• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari lapangan merupakan suatu data mentah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan kemudian diolah lalu dianalisis sebagai hasil penelitian. Pengolahan data mentah yang dikumpulkan dari lapangan adalah dengan melakukan proses coding, editing, processing dan tabulating sehingga mempunyai makna untuk menjawab masalah yang bermanfaat untuk menguji hipotesis. Tahapannya sebagai berikut:

1. Coding

Yaitu tahapan memberi kode setiap jawaban (variabel) yang terdapat dalam kuesioner, dengan memberikan kode pada setiap jawaban atau variabel dengan menggunakan simbol angka.57

2. Editing

Merupakan tahapan dimana data yang dikumpulkan melalui kuesioner sebelum diolah perlu diperiksa kebenarannya.

3. Processing

Pemprosesan data pada penelitian ini menggunakan bantuan program komputer statistik, yaitu SPSS (Statistic Package Social Science) versi 16

4. Tabulating

Tahap pekerjaan yang membuat tabel jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori jawaban kemudian dimasukkan kedalam tabel. Pada

57

penelitian ini menggunakan skala likert sebagai metode pengukuran, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 58

Tabel 3.2 Kode Kategori Jawaban

Kode Jawaban Keterangan

SS Sangat Setuju

S Setuju

TS Tidak Setuju

STS Sangat Tidak Setuju

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur.59

Peneliti menggunakan SPSS versi 16.00 for windows dengan mengolah data yang diperoleh di lapangan kedalam program tersebut untuk mengukur validitas instrument dalam penelitian ini.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan apa yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur dikatakan dapat memiliki ketepatan apabila alat ukur tersebut jelas, mudah dimengerti dan terperinci.Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsitensi hasil pengukuran variabel. Pengukuran yang reliabel akan

58

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Hal 93

59

menunjukan instrument yang sudah dipercaya dan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Instrumen yang digunakan dalam variable tersebut dikatakan andal (realiabel) apabila memilki cronbach alpha lebih dari atau sama dengan 0,6. Dengan membandingkan r hitung dengan tingkat signifikansi 5%.

Uji reabilitas dalam penelitian ini dengan internal konsisitensi dilakukan dengan internal konsistensi dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekalian saja. Pengujian reabilitas dengan teknik cronbach alphadengan rumus sebagai berikut :

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Si = Jumlah varians butir

St = Varians total

Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel

>0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel

>0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel

>0,60 s/d 0,80 Reliabel

>0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel

3.6.3 Uji Hipotesis

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi yaitu hubungan yang ditemukan berlaku untuk keseluruhan populasi maka perlu diuji signifikansi dengan uji signifikansi korelasi uji t dan uji F, sebagai berikut: 60

1) Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien korelasi variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu :

a) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima Ha ditolak artinya tidak signifikan

b) jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Ha diterima artinya signifikan.

Dimana : = koefisien korelasi

n-2 = derajat keabsahan

t = nilai uji t

2) Uji F ditujukan untuk menguji signifikansi koefisien korelasi berganda seberapa kuat hubungan variabel terikat secar bersama-sama, yaitu : a) Ho :  = 0 atau koefisien korelasi, variabel bebas tidak signifikansi

dengan variabel terikat.

60

b) Ha :  ≠ 0 atau koefisian korelasi, variabel bebas signifikansi

dengan variabel bebas.

Dasar pengambilan keputusan adalah :

1) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak signifikan.

2) Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya signifikan.

3.6.4 Uji Regresi

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kelinieran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Adapun rumus regresi linier sebagai berikut :

Dimana : Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.Bila b (+) maka naik,dan bila b (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.61

3.6.5 Data Distribusi Normal

Distribusi normal merupakan suatu alat statistik yang sangat penting untuk menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas.Distribusi normal disebut juga dengan distribusi Gauss untuk menghormati Gauss sebagai penemu persamaannya (1777-1855). Menurut pandangan ahli statistik, distribusi variabel pada populasi mengikuti distribusi normal. 62

Distribusi normal pertama kali diperkenalkan oleh Abraham DeMoivre (1733) sebagai pendekatan distribusi binomial untuk n besar.Selanjutnya dikembangkan oleh Pierre Simon de Laplace dan dikenal dengan Teorema Moivre - Laplace.Laplace menggunakan distribusi normal untuk analisis galat suatu eksperimen.

Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang melebar tak berhingga pada kedua arah positif dan negatifnya. Ciri-ciri kurva normal :

1. Bentuk kurva normal

1) Menyerupai lonceng (genta/bel).

61

Ibid. Hal : 185

62

2) Merupakan suatu poligon yang dilicinkan yang mana ordinat (sumbu tegak) merupakan frekuensi dan absisnya (sumbu alas) memuat nilai variabel.

3) Simetris.

4) Luas daerah merupakan nilai rata-rata (mean).

5) Luas daerah sebelah kiri dan kanan mendekati 50%.

6) Memiliki satu modus (disebut juga bimodal).

2. Daerah kurva normal

Merupakan ruangan yang dibatasi daerah kurva dengan absisnya (sumbu alas).

Luas daerah biasanya dinyatakan dalam persen atau proporsi.

Distribusi normal dipengaruhi oleh dua parameter, yaitu mean dan standar deviasi.Mean menentukan lokasi pusat statistik dan standar deviasi menentukan lebar dari kurva normal.

Rumus umum distribusi normal :

dengan

Peneliti menggunakan One Simple Kolmorogov Smirnov Test, dasar pengambilan keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut:

Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas > 0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal.

Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan tidak tidak terdistribusi normal.

3.6.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan pada penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel X yaitu berita pemilu terhadap variabel Y yang merujuk pada pemehunan kebutuhan informasi politik mahasiswa. Berikut rumusnya :

KD = x 100 % Keterangan :

KD : Koefisien Determinasi r : Koefisien Korelasi

Dengan batas koefisien determinan 0 < kd < 1

Untuk mempermudah dalam proses perhitungan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS versi 16.00 dengan menggunkan program tersebut hasilnya dapat dilihat pada tabel model summary berdasarkan nilai dari tabel yang berjudul r-square.

3.6.7 Uji Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan kedua variabel, yakni antara variabel konten layanan e-service fisip untirta (X), dan variabel tingkat kepuasan mahasiswa (Y), langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Menghitung koefisien korelasi dengan ketentuan sebagai berikut : jika kedua variabel normal dan regresi linier, maka rumus yang digunakan korelasi product moment yaitu untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel independen dengan satu dependen. Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan program spss versi 16.00 yaitu :

N = Jumlah sampel

X = Nomor pertanyaan

Y = Skor total

Tabel 3.4 Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan

– 0,199 Sangat rendah

>0,40 – 0,599 Sedang

>0,60 – 0,799 Kuat

>0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Wahyu Agung, 2010 : 183

3.6.8 Analisis Deskritif

Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan masing – masing variabel, yaitu variabel layanan e-service fisip untirta (X) dan variabel tingkat kepuasan mahasiswa (Y). Dalam analisis deskriptif ini perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat presentase skor jawaban dari masing – masing variabel dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan : n = skor empirik (skor yang diperoleh)

N = jumlah seluruh skor atau nilai (skor ideal)

Perhitungan deskriptif presentase ini mempunyai langkah – langkah sebagai berikut :

1. Menentukan presentase maksimal

X 100%

X 100% = 100%

2. Menentukan angka presentase minimal

X 100%

X 100% = 25%

3. Menentukan interval kelas presentase, diperoleh dari pembagian criteria terhadap rentang presentase (100% - 25% = 75%), maka didapat 75% : 4 = 18, 75

4. Untuk mengetahui tingkat criteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif presentase diperoleh sebagai berikut :

Dokumen terkait