• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak-Hak Anak dalam Undang-Undang di Indonesia

Dalam dokumen OLEH: DEZA ARMAN SUAIBI NIM: (Halaman 34-45)

Membicarakan anak dalam konteks undang-undang maka perlu rasanya kita melihat kapan anak itu dikatakan anak dalam kacamata undang-undang atau hukum di Indonesia. Dalam undang-undang RI No. 35 Tahun 2014 mengenai hubungan perlindungan anak menjelaskan bahwa di pasal 1 yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang masih dibawah umur 18 tahun, dan itu termasuk anak yang masih dalam perut atau kandungan seorang ibu. Dari pasal ini dapat kita lihat bahwa kewajiban orang tua untuk memberikan hak-hak anak dimulai dari kandungan dan sampai mencapai dewasa agar seorang anak bisa menjadi dewasa dan berkembang dengan

30 Departemen Agama RI, Alquran dan Pemberdayaan Kaum Dhuafa, (Jakarta:

Aku Bisa, 2012), 136-137.

31 Hilman Adi Kusuma, “Hukum Perkawinan Indonesia” (Bandung: Mandar

22 baik.32

Dalam menjalankan proses perlinungan anak dan memberikan hak-hak anak dilakukan sesuai dengan logis serta bertanggung jawab dan memberikan suatu usaha yang efektif dan tidak membuang-buang banyak waktu atau dengan kata lain hendaknya harus efisien. Pemberian hak terhadap anak terkhusus dalam perlindungan anak tidak boleh menyebabkan pasifnya inisiati, inovasi dan keraifitas sehingga menyebabkan bergantung kepada orang lain atau bahkan akan menyebabkan seorang anak tidak bisa menggunakan hak dan tidak memiliki keinginan untuk mengambil kewajibannya.33

Adapun kewajiban orang tua kepada anaknya dalam undang-undang di Indonesia pasal 26 di ayat 1 dan 2 No.35 tahun 2014 mengenai tentang perlindungan anak dijelaskan bahwa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya adalah mengasuh, memelihara, melindungi, dan menyesuaikan perkembangan anak di sisi mana ia ingin berkembang dengan melihat bakat, kemampuan dan minatnya. Dalam ayat 2 dijelaskan bahwa, jika tidak terdapat atau tidak ada yang mengetahui keberadaan anak atau dikarenakan ada suatu sebab sehingga tidak bisa melakukan kewajibannya dan tanggung jawabnya sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 dapat berpindah kepada keluarga yang dilakukan berdasarkan

32 Pasal 1 Ayat 1 dan 2 UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak

33 Madiun Gultom, “Perlindungan Terhadap Anak”, (Bandung: Reflika

23

ketetapan-ketetapan yang diberlakukan.34 C. Hak-Hak Anak Dalam Perkawinan Beda Agama

Pada dasarnya pernikahan beda agama dalam Islam tidak diperbolehkan karena dalam ayat Alquran surah al-Baqarah ayat 221 sudah sangat jelas mengenai hal itu:

ٌَْٛ َٚ ٍخَو ِشْشُِ ِِْٓ ٌشْيَخ ٌخَِِْٕؤُِ ٌخََِ َلْ َٚ َِِّْٓؤُي َّٝزَح ِدبَو ِشْشٌُّْا اُٛحِىَْٕر َلَ َٚ

ْيَخ ٌِِْٓؤُِ ٌذْجَعٌَ َٚ إُِِْٛؤُي َّٝزَح َٓيِو ِشْشٌُّْا اُٛحِىُْٕر َلَ َٚ ُُْىْزَجَجْعَأ

ٍن ِشْشُِ ِِْٓ ٌش

ِِْٗٔرِئِث ِحَشِفْغٌَّْا َٚ ِخََّٕجٌْا ٌَِٝإ ُٛعْذَي ُ َّاللَّ َٚ ِسبٌَّٕا ٌَِٝإ َُْٛعْذَي َهِئٌَُٚأ ُُْىَجَجْعَأ ٌَْٛ َٚ

َْٚ ُشَّوَزَزَي ٍََُُّْٙعٌَ ِطبٌٍَِّٕ ِِٗربَيَآ ُِّٓيَجُي َٚ

Artinya:

“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman,. Sesungguhnya budak wanita yang beriman lebih baik dari wanita musyrik walaupun dia menarik hatimu, dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita beriman) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang-orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke syurga dan ampunan dengan izin-Nya dan Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”. (Q.S al-Baqarah 2:221).

Pada ayat ini dijelaskan bahwa kata musyrikat mencakup semua orang musyrik bahkan orang-orang yahudi dan nasrani sebab

34 Pasal 26 Ayat 1 dan 2 Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.

24 dalam ayat lain dijelaskan bahwa35

حيغٌّا ٜسبصٌٕا ذٌبلٚ ّاللَّ ٓثا شيضع دٛٙيٌا ذٌبلٚ

ّاللَّ ٓثا

Artinya:

“Dan Berkata orang-orang yahudi “Uzair adalah anak Tuhan dan orang-orang Nasrani juga berkata al-Masih itu adalah anak Tuhan”36

Namun dalam beberpa literatur, ayat yang mengenai tentang pernikahan beda agama yaitu surah al-Baqarah di atas telah dijelaskan dengan ayat lain yaitu ayat 5 pada surah al-Maidah sehingga maksud orang musyrik pada ayat al-Baqarah itu hanya berlaku pada orang-orang musyrik yang menyembah berhala atau tidak merupakan agama samawi. Namun dalam kontes pernikahan antara muslim dan ahlul kitab hanya untuk laki-laki dan itu pun diperibolehkan apabila terpenuhinya beberapa syarat yaitu37:

1. Perempuannya tidak merupakan wanita pezina 2. Nikahnya dilakukan sesuai dengan cara agama Islam 3. Ayahnya tidak khawatir jika terhadap konsekuensi yang

akan terjadi sekiranya akan ada hal yang menyalahi syariat.

4. Dan terpenuhi syart-syarat nikah dalam Islam

Dari perkawinan beda agama ini tentu akan adanya konflik baik itu eksternal dan tidak eksternal yang nantinya bisa saja berimbas pada anak sehingga perlu adanya hukum yang tetap menjaga kesejahtraan

35 Muhammad Ibn Ali Ibn Alan Ibn Ibrahim Ibn al-Bakri as-Siddiq as-Syafi‟i,

“Dalil al-Falihin li Turuq as-Shalihin” Jilid. 6, h. 163

36 Surah al-Maidah, Ayat 5

37 Khalid Ibn Muhammad Majid, “Ahkam at-Ta’amul Ma’a Ghair

25

anak. Maka dari itu pemerintah, khsuusnya di Indonesia membentuk suatu aturan agar anak yang dihasilkan dari beda agama itu bisa diberikan hak untuk bisa tetap tumbuh dan berkembang.

Dalam Agama terkhususnya Islam seorang anak yang disebabkan karena pernikahan beda agama akan mempengaruhi beberapa aspek dalam haknya karena dalam agama Islam hal ini sudah diatur, berbeda dengan agama lain dalam beberapa hak anak yang tidak teratur secara jelas seperti keristen yang menyerahkan hak warisnya kepada perinsip kenegaraan dan perbedaan agama tidak menghalangi seorang anak mendapatkan warisan sedangkan dalam Islam perbedaan agama menjadi problem atau penghalang bagi seorang anak untuk mendapatkan hak waris sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulallah Saw:

َلَ يبل ٍُع ٚ ٗيٍع الله ٍٝص يجٌٕا ْأ ذيص ٓث خِبعأ ٓع ْبفع ٓث ْبّضع ٓث ٚشّع ٓع ٍَُِْغٌُّْا ُشِفبَىٌْا ُس ِشَي َلَ َٚ َشِفبَىٌْا ٍُُِْغٌُّْا ُس ِشَي 38

Artinya:

“Diriwayatkan dari Amr Ibn Utsman Ibn Affan dari Usamah Ibn Zaid bahwasanya Rasulallah Saw bersabda: Orang muslim tidak mewariskan (harta) orang kafir dan orang kafir tidak mewariskan (harta) orang muslim”.

Permasalahan mengenai tentang hak dan kewajiban anak telah dijelaskan pada undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Adapun hak-hak itu adalah:

38 Muhammaad Ibn Nasr Ibn alHajjaj al-Marwazi Abu Abdillah “As-Sunnah li

26

1. Semua anak yang lahir berhak mendapatkan hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang bahkan diberikan hak untuk bisa berkonstribusi namun sesuai dengan harkat dan martabat norma kemanusiaan begitu juga seorang anak mendapatkan hak perlindungan dari deskriminasi berupa kekerasan.

2. Semua anak diberikan hak mendapatkan status agar menjadi warga negara.

3. Semua anak berhak melakukan ibadah sesuai kepercayaan yang ia yakini, dan berfikir serta berekspresi sesuai dengan kualitas intelektual dan usianya di bawah arahan orang tua. 4. Semua anak berhak mengetahui siapa orang tuanya dan

dibesarkan oleh orang tuanya.

5. Semua anak berhak mendapatkan pelayanan baik itu keseahatan atau jaminan sosial yang disesuaikan dengan kebutuhannya baik berupa fisik atau mental, spiritual atau pun sosial.

6. Semua anak diberikan hak untuk memperoleh pendidikan untuk mengembangkan dirinya baik itu kecerdasannya atau keahliannya sesuai yang diminatinnya.

7. Semua anak berhak memberikan pendapat dan diperhatikan pendapatnya, dan semua anak pula diberikan hak untuk menerima, mencari bahkan memberikan berita sesuai dengan tingkat kualitas kecerdasannya.

8. Semua anak berhak memperoleh waktu untuk beristirahat, bermain, memanfaatkan waktu luangnya, mengembangkan kekreatifitasannya sesuai dengan bakat dan minatnnya

27

Ini semua merupakan permasalahan mengenai tentang hak bagi seorang anak dalam hukum terkait dengan beda agama yang dijelaskan di dalam undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.39 Namun, dikarekan anak merupakan calon generasi selanjutnya yang akan melanjutkan perjuangan dan kemajuan suatu negara dan bangsa maka anak perlu mendapatkan perhatian untuk dilindungi. Dan hal itu akan terealisasi dengan adanya pengakuan keeksistensian suatu hukum atas legalitasnya sebagai sarat mutlak dalam mencapai tujuan nasional yaitu tegaknya negara hukum yang telah diramu dalam UUD NKRI 1945 melalui proses hukum yang adil maka oleh karena itu anak bangsa perlu mendapatkan perhatian yang sama di depan hukum40

Sedangkan hak-hak beda agama dalam Islam sendiri ada beberapa hak yang diberikan kepada anak yang disebabkan karena pernikahan beda agama yang sesuai dengan pasal 1 dan pasal dua undang-undang perkawinan yaitu bisa diklasifikasikan dalam enam aspek41:

1. Aspek Undang-Undang Dasar NKRI 1945

a. Disebutkan dalam pasal 27 bahwa Setiap anak diberikan hak kedudukan yang sama dihadapan hukum, hak boleh untuk berkerja, berkumpul

39

Darwan Prints, “Hukum Anak Indonesia” (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003) Cet-2,h. 150

40 Nyoman Sujana, “Kedudukan Hukum Anak Luar Kawin dalam Perspektif

Putusan Mahkamah Konstitusi” Nomor 46/PUU-VII-2010, (Yogyakarta:

Aswanja Pressindo, 2011) h. 150

41 Tri Yunisari, DKK, “Bentuk Perlindungan Terhadap Anak Akibat

Perkawinan Beda Agama Yang Tidak Tercatat”, JURNAL (Malang:

28

b. Disebutkan dalam pasal 28 setiap anak diberikan hak untuk hidup, kemudian diberikan hak untuk berkembang dan diberikan hak perlindungan dan kepastian hukum

c. Disebutkan dalam pasal 29 bahwa setiap anak berhak memilih agama, berhak untuk mendapatkan informasi atau pun memberikan informasi, berhak untuk hidup sejahtra dan tidak disiksa

d. Disebutka dalam pasal 30 setiap anak berhak untuk membela negara

e. Disebutkan dalam pasal 31 bahwa setiap anak berhak mendapatkan perolehan pendidikan dan pengajaran

2. Aspek Undang-undang Perkawinan

a. Dalam pasal 45 setiap anak berhak untuk diasuh dan dididik oleh orang tuanya.

3. Aspek Undang-undang Kesejahtraan

a. Disebutkan dalam pasal 2 ayat 1 bahwa setiap anak berhak atas kesejahtraan perawatan, asuhan dan bimbingan

b. Disebutkan dalam pasal 2 ayat 2 bahwa setiap anak berhak mendapatan pelayanan

c. Disebutkan dalam pasal 2 ayat 3 bahwa setiap anak berhak mendapatakan pemeliharaan dan perlindungan

d. Disebutkan dalam pasal 2 ayat 4 bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan dalam lingkungan hidupnya

e. Disebutkan dalam pasal 3 bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak pertolongan pertama

f. Disebutkan pada pasal 5 bahwa setiap anak berhak memperoleh asuhan

29

g. Disebutkan dalam pasal 6 bahwa setiap anak berhak mendapatkan bantuan dan diberikan pelayanan yang khusus

4. Aspek Undang-undang Hak Asasi Manusia42

a. Disebutkan dalam pasal 52 bahwa setiap anak diberikan hak atas perlindungan

b. Disebutkan pada pasal 53 bahwa setiap anak berhak untuk hidup

c. Disebutkan pada pasal 55 bahwa setiap anak berhak untuk beribadah

d. Disebutkan pada pasal 56 bahwa setiap anak berhak untuk mengetahui dan diasuh oleh orang tuanya

e. Disebutkan pada pasal 57 bahwa setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari semua bentuk kekerasan f. Disebutkan pada pasal 58 bahwa setiap anak berhak

mendapatkan hak untuk memperoleh pendidikan

g. Disebutkan pada pasal 60 bahwa setiap anak berhak mendapatkan waktu beristirahat dan bermain

h. Disebtukan pada pasal 61 bahwa setiap anak berhak mendapatkan pelayanan dan kesehatan

i. Disebutkan pada pasal 63 bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak untuk tidak terlibat dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan.

42 Tri Yunisari, DKK, “Bentuk Perlindungan Terhadap Anak Akibat

Perkawinan Beda Agama Yang Tidak Tercatat”, JURNAL (Malang:

30

j. Disebutkan pada pasal 64 bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak perlindungan diri dari semua aktifitas eksploitasi seksual, penculikan, perdagangan anak, penyalahgunaan zat adiktif lainnya.

k. Pada pasal 65 disebutkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak untuk tidak menjadi sasaran penganiayaan

l. Pada pasal 66 disebutkan bahwa untuk anak penyandang disabilitas berhak untuk memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan dan bantuan khusus.

5. Aspek Undang-undang Kewarganegaraan43

a. Disebutkan pada pasal 4B bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak untuk menjadi warga negara

6. Aspek Undang-undang Perlindungan Anak44

a. Disebutkan pada pasal 4 bahwa setiap anak berhak untuk hidup

b. Disebutkan pada pasal 5 bahwa setiap anak berhak mendapatkan nama sebagai identitas, status, kewarganegaraan.

c. Disebutkan pada pasal 6 bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak beribadah sesuai agamanya.

43 Tri Yunisari, DKK, “Bentuk Perlindungan Terhadap Anak Akibat

Perkawinan Beda Agama Yang Tidak Tercatat, JURNAL (Malang: Universitas

Briwijaya, 2017) h. 91-11

44 Tri Yunisari, DKK, “Bentuk Perlindungan Terhadap Anak Akibat

Perkawinan Beda Agama Yang Tidak Tercatat”, JURNAL (Malang:

31

d. Disebutkan dalam pasal 7 bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak mengetahui siapa orang tuanya

e. Dalam pasal 8 dan pasal 44 disebutkan bahwa anak berhak mendapatkan pelayanan kesehatan

f. Disebutkan pada pasal 9 dan pasal 48 bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak pendidikan

g. Disebtukan pada pasal 10 bahwa anak berhak menyatakan pendapat dan didengar pendapatnya

h. Disebtukan pada pasal 11 bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak untuk beristirahat dan bermain

i. Pada pasal 12 dijelaskan bahwa setiap anak berhak menyandang disabilitas, rehabilitias, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahtraan

j. Disebutkan pada pasal 13 bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak perlindungan diskriminasi, eksploitasi, penelantaran, kekerasam, ketidak adilan, dan perlakukan salah.

k. Pada pasal 14 disebtukan bahwa setiap anak berhak mendapatakan hak untuk diasuh orang tuanya sendiri l. Pada pasal 15 disebutkan bahwa setiap anak berhak

mendapatkan hak perlindungan dari penyalahgunaan politik dan sengketa yang mengandung kekerasan.

m. Pada pasal 17 disebutkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak diperlakukan sebagai manusia seperti yang lainnya

n. Pada pasal 42 dan 43 juga dijelaskan bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak untuk beragama dan beribadah

32

o. Pada pasal 55 disebutkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak perlindungan sosial

p. Dan pada pasal 59 dijelaskan bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak perlindungan khusus dalam situasi darurat, berhadapan hukum, anak dari kelompok minoritas, korban eksploitasi, ekonomi seksual, kecanduan zat adiktif, pronografi, terjangkit HIV/ Aids, korban kekerasan fisik, terorisme, penyandangan disabilitas, penelantaran, perilaku penyimpangan, korban stakmatisasi pelabelan terkait dengan kondisi orang tua.

D. Implikasi Hukum Perkawinan Beda Agama Bagi Hak-Hak

Dalam dokumen OLEH: DEZA ARMAN SUAIBI NIM: (Halaman 34-45)

Dokumen terkait