• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Temuan Penelitian

1. Deskripsi Gambaran Anak-Anak di Panti Asuhan Aisyiyah

Sukoharjo

Anak-anak yang masuk ke panti asuhan Aisyiyah adalah anak-anak yang menyandang masalah kesejahteraan sosial yang terdiri dari anak yatim, anak yatim piatu, anak dari keluarga tidak mampu, dan anak dari keluarga yang tidak jelas status orangtuanya. Panti asuhan Aisyiyah Bekonang didirikan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak asuh agar dapat memenuhi kebutuhan baik jasmani, rohani, maupun sosial. Panti asuhan Aisyiyah ini juga memberikan asuhan serta bimbingan ke arah pengembangan pribadi dan potensi agar kelak menjadi orang yang mampu hidup layak. Selain itu tujuan lain dari panti asuhan Aisyiyah adalah untuk mengentaskan masalah pendidikan bagi anak yatim piatu dan anak tidak mampu.

a. Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Anak di Panti Asuhan Aisyiyah

Bekonang Sukoharjo

Bagi anak yang akan masuk ke panti asuhan Aisyiyah Bekonang tidak bisa langsung diterima begitu saja. Ada beberapa persyaratan dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang anak atau orangtua yang ingin memasukkan anaknya ke panti asuhan Aisyiyah. Syarat-syarat tersebut digunakan sebagai bahan dokumentasi tentang identitas anak sehingga profil anak yang tinggal di panti asuhan ini dapat teridentifikasi dengan baik. Setelah syarat-syarat dipenuhi oleh orangtua, pengurus akan melakukan survei atau kunjungan rumah ke rumah orangtua atau keluarga anak tersebut. Survei ini dilakukan untuk mengamati kondisi keluarga dari anak tersebut. Anak-anak yang akan masuk ke panti asuhan Aisyiyah ini harus benar-benar yatim piatu atau tidak mampu. Survei ini juga dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan yaitu merupakan Kepala Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:

“Jika ada orangtua yang mau memasukkan anak ke panti asuhan ini

commit to user

kelurahan, surat keterangan tidak mampu, KK, akte kelahiran, raport kalau pernah sekolah. Setelah surat-surat itu dikumpulkan dan diberikan ke pihak panti asuhan, baru kemudian pengurus melakukan survei ke rumah orangtua tersebut. Survei ini dilakukan untuk kunjungan pribadi, dan apabila nanti sewaktu-waktu ada masalah dengan anaknya, pihak panti asuhan bisa dengan mudah menghubungi

orangtuanya.” (Bu Endang/1/3/12)

Hal ini sepadan dengan pernyataan informan lain yaitu pengurus panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:

“Kalau mau nerima anak dari luar kita nggak sembarangan nerima, mbak. Ada persyaratannya, kayak yang ada di proposal yang mbak baca kemarin itu. Selain itu, kita juga harus survei ke rumahnya. Jangan-jangan di rumahnya ada barang ini itu. Jadi, mereka yang mau masuk ke panti asuhan ini harus benar-benar anak-anak yatim piatu, atau anak yang miskin. Sebagai pengurus kita juga jangan sampai salah pilihlah. Kan, dulu pernah ada kejadian, waktu pengurus survei ke rumah anak itu, ternyata di rumahnya ada barang-barang mewah, ada sepeda motor, ada tipi. Itu kan berarti orangtuanya masih bisa nyari uang, masih bisa menghidupi dan menyekolahkan anaknya, tapi koq mau masukkan anaknya ke panti asuhan?” (Bu Ika/8/3/12)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut diatas, panti asuhan Aisyiyah ini tidak sembarangan untuk menerima anak yang akan masuk ke panti asuhan ini. Apabila ada anak yang mau masuk ke panti asuhan ini, anak tersebut harus benar-benar yatim piatu atau anak yang tidak mampu. Bagi orangtua atau keluarga yang akan memasukkan anak ke panti asuhan ini harus melengkapi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh panti asuhan Aisyiyah seperti yang telah disebutkan diatas. Selanjutnya pengurus harus melakukan survei ke rumah orangtua atau keluarga anak tersebut. Pengurus tidak boleh salah pilih dalam menerima anak yang mau masuk ke panti asuhan Aisyiyah. Karena dana yang masuk ke panti asuhan Aisyiyah ini adalah haknya bagi anak yatim piatu dan anak yang tidak mampu. Oleh karena itu, anak yang akan mendapatkan dana ini adalah anak yatim piatu dan anak yang tidak mampu.

commit to user

Selanjutnya adalah sistem pengeluaran anak di panti asuhan Aisyiyah Bekonang. Anak-anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah akan keluar dari panti asuhan setelah menamatkan pendidikan di jenjang SMA. Panti asuhan Aisyiyah bertujuan mengentaskan pendidikan bagi anak yatim piatu dan anak tidak mampu sehingga panti asuhan ini akan menyekolahkan anak-anak asuh maksimal sampai jenjang SMA atau kira-kira sudah berumur 18 tahun. Setelah anak asuh menamatkan pendidikannya di SMA, mereka harus meninggalkan panti asuhan dan mencari pekerjaan.

b. Sasaran Anak yang Masuk ke Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang

Sukoharjo

Sasaran anak yang masuk ke panti asuhan Aisyiyah ini tidak dibatasi hanya yang tinggal di lingkup Kabupaten Sukoharjo saja, akan tetapi juga dapat berasal dari daerah-daerah lain. Dominasi anak-anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah ini kebanyakan adalah anak-anak yang tinggal di lingkup Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan anak-anak yang berasal dari daerah lain masih sedikit yang masuk ke panti asuhan Aisyiyah. Ada anak-anak yang masuk ke panti asuhan Aisyiyah ini yang berasal dari daerah Semarang, Sragen, Pacitan. Brebes, dan Ngawi. Hal tersebut membuktikan bahwa panti asuhan Aisyiyah ini sudah terkenal sampai ke daerah-daerah lain di Jawa Tengah. Terbukti dengan banyak anak yang berasal dari daerah lain yang masuk ke panti asuhan Aisyiyah ini. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan yang merupakan Kepala panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:

“Anak-anak yang masuk ke panti asuhan ini kebanyakan anak-anak asli dari Sukoharjo. Tapi, ada juga anak-anak yang berasal dari daerah lain. Ada yang dari Brebes, Semarang, Ngawi. Bahkan dari Pacitan

juga ada.” (Bu Endang/1/3/12).

Hal ini sepadan dengan pernyataan informan lain yaitu merupakan pengurus di panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:

commit to user

“Anak-anak yang tinggal di panti asuhan ini berasal dari Sukoharjo, kebanyakan asalnya dari Bekonang sendiri, ya deket-deket dari panti asuhan ini. Tapi ada juga yang dari daerah lain, bahkan dari Brebes itu ada empat orang. Tahun depan rencananya akan ada orangtua dari

Brebes mau masukkan anak ke panti asuhan ini lagi.” (Bu Ika/8/3/12)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut di atas, anak-anak yang masuk ke panti asuhan Aisyiyah ini tidak diharuskan berasal dari kabupaten Sukoharjo saja, akan tetapi dapat juga berasal dari daerah-daerah lain. Panti asuhan ini tidak membatasi daerah asal anak yang akan masuk ke panti asuhan Aisyiyah. Memang pada dasarnya kebanyakan anak yang masuk ke panti asuhan Aisyiyah adalah anak-anak yang berasal dari kabupaten Sukoharjo. Khususnya adalah anak-anak yang tinggalnya di dekat lokasi panti asuhan Aisyiyah yaitu di Bekonang. Sedangkan anak panti yang masuk ke panti asuhan Aisyiyah yang berasal dari daerah lain masih sedikit jumlahnya. Ada anak yang berasal dari Semarang, Sragen, Ngawi, Brebes, dan Pacitan. Bahkan rencananya tahun depan akan ada orangtua dari Brebes yang akan memasukkan anaknya ke panti asuhan Aisyiyah yang bertempat di Bekonang, kabupaten Sukoharjo. Apabila ada anak yang masuk ke panti asuhan ini dan berasal dari daerah lain yang jauh dari rumah, maka anak tersebut harus mau untuk tinggal di panti asuhan Aisyiyah ini. Selain itu, mereka juga akan dicarikan sekolah yang terdapat di Bekonang, kabupaten Sukoharjo. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan yaitu salah satu anak panti asuhan Aisyiyah Bekonang yang berasal dari Brebes sebagi berikut:

“Saya sama adik kembar saya asalnya dari Brebes. Kita berdua dulu

tinggalnya juga di Brebes, terus pindah kesini ikut ibu kerumahnya mbahku. Awalnya kita dititipin sama mbah, tapi karena mbahku juga

nggak bisa ngurusin kita, terus kita dimasukin ke panti asuhan ini. ”

(Detiri/14/3/12)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut diatas, informan tersebut berasal dari Brebes. Informan bersama adik kembarnya pada awalnya tinggal

commit to user

di Brebes bersama orangtuanya. Kemudian informan ikut ibunya ke rumah neneknya di Sukoharjo. Pada awalnya ibunya ingin menitipkan anaknya di rumah neneknya. Akan tetapi karena neneknya sudah semakin tua, neneknya tidak bisa merawat dan menjaga cucunya. Akhirnya ibu informan tersebut memasukkan anaknya ke panti asuhan Aisyiyah. Ibu informan tersebut mengetahui letak panti asuhan karena letak panti asuhan dengan rumah nenek dekat, dan masih dalam satu wilayah Bekonang.

Ada beberapa alasan kenapa anak-anak tersebut masuk ke panti asuhan Aisyiyah Bekonang ini. Alasan tersebut untuk masing-masing anak berbeda-beda. Ada yang karena anak yatim piatu, anak dari keluarga tidak mampu, dan anak yang ditelantarkan oleh orangtuanya. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan yaitu salah satu anak asuh di panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:

“Saya pertama kali datang ke panti asuhan ini diantar sama bapak

saya. Saya dulu masuk ke panti ini kelas 6 SD mau masuk ke SMP. Karena bapak nggak punya uang buat masukin saya ke SMP, akhirnya

saya dimasukkan ke panti asuhan ini.” (Sari/12/3/12)

Menurut pernyataan informan diatas, informan berasal dari keluarga tidak mampu. Informan pertama kali datang ke panti asuhan Aisyiyah ini di antar oleh bapaknya. Pada kenyataannya informan masih mempunyai orangtua yang lengkap yaitu ayah dan ibu. Informan masuk ke panti asuhan ini karena faktor ekonomi keluarga yang tidak sanggup membiayai sekolahnya lagi. Pada waktu itu, informan sudah menginjak kelas 6 SD dan akan meneruskan sekolah ke jenjang SMP. Akan tetapi karena terbentur faktor ekonomi, orangtuanya tidak bisa menyekolahkan anaknya ke jenjang SMP. Baru kemudian orangtuanya mendengar ada panti asuhan yang bisa memberikan pengasuhan dan pendidikan kepada anak. Panti asuhan ini adalah panti asuhan Aisyiyah. Panti asuhan Aisyiyah tidak hanya menampung anak-anak yatim piatu saja, tetapi juga bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak

commit to user

mampu agar bisa menyekolahkan mereka sampai jenjang SMA. Kemudian setelah mendengar hal tersebut, orangtua informan tertarik untuk memasukkan anaknya ke panti asuhan Aisyiyah. Berharap panti asuhan Aisyiyah bisa menyekolahkan anaknya maksimal sampai jenjang SMA.

Berbeda dengan pernyataan informan lain yaitu yang juga merupakan salah satu anak asuh di panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:

“Dulu saya datang ke panti asuhan ini diantar sama ibu dan tetangga

saya mbak. Saya sudah nggak punya bapak, tinggal ibu aja dirumah. Ibu saya kerja jadi buruh tandur, jadi uangnya nggak cukup buat sekolah saya. Terus atas saran dari tetangga saya, akhirnya saya

dimasukkan ke panti asuhan ini.” (Ninuk/12/3/12)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut diatas, informan masuk ke panti asuhan Aisyiyah ini lantaran merupakan anak yatim. Ibunya hanya bekerja sebagai buruh tandur yang tidak pasti penghasilannya. Penghasilannya tersebut hanya cukup untuk makan berdua sehari-hari, sedangkan untuk biaya sekolah anaknya sudah tidak punya biaya lagi. Karena ibunya sudah tidak sanggup lagi untuk membiayai sekolah anaknya, dan karena informan merupakan anak yatim, maka informan dimasukkan ke panti asuhan Aisyiyah Bekonang. Ibu informan mengetahui informasi tentang panti asuhan Aisyiyah dari tetangganya. Kemudian dengan dibantu oleh tetangganya, maka informan dimasukkan ke panti asuhan Aisyiyah.

c. Potensi Anak-Anak di Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang Sukoharjo

Potensi yang dimiliki oleh anak-anak panti asuhan Aisyiyah juga bisa dikatakan bagus. Masing-masing anak-anak panti memiliki potensi yang berbeda-beda satu sama lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan yaitu salah satu pengurus panti Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:

“Potensi anak-anak disini beragam. Ada yang pinter, ada yang kurang pinter. Ya, yang pinter itu yang sudah besar pastinya, saya suruh buat marai adik-adiknya. Pokoknya saling membantu gitu. Tapi, selain belajar di sekolah, di dalam panti kita juga mendatangkan guru les.

commit to user

Ada les matematika, fisika, kimia. Nanti kalau ada kesulitan belajar

mereka bisa tanya guru lesnya.” (Bu Hadi Rohyan/5/3/12)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut diatas, potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak berbeda-beda satu sama lain. Ada yang pintar, sedang, dan ada yang kurang pintar. Bagi anak-anak yang mempunyai kepintaran yang lebih, mereka diwajibkan untuk membantu belajar adik-adiknya yang masih kecil-kecil. Panti asuhan ini juga mendatangkan guru les mata pelajaran. Tentunya untuk pelajaran yang dirasa sulit seperti misalnya matematika, fisika, dan kimia. Apabila anak-anak panti menemui kesulitan dalam belajar, mereka bisa bertanya kepada guru les masing-masing mata pelajaran.

d. Kondisi Anak-Anak di Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang Sukoharjo

Kondisi anak-anak di panti asuhan Aisyiyah Bekonang juga bisa dikatakan baik. Anak-anak tersebut tumbuh dan berkembang dengan baik. Karena panti asuhan selalu memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh anak-anak panti. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan yaitu salah satu pengurus panti asuhan Aisyiyah sebagai berikut:

“Kondisi anak-anak di sini Alhamdullilah sehat-sehat semua. Ya, namanya kehidupan kadang juga ada yang sakit. Tapi kita punya dokter pribadi sendiri namanya dokter Datik. Prakteknya itu di selatan pasar Bekonang. Nanti kalau ada yang sakit, saya tinggal telpon nanti

dia datang sendiri kesini.” (Bu Hadi Rohyan/5/3/12)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut diatas, kondisi anak-anak panti bisa dikatakan sehat semua. Akan tetapi dalam kehidupan ini wajar apabila ada yang sakit. Untuk mengatasi masalah tersebut, pengurus panti sudah mempunyai dokter pribadi sendiri yang akan menangani kesehatan anak-anak panti. Apabila ada anak yang sakit, pengurus panti tinggal menelepon dokter pribadi panti asuhan, dan dokter tersebut akan datang sendiri ke panti asuhan untuk memeriksa anak yang sakit tersebut.

commit to user

e. Sarana dan Prasarana di Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang Sukoharjo

Dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di panti asuhan Aisyiyah, pengurus harus menfasilitasi anak asuh dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Sarana dan prasarana tersebut dapat menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran di panti asuhan Aisyiyah. Oleh karena itu, pengurus harus berusaha melengkapi sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan dan pembelajaran bagi anak asuh. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan yaitu salah satu pengurus panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:

“Fasilitas anak-anak di panti asuhan ini kita cukupi sesuai kemampuan kita. Anak-anak itu pertama kali masuk ke panti asuhan ini mereka sudah mendapatkan kamar tidur, walaupun masih barengan sama anak-anak yang lain, kasur sendiri, lemari pakaian sendiri.” (Bu

Ika/8/3/12)

Berdasarkan pernyataan informan tersebut diatas, panti asuhan Aisyiyah berusaha untuk mencukupi segala kebutuhan anak-anak panti. Mulai dari makanan dan pakaian, selama anak-anak panti masih tinggal di dalam panti asuhan, mereka tidak perlu khawatir mengenai makanan dan pakaian. Karena hal itu sudah dicukupi oleh panti asuhan Aisyiyah. Berikut ini adalah daftar sarana dan prasarana yang terdapat di panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:

Tabel 2. Jenis sarana dan prasarana di panti asuhan Aisyiyah Bekonang No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan

1 Kamar tidur 5 Layak

2 Aula 1 Layak

3 Ruang keterampilan menjahit 1 Layak

4 Ruang tamu 1 Layak

5 Ruang makan 1 Layak

commit to user

7 Ruang menonton televisi 1 Layak

8 Mushola 1 Layak

9 Dapur 1 Layak

10 Kantor pengurus 1 Layak

11 Garasi 1 Layak

12 Kamar tidur pengurus 3 Layak

13 Gudang 1 Kurang layak

Selain terdapat sarana dan prasarana tersebut, panti asuhan juga memberikan fasilitas kepada anak asuh yang tinggal di dalam panti asuhan. Fasilitas ini digunakan untuk membantu kegiatan pengembangan keterampilan maupun kegiatan pembelajaran yang terjadi di dalam panti asuhan Aisyiyah. Pengurus juga berusaha mencukupi fasilitas yang ada di panti asuhan, supaya anak asuh nyaman tinggal di panti asuhan Aisyiyah. Berikut adalah data macam-macam fasilitas yang terdapat di panti asuhan Aisyiyah Bekonang sebagai berikut:

Tabel 3. Jenis fasilitas di panti asuhan Aisyiyah Bekonang

No Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan

1. Tempat tidur 23 Layak

2. Lemari pakaian 23 Layak

3. Meja belajar 23 Layak

4. Komputer 4 Layak

5. Mesin jahit 5 Layak

6. Televisi 2 Layak

7. Papan tulis 1 Layak

8. Mesin obras 1 Layak

9. Sepeda mini 2 Kurang layak

10. Alat memasak Lengkap Layak

commit to user

Sarana dan prasarana yang terdapat di panti asuhan Aisyiyah tersebut digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yang dilakukan di dalam panti asuhan. Apabila sarana dan prasarana yang terdapat di panti asuhan Aisyiyah kurang memenuhi standar maka akan berpengaruh pada hasil belajar anak-anak panti. Berdasarkan data tersebut diatas, sarana dan prasarana yang terdapat di panti asuhan Aisyiyah mencukupi kegiatan belajar anak-anak panti.

Dokumen terkait