• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN TUJUAN PERUBAHAN. Matrik disusun berdasarkan tujuan

MODEL PENCEGAHAN PENULARAN PADA ISTERI DARI ANGGOTA TNI AL HIV POSITIF DI SURABAYA

DENGAN TUJUAN PERUBAHAN. Matrik disusun berdasarkan tujuan

perubahan yang telah ditetapkan. Penyusunan matrik disusun berupa tabel dengan menghubungkan antara masing-masing tujuan kerja dengan determinan perilaku kesehatan yang dapat meningkatkan kesehatan. Matrik tidak dibuat dalam model ini. Pembuatan matrik dilakukan oleh perencana program.

Memilih metode intervensi terdiri dari metode teoritis dan metode praktis

1.Metode teori

Teori yang digunakan dalam model pencegahan penularan pada isteri dari anggota TNI AL ini adalah menggunakan teori perubahan perilaku dari Theory of reasoned Action (Fishbein, 1967). Teori ini menjelaskan hubungan antara keyakinan (behavioral dan normative), sikap, intense, dan perilaku; Determinan paling penting dari perilaku adalah intense seseorang . Determinan langsung dari intense seseorang adalah sikap terhadap perilaku dan norma subyektif yang berhubungan dengan perilaku tersebut. Sikap ditentukan oleh keyakinan individu tentang hasil atau

penghargaan atas perilaku yang dilakukan (behavioral befiefs) yang dipertimbangkan berdasar evaluasi atas hasil atau penghargaan tersebut. Dengan demikian seseorang yang mempunyai keyakinan kuat bahwa hasil bernilai positif akan diperoleh dari melakukan perilaku tertentu, akan mempunyai sikap positif terhadap perilaku tersebut. Sebaliknya, seseorang yang mempunyai keyakinan kuat bahwa hasil bernilai negatif akan didapatkan dari melakukan perilaku tertentu, akan mempunyai sikap negatif terhadap perilaku tersebut.

Norma subyektif seseorang ditentukan oleh keyakinan normatif (normative beliefs), apakah orang lain yang dianggap penting oleh individu tersebut setuju atau tidak setuju atas perilaku tersebut, akan mempengaruhi motivasi untuk patuh dengan orang lain tersebut. Dengan demikian seseorang yang percaya bahwa orang lain berharap individu tersebut seharusnya melakukan suatu perilaku, dan termotivasi untuk memenuhi harapan orang lain itu, akan mempunyai norma subyektif yang positif. Sebaliknya, seseorang yang mempercayai bahwa orang lain

Ceramah oleh fasilitator Diskusi kelompok

Penugasan tulisan pengalaman pribadi pencegahan yang dilakukan

Demonstrasi penggunaan kondom dan cara pemeliharaan kondom yang benar

3 Pemberian pengetahuan

tentang bahaya miras

Ceramah oleh fasilitator

Display video bahaya minuman keras Diskusi tanya jawab

4 Pemberian siraman

rohani dan penguatan mental oleh pimpinan maupun dari psikolog

Pemberian siraman rohani di kapal dilakukan setiap hari Rabu dengan peserta anggota secara bergantian (menyesuaikan kapsitas long room anggota dan menyesuaikan tugas jaga)

Pemberian penguatan mental dilakukan oleh Komandan dan bila memungkinkan oleh psikolog

5 Upaya chek up

dilakukan di Kapal Pengawasan ketat chek up anggota

Pelaksanaan chek up di kapal Chek up dilakukan test HIV

Ada sangsi ketat bagi anggota yang tidak chek up

Pengawasan ketat oleh Perwira Kapal dibantu oleh Bintara kesehatan

Model Pencegahan Penularan Pada Isteri Dari Anggota TNI AL HIV Positif (Kusdariah)

186

menghendaki individu tersebut seharusnya tidak melakukan perilaku tersebut akan mempunyai norma subyektif yang negatif, dan seseorang yang kurang termotivasi untuk mematuhi orang lain akan mempunyai norma subyektif yang kurang relatif normal. Asumsi perilaku dari teori ini adalah bahwa individu merupakan rasional actors , berarti seluruh individu memproses informasi dan termotivasi untuk bertindak atas dasar proses tersebut. Teori ini juga berasumsi

bahwa ada alasan-alasan tertentu yang menentukan motivasi seseorang untuk menjalankan suatu perilaku. Alasan-alasan tersebut dibuat atas keyakinan normatif dan perilaku seseorang, menentukan sikap dan norma subyektif tidak memandang apakah segala keyakinan tersebut rasional, logis, atau dibenarkan oleh beberapa standar obyektif.

2. Metode praktis yang digunakan

Membuat Komponen dan Materi Program pencegahan penularan pada isteri dari anggota TNI AL HIV positif

Tabel 6 Pembuatan komponen dan materi program pencegahan penularan pada isteri dari anggota TNI AL HIV positif

NO KEGIATAN PELAKSANA

1. Memilih desain materi program disesuaikan dengan budaya, dengan memperhatikan karakteristik peserta atau sasaran (bahas,pakaian, cirri khas warna)

Perencana masing-masing program, fasilitator, perwakilan peserta

2 Menentukan kebutuhan sarana

program dan menentukan beaya program

Penanggung jawab ,

perencana, fasilitator, perwakilan program

3 Pembuatan Jadwal pemberian materi Perencana program, fasilitator, perwakilan peserta

4 Review materi, uji coba materi, produksi materi

Perencana program

Perencanaan pemakaian, pelaksanaan, dan keberlangsungan program

Perencanaan pemakaian, pelaksanaan dan keberlangsungan program pencegahan penularan pada isteri dari anggota TNI AL HIV positif adalah sebagai berikut

Tabel 7 Perencanaan pemakaian, pelaksanaan dan keberlangsungan program pencegahan penularan pada isteri dari anggota TNI AL HIV positif

NO KEGIATAN PELAKSANA

1 Advokasi dengan Karumkit dan Kasatkes untuk pelaksanaan program pencegahan penularan HIV

Perencana program

2 Penerbitan surat perintah kepada personil yang terlibat program

Karumkit RSAL Dr Ramelan

NO AKSANA 1. program -masing 2 sarana jawab , 3 an materi program, 4 coba materi, NO ANA 1 ogram 2 personil SAL Dr

Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 2 Nomor 2/Agustus 2013

187

3 Monitoring keberlangsungan program Karumkit, penanggung

jawab, dan perencana program

4 Menyusun rencana evaluasi untuk

menentukan program selanjutnya.

Perencana program

Perencanaan Evaluasi

Perencanaan evaluasi disusun berdasarkan tujuan umum yang telah ditentukan Tabel 8 Rencana evaluasi program pencegahan penularan pada isteri dari anggota TNI

AL HIV positif di Surabaya

NO MATERI Waktu Sumber data INDIKATOR

1 Kualitas Hidup: Infeksi HIV Kasus AIDS Kasus HIV baru

6 bulan 1 tahun Secara terus menerus Laporan medical record RSAL Dr Ramelan Jumlah penderita yang terdaftar di RSAL Dr Ramelan Surabaya 2 Indikator kesehatan Anggota yang melaksanakan chek up 1bulan 3bulan 6bulan 1 tahun

Hasil laporan Uji pemeriksaan kesehatanan (chek up) Jumlah peningkatan anggota yang melakukan chek up 3 Perilaku Penurunan prevalensi anggota yang minum miras Penurunan prevalensi penggunaan kondom 1bulan 3bulan 6 bulan 1 tahun Hasil laporan pelanggaran dari provost Jumlah pelanggaran minum miras di kapal 4 Kondisi lingkungan Kunjungan ke WPS Penyimpanan miras di kapal Sidak provost minimal setiap kapal sandar Laporan sidak porovost Tidak ditemukan kunjungan ke WPS dan penyimpanan miras di kapal 5 Determinan Pengetahuan HIV Ketrampilan pemeliharaan dan penggunaan kondom 6 bulan (sebelum dan sesudah program berjalan) Hasil test formatif yang diberikan sebelum dan sesudah program berjalan Kenaikan nilai yang didapat dari test sebelum dan sesudah program masing-masing peserta 6 Tujuan Kerja Materi program Metode program Setelah selesai pelaksanaan masing-Kuesioner yang dibagikan kepada seluruh peserta Pencapaian program berhasil dengan

Model Pencegahan Penularan Pada Isteri Dari Anggota TNI AL HIV Positif (Kusdariah) 188 Desain program Jadwal program Pelaksanaan program masing program program penilaian 75% 7 Tujuan perubahan Penggunaan kondom setiap berhubungan seks dengan pasangannya Suaami tidak minum miras Setia kepada pasangan/tidak melakukan seks dengan WPS Penggunaan kondom dilaporkan setiap : 1 bulan 3bulan 6bulan 1tahun Suami tidak minum miras dan melakukan seks dengan WPS tidak diukur Hasil anamnesa petugas VCT Ada peningkatan permintaan kondom oleh isteri anggota TNI AL HIV positif yang terdaftar dan berkunjung di klinik VCT RSAL Dr Ramelan Surabaya. Simpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah : 1.Karakteristik isteri anggota TNI AL HIV positif di RSAL Dr. Ramelan berumur produktif secara biologi. Memiliki pendidikan terbanyak SMP dan SMA, banyak yang tidak bekerja, berasal dari suku Jawa, dan suami mereka banyak berpangkat Tamtama.

2.Variabel dari faktor pendorong (pengetahuan, keyakinan menanggulangi masalah HIV, nilai tentang keadilan gender), Faktor pendorong (dorongan Toga Toma, keluarga, pimpinan TNI AL, Yalasenastri, melaksanakan ajaran agama, diskriminasi), faktor pemungkin (pergaulan dengan teman) memiliki hubungan yang bermakna dengan terjadinya penularan HIV pada isteri anggota TNI AL HIV positif di RSAL Dr Ramelan Surabaya.

3.Faktor yang paling mempengaruhi perilaku terjadinya penularan HIV pada isteri anggota TNI AL HIV positif dalam penelitian ini adalah faktor pendorong dari Toga dan Toma.

4.Model pencegahan penularan HIV pada isteri dari anggota TNI AL di Surabaya disusun dengan materi pembelajaran pencegahan penularan HIV, minuman keras,

dan pencegahan HIV dari segi agama, metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan tanya jawab.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk Organisasi TNI AL

a. Peraturan dan pengawasan membawa minum minuman keras di kapal perlu diperketat karena melakukan seks bebas selalu didahului dengan minum minuman keras.

b. Perwira rohani ada di setiap kapal untuk memberikan penyegaran rohani anggota TNI AL yang bertugas layar c. Urikes (check up) bagi anggota secara

rutin bisa dilaksanakan di kapal. d. Peningkatan pengetahuan mengenai

HIV perlu diberikan secara terus menerus kepada seluruh anggota TNI AL di kapal karena sebagai pelaut merupakan kelompok berisiko terjadi penularan HIV

2. Untuk Institusi RSAL Dr Ramelan Surabaya

a. Mengupayakan pelaksanaan urikes (check up) untuk anggota kapal dilaksanakan di kapal, hal ini berdasarkan temuan dari FGD yang menyatakan bahwa mereka tidak bisa

rogram sing ilaian 75%

Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 2 Nomor 2/Agustus 2013

189

melaksanakan urikes karena banyak waktunya untuk berlayar.

b. Memfasilitasi adanya peer group isteri dari anggota TNI AL HIV positif. 3. Untuk peneliti selanjutnya

a. Penelitian lebih mendalam berkaitan dengan perilaku pencegahan HIV pada anggota TNI AL di daerah penugasan perlu dilaksanakan.

b. Penelitian pencegahan dan penanggulangan HIV secara religi perlu dilakukan mengingat hasil penelitian ini ada hubungan yang kuat faktor doronagan dari Toga dan Toma dengan perilaku terjadinya penularan HIV pada isteri anggota TNI AL.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini, (2006). Prosedur Penelitian. Rineke Cipta. Jakarta Azis, Alimul, (2007). Riset Keperawatan

Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika. Jakarta.

Ba’ali, A.M.. (2006). HIV/AIDS : Kita bisa

kena, kita pun bisa cegah.

Yogyakarta : P-idea & Muslim Care.

Dalimoenthe, Iklasiah (2011). Perempuan Dalam Cengkeraman HIV/AIDS ; Kajian Sosiologi Feminis Perempuan Ibu Rumah tangga Jurnal Komunitas vol 5 no 1 Juli 2011 hal 41-48.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya (2012). Distribusi Penderita HIV/AIDS Berdasarkan kelompok umur. Echols,M. John dan Shadely Hasan, Kamus Inggris-Indonesia. Gramedia com.

---,Gender; Puspa Keluarga;Pdf htt;//www.Scribd.com/doc/11135 1050/Konsep dan teori gender Diakses tanggal 28 Februari 2013 jam 21.40

---Masalah Gender Yang Berhubungan Dengan Penyakit HIV-AIDS

http://www.google.co.id//masalah gender. Diakses tanggal 1 maret 2013 jam 22.10

Green, Lawrence W . Health Promotion Planning An Eduacational and Environmental Approach. Myheld Publishing Company Mountain View-Toronto-London.1991.

Gunung ( 2003 ), Buku Pegangan Konselor HIV-AIDS . Macfariane Burnet Institute for Medical Research and Public Health Limited

Harahap, J., dan Andayani, S.R. (2004). Pengaruh peer education terhadap pengetahuan dan Sikap mahasiswa dalam menanggulangi hiv/aids di universitas sumatera utara. USU digital library. (hal. 1)

Irawan Andre, “Gender, HIV, dan Aids”. Pusat studi Gender Universitas Islam Indonesia. Jogyakarta, 2010. Kemenkes RI. (2011). Laporan situasi

perkembangan HIV/AIDS di Indonesia.

www.aidsindonesia.or.id/download /LT2Menkes2011.pdf. Diakses tanggal. 11 Desember 2012. Jam 16.00 WIB.

Kemenkes RI. (2002). Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. http://data.unaids.org/topics/Partn

ership-Menus/indonesia-response_id.pdf. Diakses tanggal 11 Desember 2012. Jam 10.00 WIB.

KPA Nasional, (2010), Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS 2007-2010

http,//www,aidsindonesia.or.id/ Diakses tanggal 19 Februari 2013 jam 19.17

Model Pencegahan Penularan Pada Isteri Dari Anggota TNI AL HIV Positif (Kusdariah)

190

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dasar-dasar Demografi (1981)

Mahdiana, R. (2010), Mengenal dan Mengobati Penularan Penyakit Dari Infeksi HIV. Yogyakarta : Citra Pusaka

Marzuki, Kajian Awal Tentang Teori-Teori Gender, PKN dan Hukum UNY (tidak dipublikasikan)

Megawangi Ratna, (1999); Membiarkan Berbeda ?; Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender; Penerbit Mijan, Bandung

Murjitiastutik, Dwi ( 2008 ); Infeksi menular seksual, Cat 1 Surabaya Airlangga University Press.

Markas Besar Angkatan laut, Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor : Perkasal/33/VI/2011 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penanggulangan HIV/AIDS Di Lingkungan TNI Angkatan Laut

Oktober, 2011; Tdak

dipublikasikan.

Notoadmodjo, (2003), Pendidikan dan perilaku kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta Nasroudin, HIV dan Aids – Pendekatan

Biologi Molekuler, Klinis, dan Sosial, Airlangga University Press. Surabaya, 2007

Pollit, P.F., Beck, C.T & Hugler, B.P. (2001). Essentials of nursing research: Methods appraisal and utilization. 3rd ed. Philadelphia: J.B. Lippincott.

Rochimhdhi, Trijatmo dkk ( 1992 ), Syndrom AIDS . Cat 1 Jakarta EGC