• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

2. Penjualan

a. Pengertian Penjualan

Penjualan adalah sebagai usaha yang dilakukan oleh manusia untuk menyampaikan barang-barang kebutuhan yang dihasilkan kepada mereka yang memerlukannya dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan atas persetujuan bersama. Penjualan adalah

mendapatkan seseorang untuk membeli salah satu produk, apakah dengan cara promosi atau secara langsung.

Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang paling penting dari suatu perusahaan. Perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik jika tidak mampu menjual produk yang dihasilkannya sebaliknya jika perusahaan mampu untuk terus meningkatkannya maka perusahaan tersebut akan mampu eksis dalam persaingan usaha (Muliana, 2012:20).

Kegiatan perusahaan dalam rangka menunjang pencapaian laba yang ditargetkan yaitu penjualan. Tujuan perusahaan untuk memperoleh laba dari hasil penjualan merupakan hal penting agar perusahaan mampu bertahan menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat. Komaruddin mendefinisikan penjualan sebagai berikut: “Penjualan adalah suatu persetujuan yang menetapkan bahwa penjualan memindahkan milik kepada pembeli untuk sejumlah uang yang disebut harga (Adriyanto, 2011:5).

Penjualan adalah pendekatan umum lainnya yang dipakai oleh banyak perusahaan terhadap pasar. Konsep penjualan berpendapat bahwa para konsumen jika dibiarkan sendiri, biasanya tidak akan membeli produk-produk dari organisasi tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus lebili agresif dalam melakukan kegiatan penjualannya

Definisi penjualan menurut Philip Kotler terjemahan A.B.

Susanto adalah : “Memasarkan suatu barang perusahaan dan industri seluruhnya, berdasarkan hasil produksi yang dipasarkan atau dipakai oleh konsumen.

Sedangkan menurut Philip Kotler terjemahan Adi Zakaria Afif memberikan definisi penjualan adalah : “Penjualan adalah sekumpulan orang-orang yang memiliki ciri-ciri yang sama dalam menawarkan suatu barang dalam suatu kegiatan yang penting dan berpengaruh bagi kehidupan suatu perusahaan, dan setiap kebijakan

yang diambil oleh manajer dapat mempengaruhi bagian-bagian lain yang ada di dalam perusahaan,”

Jadi dapat di simpulkan bahwa penjualan adalah suatu pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari penjualan kepada pihak pembeli yang di sertai dengan penyerahan imbahan dari pihak penerima barang atau jasa sebagai timbal balik atas penyerahan tersebut.

b. Jenis-Jenis Penjualan

Jenis penjualan yang ada pada Usaha Kue Bapilin Mekaci adalah:

1) Penjualan Tunai yaitu pembeli lansung menyerahkan sejumlah uang tunai yang dicatat oleh penjual melalui register kas.

2) Pembiayaan Murabahah yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang tinggi sebagai laba (Wiroso, 2011:73).

Dalam melakukan transaksi murabahah barang yang diperjual belikan harus ada pada saat akad, sedangkan pembayaran dilakukan secara tunai atau secara tangguh atau cicilan.

Dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target yang telah tercapai oleh manajemen, yang mana target tersebut ditentukan terlebih dahulu.

Tingkat efektivitas dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan.

Salah satu tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang sebesar-sebesarnya dari kegiatan produksinya, oleh karena itu perusahaan dengan manajemen didalamnya akan menargetkan penjualan yang akan dicapai dalam satu periode, penjualan ini dapat dikatakan efektif apabila perusahaan dapat mencapai penjualan yang ditargetkan oleh pihak manajemen.

c. Faktor-Faktor Mempengaruhi Penjualan

Dalam menjual barang atau jasa ada beberapa faktor yang harus mempengaruhi penjualan sebagai berikut :

1) Kondisi Pasar

Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli, atau dengan kata lain tempat transaksi antara pihak penjual dan pihak pembeli, sebagai tempat tujuan utama pihak penjual untuk menawarkan produknya terhadap pihak pembeli, maka pihak penjual perlu memperhatikan kondisi pasar sebagai berikut:

a) Jenis dari pasar itu sendiri, apakah pasar konsumen, pasar industry, pasar penjualan, pasar pemerintah, pasar internasional.

b) Jenis dan karakteristik barang.

c) Harga produk.

d) Kelengkapan barang.

2) Kondisi dan Kemampuan Penjual

Pada prinsipnya transaksi jual beli melibatkan dua pihak, yaitu pihak penjual dan pihak pembeli. Tujuan utama dari penjualan adalah dapat meyakinkan pembelinya untuk melakukan transaksi pembelian, dengan demikian penjual dapat berhasil mencapai sasaran penjualan, untuk mencapai tujuan tersebut pihak penjual harus memahami beberapa masalah yaitu :

a) Lokasi.

b) Suasana toko.

c) Cara Pembayaran.

d) Promosi.

Masalah-masalah tersebut biasanya menjadi pusat perhatian pembeli sebelum melakukan pembelian. Selain itu manajer perlu memperhatikan jumlah atau sifat-sifat tenaga penjualan yang akan dicapai. Dengan tenaga penjualan dapatlah

dihindari timbulnya kemungkinan rasa kecewa pada para pembeli dalam pembelianya. Adapun sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang penjual yang baik antara lain adalah spontan, pandai bergaul, pandai berbicara, mempunyai keprepibadian yang menarik, sehat jasmani, jujur, mengetahui cara-cara penjualan dan sebagainya.

3) Modal

Pada awalnya pihak pembeli belum mengenal produk yang akan ditawarkan oleh penjual, oleh karena itu pihak penjual perlu melakukan usaha untuk memperkenalkan produknya. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan sarana usaha, seperti alat transportasi, tempat peragaan, biaya promosi dan sebagainya.

Semua usaha ini dapat berjalan, jika pihak penjual memiliki modal yang diperlukan itu.

4) Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada dasarnya perusahaan besar besar akan melakukan pembagian fungsi-fungsi tersendiri dalam operasional usaha yang dilakukan, dengan kata lain setiap bagian akan ditangani oleh pihak yang ahli dibidang penjualan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengawasan operasional usahanya. Lain halnya dengan perusahaan kecil di mana masalah penjualan ditangani oleh orang yang melakukan fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan oleh jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem organisasi lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi, serta sarana yang dimilikinya juga tidak selengkap perusahaan \besar. Biasanya masalah penjualan ditangani langsung oleh pimpinan dan tidak diserahkan pada orang (Gusrizal, 2016:8-9).

Faktor yang mempengaruhi penjualan yaitu:

a) Faktor yang dari luar perusahaan antara lain:

(1) Kebijakan Pemerintah

Terutama dibidang ekonomi moneter dan perdagangan dapat mempengaruhi situasi penawaran dan permintaan barang dan jasa dipasar.

(2) Perkembangan Ekonomi Dunia

Dengan struktur ekonomi terbuka saat ini perkembangan ekonomi dalam negri tidak dapat terlepas dari perkembangan ekonomi dunia seperti perkembangan harga minyak internasional.

(3) Perkembangan sosial ekonomi masyarakat

Perubahan sosial ekonomi yang terjadi dimasyarakat sangat berpengaruh terhadap pola permintaan mereka atas berbagai macam barang dan jasa.

(4) Situasi persaingan

Besar kecilnya situasi persaingan dipasar akan mempengaruhi kedudukan jasa masing-masing perusahaan yang bersaing.

b) Faktor dari dalam Perusahaan antara lain:

(1) Kapasitas produksi pengadaan dana modal kerja paling sedikit untuk jangka pendek.

Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan akan membatasi kemampuan mereka dalam memproduksi barang dan jasa sampai jumlah tertentu.

(2) Kesan pembeli terhadap hasil produksi

Kesan pembeli terhadap barang dan jasa serta layanan yang mengiringinya sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan hasil produksi dimasa yang akan datang.

(3) Kebijaksanaan harga jual

Harga jual produk yang diterapkan perusahaan dimasa mendatang dapat menentukan kedudukan perusahaan dalam persaingan pada hal kemampuan perusahaan untuk bersaing akan mempengaruhi besar kecilnya jumlah penjualan barang dan jasa (Muliana, 2012:10-11).

Dokumen terkait