• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan demikian upaya untuk menyeimbangkan antara memenuhi kepentingan pemilik dan kepentingan pemilik dan kepentingan masyarakat memberikan tantangan tersendiri kepada pihak manajemen media penyiaran. Media penyiaran pada dasarnya harus mampu melaksanakan berbagai fungsi yaitu antara lain fungsinya sebagai media untuk beriklan, media hiburan, media informasi dan media pelayanan. Untuk mampu melaksanakan seluruh fungsi tersebut sekaligus dapat memenuhi kepentingan pemasang iklan, audien serta pemilik dan karyawan merupakan tantangan tersendiri bagi manajemen.

2.3. Radio

2.3.1 Radio Siaran

Radio merupakan suatu yang dicirikan oleh program yang sangat terspesialisasi ditujukan kepada segmen khalayak yang sempit. Radio siaran (radio broadcast) adalah suatu aspek komunikasi. Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi mass seperti dewasa ini. Donald McNicol dalam bukunya “Radio Conquest of Space” menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio (The Conquest of space of Radio) dimulai pada tahun 1802 oleh Dane, Radio merupakan karya yang sederhana, yakni, ditemukannya suatu penerimaan pesan dalam jarak pendek dengan menggunakan kawat beraliran listrik.

23

gelombang elektromagnetis, yakni gelombang yang digunakan radio dan televisi. Rumus ini ditemukannya pada tahun 1865. Berdasarkan teorinya itu menyatakan bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa secara bergelombang dengan kecepatan yakni 186.000 mil perdetik. Dikemudian hari ternyata teori tersebut membuktikan kebenarannya. Gelombang elektro magnetis itu bisa direfleksikan kepada suatu cahaya pada tahun 1884 dan telah dibuktikan oleh Heinrich Hertz.

Radio siaran sebagai sarana propaganda, radio siaran secara serempak dapat mencapai rakyat banyak seketika, telah menimbulkan dampak yang besar terhadap politik, sosial, ekonomi, kebudayaan pendidikan, dan militer. Pada mulanya, seketika radio siaran ditemukan fungsinya hanya untuk memberi hiburan, penerangan dan pendidikan kepada khalayak. Namun beberapa negara menggunakan radio untk propaganda. (Effendy, 1990:21-35).

2.3.2 Radio FM

Dalam rangka memproduksi siaran perlu diperhatikan sifat-sifat radio seperti: (1) Auditori, sifat siaran adalah untuk didengar, maka isi siaran yang sampai ditelinga hanya sepintas lalu saja. (2) Mengandung gangguan, komunikasi dengan menggunakan saluran bahasa dan bersifat massal akan menghadapi dua faktor gangguan yakni, semantic noise dan channel noise factor (3) Akrab, seorang penyiar seolah-olah dekat dengan pendengar,

24

dengan sekatan menhidangkan acara-acara yang mengembirakan kepada audience. (Effendy 1990:82-84).

Penyiaran menurut Chester, Garrison, dan Wilis dalam bukunya “Television and Radio” menyatakan bahwa penyiaran sebagai pancaran melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi dengan sinyal yang mampu diterima telinga atau didengar dan dilihat oleh publik. Beberapa tipe penyiaran: penyiaran bunyi standar atau AM (Aplitudo Modulation) dan penyiaran FM (Frequency Modulations).

Penyiaran radio FM (Frequency Modulation), memiliki banyak kelebihan dan daripada penyiaran radio standar. Pada umumnya lebih dinamis, suara lebih jernih dan gangguan lebih rendah. Stasiun penyiaran radio FM dapat didengar dengan kualitas yang sama baiknya dari jarak penerimaan penyiaran radio AM. Karena cakupannya dibatasi oleh garis pandang daripada masyarakat dipedesaan. Keterbatasan cakupan seperti ini memungkinkan stasiun penyiaran radio FM untuk menggunakan frekuensi yang sama karena secara geografis letaknya tidak berjauhan.

FCC (Federal Communication Commissions) memberikan wewenang operasional bisnis bagi penyiaran radio FM secara komersial dan untuk lebih mengefisiensikan penggunaan frekuensi FM, FCC memberikan wewenang kepada stasiun radio FM untuk telibat dalam jasa tambaha seperti “music fungsional” yang memiliki banyak variasi, misalnya

25

restauran, pabrik, musik latar belakang, selain itu, musik latar belakang di toko-toko (storecasting), musik latar belakang, selain itu, musik latar belakang pada kendaraan pembawa penumpang (radio transit). Jasa-jasa ini terjadi karena sistem multiplex penyiran. Sistem ini memungkinkan transmisi frekuensi penyiaran suatu program kedua (sekunder) yang dapat diterima oleh individu-individu dan organisasi yang memilki alat penerimaan ganda. Multiplexing juga memungkinkan siaran stereo dilakukan, karena menggunakan sistem ini, dua sinyal yang dibutuhkan untuk melengkapi suatu efek stereo dapat disiarkan pada frekuensi yang sama. FCC memberikan izin untuk jenis peyiaran ini oleh penyiaran radio FM pada taun 1961 dan sejumlah stasiun penyiaran radio mulai memberikan program stereo. (Prayuda 2004: 25-30).

2.3.3 Program

Pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri program siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir tidak pernah melibatkan pihak luar dalam produksinya. Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga menghasilkan produksi program yang menarik didengar. Menurut Morissan (2005:282) radio terdiri atas dua jenis yaitu musik dan informasi. Kedua program ini kemudian dikemas dalam berbagai bentuk yang tujuannya untuk memenuhi keutuhan audiens. Program ini bisa berupa berita radio. Talkshow, info hiburan, jingle.

26 a. Berita Radio

Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa atau pendapat yang penting dan menarik. Siaran berita dibedakan dengan siaran informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali menurut kaidah jurnalistik radio. Sedangkan siaran informasi tidak selalu bersumber dari fakta dilapangan, namun tetap dikerjakan menurut kaidah jurnalistik. Format penyajian berita radio terdiri atas: siaran langsung yaitu reporter mendapatkan fakta atau peristiwa dari lapangan dan pada saat bersamaan melaporkannya dari lokasi. Dalam produksi program informasi, kemasannya bisa hanya berupa teks berisi ringkasan berita dari koran kemudian dibacakan oleh penyiar atau bisa juga teks yang dikemas dengan menyertakan musik.

b. Talkshow (Perbincangan Radio)

Talkshow pada dasarnya adalah kombinasi antara seni bicaradan seni wawancara. Program perbincangan biasanya diarakan oleh pemandu acara (host) bersama satu atau lebih narasumber untuk membahas sebuah topik yang sudah dirancang sebelumnya. Terdapat 3 (tiga) bentuk program Talkshow yang banyak digunakan oleh stasiun radio:

27

(pewawancara) dan narasumber mendeskripsikan suatu topik dengan dua posisi microphone terpisah distudio yang sama. 2. Panel Discussion yaitu pewawancara sebagai moderator bsama

sejumlah narasumber.

3. Call in Show yaitu program perbincangan yang hanya melibatkan telepon dari pendengar. Topik ditentukan lebih dahulu oleh penyiar di studio, diberikan contoh berdasarkan pengalaman penyiar, kemudian pendengar diminta untuk memberikan respon berdasarkan pengalaman masing-masing ke stasiun radio. Tidak semua respon audiens layak disiarkan sehingga perlu petugas penyeleksi telepon masuk sebelum diudarakan.

Dalam pelaksanaannya urutan Talkshow adalah sebagai berikut: pertama, pembukaan yang berarti perkenalan topik, latar belakang, narasumber dan informasi interaksi denga pendengar jika memang akan dilakukan demikian. Kedua, diskusi utama yang berisi pertanyaan awal penyiar, tanggapan narasumber dan interaksi pendengar. Ketiga, penutup yang berisi kesimpulan dan ucapan terimakasih.

c. Infotainment Radio

28

entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi yang bersifat menghibur. Tiga bentuk infotainment radio yang populer di Indonesia adalah;

1. Info-Entertainment yaitu penyampaian informasi dari dunia hiburan dengan diselingi pemutaran lagu. Proporsi durasi pemutaran lagu sama dengan pembacaan narasi informasi, meskipun liriknyya tidak selalu berkaitan.

2. Infotainment yaitu penyampaian informasi, promosi dan sejenisnya dari dunia hiburan yang topiknya menyatu atau senada dengan lagu-lagu atau musik yang putar. Keduanya saling mendukung dengan proporsi seimbang.

3. Information dan Entertainment yaitu sajian informasi khusunya berisi berita-berita aktual dilengkapi dengan perbincangan yang tidak selalu khasanah dunia hiburan, diselingi pemutaran lagu, iklan dan sebagainya.

d. Jingle Radio

Jingle atau Radio Air Promo adalah gabungan musik dan kata yang mengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio. Tujuan produksi Jingle bagi radio adalah untuk memromosikan keberadaan radio baru ditengah masyarakat, memberikan informasi simbol atau identitas terpenting dari radio agar selalu diingat pendengar,

29

membentuk citra radio dibenak pendengar, pada saat disiarkan berfungsi sebagai jeda, selingan, dan sejenisnya, ada 3 jenis Jingle untuk stasiun radio; (1) Jingle untuk stasiun Radio, (2) Jingle untuk acara radio, (3) Jingle untuk penyiar radio.

2.3.4 Penyiar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyiar adalah orang yang menyiarkan atau penyeru pada radio. Dalam bukunya Teknik dan Komunikasi Penyiar Televis – Radio –MC , sebagai pengetahuan Praktik, M. Habib Bari memberikan pengertian bahwa penyiar adalah seorang yang terjamin akurasinya dengan menggunakan radio dengan tujuan untuk diketahui oleh pendengarnya, dilaksanakan, dan dipahami. Sedangkan, Torndike dan Barnhart dalam bukunya Junior Dictioary mengatakan bahwa Person who make announcements over the radio atau orang yang memberitahukan tentang sesuatu melalui radio. Selanjutnya, menurut Onong U. Effendy dalam bukunya Radio Siaran-Teori dan Praktik penyiar adalah orang yang menyajikan materi siran kepada para pendengar. (Prayuda 2006: 9-10).

Penyiar terkadang dideskripsikan sebagai seorang yang ideal, sifat ideal tersebut meliputi kehangatan dan kasih sayang memiliki rasa humor dan cerdas, jujur, rasa saling berbagi sekaligus teman yang selalu menemani dengan baik, dapat dipercaya, memiliki rasa percaya diri, beresemangat, dan

30

optimis. Emosi lebih merupakan refleksi jiwa manusia yang terpancar dari pembicaraannya. (Prayuda . 2006: 91).

Penolakkan yang terjadi mungkin karena tidak melibatkan rasa saling memberi kehangatan dan kasih sayang dalam hubungan tersebut. Sebuah keniscayaan bahwa rasa humor dapat menimbulkan tawa, atau kecerdasan dapat membuka wawasan baru. Pada kenyataannya penyiar profesional harus pintar bermain peran. Peran harus dilihat dengan sesuatu objektif, karena memainkan emosi yang berlebihan dan menyebabkan penyiar tidak cukup hanya memiliki rasa percaya diri, bersemangat dan optimis, karena menarik datau tidaknya sebuah program ditentukan oleh hasil reaksi pendengar. (Prayuda dalam Radio penyiar “It’s not just a talk”. 2006: 92).

Penyiar harus memahami siaran radio sebagai pengetahuan. Dengan pemahaman bentuk acara penyiar radio akan dapat menentukan bagaimana pesan-pesan itu diimplemantasikan kepada pendengar agar terjadi sebuah proses komunikasi yang persuasif, perlu dipertimbangkan bagaimana penyiar sebagai komunikator menyampaikan pesan dengan mempertimbangkan pula kemampuan pendengar untuk menerima isi pesan. (Prayuda 2006: 34).

31 2.4 Informasi

Menurut Prof. Onong U. Effendy MA menyebutkan pengertian informasi ialah:

 Pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui.

 Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang memerlukan atau untuk mengambil keputusan mengenai suatu hal.

 Kegiatan menyebarluaan pesan yang disertai penjelasan, baik secara langsung maupun melalui media komunikasi kepada khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa baru. Jadi, informasi adalah pesan atau data yang baru dan perlu disampaikan kepada khalayak melalui media komunikasi. Informan ialah orangnya, seseorang yang memberikan informasi kepada orang lain yang belum mengetahuinya.

Dalam kasus komunikasi itu Effendy juga menyebutkan teori informasi ialah teori berdasarkan proses komunikasi yang berlangsung secara runtut: (1) dari sumber, (2) melalui penyandi (encoder) yang menerjemahkan unsur-unsur pesan menjadi isyarat-isyarat (kata, gambar, dan sebagainya) yang pada gilirannya menjadi getaran-getarann elektronik, (3) melalui saluran, (4) melalui pengurai-sandi (decoder), dan (5) kepada penerima.

32

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1988) informasi ialah (1) penerangan; (2) keterangan; pemberitahuan; kabar atau berita (tentang); (3) keseluruhan makna yang menunjang amanat, telah terlihat dalam bagian –bagian amanat itu. (Olii 2007:24).