• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Data Responden Penelitian

Dalam dokumen Oleh Zaqia Putri Ramadhanty NIM (Halaman 82-0)

Deskripsi data dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang disebar kepada 109 responden anggota majelis taklim di lingkungan Rukun Warga 010 Perumahan Puri Bukit Depok, Jawa Barat. Dalam kuesioner penelitian ini terdapat 12 item pernyataan dari variabel Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat dan variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta data responden yang terdiri dari usia dan pendidikan terakhir. Adapun datanya sebagai berikut:

Tabel 4. 1

Data Berdasarkan Usia Responden

No Usia Frekuensi Persentase

1. 30-40 33 30,3%

2. 41-50 53 48,6%

3. 51-60 18 16,5%

4. > 60 5 4,6%

Total 109 100%

Grafik 4. 1

Data Berdasarkan Usia Responden

Berdasarkan tabel dan grafik di atas usia responden sangat bervariasi. Namun usia responden tertinggi berada di usia 41-50 tahun sebanyak 53 orang atau 48,6%, 33 orang responden atau 30,3% pada usia 30-40 tahun, 51-60 tahun sebanyak 18 orang atau 16,5%, > 60 tahun sebanyak 5 orang atau 4,6%.

Mayoritas responden yang mengikuti majelis taklim diperumahan puri bukit Depok berusia di atas 40 tahun (41-50) artinya pada usia tersebut masyarakat di mana tempat penelitian dilakukan, memiliki tingkat kesadaran beragama cenderung lebih tinggi dalam pemahaman agama Islam. Dengan melakukan

> 60

30 - 40

41 - 50 51 - 60

Usia

> 60 30 - 40 41 - 50 51 - 60

kegiatan lain seperti menjadi wirausaha, pengajar disekolah dan dipengajian.

Tabel 4. 2

Data Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

1. SD/Sederajat 2 1,8%

2. SMP/Sederajat 2 1,8%

3. SMA/Sederajat 42 38,5%

4. Diploma 14 12,8%

5. S1/S2/S3 49 45%

Total 109 100%

Grafik 4. 2

Data Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pada tabel dan grafik 4. 2 di atas mayoritas responden dalam penelitian ini berdasarkan pendidikan terakhir terbanyak

Diploma

S1-S3 SD

SMA/Sederajat

SMP/Sederajat

Pendidikan

Diploma S1-S3 SD SMA/Sederajat SMP/Sederajat

pada tingkatan S1/S2/S3 yaitu 49 orang atau 45%, SMA/Sederajat sebanyak 42 orang atau 38,5%, Diploma sebanyak 14 orang atau 12,8%, SMP/Sederajat sebanyak 2 orang atau 1,8%, dan SD/Sederajat sebanyak 2 orang atau 1,8%.

Dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir pada tingkatan S1/S2/S3, hal ini menunjukkan perumahan Puri Bukit Depok tingkat perkotaan kesadaran tentang pentingnya pendidikan cenderung sudah baik.

Hal tersebut dapat dilihat masyarakat yang berlatar belakang pendidikan SD sampai SMP sangat kecil.

3. Deskripsi Data Penelitian Variabel Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat KEMENKES RI Versi “Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19”

Dalam penelitian ini, pada variabel Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat terdapat tiga butir indikator instrumen penelitian yaitu kualitas pesan iklan, daya tarik iklan, dan frekuensi. Adapun hasil analisisnya sebagai berikut:

Tabel 4. 3

Analisis Deskriptif Variabel Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat

Statistics

Efektifitas_Iklan_Layanan_Masyarakat

N Valid 109

Missing 0

Mean 38,30

Sumber: Data primer hasil Output SPSS 25 yang diolah, 2021.

Berikut hasil perhitungan skor rata-rata indikator pada variabel (X) Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat.

Tabel 4. 4

Rekapitulasi Skor Variabel Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat

Indikator N Min Maks Jumlah Rata-rata

Standar Deviasi Kualitas

Pesan Iklan

109 1 4 1499 13,75 2,344

Std. Error of Mean ,446

Median 37,00

Mode 37

Std. Deviation 4,660

Variance 21,713

Skewness ,333

Std. Error of Skewness ,231

Kurtosis -,769

Std. Error of Kurtosis ,459

Range 18

Minimum 30

Maximum 48

Sum 4175

Daya Tarik Iklan

109 1 4 1618 14,84 3,818

Frekuensi 109 1 4 1058 9,71 2,006

Grafik 4. 3

Hasil Skor Rata-Rata Variabel Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat

13,75 14,84

9,71

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Kualitas Pesan Iklan Daya Tarik Iklan Frekuensi

Rata-Rata

Rata-Rata

Grafik 4. 4

Hasil Skor Rata-Rata Variabel Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, maka skor rata-rata variabel (X) efektifitas iklan layanan masyarakat KEMENKES RI Versi “Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” dapat diketahui bahwa skor terendah yaitu indikator Frekuensi dengan nilai rerata 9,71, lalu kedua ada indikator Kualitas Pesan Iklan dengan nilai rerata 13,75 dan tertinggi terdapat pada indikator Daya Tarik Iklan dengan nilai rerata 14,84.

Dapat dilihat skor tertinggi yaitu pada indikator Daya Tarik Iklan, hal ini terbukti bahwa iklan layanan masyarakat tersebut sangat menarik bagi masyarakat di perumahan Puri Bukit Depok. Adapun daya tarik dalam iklan tersebut memiliki tiga sifat diantaranya; pertama, bermakna yakni iklan menunjukkan

13,75 14,84

9,71

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Kualitas Pesan Iklan

Daya Tarik Iklan Frekuensi

Rata-Rata

manfaat bagi penontonnya. Kedua, dipercaya yakni penonton percaya dengan apa yang disampaikan dalam iklan. Ketiga, khas yakni iklan memiliki ciri khas sendiri yang berbeda dengan iklan lainnya. Hal tersebut juga dimungkinkan karena setting yang ditampilkan dalam iklan layanan yang sudah menggambarkan seolah-olah seperti ada dilingkungan sekitar kita.

4. Deskripsi Data Penelitian Variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pada variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat memiliki tiga butir indikator instrumen penelitian, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencunci tangan. Adapun hasil analisisnya sebagai berikut:

Tabel 4. 5

Analisis Deskriptif Variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Statistics

Perilaku_Hidup_Bersih_dan_Sehat

N Valid 109

Missing 0

Mean 30,52

Std. Error of Mean ,403

Median 30,00

Mode 28a

Std. Deviation 4,211

Variance 17,733

Skewness ,664

Std. Error of Skewness ,231

Kurtosis ,403

Std. Error of Kurtosis ,459

Sumber: Data primer hasil

Output SPSS 25 yang

diolah, 2021

Berikut hasil perhitungan skor rata-rata indikator pada variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Tabel 4. 6

Rekapitulasi Skor Variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Indikator N Min Max Jumlah

Rata-rata

Standar Deviasi Memakai

Masker 109 1 4 1445 13,26 3,937 Menjaga

Jarak 109 1 4 908 8,33 2,458 Mencuci

Tangan 109 1 4 974 8,94 3,424

Range 22

Minimum 23

Maximum 45

Sum 3327

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Grafik 4. 5

Hasil Skor Rata-Rata Variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Grafik 4. 6

Hasil Skor Rata-Rata Variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

13,26

8,33 8,94

0 2 4 6 8 10 12 14

Memakai Masker Menjaga Jarak Mencuci Tangan

Rata-Rata

Rata-Rata

13,26

8,33 8,94

0 2 4 6 8 10 12 14

Memakai Masker Menjaga Jarak Mencuci Tangan

Rata-Rata

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, maka skor rata-rata variabel (Y) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dapat diketahui bahwa skor terendah yaitu indikator menjaga jarak dengan nilai rerata 8,33, lalu kedua ada indikator mencuci tangan dengan nilai rerata 8,94 dan yang tertinggi pada indikator memakai masker dengan nilai rerata 13,26.

Dapat dilihat dari hasil skor tertinggi yaitu pada indikator memakai masker. Hal tersebut menujukkan bahwa responden di majelis taklim perumahan Puri Bukit Depok selalu memakai masker ketika sedang beraktifitas baik di luar atau di dalam ruangan. Selain itu responden mengerti bahwa memakai masker dapat mencegah masukna droplet yang keluar saat batuk, bersin, berbicara sehingga akan mengurangi resiko menular. Sedangkan skor terendah yaitu indikator menjaga jarak, hal tersebut menunjukkan bahwa responden beranggapan bahwa dengan hanya memakai masker bisa melindungi dari penyebaran virus covid-19 dan acuh menjaga jarak karena sudah mamakai masker.

5. Uji Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan teknik statistik yang digunakan pada pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal, maka akan digunakan statistik parametris. Akan tetapi jika penyebaran datanya tidak normal, maka akan digunakan teknik statistik nonparametris. Sesuai dengan yang dikatakan oleh

Sugiyono (2015) bahwa pada statistik non parametris, data yang di analisis tidak harus berdistribusi normal.57

Aturan pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, namun jika signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka sampel bukan berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Berikut dapat dilihat hasil uji normalitas dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 4. 7 Output Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 109

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,77245581

Most Extreme Differences Absolute ,072

Positive ,072

Negative -,054

Test Statistic ,072

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data primer hasil output SPSS yang diolah, 2021.

57 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung: Alfabeta, 2015) h. 241

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas diatas, data penelItian ini menghasilkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,072 dan signifikansi (p) sebesar 0,200, artinya 0,200 < 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Apabila penyebaran datanya normal, maka akan digunakan statistik parametris.

b. Uji Linearitas

Uji linieritas berguna untuk mengetahui apakah kedua variabel dalam peneltian ini bersignifikasi secara linier atau tidak. Adapun kedua variabel memiliki nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka kedua variabel tersebut dapat dikatakan memiliki hubungan yang linier secara signifikan.

Prosedur uji linieritas adalah sebagai berikut:

𝐇𝟎 : Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes Ri Versi

“Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Studi Pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 Di Perumahan Puri Bukit Depok) bersifat linier.

𝐇𝟏 : Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes Ri Versi

“Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Studi Pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 Di Perumahan Puri Bukit Depok) bersifat non-linier.

Selain itu dapat ditentukan dengan melihat dari nilai F Hitung dengan F Tabel. Apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, jika nilai Fhitung < Ftabel makan H0 diterima.

Tabel 4. 8 Output Uji Linieritas ANOVA Table

Sumber: Data primer hasil output SPSS yang diolah, 2021.

Berdasarkan hasil uji linieritas pada tabel diatas bahwa nilai signifikasi pada kolom Deviation From Liniearity antara iklan layanan masyarakat dengan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 0,413 > 0,05 maka terdapat hubungan yang linier.

Sedangkan nilai Fhitung dari Output uji linieritas diatas diperoleh 1,051 < 3,93 Ftaabel (N=109) maka terdapat hubungan yang linier antara variabel independent dengan variabel dependent.

c. Uji Korelasi Pearson Product Moment

Uji korelasi dalam penelitian ini untuk mencari arah kekuatan dan hubungan antara variabel iklan layanan masyarakat dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1).

Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada diantara -1 dan 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negatif (-).

a. Apabila r = -1, artinya korelasi negatif sempurna, artinya terjadi hubungan bertolak belakang antara variabel X dan variabel Y, bila variabel X naik, maka variabel Y turun.

b. Abaila r = 1, artinya korelasi positif sempurna, artinya terjadi hubungan searah variabel X dan variabel Y, bila variabel X naik, maka variabel Y naik.

Pengujian hipotesis:

𝐇𝟎 : Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes Ri Versi

“Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Studi Pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 Di Perumahan Puri Bukit Depok) tidak saling berkorelasi.

𝐇𝟏 : Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes Ri Versi

“Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Studi Pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 Di Perumahan Puri Bukit Depok) saling berkorelasi.

Kaidah pengujian:

Jika r ≤ 0,05 maka 𝐻0 diterima Jika r ≥ 0,05 maka 𝐻0 ditolak

Berikut hasil uji korelasi sebagai berikut:

Tabel 4. 9 Output Uji Korelasi Product Moment Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data primer hasil output SPSS yang diolah, 2021.

Berdasarkan hasil output uji korelasi diatas bahwa nilai signikasi antara variabel efektifitas iklan layanan masyarakat dengan variabel perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 0,000 < 0,05 hal ini kedua variabel itu memiliki hubungan dan nilai korelasinya sebesar 0,444 yang memiliki tingkat hubungan yang lemah atau rendah.

d. Uji Regresi Linier Sederhana

Uji regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya serta untuk memprediksi

besaran variabel terikat yang dipengaruhi variabel bebas. Bentuk persamaan garis regresi adalah :

Y = a + b.X Pengajuan Hipotesis :

𝐻0 : Model regresi linier sederhana tidak dapat digunakan dalam memprediksi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat yang dipengaruhi oleh Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes Ri Versi

“Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19”.

H1 : Model regresi linier sederhana dapat digunakan dalam memprediksi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat yang dipengaruhi oleh Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes Ri Versi

“Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19”.

Kaidah Pengujian :

Jika probabilitas (sig) > 𝛼, maka 𝐻0 diterima atau variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y.

Jika probabilitas (sig) < 𝛼, maka 𝐻0 ditolak atau variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.

Berikut hasil uji regresi sederhana sebagai berikut:

Tabel 4. 10 Output Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standar dized

t Sig.

Coeffici ents

B Std. Error Beta

1 (Constant) 15,141 3,020 5,014 ,000

Efektifitas_Iklan _Layanan_Masy arakat

,402 ,078 ,444 5,131 ,000

a. Dependent Variable: Perilaku_Hidup_Bersih_dan_Sehat

Sumber: Data primer hasil output SPSS yang diolah, 2021.

Berdasarkan hasil data pada tabel uji regresi sederhana bahwa nilai constant sebesar 15,141 dan nilai efektifitas iklan layanan masyarakat (koefisien regresi) sebesar 0,402. Sehingga persamaan regresinya sebagai berikut:

Y = 15,141 + 0,402X

Dari persamaan regresi diatas menyatakan bahwa variabel perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 15,141 dengan variabel efektifitas iklan layanan masyarakat sebesar 0,402 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai efektifitas maka perilaku hidup bersih dan sehat bertambah sebesar 0,402.

Berdasarkan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05 menyatakan bahwa variabel efektifitas iklan layanan masyarakat berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

e. Uji Hipotesis

Setelah koefisien regresi diperoleh, maka dilakukanlah uji hipotesis yaitu uji t untuk menguji perbedaan dua sampel pada

variabel interval atau rasio. Dan untuk mengetahui apakah pengaruh antara variabel X dengan Y signifikan atau tidak signifikan.

Berdasarkan tabel 4. 10, diketahui bahwa angka 0,444 pada Standardized Coefficients (Beta) menunjukkan tingkat korelasi antara efektifitas iklan layanan masyarakat Kemenkes Ri Versi

“Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” pada masyarakat perumahan Puri Bukit Depok Rw 010. Sedangkan nilai t sebesar t = 5.131 digunakan untuk pengujian hipotesis apakah ada pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan antara variabel X terhadap variabel Y. Maka uuntuk pengujian nilai t dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut:58

H0 : 𝛽 𝛽 𝛽𝑏yx yx = 0

H1 : 𝛽𝑏yx ≠ 0

Keterangan :

H0 : Efektivitas iklan layanan masyarakat KEMENKES RI Versi “Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” tidak berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (Studi Pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 Di Perumahan Puri Bukit Depok)

H1 : Efektivitas iklan layanan masyarakat KEMENKES RI Versi “Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” berpengaruh terhadap

58 Riduwan. Dasar-Dasar Statistik, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.144

perilaku hidup bersih dan sehat (Studi Pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 Di Perumahan Puri Bukit Depok)

Kriteria Pengujian (berdasarkan nilai t)

1. Jika nilai t hitung < t tabel 0,05, maka H0 diterima dan H1

ditolak.

2. Jika nilai t hitung > t tabel 0,05, maka H0 diterima dan H1

diterima.

Untuk menghitung nilai t tabel dengan uji dua pihak karena hipotesis tidak menunjukkan arah tertentu.59 Dengan signifikansi

= 0,05/2 (uji dua pihak) = 0,025 dengan df (degree of freedom)60

= n-2 = 109-2 = 107. Maka t tabel adalah 1.982. Karena nilai t hitung sebesar 5.131 > t tabel 1.982, sehingga dapat dipastikan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti ada pengaruh positif efektivitas iklan layanan masyarakat KEMENKES RI Versi

“Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (Studi Pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 Di Perumahan Puri Bukit Depok).

f. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk mencari seberapa besar kontribusi variabel efektifitas iklan layanan

59 Syofiyan Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2011), Ce Ke-2, h. 158

60 Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 285

masyarakat berpengaruh dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

Berikut hasil uji koefisien determinasi sebagai berikut.

Tabel 4. 11 Output Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,444a ,197 ,190 3,790

a. Predictors: (Constant), Efektifitas_Iklan_Layanan_Masyarakat b. Dependent Variable: Perilaku_Hidup_Bersih_dan_Sehat

Sumber: Data primer hasil output SPSS yang diolah, 2021.

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,197 menunjukan bahwa kontribusi variabel efektifitas iklan layanan masyarakat membawa sumbangan pengaruh variabel perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 19,7%.

Sedangkan sisa 80,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti diluar penelitian ini.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji analisis kedua variabel, dapat diperoleh bahwa iklan layanan masyarakat tentang KEMENKES RI Versi

“Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” memiliki efektivitas positif dan signifikan terhadap variabel perilaku hidup bersih dan sehat. Dari hasil analisis deskriptif memiliki hasil rata-rata total yakni sebesar 38,30 artinya hal ini menunjukkan bahwa iklan layanan masyarakat efektif memberikan pengaruh positif terhadap responden di majelis taklim

perumahan Puri Bukit Depok. Hal ini di karenakan isi pada iklan layanan masyarakat tersebut sangat singkat, padat dan jelas.

Sehingga responden dengan sangat mudah untuk mengerti apa yang di tayangkan. Kemudian, tingkat perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat diperumahan Puri Bukit Depok, dari hasil analisis deskriptif memiliki hasil rata-rata total yakni sebesar 30,52 artinya hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki tingkat kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat yang cukup baik. Hal tersebut di buktikan dengan hasil analisis deskriptif perindikator, di dapatkan bahwa indikator memakai masker memiliki skor tertinggi dari beberapa indikator yang lain.

Dari hasil uji regresi linier sederhana yang telah dilakukan, iklan layanan masyarakat memiliki efekivitas yang cukup signifikan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat, yang berarti bahwa semakin baik iklan tersebut akan semakin mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat responden. Diperoleh bahwa dimensi Daya Tarik Iklan memiliki hasil nilai skor tertinggi. Hal ini sesuai dengan teori menurut Ristiyanti Prasetijo dan John Thalauw bahwa keberhasilan suatu komunikasi dapat dilihat dari sampai atau tidaknya pesan yang disampaikan dan mampukah pesan tersebut memberikan pengaruh terhadap pendapat, maupun perilaku dari komunikan. Dapat dilihat dari hasil tersebut bahwa pesan yang disampaikan melalui iklan layanan masyarakat tersebut dengan cara yang sedemikian rupanya berhasil menarik perhatian dan mempengaruhi responden sehingga sebagian besar responden menerima pesan dengan baik dan efektif serta berdampak positif pada perilaku hidup bersih dan sehat responden.

Hal ini dimungkinkan karena pesan yang disampaikan pada iklan ini mudah dimengerti oleh masyarakat diperumahan Puri Bukit Depok, sehingga memiliki kecenderungan kesempatan lebih besar untuk dapat menarik perhatian sasaran iklan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Jefkins dimana penggunaan media telivisi dalam menyampaikan pesan iklan memungkinkan informasi atau pesan yang disampaikan dapat menjadi mudah dimengerti (readable), menarik dan memancing perhatian yang tinggi dari penonton.

Jefkins menyatakan hal ini dimungkinkan karena penyampaian pesan melalui media televisi mampu menggabungkan elemen isi pesan dengan elemen gerak, warna, suasana, dan demonstrasi secara bersamaan. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, penyampaian pesan iklan layanan masyarakat tersebut melalui media televisi kepada penonton menjadi mudah dimengerti, efisien dan efektif.

Disamping itu hal tersebut juga dimungkinkan karena setting yang ditampilkan dalam iklan layanan yang sudah menggambarkan seolah-olah seperti ada dilingkungan sekitar kita. Wells, Burnett dan Moriaty mengemukakan dimana setting sebagai salah satu bagian dari faktor video membuat iklan layanan masyarakat yang ditampilkan pada media televisi menjadi bersifat teatrikal. Setting sebagai bagian dari elemen visual iklan mendukung pembangunan perhatian penonton terhadap iklan layanan masyarakat KEMENKES RI Versi “Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Mencegah Penularan Covid-19” yang terlihat di layar televisi.

Ditinjau dari teori yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy bahwa teori S-O-R merupakan teori yang mengatakan bahwa media massa memiliki efek langsung yang dapat

mempengaruhi audience (penonton atau pendengar) dengan cara menyeleksi pesan atau stimulus yang diterima, dan mereka akan memilih pesan atau stimulus sesuai dengan yang diinginkan audience. Terdapat tiga unsur dalam teori ini stimulus, organism, dan respon. Adapun keterkaitan penelitian ini dengan teori SOR adalah peneliti ingin mengetahui terjadinya perubahan perilaku yang ditimbulkan setelah melihat tayangan iklan layanan masyarakat.

Stimulus dalam penelitian ini adalah tayangan iklan layanan masyarakat KEMENKES RI Versi “Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Mencegah Penularan Covid-19”. Lalu iklan tersebut akan mendapat perhatian, pengertian, dan pemahaman setelah menonton tayangan iklan, tahap ini merupakan tahap organism. Kemudian, akan menimbulkan respon dari khalayak/penonton berupa perubahan-perubahan perilaku seperti mengikuti anjuran dalam iklan tersebut untuk selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Proses Komunikasi yang berkenaan dengan perubahan perilaku menurut Hovland, Janis, dan Kelly mengakatan bahwa terdapat tiga komponen penting yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan.61 Maka dari hasil penelitian iklan layanan masyarakat ini menunjukkan bahwa majelis taklim RW 010 di perumahan Puri Bukit Depok memperhatikan iklan, mengerti pesan yang disampaikan dan menerima dalam bentuk perilaku mengikuti apa yang dianjurkan oleh iklan layanan masyarakat KEMENKES RI Versi “Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Mencegah Penularan

61 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), h. 255.

Covid-19”, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak pada setiap kegiatan majelis taklim.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pesan yang disampaikan iklan layanan masyarakat tentang KEMENKES RI Versi “Ayo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Mencegah Penularan Covid-19” sudah efektif berhasil dan mampu meningkatkan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Pesan yang dirancang dengan baik akan secara efektif menimbulkan respon yang positif dari penerima pesan sehingga pesan dapat dicerna dengan baik dan memberikan pengaruh kepada pembentukan sikap yang terjadi dalam tahapan psikologis orang tersebut.

94 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dari penelitian yang telah dijelaskan, maka kesimpulannya adalah:

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dari penelitian yang telah dijelaskan, maka kesimpulannya adalah:

Dalam dokumen Oleh Zaqia Putri Ramadhanty NIM (Halaman 82-0)

Dokumen terkait