• Tidak ada hasil yang ditemukan

Titik: merupakan unsur yang dapat digunakan untuk memunculkan kesan

Dalam dokumen Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar 2017 (Halaman 33-38)

suatu bentuk, seperti membuat gambar ilustrasi atau lukisan pointilisme.

Titik adalah materi terkecil dari sebuah objek, titik tidak punya ukuran,

panjang, dan bukan patrick. Titik bukan termasuk jenis instrumen musik.

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 57

Titik juga tidak punya dimensi. Titik atau dot menjadi bagian terkecil dari unsur desain yang ada. Bentukan titik pada desain bisa muncul dari bahan karya desain maupun penambahan bentuk titik pada desain. Titik sering digunakan sebagai hiasan atau ornamen. Titik akan memberi kesan (image) tertentu pada desain bergantung cara penyusunannya. Titik yang disusun berjajar akan memberikan kesan garis, titik yang disusun menyebar memenuhi bidang akan memberi kesan isi ruang.

Penyusunan Titik Berjajar & Penyusunan Titik Menyebar

Titik sebenarnya sudah dimanfaatkan sejak dari zaman dahulu. Teknik pembentukan titik pun beragam, mulai dengan memberi lubang atau nat, membentuk tekstur timbul maupun datar. Pada karya desain tradisional Indonesia, titik dalam batik menjadi unsur yang penting, karena titik yang

dalam bahasa Jawa disebut nitik, ujung katanya tik merupakan

pembentuk dari kata batik. Gambar menunjukkan titik yang diaplikasikan

pada desain batik. Kain dengan motif batik yang dinamai kawung picis,

merupakan salah satu motif klasik dari Yogyakarta. Penyusunan unsur titik pada desain motif terlihat teratur dan memberi karakter pada motif

tersebut. Pemberian titik pada batik sering disebut dengan cecek.

Penerapan titik pada desain batik ini memberikan penguatan pada motif

kawung, tanpa unsur titik pada motif kawung bidang-bidang yang disusun

berulang akan terlihat kurang harmoni dan dinamis. Pemberian isen-isen

berupa titik pada beberapa motif batik nusantara menjadi ciri akan kerumitan batik tulis yang akan meningkatkan nilai kain batik itu sendiri. Hampir semua jenis motif batik yang ada di Nusantara menerapkan titik untuk isian atau sebagai bagian dari unsur desain.

Motif Kawung Pada Kain Batik

Unsur titik tidak hanya diterapkan pada desain yang sifatnya tradisional saja, pada desain yang modern pun penggunaan unsur titik juga memberi karakter yang kuat. Bentukan titik berasal dari bentukan lingkaran-lingkaran kecil, sehingga meskipun bentuk asalnya adalah sebuah bidang lingkaran, dengan cara penyusunan menyebar dan teratur, kesan yang dimunculkan bukan lagi lingkaran, namun lebih berkesan titik. Gambar di

bawah adalah sebuah sepatu dengan ornamen motif polkadot, terlihat

modern dengan ciri yang simple. Bentuk dot atau titik terbentuk karena penyusunannya yang menyebar dan teratur dengan ukuran kecil dibanding bidangnya.

Susunan Lingkaran Kecil yang Membentuk Titik-titik & Sepatu Wanita dengan Motif Titik

Titik bisa disebut titik jika ada pembanding di sekitarnya, sebuah bentuk lingkaran kecil yang diterapkan pada bidang yang lebar akan berkesan sebagai titik, namun lingkaran kecil tersebut jika diletakkan di bidang yang diisi dengan lingkaran lebih kecil lagi akan menghilangkan kesannya sebagai titik, sehingga bisa dikatakan kemunculan titik dipengaruhi oleh lingkungannya.

Susunan Lingkaran dan Titik di Sekitarnya.

2) Garis: Garis merupakan unsur yang dapat memberi batasan atau kesan suatu bentuk, seperti kesan garis tipis beda dengan garis tebal. Garis merupakan unsur paling tua yang digunakan manusia dalam mengungkapkan perasaan atau emosi. Yang dimaksud dengan unsur garis ialah hasil goresan dengan benda keras di atas permukaan benda alam (tanah, pasir, daun, batang, pohon dan sebagainya) dan benda-benda buatan (kertas, dinding, papan dllnya). Melalui goresan-goresan berupa unsur garis tersebut, seseorang dapat berkomunikasi dan mengemukakan pola rancangannya kepada orang lain. Garis ialah hasil goresan dari alat pemberi tanda pada suatu media, misalnya pensil sebagai pemberi tanda pada media kertas. Garis adalah kumpulan dari bentuk titik, tidak memiliki ujung dan tidak terbatas. Garis itu bisa menjadi batas atau limit dari sebuah objek. Menurut bentuknya, limit dibagi menjadi 2 yaitu:

a) Garis Nyata: garis hanya sebuah goresan dan garis dalam teori dasar tata rupa sering diartikan sebagai suatu hasil goresan nyata. Goresan nyata tersebut dapat terbentuk dari titik yang bergerak, jalan yang dilaluinya membentuk garis. Garis mempunyai panjang tanpa lebar yang menonjol, mempunyai kedudukan dan arah. Garis merupakan goresan awal

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 60

membentuk bidang maupun bangun. Karakter garis sangat beragam, namun disebut garis jika panjangnya lebih menonjol dibandingkan dengan lebarnya. Garis akan memunculkan kesan tipis meski hal tersebut bergantung dengan pembentukannya dan bentuk di sekitarnya. .

Beberapa Macam Bentukan Garis

b) Garis Semu: garis menjadi sebuah batas atau limit dari suatu objek. Garis juga terbentuk dari batas atau limit suatu benda, batas sudut ruang, batas warna, rangkaian masa dan sebagainya, garis yang demikian itu disebut garis semu. Pada gambar berikut terdapat susunan beberapa warna yang berlapis, terdapat garis semu putih pembatas antar warna. Contoh di alam ada terjadi garis horizon, pada hamparan lahan luas atau pemandangan laut yang luas dan sejauh kemampuan mata memandang seolah terjadi garis pertemuan langit dan bumi.

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg

Susunan Beberapa Warna Perlapis dan Berlapis

Garis pada benda-benda yang terlihat oleh mata, terjadi karena ada perubahan bentuk, perubahan arah, perspektif-proyeksi, perbedaan warna, perubahan bahan dan sinar gelap-terang yang terkena pada benda..

Memang terjadi image tertentu di dalam pikiran. Jika dilihat benda-benda disekeliling akan terlihat seolah-olah terjadi garis-garis yang membentuk perwujudannya, yang akhirnya bisa ditiru dengan goresan garis nyata menjadi sebuah gambar sketsa (drawing).

Tentang kesan garis yaitu garis lurus adalah garis yang jarak antara ujung dan pangkalnya mengambil jarak yang paling pendek. Garis lurus merupakan dasar untuk membuat garis patah dan bentuk-bentuk bersudut. Apabila diperhatikan dengan baik, akan terasa bahwa macam-macam garis ini memberikan kesan yang berbeda pula. Kesan yang ditimbulkan garis ini

disebut „watak garis‟. Garis lurus mempunyai sifat kaku dan memberi kesan

kokoh, sungguh-sungguh dan keras, namun dengan adanya arah maka sifat garis dapat berubah seperti: Garis lurus tegak memberikan kesan keluhuran. Garis lurus mendatar memberikan kesan tenang. Garis lurus miring atau diagonal merupakan kombinasi dari sifat garis vertikal dan horizontal yang mempunyai sifat lebih hidup (dinamis). Garis lengkung adalah jarak terpanjang yang menghubungkan dua titik atau lebih. Garis lengkung memberi kesan luwes, kadang-kadang bersifat riang dan gembira. Dalam bidang garis mempunyai fungsi: Membatasi bentuk struktur atau siluet. Berdasarkan arahnya, garis atau kesan garis dapat dibedakan dengan sebutan garis vertikal, garis horizontal, garis zig-zag, garis lengkung, garis radial dan garis acak. Arah garis akan memberikan kesan tersendiri. Arah vertikal akan mengarahkan mata ke atas sehingga kesan yang dimunculkan adalah kesan meninggi. Garis tipis vertikal yang disusun berjajar akan memberi kesan meninggi dan ramping. Garis tebal vertikal akan memberi kesan kokoh dan agung. Garis horisontal tebal akan memberi kesan berisi. Garis kurva atau lengkungan akan memberi kesan dinamis. Dalam desain, garis memiliki fungsi yang sangat besar, garis menjadi media untuk mengungkapkan ide karya

desain yaitu sebagai torehan atau goresan dalam sketsa gambar maupun

sebagai gambar kerja. Garis juga memiliki fungsi estetik yang tinggi, garis dapat difungsikan sebagai bagian dari desain itu sendiri, baik sebagai strukturnya maupun sebagai ornamen. Arah merupakan susunan suatu garis atau bentuk menuju kerah tertentu sehingga akan dapat memberi kesan stabil atau dinamis, seperti arah berbelok-belok berkesan dinamis dan arah horizontal berkesan stabil. Garis yang disusun dalam desain akan

memunculkan kesan yang beragam. Kesan arah garis harus menjadi pertimbangan bagi desainer dalam membuat konsep desain. Di bawah ini beberapa contoh garis dan penggabungannya:

Bermacam Garis dan Penggabungannya

Garis juga merupakan optical illusion. Karena garis merupakan unsur

dalam merancang, maka akan dipelajari pengaruh permainan garis.

Perancang fashion seringkali dimanfaatkan untuk bisa „menonjolkan‟ atau

„menutupi‟ suatu kelebihan atau kekurangan pada bentuk tubuh seseorang

dengan desain busana yang disebut optical illusion. Garis akan membimbing

mata kearah tertentu. Garis yang dominan akan menangkap pandangan yang pertama. Garis-garis yang dipakai dengan terampil akan menciptakan

berbagai optical illusion. Desain busana bergaris dapat bermain dengan

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 64

Susunan Garis Illusi Karya Mahasiswa ISI Denpasar

Karya 2D Komposisi Garis, Bidang Gradasi Kesan Ruang Illusif atau Maya

(Sumber: Husen, 2015: 21)

Perhatikanlah contoh ke-empat model garis di bawah ini, mana yang kelihatan lebih panjang, garis 1 atau 2, atau 3, atau 4 ? Maka terlihat pada garis 4, mata yang diarahkan ke atas sehingga garis inilah yang seakan terlihat atau berkesan lebih panjang. Dalam busana, garis sering

dikombinasikan ke dalam desain untuk “membentuk” sebuah panah, huruf

T, I atau Y. Bentuk-bentuk ini akan menimbulkan optical illusion tertentu.

Pengelabuan Garis Lurus 1 2 3 4

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 65

Pada contoh bidang yang tergambar garis berikutnya, manakah yang

kelihatan lebih sempit dan tinggi dan mana yang kelihatan “gemuk” ?

Pada kotak yang di sebelah atas garis hitam kelihatan berkesan lebih tinggi dan sempit dari yang ada di bawah. Garis tebal di kotak atas memberi kesan tinggi dan memotong lebarnya dengan membuat mata bergerak ke atas dan ke bawah pada poros tengahnya. Garis yang berada di kotak bawah membuat mata bergerak ke arah horisontal sepanjang lebar kotak, memberi ilusi lebih besar dan kurang tinggi.

Kesan Garis

Demikianlah optical illusion dipakai dalam merancang busana bagi

orang yang ingin nampak lebih tinggi langsing atau lebih pendek berisi. Pada desain busana, garis vertikal digunakan untuk memberi kesan ramping pada pemakainya. Membagi bentuk struktur ke dalam bagian-bagian pakaian untuk menentukan model pakaian. Memberikan arah dan pergerakan model untuk menutupi kekurangan bentuk tubuh atau model. Penggabungan garis lurus dengan garis lengkung berkesan feminin dan juga memberi kesan alamiah. Garis lengkung memberi kesan luwes, lembut dan indah. Variasi garis merupakan upaya penggabungan garis, penggabungan garis lurus dengan garis lurus tetapi dengan arahnya berbeda juga bisa menarik.

Pada kain tenun Nusatenggara Timur, adalah merupakan aplikasi dari unsur garis yang dibentuk dari proses penyusunan benang yang ditenun. Pemberian warna yang berselang-seling pada kain akan memunculkan motif garis. Unsur garis memang banyak dimunculkan pada kerajinan tradisional Indonesia, terutama kerajinan tenun. Kerajinan tenun yang menyebar di seluruh Indonesia memunculkan keberagaman desain tenun, yang sebagian besar memang mengekspos bentuk garis sebagai hiasan atau motif ornamen. Selain tenun, beberapa kerajinan tradisional Indonesia juga banyak yang menampilkan garis dari bentuk konstruksinya, sebagi contoh dapat dilihat pada

gambar kerajinan bambu dengan bentuk wadah yang konstruksinya diekspos berbentuk garis vertikal. Juga pada gambar mebel, garis diaplikasikan pada

desain credenza dan memberi kesan modern minimalis pada desain. Terlihat

pada gambar kerajinan dari Kalimantan. Pada desain interior ruang, memberian jarak ke atas atau kesan meninggi biasa dipergunakan untuk mengatasi akan keterbatasan ruang yang terlalu sempit atau pendek.

Motif dan Garis Pada Kain Tradisional & Tenun Nusatenggara Timur

3) Bidang: bidang adalah suatu bentuk objek 2D (dua dimensi) yang dibatasi

Dalam dokumen Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar 2017 (Halaman 33-38)

Dokumen terkait