• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi berasal dari bahasa Yunani strategeia (stratos : militer dan ag : pemimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral, dimana jendral tersebut dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi merupakan cara terbaik yang dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu pula bahwa strategi adalah suatu cara atau

10

langkah-langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya dalam menentukan persaingan dengan para kompetitornya. Strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Sedangkan secara khusus strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus-menerus. serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi ini (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan, untuk mengetahui definisi mengenai strategi lebih mendalam. Berikut ini beberapa definisi yang memberikan para ahli mengenai strategi :

Menurut Jauch dalam Saladin (2003:1). yang diartikan dalam strategi adalah:

"Sebuah rencana yang disatukan. luas dan diintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa

11

tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi".

Menurut Chandler dalam Rangkuti (2001:3)

"Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang. program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. ".

Menurut, Cristensen. Andrews, dan Guth, dalam Freddy Rangkuti (2001:3) "Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah strategi itu harus ada ataupun tidak ada".

Dapat disimpulkan, bahwa dari definisi di atas tersebut memberikan penjelasan strategi merupakan suatu rencana permanen atau cara tebaik dan langkah-langkah yang harus di tempuh untuk sebuah kegagalan didalamnya termasuk formulasi tujuan dan kumpulan rencana kegiatan untuk memperoleh suatu keberhasilan. Hal ini mengidentifikasikan adanya upaya membuat daya saing pekerjaan kegiatan dalam mengelola organisasi dan mencegah pengaruh luar.

12 2.2.2 Strategi Komunikasi

Keberhasilan penyampaian komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang baik akan berdampak baik pula terhadap penyampaian informasi yang tepat. Menurut Effendy, Strategi Komunikasi merupakan panduan dari perencaan komunikasi (communication planning) dan Manajemen komunikasi (communication planning) untuk mencapai tujuan strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana opersionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.

Dengan demikian strategi komunikasi baik secara makro (planed-multi-media strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy) mempunyai fungsi ganda:

a. Menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat informatif persuasif dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperolah optimal.

b. Menjembatani “cultur gap” akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya. (Effendy,1981:84).

13 2.2.3 Strategi Penyiaran Radio

Radio menempatkan pendengarnya sebagai subyek untuk mencapai tujuan, dalam penelitian ini pemenuhan informasi sebagai tujuan dari radio. Guna melancarkan informasi yang disampaikan kepada pendengar, para personil yang ada didalam radio harus memiliki kecakapandalam mengolah program penyiaran.

Sehingga segala sesuatu yang telah direncakana dapa tercapai dengan baik. Jadi seluruh personil yang menggeluti dunia radio ini harus memiliki pengetahuna yang memadai dengan tugasnya.

Perencanaan merupakan bagian dari standard operasional (SOP) produksi siaran yang harus dipatuhi setiap broadcaster (Masduki, 2004:46). Standard operasional proesedur meliputi:

1. Planning. Perencanaan produksi paket siaran melalui diskusi kelompok oleh tim kreatif bersama para pelaksana siaran lainya. Hasil planning berupa proposal yang memuat nama acara, target pendengar, tujuan dan target pendengar, pemempatan siar, sumber materi kata-kata, music, durasi, biaya produksi, promosi, serta crew yang akan terliat dalam produksi seperti produser, presenter, operator, dan penulis naskah.

2. Collecting, Pencarian, pengumpulan materi musik dan data yang akan dibutuhkan, termasuk menghubuungi calon narsumber. Hasil

14

collecting beruupa materi siaran yang memadai dan siap olah produksi siaran.

3. Writitng, seluruh materi yang diperoleh kemudian diklaifikasikan untuk selanjutnya ditulis secara utuh dalam kalimat yang siap baca atau disn sedemikian rupa yang dirangkai dengan naskah pembuka-penutup atau naskah selingan.

4. Vocal recording. Perekaman suara presenter yang membacakan naskah di ruang rekaman.

5. Mixing. Penggabungan materi vokal presenter dengan berbagai jenis musik pendudkung dan lagu oleh operator atau mixerman dengan perangkat teknologi analog atau digital sehingga menghasilkan paket acara yang siap siar. Proses ini dilakukan dengan memperlihatkan standard kemasan setiap acara.

6. On Air. Penayangan acara sesuai jadwalnya yang telah direncanakan. Khusus untuk produksi siaan yang bersifat langsung (live), tidak perlu vocal rercorder terlebih dahulu.

7. Evaluation. Sesuai siaran atay penyiaran paket acara dilakukan evaluasi bersama oleh tim produksi untuk pengembangan lebih lanjut. Evaluasi meliputi apa saja kelemahan materi, teknis, koordinasi tim dan sebagainya.

15 2.2.4 Strategi Program

Pemrograman dalam penelitian ini adalah pemrograman program acara siaran radio. Bouthm Norgafh weiss (Siregar 2001:203) menjelaskan

“membuat program atau acara radio dikenal dengan istilah programing.

Yang dimaksud membentuk kepribadian stasiun. Merupakan langkah penting dalam media radio”.

Program siaran radio terdiri dari program reguler datau harian (daily program), dan program khusus atau mingguan (special program/ weekly program). Program reguler disiarkan setiap hari sedangkan program khusus disiarkan seminggu sekali. Umumnya dijadwalkan malam hari dan akhir pekan (Romli 2004:74).

Piter Pringle menjelaskan strategi program yang ditujukan dari aspek manajemen strategi yaitu sebagai berikut, (1) perencanaan program, (2) produksi dan pembelian program, (3) eksekusi program (4) pengawasan dan evaluasi program.

Seperti dikemukakan diatas perencanaan proram mencakup pekerjaan memperisapkan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan keuangannya.

Pada stasiun radio, perencanaa program mencakup pemilihan format dan isi perogram yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audien yang pada segmen dan berdasarkan demografi tertentu. Perencanaan

16

program radio juga mencakup menarik penyiar yang memiliki kepribadian dan gaya sesuai dengan format yang telah dipilihh stasiun radio yang bersangkutan. (Morissan 2009:232).

2.2.5 Manajemen P.O.A.C

Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu suatu tujuan dengan melibatkan orang lain. Sebagai suatu proses ketataletaksanaan maka dikenal ada 2 istilah, yaitu fungsi manajemen dan alat manajemen. Fungsi Manajemen dirumuskan George R. Terry (Manullang. 1996:17) ada 4, yaitu Plannning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan), dan Controling (Pengawasan/Penendalian).

Dalam manajemen modern, keempat fungsi tersebut bukan berjalan secara linier, tetapi merupakan siklus spiral. Secara sederhana dapat dikatanan bahwa siklus manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi adalah merencanakan, mengorganisasi staff, dan sumberdaya yang ada, melaksankan program kerja, dan mengendalikan dan mengawasi jalannya pekerjaan. Didalaam tahapan pengendalian dilakukan evaluasi untuk memperoleh umpan balik (feedback) untuk dasar perencanaa selanjutnya atau untuk perencanaan kembali (replanning). Demikian seterusnya sehingga kegiatan fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan suatu siklus spiral. (Mulyono. 2009:2)

17

Kegiatan penyiaran lebih menekankan pada berbagai aspek yang meliputi perkemangan, proses, dampak, dan pengelolaan serta pedayagunaan media masa baik berbentuk media cetak (surat kabar, majalah), media auditif maupun mdia audiovisual (TV/Radio). Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dibidang ini tidak saja menyangkut aspek-aspek teoritis, akan tetapi menyangkut pula aspek teknis atau keterampilan jurnalistik. Maka peran manajemen dalam kegiatan penyiaran dapat menopang tercapainya tujuan suatu program (Morissan. 2011:32).

Penyiaran merupakan salasatukegiatan jurnalistik yang diperlukan sebelum informasi atau berita dipublikasikan kepada khalayak. Dalam kegiatan penyiaran ada kegiatan untuk mempersiapkan, mengedit, dan menulis untuk dipublikasikan melalui media massa baik media cetak maupun media elektronik.

Dalam hal ini penyiaran memerlukan manajemen untuk memprosesnya hingga mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. Tiap kegiatan pengelolaan manajemen penyiaran sudah ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan. Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen tidak profesional lagi dan akibatnya juga akan mempengaruhi output. Bila pihak khalaak yang tidak lain adalah konsumen siaran juga turut dirugikan.

Untuk itu dalam penyiaran diperlukan tahap –tahap manajemen komunikasi yaitu Planning, organizing, actuating, dan controling (POAC).

18 1. PLANNING (Perencanaan)

Dalam dunia penyiaran, perencanan merupakan unsur yang sangat penting karena siaran memilik dampak yang sangat luas di masyarakat, perencanaan menjadi pegangan dan pelaksanaan untuk dilaksnakan. Dengan demikian melalui perecanaan dapat dipersatukan kedamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di lapangan.

Planning dilakukan sebelum kegiatan penyiaran dilaksankan dengan mempertimbangkan beberapa unsur sebagai berikut: komunikator, pesan , media, khalayak, dan efek.

Seberapa matang persiapan komunikator yaitu si penyiar dalam merencanakan penyiaran. Pesan yang terkandung dalam penyiaran sangat mempengaruhi khalayak sehingga disinilah planning yang matang dangat dibutuhkan agar terjadinya feedback dari khalayak dan tercapainya tujuan dalam penyiaran. Tentunya media juga sangat berpengaruh demi tercapainya tujuan penyiaran, planning dalam media bisa dilakukan dengan merencakanan media yang seperti apa yang akan menjadi media penyiabaik itu media audio visual/TV atau radio. Planning akan berbeda tergantung dengan media yang akan

19 digunakan. (Morissan, 2011:138). 2. ORGANIZING (Pengorganisasian)

Secara klasik, organisasi diartikan sebagai struktur uang menggambarkan hirarki, secara modern organisasi diartikan sebagai hubungan kerja antar manusia untuk mencapai tujuan uang telah ditetapkan sebelumnya (Wahyudi, 1994:77). Walaupun demikian menuru GR terry dalam wahyudi (1994:77) organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan merekadipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan.

Organizing merupakan proses penyusuan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan penyiaran, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.

Adapun penyusunan struktur organisasi yaitu pengelompokkan kegiatan-kegiatan kerja yang kongkret dan tegas sesuai engan lingkup pekerjaan, dan pembagin tugas. Misalnya dalamkegiatan penyiaran perlu ada yang menangani alat-alat atau logistik penyiaran, finansial penyiaran, kegiatan yang menangani media dan isi siaran dan sebagainya secara koordinatif. Melalui struktur organisai inilah semua tugas mencapai tujuan diatur.

20 3. ACTUATING (Pelaksanaan)

Membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar bekehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha usaha pengorganisian dari pihak pimpinan. Oleh karena itu tercapainya tujuan bbukan hanya tergantung pada pergerakkan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah merupakan lansan yang kuar untuk adanya penggerak yang terarah kepada sasaran yang dituju melalui pelaksanaan.

Dalam pelaksaaa kegiatan penyiaran ini adalah mendistribusikan tugas dilapangan kepada masing-masing orang sesuai dengan tugasnya masing-masing yang telah di organisasi. Saat di lokasi seorang penyiar memegang peranan utama dalam melakukan penyiaran. Hal yang harus dilakukan seorang penyiar pada saat siaran, misalnya siaran di media audio visual/tv antara lain menghimpun data sebanyak mungkin untuk bahan siaran dan isi pesan yang sudah direncanakan, menentukan perkiraan khalayak seperti apa yang akan menyaksikan penyiaran, bersikap tenang dan ramah dalam menyampaikan siaran khusunya saat siaran di media televisi mimik wajah dan sikap seorang penyiar merupakan

21

pertimbangan untuk terjadinya feedback/Efek dai pemirsa siaran.

4. CONTROLLING (Pengawasan)

Hasil siaran sebaiknya dievaluasi terlebih dahulu sebelum disiarkan kepada publik, hal ini mengingat output siaran memilik dampak sangat luas di masyarakat. Dengan kata lain, pengawasan preventif jauh lebih tepat untuk diterapkan. Kesalahan dapat diketahui secara dini dan diperbaiki sebelum materi itu disiarkan, akan lebih baik bila kesalahan itu diketahui saat materi itu sedang disiarkan.

Dalam kegiatan pascasiaran, perlu dilakukan koodinasi dengan produser berita/informasi untuk melakukan check & recheck data, mengoreksi naskah siaran, memberi label/tema siaran, termasuk durasi pada pesan yang akan dipublikasikan. Media penyiaran merupakan salah satu kegiatan jurnalistik yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri jurnalistik lainnya. Mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah mengelola manusia. Keberhasilan media enyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimilik setiap media penyiaran yaitu teknik, program, pemasaran, dan manajemen.