• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Desain

Dalam dokumen Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar 2017 (Halaman 49-56)

5) Warna: Warna adalah sebuah sensasi yang dihasilkan ketika suatu energi cahaya mengenai suatu benda, dimana cahaya tersebut akan di refleksikan

2.3 Pengembangan Desain

Warna Hangat dan Warna Dingin

(Sumber: Wikipedia.com)

Sebagaimana warna hangat, warna dingin juga muncul dari lingkungan seperti dedaunan yang hijau dipersepsikan sejuk, laut biru itu dingin dan sebagainya. Aplikasi warna pada desain sangat kaya, lingkaran

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 89

warna dijadikan pedoman bagi desainer dalam menyusun perencanaan dan konsep warna yang ingin diusung. Skema warna merupakan penyusunan dua atau beberapa warna yang beerbeda dalam sebuah komposisi. Skema warna dapat membantu dalam melihat efek yang dihasilkan ketika warna dipadukan dengan warna-warna lain. Hal yang unik, warna akan memiliki kesan berbeda bergantung dengan warna disekitarnya. Misalnya warna kuning akan tidak dominan jika berada di sekitar warna oranye dan merah, namun akan sangat menonjol jika diletakkan diantara warna biru. Kemampuan dalam mengkombinasikan inilah yang harus dimiliki sebagai dasar desain. Kombinasi warna yang dikelompokkan dalam kategori tertentu disebut skema warna. Warna komplementer merupakan warna yang saling berseberangan dalam

lingkaran warna. Warna komplementer memiliki value yang sama atau

kekuatan kroma yang sama. Contoh warna komplementer: ungu dengan

kuning, merah dengan hijau, biru dengan oranye. Berikut ini contoh aplikasi warna komplementer dalam beberapa desain. Meskipun sifat warna komplementer kontras, namun memunculkan harmoni pada desain.

2.3 Pengembangan Desain

Spot seperti bekas jari atau tanda (bukan titik), misalnya bulatan sebagai sesuatu arti yang kecil, tetapi akan berarti dan bernilai keindahan (seni) apabila ditempatkan pada suatu bidang datar (misal kertas).

1 2

Keterangan gambar:

1) Spot berada ditengah artinya sedikit, tampak tenang, sbg sesuatu yg statis. 2) Spot agak ke bawah/ ke atas, seakan bergerak menurun / bergerak naik, menjauh.

3 4 Keterangan:

3) Spot dua agak ke tengah atas dan yg dipinggir mendekati garis pinggir tampak lebih terlihat menonjol.

4) Spot tampak seperti melayang menjauh (kecil) dan mendekat (besar).

Juga ada pengembangan desain yang tampak tidak teratur atau sembarang sampai abstrak. Namun ada ketertarikan mata untuk bisa membedakan bentuk, warna, garis, tekstur, besar-kecil, lurus-bengkok, gelap-terang, cerah-kusam, tinggi-rendah, halus-kasar, volume, komposisi, tekstur, kontras dan lainnya. Bahkan ada yang menampilkan lambang atau perlambangan, symbol, konsep dan capaian tertentu atau tujuan desain.

Jarak yang tidak rata dalam halaman dan desain dengan variasi ukuran dimana bentuk awal telah berubah.

Agar desain yang dihasilkan menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari yaitu unsur dalam desain visual 2D. Semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan sekaligus dalam sebuah karya desain karena ada sebagian desain yang menuntut salah satu dari unsur tersebut harus diprioritaskan jadi ada penekanan-penekanan dalam setiap unsur, seperti adanya:

a. Garis (Line), sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain, dalam dunia komunikasi visual seringkali digunakan dotted line, solid line, dan garis putus-putus.

b. Bentuk (Shape), bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar serta isi (volume). Bentuk dasar 2D yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Bentuk dasar 3D seperti kubus, bola, pyramid,dan lainnya.

c. Tekstur (Texture), tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan (benda), misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.

d. Ruang (Space), ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain visual 2D. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).

e. Ukuran (Size), ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur

ini dapat diciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain

anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.

f. Warna (Color), warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 92

pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas.

Bentuk merupakan salah satu elemen dasar dalam desain. Bentuk secara tersendiri maupun dikombinasikan dengan bentuk lain atau dengan garis, dapat menyampaikan arti yang universal sama seperti memberikan petunjuk pada mata sebagai pengelola informasi seperti melihat bentuk setiap harinya pada bendera, buku maupun baju bahkan logo. Bentuk memiliki variasi karakteristik yang tidak terbatas, setiap bentuk dapat saja mengkomunikasikan pesan yang berbeda. Akan sulit untuk mendesain tanpa menciptakan sebuah bentuk. Bentuk dapat dibuat dalam berbagai cara, baik dengan warna, ilustrasi

atau bahkan dengan foto, maupun dengan dimulai dengan gambaran synopsis

atau scenario ceritera visual sebagai film.

Bentuk merupakan dua wilayah dimensi dengan batasan yang terlihat. Ada bentuk yang terbuka atau tertutup, memiliki sudut atau bulat, besar atau kecil, pipih atau tebal, panjang atau pendek, teratur atau acak, realis atau abstrak dan lainnya. Bentuk juga dapat organik atau anorganik. Selain itu, bentuk juga dapat dalam bentuk-bebas atau geometris dan tersusun. Bentuk dapat didefinisikan melalui warnanya atau melalui kombinasi garis-garis yang membentuk pinggirannya. Bentuk yang sederhana dapat dikombinasikan menjadi bentuk yang kompleks. Bentuk yang kompleks bisa diabstraksikan untuk membuat bentuk yang sederhana dan rumit. Perbedaan

karakteristik dari bentuk menyampaikan mood yang berbeda dan arti yang

berbeda pula. Mengubah karakteristik dari bentuk dapat merubah cara pandang terhadap bentuk dan membuat bisa merasakan perbedaan dalam

desain. Bentuk adalah cara yang powerful untuk dapat berkomunikasi dengan

penikmat.

Para desainer umumnya menggunakan bentuk dengan berbagai tujuan antara lain: untuk mengelola informasi melalui koneksi, menyimbolkan ide-ide yang berbeda, menciptakan pergerakan, tekstur dan kedalaman. Juga

untuk menyampaikan mood dan emosionalnya, menekankan dan menciptakan

entry point dan bagian yang unik dan menarik serta memberikan arah pada mata dari satu elemen desain ke elemen desain selanjutnya.

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 93

Terdapat tiga jenis bentuk dasar pada umumnya, yakni bentuk geometris, natural dan abstrak. Bentuk geometris terstruktur dan umumnya merupakan bentuk yang simetris. Bentuk geometris ini contohnya adalah segi empat, lingkaran, segitiga, segilima, segienam, segidelapan dan kerucut. Bentuk geometris ini biasanya mudah untuk dikenali. Bentuk geometris ini juga biasanya teratur dan efisien. Bentuk natural atau organik dapat ditemukan di alam atau dapat juga berupa buatan manusia. Daun atau tumbuhan, binatang dan manusia merupakan salah satu contoh dari bentuk natural. Tetesan tinta juga bisa disebut sebagai bentuk natural. Bentuk natural ini seringkali tidak beraturan dan berupa cairan. Bentuk natural memiliki lebih banyak kurva yang tidak sama. Umumnya bentuk natural lebih menyenangkan dan menenangkan.

Bentuk organik pada halaman web biasanya dibuat melalui

penggunaan ilustrasi dan fotografi. Bentuk natural ini memiliki bentuk bebas yang asimetris dan memberikan rasa spontanitas. Bentuk organik memberikan rasa tertarik dan juga memperkuat tema. Bentuk abstrak merupakan bentuk natural dalam versi yang lebih sederhana atau lebih bergaya. Bentuk dari abstrak memiliki wujud yang mudah dikenali, namun tidak nyata. Misalnya seperti simbol yang ditemukan pada rambu-rambu, contohnya bentuk kursi roda untuk akses bagi penyandang cacat. Contoh lainnya pada gambar orang yang berbentuk seperti lidi. Ikon juga merupakan bentuk abstrak untuk mewakilkan ide-ide dan konsep-konsep. Beberapa bentuk abstrak memiliki

bentuk yang diakui secara universal. Arti dari Bentuk, terdapat variasi dari

bentuk yang tak terbatas dan kombinasi dari bentuk yang masing-masing dapat mengkomunikasikan sebagai pesan dan artinya sendiri. Seringkali arti di balik sebuah bentuk adalah filosofi atau budaya tertentu (misalnya segidelapan berwarna merah sebagai rambu berhenti). Apalagi ketika bentuk dikombinasikan dan dapat ditafsirkan. Berikut adalah beberapa makna dari bentuk dasar seperti bentuk: Lingkaran yang tidak memiliki awalan dan tidak memiliki akhiran. Lingkaran mewakilkan kekekalan dan dalam setiap budaya biasanya ditafsirkan mewakilkan bentuk matahari, bulan, alam semesta dan objek angkasa lainnya.

Desain yang berarti susunan, memperhatikan dengan seksama bahwa ada perubahan dari ketidakteraturan menjadi teratur atau terarah, ini

biasanya berarti pula semacam aturan tentang sesuatu, meliputi prinsip-prinsip berikut ini:

a) Repetition adalah mengulang motif yang sama dalam segala arah.

b) Rhythm adalah gerakan anggun yang diciptakan dengan menempatkan garis, bentuk, nada atau warna dalam suatu garis dimana mata dapat melihat dengan jelas.

c) Balance adalah efek tenang dari daya tarikyang seimbang pada masing-masing sisi dari garis tengah semu.

d) Proportion adalah hubungan antara berbagai jenis dan ukuran satu sama lain.

e) Alternation adalah pengulangan satu atau dua motif dalam susunan yang biasa.

f) Sequence adalah perubahan seragam diantara bagian yang terpisah atau seri, dapat memberi efek dengan garis, nada dan warna.

g) Radiation adalah pembentukan yang anggun dari bagian desain dari suatu titik tengah atau axis.

h) Parallelism adalah lanjutan dari garis atau bentuk pada arah yang sama, kurang lebih dengan jarak yang sama.

i) Transition adalah mengubah dari satu garis, bentuk, nada atau warna menjadi sesuatu yang berbeda.

j) Symmetry adalah menempatkan dua bentuk yang sama persis di masing-masing sisi dengan jarak yang sama dari garis tengah.

k) Bisymmetry tepat bila setengah dari bentui tersebut berada di masing-masing sisi.

l) Quadrilateral symmetry bila empat bentuk ditempatkan disekeliling axis. m) Contras adalah tekanan yang datang dari garis, warna, bentuk, tekstur

yang berbeda besar dan kecil, panjang dan pendek, tinggi dan rendah. n) Emphasis adalah penempatan bagian desain dimana mata melihat hal

terpenting terlebih dahulu. Dari situ akan membawa kepada detail lain supaya memenuhi kepentingannya sebagai pusat daya tarik.

Mungkin satu illustrasi yang paling bagus di alam dari semua prinsip ini adalah kepingan salju. Setiap keping sempurna memiliki ragam yang tak terbatas dan tak ada yang sama satu sama lain. Kegiatan mendesain sebagai suatu

aktivitas yang ditujukan untuk menghasilkan suatu produk, yang secara fungsional sangat dekat kaitannya dengan aspek manusia dan fenomenanya, juga merupakan salah satu aspek yang menjadi pemicu berkembangnya gaya hidup (lifestyle) dalam masyarakat.

Seperti ikon-ikon desain yang sering terlihat sehari-hari ada yang bermakna dan tidak bermakna, memperlihatkan kesan permukaan yang unik dan menarik, berikut beberapa contoh bentuk atau motif yang dapat difungsikan pada desain suatu permukaan, yang bisa dimanfaatkan dan dipandang sebagai motif atau pun tekstur.

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 96

Pemanfaatan Motif atau Tekstur Untuk Desain Interior

Sumber: Facebook

Lingkaran sering digunakan untuk benda-benda yang akrab seperti roda, bola, berbagai macam buah. Lingkaran memiliki pergerakan yang bebas. Lingkaran bisa berputar. Bayangan dan garis dapat meningkatkan rasa pergerakan dalam lingkaran. Lingkaran merupakan kurva yang anggun dan terlihat feminin. Lingkaran juga memberikan rasa hangat, menenangkan dan memberikan rasa sensualitas dan cinta. Pergerakannya memberikan energi dan kekuatan. Kelengkapannya menunjukkan ketakterbatasan, kesatuan dan harmoni. Lingkaran melindungi, memberikan pertahanan dan membatasi. Lingkaran membatasi apa yang ada di dalam dan menjaga hal-hal lain tetap di luar. Lingkaran menawarkan keamanan dan koneksi. Lingkaran menunjukkan komunitas, integritas dan kesempurnaan. Lingkaran tidak terlalu umum

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 97

digunakan dalam desain, namun lingkaran dapat digunakan untuk menarik perhatian, memberikan penekanan dan mengatur hal-hal agar tetap terpisah.

Skema Proses Struktur Rupa Desain Sumber: Djelantik, 1999:49

Bentuk kotak dan persegi panjang menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang dibaca dan disusun dalam bentuk kotak dan persegi pandang, maka bentuk tersebut menjadi familiar, aman dan nyaman. Kotak dan persegi panjang memberikan kesesuaian, kedamaian, soliditas, keamanan dan kesetaraan. Keakraban dan stabilitasnya, bersamaan dengan sifatnya yang terlalu biasa dapat terlihat membosankan. Kotak dan persegi panjang umumnya tidak menarik perhatian, namun dapat dimiringkan

untuk menambahkan twist yang tak terduga. Misalnya pada halaman web

yang memiringkan gambar yang dibingkai agar terlihat menonjol. Bentuk segitiga bisa stabil jika berada di bentuk dasar dan tidak stabil ketika tidak dalam bentuk dasar. Segitiga mewakili tekanan dinamis, sebagai aksi dan agresi. Segitiga memiliki energi kekuatan dan dinamis stabil serta tidak stabilnya, dapat juga menunjukkan baik konflik maupun kekuatan yang mantap. Segitiga ini seimbang dan dapat menjadi simbol untuk hukum, ilmu dan agama. Segitiga dapat menunjukkan pergerakan berdasarkan ke arah mana menunjuk. Segitiga dapat digunakan untuk memberikan tema yang umum seperti piramida, panah dan simbol-simbol. Secara spiritual, segitiga mewakili trinitas agama. Segitiga dapat menunjukkan penemuan diri dan wahyu. Kekuatan segitiga menunjukkan maskulinitas. Sifat dinamisnya membuat segitiga lebih cocok untuk desain logo pada perusahaan teknologi tinggi yang berkembang daripada untuk institusi keuangan. Segitiga dapat digunakan untuk menyampaikan perkembangan, arah dan tujuan. Bentuk spiral merupakan ekspresi dari kreativitas. Umumnya ditemukan pada pola pertumbuhan alam dari banyak organisme dan menujukkan proses pertumbuhan dan evolusi. Spiral menunjukkan ide dari kesuburan, kelahiran, kematian, ekspansi dan transformasi. Spiral merupakan siklus waktu hidup dan musim, merupaka bentuk umum dalam simbolisme agama dan mistik. Spiral bergerak dalam dua arah dan menunjukkan kembalinya pada titik yang sama pada perjalanan hidup dengan tingkatan pengertian yang baru. Spiral mewakilkan kepercayaan selama perubahan pelepasan energi dan mempertahankan fleksibilitas melalui transformasi. Spiral yang searah dengan jarum jam menunjukkan proyeksi dari intensi, pada spiral yang berlawanan jarum jam menujukkan pemenuhan dari intensi. Spiral ganda dapat digunakan untuk menyimbolkan kekuatan yang berlawanan.

Penggunaan bentuk dalam desain merupakan hal yang pasti terjadi, karena tidak mungkin menciptakan sebuah desain tanpa menggunakan sekurang-kurangnya satu bentuk. Bahkan kertas yang kosong pun merupakan sebuah bentuk. Bentuk sebagai salah satu elemen dalam desain akan membantu desainer untuk bisa mengkomunikasikan pesan dan bukan hanya sebagai tujuan dekorasi semata.

Dalam mendesain juga memiliki prinsip seperti halnya seseorang yang dikenal karena prinsipnya. Prinsip utama harus ditampilkan dalam sebuah desain sehingga karyanya tersebut dianggap komunikatif, dimana unsur utama tidak dikalahkan atau kuat penampilannya dibandingkan dengan unsur penunjang. Semuanya itu tergantung selera desainer, klien dan khalayak yang menjadi sasaran pesan atau produk desain, diantaranya: misalnya ada kesederhanaan, hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca atau penikmat memahami isi pesan yang disampaikan,

seperti judul (headline), subjudul dan tubuh (body) sebaiknya jangan

menggunakan jenis yang ornamental dan jeilimet dan membingungkan yang

sulit dibaca atau ditafsirkan. Desainer lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan

elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak

unsur-unsur aksesoris, artinya seperlunya atau sederhana saja. Memang membuat sederhana dan simple serta rasional itu memang sulit. Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda membuat bentuk atau warna tersebut

dengan duotone atau bersifat plus-minus. Pada kondisi ini, gagasan variasi

desain sebaiknya dipertimbangkan. Apa jadinya kalau desain tersebut adalah desain sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 100

informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis. Untuk menciptakan keseimbangan perlu mengulangi bentuk tertentu secara berkala, baik secara vertikal maupun horizontal. Membuat pusat elemen perhatian. Menempatkan beberapa visual kecil di satu daerah untuk menyeimbangkan satu blok besar gambar. Gunakan satu atau dua bentuk aneh dan membuat bentuk yang biasa. Keringanan bentuk potong dan berat dengan kesan seimbang, terang-gelap dan berwarna-warni visual. Meninggalkan banyak spasi besar sekitar blok teks atau foto gelap-terang. Ada kesatuan, adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud. Untuk membuat persatuan

digunakan hanya satu atau dua type styles dan berbeda ukuran atau berat

untuk kontras seluruh publikasi dan presentasi. Konsisten dengan jenis bentuk, ukuran, warna dan gaya. Menggunakan warna yang hampir sama karakternya di seluruh permukaan. Mengulang warna, bentuk, atau tekstur sedikit-banyak di seluruh wilayah. Pilih visual yang terbagi serupa warna, tema atau bentuknya. Penekanan (aksentuasi) dimaksudkan untuk menarik perhatian pemirsa, sehingga mau melihat dan membaca atau menafsirkan bagian desain yang dimaksud. Penekanan juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kekontrasan antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif. Untuk membuat penekanan biasa digunakan rangkaian merata spaced, persegi di samping foto yang digariskan foto dengan bentuk yang tidak biasa. Meletakkan bagian bentuk yang penting pada tempat yang mudah terlihat dan menjaga semua jenis bentuk pendukung yang lainnya tidak menonjol. Menggunakan warna yang tidak biasa atau menonjol yang dianggap paling penting untuk informasi. Irama (repetisi), merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada bentuk (music) beruntun yang sama. Desain 2D mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar gambar atau foto di dalam satu

halaman dan lain sebagainya. Untuk membuat rhythm (ritme) dengan cara

mengulangi sejumlah elemen berbentuk mirip, bahkan dengan spasi putih di antara masing-masing, untuk menciptakan sebuah ritme biasa. Pengulangan

Dasar-dasar Desain & Produk oleh Drs. Agus Mulyadi Utomo M.Erg 101

rangkaian semakin besar atau mengecil elemen visual, bisa dengan spasi putih atau jarak di antara setiap ritme penempatan yang progresif. Alternatif gelap-terang, tebal-tipis dan berat-ringannya jenis visual. Proporsi (Proportion) termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk

memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan –

perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan

matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah

proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa

hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci

yang mempunyai perbandingan 1 : 1, 618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan pada benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat dilihat

dalam perbandingan ukuran kertas dan lay out halaman.

Terkait dengan kajian terhadap aspek pemahaman konsep, makna dan interpretasi terhadap dalam karya desain, bisa dilakukan pendekatan pada pelaku (manusia), system dan konstruktif terhadap perwujudan karya budaya fisik seperti yang diteorikan oleh Harvey seperti bagan berikut:

Teori Triadik Interpretasi Harvey (Harvey 1987: 279 dalam Husen2015: 156)

Dalam dokumen Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar 2017 (Halaman 49-56)

Dokumen terkait