• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

F. Definisi Operasional Variabel

Menurut Arifin (2011:185) menyatakan variabel merupakan suatu

fenomena yang bervariasi atau suatu faktor yang jika diukur akan

menghasilkan skor yang bervariasi. Variabel yang ditetapkan dalam

penelitian ini yaitu partisipasi dan hasil belajar siswa.

1. Partisipasi Siswa

Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosional siswa

dalam memberikan respon terhadap proses pembelajaran. Partisipasi

itu sendiri dapat ditunjukkan dengan keaktifan siswa dalam

pembelajaran. Menurut Sudjana (2009:61) menyatakan keaktifan

siswa dapat terlihat dari beberapa perilaku misalnya melaksanakan

diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, turut serta melaksanakan

tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, menilai

kemampuan dirinya, dan sebagainya. Sedangkan ahli lain, Hasibuan &

Moedjiono (2006:7) menyatakan partisipasi siswa dibutuhkan dalam

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan

angket/kuesioner dan observasi kelas guna mengukur partisipasi

siswa.

a. Kuesioner

Pada setiap tahap yang dilaksanakan, peneliti

menggunakan lembar kuesioner untuk melihat partisipasi siswa.

Siswa diminta untuk mengisi kuesioner atau angket sesuai dengan

keadaan yang dialaminya. Melalui hasil lembar kuesioner akan

dilihat tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di

kelas. Berikut ini disajikan kisi-kisi kuesioner partisipasi.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Kuesioner Partisipasi Siswa No Variabel Indikator Nomor item Item Potitif Item Negatif 1. Partisipasi Siswa Kegiatan Visual 1 2,3 2. Kegiatan Lisan 5,6,7,9 4,8 3. Kegiatan Mendengarkan 10,11 12 4. Kegiatan Menulis 16,17 13,14,15 5. Kegiatan Metrik 18,19 20,21,22 6. Kegiatan Mental 24,25 23 7. Kegiatan Emosional 28,29 26,27,30

Untuk mengukur indikator partisipasi siswa, peneliti akan

menggunakan pengukuran dengan skala Likert. Sudaryono (2016:

100) menjelaskan skala likert digunakan untuk mengukur sifat,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian

dalam 5 skala, yakni sangat sering (SS), sering (S), kadang-kadang

(K), Jarang (J), dan Tidak Pernah (TP).

Tabel 3.2

Skor Variabel Partisipasi Siswa Pernyataan

Item Positif Nilai Item Negatif Nilai

Sangat Sering 5 Sangat Sering 1

Sering 4 Sering 2

Kadang-kadang 3 Kadang-kadang 3

Jarang 2 Jarang 4

Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 5

Data yang didapatkan dari hasil kuesioner dan observasi

siswa sebelum penerapan model pembelajaran tipe TSTS akan

dibandingkan dengan hasil koesioner dan observasi setelah

penerapan model pembelajaran tipe TSTS. Partisipasi belajar siswa

dideskripsikan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Menurut Marsidjo (1995:152) terdapat persyaratan untuk

menentukan suatu patokan penguasaan bahan pelajaran yang

merupakan kompetensi dalam suatu PAP yang perlu diperhatikan

yaitu:

a) Seorang guru mampu mengidentifikasi tujuan intrusional dan merumuskan secara tepat sehingga tujuan instruksional benar-benar operasional.

b) Guru menyelanggarakan program pembinaan dan pengayaan yang memadai.

c) Guru dan sekolah harus mampu mengelola secara terencana dan memadai setiap kegiatan dan menyediakan fasilitas yang relevan.

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta merupakan sekolah

unggulan dan salah satu sekolah swasta favorit di Yogyakarta.

Sekolah ini memiliki fasilitas penunjang pembelajaran yang cukup

memadai. Para siswa yang bersekolah di SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta merupakan siswa yang memiliki prestasi yang cukup

baik. Selain itu, tenaga pengajar di SMA ini berkualitas.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memilih

menggunakan PAP tipe II. Alasan pemilihan ini karena PAP tipe II

memiliki passing score lebih rendah dibandingkan PAP tipe I.

Menurut Marsidjo (1995:153) PAP tipe I memiliki presentil

minimum 65 sedangkan PAP tipe II presentil minimalnya 56.

Berikut merupakan tabel kategori kuesioner partisipasi siswa

berdasarkan PAP tipe II.

Tabel 3.3

Tabel Kategori Partisipasi Siswa

Interval Skor Kategori Nilai Huruf

127 – 150 Sangat Baik A

109 – 126 Baik B

97 – 108 Cukup Baik C

85 – 96 Kurang Baik D

30-84 Sangat Kurang Baik E

b. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selama proses pembelajaran

Observasi dilakukan dengan bantuan dari rekan-rekan peneliti.

Berikut ini disajikan kisi-kisi partisipasi siswa yaitu:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Observasi Partisipasi Siswa Pra Penelitian

No Indikator Partisipasi Item

A. Kegiatan Visual 1

Siswa membaca buku paket Ekonomi atau sumber lain yang relevan mengenai materi yang akan dibahas

A1

2 Siswa mencermati penjelasan materi yang

disampaikan guru A2

B. Kegiatan Lisan

1 Siswa bertanya mengenai materi yang belum

dipahami B1

2 Siswa berdiskusi bersama dengan temannya

terkait materi yang diberikan oleh guru B2 3 Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

selama proses pembelajaran B3

C. Kegiatan Mendengarkan

1 Siswa mendengarkan materi yang diberikan oleh

guru dengan sikap baik C1

2 Siswa mendengarkan penjelasan temannya saat

berdiskusi bersama C2

D. Kegiatan Menulis

1 Siswa mencatat hal-hal penting selama proses

pembelajaran. D1

2 Siswa membuat rangkuman materi pelajaran. D2 3 Siswa mengerjakan tugas/tes yang diberikan oleh

guru. D3

E. Kegiatan Metrik

1 Siswa melakukan dan mengikuti setiap prosedur

pembelajaram yang dirancang oleh guru. E1 F. Kegiatan Mental

1

Siswa dapat memecahkan masalah atau persoalan yang guru berikan secara individu maupun kelompok

F1

2

Siswa dapat mengingat kembali materi pada pertemuan sebelumnya dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

F2

G. Kegiatan Emosional

Pra Penelitian

No Indikator Partisipasi Item

kepada guru dan teman terkait materi pelajaran 2 Siswa tidak membuat kegaduhan selama proses

pembelajaran berlangsung G2

Pelaksanaan

No Indikator Partisipasi Item

A. Kegiatan Visual 1

Siswa membaca buku paket Ekonomi atau sumber lain yang relevan mengenai materi yang akan dibahas

A1

2 Siswa mencermati penjelasan materi yang

disampaikan guru A2

B. Kegiatan Lisan

1 Siswa bertanya mengenai materi yang belum

dipahami B1

2

Siswa berdiskusi bersama dengan teman sekelompok terkait permasalahan yang diberikan oleh guru

B2

3 Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

selama proses pembelajaran B3

C. Kegiatan Mendengarkan

1 Siswa mendengarkan materi yang diberikan oleh

guru dengan sikap baik C1

2 Siswa mendengarkan penjelasan temannya saat

berdiskusi bersama C2

D. Kegiatan Menulis

1 Siswa mencatat hal-hal penting selama proses

pembelajaran D1

2 Siswa membuat rangkuman materi pelajaran D2 3 Siswa mengerjakan tugas/soal yang diberikan

oleh guru D3

E. Kegiatan Metrik

1 Setiap kelompok mengirimkan dua anggotanya

untuk mencari informasi ke kelompok lain. E1 2 Dua siswa dari kelompok asal aktif mencari

informasi ke kelompok lain. E2

3 Dua siswa yang tinggal bertugas menjelaskan

informasi kepada siswa yang mencari informasi. E3

4

Dua siswa yang bertugas mencari informasi kembali ke kelompok asal kemudian menyampaikan informasi kepada siswa yang

Pelaksanaan

No Indikator Partisipasi Item

tinggal di kelompok asal. F. Kegiatan Mental 1

Siswa dapat memecahkan masalah atau persoalan yang guru berikan secara individu maupun kelompok.

F1

2

Siswa dapat mengingat kembali materi pada pertemuan sebelumnya dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

F2

G. Kegiatan Emosional

1 Siswa berani mengungkapkan gagasannya

kepada guru dan teman terkait materi pelajaran G1 2 Siswa tidak membuat kegaduhan selama proses

pembelajaran berlangsung G2

Dengan menggunakan instrumen di atas, peneliti berharap

dapat mengukur partisipasi siswa. Pada penelitian ini, peneliti

menentukan target keberhasilan yang akan dicapai siswa yaitu 100%

atau memiliki tingkat partisipasi minimal dengan nilai baik.

2. Hasil Belajar

Variabel hasil belajar dalam penelitian ini yaitu tingkat

keberhasilan siswa dalam mencapai nilai yang ditetapkan.

Keberhasilan siswa dilihat melalui perbandingan nilai yang diperoleh

sebelum pelaksanaan dengan setelah diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Apabila hasil tes evaluasi

sebelum penerapan model pembelajaran tipe TSTS dengan siklus I

memenuhi target KKM maka siklus I dapat dikatakan berhasil. Begitu

evaluasi siklus II mememuhi atau melebihi KKM dapat dikatakan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS berhasil.

Dalam pengambilan data hasil belajar siswa, peneliti

menggunakan tes evaluasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan post

test, maka harus dibuat terlebih dahulu indikator yang ingin dicapai kemudian diturunkan ke dalam kisi-kisi soal. Berikut disajikan

kategori hasil belajar siswa, sebagai berikut.

Tabel 3.5

Tabel Kategori Hasil Belajar Berdasarkan PAP II

Interval Skor Kategori Nilai Huruf

81 – 100 Sangat Baik A

66 – 80 Baik B

56 – 65 Cukup Baik C

46 – 55 Kurang Baik D

< 46 Sangat Kurang Baik E

Untuk target hasil belajar, peneliti menentukan target

keberhasilan yang akan dicapai siswa yaitu 100% telah mencapai

KKM atau memiliki tingkat partisipasi minimal dengan nilai baik.

Pencapaian tersebut dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh

Dokumen terkait