• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh Zaqia Putri Ramadhanty NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Oleh Zaqia Putri Ramadhanty NIM"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN MENCEGAH PENULARAN COVID-19”

TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Zaqia Putri Ramadhanty NIM 11160510000214

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1443 H / 2021 M

(2)

EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KEMENKES RI VERSI “AYO JAGA KELUARGA DAN

BANGSA INDONESIA DENGAN PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19” TERHADAP PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh

Zaqia Putri Ramadhanty NIM 11160510000214

Pembimbing

Dr. Dudun Ubaedullah, M.Ag NIP. 197505082008011012

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1443 H / 2021 M

(3)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Zaqia Putri Ramadhanty NIM : 11160510000214

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KEMENKES RI VERSI “AYO JAGA KELUARGA DAN BANGSA INDONESIA DENGAN

PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19” TERHADAP

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

(Studi pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok) adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumbernya.

Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 23 November 2021

Zaqia Putri Ramadhanty NIM 11160510000214

(4)
(5)

Zaqia Putri Ramadhanty, 11160510000214, Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes RI versi “Ayo Jaga Bangsa Dan Keluarga Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.

Penelitian ini beralasan dari keingin tahuan tentang pengaruh iklan layanan masyarakat tentang virus COVID-19 terhadap penonton di masa pandemi, karena pemerintah masih belum menemukan obat atau vaksin, dengan adanya iklan tersebut adalah bentuk himbauan dari pemerintah untuk rakyatnya agar lebih waspada dengan virus COVID- 19. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh efektivitas iklan layanan masyarakat Kemenkes “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19” terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok.

Jenis penelitian ini menggunakan paradigma positivisme dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan metode survei dan teknik regresi sederhana. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah responden 109 responden, dari populasi target yang berjumlah 150 responden. Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment, sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan aplikasi SPSS versi 25.

Hasil dari penelitian ini bahwa uji hipotesis di dapatkan nilai t hitung 5.131 > t tabel 1.982, yang berarti ada pengaruh positif efektivitas iklan layanan masayrakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan majelis taklim rukun warga 010 perumahan Puri Bukit Depok. Adapun besar pengaruhnya yaitu 19,7% didapat dari perhitungan koefisien determinasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kalangan majelis taklim di lingkungan rukun warga 010 perumahan Puri Bukit Depok memperhatikan iklan, mengerti pesan yang disampaikan dan menerima dalam bentuk perilaku mengikuti apa yang dianjurkan oleh iklan layanan masyarakat tersebut.

Kata Kunci: Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat, Pandemi Covid-19, Media Televisi, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(6)

i

KATA PENGANTAR Bissmillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan berkah hingga penulis mampu menyelesaikan kuliah S1 ini dengan waktu terbaik. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi rahmat bagi seluruh alam sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan hasil penelitian ini menjadi sebuah skripsi yang berjudul “Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes RI versi “Ayo Jaga Bangsa Dan Keluarga Dengan Mencegahan Penularan Covid-19” Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Studi Pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok)”.

Skripsi adalah tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai persyaratan untuk meraih gelar sarjana sosial (S.Sos) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari mungkin terdapat kekurangan, kesalahan, dan keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Demikian selama masa perkuliahan, penelitian, penyusunan, penulisan hingga rampungnya skripsi ini penulis mendapatkan banyak dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc, M.A, Rektor Universitas Islam negeri syarif hidayatullah Jakarta.

2. Suparto, M. Ed, Ph.D, Dekan fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, M.S.W, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Shiabudin Noor, MA, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Cecep Castrawijaya, M.A, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

3. Dr. Amarwati Arbi, M.Si, Ketua jurusan komunikasi dan penyiaran islam dan Dr. Edi Amin, M.A, Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Dr. Dudun Ubaedullah, M.Ag, Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan, pemahaman, maupun pemikirannya kepada penulis selama penulisan skripsi ini berlangsung. Sehingga penelitian ini dapat selesai seusai ketentuan yang telah ditetapkan. Semoga beliau dan keluarga selalu dalam lindungan Allah AWT.

5. Kiky Rizky, M.Si, Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing sejak awal perkuliahan. Serta kepada seluruh

(7)

ii

komunikasi UIN Syarif hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh Anggota Majelis Taklim Al-Mujahidah Perumahan Puri Bukit Depok RW 010 yang merupakan responden pada penelitian ini. Serta kepada Bu Lina yang telah membantu dalam menyebarkan kuesioner kepada teman-teman anggota majelis ta’lim Al Mujahidah.

7. Keluarga, Ayah Ahmadrajat, M.M.Pd, Ibu Dini Ismiarti H, S.Pd dan adik Dzikra Fajrin Febrian yang tidak pernah lelah untuk memberikan doa, kasih sayang, dan memberikan semangat kepada penulis agar dapat menyelesaikan studi S1 dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini.

8. Dedi Fahrudin, M. Ikom dan Keluarga Besar DNK TV yang telah memberikan banyak pelajaran serta pengalaman selama menjalani kuliah.

9. Keluarga besar Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UIN Jakarta yang merupakan tampat belajar lainnya untuk berorganisasi serta mengembangkan hoby saya.

10. Sahabat-sahabat Igoz Nelda Savella, Aisyah Febryani, Lidya Arifatunnisa, Alfisa Fadlika, Nabila Andriyati Choto, Tyas Sugiyanti, Muthia Shafira, Widia Apriani, Nanda Utami Khairunnisa yang selalu mendengarkan keluh kesah, memberikan dukungan dan mewarnai hari-hari penulis sejak SMK hingga saat ini.

11. Savira Salsanabila, Risma Febby Hambekti, Atia Malia, Wanda Shapira, Ragdha Na’im yang menemani saya selama mengikuti organisasi DNK TV.

12. Mega, Vaya, Ka Husni, Doni, Darin, Nuurun, Reynanda, Friscilia, Errin dan teman-teman Avant Garde yang selalu memberikan dukungan selama mengikuti organisasi PSM UIN Jakarta

(8)

iii

KPI D, Vika Mutiarini, Lana Faiza Hasan, Afifah Fauziah, Atika Fadhillah, Subekti Sudarmaningrum yang merupakan teman seperjuangan selama perkuliahan terima kasih atas segala bantuan dan dorongannya, semoga sukses selalu.

Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih telah memberikan semangat dan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 23 November 2021

Zaqia Putri Ramadhanty

(9)

iv

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Batasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ... 11

G. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 17

A. Teori dan Konsep ... 17

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 17

2. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat ... 23

3. Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes RI versi “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19” ... 34

4. Teori Stimulus Organism Respon (SOR) ... 40

B. Kerangka Berpikir ... 43

C. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46

(10)

v

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 49

C. Sumber Data ... 49

D. Instrumen Penelitian ... 50

E. Teknik Pengumpulan Data ... 60

F. Teknik Pengolahan Data ... 61

G. Teknik Analisis Data ... 61

H. Hipotesis Statistik ... 67

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 68 A. Temuan Hasil Penelitian ... 68

1. Majelis Taklim Rukun Warga 010 Perumahan Puri Bukit Depok ... 68

2. Deskripsi Data Responden Penelitian ... 69

3. Deskripsi Skor Indikator Instrumen Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 72

4. Uji Normalitas Data ... 79

5. Uji Linieritas ... 81

6. Uji Koefisien Korelasi Data ... 83

7. Uji Regresi Linier Sederhana ... 84

8. Uji Hipotesis (Uji t) ... 86

9. Uji Koefisien Determinasi Data ... 88

B. Pembahasan ... 89

BAB V PENUTUP ... 94

A. Simpulan ... 94

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN ... 100

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Riset Pesan Iklan ... 30

Tabel 2. 2 Spot Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes RI versi “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19” ... 37

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y ... 51

Tabel 3. 2 Skala Skor Variabel Y ... 52

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 53

Tabel 3. 4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 55

Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X ... 56

Tabel 3. 6 Skala Skor Variabel X ... 57

Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 58

Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 60

Tabel 3. 9 Tingkat Korelasi Dan Kekuatan Hubungan ... 64

Tabel 4. 1 Data Berdasarkan Usia Responden ... 69

Tabel 4. 2 Data Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 71

Tabel 4. 3 Analisis Deskriptif Variabel X ... 72

Tabel 4. 4 Rekapitulasi Skor Variabel X ... 73

Tabel 4. 5 Analisis Deskriptif Variabel Y ... 76

Tabel 4. 6 Rekapitulasi Skor Variabel Y ... 77

Tabel 4. 7 Output Uji Normalitas ... 80

Tabel 4. 8 Output Uji Linieritas ... 82

Tabel 4. 9 Output Uji Korelasi Product Moment ... 84

Tabel 4. 10 Output Uji Regresi Linier Sederhana ... 85

Tabel 4. 11. Output Koefisien Determinasi ... 89

(12)

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1 Data Berdasarkan Usia Responden ... 70

Grafik 4. 2 Data Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 71

Grafik 4. 3 Hasil Skor Rata-rata Variabel X ... 74

Grafik 4. 4 Hasil Skor Rata-rata Variabel X ... 75

Grafik 4. 5 Hasil Skor Rata-rata Variabel Y ... 78

Grafik 4. 6 Hasil Skor Rata-rata Variabel Y ... 78

(13)

viii

Gambar 1. 1 Grafik Perkembangan Kasus Covid-19 ... 3

Gambar 1. 2 Cuplikan Iklan Layanan Masyarakat ... 6

Gambar 2. 1 Logo Kemenkes RI... 34

Gambar 2. 2 Tiga Komponen Perubahan Perilaku... 43

Gambar 2. 3 Kerangka Berpikir ... 45

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian ini menjelaskan tentang efektifitas iklan layanan masyarakat Kemenkes RI versi “Ayo Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19” terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

Covid-19 merupakan sebuah penyakit pernapasan akut sejenis pneumonia yang akhinya diberi nama resmi oleh Lembaga kesehatan Internasional WHO “Covid-19”. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada 31 Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei sementara Kasus Covid-19 pertama di luar Cina terjadi di Thailand pada 13 Januari 2020 lalu menyebar ke beberapa negara termasuk Indonesia.1

Penyakit Covid-19 memiliki gejala umum seperti batuk, flu, hingga demam. Namun, banyak juga gejala tidak umum yang ditemukan oleh penderita Covid-19 yakni nyeri pada tubuh seerta ternggorokan, diare, hilangnya indra penciuman dan perasa. Ketika tubuh positif terserang oleh virus ini akan membuat penderita merasakan kesulitan bernafas dan hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak, dan tidak sedikit pula yang berakhir dengan kematian.

1 Bima Baskara, Rangkaian Peristiwa Pertama Covid-19, 18 April 2020, https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/04/18/rangkaian-peristiwa- pertama-Covid-19/, diakses pada Minggu 30 Agustus 2020 pukul 00.07 WIB.

(15)

Persebaran penularan penyakit Covid-19 ini melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin.

Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda sekitarnya. Virus tersebut sendiri dapat bertahan di udara atau pada benda benda mati hingga hitungan jam bahkan dalam hitungan hari pada benda logam. Karena cara virus ini bertahan dan tersebar membuat virus ini sangat mudah menginfeksi tubuh manusia yang memiliki imunitas rendah dan menyebarkannya pada benda sekitar dan lingkungan terdekatnya. Hingga pada tanggal 09 Maret 2020 WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi.2

Kasus pertama Covid-19 di Indonesia, terjadi pada 2 Maret 2020 yang menyerang dua warga negara Indonesia setelah melakukan kontak langsung dengan warga negara Jepang saat datang ke Indonesia.3 Terhitung sekitar satu tahun setelah pandemi berlangsung, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami banyak kenaikan dan penurunan jumlah kasus. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan Januari 2021 hingga 14.518 kasus dengan jumlah 1.066.313 kasus positif dan terhitung pada tanggal 15 Maret 2021 kasus Covid-19 mengalami penurunan yang cukup signifikan.

2 Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Tanya Jawab “Apa yang dimaksud dengan Pandemi?”, https://Covid-19.go.id/tanya- jawab?search=Apa%20yang%20dimaksud%20dengan%20pandemi, diakses pada Minggu 20 Juni 2021 pukul 15.32 WIB.

3 Bima Baskara, Rangkaian Peristiwa Pertama Covid-19, 18 April 2020, https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/04/18/rangkaian-peristiwa- pertama-Covid-19/, diakses pada Minggu 30 Agustus 2020 pukul 00.51 WIB.

(16)

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Kasus Covid-19 Januari-15 Maret

Sumber: https://Covid-1919.go.id/peta-sebaran

Pada saat Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, berbagai ilmuan dan dokter diseluruh dunia mulai membuat vaksin yang dapat mengurangi persebaran penyakit ini. Sehingga pada 13 Januari 2021 vaksin berjenis Sinovac berhasil disuntikkan pertama kalinya di Indonesia untuk Presiden RI yaitu Joko Widodo diikuti

(17)

oleh beberapa public vigure untuk mengajak warga Indonesia untuk melakukan vaksinasi ini.

World Health Organization atau WHO menyatakan bahwa vaksinansi berfungsi sebagai pelatih kekebalan tubuh terhadap virus ini, namun tidak dapat menyembuhkan penyakit Covid-19.

Hal ini menjelaskan bahwa meskipun sudah melakukan vaksinasi, langkah pencegahan penularan virus Covid-19 tetap perlu dilakukan dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku hidup bersih sendiri merupakan kunci dari tubuh yang sehat. Sebagai seorang muslim, kesehatan merupakan hal yang sangat penting, dengan tubuh yang sehat dan kuat manusia dapat melakukan ibadah, ketaatan dan berbagai kebaikan. Karena Allah SWT mencintai mukmin yang kuat daripada mukmin yang lemah. Selain itu juga dapat menjadi wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia kenikmatan tubuh yang sehat sehingga wajib dijaga dan dirawat.

Menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan. Kebersihan sangat berkaitan erat dengan kesehatan, ketika seseorang menjaga kebersihan maka kesehatannya. Selain itu Allah SWT mencintai orang-orang yang menjaga kebersihan, seperti yang tercantum dalam Surat at-Taubah ayat 108:

(18)

م ۡواي ِل َّواأ ۡنِم ٰى اوۡقَّتلٱ ىالاع اسِ سُأ ٌد ِج ۡسامَّل ۚا ٗداباأ ِهيِف ۡمُقات الَ

ناأ ُّقاحاأ

اني ِرِ هَّطُمۡلٱ ُّب ِحُي ُ َّللَّٱ او ۚ اوُرَّهاطاتاي ناأ انوُّب ِحُي ٞلااج ِر ِهيِف ِۚهيِف اموُقات ١٠٨

Artinya : Janganlah kamu sembahyang dalam masjid itu selama- lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang- orang yang bersih.

Selain itu kebersihan juga berkaitan dengan keimanan, sesuai dengan hadis Rasulullah :

ُه ناع ُالله اي ِضار ي ِراع شالأ ا م ِصااع ِن با يِث ِرااح لا كِلاام يِباأ ناع ُر طاش ُر وُهُّطلا : امَّلاس او ِه يالاع ُالله ىَّلاص ِالله ُل وُس ار الااق : الااق ِناام ي ِلإ ا

Artinya : Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari Radhiyallaahu ‘anhu, berkata: Rasulullah sholallhu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda. “Bersuci adalah separuh dari keimanan”. (HR. Muslim)

Dalam upaya menyampaikan seruan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 kepada masyarakat, media massa adalah wadah yang dipilih sebagai cara paling efektif untuk menyampaikan seruan tersebut. Karena media massa dianggap sebagai sumber data dan hiburan yang dapat membawa pesan yang bersifat persuasif.

(19)

Media massa yang efektif untuk himbauan tersebut adalah televisi karena televisi merupakan media paling dekat dengan masyarakat. Televisi dapat menyajikan unsur audiovisual dan unsur gerak dalam waktu bersamaan yang akan mendapatkan perhatian lebih untuk penonton dalam segala usia. Selain itu, televisi sebagai media massa juga memiliki beberapa fungsi seperti fungsi informasi, fungsi pendidikan, dan fungsi hiburan.

Oleh karena itu, Kemenkes RI membuat himbauan berupa iklan layanan masyarakat dengan judul “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19” yang di tayangkan melalui televisi. Iklan ini berisikan perilaku hidup bersih dan sehat dalam pencegahan penularan Covid-19 seperti menutup mulut ketika batuk atau bersin, membuang tisu bekas pakai ke tempat sampah tertutup, memakai masker, dan mencuci tangan sesering mungkin.

Gambar 1.2 Cuplikan Iklan Layanan Masyarakat “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan

Covid-19”

(20)

Iklan layanan masyarakat atau public service announcement adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik penonton di mana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan kesadaran sikap, dan perubahan perilaku terhadap masalah yang diiklankan serta mendapatkan citra baik di masyarakat.4

Peraturan KPI Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) menyebutkan “siaran iklan layanan masyarakat adalah siaran iklan nonkomersial yang disiarkan melalui radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran, dan/atau pesan lainya kepada masyarakat untuk memengaruhi penonton agar berbuat dan/atau bertingkah laku sesuai dengan iklan dengan pesan tersebut”.5

Menurut Peraturan KPI Nomor 02/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran pasal 60 ayat (1) menyebutkan “program siaran iklan layanan masyarakat wajib disiarkan di lembaga penyiaran swasta paling sedikit sepuluh (10) persen dari seluruh waktu siaran iklan niaga perhari”. Pada ayat (2) “program siaran iklan layanan masyarakat wajib disiarkan di lembaga penyiaran

4 Rusman Latief & Yusiatie Utud, Siaran TelevisiNon Drama: Kreatif, Produktif, Public Relation, dan Iklan, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 220.

5 http://www.kpi.go.id/download/regulasi/P3SPS_2012_Final.pdf, diakses pada 29 Agustus 2020 pukul 22.00 WIB.

(21)

publik paling sedikit tiga puluh (30) persen dari seluruh siar per hari”.6

Oleh karena itu, Kemenkes RI membuat iklan layanan masyarakat yang ditayangkan diberbagai saluran televisi untuk memudahkan penyampaian pesan kepada seluruh masyarakat di seluruh Indonesia agar merenapkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai pencegahan penularan Covid-19. Namun, apakah tayangan iklan yang disampaikan ini efektif terhadap perilaku hidup sehat masyarakat?

Dalam Penelitian ini, peneliti memfokuskan pada efektitivitas iklan layanan masyarakat “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19” terhadap perilaku hidup sehat masyarakat dalam pecegahan penularan Covid-19 khususnya di lingkungan masyarakat Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok. Pemilihan majelis taklim dalam fokus penelitian ini karena majelis taklim merupakan bagian dari lembaga pendidikan nonformal, yaitu kegiatan pendidikan beroraganisasi dan sistematis yang berlangsung di luar kerangka sistem Pendidikan formal yang bertujuan untuk menyediakan aneka ragam perlajaran tertentu kepada remaja dan dewasa.7 Selain itu majelis taklim merupakan taman rekreasi rohaniah, karena penyelenggaraannya dilakukan secara santai. Selain itu juga majelis taklim cukup diminati

6 http://www.kpi.go.id/download/regulasi/P3SPS_2012_Final.pdf, diakses pada 29 Agustus 2020 pukul 22.00 WIB.

7 Nuryamin, Strategi Pendidikan Islam dalam Pembinaan Kehidupan Sosial-Keagamaan: Upaya Membumikan Pendidikan Nilai, (Makassa:

Alauddin University Press, 2012), h…..

(22)

masyarakat, karena sebagai wadah silaturrahim yang menghidupkan syiar islam dan sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembagunan umat dan bangsa.8 Oleh karena itu peneliti memilih majelis taklim sebagai fokus penelitian karena majelis taklim sebagai media penyampaian yang dapat menyampaikan gagasan perilaku hidup sehat ini kepada seluruh anggota yang mana gerakan perilaku hidup bersih dan sehat ini merupakan salah satu ajaran islam yang harus didakwahkan (disebarkan).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melihat bagaimana efektivitas tayangan iklan layanan masyarakat Kemenkes RI Versi “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19” Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Studi pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka terdapat permasalahan yang diidentifikasi yaitu:

1. Efektifitas iklan layanan masyarakat “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19”

yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

8 Gunawan, Pendidikan Islam: Kajian teoritis dan pemikiran Tokoh Cet. I, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. ….

(23)

2. Penerapan Perilaku hidup bersih dan sehat ke lingkungan pada Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih fokus dan terarah, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya pada efektivitas tayangan iklan layanan masyarakat “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19” terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan majelis taklim.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang diteliti adalah “Apakah terdapat pengaruh efektivitas tayangan iklan layanan masyarakat “Ayo!

Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19” terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada tayangan iklan layanan masyarakat “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19” terhadap perilaku hidup sehat di lingkungan majelis taklim.

(24)

2. Manfaat penelitian a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi wawasan dalam bidang Komunikasi Penyiaran Islam khususnya dalam bidang penyiaran.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat untuk industri pembuat iklan khususnya sebagai evaluasi dalam pembuatan iklan, baik untuk iklan komersil maupun iklan layanan masyarakat.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sebagai langkah awal penelitian, peneliti terlebih daluhu mengkaji penelitian terdahulu. Langkah ini dilakukan untuk memperjelas perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dan untuk menghindari plagiarisme terhadap penelitian lain. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang digunakan.

1. Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Hemat Listrik PT. PLN Versi Lidya Kandau Terhadap Sikap Masyarakat Dalam Penggunaan Listrik (Analisis Pengaruh Iklan Televisi pada Penggunaan Listrik Tenaga di Kelurahan Wirogunan Kecamatan Margangsan) skripsi oleh Muhammad Libradika Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2015. Penelitian ini meneliti sejauh mana pengaruh iklan layanan masyarakat hemat listrik yang dinilai dari beberapa faktor yaitu daya tarik, kualitas pesan iklan, dan frekuensi

(25)

iklan dan faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap sikap masyarakat dalam penggunaan listrik di Kelurahan Wirogunan Kota Yogyakarta berdasarkan faktor-faktor tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah faktor frekuensi penayangan iklan adalah faktor yang paling berpegaruh dalam keefektivitasan iklan terhadap sikap masyarakat dalam penggunaan listrik dari beberapa faktor yang ada seperti faktor daya tarik iklan, kualitas pesan iklan, dan frekuensi penayangan iklan. Persamaan dengan penelitian ini adalah meneliti tentang pengaruh iklan layanan masyarakat terhadap sikap masyarakat dan menggunakan metode kuantitatif. Perbedaan penelitian ini adalah pada objek penelitian yaitu ILM yang digunakan adalah ILM yang dibuat oleh PT PLN dan lokasi penelitian yang terletak di Yogyakarta.9

2. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat dalam Mempengaruhi Sikap Khalayak (Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia Depok Terhadap Iklan Layanan Masyarakat BKKBN Versi “Jangan Buru-Buru”) skripsi oleh Melizza Purnama Sari Jurusan Hubungan Masyarakat Universitas Indonesia pada tahun 2012. Meneliti tentang peninilaian khalayak, sikap khalayak, dan efektivitas iklan pada iklan layanan masyarakat BKKBN versi “Jangan Buru-Buru”.

9 Muhammad Libradika, Skripsi Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Hemat Listrik PT. PLN Versi Lidya Kandau Terhadap Sikap Masyarakat Dalam Penggunaan Listrik (Analisis Pengaruh Iklan Televisi pada Penggunaan Listrik Tenaga di Kelurahan Wirogunan Kecamatan Margangsan), (Yogyakarta:

Universitas Sunan Kalijaga, 2015).

(26)

Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah iklan ini memiliki pengaruh signifikan pada sikap khalayak serta cenderung efektif dalam mengubah sikap khalayak.

Persamaan dalam penelitian ini adalah meneliti tentang pengaruh dari iklan layanan masyarakat dan menggunakan metode kuantitatif. Perbedaan pada penelitian ini adalah pada objek penelitian dan lokasi penelitian yaitu objek penelitian ini pada iklan layanan masyakarat yang dibuat oleh BKKBN versi “Jangan Buru-Buru” dan berlokasi penelitian di Depok.10

3. Pengaruh Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Tentang Narkoba Terhadap Sikap Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya) skripsi oleh Yuni Aziza Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya pada tahun 2019. Penelititian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh efektivitas iklan layanan masyarakat tentang narkoba terhadap sijap mahasiswa dan unutk menegtahui seberapa besar pengaruh efektivitas iklan layanan masyarakat tentang narkoba terhadap sikap mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari efektivitas iklan layanan masyarakat tentang narkoba terhadap sikap mahasiswa ilmu komunikasi Univesitas Sriwijaya. Persamaan dalam penelitian ini adalah meneliti pengaruh dari iklan layanan

10 Melizza Punama Sari, Skripsi Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Di Televisi Dalam Mempengaruhi Sikap Khalayak (Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitaas Indonesia Depok Terhadap Iklan Layanan Masyarakat Versi” Jangan Buru-Buru”), (Depok: Universitas Indonesia, 2012).

(27)

masyarakat terhadap sikap penonton dan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Perbedaan pada penelitian ini adalah pada objek penelitian dan lokasi penelitian yaitu meneliti terhadap sikap mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas Sriwijaya.11

4. Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Memakai Helm Pada Saat Mengendarai Roda Dua Terhadap Perubahan Sikap Pendengar Sriwijaya Radio (Studi Pada Kecamatan Kertapati Kelurahan Kemas Rindo RT 10 RW 03) skripsi oleh Susi Riwayati Jurusan Jurnalistik UIN Raden Fatah pada tahun 2017. Penelitian ini meneliti bagaimana pengaruh iklan layanan masyarakat “helm” terhadap perubahan sikap pendengar Sriwijaya Radio pada masyarakat Kecamatan Kertapati Kelurahan Kemas Rindo RT 10 RW 03. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif pada iklan layanan masyarakat dalam perubahan sikap masyarakat Kecamatan Kertapati Kelurahan Kemas Rindo RT 10 RW 03. Persamaan dengan penelitian ini adalah meneliti pengaruh tayangan iklan layanan masyarakat terhadap perubahan sikap masyarakat dengan menggunakan teori S-O-R dan menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Perbedaan penelitian ini adalah metode penelitian yang digunakan yaitu regresi linier sederhana dan pada objek dan lokasi penelitian yaitu penelitian terhadap pendengar

11 Yuni Aziza, Skripsi Pengaruh Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Tentang Narkoba Terhadap Sikap Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya), (Palembang: Universitas Sriwijaya, 2019).

(28)

Sriwijaya Radio di Kecamatan Kertapati Kelurahan Kemas Rindo RT 10 RW 03.12

G. Sistematika Penulisan

Pedoman penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:13 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, efektivitas iklan layanan masyarakat,teori stimulus organism response, kerangka berpikir dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian metodologi penelitian seperti populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian, sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.

12 Susi Riwayati, Skripsi Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Memakai Helm Pada Saat Mengendarai Roda Dua Terhadap Perubahan Sikap Pendengar Sriwijaya Radio (Studi Pada Kecamatan Kertapati Kelurahan Kemas Rindo RT. 10 RW. 03), (Palembang: Universitas Islam Negeri Raden Fatah, 2017).

13 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi).

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017). h. 12.

(29)

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi temuan hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan simpulan dan saran dari penelitian.

(30)

17 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Teori dan Konsep

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

a. Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan gerakan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan serta kebersihan.

Perilaku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.1 Perilaku merupakan hasil proses belajar mengajar yang terjadi akibat dari interaksi dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang diakibatkan oleh pengalaman-pengalaman pribadi.2

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku guna membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekan gerakan ini melalui pendekatan kepemimpinan.3

1 https://kbbi.web.id/perilaku diakses pada 28 Desember 2020, pukul 17.19 WIB

2 Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Persentasi Siswa, (Jakarta: PY Grafindo PErsada, 2004) h. 63.

3 La Ode Anhusadar & Islamiyah, Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia Dini di Tengah Pandemi Covid-19, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan anak Usia Dini, Volume 5 (1) 2021, h. 462-475.

(31)

Gerakan perilaku hidup bersih dan sehat ini memliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui menyadarkan pemahaman yang menjadi langkah awal dari menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat.

Sementara Manfaat dari perilaku hidup bersih dan sehat ini adalah terciptanya masyarakat yang sadar dan memiliki pengetahuan dan kesadaran unutk melaksanakan perilaku kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.4

Pola hidup bersih dan sehat berhubungan erat dengan kehidupan seseorang. Pola hidup ini mengantarkan kepada tubuh yang sehat dan kuat, sehingga dapat melakukan ibadah dan kebaikan lainnya. Selain itu juga Allah SWT mencintai orang- orang yang menjaga kebersihan, seperti yang tercantum dalam Surat at-Taubah ayat 108:

ىالاع اسِ سُأ ٌد ِج ۡسامَّل ۚا ٗداباأ ِهيِف ۡمُقات الَ

ُّقاحاأ م ۡواي ِل َّواأ ۡنِم ٰى اوۡقَّتل ٱ

اتاي ناأ انوُّب ِحُي ٞلااج ِر ِهيِف ِۚهيِف اموُقات ناأ ُّب ِحُي ُ َّللَّٱ او ۚ اوُرَّهاط

اني ِرِ هَّطُمۡلٱ

١٠٨

Artinya : Janganlah kamu sembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesugguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.

4 Kurniawati, B &Putrianti, B, Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dalam Pencegahan Penularan Covid-19, Jurnal Kesehatan Karya Husada, Vol. 8 (2) 2020, h. 36.

(32)

Tidak hanya itu, pemerintah pun memiliki andil besar dalam upaya memberikan informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Menteri Kesehatan RI membuat pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011 yang mengatur upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh Indonesia dengan mengacu pada pola manajemen PHBS.

Dalam upaya pencegahan penularan Covid-19, menurut WHO beberapa perilaku kesehatan yang dapat mengurangi penyebarab Covid-19 yaitu dengan cara menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 3M seperti memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan dan mencuci tangan.

b. Indikator Perilaku Hidup bersih dan Sehat

Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penangan Covid- 19 membuat Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19.

Pedoman ini merupakan indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam penelitian ini, diantaranya:5

1) Memakai masker

Memakai masker dapat mencegah masuknya droplet yang keluar saat batuk, bersin, berbicara sehingga akan mengurangi resiko tertular. Serta dapat menahan droplet yang keluar saat batuk, bersin, dan berbicara sehingga tidak menularkan virus kepada orang. Masker dapat digunakan bagi semua orang baik yang sehat maupun yang sedang sakit. Karena menurut

5 Satgas Covid-19, Pedoman Perubahan Perilaku Penangan Covid-19, https://Covid-1919.go.id/p/protokol/pedoman-perubahan-perilaku-

penanganan-Covid-19, h. 7-14.

(33)

Intermountain Healthcare, jika orang sakit tidak menggunakan masker dan orang sehat menggunakan masker maka resiko penularannya sebesar 70%. Sedangkan, jika orang sakit menggunakan masker dan orang sehat menggunakan masker maka resiko penularannya akan berkurang sampai 1,5%. Maka dari itu penggunaan masker ini dapat digunakan oleh siapapun dan dalam keadaan apapun.

Masker yang dapat gunakan sesuai degan rekomendasi WHO adalah masker KN95, masker medis atau bedah, dan masker kain SNI. Masker KN95 adalah masker yang memenuhi standar masker tertinggi karena masker ini dipakai oleh petugas yang bertugas secara langsung dengan virus. Kemudian masker medis dengan minimal tiga lapis adalah standar yang diutamakan untuk masker jenis ini. Dan terakhir diikuti oleh masker kain SNI, di tentukannya SNI untuk jenis ini dikarenakan banyaknya beredar masker kain dengan bahan tipis seperti scuba atau masker kain yang tidak berlapis, hal tersebut dapat mengurangi keefektifitasan masker.

2) Menjaga jarak dan menghindari kerumunan

Droplet yang keluar ketika batuk dan berbicara tanpa menggunakan masker dapat keluar hingga 2 meter. Sedangkan saat bersin droplet akan keluar sejauh 6 meter. Maka dari itu menjaga minimal 2 meter akan dapat mengurangi risiko tertular atau menulari orang lain.

Dalam usaha menjaga jarak terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, diantaranya:

a) Menghindari kerumunan

(34)

b) Menghindari penggunaan transportasi yang tidak memenuhi standar protokol kesehatan

c) Mengurangi aktivitas dalam ruangan ber-ac yang tertutup dan banyak orang dalam waktu lebih dari dua jam.

Dalam buku pedoman protokol kesehatan yang dibuat oleh Satuan Tugas Percepatan Penangan Covid-19, usaha menjaga jarak juga dilakukan pada kegiatan keagamaan seperti melakukan kegiatan keagamaan secara dalam jaringan (daring) serta menerapkan social distancing jika melakukan kegiatan secara langsung.

3) Mencuci tangan sesering mungkin

Cuci tangan merupakan salah satu protokol kesehatan yang merupakan adapatasi dari gerakan perilaku hidup sehat. kegiatan ini adalah faktor yang sangat penting karena dapat membunuh virus yang menempel pada tangan. Virus akan mati dengan mencuci tangan memakai sabun pada air mengalir selama minimal 20 detik atau mencuci tangan menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% jika tidak ada air mengalir dan sabun. Mencuci tangan dapat dilakukan sesering mungkin terutama sebelum menyentuh mata, hidung, dan mulut.

Dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan secara langsung, sarana cuci tangan merupakan hal pokok yang harus disediakan seperti sabun dan air mengalir atau handsanitizer.

Lakukan enam langkah mencuci tangan dengan sesuai dengan anjuran dari WHO, diantarannya yaitu:

(35)

a) Ratakan sabun dengan kedua tangan

b) Gosok punggung tangan dan sela-sela jari secara bergantian

c) Gosok jari-jari bagian dalam

d) Gosok telpak tangan dengan posisi jari saling mengait atau mengunci

e) Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan dan lakukan pada kedua tangan.

f) Gosokkan ujung jari pada telapak tangan secara berputar dan lakukan pada kedua tangan.

c. Penerapan Pola Hidup Sehat Dalam Majelis Taklim

Setelah himbauan 3M dikeluarkan, himbauan ini menjadi hal wajib yang harus dilakukan oleh masyarakat diberbagai tempat saat melakukan berbagai aktifitas terutama ditempat umum. Hal ini dilakukan dalam upaya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat serta sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 saat ini.

Majelis Taklim Rukun Warga 010 di Perumahan Puri Bukit Depok sebagai kelompok keagamaan pun mendukung gerakan 3M dengan membuat peraturan seperti wajib mengenakan masker dalam kondisi apapun kecuali saat makan dan minum.

Disediakan pancuran air dan sabun didepan pintu masjid yang bertujuan untuk membuat semua pengunjung masjid mencuci tangan sebelum masuk ke area masjid. Dan menyediakan hand sanitizer di beberapa tempat di dalam area agar memudahkan anggota majelis taklim membersihkan

(36)

tangannya sebelum menyentuh hidung dan mulut ataupun benda-benda sekitarnya.

Sementara untuk menjaga jarak sendiri dilakukan dengan memberi jarak pada Kursi untuk acara yang telah diatur dengan jarak 2 meter antara setiap pengunjung. Hal ini dilakukan agar perilaku hidup bersih dan sehat (3M) yang telah dihimbaukan kepada masyarakat menjadi efektif dalam persebaran penyakit Covid-19.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, peneliti menyimpulkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat adalah perilaku menjaga kesahatan dengan cara menerapkan kebiasaan hidup bersih yang didasari oleh kesadaran diri sendiri demi kesehatan pribadi maupun masyarakat. Perilaku hidup bersih dapat dilakukan untuk menjaga diri agar mencapai tubuh yang sehat di tengah pandemi yang sedang berlangsung saat ini.

Perilaku hidup bersih dan sehat yang disampaikan pada masyarakat saat ini adalah memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Kegiatan tersebut menjadi kegiatan baru sebagai wujud dalam beradaptasi di masa pandemi saat ini.

2. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat a. Definisi Iklan

Iklan atau advertising didefnisikan sebagai “any paid form of non personal communication about an organization, product, service or ide by an identified sponsor”. (Setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau idea yang di bayar oleh suatu sponsor yang diketahui).

(37)

Iklan memiliki sifat persuasif dimana iklan dapat mendorong dan membujuk khalayak. Pesan-pesan yang disampaikan dalam iklan diharapkan mampu melekat didalam benak audiens kemudian dapat direalisasikan dalam bentuk perubahan sikap maupun perilaku sehari-hari.

Iklan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untukk melakukan pembelian.6

b. Tujuan Iklan

Berdasarkan tujuan, maka iklan dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu iklan informasi, iklan persuasi, dan iklan pengingat.7

1) Iklan Informasi

Iklan informasi ini betujuan untuk memberitahukan sebuah produk dari cara kerja produk, perubahan harga atau kemasan, mengoreksi informasi yang keliru terhadap produk dan mengurangi ketakutan konsumen.

2) Iklan persuasi

Iklan persuasi adalah iklan yang secara langsung mempersuasi orang untuk memilih merk yang diiklankan, menganjurkan membeli merk yang diiklankan, mengubah

6 Sri Hastuti, Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Di Televisi, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 2 (2) September 2013, h. 68.

(38)

persepsi konsumen tentang merk tertentu, dan membujuk konsumen unuk membeli atau menerima penawaran.

3) Iklan Pengingat

Iklan pengingat adalah iklan yang isinya bertujuan untuk mengingatkan bbahwa produk tersebut dibutuhkan dalam waktu dekat, menjaga kesadaran akan produk, dan menjalin hubungan baik dengan konsumen.

c. Jenis Iklan

Jenis-jenis iklan dibedakan dalam beberapa kategori, antara lain bersadarkan sifatnya, berdasarkan medianya, dan berdasarkan penyajiannya.

1) Bersadarkan sifat a) Iklan Komersial

Iklan komersial adalah iklan yang bersifat menjual produk atau jasa secara langsung. Berikut beberapa jenis iklan termasuk dalam iklan komersial yaitu iklan konsumen, iklan antarbisnis, iklan perdagangan, iklan pengecer, dan iklan respon langsung.

b) Iklan Nonkomersial

Iklan nonkomersial adalah iklan yang bersifat secara angsung menjual produk atau jasa. Iklan ini bersifat soft selling yaitu menjual citra bukan menjual produk (hard selling). Beberapa jenis iklan nonkomersial yaitu iklan Public Relations, iklan institusi, iklan layanan masyarakat, iklan lowongan pekerjaan, dan iklan identitas korporat.

(39)

2) Berdasarkan Media Penyebarluasan

a) Iklan media cetak, yaitu iklan yang dimuat dalam media cetak seperti tabloid, surat kabar, majalah, dan buku.

b) Iklan radio, yaitu iklan yang dimuat dalam radio dengancara diputar atau diucapkan penyiar radio.

c) Iklan televisi, yaitu iklan yang ditayangankan melalui televisi.

d) Iklan media luar ruang, yaitu iklan yang ditempatkan di luar ruangan seperti billboard, spanduk, iklan ditubuh kendaraan, umbul-umbul, banner, poster, dan baliho.

e) Iklan bioskop, yaitu iklan yang ditayangkan dalam bentuk slide di layar lebar.

f) Iklan internet (digital advertising), yaitu iklan yang dimuat dalam media social seperti twitter, facebook, youtube, dan website.

3) Bersadarkan penyajiannya

a) Iklan spot yaitu iklan berdurasi singkat yang biasa dimuat dalam radio dan televisi. Iklan ini berisikan unsur kata-kata, musik, dan efek suara.

b) Iklan kolom dan baris yaitu iklan yang dimuat dalam media cetak berdasarkan luas kolom atau panjang baris kalimat. Iklan ini berisikan unsur kata-kata atau kalimat dan gambar cetak.

c) Iklan adlib, yaitu iklan yang dibaca atau diucapkan oleh penyiar radio atau televisi.

(40)

d) Iklan advertorial, yaitu iklan yang penyajiannya seperti berita sehingga bisa menyampaikan informasi produk secara detail.

d. Efek Terpaan Iklan

Secara umum, akibat atau efek dari terpaan iklan ada tiga yaitu:8 1) Aspek Kognitif, akibat yang terjadi pada aspek

pengetahuan. Misalnya, pemirsa yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, dari tidak menyadari menjadi sadar, dan dari tidak paham menjadi paham.

2) Aspek Afektif, akibat yang terjadi pada aspek perasaan.

Misalnya, muncul rasa suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, gembira, menyenangkan, dan tertarik.

3) Aspek Konotatif, akibat yang terjadi pada aspek perilaku.

Misalnya, melakukan perilaku membeli, mendatangi pameran, dll.

4) Iklan Layanan Masyarakat

Iklan Layanan Masyarakat (ILM) disebut juga dengan istilah Public Service Announcement (PSA), yaitu iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik penonton di mana tujuan akhirnya bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial.9 Keuntungan yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap, dan perubahan perilaku terhadap masalah yang

8 Rachmat Kriyanto, Manajemen Periklanan Teori dan Praktek, (Malang: UB Press, 2013), h. 136.

9 Rusman Latief & Yusiatie Utud, Siaran Televisi Non Drama: Kreatif, Produktif, Public Relation, dan Iklan, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 220.

(41)

diiklankan serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat.10 Biasanya iklan layanan masyarakat berupa ajakan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan suatu tinfakan demi kepentingan umum dan mengubah suatu kebiasaan atau perilaku masyarakat.

Suatu badan periklanan di Amerika Serikat melalui Ad Council menyebutkan iklan layanan masyarakat memiliki kriteria seperti nonkomersial, tidak bersifat keagamaan, nonpolitik, berwawasan nasional, ditunjukan untuk seluruh lapisan masyarakat, diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima, dapat diiklankan, serta mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun nasional.11

Iklan layanan masyarakat merupakan iklan yang bermanfaat sebagai penggerak solidaritas masyarakat ketika menghadapi suatu masalah sosial. Dalam iklan tersebut berisikan pesan-pesan sosial yang bermaksud untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap masalah yang dihadapi. Iklan masyarakat merupakan bagian dari kampanye sosial marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat.12

Dalam hal ini, Kemenkes RI membuat himbauan sabagai langkah pencegahan penularan Covid-19 yang berjudul “Ayo Jaga

10 Rusman Latief & Yusiatie Utud, Siaran Televisi Non Drama:

Kreatif, Produktif, Public Relation, dan Iklan, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 220.

11 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti,1992), h. 202.

12 Agus S Madjadikara, Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan:

Bimbingan Praktis Penulisan Naskah Iklan, (Copywriting), (Jakarta: Gramedia, 2005), h. 25.

(42)

Keluarga dan Bangsa Indonesia Dengan Pencegahan Penularan Covid-19”. Selain sebagai media informasi terikait penjelasan langkah pencegahan penularan Covid-19, iklan ini juga berfungsi sebagai peningkatan disiplin protokol agar khalayak dapat melakukan himbauan tersebut seperti yang tertuang dalam INPRES Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan Penularan Corona Virus Disease 2019.

e. Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat

Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi melalui media yang dapat mempengaruhi perasaan, pikiran dan sikap bagi khalayak. Karena komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat ata perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media.13

Maka dari itu iklan dapat dikatakan efektif ketika iklan yang dapat memikirkan dan memahami kebutuhan pelanggan, iklan yang mengkomunikasikan keuntungan-keuntungan yang spesifik iklan yang menekankan pada tindakan spesifik yang harus diambil oleh konsumen. Menurut Schultz & Tenenbaum dalam Handoko 2006 mengatakan bahwa iklan yang efektif adalah iklan yang mendapat perhatian dan diingat serta membuat orang-orang bertindak untuk melakukan pembelian. Pada iklan layanan masyarakat yang dibuat oleh pemerintah ini diharapkan dapat

13 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Adittya Bakti, 2003), h. 79.

(43)

menarik perhatian masyarakat, dan juga masyarakat mengerti isi pesan yang disampaikan.

Dalam mengukur efektivitas iklan menurut Kriyanto dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (2012), Shimps (2004), Surmanek (1996), wimmer & Dominick (2006), terdapat dua jenis riset periklanan yang dapat dilakukan untuk mengukur efektivitas iklan, yaitu:14

1) Riset pesan iklan (message research)

Riset ini dilakukan untuk menguji efektivitas pesan kreatif iklan. Riset pesan juga disebut riset naskah atau copy research atau pengujian naskah, tetapi istilah ini terlalu membatasi karena risetpesan iklan meliputi pengujian segala aspekperiklanan, bukan hanya bahan naskah.

Metode riset ini sebut copy testing effect, model ini mengukur berdasarkan tiga dimensi efek dari proses persuasi, karena iklan merupakan proses persuasi. Model ini berbentuk linear yang dimulai dari kognitif, afektif sampai dengan dimensi konatif.

Tabel 2.1 Riset Pesan Iklan

Dimensi Efek Tipe Variabel Tergantung

Kognitif Perhatian menyadari, mengenal, dan mengerti.

Afektif Perubahan sikap suka atau tidak suka.

Konatif Keterlibatan untuk melakukan pembelian.

14 Rachmat Kriyantono, Manajemen Periklanan: Teori dan Praktek, (Malang: UB Press, 2003).

(44)

2) Riset Media Periklanan

Riset ini bertujuan mengkaji karakteristik khalayak media serta banyaknya khalayak yang dapat dijangkau sehingga peringkat dapat ditentukan. Dalam mengukur efektivitas riset media periklanan terdapat beberapa teknik yagn dapat dilakukan, yaitu:

 Jangkauan (reach), yaitu jumlah total individu yang akan diterpa pesan iklan sekurang-kurangnya satu kali melalui media tertentu dalam periode tertentu.

 Cakupan (coverage, yaitu ukuran khalayak yang mungkin diterpa melalui media tertentu.

 Frekuensi, yaitu jumlah terpaan untuk pesan yang diterima atau jumlah rata-rata waktu individu diterpa oleh pesan iklan.

 Bobot (Gross Rating Points), yaitu seberapa banyak total yang diperlukan selama satu periode tertentu untuk mencapai jangkauan dan frekuensi yang dikendaki (bobot).

 Menentukan biaya

 Rating, yaitu persentase individu dalam populasi yang mengguanakan radio dan televisi. Rating digunakan untuk menentukan jumlah individu yang dapat dijangkau oleh pesan-pesan iklan dan untuk menghitung seberapa sering individu diterpa pesan tersebut.

 Audience share

Menurut Surmanek, audience atau market share juga digunakan sebagai benchmark (standar) untuk

(45)

mengeksresikan persentase dari total uang yang didapatkan dari penjualan yang diperoleh perusahaan.

f. Indikator Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat

Menurut Kotler dalam Liana efektivitas iklan dapat dilihat dari dampak komunikasi dan dampak penjualannya. Dampak komunikasi meliputi pengaruhnya pada kesadaran, pengetahuan dan preferensi. Selain itu efektivitas iklan dinilai tinggi dilihat dari brand recognizing (merk dikenali oleh yang melihatnya), menarik dan mampu menyampaikan pesan mengenai merk atau produk yang diiklankan.

Peneliti menggunakan riset pesan iklan (message research) sebagai metode pengukuran efektivitas iklan layanan masyarakat dengan menggunakan tiga indikator dalam variabel efektivitas iklan layanan masyakat diantaranya kualitas pesan iklan, daya tarik iklan, dan frekuensi penayangan iklan.

a) Kualitas Pesan Iklan

Kualitas pesan iklan dapat dinilai dengan beberapa indikator:15

1) Pesan yang disampaikan informative

2) Pesan disampaikan secara familier atau menggunakan Bahasa yang mudah dipahami

3) Pesan yang disampaikan mampu memikat konsumen atau penonton.

15 Albari, “Efektivitas Iklan Televisi Sabun Pembersih Muda Di Kota Yogyakarta (Pendekatan Consumer Decision Model)”, Jurnal ekonomi UII, Vol.9 No.1, Januari, 2007.

(46)

b) Daya Tarik Iklan (power of impression)

Daya tarik dari suatu iklan adalah seberapa besar iklan mampu menarik perhatian permisanya.16 Dalam menarik perhatian permisa, iklan dapat menggunakan endorser seperti selebritis, atlet terkenal dan tokoh. Daya Tarik iklan sangat dibutuhkan agar pesan yang disampaikan mempunyai dampak yang diinginkan pengiklan.17

Iklan juga dapat menggunakan humor untuk menarik permisa. Menurut Kotler dan Amstrong, daya tarik iklan memunyai tiga sifat diantaranya:18

1) Bermakna (Meaningful), iklan menunjukkan manfaat bagi konsumen.

2) Dipercaya (Believable), konsumen dapat percaya dengan apa yang disampaikan dalam iklan.

3) Khas (Distinctive), iklan memiliki ciri khas sendiri yang berbeda dengan iklan lainnya.

c) Frekuensi Penayangan Iklan

Frekuensi penayangan iklan adalah banyaknya pengulangan perilaku atau kegiatan seseorang tehadap suatu hal. Penanyangan iklan dapat berlangsung dalam frekuensi

16 Fidelis Indriarto, Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran Dalam Proses Penyampaian Pesan Iklan, Jurnal Sins Pemasaran Indonesia, Vol. 5 (3), pp.243-268.

17 Morissan, Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi 1, (Jakarta:

Kencana, 2010), h. 56.

18 Kotler, Philip, AB Susanto, “Manajemen Pemasaran di Indonesia”, (Jakarta: Salemba Empat, 2001).

(47)

yang berbeda-beda tergantung individu dalam menginginkan informasi. Hal ini dapat dilakukan setiap hari, seminggu sekali, atau sebulan sekali.

3. Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes RI versi “Ayo!

Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19”

a. Kemenkes RI (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) adalah kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan Kesehatan.

Kementerian Kesehatan dipimpin oleh seorang meteri Kesehatan. Kementerian bediri sejak 19 Agustus 1945 yang memiliki dasar hukum pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021.

Kemenkes RI melakukan perubahan logo yang ditetapkan pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/589/2016 yang ditanda tangani oleh Menkes RI pada 14 November 2016. Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), berharap logo baru Kemenkes dapat memberikan suasana dan semangat baru dalam mewujudkan masyarakat sehat.

Sebagai wujud tiga pilar program Indonesia Sehat, memunculkan semangat universal yang tulus dalam melayani. Berikut adalah logo terbaru dari Kemenkes RI.

Gambar 2.1 Logo Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

(48)

Logo Kemenkes RI terdiri dari dua unsur:

1. Simbol, pada logo Kemenkes RI terdapat 4 simbol diantaranya:

a. Tiga bidang warna biru turquoise, melambangkan tiga pilar program Indonesia Sehat yaitu Penerapan paradigma sehat, penguatan pelayanan Kesehatan, dan kaminan Kesehatan nasional.

b. Bidang warna hijau terang berbentuk hati, melambangkan semangat universal yang tulus dalam mewujudkan seluruh warga negara Indonesia yang sehat tanpa membedakan suku bangsa, ras, social, dan budaya.

c. Inisial K, mewakili bentuk sederhana dari singkatan dari kata “Kesehatan” makna verbal dari bidang yang ditangani oleh institusi kementerian ini.

d. Lima ujung bidang yang membulat, mewakili nilai-ninlai kemenkes yaitu Pro rakyat, inklusif, responsive, efektif, dan bersih serta berlandaskan Pancasila.

e. Garis burur panah, mewakili target dan tujuan institusi kementerian keseharan yakni mewujudkan Indonesia sehat sesuai dengan Pancasila dan undang-undang dasar 45.

2. Warna

a. Warna Biru Turqoise, melambangkan unsur sehat, kepercayaan dan integritas.

b. Warna hijau terang, memberikan efek ramah, hangat, semangat dalam melayani.

c. Warna Hitam (warna logotype), melambangkan tegas dan format selaku badan resmi negara dalam pembuat regulasi.

Berikut ini adalah visi, misi dan tujuan Kementerian Kesehatan RI:

1) Visi : Menciptakan manusia yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan.

(49)

2) Misi :

 Menurunkan angka kematian ibu dan bayi

 Menurunkan angka stunting pada balita

 Memperbaiki pengelolaan jaminan Kesehatan nasional

 Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat Kesehatan dalam negeri 3) Tujuan:

 Peningkatan derajat Kesehatan masyarakat memlaui pendekatan siklus hidup

 Penguatan pelayanan Kesehatan dasar dan rujukan

 Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan Kesehatan masyarakat

 Peningkatan sumber daya Kesehatan

b. Profil Iklan Layanan Masyarakat versi “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19”

Berikut adalah profil Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19”:

Judul : Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan Covid-19 Durasi : 33 detik

Produksi : Tahun 2020 Format : Full HD

(50)

Tabel 2.2 Spot Iklan Layanan Masyarakat Kemenkes RI versi “Ayo! Jaga Keluarga dan Bangsa Indonesia

dengan Mencegah Penularan Covid-19”

Isi Cerita Gambar (Model)

Dialog (Suara)

Sekumpulan ibu-ibu sedang belanja sayuran

Tanpa disadari virus dapat menyebar di sekitar kita Tukang

sayur bersin dan

menerima uang

Seorang anak 1 bersin dan

Anak 2 memegang pagar

Melalui hal yang dilakukan sehari-hari

(51)

Seorang ibu menjemput anak lalu berjabatan tangan

Virus tersebut dapat menular secara berantai mulai dari satu orang ke orang yang lain

Seorang perempuan bersin mengarah ke bangku bus tanpa menutup mulut

lalu ke orang lainnya lagi hingga dapat menular ke banyak orang Seorang laki-

laki

memegang bangku bus dan

mengucek mata

(52)

Seorang ibu bersin mengarah ke makanan dan minuman tanpa menutup mulut

Kita dapat mencegah penyebaran virus

Seorang bapak meminum minuman

Tutup hidung dan mulut Ketika batuk atau bersin Wanita:

menutup mulut Ketika bersin

dengan tisu dan

membuang tis u bekas pakai ke tempat sampah tertutup Pria:

memakai masker dan menutup

Buang tisu bekas pakai ke tempat sampah tertutup

(53)

mulut dengan siku Ketika bersin.

1.

Seorang wanita mencuci tangan

Cuci tangan pakai sabun sesering mungkin

Logo Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia

Semakin banyak yang mencegah semakin banyak yang terlindungi 4. Teori S-O-R

Komunikasi menurut Berelson dan Steiner (1964) adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain- lain melalui penggunaan simbol-simbol, seperti kata, gambar, angka, dan lainl-lain.19 Maka dari itu kunci utama komunikasi adalah proses penciptaan autu kesamaan pemikiran yang dikembangkan antara pengirim dan penerima.

Dalam komunikasi terdapat proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan akhir yang dikehendaki seperti Tindakan yang

19 Sendjaja, S, Djuarsa, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004), h.121.

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Kasus Covid-19  Januari-15 Maret
Gambar 1.2 Cuplikan Iklan Layanan Masyarakat “Ayo! Jaga  Keluarga dan Bangsa Indonesia dengan Mencegah Penularan
Tabel 2.1 Riset Pesan Iklan
Gambar 2.1 Logo Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunianya, Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang mana Tugas Akhir yang berjudul

segala nikmat yang senantiasa dilimpahkan-Nya, shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada nabi besar, Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya beserta Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sehingga penulis

Serta shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Keamanan

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, pemimpin sekaligus sebaik-baiknya suri tauladan bagi kehidupan

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, pemimpin sekaligus sebaik-baiknya suri tauladan bagi kehidupan umat

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tingkat Akurasi

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, serta tidak lupa juga shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,