• Tidak ada hasil yang ditemukan

Demografi Kecamatan Kalideres

Dalam dokumen OLEH: DEZA ARMAN SUAIBI NIM: (Halaman 52-62)

DI KECAMATAN CENGKARENG DAN KECAMATAN KALIDERES, JAKARTA BARAT

A. Tinjauan Struktural Terhadap Praktik Perkawinan Beda Agama Agama

2. Demografi Kecamatan Kalideres

Kalideres adalah sebuah kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dan Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang di sebelah Utara, kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang di sebelah Barat, kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat di sebelah Timur dan Selatan, kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang disebelah Selatan. Kecamatan ini merupakan daerah rawan banjir. Tahun

55 "Kota Administrasi Jakarta Barat Dalam Angka 2020". Badan Pusat

Statistik Indonesia. 2020. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.

56 "Kota Administrasi Jakarta Barat Dalam Angka 2020". Badan Pusat

40

2010, telah banyak dilakukan normalisasi kali di daerah kalideres yang kebanyakan dilakukan oleh pengembang perumahan di kawasan ini sehingga banjir sudah semakin jarang terjadi.

Di kawasan kalideres saat ini telah berdiri hunian mewah yang dikembangkan oleh Ciputra Group yakni Citra Garden City: Citra 1, Citra 2, Citra 3, Citra 5 dan yang terakhir Citra 6, pada tahun 2010 Ciputra Group mengembangkan hunian terbarunya yakni Citra 7. Tahun 2015, Ciputra Grup membangun CBD superblok 100 Ha di Citra 8 proyek terakhir dari citra garden city yang bernama AEROWORLD 8 (mall, gudang, office, SOHO, Rukan, dll).

Selain itu ada pula beberapa perumahan oleh pengembang lain, yakni Daan Mogot Baru, Taman Surya, Premier Pavilion, Puri Gardena, dan Kalideres Permai. Kecamatan ini juga merupakan kecamatan paling barat di DKI Jakarta, karena langsung berbatasan dengan kota Tangerang di Provinsi Banten.57

Di tahun 2020, penduduk kecamatan ini berjumlah 438.777 jiwa, di mana laki-laki sebanyak 222.210 jiwa dan perempuan sebanyak 216.567 jiwa, dengan kepadatan penduduk 14.514 jiwa/km².58 Kota Jakarta Barat, termasuk di kecamatan Cengkareng, warga berasal dari beragam Suku, Agama, Ras dan

57 "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode

dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.

58 "Kota Administrasi Jakarta Barat Dalam Angka 2020". Badan Pusat

41

Adat istiadat (SARA). Berdasarkan data Sensus penduduk 2010, warga Jakarta Barat berasal dari beragam suku dan agama. Didominasi oleh suku Jawa, Betawi dan Sunda, serta banyak juga berasal dari keturunan Tionghoa, Batak (kebanyakan Batak Toba), dan Minangkabau, serta suku lainnya.59

Kemudian dalam hal keagamaan, penduduk kecamatan ini juga cukup beragam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Jakarta Barat tahun 2020 mencatat jumlah pemeluk agama, dimana Islam sebanyak 80,33%, kemudian Kristen 13,69% (Protestan 9,46% dan Katolik 4,23%), Budha 5,90%, Hindu 0,05% dan lainnya 0,03% (Konghucu dan kepercayaan).60 3. Profil Keluarga Pelaku Perkawinan Beda Agama

Dalam hal ini peneliti akan menampilkan terlebih dahulu bagaiman keadaan atau latar belakang pasangan keluarga yang telah melangsungkan atau menjalani pernikahan beda agama khususnya untuk beberapa keluarga yang berada dalam kecamatan Kalideres dan Cengkareng Jakarta Barat.

Adapun pasangan suami isteri yang bersedia untuk dimintai keterangannya secara jelas dan telah diwawancarai oleh peneliti sebagai berikut:

a. Keluarga Pertama Nama: Bapak HR

Alamat: Kelurahan Semanan, Kalideres

59 Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari

Penduduk Indonesia" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 5 Oktober 2020.

60 "Kota Administrasi Jakarta Barat Dalam Angka 2020". Badan Pusat

42 Agama: Kristen

Umur: 44 Tahun Pendidikan: D3 Pekerjaan: Pengusaha Penghasilan: 5 juta per bulan

Nama: Ibu SR

Alamat: Kelurahan Semanan, Kalideres Agama: Islam

Umur: 38 Tahun Pendidikan: SMK

Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Penghasilan: 5 juta per bulan

Peneliti berhasil mendapatkan informasi dari kedua pasangan ini terkait alasan pernikahannya. Hal itu peneliti temukan bahwa alasan pernikahan di dalam diri mereka berdua karena adanya satu rasa cinta yang telah membelenggu diri mereka. Kendatipun demikian mereka tahu bahwa nantinya akan terjadi cibiran atau penolakan yang tidak mengenakkan dari masyarakat dan pihak keluarga masing-masing. Pasangan ini dapat melangsungkan pernikahan di dalam KUA dan diakui secara sah oleh negara dengan persyaratan si suami harus dimuallafkan terlebih dahulu, walaupun nantinya apakah si suami akan berpindah lagi kepada agama yang dianut sebelumnya. Dalam keluarga ini dikaruniai dua orang anak laki-laki. Anak pertama beragama Islam dan anak kedua beragama Kristen. Dalam keluarga ini sebenarnya si suami

43

sudah pindah ke agama sebelumnya yaitu Kristen. Sedangkan dalam kartu keluarga masih tetap dicatatkan sebagai Islam.

b. Keluarga Kedua Nama: Bapak AWC

Alamat: Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng Agama: Buddha

Umur: 65 Tahun Pendidikan: SMA Pekerjaan: Pengusaha

Penghasilan: 10 juta per bulan

Nama: Ibu MSH

Alamat: Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng Agama: Islam

Umur: 57 Tahun Pendidikan: SMA Pekerjaan: Pengusaha

Penghasilan: 5 juta per bulan

Dari pasangan ini diketahui bahwa mereka telah memiliki tujuh orang anak, tiga anak laki-laki dan empat anak perempuan. Keenam anaknya beragama Islam dan satu anak beragama Buddha. Peneliti berhasil mendapatkan informasi dari kedua pasangan ini terkait alasan pernikahannya. Hal itu peneliti temukan bahwa alasan pernikahan di dalam diri mereka berdua karena adanya satu rasa cinta yang telah membelenggu diri mereka. Kendatipun demikian mereka tahu bahwa nantinya akan

44

terjadi cibiran atau penolakan yang tidak mengenakkan dari masyarakat dan pihak keluarga masing-masing. Pasangan ini dapat melangsungkan pernikahan di dalam KUA dan diakui secara sah oleh negara dengan persyaratan si suami harus dimuallafkan terlebih dahulu, walaupun nantinya apakah si suami akan berpindah lagi kepada agama yang dianut sebelumnya.

c. Keluarga Ketiga Nama: Bapak ES

Alamat: Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng Agama: Katholik

Umur: 60 Tahun Pendidikan: SMA Pekerjaan: Pengusaha Penghasilan: 4 juta per bulan

Nama: Ibu AH

Alamat: Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng Agama: Islam

Umur: 55 Tahun Pendidikan: SMA Pekerjaan: Pengusaha

Penghasilan: 3 juta per bulan

Dari pasangan ini diketahui bahwa mereka telah memiliki tiga orang anak, dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Semua anaknya dalam pasangan bapak ES dan ibu AH beragama Islam, mengikuti agama ibunya tanpa paksaan. Peneliti berhasil mendapatkan informasi dari

45

kedua pasangan ini terkait alasan pernikahannya. Hal itu peneliti temukan bahwa alasan pernikahan di dalam diri mereka berdua karena adanya satu rasa cinta yang telah membelenggu diri mereka. Kendatipun demikian mereka tahu bahwa nantinya akan terjadi cibiran atau penolakan yang tidak mengenakkan dari masyarakat dan pihak keluarga masing-masing. Pasangan ini dapat melangsungkan pernikahan di dalam KUA dan diakui secara sah oleh negara dengan persyaratan si suami harus dimuallafkan terlebih dahulu, walaupun nantinya apakah si suami akan berpindah lagi kepada agama yang dianut sebelumnya.

d. Keluarga Keempat Nama: Bapak AS

Alamat: Kelurahan Cengkareng Timur, Cengkareng Agama: Konghucu

Umur: 45 Tahun Pendidikan: SMP Pekerjaan: Pengusaha Penghasilan: 3 juta per bulan

Nama: Ibu RP

Alamat: Kelurahan Cengkareng Timur, Cengkareng Agama: Islam

Umur: 41 Tahun Pendidikan: SMA Pekerjaan: Pengusaha

46

Dalam hal ini peneliti telah menjumpai bapak AS yang beralamatkan di kecamatan Cengkareng, dimana bapak AS tersebut diketahui beragama Konghucu. Sedangkan dia memiliki isteri yang bernama RP yang notabennya memiliki agama Islam. Dari pasangan ini diketahui bahwa mereka telah memiliki tiga orang anak, satu anak laki-laki dan dua anak perempuan. Semua anaknya dalam pasangan ini mengikuti agama ibunya yaitu Islam. Peneliti berhasil mendapatkan informasi dari kedua pasangan ini terkait alasan pernikahannya. Hal itu peneliti temukan bahwa alasan pernikahan di dalam diri mereka berdua karena adanya satu rasa cinta yang telah membelenggu diri mereka. Kendatipun demikian mereka tahu bahwa nantinya akan terjadi cibiran atau penolakan yang tidak mengenakkan dari masyarakat dan pihak keluarga masing-masing. Pasangan ini dapat melangsungkan pernikahan di dalam KUA dan diakui secara sah oleh negara dengan persyaratan si suami harus dimuallafkan terlebih dahulu, walaupun nantinya apakah si suami akan berpindah lagi kepada agama yang dianut sebelumnya.

e. Keluarga Kelima

Bapak AV dengan Ibu MD Nama: Bapak AV

Alamat: Kelurahan Kalideres, Kalideres Agama: Keisten Protestan

Umur: 40 Tahun Pendidikan: SMA

47 Penghasilan: 4,5 juta per bulan

Nama: Ibu MD

Alamat: Kelurahan Kalideres, Kalideres Agama: Islam

Umur: 37 Tahun Pendidikan: SMA

Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Penghasilan: 3 juta per bulan

Dari pasangan ini diketahui bahwa mereka telah memiliki dua orang anak, dua anak perempuan. Kedua orang anak perempuannya semua beragama Islam. Peneliti berhasil mendapatkan informasi dari kedua pasangan ini terkait alasan pernikahannya. Hal itu peneliti temukan bahwa alasan pernikahan di dalam diri mereka berdua karena adanya satu rasa cinta yang telah membelenggu diri mereka. Kendatipun demikian mereka tahu bahwa nantinya akan terjadi cibiran atau penolakan yang tidak mengenakkan dari masyarakat dan pihak keluarga masing-masing. Pasangan ini dapat melangsungkan pernikahan di dalam KUA dan diakui secara sah oleh negara dengan persyaratan si suami harus dimuallafkan terlebih dahulu, walaupun nantinya apakah si suami akan berpindah lagi kepada agama yang dianut sebelumnya.

48 f. Keluarga Keenam

Nama: Bapak MN

Alamat: Kelurahan Semanan, Kalideres Agama: Kristen Protestan

Umur: 57 Tahun Pendidikan: S1

Pekerjaan: Pegawai Kantor Penghasilan: 8 juta per bulan

Nama: Ibu TF

Alamat: Kelurahan Semanan, Kalideres Agama: Islam

Umur: 53 Tahun Pendidikan: S1

Pekerjaan: Pegawai Kantor Penghasilan: 6 juta per bulan

Dari pasangan ini diketahui bahwa mereka telah memiliki empat orang anak, dua anak perempuan dan dua anak laki-laki. Kedua anakanya mengikuti agama bapaknya yaitu satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Sedangkan yang dua sisanya mengikuti agama ibunya yaitu Islam. Peneliti berhasil mendapatkan informasi dari kedua pasangan ini terkait alasan pernikahannya. Hal itu peneliti temukan bahwa alasan pernikahan di dalam diri mereka berdua karena adanya satu rasa cinta yang telah membelenggu diri mereka. Kendatipun demikian mereka tahu bahwa nantinya akan terjadi cibiran atau penolakan

Dalam dokumen OLEH: DEZA ARMAN SUAIBI NIM: (Halaman 52-62)

Dokumen terkait