• Tidak ada hasil yang ditemukan

26 Oil (VCO) dan ikan dengan negara tujuan utama adalah Belanda, China, Korea Selatan dan

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 27-33)

26 Oil (VCO) dan ikan dengan negara tujuan utama adalah Belanda, China, Korea Selatan dan

Amerika Serikat.

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia *) s.d. Februari 2008

Kegiatan perdagangan luar negeri Sulawesi Utara terutama bertumpu pada sumber daya alam yang dimilikinya. Dengan demikian, perkembangan industri pengolahan harus terus digalakkan oleh pemerintah daerah agar komoditi yang diekspor tidak semata-mata mengandalkan bahan mentah/baku namun juga bahan setengah jadi/barang jadi sehingga nilai tambahnya menjadi lebih tinggi, serta menambah penyediaan lapangan kerja baru.

Tabel 1.3.

Komoditi Utama Ekspor Sulawesi Utara (dalam ribu USD)

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia *) s.d. Februari 2008

Grafik 1.7.

Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Sulawesi Utara

-200.00 400.00 600.00 800.00 1,000.00 1,200.00 1,400.00 1,600.00 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Q1-08*) Vo lume (Ribu To n) Nilai (Juta USD)

-200.00 400.00 600.00 800.00 1,000.00 1,200.00 Q1-06 Q2-06 Q3-06 Q4-06 Q1-07 Q2-07 Q3-07 Q4-07 Q1-08*) Vo lume (Ribu To n) Nilai (Juta USD)

KELOMPOK KOMODITI 2003 2004 2005 2006 2007 2008*)

Food and Live Animals 59,488 95,367 112,762 68,547 128,552 21,357 Beverages and Tobacco - 39 - 6 - -Crude Materials, Ineble 4,757 7,624 13,127 4,280 2,107 315 Mineral Fuels, Lubricants etc - - - - - -Animal & Vegetable Oil & Fats 69,520 142,611 245,181 186,296 421,595 91,833 Chemical 420 165 2,436 2,492 4,211 561 Manufactured Goods 500 1,999 1,094 1,611 566 34 Machinery & Transport Eqp 56 125 25 87 145 7 Misc. Manufactured Articles 253 225 378 234 182 204 Commodities & Transaction Nes - - 7,290 9,810 -

27 Grafik 1.8.

Negara Tujuan Utama Ekspor Sulawesi Utara (dalam ribu USD)

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia s.d. Februari 2008

Membaiknya kinerja ekspor luar negeri diiringi pula dengan masih tingginya nilai realisasi impor non migas. Selama Januari s.d Februari 2008, nilai impor luar negeri tercatat USD 990 ribu dengan volume 80 ton, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 31 ribu. Di satu sisi, besarnya nilai impor mencerminkan masih tingginya tingkat ketergantungan terhadap barang/jasa yang berasal dari negara lain namun berdasarkan strukturnya, ternyata sebagian besar barang yang diimpor tersebut merupakan barang modal yang diperlukan dalam kegiatan investasi.

-10 20 30 40 50 60 70 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008*) -10 20 30 40 50 60 70 80 Nilai (Juta USD) - y kiri

Vo lume (Ribu To n) - y kanan

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia *) s.d. Februari 2008

Grafik 1.9.

Nilai dan Volume Impor Sulawesi Utara

Tahun 2006 28.61% 17.18% 15.98% 5.49% 4.68% 4.25% 23.81% China A merika Serikat B elanda India Ko rea Selatan Filipina Negara Lainnya Tahun 2007 38.52% 14.93% 12.98% 9.52% 4.81% 3.91% 15.32% B elanda A merika Serikat China Ko rea Selatan India Jerman Negara Lainnya Q1-2008 36.21% 25.69% 14.17% 11.96% 2.66% 1.83% 7.49% B elanda China Ko rea Selatan A merika Serikat Jepang Vietnam Negara Lainnya

Total Rp273 milliar Total Rp557 milliar

28

Berdasarkan strukturnya, kegiatan impor sejak Januari 2006 s.d Februari 2008 memiliki perbedaan yang significant dibandingkan periode sebelum Tahun 2006. Pada periode sebelum Tahun 2006 kegiatan impor lebih didominasi oleh kelompok komoditi bahan makanan yaitu gula dan produk olahannya (sugars dan sugar confectionery) sedangkan untuk periode awal Tahun 2006 hingga awal Tahun 2008 lebih didominasi oleh barang-barang modal (mesin, perkakas, alat transportasi, dlsb-nya). Meningkatnya komposisi barang impor dalam bentuk mesin, peralatan dan material ini mengindikasikan terus meningkatnya kegiatan investasi di Sulawesi Utara.

Tabel 1.4.

Komoditi Utama Impor Sulawesi Utara Berdasarkan SITC (dalam USD)

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia *) s.d.Februari 2008

Grafik1.10.

Negara Asal Impor Sulawesi Utara (dalam ribu USD)

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia *) s.d. Februari 2008

KELOMPOK KOMODITI 2003 2004 2005 2006 2007 2008*)

Food and Live Animals 6,201 2,411 5,035 5,061 6,401 -Beverages and Tobacco 0 - - - 1 -Crude Materials, Ineble 26 114 0 6 964 7,221 Mineral Fuels, Lubricants etc - - - - - -Animal & Vegetable Oil & Fats 1,194 15 160 717 - -Chemical 445 340 166 975 1,347 2,488 Manufactured Goods 1,842 297 101 7,678 349 97,372 Machinery & Transport Eqp 1,475 803 715 21,833 52,472 865,172 Misc. Manufactured Articles 179 185 65 643 418 19,406 Commodities & Transaction Nes - - - - -

-TOTAL 11,363 4,165 6,242 36,912 61,952 991,659 Tahun 2006 31.01% 13.84% 4.58% 3.45% 1.72% 45.40% Filipina M alaysia Vietnam A ustralia Jerman Negara Lainnya Tahun 2007 68.21% 12.98% 6.42% 3.89% 2.36% 6.13% A merika Serikat P erancis Vietnam Thailand Singapo re Negara Lainnya Q1-2008 81.10% 9.47% 2.33% 5.08% 0.73% 1.29% A ustralia Singapo re Filipina Jerman Jepang Negara Lainnya

Total Rp36 milliar Total Rp61 milliar

29

Berdasarkan negara asal barangnya, impor sepanjang Tahun 2008 terutama berasal dari negara Australia dan Singapore, sedikit berbeda dibandingkan tahun sebelumnya dimana impor lebih banyak berasal dari negara Amerika Serikat, Perancis, dan Vietnam. Secara netto, nilai perdagangan luar negeri berada pada kondisi surplus yang berarti nilai ekspor masih jauh lebih besar dibandingkan nilai impor. Selama periode Januari s.d. Februari 2008, jumlah surplus perdagangan (net ekspor) tercatat sebesar USD113,3 juta.

-100 200 300 400 500 600

Net Ekspo r Nilai Ekspo r

Nilai Impo r

Net Ekspo r 208.75 27.58 98.85 123.63 243.99 376.05 236.45 495.41 113.32 Nilai Ekspo r 221.81 27.73 115.53 135.00 248.15 382.29 273.36 557.36 114.31 Nilai Impo r 13.06 0.15 16.67 11.36 4.17 6.24 36.91 61.95 0.99

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008*)

Sumber : Direktorat Statistik, Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia *) s.d. Febuari 2008

Perkembangan kegiatan perdagangan antara lain juga dapat dikonfirmasi dengan aktivitas ekspor impor serta bongkar muat barang melalui pelabuhan Bitung yang walaupun sepintas menunjukkan perkembangan yang melambat namun ternyata hal ini lebih disebabkan periode pengamatan yang baru berjalan 2 (dua) bulan. Secara umum, aktivitas perdagangan hingga akhir triwulan laporan diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tabel 1.5.

Neraca Perdagangan Dalam dan Luar Negeri di Pelabuhan Bitung

2007 2008

Q1 Q1*)

1 Perdagangan Luar Negeri

a. Impor Ton 57,180 51,368 9,978 -b. Ekspor Ton 447,500 413,285 122,517 90,701 Jumlah Ton 504,680 464,653 132,495 90,701 2 a. Bongkar Ton 2,310,395 2,698,362 549,669 654,800 b. Muat Ton 803,014 950,690 220,222 212,611 Jumlah Ton 3,113,409 3,649,052 769,891 867,411 3,618,089 4,113,705 902,386 958,112 Total

Perdagangan Dalam Negeri

No. Jenis Kegiatan 2006 2007

Sumber : PT. Pelindo IV (Persero), Bitung *) s.d. Februari 2008

Grafik 1.11.

30

Berdasarkan strukturnya, terlihat bahwa untuk perdagangan luar negeri lebih didominasi oleh kegiatan ekspor sedangkan kegiatan impor relatif kecil pangsanya. Sedangkan untuk perdagangan dalam negeri, intensitas kegiatan bongkar lebih tinggi dibandingkan dengan kegiatan muat yang berarti lebih banyak barang-barang yang masuk ke wilayah Sulawesi Utara dibandingkan barang yang keluar. Dengan demikian, benar adanya bahwa tingkat ketergantungan Sulawesi Utara terhadap daerah/provinsi lainnya di luar Sulawesi Utara masih cukup tinggi.

B. SISI PENAWARAN

Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I - 2008 disumbangkan oleh seluruh sektor yang ada. Hampir seluruh sektor mencatat perkembangan positif yang melebihi kinerja pada triwulan sebelumnya kecuali sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa yang mengalami perlambatan. Menurut kontribusinya, sektor pertanian, bangunan dan PHR (perdagangan, hotel dan restoran) merupakan lokomotif pertumbuhan.

Tabel 1.6.

Laju Pertumbuhan Masing-Masing Sektor Dalam Perekonomian Sulawesi Utara

Tumbuh Kontribusi Tumbuh Kontribusi

Pertanian 6.15 4.67 6.55 4.28 0.91 5.61 1.19

Pertambangan & Penggalian -0.72 7.27 7.30 7.27 0.37 7.72 0.40

Industri Pengolahan 2.23 6.86 5.86 4.24 0.34 5.23 0.42

Listrik, Gas & Air Bersih 13.82 5.28 6.31 6.23 0.05 6.26 0.05

Bangunan 5.06 6.97 7.51 6.52 1.03 7.79 1.24

PHR 7.41 7.78 7.72 6.31 0.83 7.24 0.96

Pengangkutan & Komunikasi 5.83 5.56 6.88 6.78 0.80 6.68 0.80

Keu., Sewa & Jasa Perusahaan 5.64 10.03 7.47 6.25 0.42 5.86 0.40

Jasa-Jasa 2.79 4.21 3.21 3.76 0.64 3.31 0.55

PDRB 4.90 6.16 6.42 5.41 5.41 6.02 6.02

2006 2007 Q1-07 Q1-08

JENIS PENGGUNAAN 2005

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara

1. Pertanian

Sektor pertanian tumbuh 5,61% (y.o.y) pada triwulan laporan dengan andil sebesar 1,19% terhadap laju pertumbuhan secara umum. Berdasarkan sub sektornya, laju pertumbuhan sektor pertanian disumbangkan oleh seluruh sub sektor yang ada dengan laju pertumbuhan tertinggi dialami oleh sub sektor peternakan dan sub sektor tanaman bahan makanan masing-masing sebesar 6,87% (y.o.y) dan 6,56% (y.o.y). Beberapa faktor yang mendorong perkembangan sub sektor tanaman bahan makanan antara lain mulai memasukinya musim panen padi di beberapa daerah serta dampak lanjutan program revitalisasi pertanian yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi Tahun 2007 lalu. Sedangkan, perkembangan sub sektor peternakan terutama didominasi oleh peternakan kuda dan babi.

31

Perkembangan sub sektor tanaman bahan makanan selama triwulan laporan antara lain dapat dikonfirmasi dengan data perkembangan komoditi beras dan jagung. Pada triwulan I – 2008, jumlah produksi beras diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 55,08% (y.o.y) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau mencapai jumlah 109.563 ton. Demikian pula halnya dengan komoditi jagung yang selama triwulan laporan mengalami peningkatan produksi sebesar 77,58% (y.o.y) mencapai jumlah 153.878 ton.

Tabel 1.7.

Perkembangan Luas Panen, Produksi Gabah dan Produksi Beras

2007 2008

2005 2006 2007

Q1 Q1*) Y.o.Y

Luas Panen (Ha) 94,946 90,717 103,189 30,076 36,202 20.37 Produksi Gabah (Ton) 432,624 454,903 494,950 129,703 173,909 34.08 Produksi Beras (Ton) 268,227 282,038 276,604 70,648 109,563 55.08

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara

Tabel 1.8.

Perkembangan Luas Panen dan Produksi Pipilan Kering Jagung

2007 2008

2005 2006 2007

Q1 Q1*) Y.o.Y

Luas Panen (Ha) 71,644 82,185 121,716 29,085 39,721 36.57 Produksi Pipilan Kering

(Ton) 195,305 242,711 403,127 86,653 153,878 77.58

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara

Dari sisi pembiayaan, peran perbankan untuk membiayai sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan dan sub sektor perikanan menunjukkan perkembangan yang lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Tercatat, penyaluran kredit pada sektor pertanian tumbuh significant sebesar 67,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun demikian, pangsa kredit pertanian masih relatif kecil dibandingkan total kredit yang berhasil disalurkan yaitu hanya sebesar 4,28% dengan jumlah nominal Rp 281 milliar. Belum terlalu optimalnya penyaluran kredit di sektor pertanian antara lain disebabkan masih relatif tingginya resiko usaha di sektor tersebut.

-10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 J F MA M J J A S O ND J FM AM J J A S ON D J F MA M J J A S O ND J F (%) 2006 2005 2007 2008

Sumber : Lapoaran Bulanan Bank Umum (LBU)

Grafik 1.12.

32

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 27-33)