• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

KEWAJIBAN LIABILITIES

Kewajiban segera - 189 Obligations due immediately

Simpanan nasabah (Catatan 20) 47.443 32.786 Deposits from customers (Note 20)

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks

(Catatan 21) 3.491 20.003 (Note 21)

Kewajiban derivatif (Catatan 11) - 11.385 Derivatives payable (Note 11)

Kewajiban akseptasi (Catatan 14b) 140.360 95.151 Acceptances payable (Note 14b)

Pinjaman diterima (Catatan 24) 902.125 1.437.534 Borrowings (Note 24)

Beban yang masih harus dibayar dan Accrued expenses and

kewajiban lain-lain 7.103 614.220 other liabilities

Persentase terhadap total kewajiban Percentage to total liabilities

Kewajiban segera - 0,00% Obligations due immediately

Simpanan nasabah 0,10% 0,06% Deposits from customers

Simpanan dari bank lain 0,01% 0,04% Deposits from other banks

Kewajiban derivatif - 0,02% Derivatives payable

Kewajiban akseptasi 0,28% 0,18% Acceptances payable

Pinjaman yang diterima 1,81% 2,78% Borrowings

Beban yang masih harus dibayar dan Accrued expenses and

kewajiban lain-lain 0,01% 1,19% other liabilities

KOMITMEN DAN KONTINJENSI COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Kewajiban komitmen Commitment liabilities

Letters of credit irrevocable yang Outstanding irrevocable

masih berjalan (Catatan 34) 4.517 112.848 letters of credit (Note 34)

46. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

46. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

a. Posisi aktiva (sebelum dikurangi dengan penyisihan kerugian) dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

a. The balances of monetary assets (before allowance for possible losses) and liabilities denominated in foreign currencies at balance sheet dates were as follows:

2009 2008

Aktiva Assets

Kas (Catatan 4) 291.894 232.987 Cash (Note 4)

Giro pada Bank Indonesia Current accounts with

(Catatan 5) 2.489.558 385.453 Bank Indonesia (Note 5)

Giro pada bank lain Current accounts with other banks

(Catatan 6) 346.765 376.847 (Note 6)

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain (Catatan 7) 947.284 1.096.490 and other banks (Note 7)

Efek-efek (Catatan 8) 1.783.549 1.747.681 Marketable securities (Note 8)

Tagihan derivatif (Catatan 11) 50.797 13.495 Derivatives receivable (Note 11)

Kredit yang diberikan (Catatan 12) 7.687.886 7.023.852 Loans (Note 12)

Tagihan akseptasi (Catatan 14) 610.589 1.086.690 Acceptances receivable (Note 14)

Beban dibayar dimuka dan Prepayments and

aktiva lain-lain 211.913 161.426 other assets

14.420.235 12.124.921

MATA UANG ASING (lanjutan) DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

2009 2008

Kewajiban Liabilities

Kewajiban segera Obligations due immediately

(Catatan 19) 334.191 68.614 (Note 19)

Simpanan nasabah Deposits from customers

(Catatan 20) 11.848.865 10.338.623 (Note 20)

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks

(Catatan 21) 51.618 38.501 (Note 21)

Kewajiban derivatif (lihat Catatan 11) 30.402 42.383 Derivatives payable (Note 11)

Kewajiban akseptasi Acceptances payable

(Catatan 14) 610.589 1.086.690 (Note 14)

Pinjaman diterima Borrowings

(Catatan 24) - 116.014 (Note 24)

Hutang pajak 3.707 4.303 Taxes payable

Beban yang masih harus dibayar Accrued expenses and

dan kewajiban lain-lain other liabilities

(Catatan 27) 101.086 105.505 (Note 27)

Pinjaman subordinasi Subordinated loans

(Catatan 28) 1.507.637 1.358.052 (Note 28)

14.488.095 13.158.685

b. Posisi devisa neto b. Net open position

Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank per tanggal 30 Juni 2009 dan 2008:

Following is the Bank’s foreign currency net open position as at June 30, 2009 and 2008:

2009

Nilai Bersih

Absolut/

Aktiva/ Kewajiban/ Nilai Bersih/ Net Absolute

Mata Uang Assets Liabilities Net Value Value Currency

NERACA ON-BALANCE SHEET

Dolar Amerika Serikat 21.887.075 21.590.131 296.944 296.944 United States Dollar

Poundsterling Inggris 21.395 19.164 2.231 2.231 Great Britain Poundsterling

Yen Jepang 58.608 58.315 293 293 Japanese Yen

Dolar Hong Kong 564 50 514 514 Hong Kong Dollar

Rupee India 258.375 160.149 98.226 98.226 Indian Rupee

Rupee Mauritius 350 5 345 345 Mauritius Rupee

Dolar Australia 165.037 294.304 (129.267) 129.267 Australian Dollar

Dolar Kanada 1.736 4 1.732 1.732 Canadian Dollar

Frank Swiss 2.371 113 2.258 2.258 Swiss Franc

Euro 336.351 564.446 (228.095) 228.095 Euro

Dolar Singapura 355.408 461.675 (106.267) 106.267 Singapore Dollar

Rand Afrika Selatan 38 32 6 6 South African Rand

23.087.308 23.148.388 (61.080) 866.178

MATA UANG ASING (lanjutan) DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

b. Posisi devisa neto (lanjutan) b. Net open position (continued)

Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank per tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (lanjutan):

Following is the Bank’s foreign currency net open position as at June 30, 2009 and 2008 (continued):

2009

Nilai Bersih

Absolut/

Aktiva/ Kewajiban/ Nilai Bersih/ Net Absolute

Mata Uang Assets Liabilities Net Value Value Currency

REKENING ADMINISTRATIF OFF-BALANCE SHEET

Dolar Amerika Serikat 1.254.678 1.813.229 (558.551) 558.551 United States Dollar

Poundsterling Inggris 62.830 64.592 (1.762) 1.762 Great Britain Poundsterling

Yen Jepang 1.148 - 1.148 1.148 Japanese Yen

Dolar Hong Kong 752 2.041 (1.289) 1.289 Hong Kong Dollar

Euro 400.004 168.151 231.853 231.853 Euro

Frank Swiss 194 2.043 (1.849) 1.849 Swiss Franc

Dolar Australia 149.446 18.357 131.089 131.089 Australian Dollar

Dolar Kanada - 2.042 (2.042) 2.042 Canadian Dollar

Dolar Singapura 188.267 72.733 115.534 115.534 Singapore Dollar

2.057.319 2.143.188 (85.869) 1.045.117

Jumlah 25.144.627 25.291.576 (146.949) 378.436 Total

Rasio Posisi Devisa Neto Net Open Position Ratio

(Neraca) 0,85% (On-balance sheet)

Rasio Posisi Devisa Neto Net Open Position Ratio

(Neraca dan rekening administratif) 5,29% (On and off-balance sheet)

2008

(Disajikan kembali – Catatan 3/As restated – Note 3)

Nilai Bersih

Absolut/

Aktiva/ Kewajiban/ Nilai Bersih/ Net Absolute

Mata Uang Assets Liabilities Net Value Value Currency

NERACA ON-BALANCE SHEET

Dolar Amerika Serikat 18.220.490 19.590.458 (1.369.968) 1.369.968 United States Dollar

Poundsterling Inggris 30.031 34.173 (4.142 ) 4.142 Great Britain Poundsterling

Yen Jepang 101.880 93.157 8.723 8.723 Japanese Yen

Dolar Hong Kong 526 2 524 524 Hong Kong Dollar

Rupee India 260.913 162.215 98.698 98.698 Indian Rupee

Rupee Mauritius 368 8 360 360 Mauritius Rupee

Dolar Australia 123.509 124.643 (1.134 ) 1.134 Australian Dollar

Dolar Kanada 166 11 155 155 Canadian Dollar

Frank Swiss 456 303 153 153 Swiss Franc

Euro 450.383 438.132 12.251 12.251 Euro

Dolar Singapura 436.619 446.784 (10.165 ) 10.165 Singapore Dollar

Rand Afrika Selatan 18 2 16 16 South African Rand

19.625.359 20.889.888 (1.264.529 ) 1.506.289

MATA UANG ASING (lanjutan) DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

b. Posisi devisa neto (lanjutan) b. Net open position (continued)

Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank per tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (lanjutan):

Following is the Bank’s foreign currency net open position as at June 30, 2009 and 2008 (continued):

2008

(Disajikan kembali – Catatan 3/As restated – Note 3)

Nilai Bersih

Absolut/

Aktiva/ Kewajiban/ Nilai Bersih/ Net Absolute

Mata Uang Assets Liabilities Net Value Value Currency

REKENING ADMINISTRATIF OFF-BALANCE SHEET

Dolar Amerika Serikat 1.436.115 303.491 1.132.624 1.132.624 United States Dollar

Poundsterling Inggris 28.145 23.565 4.580 4.580 Great Britain Poundsterling

Yen Jepang 16.216 24.193 (7.977) 7.977 Japanese Yen

Dolar Hong Kong - 923 (923) 923 Hong Kong Dollar

Euro 14.605 25.550 (10.945) 10.945 Euro

Frank Swiss - 932 (932) 932 Swiss Franc

Dolar Australia 17.291 13.727 3.564 3.564 Australian Dollar

Dolar Kanada - - - - Canadian Dollar

Dolar Singapura 17.683 2.087 15.596 15.596 Singapore Dollar

1.530.055 394.468 1.135.587 1.177.141

Jumlah 21.155.414 21.284.356 (128.942) 348.099 Total

Rasio Posisi Devisa Neto Net Open Position Ratio

(Neraca) 19,41% (On-balance sheet)

Rasio Posisi Devisa Neto Net Open Position Ratio

(Neraca dan rekening administratif) 5,34% (On and off-balance sheet)

47. HAK MINORITAS 47. MINORITY INTEREST

Hak minoritas atas kekayaan bersih anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The movement of the minority interest’s share in the net assets of the subsidiaries is as follows:

2008 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated 2009 - Note 3)

Saldo awal periode 137.776*) 127.426 Balance at beginning of period

Bagian hak minoritas atas Net income of subsidiaries

laba bersih anak perusahaan attributable to minority interest

periode berjalan 5.351 10.992 for the current period

Saldo akhir periode 143.127 138.418 Balance at end of period

a. Perkara Hukum a. Legal Matters

Pembatalan Agunan yang Diambil Alih Cancellation of Foreclosed Assets

Pada tanggal 25 Maret 1994, Bank mengambil alih agunan berupa tanah sehubungan dengan kredit macet sebesar Rp1.574. Debitur kemudian mengajukan tuntutan hukum kepada Bank untuk membatalkan pengambilalihan tersebut. Debitur memenangkan kasus tersebut di Pengadilan Negeri namun kalah di Pengadilan Tinggi. Pada awal 2004, Mahkamah Agung pada tingkat kasasi memenangkan debitur atas kasus ini. Per 30 Juni 2009 dan 2008, Bank telah membuat cadangan kerugian untuk kasus ini. Pinjaman dan agunan yang diambil alih dari debitur ini termasuk salah satu diantara aktiva yang dialihkan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional pada tahun 1999.

On March 25, 1994, the Bank foreclosed a collateral in the form of land in respect to a defaulted loan of Rp1,574. The debtor has filed a legal suit against the Bank to cancel the foreclosure. The debtor won the legal suit in the District Court but lost in the High Court. In early 2004, the Supreme Court at cassation level has issued its decision in favor of the debtor. As at June 30, 2009 and 2008, the Bank has made a provision for this case. The loan and the foreclosed collateral to this debtor were among the assets that were transferred to the Indonesian Bank Restructuring Agency in 1999.

Sampai dengan saat ini debitur belum mengajukan permohonan eksekusi atas putusan kasasi tersebut dan Bank belum mengajukan upaya hukum peninjauan kembali karena belum menemukan adanya bukti baru.

Up to the present, the debtor has not requested the execution of such cassation decision and the Bank has not submitted a case review since it has not found a new evidence yet.

Sebagaimana umumnya dalam dunia perbankan, Bank menempuh jalur hukum atau litigasi dalam rangka penagihan kepada dan pengambilalihan jaminan dari debitur-debitur yang bermasalah. Dalam hal di mana hasil akhir dari perkara hukum tersebut belum dapat ditentukan dan jumlah kerugian potensial belum dapat diestimasi secara handal, manajemen tidak membukukan kerugian yang mungkin timbul atau cadangan sehubungan dengan perkara hukum tersebut.

As in the normal course of business in the banking industry, the Bank has sought legal actions in order to claim and foreclose collateral from its non-performing debtors. For legal cases where the results are yet to be determined and the amount of probable loss cannot be reasonably estimated, management is unable to recognize any possible losses or provision, which might arise from those legal cases.

b. Lainnya b. Other

Bank International Ningbo Bank International Ningbo

Pada tahun 2000, kepemilikan Bank atas Bank International Ningbo (“BI Ningbo”) terdilusi dari 100% menjadi 51%, dan Bank tidak lagi memiliki kendali atas anak perusahaan tersebut. Pada tanggal 9 Maret 2001, Bank menjual 51% kepemilikan atas BI Ningbo kepada PT Purinusa Eka Persada (“Purinusa”) sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (“PJB”) tertanggal 9 Maret 2001 sebesar USD76,3 juta. Berdasarkan PJB tersebut, telah disepakati bahwa persetujuan dari the People’s Bank of China (“PBOC”) dalam kaitannya dengan penjualan 51% kepemilikan Bank pada BI Ningbo sebagaimana mengacu pada hukum Republik Rakyat Cina menjadi tanggung jawab Purinusa. Jika Purinusa gagal dalam mendapatkan persetujuan atau tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi pemilik BI Ningbo, Purinusa berkewajiban menunjuk pihak lain yang memenuhi persyaratan menjadi pemegang saham BI Ningbo sesuai hukum yang berlaku di Republik Rakyat Cina.

In 2000, the Bank’s ownership interest in Bank International Ningbo (“BI Ningbo”) was diluted from 100% to 51% and the Bank had not held any control on this Subsidiary since then. On March 9, 2001, the Bank sold its 51% interest in BI Ningbo to PT Purinusa Eka Persada (“Purinusa”) pursuant to the Sale and Purchase Agreement, dated March 9, 2001 (the “SPA”) for USD76.3 million. Under the SPA, it was agreed that the approval of the People’s Bank of China (“PBOC”) in relation to the transfer of 51% interest of the Bank in BI Ningbo as required under People’s Republic of China shall be the responsibility of Purinusa. If Purinusa fails to obtain the approval or is not allowed to become the holder of BI Ningbo shares, Purinusa must appoint another party, which meets the requirement to be the shareholder of BI Ningbo under the Law of People’s Republic of China.

Dalam transaksi jual beli tersebut, Bank memberikan fasilitas pinjaman kepada Purinusa. Transaksi penjualan tersebut termasuk dalam program restrukturisasi Sinar Mas Grup, yang telah disetujui oleh Bank, Sinar Mas Grup, dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Pada tanggal 5 November 2001, kredit kepada Purinusa dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional.

In exchange for the said investment, the Bank granted loans to Purinusa. This sale transaction was included in the restructuring program of the Sinar Mas Group, which was agreed upon by the Bank, the Sinar Mas Group and the Indonesian Bank Restructuring Agency. On November 5, 2001, the loans to Purinusa were transferred to the Indonesian Bank Restructuring Agency.

b. Lainnya (lanjutan) b. Other (continued)

Bank International Ningbo (lanjutan) Bank International Ningbo (continued)

Di dalam Undertaking and Indemnity Agreement tanggal 24 Oktober 2003 antara Bank dan Purinusa (“Undertaking and Indemnity Agreement”), Purinusa telah mengkonfirmasikan bahwa persetujuan dari pemerintah Republik Rakyat Cina akan didapat sesegera mungkin. Purinusa juga bertanggung jawab atas seluruh kewajiban BI Ningbo, dimana Purinusa dianggap seolah-olah sebagai pemilik yang terdaftar, dan Purinusa telah menyetujui untuk membebaskan Bank dari semua kewajiban yang timbul setelah tanggal Perjanjian Jual Beli jika Bank ternyata masih terdaftar sebagai pemegang saham BI Ningbo berdasarkan aturan dari PBOC. Undertaking and Indemnity Agreement juga menyatakan bahwa jika persetujuan atas pengalihan tersebut tidak bisa didapat dari Pemerintah Republik Rakyat Cina maka Purinusa tidak berhak untuk membatalkan perjanjian tersebut atau menuntut pengembalian atas nilai pembelian yang telah dibayarkan oleh Purinusa kepada Bank. Di dalam Undertaking and Indemnity Agreement, Purinusa mengkonfirmasikan bahwa jika dalam hal Purinusa tidak diperbolehkan menjadi pemilik BI Ningbo, maka Purinusa berkewajiban menunjuk pihak lain yang memenuhi kriteria dari Pemerintah setempat untuk menjadi salah satu pemilik BI Ningbo. Indra Widjaja secara terpisah memberikan suatu surat kesanggupan pada tanggal 24 Oktober 2003 kepada Bank dengan menyetujui untuk membantu sedapat mungkin agar Purinusa memenuhi kewajiban dan pengambilalihan sesuai dengan Undertaking and Indemnity Agreement.

Under an Undertaking and Indemnity Agreement entered into on October 24, 2003 between the Bank and Purinusa (the “Undertaking and Indemnity Agreement”), Purinusa has confirmed that the regulatory approvals of the relevant authorities in the People’s Republic of China shall be obtained as soon as possible and it shall be responsible for the liabilities and obligations of BI Ningbo as if it were the registered shareholder in place of the Bank, and has agreed to indemnify the Bank from any liability arising from it being the registered shareholder of BI Ningbo in accordance with PBOC regulations following the date of the Ningbo Sale and Purchase Agreement. The Undertaking and Indemnity Agreement also provides that in the event that regulatory approval for the transfer is not obtained from the relevant authorities in the People’s Republic of China, Purinusa shall not be entitled to rescind the Ningbo Sale and Purchase Agreement or claim a refund of the purchase price that has been paid by Purinusa to the Bank. In the Undertaking and Indemnity Agreement, Purinusa confirms that in the event it is not allowed to become a shareholder of Bank International Ningbo, it must appoint another party which meets the requirements of the relevant regulatory authorities to be a shareholder of Bank International Ningbo. In addition, Indra Widjaja separately provided a letter of statement and undertaking dated October 24, 2003 to the Bank agreeing to use best efforts to assist Purinusa to fulfill its obligations and undertakings under the Undertaking and Indemnity Agreement. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Purinusa

mengirimkan surat kepada Bank untuk meminta dokumen yang diperlukan dalam rangka proses due diligence atas rencana pengalihan saham BI Ningbo milik Purinusa

kepada investor. Melalui surat No. S.2005.059/Director1 tanggal 19 Oktober

2005, Bank telah memenuhi permintaan Purinusa tersebut.

On October 7, 2005, the Bank received a Letter from Purinusa requesting documents needed for a due diligence process related to a transfer of Bank International Ningbo shares

held by Purinusa to an investor. Through Letter No. S.2005.059/Director1 dated October 19,

2005, the Bank has provided Purinusa with the documents.

b. Lainnya (lanjutan) b. Other (continued)

Bank International Ningbo (lanjutan) Bank International Ningbo (continued)

Pada tanggal 10 Februari 2006, Bank menerima surat dari Purinusa yang menyatakan bahwa sehubungan dengan pengalihan saham BI Ningbo milik Purinusa kepada investor seperti yang diatur oleh pihak yang berwenang, Purinusa telah mengirimkan permohonan persetujuan kepada China Banking Regulation Commission (CBRC). Namun berdasarkan surat dari CBRC tertanggal 28 Juni 2006 yang disampaikan kepada Bank, CBRC tidak menyetujui pengalihan saham yang diajukan oleh Purinusa tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut Purinusa akan mencari investor lain yang memenuhi persyaratan yang ditentukan CBRC.

On February 10, 2006, the Bank received a letter from Purinusa stating that in relation to the transfer of BI Ningbo shares held by Purinusa to an investor as required by the regulatory authority, Purinusa has submitted its proposal to the China Banking Regulation Commission (CBRC) for approval. However, according to the letter from CBRC dated June 28, 2006 received by the Bank, CBRC has not approved such transfer. Accordingly, Purinusa is seeking another investor which will meet the requirements determined by CBRC.

Pada tanggal 15 Desember 2006, Bank menandatangani First Amendment of Undertaking and Indemnity Agreement dengan Purinusa. Dengan ditandatanganinya Amendment pertama tersebut, maka seluruh hal-hal terkait dengan perjanjian, indemnity, pernyataan dan jaminan masih akan tetap berlaku hingga peralihan saham BI Ningbo berdasarkan hukum Republik Rakyat China disetujui dan menjadi efektif.

On December 15, 2006, the Bank and Purinusa signed the First Amendment of Undertaking and Indemnity Agreement. Under this agreement, the entire agreements, indemnities, undertakings and warranties in respect to the transfer of BI Ningbo shares remain valid until such transfer is approved and comes into effect under PBOC.

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2009, tidak terdapat perubahan atas kasus Bank International Ningbo.

Until June 30, 2009, there are no changes on Bank International Ningbo case.

49. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN 49. PENSION PLAN AND EMPLOYEE BENEFITS

Berdasarkan kebijakan Bank, karyawan memperoleh tunjangan dan manfaat selain gaji, yang antara lain berupa: tunjangan hari raya (THR), penggantian biaya pengobatan, tunjangan kematian, tunjangan cuti, dana pensiun, bonus, asuransi (ASTEK), dan manfaat lainnya berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

Under the Bank’s policy, in addition to salaries, the employees are entitled to allowances and benefits, such as: yearly allowances (THR), medical reimbursements, death allowances, leave allowances, pension plan, bonus, insurance (ASTEK) and benefits based on New Labor Law No. 13/2003.

(lanjutan) (continued)

a. Dana Pensiun a. Pension Plan

Sejak bulan Mei 2007, dana pensiun iuran pasti Bank dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK - AIG), sebelumnya Bank memiliki dana pensiun Bank yang dikelola oleh Dana Pensiun Bank Internasional Indonesia (“Dana Pensiun BII“). Dana pensiun BII telah dilikuidasi per tanggal 30 April 2007 dan telah disetujui oleh Menteri Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-111/ KM.10/2007 tanggal 11 Juni 2007.

Since May 2007, the Bank’s defined contribution pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK – AIG). Formerly, the Bank had the Pension Plan which was managed by Dana Pensiun Bank Internasional Indonesia (“BII Pension Plan“). Dana Pensiun Bank Internasional Indonesia was liquidated on 30, 2007 and this has been approved by the Minister of Finance through his Decree of Republic Indonesia No. KEP-111/KM.10/2007 dated on June 11, 2007.

Syarat untuk menjadi peserta program pensiun adalah pegawai tetap Bank yang ingin menjadi peserta program pensiun dan berumur diatas 18 tahun atau telah menikah.

Permanent employees above 18 years of age or are married, are eligible to join the plan.

Iuran pensiun ditetapkan sebesar 8,76% dari gaji karyawan peserta dana pensiun, dimana 5,76% ditanggung Bank dan sisanya sebesar 3% ditanggung oleh karyawan. Beban pensiun Bank selama periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing berjumlah Rp5.925 dan Rp5.445.

The contribution is determined at 8.76% of employees’ salary who join the pension plan, of which 5.76% is contributed by the Bank and the remaining 3% is contributed by the employee. The Bank’s pension expense for the periods ended June 30, 2009 and 2008

amounted to Rp5,925 and Rp5,445,

respectively.

b. Penyisihan Imbalan Karyawan b. Provision for Employee Benefits

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan komponen beban manfaat karyawan sesuai dengan

Undang-undang No. 13/2003 dan

Kesepakatan Kerja Bersama yang didasarkan pada laporan aktuaris PT Jasa Aktuaria JAPA tertanggal 14 Juli 2009 untuk tahun 2009 (2008: 8 Juli 2008), aktuaris independen untuk Bank.

The following table summarizes the components of employee benefit costs in accordance with Labor Law No. 13/2003 and Collective Labor Agreement that were based on the Actuarial Report of PT Jasa Aktuaria JAPA dated July 14, 2009, for the year 2009 (2008: July 8, 2008), an independent actuary for the Bank.

(lanjutan) (continued)

b. Penyisihan Imbalan Karyawan (lanjutan) b. Provision for Employee Benefits

(continued) 2008 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated 2009 - Note 3)

Biaya jasa kini 18.817 18.187 Current service cost

Beban bunga 23.240 20.948 Interest cost

(Keuntungan)/kerugian aktuaria bersih Net actuarial (gains)/losses recognized

diakui dalam periode berjalan (5.506) 1.307 during the period

Amortisasi atas beban jasa masa lalu

yang belum menjadi hak - Amortization of past service cost -

non vested (UU No.13) 1.383 1.038 non-vested (UU No.13)

Amortisasi atas beban jasa masa lalu

yang belum menjadi hak - Amortization of past service cost -

non vested (Collective labor non-vested (Collective labor

Agreement/CLA) 267 200 Agreement/CLA) 38.201 41.680

2008 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated 2009 - Note 3)

Nilai kini kewajiban imbalan pasti Present value of defined benefit

diakui dalam periode berjalan (395.998) (357.953) obligations

Nilai yang belum diakui: Unrecognized amounts of:

Kerugian aktuaria 124.877 127.641 Actuarial losses

Beban jasa lalu - UU No.13 15.882 18.073 Past service cost - UU No.13

Beban jasa lalu - CLA 14.254 14.674 Past service cost - CLA

(240.985) (197.565)

Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Changes in the present value of the defined benefit obligations are as follows:

2008

(Disajikan kembali - Catatan 3/

2009 As restated - Note 3)

Anak Anak

Bank/ Perusahaan/ Jumlah/ Bank/ Perusahaan/ Jumlah/

Bank Subsidiaries Total Bank Subsidiaries Total

Saldo awal periode (229.478) *) (12.870) (242.348) (180.883) (13.685) (194.568) Balance at beginning of period

(Beban)/pembalikan

manfaat karyawan Employee benefit (expense)/

selama periode berjalan (38.201) (918) (39.118 ) (39.662) - (39.662) reversal during the period

Manfaat yang dibayarkan 26.693 74 26.766 22.980 - 22.980 Benefits paid

Saldo akhir periode (240.985) (13.714) (254.699 ) (197.565) (13.685) (211.250) Balance at end of period

(lanjutan) (continued)

b. Penyisihan Imbalan Karyawan (lanjutan) b. Provision for Employee Benefits

(continued)

Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung estimasi beban dan kewajiban tahun 2009 tersebut adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used to determine the employee benefits costs for 2009 are as follows:

Bank

Mortalita CSO - 80 Mortality rate

Tingkat pengunduran diri Normal pension age

Usia kurang dari 30 tahun : 10% per tahun/ Age less than 30 years:

10% per annum

Usia 30 - 44 tahun : 5% per tahun/ Age 30 - 44 years:

5% per annum

Usia 45 tahun ke atas : 2% per tahun/ Age 45 years and over:

2% per annum

Kenaikan gaji 6,10% per tahun/ Salary increase rate

6,10% per annum

Tingkat bunga aktuaria 12% per tahun/ Actuary interest rate

12% per annum

Sisa masa kerja karyawan 19 tahun/ Remaining years of