• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Produk Kriya

Dalam dokumen Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar 2017 (Halaman 69-73)

Pengertian design adalah perencanaan dalam pembuatan sebuah

3.5 Desain Produk Kriya

Foto Produk Fungsional

(Sumber: Brosur & Facebook)

3.5 Desain Produk Kriya

Sebuah karya seni rupa terdiri dari unsur-unsur rupa yang ditata atau disusun dengan penuh kesadaran. Dan kejiwaan sebagai hasil tranformasi gejolak jiwa yg kontemplatif dan optimal dengan menggunakan dasar-dasar pengetahuan kesenirupaan dalam upaya mengembangkan nilai estetiknya.

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 129

Untuk mencapai nilai estetik atau keindahan, diperlukan pemahaman dan penguasaan ilmu dasar-dasar desain yang terdiri dan unsur-unsur rupa dan prinsip-prinsip penataan unsur rupa tersebut. Unsur-unsur rupa ini terdiri dari garis, bidang, arah, ukuran, tekstur, warna, nada dan khroma. Masing-masing unsur mempunyai tampilan dan karakter yang variatif. Unsur-unsur ini wajib dikenali, dipahami, dan diaktualisasikan oleh setiap perupa atau pendesain. Prinsip ini mutlak diperlukan sebagai panduan untuk tercapainya nilai estetika yang memikat secara visual dan menjadi suatu kesatuan sehingga menghasilkan karya yang indah, bermakna dan komunikatif.

Desain kriya dapat disebut dengan desain kerajinan yang merupakan bentuk seni rupa terapan. Seni kriya merupakan bagian dari seni rupa yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan fisik (seni pakai) dan psikologis (seni hias / keindahan rasa). Seni kriya dikerjakan dengan keterampilan atau kecekatan tangan. Pada umumnya produk kriya dibuat cendrung sebagai barang produksi atau seni industri. Seseorang pengamat atau pecinta seni dapat menghargai dan menikmati karya produk kriya apabila ia mengerti, memahami dan menilai karya desain melalui kepekaan rasa estetis dan nilai guna. Kemampuan dalam kegiatan tersebut dinamakan dengan apresiasi seni dan desain. Kemampuan dalam memahami dan menilai karya desain terapan disebut dan kemampuan mengapresiasi seni terapan. Apresiasi sangat penting bagi setiap orang yang mau mengerti terhadap karya seni dan desain, karena dapat melatih kepekaan rasa, memberi kenikmatan, dan memperkaya jiwa serta memperhalus budi pekerti.

Menilai suatu karya seni dan desain kekriyaan, haruslah memahami proses apresiasi senirupa secara utuh. Proses tersebut adalah pengamatan, penghayatan terhadap karya, dan pengalaman berkarya seni-desain sehingga dapat menumbuhkan rasa kagum, sikap empati dan simpati yang akhirnya mempunyai kemampuan menikmati, menilai dan manghargai karya seni-desain. Setiap karya seni rupa dan desain mempunyai nilai yang berbeda satu sama yang lainnya. Nilai suatu karya sangat ditentukan oleh kemampuan perupa terhadap karya seni-desain itu sendiri yang meliputi: a). konsepsi atau gagasan; b). kreativitas dalam penciptaan karya; c). teknik pengerjaan yang

menghasilkan corak tersendiri, namun tetap memperhitungkan sifat-sifat media/bahan; d). keunikan dalam pengaturan komposisi dan bentuk sehingga menghasilkan karya yang tampak unik (beda dengan yang lain). e). kualitas suatu karya selain tergantung dari perupanya juga ditentukan oleh kualitas dan sifat dari media/bahan yang digunakan. Misalnya sebuah topeng yang dikerjakan dengan bahan kayu pule akan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan menggunakan kayu meranti. Kriteria menilai karya seni rupa terapan (Seni Kriya), pada suatu karya seni yang tergolong ke dalam seni rupa tentu dalam pengerjaannya memperhitungkan kaidah-kaidah seni rupa, maka dalam menilai atau memilih suatu karya seni rupa yang baik dan berkualitas diperlukan apresiasi seni rupa-desain. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkarya seni rupa dan apresiasinya adalah sebagai berikut: a. prinsip seni; b. fungsi seni; c. komposisi atau unsur seni.

Prinsip seni dan desain meliputi hal berikut yaitu komposisi (susunan). Apa pun jenis karya seni rupa dan desain yang dikerjakan, tidak akan terlepas dari komposisi. Komposisi itu sendiri adalah susunan. Hasil karya itu akan baik dan indah apabila pengaturan atau penyusunan unsur-unsur seni rupa dalam satu kesatuan. Unsur-unsur-unsur pokok dalam seni rupa dan desain adalah titik, garis, bidang, arah, bentuk,ukuran, warna, gelap-terang, dan tekstur. Seseorang yang menyusun unsur tersebut berarti ia menciptakan bentuk atau desain. Komposisi dapat dihasilkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengaturan atau penyusunan. Dan prinsip-prinsip tersebut antara lain: a) keseimbangan (balance); b) kesatuan (unity); c) irama (ritme); d) kontras (berbeda jauh) dan e) serasi (harmony).

Pengertian perancangan produk desain dapat didefinisikan sebagai

generasi ide, pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan manufaktur (objek fisik) atau jasa. Desainer produk mengkonsep dan mengevaluasi ide-ide, membuatnya menjadi nyata, melalui bentuk produk dengan suatu pendekatan yang lebih sistematis. Peran seorang desainer produk meliputi berbagai karakteristik seolah sebagai manajer pemasaran, manajer produk industri dan pelaksana insinyur perancangan. Istilah ini terkadang

membingungkan dengan desain industri, yang mendefinisikan bidang spektrum yang lebih luas kegiatan desain, layanan seperti desain, desain sistem, desain interaksi serta peran design. Perancang produk menggabungkan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan barang-barang tiga dimensi. Peran yang berubah ini telah difasilitasi oleh perangkat digital yang memungkinkan para desainer untuk berkomunikasi, memvisualisasikan dan menganalisa ide-ide dalam suatu cara yang akan diambil tenaga kerja lebih besar di masa lalu.

Desainer produk dilengkapi dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk membawa produk dari konsepsi ke pasar. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengelola proyek desain dan subkontrak daerah untuk sektor lain dalam industri desain. Estetika dianggap penting dalam desain produk, akan tetapi desainer juga menangani aspek-aspek penting termasuk teknologi, ergonomi, kegunaan, stres bahan analisis dan rekayasa. Seperti sebagian besar bidang desain, ide untuk desain produk muncul dari suatu kebutuhan dan memiliki fungsi tertentu. Ini mengikuti metode tertentu dan terkadang dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih kompleks seperti asosiasi dan Telesis. Juga digunakan untuk menggambarkan produk yang kompeten. Secara teknis perancang atau desainer industri adalah istilah Industrial Design Engineer. Beberapa desainer yang memiliki perasaan yang kuat terutama untuk mengembangkan produk baru. Desainer produk sebagai aset yang strategis kepada perusahaan atau industri yang perlu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dalam inovasi. Produk adalah barang yang dihasilkan dan dijual oleh perusahaan kepada konsumennya. Perencanaan dan perancangan produk adalah satu set kegiatan yang dimulai

dari timbulnya persepsi bahwa ada kesempatan (opportunity) di pasar dan

berakhir dengan produksi, penjualan serta pengiriman produk, semua hasil rekayasa (engineered), diskrit dan mempunyai bentuk fisik.

Peranan desain produk di Indonesia masih belum dianggap penting,

sehingga banyak produk yang kalah bersaing dari produk negara lain. Banyak

terlihat dari produk yang merupakan hasil duplikat dari produk negara lain dan tidak memanfaatkan hasil desain produk yang baik. Komunitas Industri di Indonesia belum sepenuhnya menyadari akan pentingnya desain dan

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 132

cenderung untuk mengadopsi desain yang sudah ada dan laku, dikarenakan terbatasnya pemahaman dan pengetahuan teknis tentang desain. Produk banyak dibuat berdasarkan pesanan, didesain dengan jalan mudah yaitu meniru produk yang telah ada, bahkan lebih memilih menggunakan desain asal luar negeri atau dari orang asing atau turis dengan membayar royalty, dibandingkan mengembangkan sebuah produk desain bangsa sendiri. Situasi ini menyebabkan produk Indonesia mengalami kelemahan dibandingkan dengan produk Barat seperti Eropa, Jepang dan Amerika, apalagi produk kriya kalah bersaing dengan produk buatan negara China, India, Thailand, Korea dan lainnya yang harganya murah. Kondisi seperti ini juga tidak membawa pencerahan dalam mempersiapkan pasar bebas pada masa yang akan datang. Oleh karenanya, saat inilah menumbuhkan kesadaran para mahasiswa dan pengusaha atau industri akan pentingnya desain Indonesia agar produk karya bangsa Indonesia mempunyai keunggulan dan kemampuan untuk bersaing dipasar dunia.

Perancangan dan pengembangan produk ditentukan oleh kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur, juga itu tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut, tentu dengan biaya yang rendah dan terjangkau. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab desainer saja, tetapi juga bagian pemasaran, bagian laboratorium dan survey pasar, melainkan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi dalam suatu perusahaan atau industri. Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa persepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan atau industri, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk adalah pemasaran. Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar dan identifikasi kebutuhan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk. Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 133

mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan. Dalam

konteks tersebut, tugas bagian perancangan mencakup desain engineering

(mekanik, elektrik, software dan lain-lain) dan desain industri (estetika,

ergonomics, user interface). Dalam fungsi manufaktur terutama bertanggung

jawab untuk merancang dan mengoperasikan system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian, instalasi dan distribusinya. Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya melalui tahapan proses, antara lain adalah fase perencanaan produk, yaitu kegiatan

perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase”, karena kegiatan ini

mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual. Fase berikutnya adalah pengembangan konsep. Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar adalah target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, lalu satu atau lebih konsep itu dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh. Pada fase lanjutan perancangan tingkat system. Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur atau bentuk produk dengan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen pelengkap. Fase berikut adalah perancangan detail. Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang diperlukan atau dibeli dari pemasok. Fase lanjutannya adalah pengujian dan perbaikan. Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam macam versi produksi awal produk. Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya dilakukan tahap demi tahap. Pada beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan.

Pengembangan konsep adalah inti dari perencanaan desain. Crawford mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan dan atau bentuk prototipe yang akan dilakukan perbaikan, juga bagaimana desainer menunjukkan kepada pelanggan tentang keuntungan dan kerugiannya. Tiga bagian penting yang ada untuk ide perencanaan yang akan

ditingkatkan dengan kondisi konsep adalah meliputi 1). Bentuk, hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya dan sebagainya. 2). Teknologi, termasuk di dalamnya tentang prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan dan seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan dan pencapaian dari produk yang dimaksud. 3). Keuntungan apa yang akan diperoleh dari produk atau nilai keuntungan yang bisa diharapkan pelanggan dari produk tersebut.

Proses pengembangan konsep bisa mencakup beberapa kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Identifikasi kebutuhan pelanggan, sasaran kegiatan ini adalah untuk

memahami kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikannya secara

efektif kepada tim pengembangan. Output dari langkah ini adalah

sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur

dalam daftar secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap

kebutuhan. Tujuan metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah untuk meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan konsumen. Lalu mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang

tersembunyi dan tidak terucapkan (latent needs) seperti halnya kebutuhan

yang eksplisit. Menjadikan basis untuk penyusunan spesifikasi produk. Menjamin tidak adanya kebutuhan konsumen penting yang terlupakan dan menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan konsumen diantara anggota tim pengembang desain produk.

2) Penetapan spesifikasi target, dimana spesifikasi merupakan terjemahan

dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara teknis. Output dari

langkah ini adalah suatu daftar spesifikasi target. Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 3 langkah, pertama menyiapkan daftar metrik kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang diturunkan dari tingkat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya. Kedua, langkah mengumpulkan informasi tentang pesaing dan mengkombinasikannya dengan tingkat kepuasan dari pelanggan produk pesaing. Dan ketiga adalah menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik.

Penyusunan konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja dan bentuk dari produk. Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsep-konsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan dari konsumen. Proses penyusunan konsep terdiri dari ada 4 langkah yakni a). Pemaparan masalah dengan diagram fungsi, b). Pencarian eksternal, c). Pencarian internal dan d). Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.

Pemilihan konsep dianggap perlu, merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara berurutan, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan. Pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu :

Pertama, penyaringan konsep, bertujuan menyaring konsep adalah untuk mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk segera memperbaiki konsep.

Kedua, adalah penilaian konsep, pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria.

Pengujian konsep, satu atau lebih konsep-konsep akan diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, juga mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya. Penentuan spesifikasi akhir, mengenai spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali, setelah proses dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim desain harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik yang mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis serta pilihan antara biaya dan kinerja. Perencanaan proyek pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim desain membuat suatu jadwal pengembangan secara rinci, menentukan

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 136

strategi untuk meminimasi waktu pengembangan dan mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.

Analisis ekonomi juga penting, analisis ekonomi produk digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan desain produk secara menyeluruh dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya manufaktur dan biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap pengembangan. Disamping itu diperlukan analisa produk-produk pesaing. Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru yang akan berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan proses produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan awal sampai

akhir. Pemodelan dan pembuatan prototype, pada setiap tahapan dalam

proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan desain dalam menunjukkan kelayakan model

„hanya bentuk‟ yang ditunjukkan kepada konsumen untuk mengevaluasi

ergonomi dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis. Produk bisa dikatakan sukses jika disukai pasar. Pasar menyukai suatu produk berdasarkan kualitas dan harga. Menciptakan produk yang disukai tidak dapat dilakukan begitu saja, diperlukan konsep pengembangan yang baik. Langkah-langkah yang perlu dilakukan desainer dan suatu perusahaan yang akan melakukan aktivitas produksi, antara lain: Menentukan yang dibutuhkan pasar; Kebijakan perusahaan dan strategi bisnis; Pencarian Ide

dan mensintesis Ide – Ide serta membuat perencanaan yang detil; Dan

bagaimana memproduksi dan memasarkan.

Atribut – atribut dari suatu produk desain yang sukses dikembangkan

menyangkut biaya, baik biaya memproduksi maupun biaya total, kualitas, waktu yang diperlukan untuk memproduksi, mengembangkan teknik produksi

masal (repeat production). Faktor-faktor kunci mengembangkan produk baru

seperti keunikan, berfokus ke pelanggan dan berorientasi pasar, melakukan

pekerjaan rumah yang penting seperti studi pemasaran, predevelopment dan

sejenisnya. Ketajaman dalam mendefinisikan produk yang akan dikembangkan, kesinambungan pelaksanaan, tidak boleh ada fase yang

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 137

terputus atau didahulukan, struktur organisasi dan iklim perusahaan,

keputusan yang tepat dalam memilih suatu proyek desain produk dari top

management, cepat tanpa mengorbankan kualitas dan mengikuti proses yang sistematis serta penguasaan dasar desain untuk menciptakan inovasi produk desain.

Strategi untuk Mengembangkan produk baru, menentukan berapa pertumbuhan yang diharapkan dari produk baru tersebut. Menggali informasi perihal kapabilitas, pasar dan pelanggan, mencari peluang-peluang yang ada dengan mengembangkan daftar pilihan produk-produk yang ada saat ini. Lalu mengeset kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan oleh produk desain yang akan dibuat dengan menentukan portofolio produk, apakah baru, modifikasi

atau tidak. Memanage portofolio untuk meningkatkan keuntungan.

Dalam dokumen Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar 2017 (Halaman 69-73)

Dokumen terkait