perusahaan harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

b) Masa yang akan datang penuh dengan berbagai alternatife pilihan yang mau tidak mau perusahaan harus memilih.

c) Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai pedoman kerja bagi para karyawan, sehingga sebelum rencana tersebut dilaksanakan nanti, masing-masing karyawan sudah mngetahui dengan jelas apa tugas dan kewajiban yang harus dikerjakan.

d) Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat pengkoordinasian bagi seluruh kegiatan dari seluruh bagian yang ada dalam perusahaan.

e) Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja para karyawan.

2) Meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan. Secara garis besar kegiatan-kegiatan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu:

a) Kegiatan pemasaran (marketing) b) Kegiatan produksi (producing)

c) Kegiatan keuangan atau pembelanjaan (financing) d) Kegiatan administrasi (administrating)

e) Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia (personnel)

Mengingat bahwa budget adalah suatu rencana yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, dan sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja, maka sudah semestinyalah bahwa budget harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan.

3) Dinyatakan dalam satuan keuangan

Dinyatakan dalam satuan keuangan yaitu satuan yang dapat dengan mudah diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka-ragam. Satuan keuangan (unit moneter) yang berlaku di Indonesia adalah satuan “rupiah”.

Satuan keuangan ini sangat diperlukan, mengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang beraneka macam itu memiliki satuan ukur sendiri-sendiriyang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Dengan satuan keuangan dapat diseragamkan semua satuan ukuran yang berbeda-beda tersebut, sehingga memudahkan

untuk menganalisis, untuk membandingkan antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lain.

4) Berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang

Berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang, yaitu bahwa budget berlaku untuk masa yang akan datang, dengan batas waktu tertentu. Di luar batas waktu tersebut, budget yang bersangkutan tidak berlaku, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, dan tidak dapat dijadikan sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja, bagi para karyawan. Budget berlaku untuk masa yang akan datang, juga berarti apa yang tertuang di dalam sebuah budget merupakan taksiran-taksiran (forecast) tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, serta apa yang akan dikerjakan di waktu yang akan datang.

Dalam kaitanya dengan masalah jangka waktu (periode) berlakunya budget, dikenal ada dua macam budget, yaitu:

a) Budget Strategis (strategical budget), ialah budget yang berlaku untuk jangka waktu panjang, yaitu jangka waktu yang melebihi satu periode akuntansi, atau melebihi satu tahun.

b) Budget Taktis (tactical budget), ialah budget yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu waktu satu periode akuntansi (satu tahun) atau kurang. Budget yang disusun untuk satu periode akuntansi sering disebut sebagai budget periodik (periodical budget), sedangkan budget yang disusun untuk jangka kurang dari satu periode akuntansi sering disebut sebagai budget bertahap (continuous budget atau rolling budget) (Munandar, 2013:1-6).

b. Funsi dan Kegunaan Anggaran

Dalam upaya untuk mencapai tujuan didirikannya perusahaan, organisasi perusahaan memiliki berbagai fungsi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan tersebut. Secara umum, seluruh fungsi dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi yaitu:

1. Alat Perencanaan

Sebagai bagian dari fungsi perencanaan (planning), anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam bertindak. Anggaran merupakan yang diupaya untuk direalisasikan. Anggaran memberi sasaran, target, dan arah yang harus dicapai oleh setiap bagian organisasi selama suatu periode waktu tertentu. Tanpa memiliki anggaran, perusahaan tidak memiliki arah, sasaran, dan target yang harus dicapai selama suatu kurun waktu tertentu.

Karena itu, dalam fungsi perencanaan anggaran memiliki beberapa manfaat yang saling terkait satu dengan yang lainnya, yaitu:

a. Memberikan pendekatan yang terarah dan terintegrasi kepada seluruh anggota organisasi.

b. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada tujuan umum, yaitu pencapaian laba usaha.

c. Memaksa seluruh anggota organisasi untuk memiliki komitmen mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

d. Mengarahkan penggunaan seluruh sumber daya pada kegiatan yang paling menguntungkan.

e. Mendorong pencapaian standar prestasi yang tinggi bagi seluruh anggota organisasi.

2. Alat Pengendalian

Sebagai bagian dari fungsi pengendalian (controlling), anggaran berguna sebagai alat penilai apakah aktivitas setiap

bagian organisasi telah sesuai dengan rencana atau tidak. Dalam hal ini anggaran berfungsi sebagai standar/tolak ukur manajemen.

Sebagai standar, anggaran digunakan untuk menilai kegiatan yang dilaksanakan setiap bagian manajemen telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak. Jiak realisasi pelaksanaan setiap bagian manajemen lebih baik dari anggaran, maka dapat dinilai bahwa bagian tersebut telah berhasil mencapai rencana yang telah ditetapkan.

Karena itu, dalam fungsi pengendalian, anggaran memiliki berapa manfaat yang saling terkait satu dengan yang lainnya, yaitu:

a. Berperan sebagai tolak ukur atau standar bagi kegiatan organisasi.

b. Memberikan kesempatan untuk menilai dan mengevaluasi secara sistematik setiap segi atau aspek organisasi.

c. Mendorong pihak manajemen secara dini mengadakan penelaahan masalah yang dihadapi (Rudianto, 2013:66-67).

Sedangkan menurut Edward (2011:564), anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi dimana manajemen puncak mendefinisikan rencana dan tujuannya untuk periode agar manajer lainnya dan karyawan memiliki akses terhadap informasi tersebut. Perusahaan menyadari adanya banyak manfaat dari program penganggaran.

Kegunaan Anggaran adalah sebagai berikut:

1) Sebagai pedoman kerja.

Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah, sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. Hal ini mempunyai arti bahwa manajemen dalam melakukan kegiatannya selalu berpedoman pada apa yang sudah dirancang atau direncanakan dalam anggaran.

2) Sebagai alat pengkoordinasi kerja.

Anggaran berfungsi sebagai alat pengkoordinasi kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan harus dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan manajemen untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan, dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin

3) Sebagai alat pengawasan kerja.

Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur atau alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan dengan membandingkan antara apa yang tertuang dalam anggaran dengan apa yang dicapai untuk realisasi kerja perusahaan. Sehingga dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara anggaran dan realiasasinya sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal ini berguna untuk menyusun rencana (budget) selanjutnya secara lebih matangdan lebih akurat (Husnayetti, 2013:2).

4) Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyektir sebelum rencana itu dilaksanakan apabila terdapat alternatif-alternatif, maka manajemen dapat memilih mana yang paling baik. Jika rencana itu kurang memuaskan, maka dapat dikesampingkan sebelum menimbulkan kerugian.

5) Dalam membuat budget diperlukan analisis yang sangat teliti mengenai setiap tindakan yang akan dilakukan.

Penyelidikan yang demikian akan sangat berguna walaupun seandainya manajemen memutuskan untuk tidak meneruskan rencana semula.

6) Jika bekerja dengan menggunakan budget, maka kita akan menetapkan patokan untuk prestasi, dan berdasarkan patokan

itu kita dapat menilai baik buruknya prestasi yang dihasilkan (Ahmad, 2011:186).

7) Perencanaan kegiatan organisasi pusat atau pusat pertanggungjawaban dalam jangka pendek.

8) Membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek.

9) Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer pusat pertanggungjawaban.

10) Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

11) Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi pusat-pusat pertanggung jawaban dan para manajernya.

12) Alat pendidikan para manajer (Sutikno, 2011,4).

Fungsi anggaran (Anwar, 2012:141) adalah sebagai berikut:

1) Fungsi Perencanaan

Merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan funsi manajemen lainnya.

2) Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan.

3) Fungsi Koordinasi

Menurut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai

tujuan. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yangsatu akan selaras dengan lainnya. untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.

4) Anggaran Sebagai Pedoman Kerja.

Anggaran merupakan suatru rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam taksir-taksiran pada masa yang akan datan, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.

c. Keterbatasan (limitations) anggaran

1) Budget planning menggunakan taksiran-taksiran yang tidak selalu. tepat.

2) Budget terus menerus disesuaikan dengan keadaan yang berubah ubah.

3) Pelaksanaan budget tidak terjadi dengan otomatis, oleh karena itu manajemen pada semua tingkat harus ikut serta. Sehinggga budgeting yang dimaksudkan mencapai prestasi yang lebih tinggi, maka akan menyebabkan timbulnya persoalan hubungan antarmanusia.

4) Budgeting tidak menghilangkan kebutuhan akanjudgement dari manajer yang berpengalaman (Ahmad, 2011:186).

Keterbatasan anggaran (Sutikno, 2011:4-5) adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan dan anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi yang ketepatannya tergantung kepada kemampuan pengestimasi atau pemroyeksi, yang dimana ketidaktepatan

estimasi mengakibatkan manfaat perencanaan tidak dapat tercapai.

2) Perencanaan dan anggaran didasarkan pada kondisi dan asumsi tertentu, yang dimana jika kondisi asumsi yang mendasarinya berubah maka perencanaan dan anggaran harus dikoreksi.

3) Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen hanya jika semua pihak, terutama para manajer terus bekerja sama secara terkoordinasi dan berusaha mencapai tujuan.

4) Perencanaan dan anggaran tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan pertimbangan manajemen.

d. Karakteristik Anggaran

1) Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit-unit bisnis tersebut.

2) Dinyatakan dalam istilah moneter.

3) Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.

4) Merupakan komitmen manajemen, dimana manajer setuju untuk menerima tanggung jawab atas pencapaian tujuna-tujuan angggaran.

5) Usulan anggaran ditinjau dan di setujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran. Anggaran tidak dapat di susun sendiri-sendiri oleh setiap bagian organisasi tanpa persetujuan atasan pihak penyusun.

6) Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.

7) Secara berkala, kinerja keuangan actual dibandingkan dengan anggaran, varians dianalisis serta dijelaskan (Sutikno, 2011:3-4).

e. Jenis-Jenis Anggaran 1) Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan menyajikan jumlah unit barang atau jasa sekaligus harganya yang diharapkan dapat dijual oleh perusahaan di masa depan.

2) Anggaran Produksi

Anggaran produksi memperlihatkan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Barang jadi yang akan diproduksi untuk setiap periode anggaran harus memperhatikan tingkat penjualan dalam unit, serta jumlah persediaan akhir dan awal barang jadi.

3) Anggaran Pembelian dan Pemakaian Bahan Langsung a) Jumlah kebutuhan pemakaian bahan baku

Jumlah bahan baku yang diperlukan dalam satu periode anggaran ditentukan oleh jumlah barang jadi yang akan diproduksi dan standar kebutuhan bahan baku untuk setiap 1 unit barang jadi.

b) Nilai pembelian bahan baku dalam rupiah

Jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam satu periode anggaran diperoleh dengan menambahkan bahan baku yang diperlukan untuk produksi dengan persediaan akhir bahan baku dan dikurangi dengan persediaan awal bahan baku yang ada di perusahaan. Kemudian nilai pembelian bahan baku dalam rupiah diperoleh dengan mengalikan jumlah bahan baku yang akan dibeli dengan perkiraan harga beli bahan baku per unitnya.

4) Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Anggaran tenaga kerja langsung memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memproduksi barang jadi yang ditetapkan dalam anggaran produksi. Selain itu, anggaran biaya tenaga kerja langsung juga memperlihatkan

perkiraan tingkat upah yang akan diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsungnya.

5) Anggaran Overhead Produksi

Anggaran overhead produksi memperlihatkan perkiraan biaya overhead produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencapai target produksi seperti yang ditetapkan dalam anggaran produksi.

6) Anggaran Biaya Produksi

Anggaran biaya produksi memperlihatkan seluruh biaya produksi yang akan dikeluarkan pada suatu tahun anggaran.

Anggaran produksi sebenarnya hanya mengumpulkan informasi-informasi yang terdapat pada anggaran pemakaian bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran overhead.

7) Anggaran Beban Operasi

Anggaran beban operasi memperlihatkan perkiraan beban operasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Secara umum anggaran beban operasi dibagi dalam dua kelompok, yaitu beban penjualan (selling expenses) dan beban administrasi (administration expenses).

8) Anggaran Laba Rugi

Anggaran laba rugi disusun untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang jumlah laba atau rugi bersih yang akan diperoleh perusahaan dalam suatu periode anggaran.

9) Anggaran Kas

Anggaran kas disusun oleh perusahaan agar pihak manajemen memperoleh informasi tentang likuidas perusahaan pada periode mendatang karena anggaran kas menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada periode suatu periode anggaran.

10) Anggaran Neraca

Anggaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang disusun sebelumnya (anggaran penjualan sampai anggaran kas).

Anggaran neraca juga memperlihatkan kepada manajemen tentang pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap asset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan dalam satu periode anggaran (Sasongko, 2013:4).

f. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Anggaran Tujuan penyusunan anggaran (Anwar, 2012:141):

1) Untuk menyatakan harapan atau sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

2) Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak yang terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan.

3) Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

4) Untuk mengkoordinasikan cara atau metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.

5) Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja induvidu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasar perlu tidaknya tindakan koreksi.

Menurut Raharjaputra (dalam Mardiana, 2018:12), mengatakan bahwa anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain:

1) Sebagai rujukan resmi (formal) para manajer dalam melaksanakan tindakan.

2) Memberikan arah yang jelas untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.

3) Membuka masalah yang mungkin akan terjadi dan harus dipecahkan (bottlenecks) kemudian oleh para manajer.

4) Mengoordinasikan semua pekerjaan antardepartemen dengan melakukan suatu kerja sama (intergration) sesuai dengan yang telah disepakati.

Anggaran mempunyai banyak manfaat, antara lain (Nafarin, 2017:19) :

1) Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.

2) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan.

3) Dapat memotivasi karyawan.

4) Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan.

5) Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

6) Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana) dapat seefisien mungkin.

7) Alat pendidikan bagi manajemen.

Selain memiliki banyak manfaat, anggaran mempunyai beberapa kelemahan, antara lain :

a) Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggaran sehingga mengandung unsure ketidakpastian.

b) Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap dan akurat.

Manfaat anggaran adalah sebagai berikut (Witjaksono, 2013:138):

1) Penyusunan anggaran mengharuskan perusahaan melakukan perencanaan. Semakin baik manajemen melakukan

perencanaan maka akan semakin besar harapan akan kesuksesan.

2) Anggaran akan mendorong terciptanya koordinasi dan komunikasi. Karena produksi barang dan jasa harus melalui beberapa tahapan produksi, maka anggaran akan memaksa manajemen untuk mempertimbangkan berbagai hubungan sepanjang rantai nilai.

3) Anggaran dapat dimanfaatkan sebagai patok duga bagi manajemen untuk evaluasi kinerja, dengan cara membandingkan antara hasil yang dicapai dengan rencana.

4) Anggaran sebagai alat motivasi, apabila karyawan percaya bahwa anggaran disusun secara adil, maka dapat memotivasi mereka untuk berperan aktif dalam pencapaian target bisnis.

5) Sebagai dasar pola piker dalam melakukan penilaian kinerja.

g. Prosedur Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran yang digunakan oleh perusahaan menurut Supriyono (dalam Saputra, 2018:26) yaitu:

1) Metode Top Down

Dalam metode ini, anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran ini dilaksanakan oleh bawahan tanpa ada keterlibatan bawahan dalam penyusunan.

Metode ada baiknya digunakan bila karyawan tidak mampu menyusun anggaran atau dianggap terlalu lama dan tidak tetap jika diserahkan kepada bawahannya. Hal ini bisa terjadi didalam perusahaan yang karyawannya tidak memiliki cukup keahlian dalam menyusun anggaran, atasan bisa saja menggunakan jasa konsultan atau tim khusus untuk melaksanakan.

2) Metode Bottom Up

Dalam metode ini, anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Anggaran disusun mulai dari bawahan

sampai atasan, dimana bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun anggaran yang telah ditentukan pada masa yang akan datang. Metode ini digunakan jika karyawan sudah memiliki kemampuan dalam menyusun anggaran dan tidak dikhawatirkan akan menimbulkan proses yang lama berlarut.

3) Metode campuran antara Top Down dan Bottom Up

Metode terakhir ini merupakan campuran dari kedua metode diatas. Penyusanan anggaran dimulai dari atas dan selanjutnya diserahkan untuk dilengkapi dan dilanjuti oleh karyawan bawahan.

h. Proses Penganggaran 1) Komite Anggaran

Komite anggaran mengawasi seluruh masalah anggaran dan seringkali merupakan otoritas tertinggi dalam oganisasi untuk seluruh masalah yang berkaitan dengan anggaran. Komite anggaran menetapkan dan menyetujui seluruh tujuan anggaran bagi seluruh unit bisnis utama, mengoordinasikan penyusunan anggaran, memecahkan konflik dan perbedaan yang mungkin muncul selama proses penyusunan anggaran, menyetujui anggaran akhir, memantau operasi di sepanjang tahun, serta meninjau ulang hasil operasi pada akhir periode.

2) Periode Anggaran

Anggaran biasanya disusun untuk waktu yang telah ditetapkan, paling sering untuk tahun fiskal dengan anggaran sub-periode setiap triwulan atau bulan. Mensinkronisasikan sub-periode anggaran dengan periode fiskal organisasi untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal memudahkan penyusunan anggaran serta memfasilitasi hasil actual dengan jumlah yang dianggarkan.

3) Pedoman Anggaran

Komite anggaran mengeluarkan pedoman setelah mempertimbangkan secara seksama mengenai pandangan umum

terhadap perekonomian dan pasar; tujuan strategis organisasi,

terhadap perekonomian dan pasar; tujuan strategis organisasi,

Dokumen terkait