• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKIRAAN EKONOMI

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 95-100)

94BAB VII PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH

A. PERKIRAAN EKONOMI

94

BAB VII PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH

A. PERKIRAAN EKONOMI

Perekonomian Sulawesi Utara pada triwulan mendatang diperkirakan akan mengalami sedikit perlambatan dibandingkan triwulan I - 2008. Beberapa faktor penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan mendatang diantaranya adalah meningkatnya tekanan ekonomi yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang berlanjut pada kenaikan harga barang dan jasa secara umum atau inflasi. Namun demikian, perkembangan ekonomi pada triwulan mendatang diperkirakan masih tetap positif yaitu sebesar 6,26% (y.o.y).

Tabel 7.1.

Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II - 2008 Berdasarkan Jenis Penggunaan

Tumbuh Kontribusi Tumbuh Kontribusi

Konsumsi 4.76 2.37 3.50 2.90 2.03 1.36 0.92 Konsumsi Swasta 4.05 2.15 2.89 2.52 1.19 0.69 0.32 Konsumsi Pemerintah 6.27 2.80 4.71 3.67 0.84 2.73 0.61 PMTB 13.11 14.70 19.08 15.56 2.99 12.24 2.55 Stok -22.00 81.72 15.35 9.24 0.16 0.33 0.01 Ekspor 0.85 19.46 5.59 12.41 5.35 12.39 5.64 Impor 2.81 21.54 6.97 12.17 4.14 7.98 2.86 PDRB 4.90 6.16 6.42 6.38 6.38 6.26 6.26 Q2-07 Q2-08*) 2005 2006 2007

*) Perkiraan Bank Indonesia Manado menggunakan Metode Smoothing dan Arima

Tabel 7.2.

Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II - 2008 Berdasarkan Lapangan Usaha

Tumbuh Kontribusi Tumbuh Kontribusi

Pertanian 6.15 4.67 6.55 8.29 1.85 4.36 0.99

Pertambangan & Penggalian -0.72 7.27 7.30 6.22 0.33 9.20 0.49

Industri Pengolahan 2.23 6.86 5.86 5.18 0.39 2.46 0.18

Listrik, Gas & Air Bersih 13.82 5.28 6.31 5.95 0.04 8.15 0.06

Bangunan 5.06 6.97 7.51 6.89 1.04 6.44 0.97

PHR 7.41 7.78 7.72 6.81 0.99 9.09 1.33

Pengangkutan & Komunikasi 5.83 5.56 6.88 6.50 0.73 7.34 0.82

Keu., Sewa & Jasa Perusahaan 5.64 10.03 7.47 7.84 0.52 8.18 0.55

Jasa-Jasa 2.79 4.21 3.21 2.95 0.49 5.36 0.86

PDRB 4.90 6.16 6.42 6.38 6.38 6.26 6.26 2005 2006 2007 Q2-07 Q2-08*)

*) Perkiraan Bank Indonesia Manado menggunakan Metode Smoothing dan Arima

1. Prospek Permintaan Agregat

Dari sisi permintaan, sektor konsumsi rumah tangga dan aktivitas ekspor diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi walaupun dengan trend yang sedikit melambat. Pertumbuhan sektor konsumsi rumah tangga antara lain ditopang oleh masih relatif tingginya daya beli masyarakat walaupun dalam bulan-bulan terakhir memperlihatkan trend penurunan. Hal ini antara lain dapat dikonfirmasi melalui indeks ekspektasi

95

penghasilan dari hasil Survey Ekspektasi Konsumen (SEK) Kota Manado periode Maret 2008. Tingginya daya beli masyarakat antara lain bersumber dari kenaikan gaji, upah minimum provinsi (UMP), serta penyaluran kredit konsumsi oleh perbankan. Selain itu berlangsungnya liburan sekolah pada akhir triwulan mendatang diperkirakan akan mendorong laju konsumsi masyarakat.

Grafik 7.1.

Indeks Ekspektasi Konsumen Kota Manado

60 80 100 120 140 160 180 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M 2005 2006 2007 2008

Ekspektasi Ko nsumen Ekspektasi P enghasilan Ekspektasi Eko no mi Ekspektasi Ketersediaan Lap. Kerja

Sumber : Survey Konsumen (SK) Kota Manado

Realisasi investasi diperkirakan semakin meningkat seiring dengan kelanjutan berbagai proyek infrastruktur pemerintah dan swasta guna mensukseskan even WOC (World Ocean Conference) Tahun 2009 dan Manado sebagai kota pariwisata dunia 2010. Dari sisi belanja fiskal, meningkatnya alokasi DIPA ke Sulawesi Utara dari Pemerintah Pusat yang mencapai jumlah Rp 4,33 triliun di Tahun 2008 atau naik 16,54% diperkirakan akan meningkatkan sumbangan belanja pemerintah daerah dalam PDRB Sulawesi Utara. Berdasarkan komponen penyusunannya, DIPA sebagian besar disalurkan dalam bentuk DAU (Dana Alokasi Umum) dengan pangsa sebesar 79,2% sedangkan sisanya dalam bentuk DAK (Dana Alokasi Khusus) dan DBH (Dana Bagi Hasil) masing-masing dengan pangsa 15,6% dan 15,2%.

Dari sisi pembiayaan, sumber pembiayaan investasi selain bersumber dari dana pribadi juga berasal dari pemerintah baik APBN dan APBD, kredit perbankan, lembaga keuangan non bank, eksternal, serta sumber pembiayaan lainnya. Mengacu Dana Alokasi Khusus yang disalurkan oleh pemerintah pusat ke Sulawesi Utara di Tahun 2008, jumlah dana yang dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasana di Sulawesi Utara mencapai jumlah Rp673 milliar atau meningkat 15,56% dibandingkan alokasi tahun sebelumnya. Sementara

96

itu, terus meningkatnya pangsa kredit produktif yaitu kredit modal kerja dan investasi yang rata-rata pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan kredit konsumsi juga cukup memberikan optimisme bahkan kegiatan investasi di waktu mendatang akan lebih baik. Hal ini antara lain didukung oleh terus bergerak turunnya tingkat suku bunga.

Tabel 7.3.

Dana Alokasi Khusus Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2007 dan 2008

No. Jenis Penggunaan 2007 2008 Share

1 Pendidikan 144.25 202.48 30.06

2 Kesehatan 99.09 107.75 16.00

3 Kependudukan - 11.03 1.64

4 Jalan 93.92 128.97 19.15

5 Irigasi 43.05 65.88 9.78

6 Air Minum & Penyehatan Lingkunga 27.28 32.18 4.78 7 Kelautan dan Perikanan 30.78 30.77 4.57

8 Pertanian 46.94 46.94 6.97 9 Prasarana Pemerintahan 7.67 34.81 5.17 10 Lingkungan Hidup 8.65 8.63 1.28 11 Kehutanan - 4.08 0.61 501.63 673.50 100.00 Total Sumber : DPJPKPD, Depkeu

2. Prospek Penawaran Agregat

Dari sisi penawaran, sektor pertanian, sektor bangunan dan sektor PHR (Perdagangan, Hotel dan Restoran) diperkirakan masih akan menjadi lokomotif pertumbuhan Sulawesi Utara. Sektor pertanian pada triwulan mendatang diperkirakan tumbuh 4,36% (y.o.y). Pertumbuhan sektor pertanian ini antara lain dapat dikonfirmasi dengan angka ramalan (ARAM) tanaman padi dan palawija di Tahun 2008 yang diperkirakan mengalami peningkatan.

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara

Jenis Tanaman 2006 2007 Y.o.Y ARAM 2008 Y.o.Y Produksi (Ton)

Padi Sawah 441,573 473,940 7.33 484,477 2.22 Padi Ladang 13,329 21,010 57.63 21,630 2.95 Padi (Sawah + Ladang) 454,902 494,950 8.80 506,107 2.25 Jagung 242,714 406,759 67.59 462,565 13.72 Kedelai 4,875 4,562 -6.42 6,222 36.39 Kacang Tanah 7,205 7,553 4.83 8,232 8.99 Kacang Hijau 2,078 2,153 3.61 2,057 -4.46 Ubi Kayu 82,416 74,406 -9.72 81,163 9.08 Ubi Jalar 37,345 35,485 -4.98 40,790 14.95

Jenis Tanaman 2006 2007 Y.o.Y ARAM 2008 Y.o.Y Produktivitas (Ku/Ha)

Padi Sawah 49.53 50.14 1.23 50.44 0.60

Padi Ladang 23.98 24.24 1.08 24.49 1.03

Padi (Sawah + Ladang) 48.03 47.97 -0.12 48.26 0.60

Jagung 29.53 35.17 19.10 35.35 0.51 Kedelai 14.68 17.14 16.76 13.91 -18.84 Kacang Tanah 12.38 13.12 5.98 13.14 0.15 Kacang Hijau 13.8 13.34 -3.33 13.31 -0.22 Ubi Kayu 136.86 130.33 -4.77 130.38 0.04 Ubi Jalar 99.45 98.08 -1.38 98.08 0.00 Tabel 7.4.

Perkembangan Jumlah Produksi Padi dan Palawija di Provinsi Sulawesi Utara

Tabel 7.5.

97 Selain itu, meningkatnya peran dan perhatian pemerintah di sektor pertanian di Tahun 2008 tercermin pula dari meningkatnya alokasi dana bagi pembangunan dan perbaikan sarana irigasi yang mencapai jumlah Rp102,74 milliar baik yang bersumber dari APBN maupun APBD. Secara rinci, penanganan irigasi melalui APBN terbagi 2 (dua) yaitu pembangunan dengan alokasi dana Rp28,35 milliar untuk 10 daerah irigasi dan rehabilitasi jaringan sebanyak 6 lokasi dengan dana Rp8,51 milliar. Sedangkan penanganan irigasi melalui APBD kabupaten, kota dan provinsi se-Sulawesi Utara mencapai jumlah Rp65,87 milliar. Tabel 7.6. Penanganan Irigasi Provinsi Melalui DAK (Dana Alokasi Umum) 2008 1 Noongan 1286 Langowan 438

2 Lahendong 1059 Ratahan 94

3 Ranoyapo 2059 Tompaso Baru 650

4 Ranombolay 1157 Tombatu 430

5 Talawaan-Meras 1705 Minut 400

6 Buyat 769 Buyat-Ratatotok 190

7 Katulidan Sintakan 650 Passi-Kotamobagu 170

8 Tombolikat Sita 1076 Kotabunan 250

9 Pusian Molong 1171 Dumoga Timur 150

10 Lolak-Pinogaluman-Monanow 2040 Lolak 200

11 Tangaton-Tumubui-Pangai-Yuyag 1476 Lolayan 250

1 Buko Tuntung 1166 Pinogaluman 342

3,564 No. Total Rehabilitasi Peningkatan Kegiatan Luas (Ha) Lokasi Volume (Ha) Sumber : Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Tabel 7.7. Proyek Irigasi di Sulawesi Utara Sumber Dana APBN 2008 No. Kegiatan Lokasi Alokasi (Milliar) 1 Bakan (lanjutan) Bolmong 2.25 2 Torosik (lanjutan) Bolmong 2.00 3 Lolak (lanjutan) Bolmong 2.00 4 Otam (lanjutan) Bolmong 1.75 5 Nunuk (bendung & jarin Talaud 8.25 6 Pinaingan Talaud 1.75 7 Halabolu Bolmong 1.85 8 Bontane (lanjutan) Talaud 4.00 9 Bowonbaru (lanjutan) Talaud 2.00 10 Lalue (lanjutan) Talaud 2.50 28.35 1 Maelang Bolmong 1.50 2 Ayong Bolmong 2.00 3 Pusian Bolmong 1.84 4 Salongo Bolmong 0.80 5 Moayat Bolmong 1.37 6 Noongan Minahasa 1.00 8.51 Total Total Rehabilitasi Jaringan Pembangunan

Sumber : Balai Wilayah Sungai Sulawesi I

Sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) diperkirakan tumbuh 9,09% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Selain didorong oleh perbaikan permintaan, bisnis ritel pada periode-periode mendatang juga diperkirakan semakin prospektif seiring dengan bertahannya tingkat suku bunga pada level 8% di tengah-tengah

98

meningkatnya tekanan inflasi. Perkembangan sektor PHR dapat dikonfirmasi dengan indeks ekspektasi penjualan dalam 3-6 bulan y.a.d yang masih tetap memperlihatkan optimisme peningkatan.

Grafik 7.2

Ekspektasi Penjualan 3 dan 6 Bulan y.a.d

70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 J F M A M J J A S O N D J F M 2007 2008 3 bln yad 6 bln yad

Sumber : Survei Penjualan Eceran (SPE) Kota Manado

Sektor bangunan diperkirakan tumbuh 6,44% (y.o.y) tercermin dari terus berlangsungnya pembangunan mal, hotel, apartemen, IT center dan kompleks perumahan. Selain di dukung oleh meningkatnya permintaan, tumbuhnya sektor bangunan juga disebabkan oleh relatif stabilnya suku bunga pada level 8% sejak pertengahan Tahun 2007. Namun demikian ke depan diperkirakan penurunan tingkat suku bunga sedikit tertahan sehubungan dengan tingginya angka inflasi dan tekanan harga minyak yang terus bergerak naik. Kondisi ini dipertegas lagi dengan hasil Survey Ekspektasi Konsumen Kota Manado yang menunjukkan pesimisme bahwa suku bunga kredit pada 3 s.d. 6 bulan mendatang akan mengalami penurunan.

Grafik 7.3.

Ekspektasi Suku Bunga Kredit 3 dan 6 Bulan y.a.d

Sumber : Survei Konsumen (SK) Kota Manado

Sektor pengangkutan dan komunikasi diperkirakan tumbuh 7,34% (y.o.y) pada triwulan mendatang. Menurut sub sektornya, peningkatan sub sektor komunikasi antara lain

80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M 3 bulan yad 6 bulan yad 2006 2007 2008

99 Grafik 7.4.

Ekspektasi Harga Menurut Penjual

80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M 3 bulan yad 6 bulan yad 2006 2007 2008 80 100 120 140 160 180 200 220 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M 3 bulan yad 6 bulan yad 2006 2007 2008 Grafik 7.5.

Ekspektasi Harga Menurut Konsumen

ditandai dengan terus berlangsungnya pembangunan menara BTS (Base Tranceiver System) oleh provider telekomunikasi khususnya di daerah-daerah yang selama ini terisolir. Selain itu, penawaran berbagai produk dan tarif yang semakin kompetitif serta hadirnya provider telekomunikasi baru diperkirakan akan meramaikan persaingan jasa telekomunikasi yang telah ada selama ini. Hal yang sama terjadi pada kinerja sub sektor pengangkutan yang diperkirakan akan mengalami peningkatan dimana pada akhir triwulan mendatang intensitas dan frekuensi masyarakat dalam melaksanakan perjalanan diperkirakan akan meningkat sehubungan dengan terdapatnya liburan sekolah.

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 95-100)