METODE PENELITIAN
C. Desain Penelitian
Penelitian tentang menulis laporan melalui model jurisprudensial berbasis wisata lapangan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penelitian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Subyantoro 2009:10).
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan tindakan kelas yang mencakup beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Proses tindakan siklus I dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, dilakukan persiapan pembelajaran menulis laporan hasil pengamatan. Langkah awal yang dilakukan adalah:
1) Menyusun rencana pembelajaran yang merupakan program guru. Rencana pembelajaran berisi tentang skenario pembelajaran yang dilakukan ketika
33
33
penelitian. Tahap penyusunan ini, peneliti menentukan titik fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati kemudian membuat instrumen pengamatan.
2) Selain menyusun rencana pembelajaran, guru menyiapkan materi yang diujikan melalui lembar tes menulis laporan hasil pengamatan disertai dengan criteria penilaiannya.
3) Guru menyiapkan lembar jurnal, lembar observasi, lembar wawancara, dan dokumentasi foto.
b. Tindakan
Tahap tindakan pada pelaksanaan siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan atau 4x40 menit. Tahap tindakan ini terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Proses tindakan yang dilaksanakan pada pertemuan pertama siklus I dipaparkan sebagai berikut.
c. Observasi
Obesrvasi atau pengamatan dilakukan terhadap aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi pada siklus I dilihat berdasarkan peningkatan hasil tes dan perilaku siswa selama pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai kelebihan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan yang diterapkan dalam menulis laporan.
34
1) Tes untuk mengetahui kemampuan menulis laporan siswa.
2) Observasi untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Sikap yang diamati, yaitu sikap siswa yang positif maupun sikap siswa yang negative dalam mengikuti pelajaran, kesiapan siswa pada awal pembelajaran, keaktifan siswa selama pembelajaran.
Pada tahapan observasi, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis laporan.
2) Melakukan pengamatan aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis laporan.
3) Mengumpulkan data hasil belajar siswa setelah menggunakan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan.
d. Refleksi
Tahap ini merupakan evaluasi terhadap proses tindakan dan hasil menulis pada siklus 1. Data-data yang terkumpul baik dari hasil tes, jurnal, observasi, atau pengamatan dan wawancara kemudian dianalisis. Analisis ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta tindakan-tindakan siswa selama proses pembelajaran. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul, guru dan peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut.
1) Mengevaluasi proses dan hasil belajar pada siklus I.
2) Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I. 3) Membuat daftar permasalah yang terjadi pada siklus I.
35
35
Proses tindakan pada siklus II masih terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Tindakan yang dilakukan peneliti pada perencanaan siklus II adalah memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilihat dari hasil refleksi pada siklus I. Adapun kegiatan yang dilaksanakan:
1) Membuat perbaikan rencana pembelajaran menulis laporan melalui model jurisprudensial berbasis wisata lapangan sebagai model pembelajaran. 2) menyiapkan lembar observasi, dan lembar wawancara untuk memperoleh
data nontes.
3) Guru menyiapkan lembar tes dan nontes untuk siklus II, dan;(4) berkoordinasi kembali dengan guru mata pelajaran.
b. Tindakan
Tindakan pada siklus II adalah penyempurnaan dari tindakan siklus I. Pada tahap ini, guru menjelaskan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada laporan yang telah ditulis pada siklus I. Selanjutnya siswa diberi bimbingan agar pelaksanaan kegiatan menulis laporan pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama seperti pelaksanaan pada siklus I, yakni dua kali pertemuan atau 4x40 menit. Pelaksanaan tindakan siklus II dipaparkan sebagi berikut.
c. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Guru kelas sebagai pengajar yang memandu proses
36
pembelajaran dari awal hingga akhir dan peneliti sebagai pengamat dan fasilitator bertugas mengamati perilaku siswa dan memfasilitasi perlengkapan yang dibutuhkan oleh guru dan siswa. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil tulisan dan perilaku siswa selama proses pembelajaran.
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai kelebihan dan kekurangan model jurispridensial berbasis wisata lapangan yang diterapkan dalam menulis laporan. Data observasi diperoleh melalui beberapa cara yaitu:
1) Tes untuk mengetahui kemampuan menulis laporan siswa.
2) Observasi untuk mengetahui perilaku dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, perilaku yang diamati yaitu sikap siswa baik positif maupun negatif dalam mengikuti pembelajaran menulis laporan, Pada tahapan observasi, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis laporan setelah diadakan perbaikan dari siklus I. 2) Melakukan pengamatan aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran bahasa
Indonesia pada materi menulis laporan.
3) Mengumpulkan data hasil belajar siswa setelah menggunakan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan nontes.
37
37 D. Instrumen Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan dua instrumen, fungsi dan jenisnya. Kedua instrumen tersebut adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengumpulkan data dan mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan siswa tentang keterampilan menulis laporan dengan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan, sedangkan instrument nontes dapat berupa pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi foto yang digunakan untuk mengetahui perubahan siswa saat pembelajaran berlangsung dan setelah pembelajaran dilakukan.
1. Instrumen tes
Guru dan peneliti mengadakan tes menulis laporan guna mengetahui kemampuan menulis laporan pengamtan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model jurisprudensial berbasis wisata lapangan. Tes yang diberikan adalah tes tertulis, yaitu menulis laporan pengamatan sesuai dengan objek yang diamati. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran pertemuan kedua. Jumlah nilai hasil tes diambil dari gabungan tiap-tiap aspek. Aspek penilaian pembelajaran menulis laporan melalui model jurisprudensial berbasis wisata lapangan meliputi: 1) karakteristik judul; 2) kesesuaian isi laporan dengan objek pengamatan; 3) kerangka laporan; 4) keruntutan pemaparan; 5) ke tepatan ejaan.
38 2. Instrumen nontes
Instrument nontes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah panduan observasi, panduan wawancara dan dokumentasi foto. Berikut adalah paparan tentang panduan-panduan yang terdapat dalam instrumen nontes
a) Panduan Observasi
Pedoman observasi digunakan untuk mengamati perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun aspek-aspek yang diamati antara lain: (1) respon dan antusias siswa dalam pembelajaran; (2) partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok; (3) respon positif siswa terhadap pelajaran; (4) aktivitas siswa dalam bertanya; (5) keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas.
b) Panduan Wawancara
Wawancara dilaksanakan setelah diketahui nilai tes untuk menentukan siswa yang diwawancarai pada siklus I. Pedoman wawancara berfungsi sebagai sarana untuk mencari data tentang pembelajaran menulis laporan. Wawancara berisi pertanyaan yang ditunjukkan kepada siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang dalam tes. Aspek-aspek yang digunakan dalam pedoman wawancara siklus I dan siklus II adalah:
1) Perasaan siswa saat berdiskusi menentukan topik yang akan dijadikan objek pengamatan.
39
39
3) Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menulis laporan melalui model jurisprudensial berbasi wisata lapangan.
4) Manfaat bagi siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis laporan melaui model jurisprudensial bebasis wisata lapangan.
5) Apakah setelah mengikut pembelajaran menulis laporan melalui model jurisprudensial berbasis wisata lapangan siswa sudah dapat menulis laporan dengan tepat.
c) Dokumentasi Foto
Kegiatan siswa dalam pembelajaran didokumentasikan dalam bentuk foto. Foto-foto yang diambil mempermudah peneliti untuk mendeskripsikan hasil penelitian. Dokumentasi foto dijadikan bukti dalam melakukan observasi. Dengan dokumentasi foto, peneliti memiliki rekaman aktivitas siswa dan perilaku siswa berupa: (1) aktivitas siswa saat menyimak penjelasan dari guru;(2) aktivitas siswa saat bertanya; (3) aktivitas siswa saat mengamati contoh; (4) aktivitas siswa saat melakukan pengamatan; (5) aktivitas siswa saat berdiskusi. Selain itu, dokumentasi foto juga dapat membantu peneliti untuk mengingat data kuantitatif yang mungkin terlewatkan dan tidak teramati saat penelitian.