• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hipotesis Penelitian

Dalam dokumen Oleh Zaqia Putri Ramadhanty NIM (Halaman 58-0)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah sutau pernyataan formal mengenai hubungan antara variable dan uji secara langsung. Hipotesis juga disebut sebagai suatu jawaban sementara atas pernyataan penelitian.

Penelitian ini menggunakan hipotesis Assosiatif yang menanyakan anatara dua variabel.25 Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 = Tidak ada pengaruh Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

Ha = Ada pengaruh Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.64-69

Variabel Bebas (Independent) Variabel Terikat (dependent) Efektivitas Iklan

Layanan Masyarakat (X)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(Y)

46 BAB III

METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.1 Pada penelitian ini populasi penelitian dibagi menjadi dua yaitu populasi target dan populasi terjangkau.

a. Populasi target

Populasi target adalah populasi yang memenuhi kriteria sampling dan menjadi sasaran akhir penelitian. Populasi target ini bersifat umum. Pada penelitian ini populasi target adalah seluruh anggota Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok yang terdiri dari 150 orang.

b. Populasi terjangkau

Populasi terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria penelitian biasanya dapat dijangkau oleh peneliti.

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah anggota majelis taklim yang menonton iklan layanan masyarakat

β€œAyo Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Pencegahan Penularan Covid-19” berjumlah 109 orang.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2002), h. 57.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagian sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.2 Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin.

Rumus Slovin

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁. 𝑒2 Keterangan:

n = Jumlah Sampel N = total populasi

e = Tingkat Kesalahan dalam pengambilan sampel

Terdapat dua macam tingkat kesalahan pada rumus Slovin, yaitu tingkat kesalahan 5% dan tingkat kesalahan 10%. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tingkat kesalahan 5% dengan perhitungan sebagai berikut:

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁. 𝑒2

𝑛 = 150

1 + 150. 0,052

𝑛 = 150

1 + 150.0,025

𝑛 = 150

1 + 150. 0,052

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 117.

𝑛 = 150 1 + 0,375

𝑛 = 150 1,375 𝑛 = 109,09

Dari perhitungan rumus slovin di atas, jumlah sampel yang didapatkan adalah 109,09 dibulatkan menjadi 109. Jadi sampel yang akan digunakan adalah 109 anggota Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok yang sudah menonton iklan layanan masyarakat Kemenkes RI Versi β€œAyo Jaga Bangsa dan Keluarga dengan Pencegahan Penularan Covid-19”.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu.3 Pada teknik ini responden harus mempunyai karekteristik yang sesuai dengan penelitian ini, diantarannya:

a. Anggota Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok.

b. Pernah menonton iklan layanan masyarakat Kemenkes RI Versi β€œAyo Jaga Bangsa dan Keluarga dengan Pencegahan Penularan Covid-19”

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 84-85.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2020 sampai dengan bulan Maret 2021.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok, Sasakpanjang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor.

C. Sumber Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.

Data primer diperoleh dari sumber pertama dimana sebuah data dihasilkan.4 Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada anggota Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.5 Data sekunder terdapat dua jenis, yaitu internal data yang tertulis pada sumber

4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Publik, Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2005), h. 132.

5 Suryani, Hendrayani, Metode Riset Kuantitatif Teori Dan Aplikasi, (Jakarta: Prenada Group, 2015), h. 171.

data seconder, dan eksternal data yang diperoleh dari sumber luar.6 Penelitian mendapat data sekunder dari berbagai sumber seperti buku, jurnal atau skripsi, website, dan data dari Majelis Taklim terkait.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpul data dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

Kuesioner dibagikan kepada responden yang berisikan pertanyaan-pertanya mengenai efektivitas iklan layanan masyarakat dan perilaku hidup bersih dan sehat dari kedua variabel ini memiliki dimensinya masing-masing. Dimensi ini berupa indikator variabel yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk menyusun butir-butir pertanyaan yang akan dijawab oleh responden.

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat a. Definisi Konseptual

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku guna membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekan gerakan ini melalui pendekatan kepemimpinan.

6 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Publik, Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2005), h. 132.

b. Definisi Operasional

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah perilaku anggota majelis taklim Al-Istiqomah dalam menjaga kesahatan dengan cara menerapkan kebiasaan hidup bersih yang didasari oleh kesadaran diri sendiri demi kesehatan pribadi maupun masyarakat dengan indikator memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan dan mencuci tangan sesering mungkin.

c. Kisi-Kisi Instrumen

Berikut adalah tabel kisi-kisi instrumen variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat:

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Skala adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pernyataan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan data ordinal.

Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum

Variabel Indikator Nomor Butir

Perilaku Hidup Bersih Dan

Sehat (Y)

Memakai Masker 14,17,18 Menjaga Jarak dan

Menghindari Kerumunan 19,20,21 Mencuci Tangan Sesering

Mungkin 22,23,24,25,26

digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang digunakan dalam riset berupa survei. Sedangkan data ordinal adalah data yang menunjukkan data dalam suatu urutan tertentu atau dalam satu seri.7 Skala Likert ini mempunyai dua gradasi dari sangat positif sampai negatif. Dalam penelitian ini masing-masing pertanyaan memilki bobot skor 1,2,3,dan 4. Berikut tabel skor dalam penelitian:

Tabel 3. 2 Skala Skor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Skala Skor

Tidak Pernah 1

Kadang-kadang 2

Sering 3

Selalu 4

d. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji valid atau tidaknya suatu instrument penelitian. Dalam perhitungan uji validitas sebuah instrument menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Adapun rumusnya sebagai berikut:8

π‘Ÿ = 𝑁. Ξ£π‘₯𝑦 βˆ’ (Ξ£π‘₯)(Σ𝑦)

√[𝑁. Ξ£π‘₯2βˆ’ (Ξ£π‘₯2][𝑁. Σ𝑦2βˆ’ (Σ𝑦2]

7 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu social lainnya, (Jakarta:

Kencana, 2017), h.131.

8 Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, MEtode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di bidan Teknik, Pendidikan dan Esperimen,…63.

Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara skor butir dan skor total N = Jumlah subjek penelitian

βˆ‘x = Jumlah skor butir

βˆ‘y = Jumlah skor total

βˆ‘xy = Jumlah perkalian antara skor butir dengan skor total

βˆ‘x2 = Jumlah kuadrat skor butir

βˆ‘y2 = Jumlah kuadrat skor total

Instrumen penelitian dikatakan valid, apabila instrumen penelitian memiliki rhitung > rtabel (a:n-2) dengan menggunakan perhitungan melalui SPSS.

Dalam penelitian ini telah dilakukan uji coba instrumen kepada 30 responden yang memiliki kriteria yaitu pernah menonton iklan layanan masyarakat Kemenkes RI Versi β€œAyo Jaga Bangsa dan Keluarga dengan Pencegahan Penularan Covid-19”. Setelah dilakukan uji coba instrumen kepada 30 orang dengan memberikan 13 pernyataan, tidak terdapat pernyataan yang tidak valid.

Tabel 3. 3 Uji Validitas Variabel Y Variabel Indikator Item r-hitung

r-tabel

(Variabel Sehat) berdasarkan hasil uji validitas diperoleh pertanyaan yang valid berjumlah 13 item dari 13 item. Artinya semua pertanyaan dinyatakan valid dan tidak ada yang dihilangkan.

e. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Agar mendapatkan hasil yang konsisten dari instrument penelitian yang berasal dari kuesioner maka dapat mengacu pada nilai Cronbach Alpha (Ξ±), dimana suatu konstruk atau variable dinyatakan reliable apabila memiliki Cronbach Alpha (Ξ±) . 0,7, rumus dari uji reliabilitas adalah

r = Reliabilitas Instrumen

9 Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di bidan Teknik, Pendidikan, dan Eksperimen,…75.

Οƒt2 = Varians total

k = Banyak butir pertanyaan atau soal

βˆ‘ Οƒb2 = Jumlah varian butir

Berikut hasil uji reliabilitas uji coba instrumen penelitian pada variabel Y (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat);

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Berdasarkan uji reliabilitas variabel y (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di peroleh koefisien 0.910. Dapat dinyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel karena nilai koefisien lebih dari 0.60.

2. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat a. Definisi konseptual

Efektivitas iklan layanan masyarakat adalah iklan yang dapat memikirkan dan memahami kebutuhan pelanggan, iklan yang mengkomunikasikan keuntungan-keuntungan yang spesifik iklan yang menekankan pada tindakan spesifik yang harus diambil oleh konsumen.

b. Definisi operasional

Efektivitas iklan layanan masyarakat adalah persepsi anggota majelis taklim Al-Istiqomah tentang iklan layanan Masyarakat Kemenkes RI Versi β€œAyo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19”

terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” dengan indikator Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,910 13

kualitas pesan iklan, daya tarik iklan, dan frekuensi penayangan iklan.

c. Kisi-kisi Instrumen

Berikut tabel kisi-kisi Instrumen variabel Efektivitas Iklan layanan Masyarakat.

Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Instrumen Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat

Skala adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pernyataan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan data ordinal.

Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang digunakan dalam riset berupa survei. Sedangkan data ordinal adalah data yang menunjukkan data dalam suatu urutan tertentu atau dalam satu seri.10 Skala Likert adalah suatu skala

10 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu social lainnya, (Jakarta:

Kencana, 2017), h.131.

Variabel Indikator Nomor Butir

Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat

(X)

Kualitas Pesan Iklan 1,2,3,4 Daya Tarik Iklan 5,6,7,8,9,10

Frekuensi Penayangan Iklan 11,12,13

psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang digunakan dalam riset berupa survei.

Skala Likert ini mempunyai dua gradasi dari sangat positif sampai negatif. Dalam penelitian ini masing-masing pertanyaan memilki bobot skor 1,2,3,dan 4. Berikut tabel skor dalam penelitian:

Tabel 3. 6 Skala Skor Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat

Skala Skor

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Setuju 3

Sangat Setuju 4

d. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji valid atau tidaknya suatu instrument penelitian. Dalam perhitungan uji validitas sebuah instrument menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Adapun rumusnya sebagai berikut:11

π‘Ÿ = 𝑁. Ξ£π‘₯𝑦 βˆ’ (Ξ£π‘₯)(Σ𝑦)

√[𝑁. Ξ£π‘₯2βˆ’ (Ξ£π‘₯2][𝑁. Σ𝑦2βˆ’ (Σ𝑦2] Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara skor butir dan skor total

11 Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, MEtode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di bidan Teknik, Pendidikan dan Esperimen,…63.

N = Jumlah subjek penelitian

βˆ‘x = Jumlah skor butir

βˆ‘y = Jumlah skor total

βˆ‘xy = Jumlah perkalian antara skor butir dengan skor total

βˆ‘x2 = Jumlah kuadrat skor butir

βˆ‘y2 = Jumlah kuadrat skor total

Instrumen penelitian dikatakan valid, apabila instrumen penelitian memiliki rhitung > rtabel (a:n-2) dengan menggunakan perhitungan melalui SPSS.

Dalam penelitian ini telah dilakukan uji coba instrumen kepada 30 responden yang memiliki kriteria yaitu pernah menonton iklan layanan masyarakat Kemenkes RI Versi β€œAyo Jaga Bangsa dan Keluarga dengan Pencegahan Penularan Covid-19”. Setelah dilakukan uji coba instrumen kepada 30 orang dengan memberikan 15 pernyataan, terdapat 1 butir pernyataan yang dinyatakan tidak valid.

Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas Variabel X

Variabel Indikator Item r-hitung r-tabel Keterangan

Efektivitas

Item 12 Item 13

0.666 0.447

0.361 0.361

Valid Valid Pernyataan-pernyataan kuesioner untuk variabel X (Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat) berdasarkan hasil uji validitas diperoleh pertanyaan yang valid berjumlah 12 item dari 13 item. Artinya ada 1 item yang tidak valid dan selanjutnya untuk item yang tidak valid akan dihilangkan, sehingga yang valid menjadi 12 item instrumen.

e. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Agar mendapatkan hasil yang konsisten dari instrument penelitian yang berasal dari kuesioner maka dapat mengacu pada nilai Cronbach Alpha (Ξ±), dimana suatu konstruk atau variable dinyatakan reliable apabila memiliki Cronbach Alpha (Ξ±) . 0,7, rumus dari uji reliabilitas adalah sebagai berikut:12

π‘Ÿ = ( π‘˜

π‘˜ βˆ’ 1) (1 βˆ’Ξ£πœŽπ‘2 πœŽπ‘‘2 ) Keterangan:

r = Reliabilitas Instrumen Οƒt2 = Varians total

12 Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di bidan Teknik, Pendidikan, dan Eksperimen,…75.

k = Banyak butir pertanyaan atau soal

βˆ‘ Οƒb2 = Jumlah varian butir

Berikut hasil uji reliabilitas uji coba instrumen penelitian pada variabel X (Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat);

Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

Berdasarkan uji reliabilitas variabel x (Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat), di peroleh koefisien 0.838. Dapat dinyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel karena nilai koefisien lebih dari 0.60.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner merupakan salah satu cara pengumpulan data dengan menyebar daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan akan memberikan respon terhadap daftar pertanyaan tersebut. Karena masa pandemi belum usai, maka peneliti membuat kuesioner dengan menggunakan google form dan disebar kepada anggota majelis taklim Al Istiqomah Perumahan Puri Bukit Depok Blok F RT 014 RW 010 melalui media sosial.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,838 12

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data yang meliputi: editing (proses pengecekan atau memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan), coding (kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama), tabulasi (proses penempatan data kedalam bentuk tabel yang telah diberikan kode sesuai dengan kebutuhan analisis), dan penyajian data bisa berupa tabel, grafik, diagram dan lain-lain.13 Serta menggunakan bantuan perangkat lunak komputer SPSS Windows versi 25.

G. Teknik Analisis Data

Teknik anlisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.

Data tersrbut akan diolah dan dianalisis sehingga data mudah dipahami dan dapat diuraikan. Dalam penelitian ini mengenai efektivitas iklan layanan masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat, jawaban yang diberikan oleh responden bersifat objektif. Berikut tahap pengujian penelitian ini:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitaas menggunakan One Sample Kolmogrov-Smirov Test dengan bantuan program SPSS (Statistical Program for Social Science).

13 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 86-95

Kesimpulan dapat ditentukan dengan menggunakan kriteria, berikut merupakan kriteria pengujian uji normalitas:14

a. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data berdistribusi dengan tidak normal.

b. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi dengan normal.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk menguji apakah hubungan dari variabel bebas dengan variable terikat bersifat linier atau tidak.

Dalam penelitian ini dilihat dari nilai signifikasi pada kolom deviation from linierity. Adapun kedua variable tersebut dapatdikatakan memiliki hubungan dengan linier secara signifikan.

Prosedur uji linieritas adalah sebagai berikut:15

a. H0 = Hubungan efektivitas Iklan Layanan Masyarakat dengan perilaku hidup bersih dan sehat bersifat linier.

b. H1 = Hubungan efektivitas Iklan Layanan Masyarakat dengan perilaku hidup bersih dan sehat bersifat tidak linier.

Selain itu dapat ditentukan dengan melihat dari nilai Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 ditolak, jika nilai Fhitung > Ftabel maka H0 diterima.

3. Uji Korelasi dan Signifikansi Korelasi

14 Duwi Priyanti, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta:

Andi, 2014), h. 74.

15 I Putu Ade Andre Payadnya dan I Gusti Agung Ngurah Trisna Jayantika, Panduan Penelitian Eksperimen beserta Analisis Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 61.

Analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variable atau lebih, dan bersarnya pengaruh yang disebabkan oleh variable yang satu (variable bebas) terhadap variable lainnya (variable terikat).16

Dalam penelitian ini menggunakan metode Pearson Product Moment dengan rumus Korelasi Product Moment, yaitu:

π‘Ÿ= 𝑛Σπ‘₯𝑦 βˆ’ (Ξ£π‘₯)(Σ𝑦)

√{𝑛Σπ‘₯2βˆ’ (𝑋)2}. {𝑛Σπ‘₯𝑦2βˆ’ (Σ𝑦)2}

Keterangan:

r = Koefisien korelasi butir 𝑛 = Banyak responden

Ξ£π‘₯ = Jumlah skor jawaban untuk item pertanyaan variable x Σ𝑦 = Jumlah skor jawaban untuk item pertanyaan variable y Ξ£x𝑦 = Jumlah total dari perkalian antara masing-masing skor jawaban variable x dan skor jawaban variable y

Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variable atau lebih atau juga

16 Syofian Siregar, Statistika Terapan untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 200.

dapat menentukan arah dari kedua variable dengan cara sebagai berikut:17

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘˜π‘œπ‘Ÿπ‘’π‘™π‘Žπ‘ π‘– (π‘Ÿ) = (βˆ’1 ≀ 0 ≀ 1)

Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada di antara -1 dan 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negative (-).

Tabel 3. 9 Tingkat Korelasi Dan Kekuatan Hubungan No Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan

1 0,00 - 0,199 Sangat lemah

2 0,20 – 0,399 Lemah

3 0,40 – 0,599 Cukup

4 0,60 – 0,799 Kuat

5 0,80 – 0,100 Sangat kuat

Sumber: Syofian Siregar, Statistika Terapan untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta:

Kencana, 2017), h. 202.

Pengujian lanjutan untuk menentukan signifikansi koefisien korelasi, dapat menggunakan uji T atau T-test. T-test digunakan untuk menguji perbedaan suatu sampel pada variable interval/rasio. Adapun rumus dan pengambilan keputusan pada uji T sebagai berikut:18

𝑑 =π‘Ÿβˆšπ‘› βˆ’ 2

√1 βˆ’ π‘Ÿ2

17 Syofian Siregar, Statistika Terapan untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 201.

18 Rachmat Kriyanto, Tektik Praktirs Riset Komunikasi, (Jakarta:

Kencana, 2006), h.193.

Keterangan:

r = Koefiesien korelasi t = Uji statistik

Hasil perhitungan dari rumus diatas, selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. H0 diterima jika nilai thitung ≀ ttabel atau nilai sig > Ξ± b. H0 ditolak jika nilai thitung β‰₯ ttabel atau nilai sig < Ξ± Pengujian hipotesis:

H0 = Tidak terdapat hubungan efektivitas Iklan Layanan Masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

H1 = Terdapat hubungan efektivitas iklan layanan masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

4. Uji Regresi dan Signifikansi Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menentukan bentuk dari hubungan antarvariabel. Tujuan utama dalam penggunaan analaisis itu adalah untuk meramalkan untuk memperkiraan nilai dari satu variable dalam hubungannya dengan variable lain yang diketahui melalui persamaan garis regresinya. Bentuk persamaan garis regresi adalah:

π‘Œ = 𝛼 Γ— 𝑏𝑋

Keterangan:

y = Variabel terikat x = Variabel bebas

a = Konstanta b = Koefisien regresi

Untuk melakukan persamaan regresi, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu dengan metode kuadrat terkecil (Least Square Method), nilai a dan b ditentukan dengan rumus berikut:

π‘Ž =βˆ‘y. βˆ‘x2βˆ’ βˆ‘xy. βˆ‘y n. βˆ‘x2βˆ’ (βˆ‘x)2 𝑏 = n. βˆ‘y βˆ’ βˆ‘x. βˆ‘y n. βˆ‘x2 βˆ’ (βˆ‘x)2 Keterangan:

y : Jumlah skor dari variable terikat x : Jumlah skor akhir dari variable bebas n : Jumlah sampel

Pengujian hipotesis:

H0 = Model regresi tidak dapat digunakan dalam memprediksi pengaruh efektivitas Iklan Layanan Masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

H1 = Model regresi dapat digunakan dalam memprediksi pengaruh efektivitas Iklan Layanan Masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

5. Hitung Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah angka yang digunakan untuk mengetahui kontribusi yang diberikan sebuah variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Rumus koefisien determinasi:

𝐾𝐷 = π‘Ÿ2 Γ— 100%

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi π‘Ÿ2 = Kuadrat koefisien korelasi

H. Hipotesis Statistik

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian sebagaimana telah disebutkan, maka hipotesis statistik dalam penelitian ini dinyatakan sebagai beriku:

H0 : 𝛽 𝛽 𝛽𝑏yx yx = 0

H1 : 𝛽𝑏yx β‰  0

Keterangan :

H0 : Efektivitas iklan layanan masyarakat KEMENKES RI Versi

β€œAyo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” tidak berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (Studi Pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 Di Perumahan Puri Bukit Depok)

H1 : Efektivitas iklan layanan masyarakat KEMENKES RI Versi

β€œAyo Jaga Keluarga Dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (Studi Pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 Di Perumahan Puri Bukit Depok)

68 BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

1. Majelis Taklim Rukun Warga 010 Perumahan Puri Bukit Depok

Majelis Taklim Rukun Warga 010 Perumahan Puri bukit Depok adalah majelis taklim tingkat Rukun Warga dari beberapa Rukun Tetangga yang terletak di perumahan puri bukit depok. Majelis taklim Rukun Tetangga dalam Rukun Warga 010 terdiri dari 19 Rukun Tetangga diantaranya:

1) Majelis Taklim Al Ikhlas 2) Majelis Taklim Nurul Jannah

3) Majelis Taklim At Tarbawi Muslimah 4) Majelis Taklim Miftahul Jannah 5) Majelis Taklim Al Ukhuwah 6) Majelis Taklim Rodhatul Jannah 7) Majelis Taklim Al Hikmah 8) Majelis Taklim Nurul Hidayah 9) Majelis Taklim Asy Syifa

10) Majelis Taklim Al Maratus Sholihah 11) Majelis Taklim Thoriqul Jinan 12) Majelis Taklim Hidayatullah 13) Majelis Taklim Al Mujahidah 14) Majelis Taklim Al Istiqomah 15) Majelis Taklim Al Khumairoh 16) Majelis Taklim Al Khairunnisa

17) Majelis Taklim Samara

18) Majelis Taklim Al Muhadiyah 19) Majelis Taklim Raudatul Ummahat

Majelis taklim Rukun Warga melaksanakan beberapa kegiatan diantarnya pengajian rutin yang dilaksanakan perbulannya, pelatihan memandikan jenazah, seminar, dan santunan kepada yatim piatu. Selain itu pada masa pandemic Covid-19, majelis taklim ini mengadakan kegiatan tambahan seperti menyediakan konsumsi untuk warga yang mengidap penyakit Covid-19.

2. Deskripsi Data Responden Penelitian

2. Deskripsi Data Responden Penelitian

Dalam dokumen Oleh Zaqia Putri Ramadhanty NIM (Halaman 58-0)

Dokumen terkait