• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

2. Gambaran Umum Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang

a. Sejarah Berdirinya Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang

Panti Aisyiyah Bekonang sudah berdiri bertahun-tahun lamanya. Sejak tahun 1973 PCA (Panti Asuhan Cabang Aisyiyah) selalu memberikan santunan setiap setahun sekali kepada anak yatim, anak yatim piatu, FUQOROK, masakin, dan jompo. Pimpinan Aisyiyah Cabang Bekonang mempunyai program jangka panjang, yaitu mendirikan panti asuhan. Pada tahun 1989 Ibu Nahrowi, Ibu Rostamar, Ibu Sutrisno, Ibu Al Makmun pergi ke Departemen Sosial Sukoharjo untuk memohon ijin mendirikan Panti Asuhan tetapi belum berhasil. Baru kemudian pada tahun 2003 Ibu Hj. Rokhana, Hj. Al Makmun, Ibu Al Fatih beserta pengurus mendatangi Departemen Sosial Sukoharjo supaya memperlancar pendirian panti asuhan. Atas bantuan Bapak Kalimin yang telah bekerja keras ke Semarang dan pemerintahan setempat maka turunlah ijin operasional panti asuhan dengan No: 617/ORSOS/XII/2004.

commit to user

Panti Asuhan Aisyiyah bertempat di rumah Hj. Hadi Rohyan, Jln. Mayor Ahmadi No. 7 Bekonang Sukoharjo, dengan No. Telp. (0271) 792 8883. Oleh karena Panti Asuhan Aisyiyah ini belum mempunyai tempat tinggal sendiri maka dari itu masih bertempat di rumah salah satu pengurus yaitu Ibu Hj. Hadi Rohyan. Selain itu Ibu Hj. Hadi Rohyan juga tidak keberatan sama sekali menjadikan rumahnya sebagai tempat tinggal bagi para anak asuh. Dalam waktu dekat ini, pengurus juga akan segera mengajukan proposal untuk mendapatkan tempat tinggal sendiri bagi anak-anak asuh. Tentunya masih banyak berbagai prosedur yang harus dilalui oleh pengurus untuk bisa mencapai tujuan mereka dalam mendapatkan tempat tinggal baru bagi anak asuh.

Sejak didirikannya Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang ini, statusnya adalah milik yayasan Muhammadiyah-Aisyiyah. Semula kegiatan ini bernama penyantunan yatim dan FUQOROK masikin, kemudian setelah mendapat ijin operasional berganti nama menjadi Panti Asuhan Cabang Aisyiyah Bekonang. Hal ini telah mendapatkan persetujuan dari pimpinan Muhammadiyah Bekonang berdasarkan fatwa dari pimpinan wilayah Aisyiyah Jawa Tengah. Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang merupakan salah satu amal usaha atau kegiatan sosial Aisyiyah Cabang Bekonang. Sejak tahun 2004 tanggung jawab panti asuhan ini diserahkan dari Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) kepada bagian ekonomi, pendidikan, Tabligh, Wakaf untuk di kelola dengan sebaik-baiknya bersama pengurus panti asuhan.

Sumber dana Panti Asuhan Aisyiyah berasal dari dinas sosial dan dari APBD. Dana yang berasal dari APBD bersifat rutin setiap tahunnya. Pemberian dana dari APBD diukur berdasarkan anak yang tinggal di panti asuhan Aisyiyah. Setiap anak akan menerima dana sebesar Rp 5.000.000 per tahun. Dana tersebut digunakan untuk biaya pendidikan dan biaya keperluan hidup sehari-hari. Panti asuhan Aisyiyah apabila mau mendapatkan dana dari

commit to user

dinas sosial harus mengajukan proposal terlebih dahulu ke dinas sosial. Besar dana yang didapatkan dari dinas sosial ini tidak bersifat rutin, dan hanya sedikit. Panti asuhan Aisyiyah tidak hanya mengandalkan dana dari APBD dan dari dinas sosial, karena kebutuhan anak semakin banyak, dana tersebut dirasa kurang untuk biaya pengembangan anak-anak panti. Maka dari itu panti asuhan Aisyiyah juga mencari dana dari donatur. Ada banyak donatur yang menyumbangkan materinya ke Panti Asuhan Aisyiyah ini. Bentuknya bermacam-macam, ada yang berupa uang dan ada yang berupa sembako, bahan makanan, dan pakaian. Semua pengurus PCA (Panti Asuhan Cabang Aisyiyah) dan pengurus panti bekerja sama mencari donator tetap dan insidentil mengajukan proposal kepada pemerintah dan dermawan. Dana dari APBD, dinas sosial, dan dari donatur ini dikelola dengan baik oleh bendahara panti asuhan. Dana tersebut dirasa cukup untuk mencukupi kebutuhan anak-anak panti.

Tujuan didirikannya Panti Asuhan Aisyiyah ini adalah untuk mengentaskan masalah pendidikan bagi anak miskin, anak yatim piatu kurang mampu, dan anak tidak mampu. Masalah pendidikan adalah masalah yang harus diperhatikan karena dengan pendidikan kita dapat mengurangi angka kemiskinan di negara ini. Terlebih lagi bagi anak miskin, anak yatim piatu, dan tidak mampu. Mereka adalah golongan orang-orang yang harus lebih diperhatikan untuk mendapatkan pendidikan. Selain itu, tujuan panti asuhan ini adalah untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak asuh agar dapat memenuhi kebutuhan baik jasmani, rohani, maupun sosial dan memberikan asuhan serta bimbingan ke arah pengembangan pribadi dan potensi agar kelak menjadi orang yang mampu hidup layak.

Sasaran dari Panti Asuhan Aisyiyah yaitu anak-anak yang menyandang masalah kesejahteraan sosial yang terdiri dari anak yatim, anak piatu, anak yatim piatu, anak dari keluarga tidak mampu, dan anak dari

commit to user

keluarga yang tidak jelas status orangtuanya. Untuk anak terlantar belum ada yang masuk ke Panti Asuhan Aisyiyah ini.

Untuk dapat masuk ke Panti Asuhan Aisyiyah ini tidak bisa langsung diterima begitu saja. Ada persyaratan dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang anak atau orangtua yang ingin menitipkan anaknya ke Panti Asuhan Aisyiyah ini. Adapun syarat-syarat tersebut antara lain:

1) Surat permohonan dari keluarga ditujukan kepada Pimpinan.

2) Surat keterangan dari kelurahan yang menyatakan betul-betul anak yatim tidak mampu/terlantar.

3) Surat keterangan dari Pimpinan Muhammadiyah setempat yang isinya sama dengan No.2.

4) Surat kematian ayah bagi anak yatim, bagi yatim piatu surat kematian ayah ibu.

5) Umur 7 s/d 11 tahun.

6) Tidak cacat mental dan tubuh. 7) Pas foto 3x4 = 3 lembar.

8) Mengisi formulir yang disediakan oleh Panti Asuhan. 9) Surat kelahiran.

10)Surat keterangan masih/pernah sekolah dari sekolah.

11)Sanggup menaati peraturan Panti Asuhan baik anak & keluarga.

Syarat-syarat tersebut digunakan sebagai bahan dokumentasi tentang identitas anak sehingga profil anak yang tinggal di panti ini dapat teridentifikasi dengan baik.

b. Dasar Pendirian Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang

Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang didirikan semata-mata ingin melaksanakan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SAW.

commit to user 1) Al Quran dan Hadits

Adakah engkau perhatikan orang yang mendustakan agama? Itulah (orang) yang mengusir anak yatim.(QS 107:1-2)

Mereka akan menanyakan kepada engkau tentang anak-anak yatim. Katakan: Memperbaiki keadaan mereka, itu lebih baik. Dan kalau kamu bergaul rapat dengan mereka, maka mereka menjadi saudaramu. Allah mengetahui orang yang merusak dan orang orang yang membuat kebaikan. Kalau dikehendaki Allah, niscaya kamu akan diberi-Nya beban

berat. Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa dan Bijaksana.” (QS. 2:220) Disamping ayat Al Quran juga sabda Rasulullah SAW:

Sahl bin Sa’ad berkata: Rasulullah bersabda:

Aku dan penanggung anak yatim di dalam surge, begini (waktu itu Nabi mengacungkan jari telunjuknya, dan jari tengahnya dengan merenggangkan). Artinya jari telunjuk dan jari tengah berjejer begini seperti nanti Nabi berjejer dengan seorang yang menanggung anak yatim. (HR. Bukhori)

Pengasuh anak yatim dengan kasih sayang, terjamin mendapat rahmat Allah hingga diumpamakan oleh Nabi dengan hampirnya dua jari tengah dengan telunjuk.

2) Dasar Idiil: Pancasila

3) Dasar Konstitusional UUD 1945

- Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

- Pasal 34 ayat 1 yang berbunyi “Fakir miskin dan anak terlantar

dipelihara oleh negara”.

4) Dasar Operasional

commit to user

c. Azaz dan Tujuan

Panti Asuhan Aisyiyah adalah salah satu wujud dari amal usaha yang dikelola oleh Bagian Pembina Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Masyarakat Pimpinan Cabang Aisyiyah Bekonang Sukoharjo. Sudah barang tentu Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang sesuai dengan azaz Persyarikatan Muhammadiyah Bab I pasal 1, Bab II pasal 2 dan 3, yakni berakidah Islamiyah dan berasaskan Pancasila.

Panti Asuhan Aisyiyah didirikan dalam rangka:

1) Menggerakkan dan menghidup suburkan amal usaha dan tolong menolong dalam kebajikan, taqwa di bidang sosial pengembangan masyarakat dan keluarga sejahtera.

2) Masih banyaknya anak-anak yatim usia sekolah yang orangtuanya tidak mampu untuk membiayai.

Adapun Panti Asuhan Aisyiyah ini didirikan dengan tujuan:

1) Agar para anak asuh kelak menjadi manusia muslim yang berakhlak mulia, cakap, dan dapat hidup mandiri serta berguna bagi Agama, Nusa, dan Bangsa.

2) Agar anak asuh kelak menjadi penerus perjuangan Muhammadiyah dan Aisyiyah sekaligus sebagai kader persyarikatan.

commit to user

d. Organisasi Panti Asuhan Aisyiyah

Panti Asuhan Aisyiyah merupakan salah satu amal atau kegiatan Muhammadiyah dan Aisyiyah Cabang Bekonang. Secara struktural berada di bawah Bagian Pembina Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Masyarakat (PKS-PM).

STRUKTUR ORGANISASI PANTI ASUHAN AISYIYAH

Gambar 3. Struktur Organisasi Panti Asuhan Aisyiyah Pimpinan Aisyiyah

Pimpinan Cabang Aisyiyah

Bag. Tabligh Bag. Pendidikan Bag. PKS-PM Bag. Wakaf

Panti Asuhan Aisyiyah

Ketua Wakil Ketua

Sekretaris Bendahara

commit to user

Saat ini Panti Asuhan Aisyiyah dikelola oleh pengurus dibantu oleh beberapa tenaga di lapangan. Pembagian tugas dan tanggung jawab pengurus serta pengasuh antara lain sebagai berikut:

1) Ketua

Ketua adalah penanggung jawab Panti Asuhan Aisyiyah secara keseluruhan baik ke dalam maupun ke luar. Ketua dan wakil ketua adalah pimpinan tertinggi semua bagian/unit kerja dengan rincian tugas pokok: (a) Memimpin dan mengarahkan jalannya kepemimpinan Panti Asuhan

Aisyiyah.

(b) Menentukan langkah-langkah kebajikan yang akan di tempuh.

(c) Mengkoordinasikan tugas-tugas pengurus (Sekretaris, Bendahara, dan Anggota)

(d) Melaksanakan tugas lain yang terkait dengan kelancaran tugas kepengurusan.

2) Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas-tugas antara lain sebagai berikut: (a) Pengendali atas segala bahan informasi/masukan.

(b) Bertanggung jawab atas terselenggaranya arus informasi ke semua anggota pimpinan.

(c) Bertanggung jawab atas rapat-rapat (Persiapan, Penyelesaian hasil dan keputusan rapat).

(d) Mempersiapkan konsep pelaksanaan kebijakan.

(e) Melaksanakan tugas lain atas perintah ketua dan keputusan rapat. 3) Bendahara

Sebagai unsur pendukung dalam unit kerja di bawah ketua/wakil ketua adalah bertangggung jawab atas pengadaan dan penggunaan dana, termasuk perencanaan dan pengendaliannya dalam sistem anggaran (Menurut Tata Cara dan proses pengelolaan keuangan yang berlaku)

commit to user

Adapun tugas bendahara adalah sebagai berikut: (a) Mempersiapkan konsep anggaran dan pendapatan.

(b) Menentukan pedoman pokok tentang kebijakan penggunaan dana. (c) Menggali dan mengkoordinasi sumber dana.

(d) Bertanggung jawab atas penggunaan dana.

(e) Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan administrasi keuangan (Pembukuan dan laporan).

(f) Dalam pelaksanaan tugas secara teknis administratif dibantu oleh kasir.

(g) Melaksanakan tugas lain atas perintah ketua dan keputusan rapat. 4) Bidang Ekonomi Produktif

Panti asuhan dalam perkembangannya yang akan datang diharapkan menjadi suatu usaha sosial yang mandiri. Maka Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang berusaha menggali sumber dana dengan menjalin kerja sama/membangun mitra kerja dengan pihak kedua. Program jangka panjang adalah:

(a) Photo studio dan Photo panggilan (b) Potong rambut

(c) Percetakan (d) Persewaan kios

Usaha lain yang akan diadakan: (a) Penjahitan

(b) Pertanian (c) Peternakan

Dalam rangka menjalin kerja sama/mitra kerja dengan pihak kedua, disamping sebagai usaha penggalian dana, juga diharapkan dapat sebagai tempat latihan keterampilan bagi anak asuh.

commit to user 5) Bidang Pendidikan

Melaksanakan monitoring, pembinaan dan pengembangan panti meliputi aspek:

(a) Pendidikan formal

(b) Pendidikan informal dan nonformal

(c) Pendidikan mental spiritual agama dan budi pekerti/akhlak.

(d) Pendidikan keterampilan dengan prioritas keterampilan yang produktif dan tepat guna.

(e) Pendidikan kesenian dan olahraga

Perlu diberitahukan bahwa bagi anak asuh yang sudah menamatkan pendidikan sampai tingkat SMU, masih di beri kesempatan untuk mengambil satu keterampilan atau kursus yang sesuai dengan bakat dan minat, mengenai yang akan terjun ke tengah-tengah masyarakat, rata-rata mereka akan bekerja baik di instansi pemerintah maupun swasta, atau wiraswasta/mandiri.

6) Bidang Litbang

(a) Memikirkan terus-menerus pengembangan panti baik menyangkut pembinaan anak maupun aktifitas keluar misalnya mengusahakan dapat membina dan membiayai pendidikan anak yatim dan yatim piatu yang berada di luar asrama.

(b) Mengusahakan dan mengarahkan Panti Asuhan Aisyiyah untuk menjadi bentuk pondok/semi pondok.

Bagi tenaga pengasuh tugas dan kewajibannya dapat digambarkan sebagai berikut:

(a) Setiap pengasuh bertanggung jawab atas anak-anaknya dalam hal: 1. Peribadatan

2. Kegiatan belajar 3. Kebersihan

commit to user 4. Keamanan

5. Kerapian 6. Kesehatan 7. Keorganisasian

(b) Untuk menjalin keharmonisan, Ibu pengasuh harus makan bersama dengan anak asuh minimal satu kali seminggu.

(c) Salah seorang Ibu pengasuh diharuskan tetap berada di rumah pada saat jam-jam sekolah.

(d) Menyelenggarakan administrasi pengasuhan dengan tertib dan teratur. (e) Harus menjaga kerukunan antar pengasuh.

(f) Dapat membantu tugas pengurus.

Disamping tugas dan kewajiban pengasuh juga mempunyai hak-hak: (a) Disediakan tempat tinggal dengan fasilitas yang ada.

(b) Menerima honorarium sesuai dengan kemampuan Panti Asuhan Aisyiyah.

(c) Menyampaikan saran/usul/pendapat kepada pengurus untuk peningkatan dan kemaslahatan Panti Asuhan Aisyiyah.

(d) Berhak menentukan tata tertib anak asuhnya demi kelancaran tugas. Untuk menjadi pengasuh diperlukan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, yaitu:

(a) Suami-istri anggota persyarikatan Aisyiyah, diangkat dan diberhentikan oleh Panti Asuhan Aisyiyah atas usul pengurus.

(b) Suami-istri mempunyai latar belakang sebagai pendidik.

(c) Pengasuh berfungsi sebagai pengganti orangtua dan sebagai pendidik sesuai dengan tujuan penyelenggaraan Panti Asuhan Aisyiyah.

(d) Mempunyai waktu cukup di luar jam dinas pokok, untuk melaksanakan tugas sebagai pengasuh.

commit to user

(e) Masa jabatan pengasuh ditentukan 1 tahun dan dapat diangkat kembali.

(f) Dalam kehidupan sehari-hari pangasuh harus dapat menjadi suri tauladan bagi anak asuh.

(g) Keluarga pengasuh adalah suami, istri, dan anak-anaknya.

(h) Sewaktu-waktu pengasuh dapat diberhentikan dari jabatan apabila ternyata tidak dapat melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan.

e. Program Pendidikan

Pembinaan dan pembimbingan anak-anak di panti asuhan ini tidak terlepas dari perhatian kita sebagai masyarakat yang peduli akan pendidikan bagi anak yatim piatu dan anak yang kurang mampu. Anak-anak tersebut seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah khususnya masalah pendidikan. Pendidikan sangatlah penting bagi anak-anak yang tergolong anak yatim piatu maupun anak yang kurang mampu, karena dengan pendidikan mereka dapat berkembang menjadi manusia yang berpotensi bagi pembangunan bangsa dan negara. Pembangunan bangsa dan negara kita tergantung dari generasi muda termasuk anak-anak yatim piatu yang kurang mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu, seharusnya pemerintah mengusahakan pendidikan bagi anak-anak yatim piatu dan yang kurang mampu.

Kedudukan anak-anak yatim piatu sekarang ini menjadi semakin sulit untuk dapat bersaing dengan anak-anak lain yang masih memiliki orangtua, terutama di bidang pendidikan. Betapa tidak, bagi anak-anak yang masih mempunyai orangtua lengkap dengan materi yang cukup, mereka dapat bersekolah di tempat yang bagus sampai jenjang yang tinggi. Akan tetapi, bagi anak-anak yatim piatu dan yang kurang mampu, mereka tidak bisa mendapatkan pendidikan seperti yang mereka inginkan karena terhalang oleh faktor ekonomi. Oleh karena itu, Panti Asuhan Aisyiyah ini menjadi solusi

commit to user

bagi anak-anak yatim piatu dan kurang mampu untuk menyekolahkan mereka sampai jenjang SMA. Tujuan dari panti asuhan ini selain memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak asuh agar dapat memenuhi kebutuhan baik jasmani, rohani, maupun sosial dan memberikan asuhan serta bimbingan ke arah pengembangan pribadi dan potensi agar kelak menjadi orang yang mampu hidup layak adalah untuk mengentaskan pendidikan bagi anak yatim piatu dan yang kurang mampu.

Program pendidikan bagi anak-anak Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Muatan

Dengan memperhatikan kebutuhan anak di masa yang akan datang maka pendidikan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang Islami (budi pekerti, sopan santun) yang berpijak pada ajaran Islam tetap mendapatkan prioritas. Disamping pendidikan kepribadian, panti asuhan ini memberikan pendidikan karakter bagi anak-anak panti. Tujuan dari pemberian pendidikan karakter adalah untuk membentuk karakter muslim yang sholehah bagi seorang perempuan, dan membentuk sifat-sifat jujur, disiplin, sabar, ikhlas seperti sifat yang dimiliki oleh Rasullullah Nabi Muhammad SAW. Selain itu, panti asuhan ini juga memberikan pendidikan ilmu-ilmu (teknologi) keduniawian melalui pendidikan formal. Pendidikan formal di berikan melalui sekolah-sekolah formal di luar komplek panti asuhan. Hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan pengetahuan diserahkan kepada pihak guru dan sekolah tempat mereka belajar. Panti asuhan ini berperan untuk membantu anak-anak tersebut dalam mendapatkan pendidikan. Panti asuhan ini juga memberikan pendidikan skill bagi anak-anak panti. Tujuannya adalah agar anak-anak panti mempunyai keterampilan untuk dikembangkan di luar sana setelah keluar dari panti asuhan. Jadi, setelah keluar dari panti asuhan ini minimal

commit to user

anak-anak tersebut sudah mempunyai keterampilan yang bisa bermanfaat bagi kehidupannya kelak.

Dengan kata lain muatan pendidikan di Panti Asuhan Aisyiyah meliputi: (a) Pendidikan agama

Pendidikan ini dalam pelaksanaannya dilakukan melalui kegiatan keseharian dalam bentuk contoh dan perilaku yang mencerminkan Akhlakul karimah. Pengajian khusus yang diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu dan hanya diikuti oleh anak-anak dan Ibu asuh juga merupakan bentuk nyata dari pendidikan agama. Selain itu, pendidikan agama juga mengarah kepada pembentukan kepribadian. Hal ini dianggap penting karena dari waktu ke waktu tampak adanya kecenderungan semakin mundurnya kebiasaan berperilaku sopan di kalangan anak muda, termasuk anak-anak asuh. Pengurus yakin bahwa seseorang tidak akan sanggup menjalankan tugas-tugasnya sebagai ilmuwan kecuali pada dirinya sendiri berhiaskan akhlak yang mulia, dan jiwa yang bersih dari sifat-sifat tak terpuji.

(b) Penguasaan IPTEK (Pendidikan Kecerdasan)

Masa depan anak adalah masa yang cukup sulit sebab perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi akan mempengaruhi terhadap seluruh sektor kehidupan baik itu menyangkut bidang ekonomi, sosial, budaya, moral, dan etika, juga kehidupan beragama. Untuk menghadapi persaingan di dunia saja cukup sulit bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan baik akademik maupun keterampilan. Disamping bekal pendidikan agama dan kecerdasan (IPTEKS) anak-anak juga di beri tambahan dalam bentuk keterampilan (skill) yang sewaktu-waktu diharapkan dapat digunakan kelak setelah meninggalkan panti.

commit to user 2) Bentuk Pendidikan

(a) Pendidikan Agama

Pendidikan agama ini menyangkut budi pekerti, pendidikan karakter, pengajian-pengajian, pendidikan sopan santun, mendalami prinsip-prinsip Islam tentang akhlakul karimah, budi luhur, menciptakan hubungan yang Islami antara sesama, khususnya anak dengan anak, anak dengan ibu asuh, anak dengan masyarakat lingkungan dan juga dengan pengurus.

(b) Penguasaan IPTEKS (Pendidikan Kecerdasan)

Untuk program ini anak-anak dimasukkan ke sekolah-sekolah formal baik Negeri maupun swasta dari semua jenjang (SD, SMP, dan SMA). Program pendidikan formal ini diserahkan kepada sekolah-sekolah tempat mereka belajar.

(c) Pendidikan Keterampilan

Disamping pendidikan agama dan kecerdasan, anak-anak panti juga di beri kesempatan untuk menambah pengalaman lapangan (skill). Untuk pendidikan ini bisa di ambil pada waktu mereka masih tinggal di panti asuhan. Pada waktu masih berada di panti asuhan mereka dapat mengambil banyak keterampilan yang mereka minati, yaitu, keterampilan menjahit dan mengobras, menyulam, memasak/boga, salon, dan komputer.

f. Penerimaan Anggota Panti Asuhan Aisysiyah

Untuk memasukkan anak ke Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang ini ada beberapa syarat yang harus di penuhi oleh orangtua/keluarga. Adapun syarat-syarat tersebut antara lain adalah:

commit to user

2) Surat keterangan dari kelurahan yang menyatakan betul-betul anak yatim tidak mampu/terlantar.

3) Surat keterangan dari Pimpinan Muhammadiyah setempat yang isinya sama dengan no.2.

4) Surat kematian ayah bagi anak yatim, bagi yatim piatu surat kematian ayah dan ibu.

5) Umur 7 s/d 11 tahun.

6) Tidak cacat mental dan tubuh. 7) Pas foto 3x4 = 3 lembar.

8) Mengisi formulir yang disediakan oleh Panti Asuhan. 9) Surat kelahiran.

10)Surat keterangan masih/pernah sekolah dari sekolah.

11)Sanggup menaati peraturan Panti Asuhan baik anak & keluarga.

g. Tata Tertib Panti Asuhan Aisyiyah

Panti Asuhan Aisyiyah Bekonang mempunyai peraturan atau tata tertib yang harus di patuhi oleh anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Peraturan tersebut dibuat untuk mendisiplinkan anak-anak panti supaya hidupnya lebih tertata dengan baik. Peraturan tersebut ada yang bersifat ringan dan ada yang bersifat berat. Apabila ada anak panti yang melanggar peraturan tata tertib tersebut mereka akan mendapat hukuman dari ibu asrama panti tergantung seberapa berat pelanggaran yang mereka lakukan.

Dalam peraturan tata tertib ini, anak-anak mempunyai tugas dan kewajiban masing-masing yaitu antara lain sebagai berikut:

1) Santri harus bersiap diri sekitar 15 menit sebelum adzan untuk melaksanakan sholat lima di masjid.

2) Santri tidak dibenarkan keluar dari komplek panti tanpa ijin dan keperluan yang jelas.

commit to user

3) Santri harus bersikap jujur, disiplin, dan rendah hati sesuai dengan nilai-nilai akhlakul karimah.

4) Santri harus berpakaian yang bersih, rapi, dan sopan sesuai dengan etika Islam (busana muslim).

5) Santri hendaknya selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktifitas sehari-hari.

6) Santri hendaknya melakukan dan mengelola segala keperluan secara mandiri.

7) Santri hendaknya mengusahakan ketertiban, ketenangan, keamanan, dan

Dokumen terkait