• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Radio Republik Indonesia (RRI) Banten Dalam Membangun Eksistensi Sebagai Lembaga Penyiaran Publik

(Annisa Nurprabandari : NIM. 6662102364 Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa)

RRI Banten merupakan RRI termuda dari seluruh RRI di Indonesia yang mulai mengudara pada tahun 2012 dan siaran produksinya di bawah naungan atau binaan RRI Jakarta. Beroperasi pada frekuensi 94,9 FM di daerah Karundang, Serang, RRI Banten merupakan Programma 1 (PRO 1) yang merupakan kanal pemberdayaan masyarakat, yang segmentasi program siarannya digolongkan untuk semua golongan atau usia, sehingga manajemennya masih diawasi oleh pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi RRI Banten dalam membangun eksistensi sebagai lembaga penyiaran publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan beberapa langkah yaitu: Observasi, wawancara, riset diskusi, dokumentasi, uji validitas dan

37

penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis SWOT, penelitian ini menemukan bahwa Radio Republik Indonesia Banten 94,9 FM mempunyai kekuatan diantaranya RRI Banten merupakan bagian dari pemerintah sehingga permodalan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran.

Pendapatan dan Belanja Daerah. Kelemahan, yaitu Kekurangan personil dalam struktur organisasi. Peluang, Segmentasi siaran yang dibidik oleh RRI adalah masyarakat-masyarakat yang tidak terjangkau oleh hiburan-hiburan seperti halnya TV dan radio-radio swasta lainnya di pelosok-pelosok daerah. Ancaman, Banyaknya kompetitor seperti radio swasta, televisi, dan koran. Dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut, dapat ditentukan strategi yaitu, memaksimalkan akses yang dimiliki untuk kerjasama serta merangkul pemerintah untuk memudahkan perluasan jaringan, meningkatkan kualitas SDM karyawan dengan promosi ke lain daerah, rotasi dan memberi reward, menambah segmentasi PRO 2 yang kontennya untuk anak muda/remaja serta melengkapi sistem siaran dengan audio dan video streaming.

38 2.1 Tabel

Mapping Penelitian Tedahulu

No. Item Peneliti: Syifa Fauzia (6662111065) Peneliti: Rosa Nofianti (662103395) Peneliti: Annisa Nurprabandari (6662102364)

1. Judul Pengaruh Penggunaan Bahasa Sunda Banten Dan Gaya Komunikasi Penyiar Dalam Penyiaran Radio Krakatau (93.7FM) Terhadap Minat Dengar Masyarakat Strategi Komunikasi Pemasaran Radio PASS FM Cilegon Dalam Menapatkan Iklan Strategi Radio Republik Indonesia (RRI) Banten Dalam Membangun Eksistensi Sebagai Lembaga Penyiaran Publik

2. Tahun 2016 2016 2015

3. Tujuan Untuk mengukur seberapa besar pengaruh penggunaan bahasa Sunda Banten dan gaya komunikasi penyiar dalam penyiaran Radio Krakatau (93,7 FM) terhadap minat dengar masyarakat.

Untuk megetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan radio Pass FM dalam mendapatkan iklan. Untuk mengetahui strategi RRI Banten dalam membangun eksistensi sebagai lembaga penyiaran publik.

4. Teori Teori Komunikasi Massa Teori Integrated Communication (IMC)

Teori Ekologi Media

5. Metode Kuantitatif Kualitatif Kualitatif 6. Persamaan Membahas tentang gaya

komunikasi atau gaya bahasa

Penelitian terhadap Radio PASS FM Cilegon Membahas tentang strategi dalam penyiaran

7. Perbedaan Membahas tentang minat dengar terhadap Radio Krakatau Membahas marketing atau pemasaran dalam radio Membahas eksistensi Radio Republik Indonesia (RRI) Banten

8. Sumber Repository Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa

Repository

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Repository Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

39 2.6 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, dalam proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strenghts, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling serign digunakan dalam meode evaluasi bisnis untuk mencari strategi manajemen yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

1. Strengths (Kekuatan)

Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

2. Weakness (Kelemahan)

Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

3. Opportunities (Peluang)

40

terjadi . kondisi yang terjadi merupakan pelang dari organisasi, proyek atau konsep bisni itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

4. Threats (Ancaman)

Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT

Maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan perbandingan anara faktor internal yang meliputi Strength dan weakness dengan faktor luar Opportuninty dan Threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.

Selain pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi. Dengan mengetahui kelebihan (strength dan Opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan Opportunity

41

atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan Threat. (Effendy. 1990).

Sebagai contoh analisis SWOT yang peneliti lakukan kepada Radio Cilegon PASS FM, berikut analisisnya:

Strength- kekuatan dari Cilegon PASS FM FM ini adalah satu-satunya radio di cilegon yang bersegmentasi muda-dewasa fokus pada informasi dan musik, sehingga dalam pelaksaanya seluruh program radio sudah jelas target (pendengar) dan apa yang ingin disampaikan (informasi).  Weakness- kelemahan dari penyiran Cilegon PASS FM

sendiri adalah sebuah radio yang dimana hanya media auditif tanpa apapun untuk ditampilkan terutama untuk menyampaikan informasi hanya sekilas.

Opportuninties- karena Penggunaan kendaraan mobil semakin pesat yang dimana kebutuhan hiburan di mobil hanya musik player dan radio, sangat mungkin untuk mejadi peluang untuk Cilegon PASS FM tetap memiliki pendengar dan biasa menyamapikan informasi, selain itu juga era transisi media ke digital juga menjadi alasan Cilegon PASS FM memilik peluang dalam bisnis media. Pengadaan akun sosial media dan versi radio streaming

42

solisi yang akan memeperluar penyampaian informasi.  Threats- ancaman yang diterima oleh Cilegon pass fm

adalah kompetitor radio lainya di kota cilegon, kompetitor media elektronik yaitu televisi, dan kompetitor media lainya yaitu Konten digital di Internet.

2.7 Kerangka Berpikir

Menyuguhkan kemudahan, hemat, dan fleksibel, Radio awalnya menjadi media utama masyarakat untuk mendapatkan informasi dan hiburan sebelum datangnya media baru yang menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan informasi seperti televisi yang menyuguhkan visual, internet yang menyuguhkan konten versi digital dan kecepatan. Media baru tersebut menjadi sebuah ancaman eksistensi media radio, peneliti bermaksud meneliti bagaimana strategi radio Cilegon PASS FM dalam pemenuhan informasi.

Sebelum penyiar berperan penting dalam pemenuhan informasi ada beberapa faktor pendukung dibelakang penyiar yang harus dipersiapkan sebelum pemenuhan informasi seperti; perencanaan program, pencarian informasi, hingga akhirnya strategi penyiar itu sendiri untuk memenuhi informasi kepada penyiar.

43

Gambar 2.1 : Kerangka berpikir

Radio CILEGON PASS FM

PLANNING ORGANIZING

ACTUATING CONTROLING

PROGRAM PENYIARAN

STRATEGI PENYIARAN CILEGON PASS FM DALAM PEMENUHAN INFORMASI

44 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN