• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 - FISIP Untirta Repository"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan

Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta

2012-2014

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh Sarah Hutagaol

6662111062

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG - BANTEN

(2)
(3)
(4)
(5)

5

ABSTRAK

Sarah Hutagaol, NIM 6662111062. Skripsi. Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2012-2014. Pembimbing I Mia Dwianna W, S.Sos, M.Ikom, dan Pembimbing II Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.Ikom.

Twitter @Metro_TV merupakan salah satu akun berita online yang dibuat dan aktif sejak July 2009. Akun @Metro_TV berisikan tweet yang memiliki pesan mengenai informasi dan sumber pesan diperoleh dari web metrotvnews.com. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh isi pesan tweet @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Effect, yaitu kebutuhan informasi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya penggunaan media. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dan menyebarkan kuesioner kepada 75 responden, yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat korelasi yang kuat antara variabel isi pesan tweet @Metro_TV dengan variabel pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014, yaitu sebesar 0.627. Hipotesis dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara isi pesan tweet @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Hasil koefisien determinasi sebesar 39.31% yang berarti pemenuhan kebutuhan informasi Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 dipengaruhi oleh isi pesan tweet @Metro_TV, sementara sisanya 60.69% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata kunci: Isi Pesan, Tweet @Metro_TV, Usesand Effect.

(6)

6

ABSTRACT

Sarah Hutagaol, NIM 6662111062. Thesis. The Effect of @Metro_TV’s

Tweets to Fulfillment of 2012-2014 Communication Science Students Tirtayasa University Information Needs. Adviser I Mia Dwianna W, S.Sos, M.Ikom, and Adviser II PuspitaAsriPraceka, S.Sos, M.Ikom.

@Metro_TV Twitter account is an online news account created and active since July 2009. @Metro_TV mainly tweeting about information and messages from metrotvnews.com web. The research is intended to know how big the influence of @Metro_TV tweets to fulfillment of 2012-2014 Communication Science Students Tirtayasa University Information needs. The research is using Uses and Effect

theory, the theory told about the craving of information becomes the factor that causes media usage. The research method used is quantitative method, with proportionate stratified random sampling technique and distributed questionnaires to 75 respondents, who are the 2012-2014 Communication Science Students in

Tirtayasa University. According to the research result, there‟s a strong

correlations between the @Metro_TV tweets variable and the fulfillment of 2012-2014 Communication Science Students Tirtayasa University Information needs,

as big as 0.627. The hypothesis from this research showed there‟s an effect

between @Metro_TV news to the fulfillment of 2012-2014 Communication Science Students Tirtayasa University Information Needs. The determination coefficient result is 39.31% means the fulfillment 2012-2014 Communication Science Students Tirtayasa University Information Needs was affected by @Metro_TV Tweets, while the rest 60.69% was affected by other factors.

Keywords: Message, @Metro_TV Tweet, Uses and Effect

(7)

7

MOTTO

“It does not matter how slowly you go as long as

you do not stop.”

Saya persembahkan skripsi ini Dengan segala hormat dan cinta kasih kepada keluargaku dan teman-teman yang telah melimpahkan begitu banyak kasih sayang dan luar biasa hebat menjadi sumber motivasi dan inspirasi.

(8)

8

KATA PENGANTAR

Shalom.

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan atas limpahan berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012-2014”

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala doa, dukungan, motivasi, bimbingan, dan bantuan yang tak terhingga dalam proses penelitian serta penyusunan skripsi ini kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD. Selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si. Selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

(9)

9

4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom. selaku Wakil Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, juga selaku dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing II skripsi yang telah memberikan arahan dan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Mia Dwianna W, S.Sos, M.Ikom selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Rd. Nia Kania K.,M.Si yang telah menguji skripsi peneliti dan memberi banyak masukan yang sangat berguna.

7. Ibu Naniek Afrilla F.,M.Si yang telah menguji skripsi peneliti dan memberi banyak masukan yang sangat berguna.

8. Kedua Orang tua ku Bapak Alm. Marhuraja Hutagaol dan Ibu Dameria Situmeang terima kasih telah memberikan doa dan dukungan sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh kakak-kakak Siska, Dita, Edo serta sanak saudara yang telah memberikan dukungan.

10.Bapak Glenn Jolodoro selaku Head Of Marketing di Metro TV yang mau memberikan data untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Untuk teman terkasih Intan dan Abet yang telah memberi semangat dalam mengerjakan skripsi ini hingga selesai.

(10)

10

12.Istiqoma Ridloti dan Choirismi Pratami yang mau menemaniku kemana pun dan kapan pun saat bimbingan skripsi, dan mau juga diribetin mondar-mandir. Terima Kasih, semoga cepat selesai juga skripsinya.

13.Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012-2014 yang telah membantu membantu menjawab setiap pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

14.Untuk “Geng Kuncup” yang sekarang berubah nama menjadi “Geng

Trendy” dan juga bertambah satu personil, yaitu Agnes, Elsa dan Sylvia

yang meminta untuk namanya ditulis pada skripsi ini. Terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

15.Teman-teman satu tempat magang di Metro TV, yaitu Didi, Kenung, Dhenim, Topik yang memberikan dukungan saat magang dan menyelesaikan skripsi ini.

16.Seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi kelas B yang telah memberikan hari-hari yang berwarna dan tak berwarna dari semester satu. Terima kasih.

17.Seluruh teman-teman kelas Jurnalistik yang telah memberikan canda tawa saat di kelas dan dukungan selama ini.

18. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

(11)

11

Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Tuhan, terima kasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.

Serang, Desember 2015

Sarah Hutagaol

(12)

12 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Identifikasi Masalah ... 10

1.4 Tujuan Penelitian ... 11

1.5 Manfaat Penelitian ... 11

1.6 Manfaat Akademis ... 11

1.7 Manfaat Praktis ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa ... 12

2.2 Unsur Komunikasi Massa ... 14

2.3 Media Online ... 18

2.4 Media Sosial ... 21

2.4.1 Karakteristik Media Sosial ... 21

2.4.2 Jenis Media Sosial ... 22

2.5 Twitter ... 24

2.6 Kebutuhan Informasi ... 27

(13)

13

2.8 Kerangka Berpikir ... 34

2.9 Hipotesa Penelitian ... 35

2.10 Operasionalisasi Variabel ... 36

2.11 Penelitian Terdahulu ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 41

3.2 Populasi dan Sampel ... 42

3.2.1 Pengertian Populasi ... 42

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.3.1 Kuesioner ... 44

3.4 Teknik Analisis Data ... 45

3.4.1 Analisis Data Deskriptif ... 46

3.4.2 Uji Normalitas Data ... 47

3.4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 47

3.4.4 Pengukuran Korelasi Product Moment ... 48

3.4.5 Uji Hipotesis ... 49

3.5 Instrumen Penelitian ... 50

3.5.1 Uji Validitas ... 51

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ... 53

3.6.1 Hasil Uji Validitas ... 53

3.6.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 55

3.7 Jadwal Penelitian ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 57

4.1.1 Twitter @Metro_TV ... 57

4.1.2 Sejarah Singkat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 4.2 Deskripsi Data ... 65

4.2.1 Karakteristik Responden ... 65

(14)

14

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 67

4.4 Pengujian Data Statistik ... 100

4.4.1 Analisis Data Deskriptif ... 100

4.4.2 Uji Normalitas Data ... 102

4.4.3 Uji Koefisien Korelasi ... 103

4.4.4 Uji Regresi ... 104

4.4.5 Koefisien Determinasi ... 105

4.5 Pengujian Hipotesis ... 106

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian ... 108

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 109

4.7.1 Isi Pesan Tweet @Metro_TV ... 109

4.7.2 Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 ... 110

4.7.3 Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunkasi Untirta 2012-2014 ... 112

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 115

5.2 Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 119

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 122

(15)

15

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Variabel ... 36

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 39

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Fisip ... 4

Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Skor ... 46

Tabel 3.3 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment ... 49

Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ... 53

Tabel 3.5 Uji Validitas Isi Pesan Tweet @Metro_TV ... 54

Tabel 3.6 Uji Validitas Pemenuhan Kebutuhan Informasi ... 54

Tabel 3.7 Reliability Statistics... 55

Tabel 3.8 Reliability Statistics... 55

Tabel 3.9 Jadwal Penelitian ... 56

Tabel 4.1 Umur Responden ... 66

Tabel 4.2 Mempunyai Akun dan Follow @Metro_TV ... 67

Tabel 4.3 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan Informasi68 Tabel 4.4 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal ... 71

Tabel 4.5 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah-Perintah atau Instruksi ... 73

Tabel 4.6 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan ... 75

Tabel 4.7 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar... 77

Tabel 4.8 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar... 78

Tabel 4.9 Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari Follower ... 80

Tabel 4.10 Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap Komplain dari Followers ... 83

Tabel 4.11 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Mengenai Informasi atau Hal-hal Terbaru ... 85

Tabel 4.12 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi ... 87

(16)

16

Tabel 4.13 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang

Jelas Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa ... 89

Tabel 4.14 Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa91 Tabel 4.15 Tweet @Metro_TV Secara Akurat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa ... 94

Tabel 4.16 Tweet @Metro_TV Secara Lengkap Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa ... 96

Tabel 4.17 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa ... 98

Tabel 4.18 Kriteria Interpretasi Skor ... 100

Tabel 4.19 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 102

Tabel 4.20 Correlations ... 103

Tabel 4.21 Coefficients ... 104

Tabel 4.22 Model Summary ... 105

(17)

17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jumlah Persentase Pengguna Internet (Usia) ... 3

Gambar 1.2 Fungsi Internet ... 4

Gambar 1.3 Pengguna Media Sosial di Indonesia ... 6

Gambar 2.1 Model Teori Uses and Effect ... 33

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 34

Gambar 4.1 Umur Responden ... 66

Gambar 4.2 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan Informasi ... 69

Gambar 4.3 Contoh Tweet @Metro_TV ... 70

Gambar 4.4 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal ... 71

Gambar 4.5 Contoh Tweet @Metro_TV ... 72

Gambar 4.6 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah atau Instruksi ... 73

Gambar 4.7 Contoh Tweet @Metro_TV ... 74

Gambar 4.8 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan ... 75

Gambar 4.9 Contoh Tweet @Metro_TV ... 76

Gambar 4.10 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar ... ……77

Gambar 4.11 Contoh Tweet @Metro_TV ... 78

Gambar 4.12 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar ... 79

Gambar 4.13 Contoh Tweet @Metro_TV ... 80

Gambar 4.14 Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari Followers ... 81

Gambar 4.15 Schedule and Composition @Metro_TV ... 82

Gambar 4.16 Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap Komplain dari Followers ... 83

Gambar 4.17 Schedule and Composition @Metro_TV ... 84

Gambar 4.18 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Mengenai Informasi atau Hal-hal Terbaru... 85

Gambar 4.19 Contoh Tweet @Metro_TV ... 86

(18)

18

Gambar 4.20 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan

Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi ... 87 Gambar 4.21 Contoh Tweet @Metro_TV ... 88 Gambar 4.22 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang Jelas

Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa ... 89 Gambar 4.23 Contoh Tweet @Metro_TV ... 91 Gambar 4.24 Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan

Mahasiswa92

Gambar 4.25 Contoh Tweet @Metro_TV ... 93 Gambar 4.26 Tweet @Metro_TV Secara Akurat Memenuhi Kebutuhan

Mahasiswa ... 94 Gambar 4.27 Contoh Tweet @Metro_TV ... 95 Gambar 4.28 Tweet @Metro_TV Secara Lengkap Memenuhi Kebutuhan

Mahasiswa ... 96 Gambar 4.29 Contoh Tweet @Metro_TV ... 98 Gambar 4.30 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan

\ Mahasiswa ... 99 Gambar 4.31 Contoh Tweet @Metro_TV ... 100

(19)

19 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 123

Lampiran 2. Data dan Jawaban Responden ... 125

Lampiran 3. Schedule and Composition Twitter @Metro_TV ... 129

Lampiran 4. Tabel Statistik ... 130

Lampiran 5. Dokumentasi ... 131 Lampiran 6. Biodata Penulis ...

(20)

1

Informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan di zaman modern seperti saat ini dan internet menjadi bagian yang penting dalam penyebaran informasi tersebut. Menjadi bagian yang penting, media konvensional seperti koran, radio, majalah tergeser dengan adanya media online. Penggunaan Internet pada masyarakat Indonesia begitu tinggi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia hingga tahun 2014 telah mencapai 82 juta orang. Dengan pencapaian yang tinggi tersebut, maka Indonesia berada pada peringkat ke -8 di dunia. Dari jumlah pengguna internet tersebut, Kemkominfo juga menjelaskan bahwa 80 persen diantaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun.1

Perkembangan internet yang dijelaskan oleh Kemkominfo berbanding

lurus dengan kesadaran oleh kelompok masyarakat yang “melek media”.

Mereka yang mempunyai gadget smartphone mememudahkan untuk mengakses dan memperoleh informasi kapan dan dimana saja.

Keberadaan ponsel pintar atau yang sering disebut smartphone menjadi sesuatu barang yang mahal dan menguras kocek cukup dalam jika ingin

(21)

2

memiliki, oleh karena itu masyarakat kelompok “melek media” dan

membutuhkan informasi banyak saja yang memilikinya. Tetapi dari tahun ketahun harga dari gadget smartphone tersebut ada yang sudah bisa dijangkau oleh kalangan yang biasa saja.

Saat ini ada sekitar 266 juta pengguna smartphone di Indonesia (Pyramid Research, 2011 dalam Accenture, 2014). Hal ini disebabkan karena harga smartphone semakin kompetitif. Pada tahun 2014 terdapat 7.3 juta unit

smartphone yang dijual di Indonesia. Hal tersebur menjadikan Indonesia menjadi pasar penjualan smartphone terbesar di Asia Tenggara. Dengan harga bersaing, konsumen dapat memiliki smartphone baru baik dari merk global maupun lokal.2

Pengguna internet yang mencapai 82 juta dan kepemilikkan

smartphone yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sebesar 266 juta itu lah yang membuktikan media konvensional telah tergeser dan digantikan oleh media online. Kini masyarakat modern tidak hanya membutuhkan suatu pemberitaan yang aktual, akurat, dan menarik saja akan tetapi juga kecepatan pemberitaan.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa usia pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun, yaitu sebesar hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di Indonesia (49%). Maka dari itu, peneliti menjadikan mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta

2

(22)

3

angkatan 2012-2014 sebagai responden, karena berusia 20 tahun dan masuk ke dalam kategori usia yang paling banyak menggunakan internet.3

Gambar 1.1 Jumlah Persentase Pengguna Internet (Usia)

Internet dan smartphone menjadi satu kesatuan yang mendukung masyarakat untuk mendapatkan informasi apapun yang mereka butuhkan. Selain informasi, masyarakat bisa mendapatkan dan melakukan apapun dengan adanya internet dan smartphone yang akan dijelaskan dalam chart dan-puskakom-ui diakses pada tanggal 8 September 2015, pukul 20.00 WIB

(23)

4

Chart fungsi internet diatas dapat dilakukan dengan menggunakan media online sebagai alat yang mempermudah untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Media online merupakan salah satu media massa popular dan bersifat khas. Kekhasan media online terletak pada keharusan memiliki jaringan teknologi informasi dengan menggunakan perangkat komputer. Berikut adalah keunggulan media online diantaranya:

1)Informasinya bersifat up to date (senantiasa terbaru); media online dapat melakukan upgrade informasi dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena media online memiliki proses penyajian informasi dan berita yang lebih mudah dan sederhana dibanding jenis media massa lainnya.

2)Informasinya bersifat real time; media online dapat menyajikan informasi dan berita saat peristiwa sedang berlangsung.

3)Informasinya bersifat praktis; media online dapat diakses di mana dan kapan saja, sejauh didukung oleh fasilitas teknologi internet. 5

Kehadiran dan kemajuan media online tersebut juga sejalan dengan perkembangan media sosial. Hampir sama dengan media online, media sosial menjadi bagian dari media online yang juga memerlukan internet sebagai pendukung untuk diakses. Media sosial adalah konten online yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur. Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya cara mengetahui orang, membaca dan berbagi berita, serta mencari informasi dan konten. Adapun

5

(24)

5

ratusan media sosial yang beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar yaitu Facebook, LinkedIn, dan Twitter. 6

Media sosial pun memiliki karakteristik, menurut Hadi Purnama (2011:116) ada lima karakterstik khusus dari media sosial, diantaranya adalah:

1. Jangkauan (reach) daya jangkauan media sosial dari skala kecil hingga khalayak global.

2. Aksesibilitas (accessibility) sosial media lebih mudah diakses oleh publik dengan biaya terkangkau.

3. Penggunaan (usability) media sosial relatif mudah digunakan karena tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.

4. Aktualitas (immediacy) media sosial dapat memancing respon khalayak lebih cepat.

5. Tetap (permanence) media sosial dapat menggantikan komentar secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.7

Gambar 1.3 Pengguna Media Sosial di Indonesia

Sumber: http://wearesocial.net/tag/indonesia

6

Dailey, Patrick R, Social Media: Finding Its Way Into YourBusiness Strategy and Culture, 2009, Hal. 3

7

(25)

6

Gambar diatas menjelaskan bahwa pada Januari 2014 menyebutkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia yang memiliki dan menggunakan akun media sosial Facebook sebanyak 93%, Twitter 80%, Google Plus 74%, Linkedin 39% dan Instagram sebanyak 32%. Dari data tersebut media sosial Twitter masuk ke dalam jajaran media sosial kedua terbanyak yang digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Berkembangnya internet membuat media konvensional juga mengalami perkembangan, yaitu dengan konvergensi media. Hal ini terlihat dari media konvensional, seperti media cetak seperti Koran dan media elektronik seperti televisi. Contohnya ada koran Kompas yang berkembang menjadi kompas.com dan @kompascom, Koran Tempo dengan @tempodotco, Trans TV dengan detik.com dan @detikcom, begitu juga Metro Tv dengan metrotvnews.com dan @Metro_TV, dan masih banyak lagi. Konvergensi media dilakukan tidak semata-mata hanya untuk mengikuti perkembangan teknologi saja. Saling berintegrasinya media massa konvensional dengan media online, memungkinkan terjadinya perluasan cakupan dalam skala apapun. Baik perluasan jaringan, perluasan khalayak hingga perluasan interaksi yang muncul.

(26)

7

akan dikirimkan. User dapat melihat tweet pengguna lainnya yang disebut

follower dan mem-follow akun tersebut.

Pengguna Twitter saat ini bisa dalam jangkauan usia berapa saja, orangtua, dewasa, remaja, hingga anak-anak. Mahasiswa termasuk aktif menggunakan Twitter, selain untuk mencurahkan apa yang ada dipikiran mereka pada saat itu, dan Twitter juga dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan infomasi. Twitter @Metro_TV merupakan salah satu akun berita

online yang aktif sejak Juli 2009, dan mahasiswa memanfaatkan media sosial seperti Twitter untuk tetap mengetahui berita apa yang sedang hangat terjadi. Maka, mereka akan mem-follow akun twitter berita, seperti @Metro_TV, dan masih juga akun berita online yang lain misalnya @detik.com, @kompas.com, @tvonenews dan masih banyak lagi yang lainnya.

Melihat dari followers dari setiap akun twitter berita, maka akun twitter @Metro_TV mempunyai jumlah followers 7.7 M yang diupdate pada tanggal 9 September 2015 pukul 21.00 WIB.8 Akun Twitter @Metro_TV masuk dalam urutan kedua jumlah followers terbanyak jika dibandingkan dengan akun twitter berita yang lain, seperti berikut ini:

(27)

8

5. Dan terakhir adalah jumlah followers Twitter @antaranews sebanyak 706K13

Berdasarkan keterangan di atas tersebut akun Twitter @Metro_TV urutan kedua dengan jumlah followers terbanyak dibawah peringkat pertama yaitu @detikcom dengan jumlah followers 10.9M, lalu disusul oleh urutan ketiga akun Twitter @tvOneNews dengan jumlah 6.6M, @kompascom dengan jumlah 4.3M, @tempodotco dengan jumlah 988K, dan yang terakhir adalah akun Twitter @antaranews dengan jumlah followers 706K.

Jumlah followers menjadi salah satu faktor bahwa masyarakat memilih akun twitter berita tersebut menjadi bahan konsumsi pada timeline

akun twitter masyarakat, dan dari konsumsi yang mereka baca diyakini dapat memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan.

Selain faktor jumlah followers, isi pesan yang disampaikan dalam Twitter @Metro_TV menjadi bagian yang penting juga. Jumlah 140 karakter setiap sekali tweet dalam twitter membuat isi pesan yang disampaikan terbatas, hanya judul dari pesan atau berita itu saja yang dibagikan untuk menyampaikan informasi dengan cepat mengenai berita yang sedang terjadi, informasi terbaru, informasi terdalam dan disampaikan dengan singkat tetapi bisa memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa.

Keterbatasan jumlah karakter dalam media sosial twitter dan kebutuhan infomasi yang terbaru, rutin, mendalam dan sekilas yang

12

www.twitter.com/kompascom

13

(28)

9

dibutuhkan oleh pengikut (followers) @Metro_TV apakah dapat terpenuhi atau tidak. Hal tersebutlah yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini.

Penelitian ini mengaitkan teori Uses and Effect dengan persoalan penggunaan media dan efek apa yang dihasilkan dari menggunakan media tersebut. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori

tradisional mengenai efek. Konsep ”use” (penggunaan) merupakan bagian

yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.

Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti

exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua.14

Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap

14

(29)

10

media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. 15

Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa teori uses and effect merupakan teori bawaan dari teori uses and gratification, yaitu sama-sama membahas mengenai penggunaan media yang digunakan secara aktif oleh audience. Teori uses and gratification atau uses and effect dapat digunakan sebagai acuan untuk menguji penelitian ini. Sebagaimana yang telah dituliskan dalam jurnal tentang riset penggunaan media dan perkembangannya kini, yang ditulis oleh Karman dari BPPKI (Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia) pada tahun 2013, menjelaskan bahwa teori uses and gratification layak dipakai pada penelitian tentang penggunaan media (media usage). Uses and Gratification acapkali diistilahkan dengan sebutan pendekatan (approach) atau perspektif. Perkembangan teori Uses and Gratification tersebut disebabkan oleh beberapa hal: 1) kemunculan dan perkembangan internet sebagai media baru dalam aktivitas komunikasi, 2) versalitas atau semakin beragamnya kebutuhan sosial dan psikologis manusia seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi ini memicu dan mamacu khalayak untuk terus aktif dalam memenuhi kebutuhan mereka. Ini wujud nyata bahwa manusia memang homo luden.16

15

Sendjaja, S. Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014. Hal. 42

16

(30)

11

Setiap mahasiswa memilih media apa saja yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan berita yang mereka butuhkan. Keputusan dalam menggunakan sebuah media dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti isi media, hubungan dengan isi yang digunakan, dan bagaimana cara mengkonsumsinya. Faktor-faktor media tersebut diharapkan dapat menimbulkan efek yang disebabkan oleh menggunakan media tersebut dan efek tersebut dapat memenuhi kebutuhan informasi dari setiap mahasiswa yang menggunakannya.

Dalam teori Uses and Effect, bahwa setiap orang mengetahui terlebih dahulu kebutuhan apa yang yang mereka butuhkan, lalu baru memilih media mana yang sesuai dengan karakteristiknya. oleh sebab itu mahasiswa mampu menggunakan media tersebut sebagai alat untuk mendapatkan kepuasan pada isi berita untuk kebutuhannya.

Dari masalah yang telah peneliti jelaskan, peneliti akan memilih media sosial twitter dari @Metro_TV untuk diteliti isi pesan setiap tweetnya. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta akan menjadi responden dari penelitian ini, karena mahasiswa adalah populasi yang sangat aktif menggunakan akun Twitternya. Maka dari itu, peneliti memilih judul “Pengaruh Isi Pesan

Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi

(31)

12 1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, maka rumusan masalah dari penelitian ini bagaimana pengaruh isi pesan twitter @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014?

1.3 Identifikasi Masalah

1. Seberapa besar isi pesan pada akun Twitter @Metro_TV dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014?

2. Seberapa besar pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 terhadap isi pesan pada akun Twitter @Metro_TV?

3. Seberapa besar pengaruh isi pesan dari tweet @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran isi pesan pada akun Twitter @Metro_TV dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014.

(32)

13

3. Untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar pengaruh isi pesan tweet

dari @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Segi Akademis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan ilmu pengetahuan mengenai komunikasi, komunikasi massa, media online, dan teori Uses and Effect yang meneliti mengenai pengaruh media online dan keunggulannya terhadap pemenuhan kebutuhan informasi

1.5.2 Segi Praktis

(33)

14 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 New Media

Abad ke-20 dapat digambarkan sebagai „zaman pertama media massa. Abad ini juga ditandai dengan berubahnya ketakjuban maupun ketakutan atas pengaruh media massa. Walaupun terjadi perubahan yang besar dalam lembaga dan teknologi media serta dalam masyarakat sendiri dan

juga munculnya „ilmu komunikasi‟, perdebatan publik mengenai signifikasi

sosial yang potensial dari „media‟ sepertinya tidak terlalu berubah.

Penggambaran isu yang muncul selama dua atau tiga dekade awal pada abad ke-20 lebih dari sekedar kepentingan sejarah dan pemikiran awal memberikan poin rujukan untuk memahami masa kini. (McQuail, 2011:56)

Media massa perkembang begitu cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa

sebelumnya. Hal ini ditandai dengan munculnya media baru. Istilah „media

baru‟ telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam.

(34)

15

pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana.

Adapun perbedaan media baru dari media lama, yakni media baru mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan memungkinakan terjadinya percakapan antar banyak pihak, memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran kembali objek-objek budaya, mengganngu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari hubungan kewilayahn dan modernitas, menyediakan kontak global secara instan, dan memasukkan subjek modern/akhir modern ke dalam mesin aparat yang berjaringan. (Poster, dalam McQuail, 2011:151).

Perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media baru yakni digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media, interaksi dan konektivitas jaringan yang makin meningkat, mobilitas dan deklokasi untuk mengirim dan menerima, adaptasi terhadap peranan publikasi khalayak,

munculnya beragam bentuk baru „pintu‟ (gateway) media, dan pemisahan

dan pengaburan dari „lembaga media‟.

(35)

16

bahwa „belum terdapat bentuk aplikasi yang sangat hebat (killer application) dari interaksi dalam jaringan (daring)‟. Walaupun demikian, kita juga dapat melihat aplikasi mesin pencari dan situs jaringan sosial sebagai aplikasi yang unik dan dominan. (Denis McQuail, 2011:44).

Denis McQuail memberikan beberapa ciri mengenai internet, yaitu teknologi berbasis computer, karakternya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel, potensi interaktif, fungsi publik dan privat, peraturan yang tidak ketat, kesalingterhubungan, ada di mana-mana/tidak tergantung lokasi, dapat diakses individu sebagai komunikator, dan media komunikasi massa dan pribadi.

(36)

17 2.2Unsur Komunikasi

2.2.1 Pesan

Dalam komunikasi, pesan menjadi salah satu unsur penentu efektivitas tidaknya suatu tindak komunikasi. Pesan atau informasi adalah bahan yang disampaikan oleh komunikator dan ditangkap oleh komunikan. Pesan atau informasi dapat berupa data, fakta, pertanyaan – pertanyaan, ajakan, perintah, dan lain – lain. Pesan dapat meliputi berbagai aspek kehidupan misalnya, masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, dan lain – lain yang disampaikan dengan lambang verbal maupun nonverbal (Sanityastuti,1997:4)17.

Pesan disini didefinisikan sebagai segala sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikannya. Pada dasarnya pesan bersifat abstrak, hal ini dikarenakan komunikan tidak tahu apa yang ada di benak komunikator sampai pada saat pesannya tersebut tersampaikan dalam bentuk lambang komunikasi (Vardiansyah, 2004: 23)18. Karena itu, lambang komunikasi disebut juga bentuk pesan, yakni wujud konkret dari pesan, berfungsi mewujudkan pesan yang abstrak menjadi pesan yang konkret.

Suara, mimik, dan gerak lazim di golongkan dalam pesan nonverbal, sedangkan bahasa lisan dan bahasa tulisan dikelompokkan dalam pesan verbal Pesan disampaikan oleh komunikator kepada

17Saniyastuti, Marfu‟ah Sri. 1997. Pengantar Ilmu Komunikasi.

Bandar Lampung: Gunung Pesagi

18

(37)

18

komunikan untuk mewujudkan motif komunikasi. Karena itu pesan kita definisikan sebagai segala sesuatu, verbal maupun nonverbal, yang disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Bentuk pesan yang disampaikan kepada komunikannya memiliki sifat-sifat tersendiri sesuai dengan tujuan pengiriman pesan tersebut, antara lain:

1. Informasi : sifat informasi ini dimana pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikannya dapat memberi keterangan-keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri.

2. Persuasif : Pesan yang mengandung sifat persuasif ini mampu membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang disampaikan akan memberikan perubahan sikap. Perubahan sikap ini melalui mengajak, membujuk/merayu dan menghimbau

3. Koersif : pesan yang terdapat unsur memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan. Pesan ini dapat berupa perintah-perintah, instruksi, dan sebagainya.19

Bentuk berita pada penjelasan ini mempunyai maksud yang sama dengan teknik dalam komunikasi. Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, istilah

teknik berasal dari bahasa Yunani “technikos” yang berarti keterampilan

19

(38)

19

atau keperigelan. Berdasarkan keterampilan berkomunikasi yang dilakukan komunikator, teknik komunikasi diklasifikasikan menjadi:20 1. Komunikasi informative (Informative communication)

2. Komunikasi persuasive (Persuasive communication) 3. Komunikasi pervasive (Pervasive communication) 4. Komunikasi koersif (Coersive communication) 5. Komunikasi instruktif (Instructive communication) 6. Hubungan Manusiawi (Human Relations)

2.2.2 Saluran Komukasi dan Media Komunikasi

Agar pesan yang disampaikan komunikator sampai kepada komunikan, dibutuhkan saluran komunikasi dan media komunikasi. Disini saluran komunikasi lebih identik pada proses berjalannya pesan, sedangkan media komunikasi lebih kepada alat (benda) yang digunakan untuk menyampaikan pesannya.

Media (channel) merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan. Atau jalan yang dilalui

feedback komunikan kepada komunikator yang digunakan untuk mengirim pesan. Pemilihan media (channel) dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan. Terdapat tiga macam bentuk berita (pesan) :

20

(39)

20

1) Berita yang bersifat Audible, yaitu berita yang dapat didengar, baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui sarana telepon, radio, lonceng dan sirene).

2) Berita yang bersifat Visual, yaitu berita yang dapat dilihat berbentuk tulisan, gambar, poster, serta tanda-tanda seperti sinar lampu, bendera. Dalam hal ini tulisan merupakan hasil kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaian.

3) Berita yang bersifat Audio-Visual, yaitu berita yang dapat didengar dan dilihat, baik melalui televisi, film, pameran, maupun kesenian (Lestari, 2003: 8-9)21

2.2.3Efek Komunikasi

Efek komunikasi disini diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikatornya dalam diri komunikannya.

2.2.4Feedback

Feedback (respon) yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. Respon (feedback) dapat bersifat positif, netral maupun negatif. Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki komunikator. Netral bearti respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan komunikator, dikatakan respon negatif apabila tanggapan yang

21 Lestari, Endang dan Maliki. 2003. Komunikasi Yang Efektif. Jakarta: Lembaga

(40)

21

diberikan bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator. Pada hakikatnya respon merupakan informasi bagi sumber sehingga ia dapat menilai efektivitas komunikasi untuk selanjutnya menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.22

2.3 Media online

Media online (online media) atau sering juga disebut cybermedia (media siber), internet media (media internet) dan new media (media baru) secara sederhana dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online di situs web (website) internet. Media online bisa dikatakan sebagai media generasi ketiga setelah media cetak (printed media), yaitu koran, tabloid, majalah, buku dan media elektronik (electronic media), yaitu radio, televise, dan film/video. Media Online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Romli, 2012:78-80).

Definisi lain media online adalah media yang di dalamnya terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya, dimana beberapa media dijadikan satu. Media online merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis tekhnologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif, dan dapat berfungsi secara privat maupun secara publik.

Media online memiliki jangkauan yang luas yaitu menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. Hal ini memiliki arti bahwa

22

(41)

22

konten yang terdapat dalam Media Online dapat dengan mudah disebarkan dan dipertukarkan antar pengguna melalui jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat kita sebut sebagai kelebihan, karena media online

membuat setiap orang dapat terkoneksi dan memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna. selain itu Media online menyajikan aspek kecepatan, karena begitu diposting atau di unggah maka langsung dapat diakses oleh semua orang.

Karakteristik media online menurut buku Asep Syamsul M. Romli yang berjudul Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online tahun 2012 dan menjadi keunggulan media online dibandingkan media konvensional (cetak) :

1. Unlimited Space. Jurnalistik Online memungkinkan halaman (page) tak terbatas. Ruang bukan masalah. Artikel dan berita bisa sepanjang dan selengkap mungkin, tanpa batas.

2. Audience Control. Jurnalistik Online memungkinkan audiens (reader, user, visitor) lebih leluasa memilih berita/informasi.

3. Nonlienarity. Dalam Jurnalistik Online tiap berita berdiri sendiri sehingga audiens tidak harus membaca secara berurutan.

4. Storage and retrieval. Jurnalistik Online memungkinkan berita “abadi”, tersimpan (terarsipkan) dan bisa diakses kembali dengan mudah kapan dan di mana saja.

(42)

23

6. Multimedia Capability. Jurnalistik Online memungkinkan sajian berita berupa teks, suara, gambar, video, dan komponen lainnya sekaligus. 7. Interactivity. Jurnalistik Online memungkinkan interaksi langsung antara

redaksi (wartawan) dengan audiens, seperti melalui kolom komentar dan social media sharing23

Hubungan penjelasan media online di atas dengan penelitian ini adalah media online memiliki karakteristik sebagai media yang banyak digunakan banyak orang, dan melupakan media konvensional. Sehingga Metro Tv memanfaatkan keberadaan media online untuk menyebarkan informasinya.

2.4 Media Sosial

Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan

Social media sebagai berikut:

Social media is a new set of communication and collaboration tools

that enable many types of interactions that were previously not available to

the common person”. (Sosial media adalah satu set baru komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa).

Media Sosial menurut Dailey (2009:3) adalah konten online yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan

23

Romli, Asep Syamsul M. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online.

(43)

24

terukur. Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara mengetahui orang, membaca dan berbagi berita, serta mencari informasi dan konten. Ada ratusan saluran social media yang beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar facebook, LinkedIn, dan twitter.24

2.4.1 Karakteristik Media Sosial

Menurut Hadi Purnama (2011:116) social media mempunyai beberapa karakteristik khusus diantaranya :

1. Jangkauan (reach): Daya jangkauan sosial media dari skala kecil hingga khalayak global.

2. Aksesibilitas (accessibility): Sosial media lebih mudah diakses oleh publik dengan biaya yang terjangkau.

3. Penggunaan (usability): Sosial media relatif mudah digunakan karena tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.

4. Aktualitas (immediacy): Sosial media dapat memancing respon khalayak lebih cepat.

5. Tetap (permanence): Sosial media dapat menggantikan komentar secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.25

2.4.2 Jenis Media Sosial

Menurut Mayfield yang di kutip oleh Muhammad Badri (2011:133) menyebutkan saat ini ada tujuh jenis social media, namun inovasi dan perubahan terus terjadi. Social media yang ada saat ini :

24

Dailey, Patrick R, Social Media: Finding Its Way Into YourBusiness Strategy and Culture, 2009, Hal. 3

25

Hadi Purnama. 2011. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Maketing

(44)

25

1. Jejaring sosial seperti facebook, myspace dan bebo. Situs ini memungkinkan orang untuk membantu halaman web pribadi dan terhubung dengan teman-temannya untuk bebagi konten komunikasi.

2. Blog, merupakan bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal

online dengan pemuatan tulian terbaik, yaitu tulisan terbaru ada di halaman terdepan.

3. Wikis seperti Wikipedia dan ensiklopedia online website. Wikis

memperoleh siapa saja utuk mengisi atau mengedit informasi didalamnya, bertindak sebagai sebuah dokumen atau database komunal.

4. Podcasts, menyediakan file-file audio dan video dengan berlangganan melalui layanan seperti Itunes dari Apple.

5. Forum, area untuk diskusi online, seputar topik dan minat tertentu. Forum sudah ada sebelum media sosial dan menjadi komunitas

online yang kuat dan populer.

6. Komunitas konten seperti flickr (untuk berbagi foto), del.icio.us

(link bookmarked) dan youtube (video). Komunitas ini mengatur dan berbagi jenis konten tertentu.

(45)

26

melalui jaringan mobile phone, twitter adalah pemimpin layanan ini.26

Dari definisi di atas peneliti menarik kesimpulan bahwa media sosial mempunyai jenis-jenis yang beraneka ragam dan mempunyai fungsi serta cara penggunaan yang berbeda-beda. Tetapi masih dengan tujuan yang sama untuk bertukar informasi dan mudah untuk diakses. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan twitter sebagai bahan penelitian.

2.5 Twitter

Ide twitter muncul dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh anggota dewan dari podcasting perusahaan odeo. Dalam pertemuan tersebut, jack dorsey memperkenalkan ide twitter di mana individu bisa menggunakan sms layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Proyek ini mulai pada tanggal 21 secara tebuka pada tanggal 15 Juli 2006. Twitter menjadi perusahaan sendiri pada bulan April 2007.

Menurut Chris Brogan (2010:99) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan

twitter sebagai berikut:

Twitter is a great place to share ideas, an idea bank, a place to gather

information, to inspire thoughts, or to see what your friends are doing”.

(Twitter adalah tempat yang tepat untuk berbagi ide, bank gagasan, tempat

26

(46)

27

untuk mengumpulkan informasi, untuk menginspirasi pikiran, atau untuk melihat apa yang teman anda lakukan)27

Pengguna media dapat menggunakan twitter sebsgai sarana untuk menciptakan konten media sengan memanfaatkan fitur – fitur yang berada didalamnya. Menurut Brian J. Dixion fitur yang terdapat dalam twitter sebagai berikut :

a. Followers dan Following

Followers (pengikut) merupakan akun atau orang yang mengikuti akun yang lain, sedangkan following (mengikuti) merupakan akun atau orang yang diikuti akun yang lain. Cara lain untuk menggunakan twitter adalah untuk berbagi informasi dengan pengikut akun sendiri. Pengguna twitter yang mengikuti akun itu akan menerima update dari akun tersebut, yang diposting di halaman utama mereka di twitter.

b. Direct Message

Twitter juga memungkinkan untuk mengirim pesan pribadi kepengguna yang mengikuti akun tersbut. Ini pada dasarnya adalah program e-mail yang diterapkan ke twitter. Jika pengguna twitter tidak mengikuti akun tersebut, mereka tetap dapat saling mengirim pesan lewat pesan pribadi.

27

(47)

28 c. Twitter Search

Salah satu fitur yang paling kuat dari twitter adalah member kemudahan pengguna untuk mencari untuk orang-orang tertentu, kata kunci, subjek, dan tempat-tempat.

d. Trending Topics

Salah satu bagian yang paling menarik dari twitter adalah

trending topics. Trending topics ini adalah terdiri sepuluh topik yang sering disebut atau dibicarakan di twitter pada waktu tertentu. Trending topics akan berkisar dari berita, olahraga, dan barang-barang hiburanyang menghibur.

e. Latest News

Twitter memungkinkan penggunanya dengan cepat mengejar ketinggalan berita terbaru. Begitu seseorang tahu tentang berita terbaru, dia dapat memposting informasi tersebut di twitter, dan dalam beberapa detik konten yang dibagi muncul di internet. (Dixion, 2012: 43 – 45).

Sedangkan untuk kekuatan twitter sendiri adalah:

a. Following: Twitter dapat mengidentifikasikan jumlah akun yang diikuti

b. Followers: Twitter dapat mengidentifikasikan jumlah akun yang mengikuti

c. Updates: Twitter menditeksi seberapa sering orang melakukan posting

(48)

29

d. Men- tag nama (Mention): beberapa orang akan terlibat dalam pembicaraan apabila mencantumkan akun pada setiap status yang ditulis

e. Retweet: dengan me-retweet status followers lain menunjukkan tweet

tersebut menarik untuk dibahas. Tweet tersebut dapat dibaca oleh seluruh followers

f. Keterlibatan: brand harus mampu untuk meningkatkan keterlibatan para konsumen dalam berbagai percakapan

g. Kecepatan: konsistensi dan frekuensi diperlukan untuk mengimbangi kecepatan perubahan informasi yang beredar di twitter. 28

Keterkaitan penjelasan di atas berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu menggunakan media sosial twitter sebagai alat yang digunakan oleh Metro TV dalam memperluas penyebaran beritanya melalu tweet yang disertakan link agar mahasiswa dapat terpenuhi kebutuhan informasi kapan dan dimana saja mereka berada.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendektatan Uses and Effect yang mana dari menggunakan media sosial twitter dapat memberikan hasil yang disebut sebagai efek. Efek tersebut akan menjawab apakah salah satu factor kebutuhan informasi tersebut terpenuhi atau tidak.

28Desi Kurnia Widiastuti. 2014. “Twitter Sebagai Media Alternatif Informasi Publik. Skripsi.

(49)

30 2.6 Kebutuhan Informasi

Apa yang dimaksud dengan informasi? Sasa Djuarsa Senjaya dalam Pengantar Komunikasi (1999), mengutip pemahaman Fisher (1986) yang mengelompokkan berbagai pandangan mengenai konsep informasi ke dalam tiga buah variasi.29

1. Informasi mengacu ke fakta atau data

Istilah informasi menunjukkan fakta atau data yang diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung. Dalam pandangan ini, informasi dikonseptualisasi sebagai kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ke titik yang lain, dari satu medium ke medium yang lain, dari satu orang ke orang yang lain

2. Informasi mengacu ke makna data

Istilah informasi menunjukkan makna data. Jadi, menurut pandangan ini informasi berbeda dari data. Informasi adalah arti, maksud, atau makna yang dikandung data. Konsep informasi ini berkaitan dengan soal penafsiran. Makna suatu data dapat berbeda antara yang satu orang dengan orang lain. Umumnya masalah penafsiran erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan seseorang terhadap objek yang hendak ditafsirkannya.

29

(50)

31 3. Informasi mengacu ke jumlah data

Istilah informasi menunjukkan jumlah data mengenai ketidakpastian yang dapat diukur dengan cara mereduksikan atau mengurangi sejumlah alternative atau pilihan yang tersedia. Jumlah informasi berkaitan dengan seberapa besar situasi tertentu tidak pasti. Semakin tidak pasti situasi tertentu, semakin banyak pula alternative atau pilihan (informasi) yang dapat digunakan secara berturut-turut dan bertumph tindih untuik mengurangi ketidakpastian tersebut. Untuk mengurangi ketidakpastian, diperlukan paling sedikit dua alternative/pilihan, sebab jika hanya satu yang diperlukan itu namanya sudah pasti. Karena itu menurut konsep ini, informasi bersifat memilih (selektif)

Ada lagi definisi informasi, Kamus Komunikasi oleh Prof.Onong Uchyana Effendy MA menyebutkan pengertian informasi ialah30:

1. Pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui.

2. Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang memerlukan atau untuk mengambil keputusan mengenai suatu hal.

3. Kegiatan menyebarluaskan pesan yang disertai penjelasan,baik secara langsung maupun melalui media komunikasi, kepada khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa baru.

30

(51)

32

Jadi informasi adalah pesan atau data yang baru dan perlu disampaikan kepada khalayak melalui media komunikasi, informan ialah seseorang yang memberikan informasi kepada orang lain yang belum mengetahuinya.

Dalam Kamus Komunikasi itu, Onong Effendy juga menyebutkan teori informasi ialah teori berdasarkan proses komunikasi yang berlangusng secara runtut31:

1. Sumber

2. Penyandi (encoder) yang menerjemahkan unsure-unsur pesan menjadi isyarat-isyarat (kata-kata, gambar, dan sebagainya) yang pada gilirannya menjadi getaran-getaran elektronik

3. Saluran

4. Pengurai sandi (decoder) 5. Kepada penerima

Informasi menjadi “sesuatu” yang dicari dan bermanfaat bagi

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Guha (1978, 40) kebutuhan informasi pengguna dapat dilihat melalui beberapa pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan Kebutuhan Informasi Mutakhir (Terbaru)

Pendekatan kebutuhan yang mutakhir ini merupakan kebutuhan akan informasi terbaru yang mendorong setiap pengguna informasi selalu aktif untuk mendapatkan informasi terbaru. Dengan pendekatan informasi mutakhir ini harus berinteraksi dengan system informasi untuk

31

(52)

33

mendapatkan informasi terbaru yang aktual setiap harinya, agar kebutuhan informasinya terpenuhi.

2. Pendekatan Kebutuhan Informasi Rutin

Kebutuhan informasi rutin ini bersifat spesifik dan cepat, dimana kebutuhan ini menuntut adanya jawaban yang tepat dari pengolahan informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna informasi.

3. Pendekatan Kebutuhan Informasi Mendalam

Kebutuhan informasi mendalam mengisyaratkan adanya suatu kebutuhan ini membuat pengguna informasi membutuhkan informasi yang akurat, spesifik, dan lengkap.

4. Pendekatan Kebutuhan Informasi Sekilas

Kebutuhan informasi yang bersifat sekilas ini berarti seseorang membutuhkan informasi yang sekilas saja, tetapi memberikan gambaran lengkap tentang suatu topik. Pendekatan kebutuhan ini membuat pengguna informasi juga membutuhkan informasi yang ringkas dan singkat, namun jelas informasi yang dibutuhkannya.32

2.7 Teori Uses and Effect

Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori

tradisional mengenai efek. Konsep ”use” (penggunaan) merupakan bagian

yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai

32

(53)

34

penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa (Sendjaja, 2004: 41).

Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti

exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua.33

Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. 34

Hubungan antara penggunaan dan hasil dari proses komunikasi massa, dengan memperhitungkan pula isi media memiliki beberapa bentuk yang berbeda, diantaranya :

1. Pada kebanyakan efek tradisional, karakterisrik isi media menentukan seberapa besar dari hasil. Penggunaan media hanya dianggap sebagai factor perantara, dan hasil dari proses tersebut dinamakan efek.

33

Sendjaja Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014. Hal. 41

34

(54)

35

2. Dalam berbagai proses, hasil lebih merupakan akibat dari penggunaan daripada karakteristik isi media. Penggunaan media dapat mengembalikan, mencegah, atau mengurangi aktivitas lainnya. Jika penggunaan merupakan penyebab utama dari hasil, maka ia disebut konsekuensi.

3. Ada anggapan bahwa hasil ditentukan sebagian oleh isi media (melalui perantaraan penggunanya) dan sebagian oleh penggunaan media itu sendiri. Oleh karenanya ada dua proses yang bekerja secara serempak yang bersamasama menyebabkan terjadinya suatu hasil yang disebut

conseffects” (gabungan antara konsekuensi dan efek).

Illustrasi mengenai hubungan-hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

(55)

36 2.7.1Jurnal Pendukung Penelitian

Peneliti menggunakan jurnal pendukung dalam penelitian ini untuk mendukung teori yang peneliti gunakan agar sesuai atau layak dipakai pada penelitian ini. Jurnal yang berjudul Riset Penggunaan Media dan Perkembangannya Kini, yang ditulis oleh Karman dari BPPKI (Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia) pada tahun 2013, menjelaskan bahwa teori Uses and Effect atau Uses and Gratification layak digunakan dalam penelitian ini, karena dalam isi jurnal tersebut menjelaskan bahwa teori uses and gratification layak dipakai pada penelitian tentang penggunaan media (media usage).

Uses and Gratification acapkali diistilahkan dengan sebutan pendekatan (approach) atau perspektif. Perkembangan teori Uses and Gratification tersebut disebabkan oleh beberapa hal: 1) kemunculan dan perkembangan internet sebagai media baru dalam aktivitas komunikasi, 2) versalitas atau semakin beragamnya kebutuhan sosial dan psikologis manusia seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi ini memicu dan mamacu khalayak untuk terus aktif dalam memenuhi kebutuhan mereka. Ini wujud nyata bahwa manusia memang homo luden. Hal tersebut juga dibuktikan oleh beberapa penelitian sebagai berikut:

(56)

37

Internet”. Tulisannya difokuskan pada pencarian informasi oleh pengguna internet, data demografis, profil, serta tujuan mereka menggunakan internet. Variabel yang dikaji adalah motivasi (motivation), penggunaan (uses), dan gratifikasi (gratification).

2. Tahun 2001, Andrew Flanagin dan Miriam Z Metzger memublikasikan hasil penelitian tentang penggunaan internet pada lingkungan media kontemporer dalam artikelnya yang

berjudul “Internet Use in the Contemporary Media

Environment”

3. Eun Jung Choi dkk (2003) melakukan kajian dan menulis

dalam jurnal ilmiah dengan judul “A Cross-Cultural

Comparison of Internet Usage: Media Habits, Gratifications,

and Addictions in Korea and The US”. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor atau determinan yang memengaruhi penggunaan internet di Amerika (US) dan di Korea.

4. James C. Tsao dan Stanley D Sibley (2004) menulis artikel

yang berjudul “Readership of free Community Papers as a

Source of Advertising Information: a Uses and Gratifications

(57)

38

5. Wayne Buente dan Alice Robbin (2008) lebih lanjut telah mengklasifikasi aktivitas-aktivitas penggunaan internet menjadi empat dimensi kepentingan. Dimensi-dimensi yang dimaksud adalah informasi (information utility), kesenangan (leisure/fun activities), komunikasi (communication), dan transaksi (transaction).

6. Gwenn Schurgin O‟Keeffe dan Kathleen Clarke Pearson (2010)

melakukan penelitian yang hasilnya dapat diutarakan sebagai berikut. Pertama terkait dengan media sosial yang digunakan. Responden secara umum menggunakan jejaring sosial seperti Facebook, My Space, dan Twitter. Situs games online yang sering dikunjungi antara lain Club Penguin, Second Life, dan The Sims

7. Carolyn Giordano dan Christine Giordano (2011)

memublikasikan hasil penelitiannya tentang “Health

Professions Students’ Use of Social Media”. Tulisan ini memokuskan pada kajian tentang penggunaan sosial media. 8. Pada tahun 2011 ditemukan hasil penelitian mengenai dampak

internet khususnya sosial media pada remaja pernah dilakukan

oleh O‟Keeffe dan Pearson. Dalam penelitian ini disampaikan

(58)

39

9. Tahun 2012 juga banyak dilakukan penelitian tentang penggunaan media (media usage). Satu di antara penelitian tersebut dilakukan oleh Bradley S. Greenberg. Ia memublikasikan hasil penelitiannya dalam artikel dengan judul

Media Use and Believability: Media Use & Believability:

Some Multiple Correlates”. Masalah yang diteliti adalah kredibilitas media.35

2.8 Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir dalam Sugiyono (2009:92) merupakan suatu hal yang penting untuk memberikan arah bagi peneliti dalam proses penelitiannya. Maksud dari kerangka berpikir adalah upaya terbentuknya suatu alur penelitian yang jelas dan diterima secara akal. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu isi pesan twitter @Metro_TV dan pemenuhan kebutuhan informasi.

Variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah isi pesan twitter @Metro_T, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent, dengan menguraikan indikator yaitu bentuk pesan, bentuk berita, feedback (respon). Sedangkan variabel dependent (Y) dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Dengan menggunakan indikator kebutuhan informasi terbaru, kebutuhan informasi rutin, kebutuhan informasi mendalam, dan kebutuhan informasi sekilas.

35

(59)

40

Untuk mengukur pengaruh isi pesan twitter @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014, maka penelitian ini didasarkan pada landasan teori Uses and Effect, dimana teori ini menelaah bagaimana audiens menggunakan sebuah media, dan salah satu efek yang ditimbulkan dari menggunakan media tersebut adalah kebutuhan informasi terpenuhi.

Dalam penelitian ini twitter @Metro_TV sebagai media yang digunakan audiens untuk memenuhi kebutuhan informasinya melalui isi pesan yang dibagikan oleh twitter @Metro_TV. Isi pesan yang diharapkan dapat memberikan pengaruh sehingga memenuhi kebutuhan informasi dari pengguna media tersebut.

Seperti gambar model pada teori Uses and Effect menjelaskan bahwa karakteristik individu, harapan, persepsi, dan keputusan dalam isi pesan twitter @Metro_TV akan membuat seseorang akan menggunakan media tersebut atau tidak. Lalu, jumlah isi, jenis isi, hubungan isi dan cara menggunakan media tersebut akan menimbulkan efek dan akan menghasilkan tataran baru, yaitu terdapat pengaruh dari isi pesan twitter @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014.

(60)

41

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.9 Hipotesis Penelitian

(61)

42

Contoh variable yang mempunyai hubungan kausal atau fungsional: 1. Hubungan antara panas dengan tingkat muai panjang (hubungan kausal). 2. Hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja (hubungan

fungsional).

Analisis regresi digunakan bila:

3. Kita ingin mengetahui bagaimana variable dependen dapat diprediksi melalui variable independen (predictor), secara individual.

4. Kita ingin memutuskan apakah naik dan menurunnya variable dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variable independen.

5. Terdapat hubungan kausal atau fungsional antara dua variable yang diteliti.36

Berikut adalah hipotesis dalam penelitian ini:

1. Ho1 :Tidak ada pengaruh antara isi pesan tweet @Metro_TV terhadap

pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014

2. Ha1 : Ada pengaruh antara isi pesan tweet @Metro_TV terhadap

pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014

2.10 Operasionalisasi Variabel

36

(62)

43

Tabel 2.1 Indikator Variabel

Variabel Indikator Alat Ukur Skala

Variabel X:

- Tulisan dan Gambar Likert 3.Feedback

Untuk menghindari kesamaan dengan penelitian yang telah ada sebelumnya, maka peneliti melakukan peninjauan terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya, sebagai berikut:

1. Skripsi berjudul “Pengaruh Tweet Dalam Timeline Akun Twitter

@INDOBARCA_BNTN Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Anggota Indobarca Chapter Banten” yang disusun oleh Mondy Sunarta

Gambar

Gambar 2.1  Model Teori Uses and Effect
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Tabel 2.1 Indikator Variabel
tabel koefisien
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan fenomena yang ada, penelitian ini akan menjelaskan tentang hubungan (korelasi) antara aktivitas penggunaan media online Traveloka.com dengan pemenuhan kebutuhan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang gambaran komunikasi nonverbal dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU dan untuk

Layanan e-service FISIP Untirta sebagai media alternatif saluran komunikasi kepada mahasiswa yang dapat meningkatkan citra FISIP Untirta dan mempermudah

Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif.Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan sifat deskriptif.Populasi

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang gambaran komunikasi nonverbal dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU dan untuk

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang gambaran komunikasi nonverbal dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU dan untuk

Pengaruh terpaan iklan televisi elevania terhadap minat beli mahasiswa ( survey pada mahasiswa ilmu komunikasi untirta angkatan 2012 ). Agus Reza Fahlevi 6662083087 Pandeglang, 31

Pengaruh terpaan iklan televisi elevania terhadap minat beli mahasiswa ( survey pada mahasiswa ilmu komunikasi untirta angkatan 2012 ). Alif Risna Fauzi 6662103153 Lampung, 14 Mei