MANAJEMEN PENYIARAN RADIO CILEGON PASS FM DALAM
PEMENUHAN INFORMASI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Ujian Sarjana (S-1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Oleh: Soffal Yahsya NIM. 6662122630
KONSENTRASI JURNALISTIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRAK
Soffal Yahsya. 6662122630. Manajemen Penyiaran Radio Cilegon PASS FM dalam Pemeneuhan Informasi, yang dibimbing oleh Dr. Rahmi Winangsih, M.Si dan Ronny Yudhi SP., M.Si.
Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui Planning penyiaran Cilegon PASS FM dalam pemenuhan informasi, (2) Untuk mengetahui Bagaimana Organizing dan Producting penyiaran Cilegon PASS FM, (3) mengetahui Actuating Penyiaran Cilegon PASS FM dalam pemenuhan Informasi (4) mengetahui Controling yang dilakukan untuk memenuhi Informasi. Penelitian ini dilakukan di Kantor Cilegon PASS FM yang berlokasi di Jl. Raya Cibeber No.18 Cilegon Banten. Data dikumpulkan dengan objek penelitian. Kemudian diolah dengan cara deskriptif kualitatif dengan Informan penelitian Program Director, Penyiar dan Pendengar. Hasil penelitian ini menunjukan hasil bahwa manajemen Cilegon PASS FM melakukan pengelolaan manajemen dengan baik dengan metode P.O.A.C (Planning, Organizing, Actuating, Controling). Dalam prosesnya manajemen Cilegon PASS FM mendapatkan sebuah strategi dalam mengelola manajemen penyiaran Cilegon PASS FM dengan cara Planning: merencanakan program dengan menajemen struktural dengan memebuat program yang mengandung muatan informasi, dihasilkannya program PASS Pagi Pagi, AMPM, B PASS, Hello WeekEnd, Viral Of the Week. Organizing: melakukan pengorganisasian penyiaran dengan cara mempesiapkan infromasi yang akan disampaikan melalui program yang telah disiapkan, contohnya pencarian berita tertentu yang sesuai dengan program yang dibutuhkan oleh program. Actuating: melaksanan strategi yang telah ditentukan dengan cara melaksanakn penyiaran/On Air, dengan On Air infromasi disampaikan melalui penyiar yang telah ditentukan sebelumnya. Controling: pelaksanaan pengendalian dengan cara melakukan evaluasi, dalam evaluasi hal-hal yang kemungkinan terjadi bisa diubah atau bisa dicegah. Dengan demikian Manajemen P.O.A.C telah dilaksanakan dengan baik.
ABSTRACT
Soffal Yahsya. 662122630. Broadcaing Management Radio Cilegon PASS FM in the Fulfillment of Informaton, supervised by Dr. Rahmi Winangsih, M.Si and Ronny Yudhi SP., M.Si.
The purpose of this study were (1) to determine the planning of broadcasting Cilegon PASS FM in the fulfillment of information, (2) to find out how organizing and producting broadcasting Cilegon PASS FM, (3) knowing the broadcasting actuating Cilegon PASS FM in the fulfillment of information (4) knowing the control done to fulfill Information. This research was conducted at Cilegon PASS FM Office located on Jl. Raya Cibeber No.18 Cilegon Banten. Data was collected with research objects. Then it is processed in a qualitative descriptive way with the Program Informant Informants, Broadcasters and Listeners. The results of this study show that the management of Cilegon PASS FM manages management well with the method P.O.A.C (Planning, Organizing, Actuating, Controling). In the process, the management of Cilegon PASS FM gets a strategy in managing the broadcasting management of Cilegon PASS FM by Planning: planning programs with structural management by making programs containing information content, generating PASS Morning Morning program, AMPM, B PASS, Hello WeekEnd, Viral Of the Week. Organizing: organizing broadcasting by preparing information that will be delivered through the program that has been prepared, for example certain news searches that are in accordance with the program needed by the program. Actuating: implementing a predetermined strategy by broadcasting / On Air, with On Air information delivered through pre-determined broadcasters. Controling: implementation of control by means of evaluating, in evaluating things that are likely to occur can be changed or prevented. Thus the management of P.O..C has been implemented properly.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas Akhir Skripsi ini yang disusun
untuk memenuhi salahsatu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
Penitian dalam skripsi ini merupakan kajian mengenai Manajemn Penyiaran Radio Cilegon PASS FM Dalam Pemenuhan Informasi. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari
berbagai sisi, oleh karena itu penulis mengarapkan adanya kritik dan saran
yang membangun untuk skripsi ini. selesai nya penulisan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini, dengan hati yang tulus penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya hingga saat
ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
2. Kedua Orang tua dan keluarga saya yang selalu memberika dukungan
kepada saya selama menjalani perkuliahan.
3. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan ageng Tirtayasa.
4. Ibu Dra. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Sultan ageng Tirtayasa sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
iii
memberikan bimbingan, koreksi, nasehat, kritik, saran dan motivasinya
hingga terselesaikanya skripsi ini.
5. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik. Terimakasih telah memberikan bimbingan selama saya
menempuh perkuliahan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Bapak Ronny Yudhi SP., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II dan
dosen yang selalu membimbing penulis dalam segala hal dalam
menjalani perkuliahan di UNTIRTA. Terimakasih atas segala bimbingan,
nasehat, kritik, saran, dan motivasi selama ini.
7. Segenap Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya
jurusan Ilmu Komunikasi. Terimakasih atas segala pengajaran dan
bantuan yang telah diberikan.
8. Teman-teman Ilmu Komunikasi non-reguler angkatan 2012. Kalian
“jahat” telah meninggalkan saya di sisa masa perkuliahan saya.
9. Utut Wulandari yang telah membantu penulis di masa awal pengerjaan
skripsi, Haryati yang telah membantu dipertengahan proses penyususnan
skripsi, dan Juan Fajar Cahya yang telah membantu diakhir proses
pengerjaan skripsi
10.Seluruh tim Cilegon PASS FM yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk melakukan penelitian.
11.Seluruh teman-teman radio komunitas kampus Untirta 107.9 Tirta FM
yang telah memberikan dukungan dan pengalaman yang berharga dan
iv
12.Teman-temann Serikat Eksekutif Muda Untirta (SEMUT), atas
kepercayaanya kepada saya untuk menggali pengalaman dan memimpin
SEMUT selama satu tahun kepemimpinan.
13.Teman-teman Rasa Greentea, Genk Belakang atas makiannya yang memotivasi
14. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis tuliskan satu
persatu
Kepada semua pihak, semoga amal baik yang telah diberikan dapat
diterima di sisi Allah S.W.T dan mendapat limpahan rahmat dari-nya. Ini
adalah pembuktian dari saya.
Cilegon, 13 Juli 2018
Penyusun
Soffal Yahsya
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
1.3 Identifikasi Masalah ... 4
vi
2.3.3 Program ... 25
2.3.4 Penyiar ... 29
2.4 Informasi ... 31
2.5 Penelitia Terdahulu ... 32
2.6 Analisis SWOT ... 39
2.7 Kerangka Berpikir ... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 44
3.2 Paradigma Penelitian ... 46
3.3 Teknik Pengumulan Data 3.3.1 Teknik Obserasi ... 47
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 56
3.6 Jadwal Penelitian ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profi Perusahaan ... 58
4.1.2 Data Radio dan Informasi ... 59
4.1.3 Sejarah Singkat Radio Cilegon PASS FM ... 60
4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan ... 60
4.1.5 Struktur Organisasi ... 61
4.2 Deskripsi Informan ... 62
4.3 Gambaran Umum Program Penyiaran Cilegon PASS FM ... 63
4.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 66
4.4.1 Perencanaan Penyiaran Cilegon PASS FM dalam Pemenuhan Informasi ... 67
vii
Informasi ... 73
4.4.3 Pelaksanaan Penyiaran Cilegon PASS FM dalam Pemenuhan Informasi .... 76
4.4.4 Pengawasan Penyiaran Cilegon PASS FM dalam Pemenuhan Informasi .... 80
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 85
5.2 Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 89
DAFTAR LAMPIRAN ... 100
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam memperoleh Informasi, manusia selalu mencari tahu dari
berbagai cara seperti dari perorangan, kelompok atau media yang sesuai
dengan kebutuhannya. Selama pencarian informasi ada proses komunikasi
untuk mendapatkan sebuah informasi yaitu dengan Komunikasi.
Komunikasi sendiri merupakan kegiatan dimana seorang menyampaikan
pesan melalui media tertentu kepada orang, lain dan sesudah menerima
pesan serta memahami sejauh kemampuannya. Selama tidak ada gangguan
(noise) komunikasi akan berjalan lancar dan efektif (Hardjana, 2003:11).
Sekarang sangat mudah untuk mendapatkan sebuah informasi yaitu bisa
bertanya, hingga selanjutya untuk memenuhi infromasi bisa melihat
diberbagai media mulai dari media cetak yang terpampang disekitar kita
(spanduk, baligo, selebaran), elektronik (televisi, radio) dan yang terbaru
media internet (website). Walaupun media massa analog mulai tergantikan
dengan media internet (digital) namun ada media yang masih bertahan
ditengah terpaan perubahan media massa yaitu media Radio. Dalam
sejarahnya media radio tercipta untuk menyampaikan informasi antar lokasi
yang berjauhan, lalu media radio sudah berkembang hingga sekarang
2
hanya berupa suara penyiar melainkan berisi musik yang disesuaikan
dengan segmentasi pendengarnya.
Radio sendiri merupakan salah satu media massa yang biasa digunakan
untuk menyampaikan infromasi, sangat berkaitan erat dengan kebutuhan
masyarakat/pendengar yang juga membutuhkan berbagai macam informasi
dan hiburan, berbagai macam informasi bisa disampaikan melalui audio
yang jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat pada
umumnya. Radio juga menyebakan ketergantungan terhadap Pendenarnya
disebabkan oleh karakteristik penyiar yang berbeda dan biasanya memiliki
ciri khas tertentu yang menimbulkan kedekatan, kedekatan penyiar radio
berbeda dengan media televisi, karena bersifat lokal merasa kenal dekat,
dengan adanya kedekatan itu menimbukan kepuasan tersendiri terhadap
pendengarnya dari keakraban antara penyiar – pendengar terdapat ruang
yang sangat tepat untuk menyampaikan sebuah informasi dari radio kepada
masyarakat/pendengar.
Tingkat persaingan stasiun radio dikota besar (termasuk Kota Cilegon)
dewasa ini cukup tinggi dalam merebut perhatian pendengar. Salah satu
usaha yang dilakukan yakni dengan membawakan acara yang sesuai dengan
segmentasi yang dituju sesuai dengan visi dan misi radio itu sendiri dengan
pola penyiaran yang menarik. Sehingga banyak diminati oleh audience
3
Berawal dari kompetitifnya persaingan dalam merebut audience tetap
dan menjadi sumber informasi yang praktis dan terjangkau. Setiap stasiun
radio memiliki ciri khasnya tersendiri sesuai dengan segmentasinya, seperti
radio Cilegon PASS FM memiliki ciri khas dalam menyajikan musik yang
sedang menjadi favorit di dikalangan Muda Dewasa Kota Cilegon serta
memberikan informasi. Itu sesuai dengan tagline/slogan yang dimiliki yaitu
“Pass Infonya, Pass Musiknya” Cilegon PASS FM melenggangakan sebagai
radio yang fokus menyajikan informasi dan musik di frekuensi radio 105.2
FM.
Walaupun Cilegon PASS FM dianggap menguasai segmentasi Muda
Dewasa di Kota Cilegon namun dalam realisasinya belum tentu bisa
sepenuhnya memenuhi informasi kepada pendengar, faktor persaingan antar
radio dan antar media (televisi, internet, aplikasi musik) menjadi tantangan
tersendiri bagi Cilegon PASS FM untuk tetap memenuhi informasi kepada
pendengar. Karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap strategi Penyiar untuk memenuhi informasi di Radio Cilegon PASS
FM, Kota Cilegon .
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti Cilegon PASS FM
bagaimana Tagline“Pass Infonya, Pass Musiknya” bisa direalisasikan dalam
4 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut: Bagaimana Manajemen Penyiaran Radio Cilegon PASS
FM dalam pemenuhan informasi ?. 1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana planning penyiaran Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi ?
2. Bagaimana organizing dan producting penyiaran Cilegon PASS
FM dalam pemenuhan informasi ?
3. Bagaimana Actuating penyiaran Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi ?
4. Bagaimana controling yang dilakukan Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk:
1. mendeskripsikan planning penyiaran Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi
2. Mengetahui organizing dan productiing penyiaran Cilegon PASS
5
3. Mengetahui Actuating penyiaran Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi?
4. Memahami controling yang dilakukan Cilegon PASS FM dalam
pemenuhan informasi?
1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan
akademisi ilmu komunikasi umumnya, serta memberi konstribusi
terhadap pemikiran yang bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya
pada ilmu komunikasi yang memiliki kaitan dengan Manajmen serta
Strategi komunikasi penyiar.
Penelitian ini juga dapat memaparkan lebih rinci mengenai
manajemen komunikasi penyiar, apakah penerapannya telah sesuai dan
tepat dalam manajemen komunikasi penyiar agar dapat mencapai tujuan
yang diharapkan Cilegon Pass FM. Diharapkan hasil penelitian ini
dapat memperkaya hasil penelitian yang telah ada serta dapat memberi
gambaran mengenai hubungan antara ilmu Komunikasi dengan
6 1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini memperluas pengetahuan penulis tentang penggunaan
fungsi bahasa dalam menerapkan ilmu komunikasi. Serta penelitian
mengenai manajemen komunikasi penyiar ini sebagai acuan bagi
penelitan yang berkaitan dengan media dan teori bahasa. Selain itu
menjadikan referensi untuk penelitaan selanjutnya yang lebih relevan.
Bagi peneliti, penelitan ini menjadi sarana untuk menimba
pengalaman dalam mengenal dunia di Media Penyiaran, juga sebagai
bentuk penyelesaian dari tugas akhir yang merupakan syarat kelulusan
Jurusan Ilmu Komunikasi.
Penggunaan strategi komunikasi yang tepat tentu dapat menjaga
kualitas siaran radio, hal tersebut berpengaruh pada pendengarnya.
Penyampaian pesan serta pengunaan fungsi bahasa yang tepat menjaga
kepercayaan dan minat pendengar untuk tetap setia. Sehingga hal
tersebut dapat menjadi siasat dalam persaingan Industri Media Radio
7 BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang ditakdirkan
secara langsung harus berkomunikasi antara manusia lain untuk
mendapatkan sebuah informasi, hal ini yang menyebabkan komunikasi itu
penting, memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama
proses komunikasi berlangsung, apa yang terjadi, mengapa terjadi, apa yang
dirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkan, apakah tujuan dari aktivitas
berkomunikasi sesuai dengan yang diinginkan, memahami hal-hal yang
dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.
Kata komunikasi atau communication berasal dari kata latin yaitu
komunis yang berarti sama, communication atau communicure yang berarti
membagi dan membuat sama. Istilah communis seringkali disebut sebagai
asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin yang serupa.
Carl I. Hovland mengatakan bahwa Ilmu Komunikasi adalah suatu
sistem yang berusaha menyusun prinsip-prinsip dalam bentuk yang tepat
mengenai hal memindahkan penerangan dan membentuk pendapat serta
sikap-sikap, selanjutnya Carl I. Hovland menyatakan komunikasi adalah
8 tingkah laku individu-individu yang lain
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan
untuk menyampaikan sesuatu kepada komunikan sesuai dengan keinginan
komunikator. Hal ini akhirnya dapat menjadi tolok ukur bahwa komunikasi
adalah cara efektif untuk mendapatkan dan menyampaikan informasi yang
diinginkan. Diharapkan dengan komunikasi untuk menyampaikan informasi
adalah disampaikannya informasi yang berdampak positif untuk penerima
informasi.
2.1.2 Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada seumlah orang (Rakhmat, 2003:188). Dari
definisi tersebut dapat diketahuhi bahwa komunikasi massa itu harus
menggunakan media massa yaitu, media elektronik, media cetak, media film.
Media Elektronik berupa: radio, televisi. Media Cetak, berupa: majalah,
surat kabar, koran. Sedangkan media film berupa film bioskop dan lainya.
Komunikasi massa dapat diartikan dalam dua cara yakni, pertama,
komunikasi oleh media, dan kedua, komunikasi untuk massa, namun ini
9
Media tetap cenderung memilih khalayak, dan demikian pula sebaliknya
khalayak pun memilih media.
Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik
terpenting pertama komunikasi massa adalah sifatnya yang satu arah.
Memang ada televisi atau radio yang mengadakan dialog interaktif yang
melibatkan khalayak secara langsung, namun itu hanya untuk keperluan
terbatas. Kedua, selalu ada proses seleksi.
Industri media massa menggambarkan delapan jenis usaha atau bisnis
media massa. Kata industri ketika dipakai untuk menggambarkan
usaha/bisnis media, menekankan tujuan utama dari media massa untuk
menghasilkan uang. Kedelapan industri media tersebut adalah buku, surat
kabar, majalah, rekaman, radio, film, televisi, dan internet .
2.2 Strategi
2.2.1 Definisi Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategeia (stratos : militer
dan ag : pemimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang
jendral, dimana jendral tersebut dibutuhkan untuk memimpin suatu
angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi
merupakan cara terbaik yang dijalankan untuk mencapai tujuan
10
langkah-langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan dalam
mencapai tujuannya dalam menentukan persaingan dengan para
kompetitornya. Strategi secara umum adalah proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Sedangkan secara
khusus strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
senantiasa meningkat dan terus-menerus. serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di
masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa
yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetensi ini (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan, untuk
mengetahui definisi mengenai strategi lebih mendalam. Berikut ini
beberapa definisi yang memberikan para ahli mengenai strategi :
Menurut Jauch dalam Saladin (2003:1). yang diartikan dalam
strategi adalah:
"Sebuah rencana yang disatukan. luas dan diintegrasi, yang
menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan
11
tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
yang tepat oleh organisasi".
Menurut Chandler dalam Rangkuti (2001:3)
"Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang. program tindak lanjut
serta prioritas alokasi sumber daya. ".
Menurut, Cristensen. Andrews, dan Guth, dalam Freddy
Rangkuti (2001:3) "Strategi merupakan alat untuk menciptakan
keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi
adalah memutuskan apakah strategi itu harus ada ataupun tidak ada".
Dapat disimpulkan, bahwa dari definisi di atas tersebut
memberikan penjelasan strategi merupakan suatu rencana permanen
atau cara tebaik dan langkah-langkah yang harus di tempuh untuk
sebuah kegagalan didalamnya termasuk formulasi tujuan dan
kumpulan rencana kegiatan untuk memperoleh suatu keberhasilan.
Hal ini mengidentifikasikan adanya upaya membuat daya saing
pekerjaan kegiatan dalam mengelola organisasi dan mencegah
12 2.2.2 Strategi Komunikasi
Keberhasilan penyampaian komunikasi secara efektif banyak
ditentukan oleh strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang baik akan
berdampak baik pula terhadap penyampaian informasi yang tepat. Menurut
Effendy, Strategi Komunikasi merupakan panduan dari perencaan
komunikasi (communication planning) dan Manajemen komunikasi
(communication planning) untuk mencapai tujuan strategi komunikasi harus
dapat menunjukkan bagaimana opersionalnya secara taktis harus dilakukan,
dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung
dari situasi dan kondisi.
Dengan demikian strategi komunikasi baik secara makro
(planed-multi-media strategy) maupun secara mikro (single communication
medium strategy) mempunyai fungsi ganda:
a. Menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat informatif persuasif
dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperolah
optimal.
b. Menjembatani “cultur gap” akibat kemudahan diperolehnya dan
kemudahan dioperasionalkannya media massa yang jika dibiarkan
13 2.2.3 Strategi Penyiaran Radio
Radio menempatkan pendengarnya sebagai subyek untuk mencapai
tujuan, dalam penelitian ini pemenuhan informasi sebagai tujuan dari radio.
Guna melancarkan informasi yang disampaikan kepada pendengar, para
personil yang ada didalam radio harus memiliki kecakapandalam mengolah
program penyiaran.
Sehingga segala sesuatu yang telah direncakana dapa tercapai dengan
baik. Jadi seluruh personil yang menggeluti dunia radio ini harus memiliki
pengetahuna yang memadai dengan tugasnya.
Perencanaan merupakan bagian dari standard operasional (SOP)
produksi siaran yang harus dipatuhi setiap broadcaster (Masduki, 2004:46).
Standard operasional proesedur meliputi:
1. Planning. Perencanaan produksi paket siaran melalui diskusi
kelompok oleh tim kreatif bersama para pelaksana siaran lainya.
Hasil planning berupa proposal yang memuat nama acara, target
pendengar, tujuan dan target pendengar, pemempatan siar, sumber
materi kata-kata, music, durasi, biaya produksi, promosi, serta crew
yang akan terliat dalam produksi seperti produser, presenter,
operator, dan penulis naskah.
2. Collecting, Pencarian, pengumpulan materi musik dan data yang
14
collecting beruupa materi siaran yang memadai dan siap olah
produksi siaran.
3. Writitng, seluruh materi yang diperoleh kemudian diklaifikasikan
untuk selanjutnya ditulis secara utuh dalam kalimat yang siap baca
atau disn sedemikian rupa yang dirangkai dengan naskah
pembuka-penutup atau naskah selingan.
4. Vocal recording. Perekaman suara presenter yang membacakan
naskah di ruang rekaman.
5. Mixing. Penggabungan materi vokal presenter dengan berbagai jenis
musik pendudkung dan lagu oleh operator atau mixerman dengan
perangkat teknologi analog atau digital sehingga menghasilkan
paket acara yang siap siar. Proses ini dilakukan dengan
memperlihatkan standard kemasan setiap acara.
6. On Air. Penayangan acara sesuai jadwalnya yang telah direncanakan.
Khusus untuk produksi siaan yang bersifat langsung (live), tidak
perlu vocal rercorder terlebih dahulu.
7. Evaluation. Sesuai siaran atay penyiaran paket acara dilakukan
evaluasi bersama oleh tim produksi untuk pengembangan lebih
lanjut. Evaluasi meliputi apa saja kelemahan materi, teknis,
15 2.2.4 Strategi Program
Pemrograman dalam penelitian ini adalah pemrograman program acara
siaran radio. Bouthm Norgafh weiss (Siregar 2001:203) menjelaskan
“membuat program atau acara radio dikenal dengan istilah programing.
Yang dimaksud membentuk kepribadian stasiun. Merupakan langkah
penting dalam media radio”.
Program siaran radio terdiri dari program reguler datau harian (daily
program), dan program khusus atau mingguan (special program/ weekly
program). Program reguler disiarkan setiap hari sedangkan program khusus
disiarkan seminggu sekali. Umumnya dijadwalkan malam hari dan akhir
pekan (Romli 2004:74).
Piter Pringle menjelaskan strategi program yang ditujukan dari aspek
manajemen strategi yaitu sebagai berikut, (1) perencanaan program, (2)
produksi dan pembelian program, (3) eksekusi program (4) pengawasan dan
evaluasi program.
Seperti dikemukakan diatas perencanaan proram mencakup pekerjaan
memperisapkan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang
memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan keuangannya.
Pada stasiun radio, perencanaa program mencakup pemilihan format
dan isi perogram yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audien
16
program radio juga mencakup menarik penyiar yang memiliki kepribadian
dan gaya sesuai dengan format yang telah dipilihh stasiun radio yang
bersangkutan. (Morissan 2009:232).
2.2.5 Manajemen P.O.A.C
Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk
mencapai suatu suatu tujuan dengan melibatkan orang lain. Sebagai suatu
proses ketataletaksanaan maka dikenal ada 2 istilah, yaitu fungsi manajemen dan alat manajemen. Fungsi Manajemen dirumuskan George R. Terry (Manullang. 1996:17) ada 4, yaitu Plannning (Perencanaan),
Organizing (Pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan), dan Controling
(Pengawasan/Penendalian).
Dalam manajemen modern, keempat fungsi tersebut bukan berjalan
secara linier, tetapi merupakan siklus spiral. Secara sederhana dapat
dikatanan bahwa siklus manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi
adalah merencanakan, mengorganisasi staff, dan sumberdaya yang ada,
melaksankan program kerja, dan mengendalikan dan mengawasi jalannya
pekerjaan. Didalaam tahapan pengendalian dilakukan evaluasi untuk
memperoleh umpan balik (feedback) untuk dasar perencanaa selanjutnya
atau untuk perencanaan kembali (replanning). Demikian seterusnya
sehingga kegiatan fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan suatu siklus
17
Kegiatan penyiaran lebih menekankan pada berbagai aspek yang
meliputi perkemangan, proses, dampak, dan pengelolaan serta
pedayagunaan media masa baik berbentuk media cetak (surat kabar,
majalah), media auditif maupun mdia audiovisual (TV/Radio). Pengetahuan
dan keterampilan yang diberikan dibidang ini tidak saja menyangkut
aspek-aspek teoritis, akan tetapi menyangkut pula aspek teknis atau
keterampilan jurnalistik. Maka peran manajemen dalam kegiatan penyiaran
dapat menopang tercapainya tujuan suatu program (Morissan. 2011:32).
Penyiaran merupakan salasatukegiatan jurnalistik yang diperlukan
sebelum informasi atau berita dipublikasikan kepada khalayak. Dalam
kegiatan penyiaran ada kegiatan untuk mempersiapkan, mengedit, dan
menulis untuk dipublikasikan melalui media massa baik media cetak
maupun media elektronik.
Dalam hal ini penyiaran memerlukan manajemen untuk memprosesnya
hingga mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. Tiap kegiatan pengelolaan
manajemen penyiaran sudah ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan.
Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen
tidak profesional lagi dan akibatnya juga akan mempengaruhi output. Bila
pihak khalaak yang tidak lain adalah konsumen siaran juga turut dirugikan.
Untuk itu dalam penyiaran diperlukan tahap –tahap manajemen
18 1. PLANNING (Perencanaan)
Dalam dunia penyiaran, perencanan merupakan unsur
yang sangat penting karena siaran memilik dampak yang sangat
luas di masyarakat, perencanaan menjadi pegangan dan
pelaksanaan untuk dilaksnakan. Dengan demikian melalui
perecanaan dapat dipersatukan kedamaan pandangan, sikap dan
tindak dalam pelaksanaan di lapangan.
Planning dilakukan sebelum kegiatan penyiaran
dilaksankan dengan mempertimbangkan beberapa unsur
sebagai berikut: komunikator, pesan , media, khalayak, dan
efek.
Seberapa matang persiapan komunikator yaitu si penyiar
dalam merencanakan penyiaran. Pesan yang terkandung dalam
penyiaran sangat mempengaruhi khalayak sehingga disinilah
planning yang matang dangat dibutuhkan agar terjadinya
feedback dari khalayak dan tercapainya tujuan dalam penyiaran.
Tentunya media juga sangat berpengaruh demi tercapainya
tujuan penyiaran, planning dalam media bisa dilakukan dengan
merencakanan media yang seperti apa yang akan menjadi
media penyiabaik itu media audio visual/TV atau radio.
19 digunakan. (Morissan, 2011:138).
2. ORGANIZING (Pengorganisasian)
Secara klasik, organisasi diartikan sebagai struktur uang
menggambarkan hirarki, secara modern organisasi diartikan
sebagai hubungan kerja antar manusia untuk mencapai tujuan
uang telah ditetapkan sebelumnya (Wahyudi, 1994:77).
Walaupun demikian menuru GR terry dalam wahyudi (1994:77)
organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan
bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan merekadipengaruhi
oleh hubungan secara keseluruhan.
Organizing merupakan proses penyusuan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan penyiaran, sumber daya
yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.
Adapun penyusunan struktur organisasi yaitu
pengelompokkan kegiatan-kegiatan kerja yang kongkret dan
tegas sesuai engan lingkup pekerjaan, dan pembagin tugas.
Misalnya dalamkegiatan penyiaran perlu ada yang menangani
alat-alat atau logistik penyiaran, finansial penyiaran, kegiatan
yang menangani media dan isi siaran dan sebagainya secara
koordinatif. Melalui struktur organisai inilah semua tugas
20 3. ACTUATING (Pelaksanaan)
Membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar
bekehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan
dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha usaha
pengorganisian dari pihak pimpinan. Oleh karena itu
tercapainya tujuan bbukan hanya tergantung pada pergerakkan
dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah
merupakan lansan yang kuar untuk adanya penggerak yang
terarah kepada sasaran yang dituju melalui pelaksanaan.
Dalam pelaksaaa kegiatan penyiaran ini adalah
mendistribusikan tugas dilapangan kepada masing-masing
orang sesuai dengan tugasnya masing-masing yang telah di
organisasi. Saat di lokasi seorang penyiar memegang peranan
utama dalam melakukan penyiaran. Hal yang harus dilakukan
seorang penyiar pada saat siaran, misalnya siaran di media
audio visual/tv antara lain menghimpun data sebanyak mungkin
untuk bahan siaran dan isi pesan yang sudah direncanakan,
menentukan perkiraan khalayak seperti apa yang akan
menyaksikan penyiaran, bersikap tenang dan ramah dalam
menyampaikan siaran khusunya saat siaran di media televisi
21
pertimbangan untuk terjadinya feedback/Efek dai pemirsa
siaran.
4. CONTROLLING (Pengawasan)
Hasil siaran sebaiknya dievaluasi terlebih dahulu sebelum
disiarkan kepada publik, hal ini mengingat output siaran
memilik dampak sangat luas di masyarakat. Dengan kata lain,
pengawasan preventif jauh lebih tepat untuk diterapkan.
Kesalahan dapat diketahui secara dini dan diperbaiki sebelum
materi itu disiarkan, akan lebih baik bila kesalahan itu diketahui
saat materi itu sedang disiarkan.
Dalam kegiatan pascasiaran, perlu dilakukan koodinasi
dengan produser berita/informasi untuk melakukan check &
recheck data, mengoreksi naskah siaran, memberi label/tema
siaran, termasuk durasi pada pesan yang akan dipublikasikan.
Media penyiaran merupakan salah satu kegiatan jurnalistik yang paling
sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri jurnalistik
lainnya. Mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah mengelola
manusia. Keberhasilan media enyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas
manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital
yang dimilik setiap media penyiaran yaitu teknik, program, pemasaran, dan
22
Dengan demikian upaya untuk menyeimbangkan antara memenuhi
kepentingan pemilik dan kepentingan pemilik dan kepentingan masyarakat
memberikan tantangan tersendiri kepada pihak manajemen media penyiaran.
Media penyiaran pada dasarnya harus mampu melaksanakan berbagai
fungsi yaitu antara lain fungsinya sebagai media untuk beriklan, media
hiburan, media informasi dan media pelayanan. Untuk mampu
melaksanakan seluruh fungsi tersebut sekaligus dapat memenuhi
kepentingan pemasang iklan, audien serta pemilik dan karyawan merupakan
tantangan tersendiri bagi manajemen.
2.3. Radio
2.3.1 Radio Siaran
Radio merupakan suatu yang dicirikan oleh program yang sangat
terspesialisasi ditujukan kepada segmen khalayak yang sempit. Radio siaran
(radio broadcast) adalah suatu aspek komunikasi. Radio telah menjalani
proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi
mass seperti dewasa ini. Donald McNicol dalam bukunya “Radio Conquest
of Space” menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio (The
Conquest of space of Radio) dimulai pada tahun 1802 oleh Dane, Radio
merupakan karya yang sederhana, yakni, ditemukannya suatu penerimaan
pesan dalam jarak pendek dengan menggunakan kawat beraliran listrik.
23
gelombang elektromagnetis, yakni gelombang yang digunakan radio dan
televisi. Rumus ini ditemukannya pada tahun 1865. Berdasarkan teorinya itu
menyatakan bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa
secara bergelombang dengan kecepatan yakni 186.000 mil perdetik.
Dikemudian hari ternyata teori tersebut membuktikan kebenarannya.
Gelombang elektro magnetis itu bisa direfleksikan kepada suatu cahaya
pada tahun 1884 dan telah dibuktikan oleh Heinrich Hertz.
Radio siaran sebagai sarana propaganda, radio siaran secara serempak
dapat mencapai rakyat banyak seketika, telah menimbulkan dampak yang
besar terhadap politik, sosial, ekonomi, kebudayaan pendidikan, dan militer.
Pada mulanya, seketika radio siaran ditemukan fungsinya hanya untuk
memberi hiburan, penerangan dan pendidikan kepada khalayak. Namun
beberapa negara menggunakan radio untk propaganda. (Effendy,
1990:21-35).
2.3.2 Radio FM
Dalam rangka memproduksi siaran perlu diperhatikan sifat-sifat radio
seperti: (1) Auditori, sifat siaran adalah untuk didengar, maka isi siaran yang
sampai ditelinga hanya sepintas lalu saja. (2) Mengandung gangguan,
komunikasi dengan menggunakan saluran bahasa dan bersifat massal akan
menghadapi dua faktor gangguan yakni, semantic noise dan channel noise
24
dengan sekatan menhidangkan acara-acara yang mengembirakan kepada
audience. (Effendy 1990:82-84).
Penyiaran menurut Chester, Garrison, dan Wilis dalam bukunya
“Television and Radio” menyatakan bahwa penyiaran sebagai pancaran
melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi dengan sinyal yang mampu
diterima telinga atau didengar dan dilihat oleh publik. Beberapa tipe
penyiaran: penyiaran bunyi standar atau AM (Aplitudo Modulation) dan
penyiaran FM (Frequency Modulations).
Penyiaran radio FM (Frequency Modulation), memiliki banyak kelebihan
dan daripada penyiaran radio standar. Pada umumnya lebih dinamis, suara
lebih jernih dan gangguan lebih rendah. Stasiun penyiaran radio FM dapat
didengar dengan kualitas yang sama baiknya dari jarak penerimaan
penyiaran radio AM. Karena cakupannya dibatasi oleh garis pandang
daripada masyarakat dipedesaan. Keterbatasan cakupan seperti ini
memungkinkan stasiun penyiaran radio FM untuk menggunakan frekuensi
yang sama karena secara geografis letaknya tidak berjauhan.
FCC (Federal Communication Commissions) memberikan wewenang
operasional bisnis bagi penyiaran radio FM secara komersial dan untuk
lebih mengefisiensikan penggunaan frekuensi FM, FCC memberikan
wewenang kepada stasiun radio FM untuk telibat dalam jasa tambaha
25
restauran, pabrik, musik latar belakang, selain itu, musik latar belakang di
toko-toko (storecasting), musik latar belakang, selain itu, musik latar
belakang pada kendaraan pembawa penumpang (radio transit). Jasa-jasa ini
terjadi karena sistem multiplex penyiran. Sistem ini memungkinkan
transmisi frekuensi penyiaran suatu program kedua (sekunder) yang dapat
diterima oleh individu-individu dan organisasi yang memilki alat
penerimaan ganda. Multiplexing juga memungkinkan siaran stereo
dilakukan, karena menggunakan sistem ini, dua sinyal yang dibutuhkan
untuk melengkapi suatu efek stereo dapat disiarkan pada frekuensi yang
sama. FCC memberikan izin untuk jenis peyiaran ini oleh penyiaran radio
FM pada taun 1961 dan sejumlah stasiun penyiaran radio mulai memberikan
program stereo. (Prayuda 2004: 25-30).
2.3.3 Program
Pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri program siarannya.
Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir tidak pernah melibatkan pihak
luar dalam produksinya. Memproduksi program radio memerlukan
kemampuan dan keterampilan sehingga menghasilkan produksi program
yang menarik didengar. Menurut Morissan (2005:282) radio terdiri atas dua
jenis yaitu musik dan informasi. Kedua program ini kemudian dikemas
dalam berbagai bentuk yang tujuannya untuk memenuhi keutuhan audiens.
26 a. Berita Radio
Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa atau pendapat
yang penting dan menarik. Siaran berita dibedakan dengan siaran
informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali
menurut kaidah jurnalistik radio. Sedangkan siaran informasi tidak
selalu bersumber dari fakta dilapangan, namun tetap dikerjakan
menurut kaidah jurnalistik. Format penyajian berita radio terdiri atas:
siaran langsung yaitu reporter mendapatkan fakta atau peristiwa dari
lapangan dan pada saat bersamaan melaporkannya dari lokasi.
Dalam produksi program informasi, kemasannya bisa hanya berupa
teks berisi ringkasan berita dari koran kemudian dibacakan oleh
penyiar atau bisa juga teks yang dikemas dengan menyertakan
musik.
b. Talkshow (Perbincangan Radio)
Talkshow pada dasarnya adalah kombinasi antara seni bicaradan
seni wawancara. Program perbincangan biasanya diarakan oleh
pemandu acara (host) bersama satu atau lebih narasumber untuk
membahas sebuah topik yang sudah dirancang sebelumnya.
Terdapat 3 (tiga) bentuk program Talkshow yang banyak digunakan
oleh stasiun radio:
27
(pewawancara) dan narasumber mendeskripsikan suatu topik
dengan dua posisi microphone terpisah distudio yang sama.
2. Panel Discussion yaitu pewawancara sebagai moderator bsama
sejumlah narasumber.
3. Call in Show yaitu program perbincangan yang hanya
melibatkan telepon dari pendengar. Topik ditentukan lebih
dahulu oleh penyiar di studio, diberikan contoh berdasarkan
pengalaman penyiar, kemudian pendengar diminta untuk
memberikan respon berdasarkan pengalaman masing-masing ke
stasiun radio. Tidak semua respon audiens layak disiarkan
sehingga perlu petugas penyeleksi telepon masuk sebelum
diudarakan.
Dalam pelaksanaannya urutan Talkshow adalah sebagai berikut:
pertama, pembukaan yang berarti perkenalan topik, latar belakang,
narasumber dan informasi interaksi denga pendengar jika memang
akan dilakukan demikian. Kedua, diskusi utama yang berisi
pertanyaan awal penyiar, tanggapan narasumber dan interaksi
pendengar. Ketiga, penutup yang berisi kesimpulan dan ucapan
terimakasih.
c. Infotainment Radio
28
entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi
yang bersifat menghibur. Tiga bentuk infotainment radio yang
populer di Indonesia adalah;
1. Info-Entertainment yaitu penyampaian informasi dari dunia
hiburan dengan diselingi pemutaran lagu. Proporsi durasi
pemutaran lagu sama dengan pembacaan narasi informasi,
meskipun liriknyya tidak selalu berkaitan.
2. Infotainment yaitu penyampaian informasi, promosi dan
sejenisnya dari dunia hiburan yang topiknya menyatu atau
senada dengan lagu-lagu atau musik yang putar. Keduanya
saling mendukung dengan proporsi seimbang.
3. Information dan Entertainment yaitu sajian informasi
khusunya berisi berita-berita aktual dilengkapi dengan
perbincangan yang tidak selalu khasanah dunia hiburan,
diselingi pemutaran lagu, iklan dan sebagainya.
d. Jingle Radio
Jingle atau Radio Air Promo adalah gabungan musik dan kata yang
mengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio. Tujuan produksi
Jingle bagi radio adalah untuk memromosikan keberadaan radio
baru ditengah masyarakat, memberikan informasi simbol atau
29
membentuk citra radio dibenak pendengar, pada saat disiarkan
berfungsi sebagai jeda, selingan, dan sejenisnya, ada 3 jenis Jingle
untuk stasiun radio; (1) Jingle untuk stasiun Radio, (2) Jingle untuk
acara radio, (3) Jingle untuk penyiar radio.
2.3.4 Penyiar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyiar adalah orang yang
menyiarkan atau penyeru pada radio. Dalam bukunya Teknik dan
Komunikasi Penyiar Televis – Radio –MC , sebagai pengetahuan Praktik, M.
Habib Bari memberikan pengertian bahwa penyiar adalah seorang yang
terjamin akurasinya dengan menggunakan radio dengan tujuan untuk
diketahui oleh pendengarnya, dilaksanakan, dan dipahami. Sedangkan,
Torndike dan Barnhart dalam bukunya Junior Dictioary mengatakan bahwa
Person who make announcements over the radio atau orang yang
memberitahukan tentang sesuatu melalui radio. Selanjutnya, menurut Onong
U. Effendy dalam bukunya Radio Siaran-Teori dan Praktik penyiar adalah
orang yang menyajikan materi siran kepada para pendengar. (Prayuda 2006:
9-10).
Penyiar terkadang dideskripsikan sebagai seorang yang ideal, sifat ideal
tersebut meliputi kehangatan dan kasih sayang memiliki rasa humor dan
cerdas, jujur, rasa saling berbagi sekaligus teman yang selalu menemani
30
optimis. Emosi lebih merupakan refleksi jiwa manusia yang terpancar dari
pembicaraannya. (Prayuda . 2006: 91).
Penolakkan yang terjadi mungkin karena tidak melibatkan rasa saling
memberi kehangatan dan kasih sayang dalam hubungan tersebut. Sebuah
keniscayaan bahwa rasa humor dapat menimbulkan tawa, atau kecerdasan
dapat membuka wawasan baru. Pada kenyataannya penyiar profesional
harus pintar bermain peran. Peran harus dilihat dengan sesuatu objektif,
karena memainkan emosi yang berlebihan dan menyebabkan penyiar tidak
cukup hanya memiliki rasa percaya diri, bersemangat dan optimis, karena
menarik datau tidaknya sebuah program ditentukan oleh hasil reaksi
pendengar. (Prayuda dalam Radio penyiar “It’s not just a talk”. 2006: 92).
Penyiar harus memahami siaran radio sebagai pengetahuan. Dengan
pemahaman bentuk acara penyiar radio akan dapat menentukan bagaimana
pesan-pesan itu diimplemantasikan kepada pendengar agar terjadi sebuah
proses komunikasi yang persuasif, perlu dipertimbangkan bagaimana
penyiar sebagai komunikator menyampaikan pesan dengan
mempertimbangkan pula kemampuan pendengar untuk menerima isi pesan.
31 2.4 Informasi
Menurut Prof. Onong U. Effendy MA menyebutkan pengertian
informasi ialah:
Pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang
yang baginya merupakan hal yang baru diketahui.
Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang
memerlukan atau untuk mengambil keputusan mengenai suatu
hal.
Kegiatan menyebarluaan pesan yang disertai penjelasan, baik
secara langsung maupun melalui media komunikasi kepada
khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa baru.
Jadi, informasi adalah pesan atau data yang baru dan perlu disampaikan
kepada khalayak melalui media komunikasi. Informan ialah orangnya,
seseorang yang memberikan informasi kepada orang lain yang belum
mengetahuinya.
Dalam kasus komunikasi itu Effendy juga menyebutkan teori informasi
ialah teori berdasarkan proses komunikasi yang berlangsung secara runtut:
(1) dari sumber, (2) melalui penyandi (encoder) yang menerjemahkan
unsur-unsur pesan menjadi isyarat-isyarat (kata, gambar, dan sebagainya)
yang pada gilirannya menjadi getaran-getarann elektronik, (3) melalui
32
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1988) informasi ialah
(1) penerangan; (2) keterangan; pemberitahuan; kabar atau berita (tentang);
(3) keseluruhan makna yang menunjang amanat, telah terlihat dalam bagian
–bagian amanat itu. (Olii 2007:24).
2.5 Penelitian terdahulu
Untuk menghasilkan penelitian yang komperhensif, maka peneliti
mengambil beberapa penelitian sebelumnya sebagai bahan rujukan yang
bahasan penelitiannya relevan dengan judul yang dibuat. Tujuan dalam
mencantumkan penelitian lain ialah dengan maksud agar penelitian yang
yang diteliti tidak berdasarkan plagiat. Maka peneliti mencantumkan tiga
penelitian sebelumnya yang memiliki bahasan penelitian yang serupa.
1. Pengaruh Penggunaan Bahasa Sunda Banten Dan Gaya Komunikasi Penyiar Dalam Penyiaran Radio Krakatau (93.7FM) Terhadap Minat Dengar Masyarakat (Syifa Fauzia : NIM.6662111065 Universitas Negeri Sutan Ageng Tirtayasa)
Radio Krakatau merupakan radio siaran yang sangat kental dengan
etnik Sunda Banten. Dalam melakukan siarannya, Radio Krakatau
menggunakan bahasa Sunda Banten dengan logat yang sangat kental dan
khas. Bahasa dan gaya komunikasi penyiar pada saat siaran tentunya
merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang penyiar dalam
33
penyiar menggunakan bahasa yang dapat dimengerti pendengar, dan gaya
komunikasi yang dapat menarik minat dengar masyarakat, agar setiap
informasi yang disampaikan oleh seorang penyiar dapat diterima oleh
pendengar radio dan mencapai tujuan siarannya. Maka, tujuan penelitian ini
adalah untuk mengukur seberapa besar pengaruh penggunaan bahasa Sunda
Banten dan gaya komunikasi penyiar dalam penyiaran Radio Krakatau (93,7
FM) terhadap minat dengar masyarakat. Jenis penelitian bersifat eksplanatif
dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survey
dengan menyebar kuisioner kepada 100 responden di Kabupaten
Pandeglang. Dari analisis korelasi, antara variabel penggunaan bahasa
Sunda Banten, variabel gaya komunikasi penyiar dan variabel minat dengar
masyarakat memiliki hubungan yang kuat. Setelah dilakukan uji regresi
berganda dihasilkan persamaan Y = 4,543 + 0,244X1 + 0,517X2 dengan
hasil koefisien determinasi 49,1% yang menandakan bahwa minat dengar
masyarakat terhadap Radio Krakatau dipengaruhi oleh penggunaan bahasa
Sunda Banten dan gaya komunikasi penyiar, sementara sisanya sebesar
50,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Penelitian ini menyimpulkan variabel
gaya komunikasi penyiar lebih mendominasi mempengaruhi minat dengar
masyarakat dibandingkan dengan variabel penggunaan bahasa Sunda
34
2. Strategi Komunikasi Pemasaran Radio PASS FM Cilegon Dalam Mendapatkan Iklan (Rosa Nofianti : NIM. 662103395 Universitas Negeri Sutan Ageng Tirtayasa)
Radio Cilegon PASS FM merupakan salah satu radio swasta niaga di
Kota Cilegon. Dari total 9 radio yang ada di Cilegon, Pass FM harus
berkompetisi dengan 8 radio lainnya dengan berbagai cara untuk
mendapatkan pendengar sebanyak-banyaknya. Persaingan dalam
mendapatkan pendengar ini dilakukan oleh radio Pass FM untuk dapat
meyakinkan para pemasang iklan di radio Pass FM tersebut bahwa produk
atau jasa mereka dapat menarik perhatian banyak orang.
Sehubungan dengan Pass FM merupakan Radio swasta niaga, maka
sumber anggaran operasional untuk siaran berasal dari kerjasama antara
Pass FM dengan perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan produk
perusahaan kepada khalayak melalui perencanaan periklanan dan
perencanaan pemasaran yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama
antara pihak radio Pass FM dengan pengiklan dari perusahan yang
bekerjasama. melalui iklan di Radio. PASS MEDIA, PT.
Radio Pariwara Angkasa Selaras Suara (PT. Radio PASS) adalah induk
perusahaan tempat bernaungnya Radio Pass FM Cilegon untuk siaran. Pass
FM beroperasi pada frekuensi 105,2 FM Cilegon dengan kekuatan
35
penelitian ini adalah untuk megetahui strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan radio Pass FM dalam mendapatkan iklan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan
beberapa langkah yaitu: Observasi, wawancara, dokumentasi, uji
Reliabiltas.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam medapatkan pengiklan.
Radio Pass FM Cilegon menggunakan teori Integrated Marketing
Communication (IMC), terbagi 4 bagian, yakni, Iklan, Penjualan
Perorangan, Promosi Penjualan, dan Hubungan Masyarakat, selanjutnya
model threeways strategy, yakni Pull strategy adalah upaya strategi menarik
pengiklan agar memakai produk atau jasa yang dikeluarkan sehingga
perolehan dalam pemasaran dapat meningkat. Push Strategy (strategi
mendorong) adalah upaya untuk merangsang pemakaian jasa dan
memberikan nilai tambah atau kepuasan bagi pelanggan setia yang telah
memakai jasa radio. Pass strategy adalah upaya untuk mempegaruhi atau
menciptakan opini publik yang menguntungkan, serta upaya perluasan
pemasaran.
Penelitian ini menemukan bahwa radio Pass FM Cilegon menggunakan
pull strategy dengan cara Mengirimkan Company Profile, memperluas link
menerangkan keuntungan beriklan di radio Pass FM, mengajukan
36
dengan cara menjelaskan mekanisme kerjasama yang mudah, menerangkan
penawaran program iklan sesuai dengan biaya yeng dimiliki pegiklan,
memberikan potongan harga sesuai kesepakatan bersama, negosiasi harga.
Dan yang trakhir adalah Pass Strategy dengan cara Menjaga hubungan baik
dengan pengiklan dan masyarakat Memberikan service dan pelayanan
terbaik, seperti : revisi iklan, pembuatan iklan, dan lain-lain.
3. Strategi Radio Republik Indonesia (RRI) Banten Dalam Membangun Eksistensi Sebagai Lembaga Penyiaran Publik (Annisa Nurprabandari : NIM. 6662102364 Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa)
RRI Banten merupakan RRI termuda dari seluruh RRI di Indonesia
yang mulai mengudara pada tahun 2012 dan siaran produksinya di bawah
naungan atau binaan RRI Jakarta. Beroperasi pada frekuensi 94,9 FM di
daerah Karundang, Serang, RRI Banten merupakan Programma 1 (PRO 1)
yang merupakan kanal pemberdayaan masyarakat, yang segmentasi
program siarannya digolongkan untuk semua golongan atau usia, sehingga
manajemennya masih diawasi oleh pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui strategi RRI Banten dalam membangun eksistensi sebagai
lembaga penyiaran publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan beberapa langkah yaitu:
37
penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis SWOT, penelitian ini
menemukan bahwa Radio Republik Indonesia Banten 94,9 FM mempunyai
kekuatan diantaranya RRI Banten merupakan bagian dari pemerintah
sehingga permodalan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
Anggaran.
Pendapatan dan Belanja Daerah. Kelemahan, yaitu Kekurangan personil
dalam struktur organisasi. Peluang, Segmentasi siaran yang dibidik oleh
RRI adalah masyarakat-masyarakat yang tidak terjangkau oleh
hiburan-hiburan seperti halnya TV dan radio-radio swasta lainnya di
pelosok-pelosok daerah. Ancaman, Banyaknya kompetitor seperti radio
swasta, televisi, dan koran. Dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
tersebut, dapat ditentukan strategi yaitu, memaksimalkan akses yang
dimiliki untuk kerjasama serta merangkul pemerintah untuk memudahkan
perluasan jaringan, meningkatkan kualitas SDM karyawan dengan promosi
ke lain daerah, rotasi dan memberi reward, menambah segmentasi PRO 2
yang kontennya untuk anak muda/remaja serta melengkapi sistem siaran
38
1. Judul Pengaruh Penggunaan Bahasa Sunda Banten Dan Gaya Komunikasi Penyiar Dalam Penyiaran Radio Krakatau (93.7FM) Terhadap Minat Dengar Masyarakat besar pengaruh penggunaan bahasa Sunda Banten dan gaya komunikasi penyiar dalam penyiaran Radio Krakatau (93,7 FM) terhadap minat dengar masyarakat.
4. Teori Teori Komunikasi Massa Teori Integrated Communication (IMC)
Teori Ekologi Media
5. Metode Kuantitatif Kualitatif Kualitatif
6. Persamaan Membahas tentang gaya
7. Perbedaan Membahas tentang minat dengar terhadap Radio Krakatau Indonesia (RRI) Banten
39 2.6 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk
menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, dalam proyek
atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor
eksternal (luar) yaitu Strenghts, Weakness, Opportunities dan Threats.
Metode ini paling serign digunakan dalam meode evaluasi bisnis untuk
mencari strategi manajemen yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya
menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (Kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (Kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (Peluang)
40
terjadi . kondisi yang terjadi merupakan pelang dari organisasi,
proyek atau konsep bisni itu sendiri. Misalnya kompetitor,
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats (Ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini
dapat mengganggu organisasi proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT
Maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel
informasi SWOT. Kemudian dilakukan perbandingan anara
faktor internal yang meliputi Strength dan weakness dengan
faktor luar Opportuninty dan Threat. Setelah itu kita bisa
melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang
dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan
resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa
digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi.
Dengan mengetahui kelebihan (strength dan Opportunity) dan
kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan
strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu
41
atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness
dan Threat. (Effendy. 1990).
Sebagai contoh analisis SWOT yang peneliti lakukan kepada
Radio Cilegon PASS FM, berikut analisisnya:
Strength- kekuatan dari Cilegon PASS FM FM ini adalah
satu-satunya radio di cilegon yang bersegmentasi
muda-dewasa fokus pada informasi dan musik, sehingga
dalam pelaksaanya seluruh program radio sudah jelas target
(pendengar) dan apa yang ingin disampaikan (informasi).
Weakness- kelemahan dari penyiran Cilegon PASS FM
sendiri adalah sebuah radio yang dimana hanya media
auditif tanpa apapun untuk ditampilkan terutama untuk
menyampaikan informasi hanya sekilas.
Opportuninties- karena Penggunaan kendaraan mobil
semakin pesat yang dimana kebutuhan hiburan di mobil
hanya musik player dan radio, sangat mungkin untuk
mejadi peluang untuk Cilegon PASS FM tetap memiliki
pendengar dan biasa menyamapikan informasi, selain itu
juga era transisi media ke digital juga menjadi alasan
Cilegon PASS FM memilik peluang dalam bisnis media.
42
solisi yang akan memeperluar penyampaian informasi.
Threats- ancaman yang diterima oleh Cilegon pass fm
adalah kompetitor radio lainya di kota cilegon, kompetitor
media elektronik yaitu televisi, dan kompetitor media
lainya yaitu Konten digital di Internet.
2.7 Kerangka Berpikir
Menyuguhkan kemudahan, hemat, dan fleksibel, Radio awalnya
menjadi media utama masyarakat untuk mendapatkan informasi dan hiburan
sebelum datangnya media baru yang menjadi alternatif masyarakat untuk
mendapatkan informasi seperti televisi yang menyuguhkan visual, internet
yang menyuguhkan konten versi digital dan kecepatan. Media baru tersebut
menjadi sebuah ancaman eksistensi media radio, peneliti bermaksud
meneliti bagaimana strategi radio Cilegon PASS FM dalam pemenuhan
informasi.
Sebelum penyiar berperan penting dalam pemenuhan informasi
ada beberapa faktor pendukung dibelakang penyiar yang harus dipersiapkan
sebelum pemenuhan informasi seperti; perencanaan program, pencarian
informasi, hingga akhirnya strategi penyiar itu sendiri untuk memenuhi
informasi kepada penyiar.
43
Gambar 2.1 : Kerangka berpikir
Radio CILEGON PASS FM
PLANNING
ORGANIZING
ACTUATING
CONTROLING
PROGRAM PENYIARAN
STRATEGI PENYIARAN CILEGON PASS FM DALAM PEMENUHAN INFORMASI
44 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:2), metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat kata kunci yang harus
diperhatikan yaitu, cara ilmiah, tujuan, dan kegunaan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Menurut buku Penulisan Kualitatif yang ditulis Burhan Bungin (2007),
Metode Penelitian Kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan
yang ada dalam individu, kelompok, masyarakat atau organisasi dalam
kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Miles and Huberman, 1994:6-7).
Dalam penelitian ini peneliti ingin mendapatkan informasi
mengenai manajemen dalam proses siaran untuk pemenuhan informasi.
Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif dengan metode studi kasus. Menurut Rachmat Kriyantono dalam
buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (2006), studi kasus adalah sebuah
metode riset yang menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan
untuk meneliti, menguraikan, menjelaskan, secara komprehensif berbagai
45
sistematis. Sehingga dengan metode ini peneliti berharap dapat
menguraikan dengan rinci bagaimana manajemen penyiar Cilegon PASS
FM dalam pemenuhan informasi.
Secara umum ada tiga sifat tujuan penelitian yaitu besifat
penemuan adalah penelitian yang tidak pernah ada sebelumnya dan
data-data yang tidak pernah ditemui sebelumnya. Kedua bersifat
pembuktian adalah penelitian yang bersifat membuktikan keragu-raguan
dari penelitian yang pernah ada sebelumnya. Dan ketiga adalah bersifat
pengembangan yang bersifat mengembangkan dan memperdalam
mengenai hasil penelitian yang pernah diteliti sebelumnya.
Menurut Sugiyono, bila dilihat dari level of expenation penelitian
kualitatif bisa menghasilkan informasi yang deskriptif yaitu memberikan
penggambaran yang menyeluruh dan jelas terhadap situasi yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk
mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial
dan perspektif partisipan.
Dengan metode studi kasus di mana dilakukan pemeriksaan yang
mendalam terhadap suatu keadaan dalam hal ini manajemen penyiar dalam
pemenuhan informasi, dengan menggunakan cara-cara sistematis dalam
melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi dan