Program Studi Ilmu Komunikasi Tahun Ajaran 2011-2013)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Humas
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
Asri Gebby Irene NIM. 6662100390
KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
Kegagalan adalah hal biasa. Kegagalan bukan berarti tuhan menghukummu namun tuhan hanya mengarahkanmu kembali. Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali orang - orang yang khusuk.
(QS.Al-baqarah: 46)
Rasa syukur bisa mengubah hal negatif menjadi positif. Bersyukurlah atas kesulitan yang engkau hadapi sehingga kesulitan itu akan menjadi berkah bagi dirimu. Diriku bukanlah orang yang sempurna, bukan juga orang yang ingin sempurna. Aku hanya ingin menjadi orang yang bisa mengakui kesempurnaan. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.
(QS.Al-Insyiroh : 6)
Persembahan : Skripsi ini aku persembahkan untuk Kedua Orangtuaku, Adikku Tersayang, Keluarga besarku yang tercinta
i
Personal Need, Past Experience, External Communication, Expected Service dan Perceived Service) Program Studi Ilmu Komunikasi Tahun Ajaran 2011-2013). Pembimbing I : Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si dan Pembimbing II : Andin Nesia, S.Ik.,M.Ikom.
Salah satu keunggulan kompetitif FISIP Untirta adalah layanan e-service. Layanan e-service FISIP Untirta sebagai media alternatif saluran komunikasi kepada mahasiswa yang dapat meningkatkan citra FISIP Untirta dan mempermudah akses basis internet (Web Based Service) yang lebih besar. Maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara layanan e-service FISIP Untirta terhadap tingkat kepuasan mahasiswa, Indikator layanan e-service berawal dari reliability, responsiveness, assurance, empathy dan
tangibles.Teori E-Servqual adalah didasarkan pada asumsi bahwa konsumen membandingkan kinerja pelayanan pada atribut-atribut relevan dengan standart ideal/sempurna untuk masing- masing atribut jasa. Jenis penelitian bersifat eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP Untirta program studi Ilmu Komunikasi Tahun Ajaran 2011-2013 sebanyak 437 orang yang menghasilkan besaran sampel sebanyak 82 orang yang menggunakan teknik random sampling.Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan cara menyebarkan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara layanan e-service FISIP Untirta terhadap tingkat kepuasan mahasiswa sebesar 0,789. Perolehan angka tersebut pengaruhnya dapat dikategorikan kuat dan baik. Sehingga hipotesis terbukti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu terdapat pengaruh antara layanan e-service FISIP Untirta terhadap tingkat kepuasan mahasiswa.
Kata Kunci : E-Service FISIP Untirta, Tingkat Kepuasan Mahasiswa,
ii
Personal Need, Past Experience, External Communication, Expected Service and Perceived Service) Communication Science Courses The School Year 2011-2013. Supervisor I: Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si and Advisor II: Andin Nesia, S.Ik., M.Ikom.
As one of the competitive advantages in FISIP Untirta is an e-service. E-service FISIP Untirta as an alternative medium of communication channels to students who can improve the image FISIP Untirta and facilitate access to the internet base (Web Based Service) is greater. So the purpose of this study to determine how much influence the e-service FISIP Untirta the level of student satisfaction, indicators of e-service begins reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangibles. Teori E-SERVQUAL is based on the assumption that consumers compare the performance service attributes - attributes relevant to the ideal standard / perfect for each service attribute. Type is an explanatory study with a quantitative approach. The population in this study were students of Faculty of Social Sciences program Untirta Communications Academic Year 2011-2013 as many as 437 people who produce a sample size of 82 people who use the technique of random sampling.Teknik data collection used in this study was a survey by distributing questionnaires. Based on the research results, the obtained results indicate that there is the influence of e-service FISIP Untirta on student satisfaction level of 0.789. Acquisition of these figures and the effects can be categorized as being either. So the hypothesis is proven that H0 is rejected and Ha
accepted, ie there is the influence of e-service FISIP Untirta on the Word Of Mouth, Personal Need, Past Experience, External Communication, Expected Service dan Perceived Service) Program Studi Ilmu Komunikasi Tahun Ajaran 2011-2013 level of student satisfaction.
iii
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’aalamiin Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat dan
karunia-Nya, begitu besar nikmat dan cinta-Nya kepada kita semua. Meski begitu
banyak hambatan dalam pembuatan skripsi ini, namun berkat izin dan kesempatan
yang Allah SWT berikan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul Pengaruh Layanan E-Service Fisip Untirta Terhadap Kepuasan
Mahasiswa (Studi Kasus Word Of Mouth, Personal Need, Past Experience,
External Communication, Expected Service dan Perceived Service Program
Studi Ilmu Komunikasi Tahun Ajaran 2011-2013). Shalawat serta para
keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat sidang untuk
mendapatkan gelar sarjana (S1) Komunikasi pada Konsentrasi Hubungan
Masyarakat (HUMAS) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dalam penulisan tugas akhir ini
penulis mendapat bantuan yang tidak sedikit dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dengan
ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang rela memberikan saran dan kritik
kepada penulis terutama kepada para dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang
iv kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa Banten.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.
3. Ibu Neka Fitriah, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Banten.
4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos.,M.Ikom., selaku Sekretaris Jurusan Prodi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
5. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang
dengan penuh kesabaran menghadapi penulis, meluangkan waktu,
memberikan masukan, arahan, dan dukungan penuh kepada peneliti sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Ibu Andin Nesia, S.Ik., M.Ikom., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan
penuh kesabaran menghadapi penulis, meluangkan waktu, memberikan
masukan, arahan, dan dukungan penuh kepada peneliti sehingga dapat
v
8. Bapak Dr. H. A. Sihabudin, M.Si., selaku penguji II dan dosen dari penulis,
yang member inspirasi, pengajaran serta kritik dan saran yang membangun.
9. Bapak Darwis Sagita, S.Ikom selaku Dosen Pembimbing Akademik, terima
kasih banyak telah membimbing penulis selama ini.
10. Ibu Nurprapti W, M.Si., selaku Dosen Job Training yang telah membimbing
penulis selama masa job training.
11. Seluruh Staff Dosen dan Tata Usaha Jurusan Ilmu Komunikasi, terima kasih
atas pengetahuan yang diberikan kepada penulis.
12. Kepada orangtuaku tercinta, Ayahanda Rachmat Ginandjar dan Ibunda
Endang Karmina yang telah mencurahkan kasih sayang tiada henti, dorongan,
kesabaran, do’a yang teramat tulus demi keberhasilan penulis selama ini.
Hadiah ini Teteh persembahkan, mudah-mudahan bisa membuat Ayah dan
Ibu bahagia dan bangga. Maafkan jikalau Teteh selalu menyusahkan Ayah
dan Ibu selama ini.
13. Kepada adikku tersayang Bintang Billfaqih terima kasih telah menjadi
penyemangat dan penghibur dalam hidup. Berbagi perhatian, dan kasih
sayang lewat obrolan-obrolan hangat dan canda tawa penulis
14. Kepada keluarga besar Warso Koeswara, uwa, om, tante, sepupu-sepupu,
keponakan-keponakan yang turut memberikan do’a dan semangat bagi
vi
senang, yang selalu memberikan keceriaan dan semangat kepada penulis.
16. Kepada teman-teman angkatan 2010, yang senantiasa saling memotivasi.
17. Seluruh mahasiswa – mahasiswi angakatan 2011-2013 yang senantiasa
menyediakan waktunya untuk mengisi angket penulis melakukan penelitian
di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
18. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini
Akhir kata penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya, civitas akademika Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa dan Masyarakat pada umumnya.
Wassalamua’laikum Wr. Wb.
Serang, 01 Desember 2014
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Identifikasi Masalah ... 9
1.4 Tujuan Penelitian ... 9
1.5 Manfaat Penelitian ... 9
1.5.1 Manfaat Teoritis ... 9
1.5.2 Manfaat Praktis ... 10
viii
2.1.1 Pengertian Komunikasi... 11
2.1.2 Tujuan Komunikasi ... 12
2.2 Internet ... 12
2.3 Pelayanan Publik ... 15
2.4 Pengertian Kepuasan ... 17
2.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan... 17
2.4.2 Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 24
2.5 Mahasiswa ... 26
2.6 Teori E-Servqual (E-Service Quality) ... 26
2.7 Kerangka Teoritis ... 28
2.8 Kerangka Berpikir ... 32
2.9 Hipotesis Penelitian ... 33
2.10 Operasional Variabel ... 34
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 37
3.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 38
3.2.1 Sifat Penelitian ... 38
3.2.2 Paradigma Penelitian ... 39
3.3 Instrumen Penelitian ... 41
3.3.1 Teknik Pengumpulan data ... 43
3.4 Jenis Data... 44
3.4.1 Data Primer ... 44
ix
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian... 44
3.5.1 Populasi ... 44
3.5.2 Sampel ... 45
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel (sampling) ... 45
3.6 Teknik Pengolahan Data... 48
3.6.1 Uji Validitas ... 49
3.6.2 Uji Reliabilitas ... 49
3.6.3 Uji Hipotesis ... 51
3.6.4 Uji Regresi ... 52
3.6.5 Data Distribusi Normal ... 53
3.6.6 Koefisien Determinasi ... 55
3.6.7 Uji Korelasi ... 56
3.6.8 Analisis Deskritif ... 57
3.7 Analisis Data ... 58
3.8 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Data ... 59
3.8.1 Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X (Pengaruh Layanan E-Service Fisip Untirta) ... 59
3.8.2 Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Y (Kepuasaan Mahasiswa) ... 62
3.9 Jadwal Penelitian ... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 65
x
4.1.2 Tujuan E-service FISIP Untirta ... 66
4.1.3 Manfaat E-service FISIP Untirta ... 66
4.1.4 Macam – macam E-service FISIP Untirta ... 67
4.2 Deskripsi data ... 71
4.2.1 Data Responden ... 72
4.3 Hasil Penelitian ... 79
4.3.1 Tanggapan responden mengenai Pengaruh Layanan E-Service FISIP Untirta (X) ... 80
4.3.2 Tanggapan responden mengenai Tingkat Kepuasaan Mahasiswa (Variabel Y) ... 111
4.4 Pengujian Korelasi... 120
4.5 Pengujian Hipotesis ... 122
4.6 Koefisien Determinasi ... 124
4.7 Pengujian Regresi ... 125
4.8 Pengujian Data Distribusi Normal ... 127
4.9 Pembahasan ... 129
4.9.1 Layanan E-Service FISIP Untirta ... 130
4.9.2 Tingkat Kepuasan Mahasiswa ... 135
4.9.3 Pengaruh Layanan E-Service FISIP Untirta terhadap Tingkat Kepuasan Mahasiswa ... 136
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 139
xi
5.2.1 Saran Teoritis... 140
5.2.2 Saran Praktis ... 141
DAFTAR PUSTAKA ... 142
LAMPIRAN
xii
Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan nilai Alpha ... 50
Tabel 3.4 Koefisien Korelasi ... 57
Tabel 3.5 Uji Validitas dan Realibilitas Variabel X ... 59
Tabel 3.6 Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Y ... 62
Tabel 4.1 Skala Penilaian ... 72
Tabel 4.2 Populasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta ... 74
Tabel 4.3 Jenis Kelamin ... 75
Tabel 4.4 Angkatan ... 76
Tabel 4.5 Pernah Menggunakan Layanan E-Service ... 77
Tabel 4.6 Skala ... 78
Tabel 4.7 Hasil Uji Nilai Tengah dari jawaban Kuesioner No.1 ... 80
Tabel 4.8 Hasil jawaban responden mengenai E-Service Untirta memberikan kemampuan layanan tepat waktu ... 80
Tabel 4.9 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.2 ... 82
Tabel 4.10 Hasil jawaban responden mengenai Sistem informasi yang diberikan akurat (terupdate) ... 82
Tabel 4.11 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.3 ... 84
Tabel 4.12 Hasil jawaban responden mengenai E-service Fisip Untirta memberikan layanan yang prima ... 86
Tabel 4.13 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.4 ... 86
Tabel 4.14 Hasil jawaban responden mengenai Layanan E-service Fisip Untirta mempunyai reputasi yang baik dimata mahasiswa ... 88
Tabel 4.15 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.5 ... 88
xiii
Tabel 4.17 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.6 ... 90
Tabel 4.18 Hasil jawaban responden mengenai Staff E-service Fisip Untirta selalu
bersedia untuk membantu ... 92
Tabel 4.19 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.7 ... 92
Tabel 4.20 Hasil jawaban responden mengenai Staff E-service Fisip akan selalu
memiliki waktu untuk melayani permintaan mahasiswa ... 94
Tabel 4.21 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.8 ... 94
Tabel 4.22 Hasil jawaban responden mengenai Sikap staff E-service Fisip
profesional ... 96
Tabel 4.23 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.9 ... 96
Tabel 4.24 Hasil jawaban responden mengenai Aman saat menggunakan Layanan
E-service Fisip Untirta ... 97
Tabel 4.25 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.10 ... 97
Tabel 4.26 Hasil jawaban responden mengenai penggunaan sistem tidak ada
gangguan (lancar) ... 99
Tabel 4.27 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.11 ... 99
Tabel 4.28 Hasil jawaban responden mengenai Staff memberikan perhatian
khusus secara individu ... 100
Tabel 4.29 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.12 ... 100
Tabel 4.30 Hasil jawaban responden mengenai Layanan E-service Fisip beroperasi
sesuai dengan jam kerja ... 101
Tabel 4.31 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.13 ... 101
Tabel 4.32 Hasil jawaban responden mengenai Layanan E-service Fisip Untirta
meninggalkan kesan yang baik ... 103
Tabel 4.33 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.14 ... 103
Tabel 4.34 Hasil jawaban responden mengenai Layanan E-service Fisip
memahami kebutuhan khusus masing-masing mahasiswa ... 105
Tabel 4.35 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.15 ... 105
Tabel 4.36 Hasil jawaban responden mengenai fasilitas gedung & peralatan fisik
(meja, kursi dll) ruangan cukup memadai ... 106
xiv
Tabel 4.38 Hasil jawaban responden mengenai Staff berpenampilan rapi dan meja
kerja tertata dengan baik ... 107
Tabel 4.39 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.17 ... 107
Tabel 4.40 Hasil jawaban responden Tampilan E-service Fisip Untirta
menggunakan warna yang nyaman untuk dilihat sesuai dengan
karakteritik ... 109
Tabel 4.41 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.18 ... 109
Tabel 4.42 Hasil jawaban responden Tampilan E-Service Fisip Untirta
menggunakan jenis huruf (Font) yang menarik dan mudah dibaca .. 111
Tabel 4.43 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.19 ... 111
Tabel 4.44 Hasil jawaban responden Kolom keluhan pelanggan dalam E-service
Fisip Untirta dimanfaatkan dengan baik untuk menyampaikan
keluhan ... 112
Tabel 4.45 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.20 ... 112
Tabel 4.46 Hasil jawaban responden Layanan E-service Fisip Untirta memberikan
keuntungan sehingga ingin tetap menggunakannya ... 113
Tabel 4.47 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.21 ... 113
Tabel 4.48 Hasil jawaban responden Layanan E-service Fisip Untirta sesuai
dengan harapan ... 114
Tabel 4.49 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.22 ... 114
Tabel 4.50 Hasil jawaban responden Puas dengan sistem informasi yang
diberikan ... 115
Tabel 4.51 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.23 ... 115
Tabel 4.52 Hasil jawaban responden E-service selalu merespon keluhan
mahasiswa dengan cepat ... 116
Tabel 4.53 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.24 ... 116
Tabel 4.54 Hasil jawaban responden Puas dengan kualitas pelayanan yang
diberikan E-Service Fisip Untirta ... 118
Tabel 4.55 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.25 ... 118
Tabel 4.56 Hasil jawaban responden Puas dengan jawaban yang diberikan staff
xv
Tabel 4.57 Hasil Uji Nilai Tengah dari Jawaban No.26 ... 119
Tabel 4.58 Hasil jawaban responden Puas dengan keramahan dan kepedulian staff dalam memberikan pelayanan ... 119
Tabel 4.59 Uji Korelasi ... 120
Tabel 4.60 Kolom Korelasi ... 121
Tabel 4.61 Variabel X dan Variabel Y ... 125
Tabel 4.62 Regresi Linier ... 125
Tabel 4.63 Kolom Anova ... 125
Tabel 4.64 Persamaan Umum Regresi Linier Sederhana ... 126
Tabel 4.65 Hasil Uji Distribusi Data Normal ... 128
xvi
Gambar 4.2 Diagram Lingkar dari tabel 4.4 ... 76
Gambar 4.3 Diagram Lingkar dari tabel 4.5 ... 77
Gambar 4.4 Diagram Lingkar dari tabel 4.6 ... 78
Grafik 4.5 E-Service Untirta memberikan kemampuan layanan tepat waktu .... 80
Grafik 4.7 Sistem informasi yang diberikan akurat (terupdate) ... 83
Grafik 4.8 E-service Fisip Untirta memberikan layanan yang prima ... 85
Grafik 4.9 Layanan E-service Fisip Untirta mempunyai reputasi yang baik dimata mahasiswa ... 86
Grafik 4.10 E-service Fisip Untirta memberikan layanan tepat disaat mahasiswa membutuhkan ... 88
Grafik 4.11 Staff E-service Fisip Untirta selalu bersedia untuk membantu ... 90
Grafik 4.12 Staff E-service Fisip akan selalu memiliki waktu untuk melayani permintaan mahasiswa ... 92
Grafik 4.13 Sikap staff E-service Fisip profesional ... 94
Grafik 4.14 Aman saat menggunakan Layanan E-service Fisip Untirta ... 96
Grafik 4.15 Penggunaan Sistem Tidak Ada Gangguan (lancar) ... 98
Grafik 4.16 Staff memberikan perhatian khusus secara individu ... 99
Grafik 4.17 Layanan E-service Fisip beroperasi sesuai dengan jam kerja ... 101
Grafik 4.18 Layanan E-service Fisip Untirta meninggalkan kesan yang baik ... 102
Grafik 4.19 Layanan E-service Fisip memahami kebutuhan khusus masing-masing mahasiswa ... 104
Grafik 4.20 Fasilitas Gedung & Peralatan Fisik (Meja, Kursi Dll) Ruangan Cukup Memadai ... 105
Grafik 4.21 Staff berpenampilan rapi dan meja kerja tertata dengan baik ... 106
xvii
Grafik 4.25 Layanan E-service Fisip Untirta memberikan keuntungan sehingga
ingin tetap menggunakannya... 112
Grafik 4.26 Layanan E-service Fisip Untirta sesuai dengan harapan... 113
Grafik 4.27 Puas dengan sistem informasi yang diberikan ... 114
Grafik 4.28 E-service selalu merespon keluhan mahasiswa dengan cepat... 115
Grafik 4.29 Puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan E-Service Fisip
Untirta ... 117
Grafik 4.30 Puas dengan jawaban yang diberikan staff ... 118
Grafik 4.31 Puas dengan keramahan dan kepedulian staff dalam memberikan
xvi
Lampiran 2 Panduan E-Service FISIP Untirta
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian
Lampiran 4 Data Jawaban Responden
Lampiran 5 Tabel r Product Moment dan t Tabel
Lampiran 6 Kartu Bimbingan Skripsi
xviii
Lampiran 2 Panduan E-Service FISIP Untirta
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian
Lampiran 4 Data Jawaban Responden
Lampiran 5 Tabel r Product Moment dan t Tabel
Lampiran 6 Kartu Bimbingan Skripsi
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dewasa ini internet telah menjadi suatu kebutuhan bagi banyak
orang, karena dengan jaringan internet orang dapat mencari dan menemukan
berbagai macam informasi secara cepat dan mudah. Begitu pun dengan dunia
pendidikan yang tak luput dari demam dan terpaan internet sejak
kemunculannya di Indonesia dimulai pada tahun 1995. Memasuki tahun
2008, Pengguna internet di Indonesia sekitar 25 jiwa yang mewakili sekitar
10% dari populasi.1 Hadirnya internet semakin mempermudah akses jalan
masuk berkembangnya ilmu pengetahuan dan informasi bagi dunia
pendidikan di Indonesia. E-book, E-Jurnal, E-Library merupakan beberapa
dari produk - produk berbasis internet yang menunjang kegiatan pendidikan
dan pembelajaran.
FISIP Untirta merupakan salah satu dari sekian banyaknya badan
pendidikan yang turut menjadi pengguna internet dalam mendukung
perkembangan dan kemajuan metode belajar dan mengajar kepada para
mahasiswanya. Terlebih lagi FISIP Untirta pun mengembangkan teknologi
berbasis internet atau yang biasa disebut dengan information and
communication technology (ICT) menjadi sebuat fitur layanan dalam
mempermudah kegiatan akademik mahasiswa FISIP Untirta. Fitur layanan
1
http://journal.wima.ac.id/index.php/JUMMA/article/view/209 oleh Richard Loo diakses pada 11
yang di maksud ialah E-Service yang baru saja di rilis pada 7 Maret 2013
tahun lalu dan diresmikan oleh Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.2
Fasilitas E-Service yang tersedia di FISIP Untirta merupakan satu
kesatuan dengan website FISIP Untirta di situs www.fisip-untirta.ac.id.
Seperti kata E-Service yang artinya E untuk Elektronik, maksudnya kegiatan
ini berdasarkan penggunaan teknologi elektronik.Serta service yang artinya
pelayanan. Maka ini berarti E-Service adalah pelayanan elektronik. Kegiatan
pelayanan secara elektronik ini menggunakan system online komputer. Selain
itu program E-Service yang juga menyatu dengan website fakultas
merupakan salah satu bagian dari kegiatn komunikasi internal yang diwakili
oleh penggunaan media online dalam prosesnya. Maka peneliti
menyimpulkan bahwa kegiatan E-Service adalah salah satu kegiatan internal
yang di perantarai oleh media atau yang biasa disebut dengan media internal.
E-Service adalah salah satu media penyalur informasi FISIP Untirta
selaku badan publik. Seperti yang tercantum dalam UU No. 14 tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 7 yang isinya : “ badan publik
wajib menyediakan, memberikan dan atau menerbitkan informasi publik
yang berada dibawah kewenangannya kepada pemohon informasi publik,
selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan”.3
Namun E-
Service bukan semata- mata sebuah halaman pada dunia maya, melainkan
sebuah fasilitas pelayanan yang diberikan untuk para stakeholders dari FISIP
Untirta.
2
Ridvan, Maulana.2012 Panduan E-Service FISIP Untirta. Serang: FISIP Untirta Press
3
Fasilitas E-Service memberikan pelayanan berupa informasi, bantuan
belajar, bimbingan akademik, administrasi akademik, keluhan pelanggan dan
perpustakaan. Layanan ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa
mengatasi masalah akademik dan administrasi akademik yang dihadapi
selama belajar di FISIP Untirta.4 Dengan adanya E-Service pelayanan pada
mahasiswa yang semula dilakukan secara manual orang perorangan, kini
telah bisa dilakukan sendiri oleh para mahasiswa guna memenuhi
kebutuhannya dalam bidang akademik di FISIP Untirta.
Bukan hanya E-Service, kita juga telah banyak menemukan manfaat
dari internet dan jenis pengaplikasiannya dalam beragam bidang kehidupan.
Sebagai salah satu contoh awal mula munculnya kegiatan komputerisasi
dalam komunikasi adalah pada tahun 1993, Pemerintah Amerika Serikat
mengenalkan sistem pelayanan menggunakan sistem komputer dengan nama
E-Government. E-Government kini telah menjadi salah satu riset domain
yang diakui terutama dalam konteks kebijakan publik.
Dengan kehadiran E-Library mempermudah kegiatan pencarian buku,
jurnal ilmiah dan lain-lain diperpustakaan. Beberapa Universitas di Indonesia
sendiri sudah menggunakan fasilitas ini pada perpustakaannya diantaranya
Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan lain-lain.Yang
kemudian keberadaan E-Library menjadi pemicu kehadiran Learning,
E-Book dan sejenisnya.
4
Di Indonesia sendiri penggunaan sistem berbasis teknologi
komputerisasi telah banyak diterapkan di intitusi ataupun lembaga
pemerintahan. Salah satunya E-filing yang digunakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak PT. Mitra Pajakku adalah Penyedia Jasa Aplikasi atau
Application Service Provider (ASP) yang telah ditunjuk dengan Keputusan
Direktur Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan
penyampaian SPT atau Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara
elektronik ke Direktorat Jenderal Pajak melalui KEP 20/PJ/2005. Dengan
cara E-Filing ini maka pelaporan pajak dapat dilakukan dengan cepat, mudah
dan aman. Setiap SPT pajak yang dikirimkan akan di encrypted sehingga
terjamin kerahasiaannya. Pihak - pihak yang tidak berkepentingan tidak akan
dapat mengetahui isi dari SPT pajak tersebut.5
Sejak peluncuran sistem internet World Wide Web (WWW) pada tahun
1990. Maka ruang dan waktu seakan tiada berbatas dari belahan dunia satu ke
belahan dunia yang lain. Internet menjadi santapan yang mampu memenuhi
rasa lapar manusia global atas kayanya informasi. Internet atau
Interconnected Network merupakan salah satu produk teknologi komunikasi
informasi. Internet adalah jaringan komputer yang saling mentransfer data
menggunakan Internet Protocol (IP).
Pengguna Internet di Indonesia sendiri selalu mengalami peningkatan
setiap tahunnya bahkan peningkatan yang sangat drastis terjadi dalam kurun
waktu 2 tahun sejak 2010 hingga akhir 2012. Berdasarkan data yang
5
diperoleh dari Internet World Stats, pengguna Internet di Indonesia adalah
seperti table di bawah ini:
Tabel 1.1 Pengguna Internet6
Tahun Pengguna Populasi Persentase
pengguna
Pengguna internet yang terus-menerus bertambah menjadi bukti
bahwa sistem tersebut memang bermanfaat bagi kebanyakan orang di
Indonesia. Dengan kemajuan teknologi dan mobilitas masyarakat yang
semakin deras, penggunaan media berbasis internet sebagai alat penyampaian
informasi dan pelayanan menjadi penting. Kehadiran mereka membuat
kegiatan komunikasi, interaksi dan pelayanan menjadi lebih mudah dan
efisien. Beragam alasan dimunculkan atas penggunaan sistem berbasis
teknologi ini. Salah satunya adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan
terhadap publik, yang sebelumnya bisa menghabiskan waktu yang lebih lama,
6
memakan tempat, tenaga dan biaya, kini dengan sistem komputerisasi
tersebut, kegiatan pelayanan menjadi jauh lebih mudah dan hemat.
Maka dari itu tidak ingin tertinggal dari perkembangan zaman, FISIP
Untirta dengan visi misi dari Dekan FISIP Untirta mengenai FISIP Online
yaitu meningkatkan kemampuan dan peran bagian perencanaan dan Sistem
Informasi Fakultas (ICT) FISIP, E-Service diharapkan memberikan
peningkatan mutu pelayanan kepada seluruh civitas akademika FISIP Untirta.
Karena jika dilihat secara praktis, dengan jumlah mahasiswa yang meningkat
setiap tahunnya pelayanan secara manual dianggap tidak lagi efektif dan
efisien. Maka sistem ini adalah peran dari teknologi dalam memfasilitasi
pelayanan yang lebih baik atau lebih prima dari layanan pada umumnya.
Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah pengukuran kualitas
bukan dinilai dari diri perusahaan atau lembaga yang memberi pelayanan,
melainkan diukur dari apa yang dirasakan pelanggan atau konsumen yang
dalam hal kasus ini adalah mahasiswa. Karena pada dasarnya kepuasan
pelanggan atau konsumen atau pengguna merupakan aset yang sangat penting
bagi perusahaan, lembaga atau badan publik lainnya. Maka penilaian kualitas
sebuah pelayanan di mata konsumen atau pelanggan merupakan gambaran
secara holistik bagaimana kinerja pelayanan sesungguhnya.
Selain itu pastinya tingkat “puas” bagi satu orang dengan orang yang
lain memiliki standar nilai yang berbeda. Bagaimana cara menggunakannya,
memperoleh dan mencernanya akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan
mereka akan terpenuhinya kebutuhan mereka akan informasi atau pelayanan
lainnya.
Penelitian ini bukan pada kualitas dari E-Service dalam memenuhi
kebutuhan penggunanya. Melainkan fokus pada pengaruh layanan E-Service
FISIP Untirta terhadap tingkat kepuasan mahasiswa. Serta bagaimana respon
para pengguna yang merupakan mahasiswa di FISIP Untirta terhadap
program pelayanan ini. Karena berdasarkan observasi yang dilakukan oleh
peneliti, beberapa permasalahan yang muncul dari program E- Service ini
adalah kualitas jaringan internet yang tidak selalu dalam kondisi prima juga
akan berdampak pada kegiatan pelayanan. Selain itu juga sebagian besar
stigma masyarakat terhadap internet adalah sebagai sarana pencari dan
pemenuh informasi, bukan sebagai kegiatan pelayanan. Karena kegiatan
pelayanan selalu identik dengan pelayanan secara fisik, berwujud dan terlihat.
Serta hal lain yang juga menjadi sorotan adalah bahwa penggunaan jasa
layanan elektronik yang disuguhkan oleh FISIP Unirta tidak sepenuhnya
kegiatan secara komputerisasi, tetapi masih melibatkan sistem manual seperti
dalam surat – menyurat yang masih harus memperoleh tanda tangan kepala
jurusan serta cap fakultas. Hal ini peneliti anggap tidak relevan dengan salah
satu manfaat adanya E- Service FISIP Untirta yakni mengurangi kendala
jarak dan geografis. Juga mengingat sebuah pengalaman pribadi, layanan E-
Service tidak sesederhana yang dibayangkan.Untuk masuk ke akun pibadi
dalam mengakses jurnal online, repository atau bahkan E-Learning, peneliti
mengaksesnya. Disisi lain juga, peneliti terkadang masih menemukan
beberapa rekanan satu fakultas yang tidak paham dan mengerti kemana dan
dimana harus mengurus surat - menyurat atau informasi dan layanan lainnya
yang berkaitan dengan kegiatan akademik.
Menurut peneliti FISIP Untirta mempunyai kesempatan dan
berpotensi untuk menjadikan E-Service lebih baik dan komplit. Karena
banyak hal positif serta bermanfaat dari program E-Service ini. Selain itu
juga FISIP Untirta memiliki bagian ICT tersendiri yang tentunya kompeten
serta ahli dalam bidangnya untuk terus menerus melakukan perbaikan
terhadap kinerja serta kualitas dari layanan elektronik ini. Selain itu dalam
kegiatan pelayanan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi, FISIP Online
yang didalamnya juga termasuk E- Service sudah memenuhi beragam kriteria
informasi, dari mulai prestasi, profil FISIP Untirta, beasiswa, kemahasiswaan
dan sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka Rumusan masalah penelitian adalah “Pengaruh Layanan E-Service
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan Rumusan masalah, maka identifikasi adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana layanan e-service FISIP Untirta?
2. Bagaimana kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan e-service FISIP
Untirta?
3. Seberapa besar pengaruh layanan e-service FISIP Untirta terhadap
tingkat kepuasan mahasiswa?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui layanan e-service FISIP Untirta.
2. Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan e-service
FISIP Untirta.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh layanan e-service FISIP
Untirta terhadap tingkat kepuasan mahasiswa.
1.5Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan
bagi ilmu komunikasi pada umumnya dan kajian hubungan masyarakat pada
khususnya terutama mengenai pengaruh layanan e-service FISIP Untirta
terhadap tingkat kepuasan mahasiswa dan faktor-faktornya. Penggunaan
e-service sebagai wadah penyampaian informasi untuk para publiknya terutama
1.5.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
peneliti mengenai pengaruh layanan e-service FISIP Untirta terhadap tingkat
kepuasan mahasiswa dan faktor-faktornya. Penelitian ini juga diharapkan
dapat lebih memantapkan penguasan fungsi keilmuan yang dipelajari selama
mengikuti program perkuliahan, serta membandingkan antara teori yang di
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang
mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi
dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik.7 Secara etimologis kata
komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata lain
communis yang berarti “sama”. Communico, communication, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common).8 Begitu
banyak dan beragam kata komunikasi tertuang dalam beragam bahasa,
namun pada hakekatnya makna dari komunikasi adalah “sama atau membuat
sesuatu menjadi sama”. Collin Cherry juga mengatakan bahwa komunikasi
adalah suatu proses dimana setiap pihak saling menggunakan informasi
dengan tujuan untuk mencapai pengertian yang sama tentang masalah yang
penting bagi semua pihak.
Dari sekian banyaknya pendapat para ahli yang dikutip, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa komunikasi adalah kegiatan saling mempengaruhi
antara dua pihak atau lebih dalam wujud penyampaian pesan yang
menganduang makna agar pesan tersebut sampai dengan baik dan memiliki
7
Joseph, A Devito. Komunikasi Antar Manusia. Hal 23
8
Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Hal 20
kesamaan maksud dengan apa yang diinginkan komunikator. Karena ada
hakekatnya kegiatan penyampaian pesan ini dimaksudkan untuk mengubah
perilaku komunikasn sesuai dengan apa yang komunikator inginkan.
2.1.2 Tujuan Komunikasi
Demikian halnya dengan komunikasi, ada tujuan – tujuan tertentu yang
melatarbelakangi kegiatan yang penting ini, menurut Onong Uchjana Effendy
tujuan komunikasi yang dilakukan manusia adalah:9
1. Perubahan Sikap (to change the attitude)
Perubahan sikap komunikan baik secara kognitif, afektif maupun
konatif.
2. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)
3. Mengubah Perilaku (to change the behavior)
4. Mengubah masyarakat (to change the society)
Dari perilaku perubahan yang terjadi pada masing-masing individu,
maka diharapkan akan menulari lingkungan sekitar sehingga
targetnya yang semula hanya per kepala individu beranjak menjadi
komunitas, organisasi dan masyarakat luas.
2.2 Internet
Internet yang merupakan kependekan dari (Interconnection
networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung
menggunakan standar system global Transmission control protocol/internet
9
protocol suite (TCP/IP) sebagai pertukaran paket (packet switching
communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh
dunia.10 Sementara menurut O’Brien (2003) internet merupakan jaringan
komputer yang berkembang dari jutaan bisnis, pendidikan, dan jaringan
pemerintahan yang saling berhubungan dengan jumlah penggunanaya lebih
dari 200 negara.11
Berdasarkan pendapat ahli tentang pengertian internet diatas, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa internet merupakan koneksi jaringan
yang merupakan satelit komunikasi dengan beragam informasi di dalamnya,
internet menjadi media kebutuhan warga dunia dalam kegiatan komunikasi
dan pemenuhan kebutuhan informasi. Dengan kelebihannya dibanding alat
komunikasi lain, internet yang mampu menembus batas ruang juga waktu
sangat mendukung berkembangnya globalisasi sehingga digandrungi banyak
orang. Serta dengan perkembangan yang semakin pesat, internet tidak hanya
mampu memberikan informasi kepada penggunanya, tetapi juga beragam
aktivitas lain seperti pelayanan dan penjualan.
Sebelum ada media internet manusia membutuhkan banyak
pengorbanan untuk memperoleh informasi atau hal lain yang ada kaitannya
dengan kebutuhan manusia tersebut lewat sebuah kegiatan komunikasi.
Biaya, waktu dan tenaga menjadi tiga hal yang harus dipersiapkan secara
matang. Meski efektif namun tidak efisien, tetapi manusia yang berada bukan
di era perkembangan teknologi terutama internet tetap secara konsisten
10
http://www.academia.edu/7478469/SISTEM_PENGGERAK_TEKNOLOGI_INFORMASI
Syafrudin M Top oleh diakses pada 11 Juni 2014 pukul 07.49 WIB
11
melakukan kegiatan komunikasi, pencarian informasi dan memenuhi
kebutuhan lainnya. Maka seiring berkembangnya waktu, kondisi lingkungan
yang semakin global dengan tingginya mobilitas, membuat perkembangan
teknologi dan pengetahuan juga semakin pesat hingga lahirnya internet di
Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969 melahirkan proyek
yang kini kita kenal dan gunakan manfaatnya, yakni internet.
Pada era ICT (Information and Communication Technology), internet
menjadi penguasa sumber informasi. Dengan jumlah pengaksesnya yang
mencapai angka ratusan juta orang di seluruh dunia. Menurut Sisson dan
Pontau dalam Al-Saleh (2004), ini disebabkan karena internet mampu
menawarkan sebuah kenyamanan yang tidak bisa ditemui dalam saluran
informasi lainnya. Bentuk dari kenyamanan tersebut antara lain adalah
kecepatan akses, serta kemutakhiran dan keberagaman informasi yang
disajikan.12 Maka bisa peneliti katakan bahwa meski pada mulanya internet
hanya digunakan sebagai media penyalur informasi, namun saat ini dengan
kenyamanan dan eksklusifitasnya, internet juga banyak digunakan pada
kegiatan lain. Salah satu contohnya adalah program E-Service yang
digunakan dalam membantu kegiatan pelayanan akademis kepada para
mahasiswa FISIP Untirta.
12
www.Journal.unair.ac.id Novianto.Perilaku Penggunaan Internet di Kalangan Mahasiswa
2.3 Pelayanan Publik
Menurut Siagian (dalam Julita, 2001:3) Pelayanan adalah rasa
menyenangkan yang diberikan kepada orang lain disertai dengan kemudahan-
kemudahan dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Sementara menurut
Philip Kotler, Pelayanan mengandung pengertian setiap kegiatan atau
manfaat yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat kepemilikn sesuatu
(Kotler,1999:83).13 Sementara pelayanan publik dapat diartikan sebagai
pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan
tata cara yang telah ditetapkan.14
Kualitas layanan jasa (Service of Excellence) menurut Wyckop
dikutip Tjiptono (2000:6), adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan. Artinya terdapat dua faktor utama yang dapat mempengaruhi
kualitas jasa, yaitu expected service (layanan yang diharapkan) dan perceived
service (layanan yang dirasakan) (Parasuraman,et.al 1985).15
13
http://www.academia.edu/3705331/Rangkuman_Manajemen_Pemasaran_Philip_Kotler oleh Yayan Wijaya diakses pada 11 Juni 2014 pukul 08.03 WIB
14
http://www.scribd.com/doc/11319551/Pengertian-Pelayanan-Publik oleh Raihan diakses pada 11 Juni 2014 pukul 08.05 WIB
15
Menurut Parasuraman (1988) dan Zeithmal (1996) mengemukakan
lima faktor dalam menentukan kualitas pelayanan sebagai berikut :16
1. Kehandalan (Realibility), kemampuan untuk memberikan pelayanan
sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Apakah
E-Service FISIP Untirta sudah memberikan pelayanan sesuai dengan apa
yang menjadi visi misi serta tujuan kegunaannya?
2. Daya tanggap (responsiveness), kesigapan atau respon dalam membantu
dan memberikan pelayanan yang tepat dan cepat pada pengguna jasa dan
dengan penyampaian informasi yang jelas. Dengan beragam macam
permasalahan dan hambatan yang bisa saja muncul dalam pelayanan
elektronik (terutama hambatan teknis) apakah pihak pengelola sudah
mampu menangani dengan baik, cepat dan tepat?
3. Jaminan (Assurance), kemampuan dalam pengetahuan dan informasi
suatu produk yang ditawarkan dengan baik, keramah-tamahan, perhatian
dan kesopanan dalam memberikan jaminan pelayanan yang terbaik.
Meliputi tiga hal yakni kompetensi, kesopanan dan kredibilitas. Apakah
kira-kira E-Servce FISIP Untirta sudah memberikan jaminan bahwa
dengan pelayanan elektroniknya, mahasiswa bisa merasa puas ?
4. Empathy, perhatian, komunikasi yang baik dan pemahamam atas
kebutuhan individu pelanggan. Sudahkan program buatan FISIP Untirta
ini betul - betul menyajikan apa yang menjadi kebutuhan pengguna dan
16
akan terus menerus berinovasi mengikuti perkembangan zaman serta
kebutuhan mahasiswa?
5. Bukti Fisik (Tangibles), Kemampuan dalam menunjukkan eksistensi diri
kepada pihak eksternal meliputi penampilan fisik. Dengan tampilan fisik
dari website FISIP Untirta serta E-Service mampu membentuk eksistensi
diri dan karakter FISIP Untirta dimata publik ? karena ini adalah media
online, berarti yang akan dilihat apakah tampilan layoutnya, warna,
kesesuian dengan konten dan sebagainya.
2.4 Pengertian Kepuasan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), puas adalah merasa
senang, lega, gembira dan sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat hatinya
dan kepuasan adalah peihal yang bersifat puas, kesenangan dan kelegaan.
Menurut Kotler ( 2003, p70), Satisfaction is person’s feeling or
pleasure or dissapointment from comparing a product’s perceived
performance (or outcome) in relation to his or her expectation (kepuasan
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang dihasilkan dari
kemampuan suatu produk dalam memenuhi harapan pengguna tersebut).
2.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan
Kotler menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan
kepuasan pelanggan sebagai tanggapan emosional pada evaluasi terhadap
pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. (Tjiptono, 2005).
Kepuasan merupakan tingkat perasaan pelanggan yang diperoleh
setelah pelanggan melakukan atau menikmati sesuatu. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa kepuasan pelanggan merupakan tanggapan emosional
yang muncul atas evaluasi terhadap baranng atau jasa yang telah dikomsumsi
dengan membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan
dengan yang diharapkan.
Menurut Freddy Rangkuti, Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai
respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan
sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian.17
Cadotte (1987) mengkonseptualisasikan kepuasan pelanggan sebagai
perasaan yang timbul sebagai hasil evaluasi terhadap pengalaman pemakaian
produk atau jasa. Kepuasan pelanggan terjadi setelah mengkonsumsi
prduk/jasa yang dibelinya. Umumnya mengevaluasi pengalaman penggunaan
suatu produk/jasa untuk memutuskan apakah mereka akan menggunakan
kembali produk tersebut.18
Dari pendapat tersebut memiliki konsep bahwa kepuasan pelanggan
dicapai jika dianggap sudah memenuhi harapannya, kepuasan pelanggan juga
sangat bergantung pada pemakaian dan pemeliharaan yang tepat dari
berbagai produk dan jasa. Itu semua tidak lepas dari keadaan produk dan
pelayanan itu dapat memuaskan dirinya, dan jika dianggap tidak memenuhi
17
Ibid. Hal 30
18
keinginannya atau tidak sesuai ia akan mencari produk lain sejenis dari
perusahaan lain.
Setiap perusahaan yang memperhatikan kepuasan pelanggannya akan
memperoleh beberapa manfaat pokok, yaitu :19
1. Reputasi perusahaan semakin positif di mata masyarakat pada umumnya
dan pelanggan pada khususnya.
2. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
3. Memungkinkan terciptanya rekomendasi dari mulut ke mulut (word – of
– mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan sehingga semakin
banyak orang yang akan menggunakan produk perusahaan.
4. Meningkatkan volume penjualan dan keuntungan.
5. Hubungan antara perusahaan dan para pelangggannya menjadi harmonis.
6. Mendorong setiap anggota perusahaan untuk bekerja dengan tujuan serta
kebanggan yang lebih baik.
7. Menekan biaya melayani pelanggan sebagai dampak factor familiaritas
dan relasi khusus dengan pelanggan.
8. Terbukanya peluang melakukan penjualan silang (cross-selli) produk.
Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang akan berbagi kepuasan
dengan produsen atau penyedia jasa. Ini akan menjadi referensi bagi
perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu baik pelanggan maupun
produsen sama-sama diuntungkan apabila kepuasan terjadi.
19
Hoffman dan Beteson menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan
adalah perbandingan dari ekspektasi konsumen kepada persepsi mengenai
interaksi jasa yang sebenarnya. Dengan kata lain bahwa kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan dilihat dari kesesuaian antara harapan (expectation)
pelanggan dengan persepsi, pelayanan yang diterima (kenyataan yang
dialami).20 Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat dari bagan proses kepuasan
pelanggan seperti berikut: 21
Gambar 2.1 Kepuasan Pelanggan
Harapan pelanggan memiliki peranan yang besar sebagai standar
perbandingan dalam evaluasi kepuasan. Harapan pelanggan merupakan
perkiraan dan keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila ia
membeli atau mengonsumsi suatu produk (barang atau jasa).22
20
Ibid. Hal 167
21
Freddy Rangkuti.2006, Measuring Cutomer Satisfaction. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 41
22
Olson dan Dover (dalam Zeithaml et al, 1993) mendefinidikan harapan
pelanggan sebagai keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu
produk jasa yang akan dijadikan acuan standar dalam menilai kinerja produk
jasa tersebut.23
Dari pendapat Olson dan dover, dapat ditarik benang merah bahwa
harapan pelanggan merupakan sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan
sebelum ia membeli, mengkonsumsi, memakai atau memilih suatu barang atau
jasa. Pelanggan tentu menginginkan barang atau jasa yang dibelinya sesuai
dengan harapannya, dengan begitu pelanggan akan terus membeli.
Menurut Nina Rahmayanty harapan pelanggan terdiri dari lima aspek,
yaitu kemudahan dalam memperoleh barang atau jasa, persyaratan kualitas
barang atau jasa, harga kompetitif, cara pelayanan yang tepat, cepat dan
ramah, atau layanan dijual sebagai jaminan dan tanggung jawab.24
Richad F. Gerson dalam bukunya Measuring Customer Satisfaction
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan.25
Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa merupakan penilian menyeluruh atas
keunggulan suatu jasa.
Persepsi didefinisikan sebagai proses di mana individu memilih,
mengorganisasikan, serta mengartikan stimulus yang diterima melalui alat
indaranya menjadi suatu makna. Meskipun demikian, makna dari proses
23Ibid.
Hal 153
24
Nina, Rahmayanty. 2010. Manajemen Pelayanan Prima.Yogyakarta Graha Ilmu. Hal 42
25
persepsi tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu individu yang
bersangkutan.26
Proses persepsi terhadap suatu jasa tidak mengharuskan pelanggan
tersbut menggunakan jasa tersebut terlebih dahulu. Persepsi pelanggan
terhadap produk atau jasa berpengaruh terhadap tingkat kepentingan
pelanggan, kepuasan pelanggan, nilai, harga, citra, tahap pelayanan, dan
momen pelayanan.27
Kepuasan pelanggan juga ditentukan oleh berbagai jenis pelayan yang
didapatkan oleh pelanggan, ketidakpuasan yang diperoleh pada tahap awal
pelayanan menimbulkan persepsi berupa kualitas pelayanan yang buruk untuk
tahap pelayanan selanjutnya, sehingga pelanggan merasa tidak puas dengan
pelayanan secara keseluruhan.28
Arief menyatakan, kinerja atau pelayanan yang diterima adalah
persepsi pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk
yang dibeli.29
Tingkat kualitas pelayanan yang diterima tidak dapat dinilai
berdasarkan sudut pandang perusahaan, tetapi harus dipandang dari suatu
pandang penilaian pelanggan.30Pelangganlah yang mengkonsumsi dan
menikmati pelayanan jasa perusahaan, sehingga merekalah yang seharusnya
menentukan kualitas pelayanan jasa. Jika perusahaan memberikan mutu
26
Ibid. Hal 160
27
Rangkuti.2006, Measuring Cutomer Satisfaction. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 33
28
Ibid. Hal 35
29
Arief.2007.Pemasaran Jasa & Kualitas Pelayanan.Malang.Bayu Media Publishing. Hal 167
30
pelayanan yang baik, maka kepuasan pelanggan akan mengikutinya dan besar
kemungkinan pelanggan akan setia terhadap perusahaan tersebut.
Pelanggan merupakan sumber utama untuk meraih keuntungan yang
berpengaruh bagi kelangsungan hidup suattu perusahaan, bahkan maju
mundurnya suatu perusahaan ditentukan pelanggannya.
Arief dalam bukunya Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan
menyatakan yang dimaksud dengan nasabah/pelanggan adalah orang (person)
atau unit yang menerima hasil dari suatu proses dalam suatu system.31
Pelanggan merasa puas terhadap pelayanan bila dapat memenuhi
kebutuhan (need), keinginan (wants) dan pengharapan (expectations).32
Terdapat jenis-jenis pelanggan antara lain:
1. Pelanggan internal (internal customer), adalah orang yang berada atau
termasuk didalam organisasi atau perusahaan dan memiliki pengaruh
pada kinerja perusahaan.
2. Pelanggan antara (intermediate cutomer), yaitu mereka yang
bertindak/berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir
produk itu.
3. Pelanggan eksternal (eksternal customer), yaitu pembeli atau pemakai
akhir produk itu yang sering disebut sebagai pelanggan nyata.
31
Arief.2007.Pemasaran Jasa & Kualitas Pelayanan.Malang.Bayu Media Publishing. Hal 169
32
Bagi perusahaan merupakan hal yang mutlak untuk menjalin hubungan
baik dengan pelanggannya, dengan maksud untuk mengetahui apakah
pelanggan puas dengan produk atau pelayanan jasa yang diberikan oleh
perusahaan.
Menurut Tjiptono terdapat empat aspek penanganan keluhan
pelanggan, yaitu:33
1. Empati terhadap pelanggan yang marah.
2. Kecepatan dalam penanganan keluhan.
3. Kewajaran atau keadilan memecahkan permasalahan keluhan.
4. Kemudahan pelanggan untuk menghubungi perusahaan.
2.4.2 Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Ada beberapa metode/alat yang dapat digunakan setiap perusahaan
untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggan dan pelanggan
pesaing.Menurut Philip Kotler (1997:38) dalam Tjipto dan Chandra (2005)
mengidentifikasi empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yatiu :34
1. Sistem keluhan dan saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented)
perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi
para pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik, pendapat dan
keluhan pelanggan. Media yang digunakan bias berupa kotak saran yang
ditempatkan di lokasi-lokasi strategis (yang mudah dijangkau atau sering
33
Fandi Tjiptono.1996.Manajemen Jasa. Yogyakarta.Andi. Hal 7
34
dilewati pelanggan), kartu komentar (yang diisi langsung maupun yang
dikirim via pos kepada perusahaan), saluran telepon khusus bebas pulsa,
website dan lain-lain.
2. Ghost Shopping (Mystery Shopping)
Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan
adalah dengan memperkerjakan beberapa orang ghost shopper untuk
berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk pesaing.
Mereka diminta berinteraksi dengan staff penyedia jasa dan menggunakan
produk/jasa perusahaan.
3. Lost Customer Analysis
Sependapat mungkin perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami
mengapa hal itu terjadi dan dapat mengambil kebijakan perbaikan atau
penyempurnaan selanjutnya.
4. Survey Kepuasaan Pelanggan
Sebagian besar riset kepuasaan pelanggan dilakukan dengan menggunakan
metode survey, baik survey melalui pos, telepon, e-mail, website, maupun
2.5 Mahasiswa
Mahasiswa merupakan suatu anggota masyarakat dengan status orang
yang sedang belajar di perguruan tinggi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, “Mahasiswa adalah orang yang belajar diperguruan tinggi.”35
Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 Tahun 1990 Bab 1
Ketentuan umum pasal 1 nomor 6 adalah “peserta didik yang terdaftar dan
belajar di perguruan tinggi tertentu.”36
Menurut Menteri Daoed Joesoef yang dikutip dalam Effendy,
mahasiswa pada hakikatnya “manusia penganalis”. Sebagai penganalis
mahasiswa bukan semata-mata pemburu ijazah, melainkan merupakan
penghasil gagasan dalam bentuk pemikiran yang teratur.37 Menurut Onong,
mahaiswa memiliki kedudukan di masyarakat sebagai kelompok pemuda
intelektual yang murni dan berani dengan cara yang luwes.38
2.6Teori E-Servqual (E-Service Quality)
Peneliti menggunakan teori E-Servqual. E-Serqual (E-Service Quality)
merupakan versi baru dari service quality (Servqual). E-Serqual
dikembangkan untuk mengevaluasi suatu pelayanan yang diberikan pada
jaringan internet. Perancangan kualitas pelayanan dalam model E- Servqual
didasarkan pada skala multi– item yang dirancang untuk mengukur harapan
dan persepsi pelanggan
35
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka, hal 696
36
1990. Himpunan Perundang-undangan Republik Indonesia. Jakarta: CV. Eko Jaya.
37
Onong Ucjana. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, hal 190
38
Dengan demikian service quality dapat didefinisikan sebagai seberapa
jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang
mereka terima/peroleh. Harapan para pelanggan pada dasarnya sama dengan
layanan seperti apakah seharusnya diberikan perusahaan kepada pelanggan.
Harapan pelanggan ini didasarkan pada informasi dari mulut ke mulut,
kebutuhan pribadi, pengalaman dimasa lampau, dan komunikasi eksternal
(iklan dan berbagai bentuk promosi perusahaan lainnya).
Parasuraman, dkk (1990) menggunakan skala 1-7 ( Untuk memberikan
respons terhadap suatu pernyataan atas satu aspek kualitas jasa), yakni sangat
tidak setuju (1) sampai sangat setuju (7). Menurut penelitian yang dilakukan
Parasuraman (1990), ada 5 dimensi Serqual sebagai berikut:
1. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya pada pihak eksternal. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan
lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan
oleh pemberi jasa. Ini meliputi fasilitas fisik (Gedung, Ruangan, dan
lainnya), teknologi (peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan), serta
penampilan pegawainya.
2. Reliability, atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya. Harus sesuai dengan harapan pelanggan berarti kinerja yang
3. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu
dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada
pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.
4. Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopan
santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan
rasa percaya pelanggan kepada perusahaan.
5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
memahami keinginan pelanggan dimana suatu perusahaan diharapkan
memiliki suatu pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami
kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian
yang nyaman bagi pelanggan.
2.7Kerangka Teoritis
Sebagai landasan untuk memecahkan masalah yang telah
dikemukakan, peneliti memerlukan kerangka pemikiran yang berupa teori,
model atau pendapat para ahli yang tidak diragukan lagi kebenarannya, yaitu
teori mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan
oleh peneliti. Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan sebelumnya
mengenai pengaruh layanan E-Service terhadap tingkat kepuasan mahasiswa
Menurut peneliti, model yang dapat digunakan dalam penelitian ini
adalah model E- Servqual adalah didasarkan pada asumsi bahwa konsumen
membandingkan kinerja pelayanan pada atribut - atribut relevan dengan
standart ideal/sempurna untuk masing- masing atribut jasa.
Gambar 2.2 E- Servqual
(Sumber: Valerie A, Zeithaml, A. Parasuraman, dan Leonard L. Berry, Delivering Quality Service:balancing customer perceptions and expectations, The Free Press, 1990, hal. 21)
Penilaian pelanggan atas kualitas jasa pada kelima dimensi tadi
dipengaruhi persepsi pelanggan atas performansi perusahaan dan faktor-faktor
ekspektasi pelanggan terhadap suatu kualitas jasa.Gambar 2.2 memperlihatkan
bagaimana pelanggan memberikan penilaian atas suatu kualitas jasa. Penilaian
pelanggan atas kualitas jasa yang mereka terima akan dibandingkan dengan
harapan yang mereka pegang mengenai kualitas jasa, maka berdasarkan hal
tersebut mereka akan memberikan penilaian terhadap kualitas jasa yang
Persepsi pelanggan akan suatu jasa yang mereka terima didasarkan atas
performansi perusahaan terhadap atribut dan karakteristik jasa yang dalam hal
ini diwakili oleh dimensi kualitas jasa. Penelitian mengenai pengembangan
atribut, karakteristik dan dimensi kualitas jasa terus dilakukan dan
kemungkinan besar dapat berbeda-beda karena dipengaruhi oleh karakteristik
kualitas jasa itu sendiri, oleh faktor budaya dan kebiasaan/norma yang berlaku
dimasyarakat.
Pada Gambar 2.2 juga ditunjukkan bahwa ekspektasi pelanggan atas
kualitas jasa dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu komunikasi mulut ke
mulut (word of mouth), kebutuhan perorangan (personal needs), pengalaman
masa lalu (past experiences), dan komunikasi dari luar (external
communications). Ekspektasi pelanggan dapat muncul dan meningkat karena
ada informasi dari orang lain mengenai kualitas jasa suatu atribut. Komunikasi
mulut ke mulut merupakan referensi yang kuat terhadap kualitas jasa karena
kualitas dari suatu jasa kemungkinan disampaikan oleh orang yang sudah
berpengalaman, dapat dipercaya ataupun orang dekat. Begitu juga kebutuhan
seseorang merupakan pendorong yang kuat munculnya ekspektasi atas suatu
kualitas jasa.
Kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan fisik, sosial atau
psikologis yang mendorong seseorang untuk mengharapkan sesuatu.
Ekspektasi juga dapat didorong oleh pengalaman masa lalu yang dapat berupa
hal-hal yang pernah dipelajari, diketahui atau dirasakan pada masa lalu,
tinggi. Terakhir, ekspektasi pelanggan atas suatu kualitas jasa dipengaruhi
oleh komunikasi eksternal, dimanaperusahaan memberitahukan dan menjamin
kualitas jasa yang mereka tawarkan. Komunikasi eksternal dapat berupa iklan
ataupun aktifitas lain yang tujuannya untuk promosi ataupun penyampaian
informasi. Faktor-faktor yang menjadi penentu ekpektasi kualitas jasa menjadi
ukuran penting pelanggan dalam menilai kualitas jasa perusahaan.
Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi pelanggan dalam memberikan penilaian
terhadap kelima dimensi kualitas jasa yang disampaikan di atas tadi.
Zeithaml dan Bitner memposisikan dengan jelas mengenai posisi
kualitas jasa terhadap kepuasan pelanggan dengan mengatakan “satisfaction is
generallyviewed as a broader concept than service quality assessment, which
focusesspecifically on dimensions of service. With this view, perceived service
quality is acomponent of customer satisfaction. Dengan jelas mereka
mengatakan bahwa kualitas jasa merupakan salah satu komponen kepuasan
2.8Kerangka Berpikir Jasa yang dipersepsikan
( Perceived Service)
Parasuraman (1990) Valerie A. Zeithmal
PENGARUH LAYANAN E-SERVICE FISIP UNTIRTA TERHADAP
TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTORNYA (WORD OF MOUTH, PERSONAL NEED, PAST EXPERIENCE, EXTERNAL COMMUNICATIONS, EXPECTED SERVICE DAN PERCEIVED SERVICE)
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 2011-2013
Ha = Terdapat pengaruh antara penggunaan penggunaan layanan e-service Fisip Untirta terhadap kepuasan mahasiswa.
Ho = Tidak terdapat pengaruh antara penggunaan layanan e-service